Lahan pertanian yang subur di Indonesia sudah semakin terbatas. Pada umumnya lahan kering yang sudah dibudidayakan telah mengalami penurunan kualitas lahan. Untuk meningkatkan produktivitas lahan kering diperlukan tindakan rehabilitasi dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah tersedia (sumber daya lokal). Penggunaan lateks, pupuk kandang/kompos, biomas Flemingia congesta dan sisa tanaman sebagai pembenah tanah sudah lama dikenal dan diketahui masyarakat berfungsi cukup baik dalam memperbaiki struktur tanah. Namun kelemahannya adalah dibutuhkan jumlah yang cukup besar, sehingga pengadaan bahan tersebut dan transportasinya ke lahan mengalami kesulitan. Sebagai alternatif lain biochar juga dapat digunakan untuk pembenah tanah. Biochar adalah bahan padat kaya karbon hasil konversi dari limbah organik (biomas pertanian) melalui pembakaran tidak sempurna atau suplai oksigen terbatas (pyrolysis). Pembakaran tidak sempurna dapat dilakukan dengan alat pembakaran atau pirolisator dengan suhu 250-350°C selama 1-3,5 jam, bergantung pada jenis biomas dan alat pembakaran yang digunakan kepada jenis bahan baku. Kedua jenis pembakaran tersebut menghasilkan biochar yang mengandung karbon untuk diaplikasikan sebagai pembenah tanah. Biochar bukan pupuk tetapi berfungsi sebagai pembenah tanah (Nurida, dkk., 2015). Indonesia merupakan negara agragris yang banyak memproduksi tanaman padi dan jagung. Padi merupakan tanaman pangan utama untuk masyarakat Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik, produksi padi di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 55 juta ton/tahun. Potensi biomassa dan juga residu dari agroindustri juga dapat menjadi masalah dengan mencemari lingkungan jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Biomassa yang dihasilkan oleh tanaman padi dapat dimanfaatkan dalam pembuatan biochar. Sekam padi merupakan salah satu biomassa yang dihasilkan dari tanaman padi, berat sekam padi yang dihasilkan adalah 22% dari berat gabah kering giling (Dewi dan Ardhitama, 2020). Maka produksi sekam padi yang dihasilkan mencapai 12 juta ton/tahun. Selain sebagai energi terbarukan sekam padi yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biochar. Mengingat terbatasnya lahan pertanian yang subur di Indonesia, dan juga banyaknya sekam yang dihasilkan dari limbah biomassa tanaman padi, pendirian pabrik biochar cukup berdampak positif. Menurut Badan Pusat Statistik, produksi tanaman padi di Indonesia terbesar ada di Provinsi Jawa Timur.
Tabel 1.1 Data Produksi Tanaman Padi di Jawa Timur
No. Tahun Produksi Padi (Ton/Tahun) 1 2018 10.203.213 2 2019 9.580.933 3 2020 9.944.538 4 2021 9.908.931 Sumber: Badan Pusat Statistik (2018-2021) Kapasitas perancangan pabrik biochar ini adalah 80.000 ton/tahun. Dengan didirikannya pabrik ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan biochar.
1.2 Perumusan Masalah
Lahan pertanian subur yang semakin terbatas menjadi masalah pada bidang agroindustri. Dengan menggunakan lateks, pupuk kandang/kompos, biomas Flemingia congesta dan sisa tanaman sebagai pembenah tanah sudah cukup baik untuk memperbaiki struktur tanah agar lahan pertanian menjadi lebih subur. Tetapi karena negara Indonesia merupakan negara agraris maka kebutuhan pembenah tanah juga semakin besar. Biochar juga dapat dijadikan alternatif lain sebagai pembenah tanah. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu usaha agar dapat memenuhi produksi biochar yaitu dengan cara mendirikan pabrik biochar. Pra rancangan pabrik biochar ini menggunakan bahan baku dari limbah biomassa padi yaitu sekam padi. Pemilihan bahan baku ini berdasarkan dari melimpahnya jumlah sekam padi di Indonesia dan kurang dimanfaatkan dengan baik. 1.3 Tujuan Rancangan Tujuan pra rancangan pabrik pembuatan biochar dengan proses pirolisis lambat berbahan baku sekam padi adalah untuk mengaplikasikan ilmu Teknik Kimia yang meliputi neraca massa, neraca energi, utilitas, operasi teknik kimia, perancangan alat proses, utilitas dan bidang-bidang ilmu Teknik Kimia lainnya serta mengetahui aspek ekonomi dalam pembiayaan pabrik sehingga dapat memberikan kelayakan terhadap pabrik yang akan didirikan.
1.4 Manfaat Rancangan
Manfaat perancangan pabrik biochar dari sekam padi adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat pada umumnya dan kepada mahasiswa yang ingin berwirausaha atau ingin mendirikan pabrik biochar dari sekam padi. Dengan adanya pabrik ini juga dapat mendorong perkembangan industri kimia, juga dapat mengurangi limbah biomassa yang dapat menimbulkan masalah lingkungan.
1.5 Ruang Lingkup Rancangan
Pabrik ini direncanakan akan didirikan di Provinsi Jawa Timur dikarenakan ketersediaan bahan baku yang cukup melimpah pada provinsi tersebut. Ketersediaan bahan baku tersebut dapat menjamin keberlangsungan pabrik biochar ini secara berkelanjutan. Bahan baku yang digunakan pada pra rancangan pabrik biochar ini adalah sekam padi. Direncanakan produksi pabrik biochar ini memiliki kapasitas produksi sebesar 80.000 ton/tahun. Dalam pra rancangan pabrik ini akan diaplikasikan ilmu Teknik Kimia sebagai lingkup dalam model pra rancangan pabrik biochar ini yang meliputi: 1. Perhitungan neraca massa proses 2. Perhitungan neraca energi proses 3. Perancangan alat proses dan sistem utilitas 4. Perancangan pengendalian proses 5. Penentuan lokasi dan tata letak pabrik 6. Penentuan dan pembuatan flowsheet proses 7. Penentuan organisasi dan manajemen perusahaan 8. Pertimbangan analisa ekonomi Pra rancangan pabrik ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk pendirian suatu pabrik biochar di masa yang akan datang sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan negara di Indonesia.