Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN SEMINAR KELOMPOK

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan Diabetes


Melitus Tipe II

Kelompok : TAURUS
Pengertian

Diabetes mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen


yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia. Diabetes mellitus adalah gangguan metabolic kronik
yang tidak dapat disebuhkan, tetapi dapat dikontrol yang
dikarakteristikkan dengan ketidak adekuatan pengguanaan
insulin.Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek
yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak dan berkembangnya komplikasi makro vaskuler, mikro
vaskuler dan neurologis (Wijaya dan Putri, 2013).
Manifestasi klinik
(Tanda dan Gejala)

 Banyak kencing (Poliuria)


 Banyak minum (polidipsia)
 Banyak makan (polifagia)
 Penurunan berat badan dan rasa lemah
 Gangguan saraf tepi/ kesemutan
 Gangguan penglihatan
 Gatal/ bisul
 Keputihan
Pemeriksaan
penunjang

Menurut Wijaya dan Putri 2013 yaitu :


Kadar glukosa
Gula darah sewaktu/ random > 200mg/dl
Gula darah puasa/ nucter > 140 mg/dl
Gula darah 2 jam PP (post prandial) > 200mg/dl
Aseton plasma hasil (+) mencolok
As lemak bebas peningkatan lipid dan kolesterol.
Osmolaritas serum (>330 osm/l)
Urinalisis proteinuria, ketonuria, glukpsiria.
 
PENGKAJIAN

Identitas pasien Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. N Nama : Tn. E
Umur : 45 Tahun Umur : 49 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jelutung Alamat : Jelutung
Suku/bangsa : Melayu/Indonesia Suku/bangsa : Melayu/Indonesia
Pekerjaan : Belum bekerja Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : Smp Pendidikan : Smp
Status : Belum Menikah Status : Belum Menikah
Hubungan dengan klien : Saudara
• Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada ekstremitas kiri bawah.

• Riwayat Kesehatan Sekarang (RKS)


Pasien datang melalui IGD pada tanggal 10 januari 2022 pukul 21.15 wib dengan keluhan badan
lemas, mual dan muntah pada sore hari. Pada saat pengkajian tanggal 18 januari 2022 pasien
mengatakan bahwa badannya lemas, lesu, pusing,dan sering lapar.Pasien mengatakan
eksremitas bawah bagian fibula sinistra terdapat luka sekitar ± 5 cm dan terasa nyeri.Pasien
mengatakan sulit menggerakkan eksremitas bawah di bagian sinistra dan nyeri saat bergerak.
GDS : 232 mg/dl
TD : 130/80 mmHg
N : 95 x/i
S : 36,8ºC
RR : 20 x/i
 
P : proses penyakit
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : ekstremitas kiri bawah
S:6
T : nyeri ketika bergerak

• Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan ada riwayat pembedahan karena pembesaran kelenjar thyroid

• Riwayat Kesehatan Keluarga (RKK)


Pasien mengatakan orangtuanya mempunyai riwayat hipertensi dan jantung.
Oksigenasi
Inspeksi
Simetris kiri dan kanan, RR = 20 x/menit. Pasien tidak sesak, tidak ada retraksi
dinding dada.
Palpasi
Tidak ada taktil premitus kanan
Perkusi
Sonor
Auskultasi
Suara nafas vesikuler, Ronchi
Sirkulasi
K/U : compos mentis, Tekanan darah 130/80 mmHg, N : 95 x/mnt, S 36,8 C, RR
20 X/ mnt. Dengan irama regular, dan kuat , mukosa bibir pucat, tidak sianosis,
kulit pucat, CRT < 3 detik, dan bunyi jantung S1-S2 normal
Abdomen: tidak ada luka
Nutrisi
Klien mengatakan tidak nafsu makan, mual, dan muntah (100cc/hari)
Eliminasi
Klien terpasang kateter, urine berwarna kuning jernih
Aktivitas fisik
Keterangan:
Mandiri : 1
Di bantu orang lain: 4
Di bantu alat: 0

Asktivitas Mandiri Dibantu orang lain Dibantu alat


(1) (2) (3)

Makan √    

Berpakaian   √  

Berpindah   √  

Kebersihan diri   √  

Berubah sikap dari baring ke duduk   √  

Jumlah 1 4 0
Kekuatan otot

4444 4444

4444 4444

Bagian ekstremitas bawah:- tidak bisa abduksi dan abduksi, rotasi.


