1. Uji amilum
2. Uji Protein
3. Serat
4. Gula
5. Vitamin C
1. Uji Amilum
Pada praktikum ini bahan atau sampel ditusuk atau dikerik setelah itu
diberi beberapa tetes larutan IKI untuk mengetahui ada tidaknya kandungan
amilum dalam bahan makanan. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,
pada roti menunjukan perubahan warna menjadi ungu kehitaman yang berarti
positif mengandung amilum, pada beras menunjukan perubahan warna
menjadi biru kehitaman yang berarti positif mengandung amilum, pada kanji
menunjukan perubahan warna menjadi ungu kehitaman yang berarti positif
mengandung amilum, pada ketela pohon menunjukan perubahan warna
menjadi biru kehitaman yang berarti positif mengandung amilum, pada ubi
kuning menunjukan perubahan warna menjadi biru kehitaman yang berarti
positif mengandung amilum, pada talas menunjukan perubahan warna
menjadi biru kehitaman yang berarti positif mengandung amilum, pada jagung
menunjukan perubahan warna menjadi biru kehitaman yang berarti positif
mengandung amilum, pada kentang menunjukan perubahan warna menjadi
biru kehitaman yang berarti positif mengandung amilum, dan pada beras ketan
menunjukan perubahan warna menjadi biru kehitaman yang berarti positif
mengandung amilum. Semua bahan yang diuji posistif mengandung amilum,
namun mempunyai perbedaan karakteristik amilumnya yang dapat dilihat
melalui mikroskop.
2. Uji Protein
Praktikum pengujian protein dilakukan dengan cara meneteskan
beberapa tetes biret pada sampel yang telah diletakkan pada pelat tetes.
Berdasarkan praktikum yang telah dikalukan sampel yang positif mengandung
protein akan mengalami perubahan warna menjadi ungu atau biru keunguan.
Pada pada roti menunjukan perubahan warna dari biru menjadi ungu yang
berarti positif mengandung protein, pada beras tidak mengalami perubahan
warna yang berarti negative tidak mengandung protein, pada kanji
menunjukan perubahan warna dari biru terang menjadi ungu yang berarti
positif mengandung protein, pada ketela pohon menunjukan perubahan warna
dari putih susu menjadi biru keunguan yang berarti positif mengandung
protein, pada ubi kuning menunjukan perubahan warna dari kuning menjadi
biru kehitaman yang berarti positif mengandung protein, pada talas
menunjukan perubahan warna dari biru menjadi terbentuk cincin ungu yang
berarti positif mengandung protein, pada jagung menunjukan perubahan
warna dari biru menjadi ungu yang berarti positif mengandung protein, pada
kentang menunjukan perubahan warna dari biru muda menjadi biru keunguan
yang berarti positif mengandung protein, dan pada beras ketan menunjukan
tidak mengalami perubahan warna yang berarti negative mengandung protein.
Berdasarkan hasil tersebut bahan yang tidak mengandung protein adalah beras
dan beras ketan.
3. Uji Serat
Pengujian serat dilakukan dengan mengambil sedikit gerusan bahan
yang diletakkan pada kaca benda lalu diberikan reagen fluoroglusin dan HCL
25% dan diamati pada mikroskop. Hasil dari pengamatan menunjukan, pada
jambu merah mengandung serat yang berberntuk lonjong, pada tomat setelah
diberi reagen mengalami perubahan warna dari merah tomat menjadi jingga
dan mengandung serat, pada wortel setelah diberi reagen mengalammi
perubahan warna dari orange muda menjadi merah kecoklatan dan terdapat
serat yang berbentuk benang, pada pepaya setelah diberi reagen mengalami
perubahan warna dari bening menjadi samar dan tidak jelas dan mengandung
serat yang memanjang bercabang, pada jeruk setelah diberi reagen mengalami
perubahan warna dari orange menjadi bening dan tidak mengandung serat,
pada mangga setelah diberi reagen mengalami perubahan warna dari orange
menjadi putih dan mengandung serat, pada buah pir setelah diberi reagen
mengalami perubahan warna dari coklat bening menjadi coklat yang semakin
bening dan mengandung serat, pada bunga turi setelah diberi reagen
mengalami perubahan warna dari hijau menjadi putih dan mengandung serat,
pada alpukat setelah diberi reagen mengalami perubahan warna dari hijau
menjadi hijau muda dan mengandung serat. Bahan yang tidak mengandung
serat hanya jeruk.
4. Uji Gula
Pengujian gula dilakukan dengan menambahkan reagen fehling A dan
B pada sampel dan dipanaskan sampai mendidih dan jika positif akan
mengalami perubahan warna menjadi orang atau merah bata. Berdasarkan
hasil pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut, pada jambu merah
mengalami perubahan warna dari hitam menjadi orange yang berarti positif
mengandung gula, pada tomat mengalami perubahan warna dari biru
menjadi jingga yang berarti positif mengandung gula, pada wortel mengalami
perubahan warna dari biru kehijauan menjadi orange pekat yang berarti positif
mengandung gula, pada pir mengalami perubahan warna dari hijau kebiruan
menjadi orange yang berarti positif mengandung gula, pada bunga turi
mengalami perubahan warna dari biru kehijauan menjadi merah bata yang
berarti positif mengandung gula, pada alpukat mengalami perubahan warna
dari biru menjadi orange yang berarti positif mengandung gula, pada jeruk
mengalami perubahan warna dari biru kehijauan menjadi merah bata yang
berarti positif mengandung gula, pada manga mengalami perubahan warna
dari biru menjadi merah bata yang berarti positif mengandung gula, pada
pepaya mengalami perubahan warna dari biru tua menjadi orange kemerahan
yang berarti positif mengandung gula.
5. Uji Vitamin C
Pengujian vitamin C dilakukan dengan cara, diberikan fehling A dan B
pada filtrat sampel dan dikocok sampai terjadi perubahan warna menjadi hijau
atau biru. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada jambu merah
mengalami perubahan warna dari biru menjadi hijau yang berarti positif
mengandung vitamin C, pada tomat mengalami perubahan warna dari merah
tomat menjadi biru yang berarti positif mengandung vitamin C, pada wortel
mengalami perubahan warna dari kuning ke-orange-an menjadi biru yang
berarti positif mengandung vitamin C, pada pepaya mengalami perubahan
warna dari jingga jernih menjadi biru kehijau yang berarti positif mengandung
vitamin C, pada jeruk mengalami perubahan warna dari orange menjadi biru
kehijauan yang berarti positif mengandung vitamin C, pada mangga
mengalami perubahan warna dari tidak homongen menjadi biru (homogen)
yang berarti negatif mengandung vitamin C, pada bunga turi mengalami
perubahan warna dari hijau bening menjadi biru yang berarti negative
mengandung vitamin C, pada alpukat mengalami perubahan warna dari hijau
menjadi hijau keruh yang berarti positif mengandung vitamin C, pada buah pir
mengalami perubahan warna dari coklat bening menjadi hijau kebiruan yang
berarti positif mengandung vitamin C.