Anda di halaman 1dari 7

MENGIDENTIFIKASI SIMPLISIA YANG BERASAL

KAYU (LIGNUM) dan BATANG (CAULIS)

Nama : Julia Agustiana Putri


NIM : 12021016

STIKes Prima Indonesia


Bekasi
2022
A. Judul
Mengidentifikasi simplisia yang berasal dari kayu (lignum) dan batang
(caulis)

B. Tujuan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi simplisia yang berasal dari kayu
(lignum) dan batang (caulis) secara makrosskopis dan mikroskopis

C. Teori Singkat
Batang bagi tumbuhan merupakan suatu satu organ yang sangat
penting, terutama bagi tumbuhan yang tumbuh di darat dan sering disebut
dengan tumbuhan darat. Batang berfungsi sebagai penunjang tumbuh tubuh
tumbuhan untuk tetap berdiri tegak dan melakukan aktivitasnya
sebagaimana mestinya karena proses pengambilan makanan yang
diperlukan tumbuhan salah satunya melalui batang.
Batang mempunyai nama ilmiah caulis. Struktur ini merupakan
struktur pokok tumbuhan yang tidak kalah penting dari daun. Batang
berfungsi memperkokoh berdirinya tumbuhan selain berfungsi lainnya
sebagai jalur transportasi air dan unsur hara tumbuhan dari akar ke daun.
Sifat-sifat umum batang yang dapat dikatakan sebagai karakteristik, antara
lain adalah tumbuh selalu ke atas daun dan menjauhi pusat bumi. Istilah ini
dikenal sebagai fototrofi positif dan geotrofi negatif. Selain itu, batang
biasanya berwarna coklat memiliki bentuk yang beragam, walaupun pada
umumnya berbentuk bulat. ( Rosanti, 2011)
Simplisia lignum (kayu) diambil dari tumbuhan dicotyledon,
merupakan film sekunder yang terbentuk karena aktivitas kambium batang.
Jaringan pembuluh masih terlihat dalam iklim yaitu pembuluh kayu yang
berfungsi membawa makanan dari akar ke daun dan pembuluh tipis yaitu
membawa makanan dari daun ke bagian lain. Pada preparat akan terlihat
serat parenkim dan jari-jari empulur
D. Alat Dan Bahan
1. Alat
 Mikroskop
 Objek glass
 Cover glass
 Pipet tetes
 Aquadest
 Spatel
2. Bahan
 Secang (Caesalpinia sappan Lignum)
 Cendana (Santalum Album Lignum)
 Brotowali (Tinosporae Crispa Caulis)

E. Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil masing-masing bahan
3. Letakkan di atas objek glass secara tipis tetesi dengan aquadest
4. Tutup dengan cover glass
5. Amati di bawah mikroskop

F. Data pengamatan
1. Secang (Caesalpinia sappan Lignum)

1 3

Keterangan: 1. Sel bata, 2. Berkas pengangkut mengandung minyak atsiri,


3. Parenkim
2. Cendana (Santalum Album Lignum)

1 2
3

Keterangan : 1. Berkas pengangkut, 2. Sel parenkim, 3.sel gabus

3. Brotowali (Tinosporae Crispa Caulis)

1 2

Keterangan : 1. Korteks, 2. Berkas pengangkut, 3. Parenkim

G. Pembahasan
1. Secang (Caesalpinia sappan Lignum)
Kayu secang adalah potongan-potongan atau serutan kayu Caesalpinia
sappan L. Tumbuh di India, Malaysia dan Indonesia.
Klasifikasi ilmiah (Heyne, 1987)
Kingdom : plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledon
Bangsa : Resales
Suku : Caesalpiniaceae
Spesies : Caesalpinia sappan
Secang merupakan tumbuhan perdu yang memanjat atau berupa
pohon kecil, berduri banyak dan tinggi mencapai 5 - 10 m (Heyne, 1987).
Daunnya majemuk bersirip dengan panjang 9 - 15 cm, masing-masing
memiliki 10 - 20 pasang anak daun yang berhadapan. Batang kayu secang
yang masih muda berwarna pucat, sedangkan pada batang yang tua
berwarna merah muda, keras, seratnya halus dan mudah dibelah. Makin
dekat dengan akar, warnanya bertambah tua dan berwarna merah.
Sesuai literature fragmen yang terdapat dalam simplisia kayu
secang adalah fragmen jaringan gabus, sel parenkim berisi bahan berwarna
kuning, berkas pengangkut, rambut penutup, butir amilum dan sel parenkim
berisi amilum.. Sedangkan dalam pengamatan yang dilakukan hanya terlihat
Sel bata, Berkas pengangkut mengandung minyak atsiri, dan Parenkim
2. Cendana (Santalum Album Lignum)
Secara morfologis tanaman cendana memiliki karakteristik
diantaranya pohon kecil sampai sedang, menggugurkan daun, dapat
mencapai tinggi 20 m dan diameter 40 cm, tajuk ramping atau melebar,
batang bulat agak berlekuk-lekuk, akar tidak berbanir (Rudjiman, 1987).
Daun cendana merupakan daun tunggal, berwarna hijau, berukuran kecil-
kecil yaitu (4–8) cm x (2–4) cm dan relatif jarang. Bentuk daun bulat
memanjang, ujung daun lancip, dasar daun lancip sampai seperti bentuk
pasak, pinggiran daunnya bergelombang dan tangkai daun kekuning
kuningan dengan panjang 1 - 1,5 cm. Holmes (1983) menyebutkan bahwa
dalam taksonomi tumbuhan, pohon cendana diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Santalales
Suku/Famili : Santalaceae
Marga/Genus : Santalum.
Jenis/Spesies : Santalum album Linn.
Sesuai literature fragmen yang terdapat dalam simplisia
kayucendana adalah fragmenbutir milum yang banyak, pembuluh kayu,
berkas pengangkut, periderm, serabut dan jaringan gabus tangensial.
Sedangkan dalam pengamatan yang dilakukan hanya terlihat Berkas
pengangkut, Sel parenkim, dan sel gabus
3. Brotowali (Tinosporae Crispa Caulis)
Menurut Kresnady (2003),dalam bahasa latin brotowali disebut
Tinospora crispa (L) Miers.Sementara itu berdasarkan ilmu taksonomi
tumbuhan, brotowali dikelompokkan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledon
Bangsa : Ranunculales
Suku : Menispermaceae
Marga : Tinospora
Jenis : Tinospora crispa(L) Miers
Tanaman brotowali (Tinospora crispa (L.)Miers.) merupakan
tanaman berbentuk semak, merambat pada pohon yang lain. Brotowali
memiliki batang atau ranting (bentuk spiral). Batang bulat, warna hijau-
cokelat, sukulen (succulent), batang tua disertai benjolan-benjolan
(tuberculatum), dari batang dapat keluar akar gantung yang tumbuh dan
dapat mencapai tanah batang bulat, berkayu, permukaan berbenjol-benjol,
bercabang, hijau jika disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama,
keadaan batang cenderung tidak berubah (Setiawati dkk, 2008).
Sesuai literature fragmen yang terdapat dalam simplisia batang
brotowali adalah fragmen butir amilum, pembuluh kayu, berkas pengangkut,
parenkim korteks, serabut sklerenkim dan jaringan gabus. Sedangkan dalam
pengamatan yang dilakukan hanya terlihat Korteks, Berkas pengangkut,
Parenkim

H. Kesimpulan
1. Pada pengamatan mikroskopik pada simplisia kayu secang terlihat Sel
bata, Berkas pengangkut mengandung minyak atsiri, dan Parenkim
2. Pada pengamatan mikroskopik pada simplisia kayu cendana terlihat
Berkas pengangkut, Sel parenkim, dan sel gabus
3. Pada pengamatan mikroskopik pada simplisia batang brotowali terlihat
Korteks, Berkas pengangkut, Parenkim

I. Daftar pustaka
Heyne, K.,1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Volume II, Yayasan Sarana
Wana Jaya : Diedarkan oleh Koperasi Karyawan, Badan Litbang Kehutanan,
Jakarta.
Kresnady, B. &. (2003). Khasiat dan Manfaat Brotowali: Si Pahit yang
Menyembuhkan. Depok: Agromedia Pustaka.
Rudjiman, 1987. Santalum album Linn. Taksonomi dan model arsitekturnya,
Yogyakarta: s.n. Hal. 3-12.

Anda mungkin juga menyukai