Anda di halaman 1dari 6

Jaringan Usaha

a. Definisi Jaringan Usaha


Seorang wirausaha tidak dapat hidup sendiri dalam
menjalankan usahanya, namun ada keterkaitan dengan pihak
luar baik sebagai pemasok, pelanggan, maupun pedagang
perantara. Oleh karena itu, diperlukan suatu jaringan usaha
agar usaha yang kita jalankan berkelanjutan. Jaringan usaha
dan komunikasi terbukti berperan penting dalam
pengembangan usaha. Ada korelasi positif antara
pengembangan telekomunikasi ekonomi.

b. Jenis Jaringan Usaha


Berbagai jenis jaringan usaha dalam pengembangan usaha
dapat berbentuk antara lain:
1. Jaringan Produksi
• Kegiatan sebuah jaringan untuk mengoordinasikan
perencanaan dan pengembangan produksi, serta
memperbaiki proses produksi.
• Menggabungkan keahlian khusus masing-masing usaha
membentuk produk baru, peralatan, sistem produksi,
dan membuat produk unggul yang memiliki daya saing.

2. Jaringan Pemasaran

Bekerja sama untuk memperkuat posisi tawar-menawar


dengan pembeli dan memenangi persaingan pemasaran.

3. Jaringan Pelayanan
Kelompok perusahaan kecil bergabung dalam
pembiayaan jasa tertentu: pelatihan, informasi, teknologi,
manajemen konsultasi atau jasa konsultasi ahli, misalnya:
pelatihan bersama.
4. Jaringan Kerjasama
Kerjasama pembelian, peningkatan tenaga kerja,
pengembangan produksi dan kerjasama produksi,
kerjasama penjualan dan pemasaran.

5. Memecahkan Tantangan dengan Jaringan Usaha


Tantangan berupa terbatasnya akses terhadap jasa
profesional: konsultasi Manajemen, Akuntansi, Penelitian
Pasar, dan konsultasi lainnya. Terbatasnya untuk
memperoleh informasi pasar, akses untuk memperoleh
modal, terbatasnya memperoleh kontrak besar karena
kekurangan sumberdaya vital dan terbatasnya kemampuan
untuk bersaing dengan perusahaan lain yang masuk ke
pasar lokal.

6. Jaringan Antarkelompok Usaha, Swasta, dan BUMN


Jaringan kerjasama dibidang harga dan mutu
pelayanan, sistem pembayaran, cara pengepakan,
pengiriman barang, pemasaran, pembelian bersama,
permodalan, pengadaan barang, dan bidang lainnya.

c. Cara Meningkatkan Pengembangan Jaringan Usaha


Dalam rangka mengoptimalkan dan mengatasi masalah
kekurangan permodalan dan pengembangan usaha, maka
pengembangan jaringan perlu ditingkatkan melalui:

1. Jaringan usaha yang akan menghubung-hubungkan sentra


usaha dan anggotanya ke dalam suatu jaringan yang
berbasis teknologi informasi demi terbentuknya jaringan
pasar domestik dan antara sentra-sentra usaha Gapoktan.

2. Suatu jaringan yang diusahakan untuk siap bersaing dalam


era global dengan cara mengadopsi teknologi informasi
dan sistem manajemen yang relatif modern sebagaimana
dimiliki perusahaan swasta yang besar.

3. Jaringan usaha harus didukung oleh jaringan


telekomunikasi, pembiayaan, usaha dan perdagangan,
advokasi, usaha, jaringan saling ajar, serta sumber daya
lainya seperti jaringan hasil riset dan teknologi berbagai
inovasi baru, informasi pasar, kebijakan, dan intellijen
usaha yang adil dan merata.

4. Jaringan usaha akan menghimpun para pelaku usaha dan


usaha lainnya di dalam jaringan yang terhubung secara
elektronik.
Karakteristik wirausaha yang harus dimiliki dalam
pengembangan jaringan usaha sebagai berikut:

• Memiliki Jaringan Kerja (Net Work)

• Banyak Teman (Friends)

• Kerjasama (Cooperative)

d. Definisi Jaringan Kerja (Net Worker)


Keberhasilan menjadi entrepreneur sejati adalah sangat
tergantung pada jaringan dan mitra bisnis. Oleh karena itu,
membangun jaringan mengembangkan aliansi dan kemitraan
bisnis merupakan kebiasaan yang harus senantiasa
dikembangkan. Bisa dimaklumi manusia dalam kehidupannya
selain sebagai makhluk individu, juga sebagai makhluk sosial
yang tidak terlepas dari hidup berdampingan dengan orang
lain, artinya setiap manusia sejak lahir sampai mati
membutuhkan orang lain. Perselisihan yang sering terjadi
sebenarnya disebabkan orang itu tidak saling mengerti.
Kenapa tidak saling mengerti? karena tidak saling kenal.
Mengenal orang lain dikaitkan dengan seorang wirausaha
yaitu dapat digunakan sebagai teman/mitra, tenaga kerja,
pembina, konsumen, atau juga harus diwaspadai karena
selain itu manusia akan menjadi pesaing.
1. Banyak Teman (Friends)
Bertemanlah sebanyak-banyaknya. Pada barang dengan
kualitas yang sama, orang lebih memilih membeli dari
temannya walaupun dengan harga yang sedikit lebih
mahal, dari pada membeli dari orang lain. Teman akan
membantu mengembangkan usaha kita, memberi
nasehat, dan membantu menolong pada kita pada masa
sulit.
2. Kerjasama (Cooperative)
Kerjasama merupakan suatu alat dimana keuntungan
wirausaha dapat ditingkatkan dengan menolong dirinya
sendiri melalui pertolongan bersama dengan moto
kerjasama untuk semua. Tujuan kerjasama ini untuk
meningkatkan pendapatan masing-masing pihak. Mitra
adalah temuan tanpa kesenjangan, artinya jarak
kemitraannya tidak memisahkan satu dengan yang lain.
Dalam dunia usaha kemitraan sering diartikan sebagai
saling melengkapi satu dengan yang lain dalam bingkai
kesejajaran di segala bidang.

http://blog-ilmuonline.blogspot.com/2012/05/jaringan-
usaha.html

e. Jaringan Sosial Pengusaha


Para peneliti telah mulai menilai pentingnya jaringan
sosial pengusaha sebagai sarana untuk mendapatkan
dukungan, pengetahuan, dan akses ke saluran distribusi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa jaringan sosial
seorang pengusaha bervariasi dari waktu ke waktu
tergantung pada fase yang berbeda dari kehidupan usaha.
Tahapan pengembangan usaha dari perspektif ini adalah:
• Tahap 1: Tahap Motivasi. Pengusaha membahas ide awal
dan mengembangkan konsep bisnis.
• Tahap 2: Tahap Perencanaan. Pengusaha mencari
pengetahuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
memulai usaha itu.
• Tahap 3: Tahap Pembentukan. Pengusaha sebenarnya
mendirikan dan menjalankan usaha itu. Pengusaha
membutuhkan modal, keterampilan, pengetahuan, dan
tenaga kerja untuk memulai usaha baru.

Pengusaha menyediakan beberapa sumber daya, dan


beberapa dikumpulkan dari jaringan sosial entrepreneur.
Jaringan kontak yang membantu membawa kesuksesan
adalah modal sosial pengusaha.
Jaringan sosial seorang pengusaha memiliki beberapa
karakteristik.
• Ukuran. Pengusaha dapat memperbesar jaringan sosial
mereka untuk mendapatkan akses ke sumber daya
penting.
• Posisi. Pengusaha dapat memposisikan diri dalam
jaringan sosial sehingga untuk mempersingkat jalan ke
sumber daya penting. Akhirnya, beberapa hubungan
sosial pengusaha yang beruntai tunggal, hubungan
memainkan satu peran dalam jaringan. Hubungan lain
memainkan peran ganda dalam jaringan, yang dikenal
sebagai ikatan ganda.
Seiring waktu, pengusaha mengakumulasi modal
sosial, yang penting untuk memulai usaha baru. Penelitian
telah menunjukkan perbedaan signifikan dalam ukuran
jaringan sosial antara fase 1 dan 2. Pengusaha sukses telah
mengembangkan jaringan sosial yang lebih besar di fase 2
lebih dari fase 1, dan hubungan yang memiliki ikatan
ganda juga lebih terciri pada fase 2 jaringan. Namun,
penelitian ini menemukan sedikit perbedaan dalam ukuran
jaringan antara fase 2 dan 3. Jumlah tahun pengalaman
bagi pengusaha tidak mempengaruhi ukuran jaringan
sosial. Namun, ada perbedaan jender yang signifikan:
pengusaha perempuan cenderung memiliki jaringan sosial
yang lebih besar daripada pengusaha laki-laki. Dalam hal
jumlah waktu yang dihabiskan mengembangkan jaringan
sosial, pengusaha menghabiskan waktu paling sedikit
selama fase 1, di fase 2 pengusaha menghabiskan waktu
yang paling banyak untuk mengembangkan jaringan
mereka. Tahap 3 pengusaha menghabiskan jumlah waktu
di suatu tempat antara fase 1 dan 2. Penelitian mencatat
bahwa pengusaha menghabiskan waktu paling banyak
pada pemeliharaan jaringan sosial selama fase 2 dan 3.
Pengusaha menggunakan modal sosial mereka berbeda-
beda sepanjang fase pengembangan usaha. Secara umum,
pengusaha membatasi jaringan mereka selama fase 1
sementara mereka menyelidiki kelayakan dari ide bisnis.
Pada fase 2 dan 3, jaringan sosial melebar untuk
mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk usaha
yang sukses.

Anda mungkin juga menyukai