Eksremitas atas lemah masih bisa fleksi, ekstensi adduksi dan abduksi.
Klien mengatakan tidak ada gangguan tidur. klien tidur 7 – 8 jam/ hari yaitu siang 14.00 – 15.00, malam
21.00 – 05.00
Sensori
P : proses penyakit
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : ekstremitas kiri bawah
S:6
T : nyeri ketika bergerak
Penglihatan normal indra pengecap dan pendengaran baik.
Cairan dan elektrolit
Intake output
Minum = 800 ml/24 jam urine = 1000 ml/24 jam
IVFD = 1000ml/24 jam iwl = 32 ml/24 jam
Balance cairan = -668 CC
Pemeriksaan lab

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Kesan


HEMATOLOGI  
Darah Lengkap Perifer  
Haemoglobin 11,3 g/dl 13.0 - 17.0  

Hematokrit 36,31 % 40.0 - 50.0  

MCHC   g/dl 32.0 – 36.0  


Trombosit .578 10^3/µL 150 – 400  
Leukosit 43.4 10^3/µL 5.00 – 10.00  

(GDN 232 mg/dl)

Terapi
IVFD NaCl 0,9% 30 tetes/ menit
Omefrazole 2x1
Ondan sentron 3x1
Furosemide 1x1
Ketorolac 3x1
Aspilet 1x1
Bicnat 3x1
Paracetamol
Meropenem 2x1
Na. diclo 3x1 
ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Ny. N
NO.REKAM MEDIK : 1000487
RUANG RAWAT : Interne

N DATA Etiologi Masalahkeperawatan


o

1 DS : Penurunanfungsipangkreas KetidakstabilanGulaDarah
 Pasien mengatakan badan lemah danletih Penurunankualitas insulin
 Pasien mengatakan pusing
 Pasienmengeluhkanmudahlapar
 Pasienmengeluhkanmudahmengantuk Hiperglikemia
DO :
 (GDN 232 mg/dl) Penurunanglukosadalamsel
 Pasien tampaklelah
 TTV :
TD : 130/80 mmHg Gangguan glukosadarahpuasa
Rr : 20 x/i
N : 105 x/i
S : 36,3 ºc

2 DS : Hiperglikemia Gangguanintegritaskulit
 Pasien mengatakan eksremitas bawah bagian fibula
sinistra terdapat luka sekitar ± 5 cm Kerusakanvaskuler
 Pasien mengatakan sulit menggerakkan eksremitas
bawah di bagian sinistra Neoropatiperifer
 Pasien mengatakan nyeri saat bergerak.
DO :
 Tampak luka dibagian ekstremitas bawah panjang
sekitar ± 5 cm, diameter 2 cm dan kedalam 0,5 cm
 Leukosit35.8[10^3/ul}]
3 DS : Perlukaanpada kaki esktremitaskiribawah Nyeriakut
 Pasien mengatakan nyeri pada kakinya sebelah kiri
P: proses penyakit Nyeri
Q:nyeri seperi ditusuk-tusuk Agenpencederafisiologi
R:ekstremitas kiri bawah
S:skala nyeri 6
T:nyeri ketika bergerak
DO :
 Pasien tampak meringis
 Terdapat nyeri tekan di daerah kaki yang luka
 TTV :
TD : 130/80 mmHg
Rr : 20 x/i
N : 105 x/i
S : 36,3 ºc

4 DS : Perlukaanpada kaki esktremitaskiribawah Gangguanmobilitasfisik


 Pasien mengatakan aktivitas Nyeri
dibantukeluarga
 Pasien mengatakan aktivitas terbatas
 Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
DO
 Aktivitas pasien tampak dibantukeluaraga
 Saat makan pasien nampak dibantukeluarga
 Saat duduk pasien tampak dibantukeluarga

