Anda di halaman 1dari 1

EVALUASI SEBAGAI TOLAK UKUR KEBERHASILAN PEMBELAJARAN

Oleh : Maulana Asyraf (Tarbiyah/PAI/V/B)

Evaluasi berasal dari kata Evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut diserap dalam
pembendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan
sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi "Evaluasi".1 Evaluasi berkaitan dengan proses
sekaligus alat untuk menentukan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu yang berfungsi
sebagai bahan masukan untuk menentukan sebuah keputusan. Evaluasi merupakan kegiatan yang
luas, kompleks dan terus-menerus untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan system
pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi kurikulum mengacu pada
pengumpulan informasi di mana penilaian dapat dibuat tentang nilai dan efektifitas program
tertentu.2

Kegiatan mengukur atau melakukan pengukuran merupakan kegiatan awal yang paling
umum dilakukan pada kegiatan evaluasi hasil belajar. Dalam melakukan suatu pengukuran, kita
membutuhkan alat ukur yang tepat. Kegiatan mengukur pada umumnya dilaksanakan dalam
bentuk tes dengan berbagai variasinya. Dalam praktek evaluasi hasil belajar, teknik ini yang
lebih sering digunakan walaupun teknik/bentuk non tes saat ini mulai digalakan untuk
digunakan.3

Model pengukuran pada dasarnya adalah pengukuran perilaku siswa untuk


mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok. Jenis data yang dikumpulkan adalah
data objektif khususnya skor hasil tes. Kemudian pada model kesesuaian pada dasarnya adalah
pemeriksaan kesesuaian antara tujuan pendidikan dan hasil belajar yang dicapai, untuk melihat
sejumlah perubahan hasil pendidikan telah terjadi. Jenis data yang dikumpulkan sama dengan
model pengukuran.

Model Penerangan pada dasarnya adalah studi mengenai pelaksanaan program, pengaruh
faktor lingkungan, kebaikan dan kelemahan program, serta pengaruh program terhadap
perkembangan hasil belajar. Jenis data yang dikumpulkan pada umumnya data subjektif.
Kemudian model evaluasi sistem pendidikan pada dasarnya adalah perbandingan antara
performa setiap dimensi program dan kriteria yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan
pertimbangan. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data objektif dan subjektif.

Stufflebeam dalam Educational Evaluation and Deccision Making (1972) mengemukakan


bahwa model CIPP merupakan model evaluasi dengan fokus pada konten, masukan, proses, dan
produk. Evaluasi dimaksudkan untuk membandingkan kinerja dari berbagai dimensi program
dengan sejumlah kriteria tertentu untuk menghasilkan pertimbangan mengenai kekuatan dan
kelemahan dari kurikulum tersebut. Dari kelima model di atas, model evaluasi sistem pendidikan
dirasa merupakan model yang paling tepat karena kelemahan masing-masing model dapat
ditanggulangi oleh model ini.4

1
Daftar Pustaka:
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama
2
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2016). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
3
Sudijono, Anas, 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
4
Hussam, Afzaal, dkk. Evaluation of Curriculum Development Process. International Journal of Humanities and
Social Science, Vol. 1 No. 14. [Online]. http://www.ijhssnet.com/journals/Vol_1_No_14_October_2011/34.pdf.
Diakses dan di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia pada 19 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai