DIAJUKAN OLEH:
YUHDIAN HAZ
170405185
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN
DIAJUKAN OLEH:
YUHDIAN HAZ
170405185
Diketahui / Disetujui,
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan proposal rancangan pabrik dengan judul “Pra Rancangan Pabrik
Pembuatan Bio-Char dengan Bahan Baku Sekam Padi Melalui Proses Pirolisis
Lambat dengan Kapasitas Produksi 80.000 Ton/Tahun dan Tugas Khusus Rancangan
Keteknikan Detail Cylone Separator”. Adapun tujuan dari penulisan proposal
rancangan pabrik ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Strata-1 di Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Medan, 2022
Yuhdian Haz
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Rancangan..........................................................................................3
1.4 Manfaat Rancangan........................................................................................3
1.5 Ruang Lingkup Rancangan.............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................5
2.1 Biomassa.........................................................................................................5
2.2 Biomassa Sekam Padi.....................................................................................5
2.3 Biochar...........................................................................................................6
2.4 Proses Pembuatan Biochar.............................................................................7
2.4.1 Pirolisis...................................................................................................7
2.4.2 Karbonisasi Hidrotermal Parsial.............................................................7
2.5 Seleksi Proses.................................................................................................8
BAB III URAIAN PROSES.........................................................................................9
3.1 Deskripsi Proses..............................................................................................9
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sekam padi merupakan salah satu biomassa yang dihasilkan dari
tanaman padi, berat sekam padi yang dihasilkan adalah 22% dari berat
gabah kering giling (Dewi dan Ardhitama, 2020). Maka produksi sekam
padi yang dihasilkan mencapai 12 juta ton/tahun. Selain sebagai energi
terbarukan sekam padi yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku pembuatan biochar.
Mengingat terbatasnya lahan pertanian yang subur di Indonesia,
dan juga banyaknya sekam yang dihasilkan dari limbah biomassa tanaman
padi, pendirian pabrik biochar cukup berdampak positif. Menurut Badan
Pusat Statistik, produksi tanaman padi di Indonesia terbesar ada di
Provinsi Jawa Timur.
2
ini menggunakan bahan baku dari limbah biomassa padi yaitu sekam padi. Pemilihan
bahan baku ini berdasarkan dari melimpahnya jumlah sekam padi di Indonesia dan
kurang dimanfaatkan dengan baik.
3
2. Perhitungan neraca energi proses
3. Perancangan alat proses dan sistem utilitas
4. Perancangan pengendalian proses
5. Penentuan lokasi dan tata letak pabrik
6. Penentuan dan pembuatan flowsheet proses
7. Penentuan organisasi dan manajemen perusahaan
8. Pertimbangan analisa ekonomi
Pra rancangan pabrik ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk pendirian suatu
pabrik biochar di masa yang akan datang sehingga dapat membantu meningkatkan
pendapatan negara di Indonesia.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang berasal dari sisa metabolisme tumbuhan
atau hewan, maupun limbah yang dihasilkan. Material organik hidup seperti ini
biasanya mengandung kadar air berkisar antara 80 – 90%. Setelah kering, material
organik memiliki kandungan senyawa hidrokarbon yang sangat tinggi. Senyawa
hidrokarbon yang sangat penting untuk menjadi potensi sumber energi. Indonesia
sebagai negara agraris, umumnya memiliki limbah hasil pertanian yang kurang
termanfaatkan, dan limbah ini bisa digunakan sebagai alternatif energi biomassa
(Adistia, dkk., 2020). Biomassa tanaman perkebunan dapat dimanfaatkan untuk
pangan, pakan, dan bioenergi. Tanaman perkebunan memiliki potensi besar untuk
menghasilkan biomassa yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan energi
terbarukan. Pemetaan potensi biomassa telah banyak dilakukan pada tanaman
perkebunan, seperti pada: tebu, kakao, kelapa sawit, kemiri sunan, jarak pagar, kopi,
karet dan teh (Wulandari, dkk., 2019).
5
seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar. Sekam padi
merupakan limbah dari proses penggilingan padi yang memiliki berat 20-22% dari
bobot padi (Trivana, dkk., 2015). Komposisi kimia sekam padi dapat dilihat pada
tabel 2.1.
2.3 Biochar
Biochar adalah bahan padat kaya karbon hasil konversi dari limbah organik
(biomas pertanian) melalui pembakaran tidak sempurna atau suplai oksigen terbatas
(pyrolysis). Pembakaran tidak sempurna dapat dilakukan dengan alat pembakaran
atau pirolisator dengan suhu 250-350°C selama 1-3,5 jam, bergantung pada jenis
biomas dan alat pembakaran yang digunakan kepada jenis bahan baku. Kedua jenis
pembakaran tersebut menghasilkan biochar yang mengandung karbon untuk
diaplikasikan sebagai pembenah tanah. Biochar bukan pupuk tetapi berfungsi
sebagai pembenah tanah (Nurida, dkk., 2015).
Biochar memiliki keunggulan lebih resisten terhadap pelapukan di banding
dengan bahan organik hasil dekomposisi, sehingga mampu memulihkan lahan-lahan
pertanian yang terdegradasi. Selain itu pemanfaatan bahan organik dalam bentuk
biochar merupakan tindakan yang dapat mendukung konservasi karbon tanah.
Penambahan biochar pada lapisan tanah pertanian akan memberikan manfaat yang
6
cukup besar antara lain dapat memperbaiki struktur tanah, menahan air dan tanah
dari erosi karena luas permukaannya lebih besar, memperkaya karbon organik dalam
tanah, meningkatkan pH tanah sehingga secara tidak langsung meningkatkan
produksi tanaman (Mateus, dkk., 2017). Karakteristik biochar dari sekam padi dapat
dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Karakteristik biochar
Karakteristik Biochar Sekam Padi
pH 8,3
C-total 30,76%
N 0,05%
P 0,23%
K 0,06%
Kapasitas Memegang Air 40%
Suhu Pembakaran 250-350 °C
Sumber: Nurida, dkk. (2015)
7
2.4.2 Karbonisasi Hidrotermal Parsial
Hidrotermal karbonisasi (HTC) merupakan teknologi yang menjanjikan untuk
mengubah limbah biomassa menjadi biochar (biofuel, biobriket, bioadsorben dan
lainnya) dikarenakan dapat meningkatkan produk menjadi homogen, serta kalor
tinggi dan brittel (Huseini, dkk., 2018).
HTC terdiri dari substrat yang bereaksi dengan air untuk mendapatkan fraksi
padat yang kaya karbon (hydrochar). Hidrochar dapat digunakan dalam pembakaran
bersama dengan batubara fosil peringkat rendah, yang dapat menjadi sangat efektif
dan ekonomis, cara yang layak untuk mengeksploitasi biomassa untuk produksi
energi (Fiori, dkk., 2014). Ini adalah proses di mana bahan organik diubah menjadi
kaya karbon bahan. Proses ini mirip dengan proses tradisional digunakan untuk
produksi arang. Suhu berkisar antara 280°C sampai 500°C. Itu biomassa secara
spontan terurai dan menghasilkan arang bersama dengan produksi beberapa gas yang
mudah terbakar dan tidak mudah terbakar (Narzari, dkk., 2015).
8
BAB III
URAIAN PROSES
2C
400 H
42 60O28
°C C28H34O9 + 28H2O + 5CO2 +
3CO + 3C16H10O2
(Kong, dkk., 2014)
Keluaran reaktor ini berupa bio-oil, bio-char, dan gas yang tak
terkondensasi berupa (CO2, CO, dan H2O) yang dilewatkan pada cooler
(E-201) guna menurunkan temperaturnya menjadi 200oC. Kemudian
9
produk dialirkan ke cyclone (F-201) guna memisahkan produk utama bio-
char sebagai produk bawahnya dan bio-oil beserta gas sebagai produk
atasnya. Kemudian produk bio-char disimpan pada pot pot penyimpanan
bio-char (T-201). Kemudian produk lain yaitu bio-oil dan gas yang tersisa
masuk ke kondensor (E-202) guna memisahkan fasa gas dan cairan bio-
oil, di kondensor terjadi penurunan temperatur menjadi 30 °C. Hasil
keluaran kondensor ini berupa gas yang memiliki kandungan (H2O + CO
+ CO2) yang dibuang keluar, kemudian hasil cairannya berupa bio-oil
ditampung pada knock out drum (D-201) dan dipisahkan pada decanter
(DE-201) yang kemudian dialirkan pada tangki penampungan bio-oil (T-
203).
10