SURAT EDARAN
Nomor 83/ SE / DC / 2016
TENTANG
A. UMUM
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman menyatakan bahwa penyelenggaraan kawasan permukiman
dilakukan untuk mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh,
terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang. Penyelenggaraan kawasan
permukiman dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, pembangunan, pemanfaatan
dan pengendalian. Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya
bertanggungjawab melaksanakan pengendalian pada tahap perencanaan, pembangunan
dan pemanfaatan. Penyelenggaraan kawasan permukiman melibatkan banyak pemangku
kepentingan sehingga dibutuhan keterpaduan pada setiap tahapan penyelenggaraan.
Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyusun Pedoman Pemantauan
Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan.
B. DASAR PEMBENTUKAN
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5188);
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
5
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan dan Gedung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4532);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 345, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5802);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 101,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5883); dan
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2016
tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 172).
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini terdiri dari:
1. Pengertian pemantauan keterpaduan infrastruktur permukiman;
2. Pelaksana pemantauan;
3. Periode pelaksanaan pemantauan; dan
4. Tahapan pelaksanaan pemantauan.
6 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
b. Jalan lingkungan;
c. Drainase lingkungan;
d. Sistem penyediaan air minum;
e. Pengelolaan persampahan;
f. Pengelolaan air limbah;
g. Proteksi kebakaran; dan
h. Ruang terbuka hijau.
Keterpaduan infrastruktur permukiman melibatkan pemangku kepentingan, antara lain:
a. Pemerintah pusat;
b. Pemerintah provinsi;
c. Pemerintah kabupaten/kota;
d. Masyarakat; dan
e. Swasta.
2. Pemantauan dilaksanakan pada penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang terdiri
atas tahapan:
a. Perencanaan;
b. Pelaksanaan; dan
c. Pemanfaatan.
F. PELAKSANA PEMANTAUAN
Pelaksana Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan
yaitu Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Pelaksanaan Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan
juga dapat dilakukan oleh perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang Pekerjaan Umum (PU) dan Penataan Ruang, dan bidang Perumahan dan Kawasan
Permukiman provinsi/kabupaten/kota.
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
7
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
I. PENUTUP
1. Ketentuan lebih rinci mengenai tahapan pelaksanaan Pemantauan Keterpaduan
Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan tercantum dalam lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat edaran ini.
2. Ketentuan lebih rinci mengenai kelengkapan instrument Pemantauan Keterpaduan
Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan tercantum dalam lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat edaran ini.
Ditetapkan di Jakarta,
Pada tanggal Desember 2016
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA,
Tembusan:
1. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
3. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
8 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
LAMPIRAN 1
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
9
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
10 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
LAMPIRAN I
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
NOMOR 83/SE/DC/2016
TENTANG
PEDOMAN PEMANTAUAN KETERPADUAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
BIDANG KECIPTAKARYAAN
A. Persiapan
1. Persiapan pemantauan merupakan tahap pembentukan dan pelatihan tim pemantauan
dan penyiapan instrumen pemantauan.
2. Tim pemantauan terdiri dari:
a. Ketua tim yang bertugas mengarahkan dan mengendalikan seluruh proses
pemantauan serta menyampaikan hasil pemantauan keterpaduan infrastruktur
permukiman;
b. Tim pengumpul data yang bertugas memperoleh data sekunder dan data primer; dan
c. Tim pengolah data yang bertugas mengolah data dan menyusun laporan hasil
pemantauan.
3. Instrumen pemantauan merupakan sarana atau alat kerja berupa uraian maupun tabel
dengan format tertentu, digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pemantauan yang
terdiri dari:
a. Gambaran umum kabupaten/kota dan profil kawasan permukiman/kumuh, minimal
memuat informasi meliputi:
1. Infrastruktur permukiman bidang keciptakaryaan;
2. Daftar kawasan permukiman
3. Kawasan permukiman prioritas
4. Dokumen perencanaan kabupaten/kota;
5. Profil kawasan permukiman;
b. Tipologi Kinerja Keterpaduan Tahapan (KKT) terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pemanfaatan;
c. Tipologi Kinerja Keterpaduan Kawasan Permukiman (K3P);
d. Kuesioner wawancara penerima manfaat/masyarakat; dan
e. Kinerja keterpaduan kawasan permukiman, kesimpulan dan rencana tindak lanjut
hasil pemantauan.
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
11
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
B. Pengumpulan Data
1. Jenis data terdiri dari:
a. Data primer dapat diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara; dan
b. Data sekunder dapat diperoleh dari dokumen dan/atau sistem informasi yang tersedia.