Diagnosa keperawatan dan prioritas masalah


1. Ketidakstabilan Gula Darah berhubungan dengan gangguan glukosa darah
puasa
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan neoropati perifer
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi
4. Gangguan mobilitas fisikberhubungan dengan nyeri
INTERVENSI KEPERAWATAN
NAMAPASIEN : Ny. N
NO.REKAMMEDIK : 1000487
RUANGRAWAT : Interne

No Hari/Tgl Jam Diagnosa Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
(SLKI)

1. Selasa, 18 10;00 Ketidakstabilan Gula Selama dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen hiperglikemia
januari Darah b.dgangguan 3x 24jam diharapkan kestabilan glukosa darah Observasi :
glukosa darah puasa meningkat dengan Kriteria Hasil : 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
1. Mengantuk menurun hiperglikemia
2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
2. Pusing menurun
3. Monitor kadar glukosa darah
3. Rasa haus menurun Terapeutik :
4. Berikan asupan cairan oral
4. Lelah menurun
5. Konsultasi dengan medis jik tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau memburuk
6. Berikan terapi relaksasi benson terhadap kadar
gula darah (Juwita, dkk. 2016)
Edukasi :
7. Ajurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
8. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari 250 mg/dl
Selasa, 18 januari 10.25 Gangguan integritas kulit Selama dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Perawatan Luka
berhubungan dengan diharapkan integritas kulit meningkat dengan kriteria
neoropati perifer hasil : Observasi :

1. Nyeri menurun
1. Monitor karakteristik luka (mis:
2. Kerusakan lapisan kulit menurun
drainase,warna,ukuran,bau
2. Monitor tanda –tanda infeksi

Terapeutik :

3. lepaskan balutan dan plester secara perlahan


4. Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu
5. Bersihkan dengan cairan NACL atau pembersih non
toksik,sesuai kebutuhan
6. Bersihkan jaringan nekrotik
7. Berika salep yang sesuai di kulit /lesi, jika perlu
8. Pasang balutan sesuai jenis luka
9. Pertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka
10. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
11. Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai
kondisi pasien
12. Berika diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan
protein1,25-1,5 g/kgBB/hari
13. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis vitamin
A,vitamin C,Zinc,Asam amino),sesuai indikasi
14. Berikan terapi TENS(Stimulasi syaraf transkutaneous),
jika perlu

Edukasi :

15. Jelaskan tandan dan gejala infeksi


16. Anjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein
17. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

Kolaborasi :

18. Kolaborasi prosedur debridement(mis: enzimatik biologis


mekanis,autolotik), jika perlu
19. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
3. Selasa, 18 10.40 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri
januari 2022 dengan agen pencedera 3x24jam maka diharapkan tingkat nyeri menurun Observasi :
fisiologi dengan Kriteria Hasil : 1. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
1. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri

2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri

3. Mual menurun 3. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang


sudah diberikan

4. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik :

5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)

6. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri


(mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)

7. Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi :

8. Anjurkan memonitor nyri secara mandiri

9. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi :

10. Kolaborasi pemberian analgetik, 


4. Selasa, 18 11.00 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen energy
januari 2022 berhubungan dengan 3x24 jam diharapkan mobilitas fisik meningkat Observasi :
nyeri dengan Kriteria Hasil: 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang
1. Nyeri menurun mengakibatkan kelelahan
2. Gerakan terbatas menurun 2. Monitor pola dan jam tidur
3. Kelemahan fisik menurun 3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas

Terapeutik :

4. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus


(mis. cahaya, suara, kunjungan)
5. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
6. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
7. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan

Edukasi :

8. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap


INTERVENSI KEPERAWATAN
NAMAPASIEN : Ny. N
NO.REKAMMEDIK : 1000487
RUANGRAWAT : Interne

No Hari/ Jam Diagnosa Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Tgl
1. Selasa, 10;00 Ketidakstabilan Gula Darah Selama dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24jam Manajemen hiperglikemia
Observasi :
18 b.dgangguan glukosa darah diharapkan kestabilan glukosa darah meningkat dengan 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
januari puasa Kriteria Hasil : 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
3. Monitor kadar glukosa darah
1. Mengantuk menurun Terapeutik :
4. Berikan asupan cairan oral

2. Pusing menurun 5. Konsultasi dengan medis jik tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk
6. Berikan terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah (Juwita, dkk. 2016)
Edukasi :
3. Rasa haus menurun 7. Ajurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
8. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl

4. Lelah menurun
2. Selasa, 10.25 Gangguan integritas kulit Selama dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Perawatan Luka
18 berhubungan dengan neoropati diharapkan integritas kulit meningkat dengan kriteria hasil :
observasi :
januari perifer 1. Nyeri menurun
2. Kerusakan lapisan kulit menurun 1. Monitor karakteristik luka (mis: drainase,warna,ukuran,bau
2. Monitor tanda –tanda infeksi

Terapeutik :

3. lepaskan balutan dan plester secara perlahan


4. Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika perlu
5. Bersihkan dengan cairan NACL atau pembersih non toksik,sesuai kebutuhan
6. Bersihkan jaringan nekrotik
7. Berika salep yang sesuai di kulit /lesi, jika perlu
8. Pasang balutan sesuai jenis luka
9. Pertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka
10. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
11. Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasien
12. Berika diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein1,25-1,5 g/kgBB/hari
13. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis vitamin A,vitamin C,Zinc,Asam amino),sesuai
indikasi
14. Berikan terapi TENS(Stimulasi syaraf transkutaneous), jika perlu

Edukasi :

15. Jelaskan tandan dan gejala infeksi


16. Anjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein
Kolaborasi :

17. Kolaborasi prosedur debridement(mis: enzimatik biologis mekanis,autolotik), jika perlu


18. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
Implementasi & Evaluasi
NAMA PASIEN : Ny. N
NO. REKAM MEDIK : 1000487
RUANG RAWAT : Interne
Tgl/ Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Hari

Selas Ketidakstabilan Gula 1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab S :


a, Darah b.d gangguan hiperglikemia  Pasien mengatakan badan lemah
danletih
18- glukosa darah puasa 2. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia Pasien mengatakan pusing

01- 3. Memonitor kadar glukosa darah  Pasien mengeluhkan mudah lapar
2022 4. Memberikan asupan cairan oral  Pasien mengeluhkan mudah
mengantuk
5. Memberikan injeksi insulin 4 unit O:
6. Mengkonsultasi dengan medis jika tanda dan gejala  (GDN 232 mg/dl)
hiperglikemia tetap ada atau memburuk  Pasien tampak lelah
7. Memberikan terapi relaksasi benson terhadap kadar  TTV :
gula darah (Juwita, dkk. 2016) TD : 140/90 mmHg
8. Mengajurkan kepatuhan terhadap diet Rr : 22 x/i
N : 112 x/i
S : 37,5ºc
A: Ketidakstabilan Gula Darah belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
No 2, 3, 4, 5, 8
Selasa, Gangguan integritas 1. Memonitor karakteristik luka S:
18-01- kulit berhubungan 2. Memonitor tanda –tanda infeksi  Pasien mengatakan eksremitas bawah bagian
2022 dengan neoropati 3. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan fibula sinistra terdapat luka sekitar ± 5 cm
perifer 4. Membersihkan dengan cairan NACL  Pasien mengatakan sulit menggerakkan
5. Membersihkan jaringan nekrotik eksremitas bawah di bagian sinistra
6. Memasang balutan sesuai jenis luka  Pasien mengatakan nyeri saat bergerak.
7. Mempertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka O:
8. Mengganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase  Tampak luka dibagian ekstremitas bawah
9. Menjelaskan tandan dan gejala infeksi panjang sekitar ± 5 cm, diameter 2 cm dan
10. Menganjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan kedalam 0,5 cm
protein  Leukosit35.8[10^3/ul}]
A: Masalah gangguan integritas kulit belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan no 2, 4, 5, 7, 9, 10

Selasa, Nyeri akut berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, S :


18-01- dengan agen pencedera kualitas, intensitas nyeri  Pasien mengatakan nyeri pada kakinya
2022 fisiologi sebelah kiri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
P: proses penyakit
3. Memonitor efek samping penggunaan analgetik Q: nyeri seperi ditusuk-tusuk
R: ekstremitas kiri bawah
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
S: skala nyeri 6
nyeri (teknik relaksasi napas dalam)
T: nyeri ketika bergerak
5. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri O:
 Pasien tampak meringis
6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
 Terdapat nyeri tekan di daerah
kaki yang luka
7. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (relaksasi napas dalam)  TTV :
TD : 140/90 mmHg
Rr : 22 x/i
N : 112 x/i
S : 37,5ºc
A:Masalah nyeri belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan no 1, 2, 4, 5, 6, 7
Selasa Gangguan mobilitas 1. Mengidentifkasi gangguan fungsi tubuh yang S :
, fisik berhubungan mengakibatkan kelelahan  Pasien mengatakan
18-01-2022 dengan nyeri aktivitas dibantu keluarga
2. Memonitor pola dan jam tidur
 Pasien mengatakan aktivitas tebatas
3. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama  Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
melakukan aktivitas O:
 Aktivitas pasien tampak dibantu
4. Melakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif keluaraga
 Saat makan pasien nampak dibantu
5. memerikan aktivitas distraksi yang
keluarga
menyenangkan
 Saat duduk pasien tampak dibantu
6. memfasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika keluarga
tidak dapat berpindah atau berjalan A:masalah gangguan mobilitas fisik belum
teratasi
7. Menganjurkan melakukan aktivitas secara P:intervensi dilanjutkan no 1,2,3,6,7
bertahap
Implementasi & Evaluasi
NAMA PASIEN : Ny. N
NO. REKAM MEDIK : 1000487
RUANG RAWAT : Interne
Tgl/ Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Hari

Rabu Ketidakstabilan Gula 1. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia S:


, Darah b.d gangguan 2. Memonitor kadar glukosa darah  Pasien mengatakan badan lemah
danletih
19- glukosa darah puasa 3. Memberikan asupan cairan oral  Pasien mengatakan pusing
01- 4. Memberikan injeksi insulin 4 unit  Pasien mengeluhkan mudah lapar
2022 5. Memberikan terapi relaksasi benson terhadap kadar  Pasien mengeluhkan mudah
mengantuk
gula darah (Juwita, dkk. 2016) O:
6. Mengajurkan kepatuhan terhadap diet  (GDN 365 mg/dl)
 Pasien tampak lelah
 TTV :
TD : 120/80 mmHg
Rr : 20 x/i
N : 98 x/i
S : 36,8ºc
A : Ketidakstabilan Gula Darah belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
No 2, 3, 4, 5, 7, 8
Rabu , Gangguan integritas kulit 1. Memonitor tanda –tanda infeksi S:
19-01- berhubungan dengan 2. Membersihkan dengan cairan NACL  Pasien mengatakan eksremitas bawah bagian fibula
2022 neoropati perifer 3. Membersihkan jaringan nekrotik sinistra terdapat luka sekitar ± 5 cm
4. Mempertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka  Pasien mengatakan sulit menggerakkan eksremitas
5. Menjelaskan tandan dan gejala infeksi bawah di bagian sinistra
6. Menganjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein  Pasien mengatakan nyeri saat bergerak.
O:
 Tampak luka dibagian ekstremitas bawah sekitar ± 5 cm
 Leukosit 35.8[10^3/ul}]
A: Masalah gangguan integritas kulit belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan 2, 4, 5, 7, 9, 10
Rabu , Nyeri berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, S :
19-01- agen pencedera fisiologi intensitas nyeri  Pasien mengatakan nyeri berkurang
2022
P: proses penyakit
2. Mengidentifikasi skala nyeri
Q: nyeri seperi ditusuk-tusuk
3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri R: ekstremitas kiri bawah
(teknik relaksasi napas dalam) S: skala nyeri 4
T: nyeri ketika bergerak
4. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
O:
5. Memfasilitasi istirahat dan tidur  Pasien tambah meringis berkurang
 TTV :
6. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
TD : 120/80 mmHg
Rr : 20 x/i
N : 98 x/i
S : 36,8ºc
A:Masalah nyeri belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan no 1, 2, 4, 5, 6, 7
Rabu Gangguan mobilitas 1. Mengidentifkasi gangguan fungsi tubuh yang S :
19-01-2022 fisik berhubungan mengakibatkan kelelahan  Pasien mengatakan aktivitas
dengan nyeri dibantu keluarga
2. Memonitor pola dan jam tidur
 Pasien mengatakan aktivitas tebatas
3. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama  Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
melakukan aktivitas O:
 Aktivitas pasien tampak dibantu keluaraga
4. memfasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak Saat makan pasien nampak dibantu keluarga

dapat berpindah atau berjalan
 Saat duduk pasien tampak dibantu keluarga
A:masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
P:intervensi dilanjutkan no 1,2,3,6,7
Implementasi & Evaluasi
NAMA PASIEN : Ny. N
NO. REKAM MEDIK : 1000487
RUANG RAWAT : Interne

Tgl/ Diagnos Implementasi Evaluasi Paraf


Hari a

Kam Ketidakstabilan 1. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia S:


is , Gula Darah b.d 2. Memonitor kadar glukosa darah  Pasien mengatakan badan lemah
20- gangguan glukosa 3. Memberikan asupan cairan oral danletih berkurang
01- darah puasa 4. Memberikan injeksi insulin 4 unit  Pasien mengatakan pusing
2022 5. Memberikan terapi relaksasi benson terhadap berkurang
kadar gula darah (Juwita, dkk. 2016) O:
6. Mengajurkan kepatuhan terhadap diet  (GDN 184mg/dl)
 Pasien tampaklebih tenang
A: Masalah kestabilan gula darah
teratasi
P: Intervensi dihentikan
(pasien pulang)
Kamis Gangguan integritas 1. Memonitor tanda –tanda infeksi S:
, kulit berhubungan 2. Membersihkan dengan cairan NACL  Pasien mengatakan eksremitas bawah bagian fibula sinistra terdapat
20- dengan neoropati 3. Membersihkan jaringan nekrotik luka sekitar ± 5 cm
01- perifer 4. Mempertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka  Pasien mengatakan sulit menggerakkan eksremitas bawah di bagian
2022 5. Menjelaskan tandan dan gejala infeksi sinistra
6. Menganjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan  Pasien mengatakan nyeri saat bergerak.
protein O:
 Tampak luka dibagian ekstremitas bawah sekitar ± 5 cm
 Leukosit 20.0 [10^3/ul}]
A: Masalah gangguan integritas kulit teratasi
P: intervensi dihentikan(pasien pulang)
Kamis Nyeri berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S :
, dengan agen frekuensi, kualitas, intensitas nyeri  Pasien mengatakan nyeri berkurang pada kakinya sebelah kiri
20- pencedera fisiologi P: proses penyakit
2. Memonitor efek samping penggunaan analgetik
01-
Q: nyeri seperi ditusuk-tusuk
2022
3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk R: ekstremitas kiri bawah
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi napas dalam)
S: skala nyeri 2

4. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri T: nyeri ketika bergerak


O:
5. Memfasilitasi istirahat dan tidur  Pasien tampak lebih tenang dan rileks

6. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk  Terdapat nyeri tekan di daerah kaki yang luka

mengurangi rasa nyeri  TTV :


TD : 110/70 mmHg
Rr : 20 x/i
N : 97 x/i
S : 36,8ºc
A: Masalah nyeri teratasi
P: Intervensi dihentikan
Kamis Gangguan mobilitas 1. Mengidentifkasi gangguan fungsi tubuh yang S :
, fisik berhubungan mengakibatkan kelelahan  Pasien mengatakan
20-01- dengan nyeri aktivitas dibantu keluarga
2. Memonitor pola dan jam tidur
2022  Pasien mengatakan aktivitas tebatas
3. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama  Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
melakukan aktivitas O:
 Aktivitas pasien tampak dibantu keluaraga
4. memfasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
 Saat duduk pasien tampak dibantu keluarga
dapat berpindah atau berjalan A:Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P:Intervensi dihentikan
5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
(pasien pulang)
bertahap

Anda mungkin juga menyukai