Dosen Pembimbing :
Ns. Miko Eka Putri, S. Kep, M. Kep
DISUSUN OLEH :
Amelia Ade Anggraini
2018.91.058
Topik : Hipertensi
Sub Topik : Penanganan Hipertensi
Sasaran : Keluarga Ny. E
Tempat : Di Rumah Ny. E RT.10 Kelurahan Murni
Hari / Tanggal : Jumat/ 13 Desember 2019
Waktu : 45 Menit
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak menular yang menjadi masalah
kesehatan penting di seluruh dunia karena prevalensinya yang cukup tinggi dan terus
meningkat serta hubungannya dengan penyakit kardiovaskuler, stroke, retinopati, dan gagal
ginjal. Hipertensi juga menjadi faktor risiko terbesar yang menyebabkan kematian.
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri
secara terus-menerus lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila arteriole-arteriole
konstriksi. Konstriksi arteriole membuat darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan
melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila
berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2010).
Riskesdas (2018) melaporkan bahwa di Indonesia prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk umur ≥ 18 tahun mengalami peningkatan yaitu 25,8% di tahun
2013 menjadi 34,1% pada tahun 2018. Sedangkan di Provinsi Jambi angka hipertensi
mencapai 30,2% di tahun 2013 dan meningkat hingga 32,8% di tahun 2018.
Banyaknya penderita hipertensi diperkirakan sebesar 15 juta bangsa Indonesia tetapi
hanya 4% yang mampu mengendalikan hipertensi (controlled hypertension). Yang dimaksud
dengan hipertensi terkendali adalah mereka menderita hipertensi dan sedang berobat
sehingga terkendali dari kemungkinan serangan kenaikan tekanan darah yang berlebihan
(Bustan, 2015).
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan pengkajian
fisik didapatkan masalah di RT 10 Kelurahan Murni yaitu masalah di keluarga Ny. E
khusunya Ny. E yang mengalami hipertensi. Maka mahasiswa ingin melakukan upaya
pencegahan kecacatan bahkan yang mengancam jiwa akibat penyakit degeneratif yang
disebabkan oleh hipertensi Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
mengadakan pendidikan kesehatan tentang penyakit degeneratif (Hipertensi) dan
perawatannya sehingga dapat melakukan perawatan dini secara mandiri sebelum
berkonsultasi pada pusat pelayanan kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kunjungan 1x 45 menit diharapkan keluarga Ny.E mampu
mengetahui dan memahami tentang penyakit Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Ny.E mampu :
a. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi tentang hipertensi
b. Menyebutkan penyebab dan faktor resiko hipertensi
c. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi.
d. Menyebutkan akibat lanjut dari hipertensi
e. Menyebutkan pencegahan hipertensi
f. Memutuskan merawat anggota keluarga dengan hipertensi
C. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab
D. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini adalah keluarga Ny. E.
E. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah
1. Lembar Balik (Flipchart)
2. Leaflet
F. Waktu Kegiatan
Hari / tanggal : Jumat/ 13 Desember 2019
Pukul : 16.00 WIB
Tempat :Di Rumah Ny. E RT. 10 Kelurahan Murni
G. Setting Tempat
Keterangan :
Penyaji
Keluarga Ny. E
Materi
H. Uraian Kegiatan
Kegiatan
No Tahap Waktu Mahasiswa Keluarga
1. Pembukaan 5 menit 1) Mengucapkan salam 1) Menjawab salam
2) Memperkenalkan diri 2) Memperhatikan
3) Menjelaskan tujuan dan 3) Memperhatikan
kontrak waktu
4) Menyebutkan materi yang 4) Memperhatikan
akan diberikan
2 Inti 20 menit 1) Mengkaji pengetahuan 1) Menjawab
keluarga tentang pengertian
Hipertensi
2) Memberikan reinforcement 2) Memperhatikan
positif
3) Menjelaskan tentang 3) Mendengarkan
pengertian Hipertensi
4) Mengkaji pengetahuan 4) Menjawab
keluarga tentang
penyebab Hipertensi
5) Memberikan reinforcement 5) Memperhatikan
positif
6) Menjelaskan tentang 6) Mendengarkan
penyebab dan faktor resiko
Hipertensi
7) Mengkaji pengetahuan 7) Menjawab
keluarga tentang tanda dan
gejala Hipertensi
8) Memberikan reinforcement 8) Memperhatikan
positif
9) Menjelaskan tentang tanda 9) Mendengarkan
dan gejala Hipertensi
10) Mengkaji pengetahuan 10) Menjawab
keluarga tentang akibat
lanjut/komplikasi
Hipertensi
11) Memberikan reinforcement 11) Memperhatikan
positif
12) Menjelaskan tentang 12) Mendengarkan
pencegahan Hipertensi
13) Meminta keluarga 13) Memutuskan
memutuskan cara merawat
keluarga yang mengalami
Hipertensi
3. Penutup 5 menit 1) Mengevaluasi materi 1) Menjawab dan
dengan cara memberikan mendengarkan
pertanyaan
2) Mengucapkan salam 2) Menjawab salam
penutup
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning telah dikonsulkan sesuai perencanaan.
b. 80% peserta menghadiri penyuluhan.
c. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
c. 75 % keluarga Ny. E aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. 80 % keluarga Ny.E tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
75 % Keluarga Ny. E mampu:
a. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi tentang Hipertensi
b. Menyebutkan penyebab dan faktor resiko Hipertensi
c. Mengetahui tanda dan gejala Hipertensi.
d. Menyebutkan komplikasi/akibat lanjut Hipertensi
e. Menyebutkan pencegahan Hipertensi
f. Memutuskan merawat anggota keluarga dengan Hipertensi
LAMPIRAN 1
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah
dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari suatu periode. Hipertensi juga
dapat didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik diatas 140 mmhg dan atau tekanan darah
diastolik diatas 90 mmHg yang terjadi pada seorang klien pada tiga kejadian terpisah
(Udjianti, 2011). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg
atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg (Price, 2005 dalam Aspiani, 2015).
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan
angka kematian (mortalitas) (Kushariyadi, 2008 dalam Aspiani, 2015).
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang akan memberi gejala lanjut
ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh
darah jantung) dan hipertropi ventrikel kanan (untuk otot jantung) (Bustan, 2015).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmhg
dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmhg, Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada
pembuluh darah, yang mengakibatkan makin tingginya tekanan darah (Muttaqin, 2014).
B. Penyebab
Kejadian hipertensi dimulai dengan adanya atherosklerosis yang merupakan bentuk dari
arterioklerosis (pengerasan arteri). Antherosklerosis ditandai oleh penimbunan lemak yang
progresif pada dinding arteri sehingga mengurangi volume aliran darah ke jantung, karena
sel-sel otot arteri tertimbun lemak kemudian membentuk plak, maka terjadi penyempitan
pada arteri dan penurunan elastisitas arteri sehingga tidak dapat mengatur tekanan darah
kemudian mengakibatkan hipertensi. Kekakuan arteri dan kelambanan aliran darah
menyebabkan beban jantung bertambah berat yang dimanisfestasikan dalam bentuk
hipertrofo ventrikel kiri (HVK) dan gangguan fungsi diastolik karena gangguan relaksasi
ventrikel kiri sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah dalam system sirkulasi.
(Hull, 1996; dalam Panggabean 2006, Bustan 2007). Berdasarkan uraian patofisiologi
hipertensi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi dimulai adanya pengerasan arteri.
Penimbunan lemak terdapat pada dinding arteri yang mengakibatkan berkurangnya volume
cairan darah ke jantung. Penimbunan itu membentuk plak yang kemudian terjadi
penyempitan dan penurunan elastisitas arteri sehingga tekanan darah tidak dapat diatur yang
artinya beban jantung bertambah berat dan terjadi gangguan diastolic yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah.
Selain itu, menurut Udjianti (2010), berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi
menjadi dua golongan yaitu hipertensi esesnsial atau hipertensi primer dan hipertensi
sekunder
a. Hipertensi Esensial (Primer)
1) Genetik
Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, beresiko tinggi untuk
mendapatkan penyakit ini.
2) Jenis kelamin
Laki-laki berusia 30-50 tahun dan wanita pasca menopause beresiko tinggi untuk
mengalami hipertensi.
3) Diet
Konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan dengan
berkembangnya hipertensi.
4) Obesitas
Obesitas dinilai dari > 25 % dari BB ideal dikaitkan dengan berkembangnya
hipertensi.
5) Gaya hidup
Merokok dan mengkonsumsi alcohol dapat meningkatkan tekanan darah.
b. Hipertensi Sekunder
1) Penggunaan kontrasepsi hormonal (estrogen)
Oral kontrasepsi yang berisi ekstrogen dapat menyebabkan hipertensi melalui
mekanisme renin-aldosteron-mediated volume expansion.
2) Penyakit parenkim dan vaskuler ginjal.
Hipertensi renovaskuler berhubungan dengan penyempitan satu atau lebih arteri
besar yang secara langsung membawa darah ke ginjal.
3) Gangguan Endokrin.
Adrenal-mediated hypertension disebabkan kelebihan primer aldosenteron, kortisol,
dan katekolamin. Pada aldosteronime primer, kelebihan aldosteron menyebabkan
hipertensi dan hipokalemia.
4) Coarctation aorta
Merupakan penyempitan aorta kongenital yang mungkin terjadi beberapa tingkat
pada aorta torasik atau aorta abdominal.
5) Neurogenik : tumor otak, encephalitis, dan gangguan psikiatrik.
6) Kehamilan.
7) Luka bakar.
8) Peningkatan volume intravaskuler.
9) Merokok : nikotin dalam merokok merangsang pelepasan katekolamin.
C. Klasifikasi
a) Klasifikasi berdasarkan etiologi :
1) Hipertensi esensial (Primer)
Merupakan 90% dari kasus penderita hipertensi, dimana sampai saat ini belum
diketahui penyebabnya secara pasti. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam
terjadinya hipertensi esensial, seperti: faktor genetik, stress dan psikologis, serta
faktor lingkungan dan diet (peningkatan penggunaan garam dan berkurangnya asupan
kalium dan kalsium). Umumnya gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada
organ tertentu seperti ginjal, mata, otak dan jantung.
2) Hipertensi sekunder
Penyebab dan patofisiologi pada hipertensi sekunder dapat diketahui dengan pasti
sehingga lebih mudah dikendalikan dengan obat-obatan. Penyebab hipertensi
sekunder diantaranya berupa kelainan ginjal, tumor, kanker, diabetes, kelainan
adrenal, kelaianan aorta, kelainan endokrin, obesitas, resistensi insulin dan pemakaian
obat-obatan seperti kontrasepsi oral dan kortikosteroid (Wijaya & Putri, 2013).
b) Klasifikasi berdasarkan derajat hipertensi :
Erwanto, R. dkk. 2017. Lansia dan keperawatan keluarga. Yogyakarta: Nuha medika
Hidayat, A.A. 2017. Metode penelitian keperawatan dan kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika
Khairani, L & Fadhila, E. 2015. Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Yayasan Babus Salam Nurul
Hikmah Tahun 2015. di akses dari
https://ojs.stikesrshajimdn.ac.id/index.php/jsh/article/view/49 pada tanggal
08/12/2019 jam 14:04
Kowalski, R.E. 2010. Terapi Hipertensi program 8 minggu. Bandung: Qanita
Kemenkes RI. 2018. Hasil utama RISKESDAS 2018. Jakarta: Kemenkes RI.
Kuswardhani T. 2007. “Penatalaksaan Hipertensi Pada Lanjut Usia”. Jurnal. Denpasar :
Unud.
Lolo, L.L., & Rusmadewi, K.A. 2017. Pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Cendana
Putih II tahun 2017. Jurnal Voice of Midwifery, Vol 6, No.8, 56-58 di akses dari
www.ejournal.akbidmuhpalopo.ac.id/index.php/VoM/issue/view/3 pada tanggal
08/12/2019 jam 14:40
Lingga Lani. 2012. Bebas hipertensi tanpa obat. Jakarta Selatan: PT Agro Media Pustaka
Muhammad, S. 2010. Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke dan Serangan
Jantung. Jakarta: Keen Books
Muttaqin, A. 2014. Buku ajar Asuhan keperawatan klien dengan Gangguna sistem
Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika
Marliani L, dkk. 2007. 100 Question & Answers Hipertensi. Jakarta : PT Elex Media
Peter, Hanns W. 2009. Hipertensi. Diterjemahkan oleh Lily Endang Joeliani. Jakarta : PT
Bhuana Ilmu Populer.
Rahmawati., P.M dkk. 2018. Efektifitas Progresive Muscle Relaxation (PMR) terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. The Indonesian Journal of
Health Science, ISSN: 2087-5053, 188-193 di akses dari
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/TIJHS/article/view/154/ pada tanggal
08/12/2019 jam 22:20
Rohaendi. 2008. Treatment Of High Blood Pressure. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama
Rudianto, Budi F. 2013. Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta: Sakkhasukma.
Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogenetrik.
Jakarta: Salemba Medika
Soewondo, S. 2017. Stres, Manajemen stres dan Relaksasi Progresif. LPSP3 Depok: UI
Sutanto. 2011. CEKAL (Cegah & Tangkal) PENYAKIT MODERN. CV. Yogyakarta: Andi
offset
Sutanto. 2009. Awas 7 Penyakit Degeneratif. Yogjakarta : Paradigma Indonesia
Triyanto, E. 2014. Pelayanan keperawatan bagi penderita hipertensi secara terpadu.
Yogyakarta: Graha ilmu
Udjianti, W.U. 2011. Keperawatan kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika
Udjianti,W.J. 2010. Keperawatan kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Wijaya, A.S., & Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa)
Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha medika