2. Pengumpulan data meliputi tahapan:
a. Pengumpulan data sekunder;
b. Verifikasi data sekunder; dan
c. Pengumpulan data primer.
C. Pemantauan Keterpaduan
1. Pelaksanaan pemantauan keterpaduan yaitu kegiatan mengidentifikasi proses
keterpaduan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan infrastruktur
permukiman dengan menggunakan indikator dan parameter untuk kawasan permukiman.
2. Proses pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan
meliputi:
a. Pemantauan tidak langsung berdasarkan dokumen rencana, laporan-laporan
pelaksanaan kegiatan dan data sekunder. Metode yang digunakan yaitu analisis isi/
konten dokumen.
b. Pemantauan langsung berdasarkan pengamatan dan pengambilan data primer di
lapangan. Metode yang digunakan yaitu observasi lapangan, wawancara, dan/atau
diskusi grup terarah.
3. Pemantauan keterpaduan infrastruktur kawasan permukiman terdiri dari tahapan
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan yang diukur menggunakan indikator sebagai
berikut:
a. Tahapan keterpaduan perencanaan diukur dengan indikator “pemahaman/
pengetahuan” dan “kemauan” untuk merencanakan kawasan permukiman secara
terpadu. Parameter tersebut dibuat dalam tabel sebagai berikut ;
12 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
...Lanjutan
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
13
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
...Lanjutan
14 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
...Lanjutan
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
15
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
4. Hasil pemantauan keterpaduan merupakan rekapitulasi dari setiap tahapan yang telah
dinilai keterpaduannya seperti ditampilkan sebelumnya. Hasil pemantauan keterpaduan
terdiri dari:
a. Tipologi Kinerja Keterpaduan Tahapan (KKT) merupakan hasil rekapitulasi pada
setiap tahap (perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan) nilai akhir rekapitulasi
digolongkan dalam 2 (dua) jenis penilaian, yaitu:
1. KKT "Tinggi"; dan
2. KKT "Rendah".
b. Tipologi Kinerja Keterpaduan Kawasan Permukiman (K3P), merupakan hasil
rekapitulasi KKT pada setiap tahap (perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan)
yang disimpulkan dengan 2 (dua) jenis penilaian, yaitu:
1. K3P “Terpadu”; dan
2. K3P “Belum Terpadu”.
5. Prosedur pemantauan
a. Pembentukan dan pelatihan tim pemantauan;
b. Penyiapan instrumen pemantauan;
c. Pengumpulan data dan verifikasi kualitasnya;
d. Pengisian lembar kerja pemantauan (kuisioner) dan inventarisasi kebutuhan data
tambahan;
e. Pemantauan lapangan;
f. Pengolahan dan analisis data;
g. Penyusunan laporan hasil pemantauan; dan
h. Penyampaian hasil pemantauan
D. Pelaporan Pemantauan
1. Laporan Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan
merupakan hasil analisis yang berupa pokok-pokok hasil pemantauan, kesimpulan dan
rekomendasi.
2. Substansi laporan pemantauan paling sedikit terdiri dari:
a. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup, dan mekanisme
pemantauan;
b. Gambaran umum kabupaten/kota dan profil kawasan permukiman;
c. Proses pemantauan dan analisis; dan
d. Hasil pemantauan, kesimpulan dan rekomendasi.
16 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
Bagan Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Pengumpulan Data
Inventarisasi Kebutuhan
Data Tambahan yang Perlu
Pemantauan Lapangan
Dilengkapi dan/ atau Perlu
Verifikasi Lapangan
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
17
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
18 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
LAMPIRAN 2
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
19
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
20 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
LAMPIRAN II
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
NOMOR 83/SE/DC/2016
TENTANG
PEDOMAN PEMANTAUAN KETERPADUAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN BIDANG
KECIPTAKARYAAN
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
21
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
e. Pengelolaan Persampahan terdiri dari:
1. Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis;
2. Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai dengan standar teknis; dan
3. Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan.
f. Pengelolaan Air Limbah terdiri dari:
1. Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis; dan
2. Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan persyaratan
teknis.
g. Proteksi Kebakaran terdiri dari:
1. Ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran; dan
2. Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran.
h. Ruang Terbuka Hijau (RTH) terdiri dari:
1. Ketidaktersediaan RTH di lingkungan/permukiman
2. Ketidaksesuaian luas RTH dengan standar teknis
3. Kawasan Permukiman
Menyandingkan dokumen perencanaan Kabupaten/Kota dengan data sistem informasi
SIPPa atau E-mon untuk mengetahui kawasan permukiman yang telah selesai dilakukan.
Contoh: Kawasan permukiman tepi air Kemuning
2 Rencana Kawasan Permukiman (RKP): Uraian ringkas salah satu atau beberapa jenis dokumen
perencanaan kawasan permukiman seperti SPPIP/
RPKPP/RKPKP/ RP2KPKP atau dokumen lainnya
22 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
...Lanjutan
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
23
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
...Lanjutan
Rencana Kawasan Permukiman (RKP)
menyatakan urutan prioritas kawasan permukiman yang sedang dipantau dan rencana kegiatan yang
ada dalam dokumen SPPIP
B. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Lokasi: .....
Tahun: ....
1. Pembangunan .... Nilai: .....
Sumber Dana: .....
Penanggung Jawab: .....
24 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
B. Tipologi Kinerja Keterpaduan Tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan (KKT)
Tipologi Kinerja
Kinerja Keterpaduan Tahapan (KKT)
Keterpaduan
Tahapan (KKT) Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan
- Bila persentase di - Bila persentase di - Bila persentase di
KKT – TINGGI
atas 50 % atas 50 % atas 50 %
- Bila persentase di - Bila persentase di - Bila persentase di
KKT – RENDAH
bawah 50 % bawah 50 % bawah 50 %
PERENCANAAN KETERPADUAN
Deskripsi ; (jika mau, sebutkan dokumen yang dibuat/menjadi acuan dan jika tidak sebutkan alasannya)
26 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
...Lanjutan
PERENCANAAN KETERPADUAN
Deskripsi ;
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
27
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
2. Lembar Kerja Pemantauan; Tahap Pelaksanaan:
Kawasan Permukiman ......
Kabupaten/Kota ……. Provinsi ……..
Periode I: Tahun …….
PELAKSANAAN KETERPADUAN
1. Kemampuan melaksanakan pembangunan sesuai dengan rencana keterpaduan yang sudah
dibuat
0 Tidak Mampu; jika pembangunan yang dilakukan tidak merealisasikan rencana keterpaduan.
1 Mampu; jika pembangunan sepenuhnya sesuai dengan rencana keterpaduan
Deskripsi ;
28 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
3. Lembar Kerja Pemantauan (Tahap Pemanfaatan)
Kawasan Permukiman ......
Kabupaten/Kota ……. Provinsi ……..
Periode I: Tahun …….
PEMANFAATAN INFRASTRUKTUR
1. Keberfungsian infrastruktur
Meninjau infrastruktur yang dibangun untuk melihat “tingkat keberfungsiannya” sesuai jenis infrastruktur
tersebut.
2. Pemanfaatan infrastruktur
Meninjau infrastruktur yang dibangun untuk mengetahui “tingkat penggunaan” oleh penerima manfaat
atau masyarakat sasaran.
4 Sangat Tinggi ; infrastruktur sering/ intensif dimanfaatkan oleh pengguna setiap waktu/ intensif
3 Tinggi ; Infrastruktur dimanfaatkan tetapi tidak setiap waktu (tidak setiap hari)/ cukup intensif
2 Sedang ; infrastruktur kurang dimanfaatkan dan kondisinya kurang berfungsi / kurang intensif
1 Rendah ; infrastruktur tidak dimanfaatkan
PEMANFAATAN INFRASTRUKTUR
4 Sangat Tinggi ; ada organisasi pengelola dan partisipasi masyarakat aktif memelihara dan
memfungsikan infrastruktur.
3 Tinggi ; organisasi pengelola atau partisipasi masyarakat kurang aktif, namun infrastruktur
masih cukup terpelihara dan difungsikan.
2 Sedang ; organisasi pengelola dan partisipasi masyarakat kurang aktif dalam memelihara dan
memfungsikan infrastruktur
1 Rendah ; tidak ada organisasi dan partisipasi masyarakat dalam memelihara dan memfungsikan
infrastruktur
Deskripsi ;
Deskripsi ;
Deskripsi ;
30 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
4. Kinerja Keterpaduan Kawasan Permukiman (K3P)
Kawasan Permukiman ......
Kabupaten/Kota ……. Provinsi ……..
Periode I: Tahun …….
REKOMENDASI TINDAK LANJUT Menyampaikan rekomendasi tindak lanjut untuk menjawab atau
HASIL PEMANTAUAN menyelesaikan masalah
Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
31
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
32 Pedoman
Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Bidang Keciptakaryaan
TIM PENYUSUN