Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wilda Amalina Febriyanti

NIM :
Matkul : Metodologi Penelitian

1. Judul Proposal
Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Daerah Dengan Pemahaman Akuntansi, dan Ketaatan Peraturan
Perundangan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pemerintah Daerah Kota
Lombok)

2. Fenomena Gap
Tuntutan mengenai akuntabilitas kinerja pada organisasi sektor publik mendorong
adanya perubahan dari sistem tradisional menjadi lebih dinamis dan menyesuaikan
perkembangan zaman. Konsep akuntabilitas di Indonesia bukanlah hal yang baru.
Hampir seluruh instansi dan lembaga-lembaga pemerintah menekankan konsep
akuntabilitas ini, khususnya dalam menjalankan fungsi administratif kepemerintahan.
Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban
secara periodik. Dalam konteks ini sasaran pengukuran adalah keuangan dan non
keuangan.

Dalam merespon hal tersebut, pemerintah menerbitkan instruksi Presiden Republik


Indonesia (1999) Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Inpres tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur
penyelenggaran pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan
didasarkan suatu perencanaan strategi yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.
Selain itu, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang mengenai keuangan Negara yaitu
UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 1 Tahun 2004 mengenai perbendaharaan Negara, dan
UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara. Salah satu yang diatur adalah pada UU No 17 Tahun 2003 yang
mewajibkan adanya Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai basis penyusunan
akuntansi di Indonesia. SAP tersebut termuat dalam PP No 71 Tahun 2010 dan juga
menyatakan perubahan sistem akuntansi berbasis kas ke sistem akuntansi berbasis
akrual. Perubahan ini diharapkan akan dapat meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara serta mengikuti international best practices
yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di Indonesia.
Selain terkait implementasi sistem akuntansi publik, ketaatan terhadap perundangan dan
pemahaman akuntansi menjadi hal penting yang mendukung dalam menentukan
kualitas akuntabilitas pemerintah daerah. Berdasarkan hal diatas, peneliti ingin
mengetahui lebih lanjut terkait pengaruh sistem akuntansi pemerintah daerah terhadap
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dengan pemahaman akuntansi, dan ketaatan
peraturan perundangan sebagai variabel intervening (studi kasus pemerintah daerah
kota lombok)

3. Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Metode Hasil


1 Nama Jurnal: Faktor- Objek: Pemerintah Hasil dari penelitian ini
faktor Mempengaruhi Daerah Kota Bandar memperoleh kesimpulan
Akuntabilitas Kinerja Lampung sebagai berikut: kejelasan
sasaran anggaran, penerapan
Nama Penulis: Irawati Variabel: Kejelasan akuntansi publik, ketaatan
& Sasaran Anggaran, pada peraturan perundangan
Agesta (2019) Penerapan Akuntansi dan sistem pelaporan
Publik, Ketaatan Pada berpengaruh signifikan dan
Nama Jurnal: Jurnal Peraturan Perundangan, positif terhadap akuntabilitas
Akuntansi dan Sistem Pelaporan, kinerja organisasi perangkat
Keuangan, 10(1), 56– Pengendalian Akuntansi, daerah (OPD) kota Bandar
70. Akuntabilitas Kinerja. Lampung. Sedangkan
pengendalian akuntansi tidak
Teknik Analisis Data: berpengaruh signifikan dan
Regresi Linear Berganda positif terhadap akuntabilitas
kinerja organisasi perangkat
daerah kota Bandar
Lampung.

2 Nama Jurnal: Pengaruh Objek: Pemerintah a. Sistem Akuntansi


Sistem Akuntansi
daerah Kabupaten Pemerintah Daerah secara
Pemerintah Daerah Dan Minahasa Selatan parsial memiliki pengaruh
Ketaatan Peraturan signifikan terhadap
Perundangan Terhadap Variabel: Sistem Akuntabilitas Kinerja yang
Akuntabilitas Akuntansi
Kinerja Pemerintah ada di Kabupaten Minahasa
Instansi Daerah,
Pemerintah Ketaatan selatan
(Kabupaten Minahasa Peraturan Perundangan,
Selatan). Akuntabilitas Kinerja b. Ketaatan Peraturan
Instansi Pemerintah Perundangan secara parsial
Nama Penulis: Lumenta, tidak berpengaruh
A. L., Morasa, J., & Teknik Analisis Data: signifikan terhadap
Mawikere, L. (2016) Regresi Linear Berganda Akuntabilitas Kinerja yang
ada di Kabupaten Minahasa
Nama Jurnal: Jurnal selatan.
EMBA, 4(3), 135–146.
c. Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah dan
Ketaatan aturan
Perundangan secara
simultan memiliki
pengaruh terhadap
Akuntabilitas Kinerja.

3 Nama Jurnal: Pengaruh Objek: Pemerintah a. Penerapan sistem akuntansi


Penerapan Sistem daerah Kota Pekanbaru pemerintah daerah
Akuntansi Pemerintah berpengaruh signifikan
Daerah, Pemahaman Variabel: Penerapan terhadap akuntabilitas
Akuntansi, Dan Sistem Akuntansi kinerja instansi pemerintah
Ketaatan Pada Peraturan Pemerintah Daerah, SKPD Kota Pekanbaru. Hal
Perundangan Terhadap Pemahaman Akuntansi, ini berarti bahwa semakin
Akuntabilitas Kinerja Ketaatan Pada Peraturan tinggi tingkat penerapan
Instansi Pemerintah Perundangan, sistem akuntansi
(Studi Pada Satuan Akuntabilitas Kinerja pemerintah daerah maka
Kerja Perangkat Daerah Instansi Pemerintah. semakin tingginya
Kota Pekanbaru) akuntabilitas kinerja
Teknik Analisis Data: instansi pemerintah SKPD
Nama Penulis: Regresi Linear Berganda Kota Pekanbaru.
Zulharman, (2020)
b. Pemahaman akuntansi
Nama Jurnal: Jurnal berpengaruh signifikan
Ekonomi Dan Bisnis, terhadap akuntabilitas
1(1), 1–15. kinerja instansi pemerintah
SKPD Kota Pekanbaru. Hal
ini berarti bahwa semakin
tinggi tingkat pemahaman
akuntansi maka semakin
tingginya akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah
SKPD Kota Pekanbaru.

c. Ketaatan pada peraturan


Perundangan berpengaruh
signifikan terhadap
akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah SKPD
Kota Pekanbaru. Hal ini
berarti bahwa semakin
tinggi tingkat ketaatan pada
peraturan Perundangan
maka semakin tingginya
akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah SKPD
Kota Pekanbaru.

d. Secara bersama-sama
(simultan) variabel sistem
akuntansi pemerintah
daerah, pemahaman
akuntansi dan ketaatan
pada peraturan
Perundangan berpengaruh
signifikan terhadap
akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah SKPD
Kota Pekanbaru.

e. Hubungan antar sistem


akuntansi pemerintah
daerah, pemahaman
akuntansi dan ketaatan
pada peraturan
Perundangan dengan
akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah SKPD
Kota Pekanbaru tergolong
kuat/tinggi.

4. Identifikasi Variabel, Definisi, dan Pengukurannya

a. Objek Penelitian ini yaitu Pemerintah Daerah Kota Lombok

b. Variabel dan definisi:


i. Penerapan Sistem Akuntansi Sektor Publik (Variabel Independen)

Penerapan Sistem Akuntansi Sektor Publik adalah mekanisme dan analisis


akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga
tinggi negara dan departemen-departmen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN,
BUMD, LSM dan yayasan sosial maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor
publik dan swasta (Bastian, 2006).

ii. Ketaatan Pada Peraturan (Variabel Intervening)

Dalam hal pembentukan akuntansi pemerintah sesuai dengan karakteristik dan


bertujuan untuk memenuhi akuntabilitas keuangan negara yang memadai, maka
PBB mengeluarkan suatu pedoman untuk akuntansi pemerintah (a manual for
government accounting) yaitu dapat memenuhi persyaratan undang-undang dan
peraturan perundangan.

iii. Pemahaman Akuntansi (Variabel Intervening)

Pengetahuan akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai
pengetahuan profesi yang dipraktekkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu
disiplin pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Standar Akuntansi
Pemerintahan tersebut dibutuhkan dalam rangka penyusunan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/ APBD berupa laporan keuangan yang
setidaktidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Laporan posisi keuangan,
Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

iv. Akuntabilitas Kinerja (Variabel Dependen)

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban


atau menjawab dan menerangkan kinerja dan Tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

5. Teknik Analisis Data


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, ucapan pribadi, dan nantinya
metode ini menghasilkan data deskriptif. Analisis data yang digunakan di dalam
penelitian ini adalah regresi linear berganda yaitu metode analisa yang digunakan
dengan dua variabel bebas atau lebih. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner. Di bawah ini merupakan persamaan regresi yang digunakan dalam
penelitian ini:

Y=β0+β1X1+β2X2+β3X3+e

Keterangan:

Y = Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah

X 1 = Penerapan Sistem Akuntansi Publik

X 2 = Pemahaman Akuntansi

X 3 = Ketaatan Pada Peraturan Perundangan

e = Error

Anda mungkin juga menyukai