Anda di halaman 1dari 7

ABSTRACT

The Relationship between Anxiety Levels and Pain Degrees in Patients Post Section
Caesarea Surgery at the Pasirian Hospital
*Mashuri,S.Kep.Ns.,M.Kep, **Zainal Abidin,S.Kep.Ns.,M.Kes, **Rizka Yunita.S.Kep.Ns.,M.Kep

Surgery is a potential or actual threat to a person's integrity that can arouse anxiety when
faced with it, thus causing feelings of discomfort or fear. One of the most common responses in
postoperative patients is the level of anxiety and discomfort. This study aims to analyze the
relationship between the level of anxiety and the degree of pain in postoperative sectio caesarea
patients at Pasirian Hospital. This research is a correlational study with a cross sectional research
design. The total population of 45 respondents, the sample studied was 40 respondents by
accidental sampling. Then the data were analyzed manually and on a computer with the
Spearmank Rank test. Based on the Spearmank Rank test, the p value of 0.000 is smaller than
(0.05), it can be concluded that H1 is accepted, meaning that there is a relationship between the
level of anxiety and the degree of pain in postoperative cesarean section patients at Pasirian
Hospital.
Keywords: Anxiety, Pain, Sectio Cesarea

1. PENDAHULUAN digerakkan pada posisi tertentu


Pembedahan merupakan pasca operasi akan mempengaruhi
ancaman potensial maupun aktual luka operasi yang masih belum
pada integeritas seseorang yang sembuh yang baru saja selesai
dapat membangkitkan kecemasan dilakukan operasi, juga dikarenakan
ketika akan menghadapinya, rasa nyeri yang dirasakan ibu
sehingga menjadikan perasaan yang setelah efek anestesi hilang, selain
tidak nyaman, khawatir atau itu banyak prosedur yang harus
perasaan takut. Respon psikologi dilewati ibu untuk sembuh, seperti
tidak hanya mempengaruhi tingkat ambulasi yang sebaiknya pada hari
kecemasan namun akan kedua pasien sudah dapat berjalan
mempengaruhi komplikasi dengan bantuan dan akan
selanjutnya pada pasien dengan memikirkan berapa lama akan
sectio caesarea yaitu nyeri merasakan nyeri dan berapa lama
(Prasetyo, 2011). Respon paling proses penyembuhan. Untuk itu
umum pada pasien post operasi dibutuhkan pengetahuan pasien dan
salah satunya adalah timbulnya keluarga agar dapat melakukan
gangguan rasa nyaman dan tingkat persiapan fisik dan mental untuk
kecemasan. Ansietas merupakan menghadapi persalinan melalui
respon psikologis yang timbul operasi
terhadap stres dan mengandung
komponen fisiologis dan psikologis. 2. METODE PENELITIAN
Kebanyakan ibu pasca persalinan Penelitian ini merupakan studi corelational
dengan Sectio Caesarea akan dengan desain penelitian cross sectional.
merasa khawatir jika tubuh Populasi adalah seluruh pasien post
operasi Sectio Caesarea dengan jumlah Responden pada penelitian ini sebagian
45 responden dan sampel dengan jumlah besar berusia 31-40 tahun berjumlah 21
40 responden dengan teknik sampling responden (52,5 %). Dan sangat sedikit yang
accidental sampling. Pengumpulan data berusia > 40 tahun sebanyak 3 responden
menggunakan lembar kuesioner tingkat (7,5 %).
kecemasan (HARS) dan lembar observasi
derajat nyeri. Uji statistik yang digunakan 3.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan
adalah Spearmank Rank dengan tingkat Tingkat Pendidikan
signifikansi ≤ 0,05 Tabel 3.2 Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan tingkat
pendidikan, Agustus 2021.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
No Tingkat Frekuensi Pe
3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Pendidikan (f) rse
nta
Penelitian ini dilakukan di RSUD
se
Pasirian Kabupaten Lumajang, RSUD (%)
Pasirian ini pengembangan dari 1 Tidak 1 2,5
sekolah
Puskesmas Pasirian. Dalam 2 SD 5 12,5
perjalanannya Puskesmas Pasirian 4 SMA 2 70
8
mengalami tuntutan pengembangan 5 PT 6 15
secara tugas, fungsi, fisik, sarana/ Jumlah 4 100
prasarana, kemampuan, teknologi, 0

sumberdaya dan kelembagaan. RSUD Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian


Pasirian Kabupaten Lumajang besar memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu
merupakan tipe D dengan jumlah tempat berjumlah 28 responden (70 %). Dan sangat
tidur 89 TT yang memberikan pelayanan sedikit yang tidak sekolah yaitu sebanyak 1
rawat inap, rawat jalan, dan instalasi responden (2,5 %).
gawat darurat termasuk kamar operasi.

3.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan


3.2 Gambaran Karakteristik Responden Pekerjaan
3.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tabel 3.3 Distribusi frekuensi karakteristik
Umur responden berdasarkan pekerjaan,
Tabel 3.1 Distribusi frekuensi karakteristik Agustus 2021.
responden berdasarkan umur, No Pekerjaa Frekuensi Persentase
Agustus 2021. n (f) (%)
1 PNS 4 10
No Umur Frekuensi Persen
2 Swasta 11 27,5
(Tahun (f) tase
) (%) 4 Petani 2 5
1 < 20 5 12,5 5 IRT 23 57,5
Tahun Jumlah 40 100
2 21-30 11 27,5
Tahun
3 31-40 21 52,5 Berdasarkan pekerjaan sebagian besar
Tahun
4 > 40 3 7,5 sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) berjumlah
Tahun 23 responden (57,5 %). Dan sangat sedikit
Jumlah 40 100
dari yang bekerja sebagai PNS sebanyak 4 Tabel 3.6 Distribusi frekuensi karakteristik
responden (10 %). responden berdasarkan riwayat
jarak persalinan, Agustus 2021.
3.2.4 Karakteristik Responden
Berdasarkan Riwayat Operasi No Riwayat Frekuensi Persenta
Sectio Caesarea Jarak (f) se (%)
Persalinan
Tabel 3.4 Distribusi frekuensi karakteristik 1 < 1 tahun 21 52,5
responden berdasarkan riwayat 2 1 - 2 tahun 4 10
operasi sectio caesarea, Agustus 3 3 - 5 tahun 12 30
4 > 5 tahun 3 7,5
2021.
Jumlah 40 100
No Riwayat SC Frekuensi Persenta
(f) se (%)
1 Ada Riwayat 13 32,5 Berdasarkan riwayat jarak persalinan
SC sebagian besar < 1 tahun berjumlah 21
2 Tidak ada 27 67,5
riwayat SC responden (52,5%). Dan sangat sedikit dari
Jumlah 40 100 responden yang memiliki riwayat jarak
persalinan selama > 5 tahun yaitu sebanyak 3
responden (7,5%).

Berdasarkan riwayat operasi sectio cesarea 3.2.7 Karakteristik Responden

sebagian besar responden tidak mempunyai Berdasarkan Tingkat Kecemasan

riwayat sectio cesarea yaitu berjumlah 27 Pre-Operasi

responden (67,5%). Tabel 3.7 Distribusi frekuensi karakteristik


responden berdasarkan tingkat

3.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan kecemasan, Agustus 2021.

Riwayat Persalinan
No Tingkat Frekuen Persen
Tabel 3.5 Distribusi frekuensi karakteristik Kecemasan si (f) tase
responden berdasarkan riwayat (%)
1 Ringan 0 0
persalinan, Agustus 2021.
2 Sedang 9 22,5
N Riwayat Frekuens Persenta 3 Berat 28 70
o Persalinan i (f) se (%) 4 Panik 3 7,5
1 Primigravid 21 52,5
a Jumlah 40 100
2 Multigravida 19 47,5
Jumlah 40 100
Berdasarkan tabel 3.7 didapatkan
karakteristik responden berdasarkan tingkat
Berdasarkan riwayat persalinan sebagian
kecemasan sebagian besar memiliki tingkat
besar responden sebagai primigravida
kecemasan berat yaitu berjumlah 28
berjumlah 21 responden (52,5%).
responden (70 %). Dan tidak seorangpun
yang memiliki tingkat kecemasan ringan yaitu
3.2.6 Karakteristik Responden
0 responden (0%).
Berdasarkan Riwayat Jarak
3.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan
Persalinan
Derajat Nyeri Pada Pasien Post
Operasi Sectio Caesarea
Tabel 3.8 Distribusi frekuensi karakteristik berat ditunjukkan dengan responden
responden berdasarkan derajat nyeri merasa mudah tersinggung, mempunyai
pada pasien post operasi sectio firasat buruk, gelisah, merasa tegang,
caesarea, Agustus 2021. takut saat sendiri, takut pada orang
asing, sulit memulai tidur, tidur tidak
nyenyak, sering terbangun dari tidur,
Berdasarkan tabel 3.8 didapatkan
sulit konsentrasi, mudah lupa, nyeri otot,
karakteristik responden berdasarkan derajat
otot kaku, suara tidak stabil, muka
nyeri pada pasien post operasi sectio
merah dan pucar, lemas, detak jantung
caesarea sebagian besar responden memiliki
cepat dan menguat, sering menarik
derajat nyeri berat yaitu sebanyak 24
nafas, merasa nafas pendek, mual,sulit
responden (60 %). Dan tidak seorangpun
BAB, nyeri lambung sebelum dan
responden memiliki skala tidak nyeri
sesudah makan, sering buang air kecil,
sebanyak 0 responden (0 %)
mulut kering, mudah berkeringat, sakit
kepala, gelisah,tegang dan nafas
3.3 Hasil Analisa Data
pendek dan cepat. Tingkat kecemasan
Dari hasl uji Statistik data menggunakan
pada responden post operasi Sectio
uji Spearmank Rank didapatkan nilai p =
Caesarea sebagian besar adalah
0,000, sehingga p = 0,000 <  = 0,05.
kecemasan berat yaitu berjumlah 28
Dapat disimpulkan H1 di terima artinya
responden (70 %) dapat diatasi dengan
ada Hubungan Tingkat Kecemasan
berbagai metode seperti ; Represi, yaitu
Dengan Derajat Nyeri Pada Pasien Post
tindakan untuk mengalihkan atau
Operasi Sectio Caesarea di RSUD
melupakan hal atau keinginan yang tidak
Pasirian. Sedangkan nilai koefisien
sesuai dengan hati nurani. Represi juga
korelasi antara tingkat kecemasan dan
bisa diiartikan sebagai usaha untuk
derajat skala nyeri didapatkan hasil nilai
menenangkan atau meredam diri agar
r hitung sebesar 0,795, hal ini
tidak timbul dorongan yang tidak sesuai
menunjukkan variabel tersebut memiliki
dengan hatinya (Prasetyono, 2014).
nilai koefisien korelasi yang signifikan
Relaksasi, yaitu dengan mengatur posisi
karena nilai r hitung 0,795 > r tabel
0,361. No Derajat Frekuensi Persenta
Skala (f) se (%)
Nyeri
3.4 Pembahasan 1 Tidak Nyeri 0 0
3.4.1 Tingkat Kecemasan Pasien Sectio 2 Ringan 8 20
Caesarea 3 Sedang 8 20
Berdasarkan tabel 3.7 didapatkan 4 Berat 24 60
karakteristik responden berdasarkan Jumlah 40 100
tidur dan tidak memikirkan masalah
tingkat kecemasan sebagian besar
(Prasetyono, 2014). Sedangkan Dale
memiliki tingkat kecemasan berat yaitu
Carnegie (2012) menambahkan bahwa
berjumlah 28 responden (70 %). Dan
relaksasi dan rekreasi bisa menurunkan
tidak seorangpun yang memiliki tingkat
kecemasan dengan cara tidur yang
kecemasan ringan yaitu 0 responden
cukup, mendengarkan musik, tertawa
(0%). Dari hasil penelitian, sebagian
dan memperdalam ilmu agama.
responden memiliki tingkat kecemasan
Psikofarmaka, yaitu pengobatan untuk distraksi yang langsung diberikan edukasi
cemas dengan memakai obatobatan dari perawat terhadap keluarga dan
seperti diazepam, bromazepam dan pasien setelah pasien keluar dari ruang
alprazolam yang berkhasiat memulihkan operasi.
fungsi gangguan neurotransmiter (sinyal
penghantar saraf) disusunan saraf pusat 3.4.3 Hubungan Tingkat Kecemasan
otak (lymbic system) (Hawari, 2011). Pasien dengan Derajat Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Sectio Caesarea
3.4.2 Derajat Nyeri Pada Pasien Post
Operasi Sectio Caesarea Berdasarkan uji Spearmank Rank
Berdasarkan tabel 3.8 didapatkan menggunakan SPSS Windows 20
karakteristik responden berdasarkan didapatkan nilai p = 0,000, sehingga p =
derajat skala nyeri pada pasien post 0,000 <  = 0,05. Dapat disimpulkan H1
operasi sectio cesarea sebagian besar di terima artinya ada Hubungan Tingkat
responden memiliki derajat nyeri berat Kecemasan Dengan Derajat Nyeri Pada
yaitu sebanyak 24 responden (60 %). Dan Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di
tidak seorangpun responden memiliki RSUD Pasirian. Sedangkan nilai
skala tidak nyeri sebanyak 0 responden (0 koefisien korelasi antara tingkat
%). Dari hasil penelitian, sebagian kecemasan dan derajat skala nyeri
responden memiliki derajat nyeri skala didapatkan hasil nilai r hitung sebesar
berat ditunjukkan dengan responden 0,795, hal ini menunjukkan variabel
merasa detak jantung meningkat, nafas tersebut memiliki nilai koefisien korelasi
pendek dan cepat, sulit tidur, sering yang signifikan karena nilai r hitung
terbangun, tidak bisa mencari posisi 0,795 > r tabel 0,361. Hubungan nyeri
nyaman. Derajat nyeri yang dialami dan kecemasan bersifat kompleks,
pasien post operasi Sectio Caesarea sehingga keberadaannya tidak
sangat berbeda-beda dari setiap pasien. terpisahkan. Apabila rasa cemas pasien
Operasi Sectio Caesarea termasuk post operasi sectio caesarea di RSUD
pembedahan perut dengan laparatomi. Pasirian tidak mendapatkan perhatian,
Sehingga tingkat derajat nyeri yang maka rasa cemas tersebut akan
dirasakan bisa mencapai tingkatan nyeri menimbulkan suatu masalah dalam
sedang sampai tingkatan nyeri berat. penatalaksanaan nyeri.
Dalam penelitian ini sebagian besar
responden mengalami nyeri berat yaitu 3.5 Kesimpulan dan Saran
sebanyak 24 responden (60%). 3.5.1 Kesimpulan
Penatalaksaaan yang diberikan oleh Berdasarkan hasil penelitian yang
tenaga kesehatan di RSUD pasirian dilaksanakan, maka secara umum
adalah dengan memberikan terapi dapat disimpulkan bahwa terdapat
farmakologi yaitu pemberian obat injeksi Hubungan Tingkat Kecemasan
Tramadol yang dilarutkan dalam 100 ml Dengan Derajat Nyeri Pada Pasien
untuk dihabiskan dalam 12 jam. Post Operasi Sectio Caesarea di
Managemen nyeri non famakologi juga RSUD Pasirian.
diterapkan misalnya teknik relaksasi dan
3.5.2 Saran Dian,Ayunita. 2018. Uji validitas dan
Berdasarkan hasil penelitian dan Realibitas. Gramedia Pustaka
pembahasan diatas untuk penelitian Utama, Jakarta.
selanjutnya supaya hasil penelitian Dwijayanti. 2017. Efek Aroma terapi lavender
tidak bias dapat menambahkan terhadap intensitas nyeri pasca
variabel penelitian menjadi 3 variabel Sectio Caesarea. Semarang:
dan apa indikasi-indikasi responden Poltekes Kebidanan Kemenkes RI.
dilakukan section caesarea, serta Medica Hospita 2017; Vol 2 (2) :
menambah jumlah sampel penelitian 120-125
lebih dari 40 responden, Biaya dan Hawari, D. 2013, Manajemen Stres, Cemas,
waktu untuk melakukan penelitian dan Depresi, Balai penerbit FKUI,
yang sangat besar dan waktu lebih Jakarta.
panjang sehingga dapat mencakup Hawari, D. 2011, Psikometri, Alat Ukur
pasien seluruh kabupaten dengan (Skala) Kesehatan Jiwa, Balai
hasil penelitian yang lebih signifikan. penerbit FKUI, Jakarta.
Hidayat, A A. (2012). Pengantar Dokumentasi
Proses Keperawatan, EGC, Jakarta.
Hidayat, A A. 2013. Metode Penelitian
3.6 Daftar Pustaka Kebidanan Teknik Analisa Data,
Afriani,Anggy dkk. 2017. Kasus persalinan Salemba Medika, Jakarta.
dengan bekas section caesarea Iskandar, Yul 2014, Biokimia Bagian I,
menurut keadaan waktu masuk Yayasan Dharma Graha, Jakarta.
dibagian obstetric dan ginekologi. Kaplan, H.I., Sadock, BJ., & Grebb. J.A. 2011,
Fakultas Kedokteran Universitas Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan
Padjajaran Prilaku Psikiatri Klinis, Jilid 2,
Astutik. P dan Kurlinawati. E. 2017. Binarupa Askara, Tanggerang.
Pengaruh relaksasi genggam jari Kasdu, D. 2012,Operasi Caesar Masalah dan
terhadap penurunan nyeri pasien Solusinya, Puspa Swara, Jakarta.
post Sectio Caesarea di ruang Latif,S.2013.Petunjuk Praktis
delima RSUD Kertosono. Jurnal Anestesiologi.Edisi 2 FK UI.Jakarta.
Keperawatan. STRADA Jurnal Ilmiah Mochtar, R.2014, Sinopsi Obstetri,Jilid 2,
Kesehatan P-ISSN: 2252-3847 Vol. EGC, Jakarta.
6 No. 2 Desember 2017 Mulyawati I, DKK. 2015, Faktor-Faktor Yang
Brunner & Suddarth 2012,Buku Ajar Berhubungan dengan Tindakan
Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Persalinan Melalui Operasi Sectio
Volume 2. EGC, Jakarta. Caesarea, Jurnal Kesehatan
Departemen Kesehatan RI 2018, Profil Masyarakat, dilihat 22 Juni 2018,
kesehatan Indonesia 2017, Depkes <http://journal,unnes>
RI, Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo 2015, Metodologi
Dewi, Y. 2013, Operasi Sectio Caesarea, Penelitian Kesehatan, Rhineka
EDSA Mahkota, Jakarta. Cipta, Jakarta.
Nursalam, 2016, Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Salemba Medika, Stuart & Sandeen 2012, Buku Saku
Jakarta. Keperawatan Jiwa, Editor:Yasmin
Nurhayati, Andriyani,& Malisa. 2018, Ase, EGC, Jakarta.
Relaksasi Autogenik terhadap Sugiono 2011, Statistik untuk Penelitian,
penurunan skala nyeri pada ibu post Alfabeta, Bandung.
operasi section caesarea. Jakarta. Suliswati 2012, Konsep Dasar Keperawatan
Dustria Hospital Nursing Scool. Vol 1 Kesehatan Jiwa. EGC, Jakarta.
No 2. Sumanto, R., Marsito & Ernawati
Potter, P. A., & Perry, A. G. 2011,Hubungan Tingkat Nyeri
2012,Fundamental dengan Tingkat Kecemasan pada
Keperawatan,Edisi 7, Salemba Pasien Post Operasi Sectio Cesarea
Medika, Jakarta. di RSU PKU Muhammadiyah
Prasetyo, S. N. 2014, Konsep dan Proses Gombong, STIKES Muhammadiyah
Keperawatan Nyeri, Graha Ilmu, Gmbong 7.
Yogyakarta. Tamsuri, Anas 2013, Komunikasi dalam
Prasetyono, Dwi Sunar 2015,Metode Keperawatan, EGC, Jakarta.
Mengatasi Cemas dan WHO2013,World Health Statistics
Depresi,ORYZA, Yogyakarta. 2013,Departement of Reproductive
Health And Research, Switzerland.
Sjamsuhidajat.2011,Buku Ajar Ilmu Bedah, Williamson W, Beach EF, Gilliver M 2014,
Edisi II, EGC, Jakarta. Clubbing: The Cumulative Effect of
Sjamsuhidayat & De Jong.2012, Buku Ajar Noise Exposure from Attendance at
Medikal Bedah.Edisi 3.Jakarta.EGC Dance Clubs and Night Clubs on
Smeltzer, S.C dan Bare, B.G. 2012, Buku Ajar Whole-of-Life Noise Exposure, Noise
Medikal Bedah, Volume 3, EGC, Health, 12:155-158.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai