Anda di halaman 1dari 64

TERBATAS

OPTIMALISASI PERAN PEACE KEEPING CENTRE MABES TNI


DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERSONEL TNI PADA MISI PBB

BAB-I
PENDAHULUAN

1. Umum.
a. Perubahan politik dunia yang terjadi di era globalisasi, telah
menghadirkan suatu kompetisi antar bangsa. Kondisi tersebut cenderung
mengarah pada perebutan pengaruh yang cukup ketat, baik global, regional,
maupun nasional1. Perubahan dunia ketatanan baru saat ini melahirkan
hegemoni negara-negara tertentu terhadap negara lainnya. Negara adi kuasa
yang memiliki kemampuan dalam Teknologi informasi dan kemakmuran
mencoba merubah tatanan dunia sesuai keinginannya. Isu demokratisasi dan
Hak asasi manusia merupakan pembenaran bagi negara tersebut untuk
mengatur negara lain yang tidak sepaham dengan tatanan yang diinginkan.
Isu-isu tersebut merupakan alasan bagi mereka untuk melancarkan tekanan
kepada negara lain dengan mengabaikan PBB sebagai badan dunia yang
berwenang menyelesaikan permasalahan-permasalahan internasional.
Seringkali permasalahan internasional berkembang lebih serius dan memburuk
sehingga menimbulkan kesengsaraan bagi penduduk sipil, hancurnya
lingkungan hidup dan terjadinya perbedaan yang jauh antara negara kaya
dengan negara miskin dan mulai berkembangnya tekanan tekanan ekonomi
dan politik oleh negara tertentu melalui bentuk baru. Sebagai badan dunia,
PBB tidak mungkin tinggal diam untuk mengembalikan kehidupan dunia
yang tentram dan damai dengan menempatkan personel PBB sebagai
penjaga perdamaian, mediator dan tugas lain di negara yang terjadi konflik.

/ b. Sebagai ...
b. Sebagai lembaga tertinggi di dunia Internasional, PBB memiliki
peranan penting dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi di dunia
1
…Buku Putih Pertahanan Negara Republik Indonesia , “mempertahankan Tanah Air Memasuki
Abad 21”, Ringkasan eksekutif iii.
TERBATAS
2

Internasional khususnya yang menyangkut masalah keamanan. Dewan


Keamanan PBB menilai permasalahan-permasalahan yang menimbulkan
konflik dan dapat membahayakan perdamaian dunia. Selanjutnya Dewan
Keamanan PBB membentuk operasi pasukan perdamaian PBB dengan
melibatkan negara-negara anggota PBB di bawah bendera perdamaian PBB
untuk diberangkatkan ke daerah konflik2.

c. Dalam Pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa Indonesia turut


serta berpartisipasi secara aktif dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
sejak tahun 1957 Indonesia telah terlibat dalam pengiriman Kontingen
perdamaian Indonesia sesuai dengan mandat PBB. Kontingen perdamaian
Indonesia berupa personel TNI, baik sebagai pengamat militer, pasukan
perdamaian ataupun perwakilan pejabat militer dimarkas PBB, membantu
secara aktif tugas pemeliharaan perdamaian dunia ( peace keeping
operation) dibawah bendera PBB3.

d. Dari beberapa penugasan yang telah dilaksanakan secara umum


Kontingen Indonesia dalam setiap misi PBB telah dapat melaksanakan
tugas dengan baik sehingga mendapat apresiasi yang positif baik oleh PBB
ataupun kontingen dari negara-negara lain. Tetapi secara kualitas dilihat
dari segi kemampuan personel maupun standar peralatan yang digunakan
masih perlu banyak perbaikan dan peningkatan karena belum dapat
memenuhi sasaran yang diharapkan. Penyebabnya antara lain terbatasnya
persiapan dan alat peralatan yang dimiliki TNI yang sesuai standar
penugasan PBB serta latar belakang penugasan personel TNI selama ini.
/ e. Dengan ...
e. Dengan adanya beberapa masalah tersebut maka Peace Keeping
Centre Mabes TNI sebagai penyelenggara perencanaan, pendidikan dan

2
Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Huala Adolf SH.LLM. PhD, bab 1, hlm 6, Piagam
PBB, Pasal 34 : The Security Council may Investigate any dispute, or any situation which might
lead to international friction or give rise to dispute.
3
TAP MPR RI NOMOR VII/MPR/2000 Ttg. Peran TNI dan Polri, Psl. 4 Tugas Bantuan TNI, ayat(3).

TERBATAS
TERBATAS
3

latihan, penyiapan dukungan, pemberangkatan, rotasi, pengembalian dan


analisa evaluasi pengembangan bagi personel atau satuan TNI yang akan
melaksanakan tugas operasi perdamaian dunia perlu meningkatkan
perannya dalam mempersiapkan Pasukan perdamaian Indonesia sesuai
yang diharapkan PBB.

2. Maksud dan tujuan.


a. Maksud. Untuk memberikan gambaran mengenai optimalisasi
peran peace keeping centre mabes TNI.

b. Tujuan. Sebagai bahan masukan kepada Komando Atas agar


optimalisasi peran peace keeping centre mabes TNI dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan kemampuan personel TNI pada misi PBB.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Tulisan ini dibatasi pada peran
Peace Keeping Centre Mabes TNI dalam meningkatkan kemampuan
personel TNI pada misi PBB, dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Landasan Pemikiran
c. Kondisi Peran Peace Keeping Centre Saat Ini.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi.
e. Kondisi Peran Peace Keeping Centre yang diharapkan.
f. Optimalisasi Peran Peace Keeping Centre.
g. Penutup.

4. Metode dan Pendekatan. Penulisan dilakukan dengan


menggunakan metode kualitatif dengan format penelitian deskriptif dan

/pendekatan ...
pendekatan teoritis dan empiris (pengalaman tugas) dengan teknik pengumpulan
data melalui studi kepustakaan.
TERBATAS
TERBATAS
4

5. Pengertian.
a. Peace Keeping Centre (PKC) adalah institusi yang mengurus masalah
peran TNI dalam perdamaian dunia dan berada dibawah staf operasi Mabes
TNI.
b. DPKO (Department Peace Keeping Operation ) adalah salah satu
departemen di bawah Sekretaris Jenderal PBB yang menangani operasional
pasukan perdamaian.
c. UNMO (United Nations Military Observer) adalah Pengamat Militer
yang berada dibawah Bendera PBB berasal dari berbagai negara, bertugas
memantau secara langsung di lapangan tentang kegiatan dari pihak-pihak
yang bertikai atau bersengketa melalui kegiatan pengawasan, pencatatan,
pelaporan, patroli, investigasi dan pendekatan terhadap tokoh yang
berpengaruh.
d. Peace Keeping Operation4 adalah operasi pemeliharaan perdamaian
yang dilaksanakan oleh PBB di suatu negara atau kawasan tertentu yang
sedang dalam sengketa guna memelihara dan menjaga perdamaian dalam
rangka menciptakan kondisi ke arah penyelesaian konflik serta telah
ditetapkan melalui suatu mandat resolusi DK PBB.
e. Kontingen Garuda adalah pasukan operasi pemeliharaan perdamaian
PBB yang berasal dari Negara Republik Indonesia dengan tugas bukan
hanya sebagai penyanggah dari pihak yang bertikai tetapi juga tugas-tugas
kemanusiaan ataupun operasi lainnya sesuai dengan misi PBB sebagai
Observer atau PKF di suatu negara atau kawasan tertentu.

/ f. Peace ...
f. Peace Making atau biasa disebut sebagai Peacefull Seattlement
adalah tindakan untuk membawa para pihak yang bersenketa untuk saling
4
Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Huala Adolf SH.LLM. PhD, Bab 5, pasal 3, hlm 96

TERBATAS
TERBATAS
5

sepakat, khususnya melalui cara-cara damai seperti dalam Bab VI Piagam


PBB5.
g. Peace Building adalah tindakan untuk mengidentifikasi dan
mendukung struktur yang ada guna memperkuat perdamaian untuk
mencegah suatu konflik yang telah didamaikan berubah kembali menjadi
konflik6.
h. Resolusi Dewan Keamanan PBB adalah suatu keputusan Dewan
Kemanan PBB setelah menilai konflik di suatu negara/kawasan tertentu di
dunia ini telah atau dapat membahayakan perdamaian dunia.

/ BAB-II .....
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
5
Ibid, Bab 5, pasal 3, hlm 96

6
Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Huala Adolf SH.LLM. PhD, Bab 5, pasal 4, hlm 97

TERBATAS
TERBATAS
6

6. Umum. Berbagai konflik yang terjadi saat ini baik konflik etnik
maupun konflik politik menyebabkan timbulnya perang di seluruh belahan dunia
dan pada akhirnya menimbulkan dampak bagi keamanan dan kesejahteraan
penduduk sipil. Perkembangan situasi akibat konflik yang terjadi merupakan
tanggung jawab bersama negara-negara dunia untuk menjaga perdamaian dunia.
Indonesia sebagai salah satu anggota PBB perlu merefleksikan fungsi dan
perannya di dunia Internasional melalui keterlibatannya dalam setiap misi PBB,
dimana PBB sebagai organisasi terbesar dunia dalam menjaga perdamaian dengan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Dasar pemikiran ini melatarbelakangi
perlunya profesionalisme dan kualitas personel keprajuritan yang tinggi sehingga
upaya optimalisasi kemampuan perwira TNI sangat diperlukan pada setiap misi
PBB guna mewujudkan eksistensi positif Indonesia di dunia Internasional.

7. Landasan Pemikiran.

a. Landasan Idiil. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber


hukum yang berlaku di Indonesia sekaligus dasar dan falsafah negara
sesuai dengan isi sila kedua Pancasila, ” Kemanusiaan yang adil dan
beradab ”, merupakan landasan idiil dalam hubungan operasi perdamaian
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia7.

b. Landasan Konstutisionil.
1) Alinea pertama Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan ”
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan

/oleh ...

7
Undang-Undang Perjanjian Internasional dan Undang-Undang Hubungan Luar Negeri beserta
peraturan pelaksanaannya, Hadi Setia Tunggal, SH, Bab II, penjelasan pasal demi pasal, hlm 70.

TERBATAS
TERBATAS
7

oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,


karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” 8.
Pernyataan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan merupakan
landasan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi perdamaian di
muka bumi, serta menganggap bahwa semua bangsa di dunia ini
sama derajatnya.
2) Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan
”Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial,...” 9. Pernyataan ikut
melaksanakan ketertiban dunia merupakan cita-cita luhur bangsa
Indonesia dalam mewujudkan perdamaian.

c. Landasan Operasional.
1) TAP MPR RI NOMOR VII/MPR/2000.Tentang Peran TNI dan
Polri, Pasal 4 Tugas Bantuan Tentara Nasional Indonesia, ayat(3).
Tugas bantuan Tentara Nasional Indonesia dalam peranannya
sebagai sistem pertahanan adalah membantu secara aktif
tugas pemeliharaan perdamaian dunia ( peace keeping operation)
dibawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa10.
2) Buku Putih Pertahanan “ mempertahankan Tanah Air
Memasuki Abad 21”. Indonesia sebagai bagian dari masyarakat

/internasional ...

8
…Naskah Departemen tentang Undang-Undang Dasar 1945 untuk Pendidikan Reguler Sekolah
Staf dan Komando TNI AD.hlm 11.
.
9
…Naskah Departemen tentang Undang-Undang Dasar 1945 untuk Pendidikan Reguler Sekolah
Staf dan Komando TNI AD.Hlm 15.
10
TAP MPR RI NOMOR VII/MPR/2000 Tentang Peran TNI dan Polri, Pasal 4 Tugas Bantuan Tentara
Nasional Indonesia, ayat(3).

TERBATAS
TERBATAS
8

internasional dalam kerangka menjalin hubungan dengan negara-


negara lain baik secara bilateral, regional maupun global secara
internasional, ” Dalam kerangka tersebut, sektor pertahanan
Indonesia akan senantiasa menyumbangkan pemikiran strategis
dalam memecahkan isu keamanan, maupun melalui keterlibatan
secara fisik dibawah bendera PBB. Sedangkan keterlibatan sektor
pertahanan di luar PBB dilaksanakan sejauh tidak bertentangan
dengan undang-undang dan prinsip-prinsip bangsa Indonesia”. 11
3) Undang-Undang RI NO. 3 tahun 2002. ”Tentara nasional
Indonesia bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara
untuk ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian
regional dan internasional ”.12
4) Undang-Undang RI No. 34 tahun 2004. Tugas Pokok TNI
sesuai UU RI NO.34 tahun 2004 adalah menegakkan kedaulatan
negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Tugas pokok dilaksanakan dengan pola
operasi militer untuk perang (OMP) dan pola operasi militer selain
perang (OMSP).
5) Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi. Operasi dalam rangka
operasi perdamaian dunia dilaksanakan sesuai kebijaksanaan politik
luar negeri Indonesia, mandat dari PBB atau organisasi
internasional/regional yang diakui oleh pemerintah dan sesuai aturan
perundang-undangan yang berlaku. Pelibatan satuan TNI AD
berdasarkan kebijakan Panglima TNI.13

/ d. Landasan ...

11
Buku Putih Pertahanan “ mempertahankan Tanah Air Memasuki Abad 21” hal 46.
12
Undang-undang Republik Indonesia nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara pasal 10
ayat (3.d)
13
Naskah Departemen tentang doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi untuk Pendidikan Reguler Sekolah
Staf dan Komando TNI AD. Hal 39

TERBATAS
TERBATAS
9

d. Landasan Sejarah. Keterlibatan TNI dalam operasi perdamaian


dimulai sejak tahun 1957 (KONGA I – CONGO) sampai sekarang 14.
Keterlibatan TNI dalam setiap operasi perdamaian PBB tidak terlepas dari
peran Peace Keeping Centre Mabes TNI yang mempersiapkan Kontingen
Indonesia baik personel, materiil dan hal lain yang berkaitan dengan
persiapan kontingen.

8. Landasan Teori.

a. Teori Konflik. Konflik antar bangsa (inter state conflict)


merupakan suatu bentuk fenomena ”mengindikasikan adanya persaingan
yang dapat memicu timbulnya konflik kepentingan antar negara, kelompok
negara atau konspirasi lintas kawasan yang tidak selalu dapat diselesaikan
secara damai”15, sedangkan pemicu konflik di dalam negeri ( intra state
conflict), pada umumnya adalah perbedaan sistem nilai sosial budaya,
benturan kepentingan ekonomi antar daerah atau antar daerah dengan
pusat”16. Fenomena tersebut merupakan ancaman dalam mewujudkan
perdamaian dunia.

b. Teori Hak Asasi Manusia. Setiap negara anggota


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengemban tugas dan tanggungjawab
moral dan hukum untuk menjunjung tinggi dan melaksanakan Deklarasi
Universal tentang HAM dan instrumen-instrumen HAM lainnya yang
dikeluarkan oleh PBB. 17

/9. Pendukung ...

14
Indonesian Peace Keeping Hand Book, Preface, general, Paragraph 1.
15
Naskah Departemen tentang Hakekat Ancaman hal 6.
16
Ibid, hal 7.
17
Naskah Departemen tentang Hak Asasi Manusia untuk Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan
Komando TNI AD. Hal 1

TERBATAS
TERBATAS
10

9. Pendukung Lain.

a. Isu Keamanan Dunia. Kekhawatiran dan ketidakpastian yang


melanda bangsa-bangsa di dunia dengan munculnya isu-isu keamanan
seperti terorisme, konflik etnis yang mengarah ke gerakan separatis,
kejahatan terorganisir lintas negara (Trans National Crime) 18
yang sangat
merugikan dalam segala bidang kehidupan, serta kejahatan internasional
yang terorganisir merupakan suatu ancaman yang mendorong bangsa
Indonesia melalui TNI sebagai alat pertahanan negara berperan serta
dalam mewujudkan perdamaian dunia melalui peace keeping centre.

b. Moto Pasukan PBB19. Sesuai dengan moto pasukan perdamaian


PBB, dimana pasukan perdamaian PBB adalah representasi PBB di
daerah konflik, representasi negara yang mengirimkan dan representasi
Angkatan Bersenjata Negara yang mengirimkan. Jadi setiap pasukan
perdamaian yang dikirimkan suatu negara mencerminkan keberadaan PBB,
negara dan angkatan bersenjatanya sehingga profesionalisme pasukan
perdamaian mutlak diperlukan. Untuk itulah sesuai dengan Moto PBB,
maka pasukan perdamaian PBB dari Indonesia harus profesional dan
mampu merepresentasikan bangsa Indonesia di tengah-tengah keterlibatan
PBB dalam setiap misi.

c. Peran Indonesia. Indonesia sebagai salah satu anggota


PBB berperan serta dalam upaya menjaga perdamaian dunia secara aktif
melalui kegiatan misi perdamaian dengan mengirimkan pasukan TNI
sebagai representasi Indonesia. Meskipun dilihat dari segi kemampuan
personel dan perlengkapan peralatan satuan TNI masih belum dapat
memenuhi standar yang diharapkan, hal tersebut merupakan kesempatan

/ untuk ...

…Buku Putih Pertahanan”Mempertahankan Tanah air memasuki abad 21”, Ringkasan Eksekutif hlm.VII.
18

…United Nations Military Observer handsout. Chapter 1.


19

TERBATAS
TERBATAS
11

untuk menimba pengalaman serta menunjukkan eksistensi Indonesia di


dunia internasional, khususnya dalam menjaga perdamaian dunia.

d. Komitmen TNI. Sesuai tugas pokok Tentara Nasional Indonesia


pada operasi militer selain perang dalam melaksanakan tugas perdamaian
dunia20, maka perlu mempersiapkan pasukan perdamaian Indonesia yang
profesional dan mampu melaksanakan tugas dengan baik di setiap misi
PBB. Untuk itu dibutuhkan suatu organisasi Peace Keeping yang
mampu membekali pasukan perdamaian yang disiapkan agar dapat
bertindak profesional dengan menjaga nama baik PBB, Indonesia dan
Tentara Nasional Indonesia.

/BAB III .....

…Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, bag. Ketiga, psl. 7, ayat
20

2.

TERBATAS
TERBATAS
12

BAB III
KONDISI PERAN PEACE KEEPING CENTRE SAAT INI

10. Umum. TNI sebagai alat pertahanan negara mempunyai tugas


melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk mempertahankan kedaulatan
dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa, dan ikut
serta dalam pemeliharaan perdamaian regional maupun internasional. Keterlibatan
TNI dalam operasi perdamaian dimulai sejak tahun 1957 (KONGA I – CONGO)
sampai sekarang21. Keterlibatan TNI dalam setiap operasi perdamaian PBB tidak
terlepas dari peran Peace Keeping Centre Mabes TNI yang mempersiapkan
Kontingen Indonesia baik personel, materiil dan hal lain yang berkaitan dengan
persiapan kontingen. Walaupun secara dejure kehadiran Peace Keeping Center
Mabes TNI belum ada, tetapi secara defacto Peace Keeping telah menjadi bagian
dari Staf operasi Mabes TNI dalam mempersiapkan Kontingen Indonesia untuk
setiap misi perdamaian PBB terutama keterlibatan secara langsung dalam
mempersiapkan Kompi Zeni Indonesia untuk ditugaskan di Kongo sebagai bagian
dari pasukan perdamaian PBB (MONUC) pada tahun 2002 hingga sekarang.
Untuk itulah perlu kiranya mengerti bagaimana kondisi peran Peace Keeping
Centre saat ini yang meliputi kondisi, Peran Peace Keeping Centre dan
kemampuan personel TNI sebagai pasukan perdamaian.

11. Kondisi Peace Keeping Centre Mabes TNI.


a. Organisasi.
1) Peace Keeping Centre Tentara Nasional Indonesia (PKC TNI)
merupakan bagian dari staf Operasi Mabes TNI organisasi
kedudukan di bawah Paban IV/Operasi Mabes TNI sebagai
badan pelaksana di bawah Asops Kasum TNI. Di awal rencana
pembentukan Struktur Organisasi PKC Mabes TNI 22 saat ini adalah
sebagai berikut :
/ STRUKTUR .....

21
Indonesian Peace Keeping Hand Book, Preface, general, Paragraph 1.
22
Sumber Staf Operasi Mabes TNI.

TERBATAS
TERBATAS
13

STRUKTUR ORGANISASI
PEACE KEEPING CENTRE TNI

PABANDYA OMD

KA PKC

PABANDA OPS PABANDA DIKLAT

2) Ada beberapa kendala didalam struktur organisasi Peace


Keeping Centre Mabes TNI selama pelaksanaan tugas antara lain :
a) Organisasi peace Keeping Centre Mabes TNI berada
dibawah Pabandya Operasi Misi Damai yang mengurusi
seluruh kegiatan penugasan luar negeri bagi personel atau
satuan TNI.
b) Kewenangan untuk mengadakan koordinasi secara
langsung dengan lembaga/instansi yang berkaitan dengan
tugas-tugas penyiapan pasukan perdamaian dilaksanakan
oleh staf Pabandya Operasi Misi Damai.
c) Belum adanya staf perencanaan yang merencanakan
dan mengevaluasi penyiapan personel/satuan TNI yang
dipersiapkan untuk tugas perdamaian.

b. Personel.
1) Personel Peace Keeping Centre Mabes TNI saat ini terdiri dari
1 orang pamen AD, 1 orang pamen AL dan 1 orang Pamen AU yang
semuanya masih berstatus pinjaman dari satuan lain. Adapun
personel Peace Keeping Centre sesuai dengan organisasinya yang
direncanakan terdiri dari :
/ a) Pabandya .....
TERBATAS
TERBATAS
14

a) Pabandya Operasi Misi Damai. Dijabat oleh


seorang perwira menengah berpangkat letnan kolonel.
b) Kepala Peace Keeping Centre. Dijabat oleh seorang
perwira menengah berpangkat letnan kolonel atau mayor
lulusan Sesko Angkatan/ TNI dan pernah bertugas di salah
satu misi PBB
c) Pabandaops. Dijabat oleh seorang perwira menengah
berpangkat letnan kolonel atau mayor lulusan Sesko
Angkatan/ TNI dan pernah bertugas di salah satu misi PBB.
d) Pabandadiklat. Dijabat oleh seorang perwira
menengah berpangkat letnan kolonel atau mayor lulusan
Sesko Angkatan/ TNI dan pernah bertugas di salah satu misi
PBB.

2) Dari segi personel, terdapat beberapa kelemahan yang


dirasakan selama ini antara lain :
a) Personel Peace Keeping Centre Mabes TNI masih
pinjaman dari instansi TNI yang lain.
b) Belum memiliki staf perencanaan yang bertugas
merencanakan dan mengevaluasi pengiriman perwira atau
personel TNI yang telah melaksanakan tugas.

c. Peranti Lunak. Hingga saat ini pembentukan Peace Keeping


Centre masih terkendala karena belum adanya peranti lunak yang
mendasari berdirinya Peace Keeping centre. Walaupun demikian, secara
nyata Peace Keeping Centre telah melaksanakan tugasnya mempersiapkan
pasukan dan pengamat militer Indonesia yang tergabung dalam Kontingen
Garuda khususnya pada misi PBB di Kongo (MONUC). Dengan demikian,
dasar pembentukan Peace keeping Centre Mabes TNI menjadi kurang kuat.

/ d. Pangkalan .....

TERBATAS
TERBATAS
15

d. Pangkalan. Sampai saat ini Peace Keeping Centre Mabes


TNI belum memiliki fasilitas perkantoran. Pelaksanaan tugas sehari-
hari masih menumpang di salah satu ruang Paban Operasi Misi Damai staf
operasi Mabes TNI, sedangkan alat instruksi kantor yang dimiliki juga
merupakan pinjaman dari Staf Operasi Mabes TNI.

12. Peran Peace Keeping Centre Mabes TNI.


a. Internasional.
1) Indonesia telah secara aktif terlibat pengiriman pasukan
perdamaian keseluruhan misi PBB. Peran TNI pada operasi
perdamaian di dunia internasional dalam waktu yang relatif lama (48
tahun) dengan mengirimkan 23 kontingen Garuda yang bertugas di
seluruh penjuru dunia.

2) Berbagai keberhasilan misi operasi menjadi pelajaran


berharga bagi pelaksanaan tugas pada masa mendatang.
Hambatan yang umumnya dirasakan oleh personel TNI yang terlibat
dalam misi perdamaian PBB antara lain :
a) Lemahnya kemampuan bahasa Inggris.
b) Kurangnya penguasaan Teknologi Informasi dan
komunikasi.
c) Personel TNI belum terbiasa mengemudikan kendaraan
setir kiri.
d) Kurangnya aklimatisasi terhadap iklim setempat.

3) Daftar Penugasan Kontingen Garuda Indonesia dapat dilihat


dari tabel berikut ini :

/ DAFTAR .....

TERBATAS
TERBATAS
16

DAFTAR PENUGASAN KONGA KELUAR NEGERI23.


NO KONTINGEN LOKASI STATUS JUMLAH

1. KONGA I GAZA,SINAI PEACE KEEPING FORCE 1 YON


2. KONGA II & III CONGO PEACE KEEPING FORCE 1 YON
3. KONGA IV, V dan VII VIETSEL PEACE KEEPING FORCE 1 YON
4. KONGA VI SINAI PEACE KEEPING FORCE 1 YON
5. KONGA VIII-1 s.d VIII-7 SINAI PEACE KEEPING FORCE 1 YON
6. KONGA IX-1 & 2 / UNIIMOG IRAK MILOBS 15 & 14
7. KONGA X/UNTAC NAMIBIA CIVPOL 50
8. KONGA XI-1 s.d 10/UNIKOM KUWAIT MILOBS 7,6,6,6,6,5,5,5,4,4
9. KONGA XI/UNIKOM KUWAIT STAF UNIKOM 1
10. KONGA XII A s.d D/UNTAC KAMBOJA KONTINGEN /YON 850,1.099,1.000,965
11. KONGA XIII 1 s.d 4/ UNOSOM SOMALIA STAF UNOSOM II 5,4,3,2
12. KONGA XIII/UNOSOM SOMALIA STAF PROJECT ENGINEER 4
13. KONGA XIV 1 sd 6 UNPROFOR BOSNIA MILOBS 25, 6,15,20,5,21
14. KONGA XIV-7/UNIPTF BOSNIA POLOBS 28
15. KONGA XIV-8/UNTAES SLAVONIA POLOBS 31
16. KONGA XIV-9/UNPREDEP MACEDONIA MILOBS 8
17. KONGA XIV-10/UNIPTF BOSNIA POLOBS 18
18. KONGA XIV-11/UNTAES SLAVONIA POLOBS 27
19. KONGA XIV-12 & 13/UNIPTF BOSNIA POLOBS 22,31
20. KONGA XIV-14/UNMOP PREVLAKA MILOBS 1
21. KONGA XIV-15/UNIPTF BOSNIA POLOBS 31
22. KONGA XIV-16/UNMOP PREVLAKA MILOBS 1
23. KONGA XIV-A sd C/UNPROFOR BOSNIA YONKES/ZI 219,236,470
24. KONGA XIV-D/UNTAES SLAVONIA KI KES 72
25. KONGA XIV-E/UNPREDEP MACEDONIA SATGASZI 50
26. KONGA XIV-F/UNTAES SLAVONIA SATGASKES 72
27. KONGA XIV-G & J /UNPREDEP MACEDONIA SATGASZI 50,50
28. KONGA XIV/ UNCRO CROATIA SMEDLO 1
29. KONGA X1V/UNMOP PREVLAKA MILOBS 1,1,1,1,1,1
30. KONGA XIV/UNIPTF BOSNIA CHIEF MILOBS 1
31. KONGA XIV/UNIPTF BOSNIA CMEDO 1
32. KONGA XIV/UNPREDEP MACEDONIA CMEDLO 1,1,1,1,1
33. KONGA XIV/UNPREDEP MACEDONIA MILOBS 2
34. KONGA XIV/UNPROFOR BOSNIA STAF AEROMEDICAL

/NO .....

NO KONTINGEN LOKASI STATUS JUMLAH

23
Sumber Staf Operasi Mabes TNI.

TERBATAS
TERBATAS
17

35. KONGA XIV/UNTAES SLAVONIA CHIEF MILOBS 1


36. KONGA XIV/UNTAES SLAVONIA STAF UNTAES 3
37. KONGA XV-1 s.d 8/UNOMIG GEORGIA MILOBS 6,6,5,4,4,4,4,4
38. KONGA XVI/UNOMOZ MOZAMBIQUE POLOBS 15
39. KONGA XVII-1 s.d 6/PGS PHILIPINA OBSERVER 15,16,16,10,5,4
40. KONGA XVIII-1 & 2/UNMOT TAJIKISTAN MILOBS 4,2
41. KONGA XIX-1/UNOMSIL SIERRA LEONE MILOBS 10
42. STAF UN NEW YORK STAF UNPROFOR 1
43. STAF UN NEW YORK STAF UNPROFOR 1
44. KONGA XI-10/UNIKOM KUWAIT MILOBS 4

4) Dislokasi pasukan Perdamaian dan Pengamat Militer Indonesia


yang saat ini bertugas di daerah konflik dan berada pada misi-misi
perdamaian PBB.

/ b. Regional .....
b. Regional.

TERBATAS
TERBATAS
18

1) Peran TNI di regional Asia Tenggara adalah saat terjadi


konflik internal di Filipina antara pemerintah Filipina dengan
gerilyawan Moro di pulau Mindanao. Saat itu Indonesia mengirimkan
Kontingen Garuda XVII-7 ke negara Philipina pada tanggal 09
Februari 2001 dengan status utusan dari OIC
( Organisasi Konferensi Islam).
2) Peran TNI melalu Peace Keeping Centre Mabes TNI pada saat
ini terkendala dengan adanya beberapa permasalahan yang terjadi
antara lain :
a) Adanya berbagai konflik perbatasan antar negara
dikawasan regional Asia tenggara yang berakibat
renggangnya hubungan antar negara.
b) Negara-negara dikawasan Asia Tenggara cenderung
lebih memikirkan masalah kedaulatan dalam negeri akibat
konflik internal, ekonomi dan masalah lain.

c. Nasional. Peran Indonesia yang dipersiapkan Peace Keeping


Centre dalam konflik internal yang terjadi di Indonesia dalam dekade
terakhir ini adalah saat jajak pendapat Di Timor Timur pada penghujung
abad 20 dan saat konflik di Aceh yang melibatkan Lembaga asing sebagai
penengah. Pengiriman perwira TNI pada Joint Security Commitee
merupakan salah satu peran Peace Keeping Centre dalam mempersiapkan
perwira-perwira TNI dalam menghadapi permasalahan dalam negeri yang
melibatkan negara lain.

13. Kemampuan Personel TNI sebagai Peace Keeping Personel.

a. Penguasaan Tugas. Secara umum pelaksanaan tugas


personel TNI sebagai peace keeping sudah cukup baik. Hal tersebut
dapat diketahui dengan banyaknya tawaran dari PBB kepada
/ Indonesia .....

TERBATAS
TERBATAS
19

Indonesia untuk mengirimkan pasukannya disetiap misi baik sebagai


pengamat militer atau sebagai pasukan penjaga perdamaian. Tetapi ada
beberapa hal menjadi keterbatasan bagi personel TNI dalam penugasan
tersebut, dan hal ini merupakan tuntutan PBB untuk segera memperbaiki
secara profesional. Beberapa keterbatasan tersebut antara lain :
1) Keterbatasan kemampuan berbahasa Inggris. Sebagai
bahasa internasional, bahasa Inggris mutlak harus dikuasai. Namun
dalam penugasan terutama pasukan perdamaian kemampuan
bahasa Inggris personel TNI masih kurang termasuk para perwira
yang ditugaskan sebagai pengamat militer.
2) Keterbatasan penguasaan kemampuan teknologi.
Kemampuan penguasaan kemampuan teknologi merupakan faktor
mutlak yang harus dimiliki terutama para perwira yang ditugaskan
sebagai pengamat militer. Teknologi Informasi saat ini seperti
computer, Internet dan GPS masih merupakan kendala bagi para
perwira karena keterbatasan sumberdaya yang ada selama ini dan
padatnya rotasi penugasan sehingga kesempatan untuk mempelajari
Teknologi informasi sangat terbatas dan dukungan terhadap
pelaksanaan tugas cukup terbatas.
3) Keterbatasan kemampuan mengemudi stir kiri. Para perwira
Indonesia terbiasa mengemudi stir kanan sedangkan di banyak
daerah/negara penugasan mengemudi stir kiri merupakan
persyaratan mutlak bagi setiap personel PBB. Kendala ini banyak
terjadi karena faktor kebiasaan saja.
4) Keterbatasan kemampuan penggunaan prosedur komunikasi
secara benar. Sebenarnya prosedur komunikasi radio PBB tidaklah
berbeda dengan prosedur komunikasi TNI. Namun karena
penguasaan Bahasa Inggris kurang ditambah jarangnya para perwira
menggunakan radio, banyak diantaranya yang kesulitan
memanfaatkan radio sebagai sarana komunikasi didalam penugasan
menyebabkan kesulitan bila harus berkomunikasi.
/ 5) Kurang .....
TERBATAS
TERBATAS
20

5) Kurang pengetahuan tentang etika dan tata krama hubungan


internasional antara anggota militer secara universal. Dalam
bergaul dengan sesama militer anggota PBB secara
internasional diperlukan pengetahuan yang cukup tentang tata
budaya negara masing-masing, karena banyak perbedaan yang perlu
diketahui sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan penugasan nantinya
dimana perbedaan budaya, apabila tidak dapat disiapkan/ diatasi
sebelumnya akan mengganggu hubungan kerja yang harmonis
antara anggota pasukan perdamaian yang sedang bertugas.

6) Keterbatasan pengetahuan tentang tugas. Banyak diantara


personel TNI yang baru pertama kali melaksanakan tugas sebagai
personel PBB, sehingga belum memiliki gambaran jelas tentang
penugasan. Hal ini berpengaruh kepada ketidakpahaman apa yang
seharusnya diperbuat selama penugasan. Biasanya hal ini terjadi
diawal penugasan dan selanjutnya dapat segera menyesuaikan
dengan ritme penugasan.

7) Kondisi administrasi kesehatan. Pengadministrasian


pencatatan vaksinasi belum terlaksana dengan baik sehingga
membuat kondisi kesehatan perwira TNI belum tercatat dan
terinventarisasi pada kartu vaksinasi perorangan secara benar.

b. Pemahaman tugas dan Tanggung jawab. Setiap personel TNI


yang ditugaskan sebagai personel Peace keeping sudah memahami tugas
dan tanggung jawab yang diembannya selama ini. Hal ini diketahui
dengan tidak adanya kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan personel
TNI selama penugasan. Pemahaman tugas dan tanggung jawab pada
setiap personel TNI sebagai personel Peace keeping mutlak diperlukan
karena merepresentasikan PBB, Indonesia dan TNI dalam daerah
penugasan.
/ c. Penyiapan .....
TERBATAS
TERBATAS
21

c. Penyiapan Penugasan. Personel TNI yang disiapkan sebagai


kontingen pasukan perdamaian atau pengamat militer belum sepenuhnya
siap, baik dari segi mental, fisik maupun akademik. Hal ini diakibatkan oleh
keterbatasan waktu penyiapan kontingen. Ketidaksiapan ini antara lain
meliputi :
1) Mental. Beberapa personel TNI yang ditunjuk untuk
penugasan operasi pemeliharaan dunia tidak siap dari segi mental
antara lain disebabkan keterbatasan kemampuan dan
perbedaan latar belakang adat, budaya, dan bahasa.

2) Fisik. Perbedaan cuaca yang sangat menyolok antara


Indonesia dengan negara tujuan membuat fisik perwira TNI yang
ditugaskan kurang siap. Hal ini bukan tidak disiapkan, tetapi
memang keadaan alam negara tujuan yang berbeda membuat fisik
personel yang dikirim memerlukan penyesuaian cepat. Apabila tidak
dapat dilakukan dengan cepat, akan mengganggu pelaksanaan
tugas.

3) Akademik. Beberapa personel TNI yang ditugaskan kurang


memiliki kemampuan akademik untuk siap seperti prosedur
komunikasi internasional, kemampuan staf.

/ BAB IV .....

TERBATAS
TERBATAS
22

BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

14. Umum. Keberhasilan kontingen perdamaian Indonesia di setiap misi


PBB tidak terlepas dari peran peace keeping centre Mabes TNI di dalam
mempersiapkannya. Sejalan dengan keberhasilan pelaksanaan tugas, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal berupa kekuatan dan
kelemahan, serta faktor eksternal berupa peluang dan kendala.

15. Faktor Internal

a. Kekuatan

1) Peace Keeping Centre Mabes TNI telah menyelenggarakan


perencanaan, pendidikan dan latihan, penyiapan dukungan,
pemberangkatan, rotasi, pengembalian dan analisa evaluasi
pengembangan bagi personel atau satuan TNI yang melaksanakan
tugas operasi perdamaian dunia. Secara umum seluruh kontingen
telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

2) Personel yang ditugaskan ke Peace Keeping Centre adalah


perwira-perwira yang mempunyai pengalaman sebagai Pengamat
Militer maupun Pasukan Penjaga Perdamaian PBB. Perwira-perwira
tersebut memiliki kemampuan dan ethos kerja yang tinggi dalam
melaksanakan tugasnya serta dibekali berbagai kursus dan seminar
Pengamat militer dan Perdamaian.

3) Peace Keeping Centre Mabes TNI telah bekerja sama dengan


berbagai pusdik dan pusat kesenjataan serta direktorat dalam
mempersiapkan Pasukan Penjaga Perdamaian.

/ b. Kelemahan …..
TERBATAS
TERBATAS
23

b. Kelemahan.

1) Organisasi.
a) Sampai saat ini Peace Keeping Centre merupakan salah
satu dari fungsi dan tanggung jawab Paban IV/ Operasi Staf
Operasi Mabes TNI dan organisasinya belum terisi sesuai
dengan strukturnya.
b) Organisasi Peace Keeping Centre Mabes TNI secara
dejure belum terbentuk, walaupun selama ini sebagai sub
sistem dari Paban Ops Mabes TNI, fungsi-fungsi Peace
Keeping Centre telah dapat dilaksanakan.

2) Personel. Personel yang ada saat ini masih merupakan


pinjaman dari satuan lain dan belum definitif personel staf operasi
Mabes TNI, sehingga timbul berbagai kesulitan terutama dalam
pemberian hak-hak perwira seperti Usulan Kenaikan Pangkat dan
pengusulan jabatan. Satuan asal merasa bahwa perwira tersebut
sudah tidak aktif di satuannya, sedangkan Staf Operasi sendiri belum
mengusulkan apa pun berkaitan dengan hak-hak para perwira
tersebut karena bukan organiknya.

3) Peranti Lunak. Hingga saat ini belum ada peranti lunak


yang menjadi landasan pijak bagi Peace Keeping Centre Mabes
TNI dalam melaksanakan tugasnya. Pedoman yang ada saat ini
seperti Buku Petunjuk Pelaksanaan TNI “ Tentang Operasi
Perdamaian Dunia “ 24 dan Buku petunjuk tentang tugas-
tugas misi perdamaian dunia 25, merupakan landasan operasional
bagi Kontingen Perdamaian dunia dan bukan kekuatan hukum

/ bagi …..
24
Skep Panglima TNI No. Skep/163/V/2003 tanggal 12 Mei 2003, Buku petunjuk Pelaksanaan TNI
”Tentang Operasi Perdamaian Dunia”.
25
BuJuklak ABRI Nomor SKEP/230/IV/1994, tanggal 4 April 1994 tentang Pasukan Operasi
pemeliharaan Perdamaian PBB

TERBATAS
TERBATAS
24

bagi Peace Keeping Centre Mabes TNI.

4) Pangkalan. Peace Keeping Centre Mabes TNI belum memiliki


ruang sendiri dan masih menempati salah satu ruang staf Paban
IV/Operasi Mabes TNI. Alat perlengkapan kantor yang ada
merupakan pinjaman dari staf Operasi Mabes TNI.

16. Faktor Eksternal.

a. Peluang.
1) Berbagai konflik yang terjadi di segala penjuru bumi di
berbagai negara, baik konflik internal maupun konflik eksternal antar
negara mengharuskan PBB turut aktif memberikan kontribusi dalam
menyelesaikan konflik tersebut. Hal tersebut merupakan peluang
bagi Indonesia berperan aktif dalam misi perdamaian dunia
dengan mengirimkan personel militer pasukan maupun Pengamat
Militer.

2) Secara umum Kontingen Perdamaian Indonesia berhasil


melaksanakan tugas dengan baik, sehingga meningkatkan
kepercayaan PBB untuk memberikan penugasan-penugasan kepada
Indonesia di setiap misi. Kepercayaan dari Dewan Keamanan PBB
tersebut dimulai sejak pengiriman personel TNI pada Kontingen
Garuda I hingga Kontingen Garuda XX. Hal tersebut merupakan
peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan eksistensi Indonesia
dalam menjaga misi perdamaian dunia, karena merupakan cita-cita
luhur setiap bangsa. Kepercayaan tersebut dapat menjadi motivasi
dalam mengoptimalisasikan kemampuan personel TNI dalam setiap
tugas.

/ b. Kendala.....

TERBATAS
TERBATAS
25

b. Kendala.

1) TNI hanya memiliki 1 orang perwira di Perwakilan Tetap


Republik Indonesia di markas PBB yang bertugas mewakili TNI
dalam berkoordinasi dan mendapatkan informasi mengenai
perkembangan misi PBB. Akibat terbatasnya personel TNI yang
menduduki jabatan di markas besar PBB serta kurangnya koordinasi
Mabes TNI dengan perwakilan tetap RI mengenai pengiriman
personel sebagai pasukan perdamaian menjadi kendala dalam
optimalisasi penyiapan kemampuan personel selama ini.

2) Hampir di segala misi perdamaian PBB, posisi-posisi strategis


diisi dan dikuasai oleh personel negara-negara tertentu. Hal ini
berakibat negatif bagi negara-negara berkembang khususnya
Indonesia dalam meningkatkan kualitas personel militernya,
terutama tugas-tugas staf. Ini merupakan kendala dalam
meningkatkan kemampuan personel TNI yang berkualitas dan
profesional.

3) Permintaan personel yang mendadak dari Dewan Keamanan


PBB melalui Perwakilan Tetap RI berakibat tidak maksimalnya
pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ke misi PBB.

/BAB V .....
TERBATAS
TERBATAS
26

BAB V
KONDISI PERAN PEACE KEEPING CENTRE
YANG DIHARAPKAN

17. Umum. Peace Keeping Centre sebagai subsistem dalam organisasi


Staf Operasi Mabes TNI merupakan kepanjangan tangan TNI dalam membina
hubungan TNI dengan institusi militer negara lain atau PBB berkaitan dengan
perdamaian dunia. Saat ini PBB secara terus menerus meningkatkan eksistensi
dan perannya dalam memecahkan masalah-masalah internasional disejumlah
kawasan26, sehingga kualitas pasukan yang terlibat di dalam setiap misi harus
benar-benar profesional dan memenuhi standar yang diinginkan PBB. Pengiriman
pasukan perdamaian Indonesia yang bernaung di bawah bendera PBB merupakan
salah satu dari peran politik luar negeri yang bebas aktif 27. Keberhasilan pasukan
perdamaian sangat tergantung kepada bagaimana penyiapannya saat berada di
Indonesia. Kesiapan ini berpulang kepada peran peace Keeping Centre dalam
merencanakan dan mempersiapkannya dengan baik. Dengan melihat Kondisi
Peace Keeping Centre saat ini dihadapkan pada faktor-faktor yang berpengaruh,
maka perlu diketahui kondisi peran keeping Centre yang diharapkan.

18. Kondisi Peace Keeping Centre Mabes TNI.

a. Organisasi. Organisasi Peace Keeping Centre Mabes TNI yang


diharapkan merupakan organisasi yang ramping dan mampu bertugas
menyelenggarakan perencanaan, pendidikan dan latihan, penyiapan
dukungan, pemberangkatan, rotasi, pengembalian dan analisa evaluasi
pengembangan bagi personel atau satuan TNI yang akan melaksanakan
tugas operasi perdamaian dunia. Struktur organisasi masih tetap berada
dibawah Staf Operasi Mabes TNI, tetapi terpisah dalam staf Paban
/ tersendiri …..

26
Buku putih, Indonesia mempertahankan Tanah Air memasuki abad 21, bab III Konteks Strategis,
hlm 27.
27
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri Bab I
Ketentuan Umum pasal 1.

TERBATAS
TERBATAS
27

tersendiri yaitu Paban Operasi Misi Damai dimana merupakan badan


pelaksana yang berkedudukan dibawah Asops Kasum TNI. Dibawah Paban
Operasi Misi Damai terdapat 3 Pabandya yaitu Pabandya Perencanaan,
Pabandya Operasi dan Pabandya Pendidikan dan Latihan dengan sebagai
berikut :

STRUKTUR ORGANISASI
PEACE KEEPING CENTRE TNI

PABAN OMD

POKMIN

PADYA REN PADYA LOG PADYA DIKLAT

b. Personel. Personel dalam struktur organisasi Peace Keeping


Centre terdiri dari 4 orang perwira menengah berpangkat Kolonel dan 3
orang perwira menengah berpangkat letnan kolonel. Organisasi yang
diinginkan adalah :
1) Paban Operasi Misi Perdamaian. Dijabat oleh seorang
Perwira menengah berpangkat kolonel lulusan Sesko angkatan
dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a) Memberikan pertimbangan kepada Asops Kasum TNI
mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan pengerahan
personel atau pasukan TNI dalam operasi perdamaian dunia.
b) Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan
kegiatan penyelenggaraan fungsi operasi Misi perdamaian
dunia yang dilaksanakan oleh TNI dibawah naungan PBB dan
membuat laporan kepada Asops Kasum TNI.
/ 2) Paban …..

TERBATAS
TERBATAS
28

2) Paban Madya Perencanaan. Dijabat oleh seorang letnan


kolonel lulusan Sesko angkatan dengan tugas dan tanggung –
jawab :
a) Memberi saran dan pertimbangan kepada Paban OMD
sesuai bidang tugasnya.
b) Merencanakan dan menyusun kegiatan operasi satuan
atau perorangan yang dilibatkan dalam operasi perdamaian
dunia.
c) Mengkoordinasikan penyelenggaran dan menyusun
daftar personel TNI yang memenuhi standar dan kriteria
dalam daftar siaga operasional (On call list).
d) Mengkoordinasikan kegiatan penyiapan organisasi
tugas dan dukungan kegiatan pemberangkatan serta
pengembalian personel atau satuan TNI.
e) Memonitor pelaksanaan operasi dan
mengkoordinasikan penyelesaian masalah operasional.

3) Paban Madya Pendidikan dan Latihan. Dijabat oleh


seorang letnan kolonel lulusan Sesko dengan tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Paban
operasi Misi Damai sesuai bidang tugasnya.
b) Merencanakan dan melaksanakan program pendidikan
dan latihan bagi personel atau satuan TNI yang akan
melaksanakan operasi perdamaian dunia.
c) Menyiapkan kurikulum pendidikan dan latihan sesuai
stándar dan kriteria PBB dan memberikan latihan pratugas
sesuai misi yang ditentukan.
d) Merencanakan dan menyiapkan kebutuhan sarana
pendidikan dan latihan.

/ e) Mengadakan .....
TERBATAS
TERBATAS
29

e) Mengadakan koordinasi dengan staf terkait dan


lembaga pendidikan TNI dan di luar TNI.
f) Menyelenggarakan pemeliharaan kemampuan personel
atau satuan yang akan dilibatkan pada misi PBB.
g) Menyusun dan membuat laporan serta menevaluasi
penyelenggaraan pendidikan dan latihan.

3) Paban Madya Logistik. Dijabat oleh seorang letnan kolonel


lulusan Sesko dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Paban
Operasi Misi Damai sesuai bidang tugasnya.
b) Merencanakan, membuat, mengajukan kebutuhan
logistik untuk mendukung tugas operasi TNI pada misi
perdamaian PBB.
c) Mengkoordinasikan dukungan bekal ulang dan
pemeliharaan perbaikan alat, pengiriman dan penambahan
alat yang dibutuhkan sesuai kondisi penugasan.

c. Peranti Lunak. Peace Keeping Centre Mabes TNI harus memiliki


peranti lunak berupa aturan, undang-undang atau Surat Keputusan dari
Panglima TNI atau Asops Kasum TNI, yang mendasari pelaksanaan tugas
Peace keeping Centre serta peranti lunak yang berkaitan dengan atura-
aturan yang dilaksanakan didalam misi perdamaian PBB. Peranti lunak
ini dapat pula berupa standard Operation Procedure bagi personel Peace
Keeping Centre Mabes TNI dalam menyelenggarakan perencanaan,
pendidikan dan latihan, penyiapan dukungan, pemberangkatan, rotasi,
pengembalian dan analisa evaluasi pengembangan bagi personel atau
satuan TNI yang akan melaksanakan tugas operasi perdamaian dunia.

/ d. Pangkalan.....
TERBATAS
TERBATAS
30

d. Pangkalan. Sebagai suatu bangsa yang aktif mengirimkan


pasukan perdamaian pada setiap misi PBB, sudah sewajarnya Mabes TNI
menyiapkan bangunan fisik atau ruangan khusus bagi Peace keeping
Centre Mabes TNI untuk melaksanakan tugasnya. Bangunan ini
merupakan bagian dari bangunan atau ruang staf Operasi Mabes TNI tetapi
representatif bagi personel Peace keeping Centre Mabes TNI. Ruangan
atau bangunan ini digunakan pula sebagai tempat menerima kunjungan
personel asing/tamu yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas.

19. Peran Peace Keeping Centre Mabes TNI.

a. Internasional.
1) Sampai dengan saat ini sudah 48 tahun Indonesia
berpartisipasi dalam mengirimkan pasukan perdamaian. Selama itu
sudah lebih 40 kali Kontingen Garuda Indonesia berperan aktif
menjaga perdamaian dunia di bawah naungan PBB 28. Pada masa
yang akan datang, diharapkan Indonesia dapat mengirimkan
Kontingen Garuda ke seluruh misi PBB walaupun rotasi penugasan
dalam negeri yang cukup padat.
2) Dimasa datang diharapkan personel TNI yang disiapkan
sebagai pasukan perdamaian atau pengamat militer PBB harus :
a) Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai.
b) Menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
c) Mahir mengemudi kendaraan setir kiri.
d) Dapat beraklimatisasi dengan iklim setempat.
3) Peran Peace Keeping Centre Mabes TNI pada masa datang
diharapkan dapat dilihat pada gambar berikut ini :

/ ONGOING .....

28
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara, Bab III,
pasal 10.

TERBATAS
TERBATAS
31

b. Regional. Sebagai salah satu negara Asean, Indonesia telah


berperan aktif di dalam menjaga perdamaian di wilayah Asia Tenggara. ke
depan, Penjaga Perdamaian Indonesia akan berperan lebih besar lagi di
dalam menjaga stabilitas keamanan Asia Tenggara terutama dalam
mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik internal dalam negara-
negara Asia tenggara atau konflik antar negara Asia Tenggara, apalagi
dengan adanya rencana Indonesia menggagas pembentukan pasukan
penjaga perdamaian ASEAN yang ditargetkan terealisir pada tahun 2012 29.
Peace Keeeping Centre Mabes TNI harus mampu mengantisipasi
kemungkinan pelibatan pasukan Indonesia bila diperlukan dan diminta.

/ c. Nasional .....

29
Kompas Cyber Media, 26 Februari 2004, hlm 1.

TERBATAS
TERBATAS
32

c. Nasional. Konflik internal yang terjadi di Indonesia saat ini, tidak


terlepas dari pengamatan dunia internasional. Contohnya pada 15 Agustus
2005 yang baru lalu, telah ditandatangani perjanjian damai Indonesia
dengan gerakan Aceh Merdeka. Saat ini telah hadir pengamat asing baik
sipil dan militer tergabung dalam Aceh Monitoring Mission (AMM) berasal
dari Uni Eropa dan ASEAN 30 bertugas mengawasi perlucutan senjata
GAM, penarikan personel TNI non organik dari Aceh dan pengembalian
lingkungan pada kegiatan normal kehidupan dan rehabilitasi
sarana/prasarana kehidupan di Aceh. Untuk itu peran Peace keeping
centre Mabes TNI cukup besar dalam membantu memfasilitasi personel
asing tersebut dan juga mempersiapkan personel TNI yang akan tergabung
dalam misi ini.

20. Kemampuan Personel TNI sebagai Peace Keeping Personel.

a. Penguasaan Tugas. Mabes TNI harus dapat menyiapkan


personel/ satuan TNI yang akan bertugas di setiap misi PBB secara
profesional dan sesuai dengan tuntutan PBB. Beberapa kriteria yang harus
dimiliki setiap personel TNI yang dipersiapkan adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan kategori


mahir. Kemampuan ini diutamakan dimiliki oleh para perwira baik
sebagai komandan-komandan lapangan atau para perwira pengamat
militer/ military observer. Sedangkan bagi para prajurit di bawah
perwira, tetap harus memiliki kemampuan bahasa nggris dengan
kategori dapat hingga mampu. Kemampuan berbahasa Inggris ini
mutlak diperlukan karena dalam komunikasi sehari-hari
menggunakan bahasa Inggris baik secara lisan atau tulisan.

/ 2) Menguasai .....

30
Kompas, Kamis, 11 Agustus 2005

TERBATAS
TERBATAS
33

2) Menguasai teknologi informasi terutama bagi perwira dan


personel-personel tertentu (Perhubungan dan Zeni). Alat peralatan
yang dimiliki PBB sudah sesuai dengan teknologi informasi modern.
Ketika dihadapkan kepada alat peralatan tersebut di medan tugas,
para personel TNI tidak mengalami kesulitan dalam
menggunakannya.

3) Memiliki kemampuan mengemudi kendaraan stir kiri sesuai


persyaratan PBB.

4) Mengerti dan memahami prosedur Komunikasi Internasional.

5) Mengerti etika dan tata krama internasional

6) Menguasai pengetahuan tentang tugas sesuai jabatan seperti


yang tertulis dalam Job Description.

7) Memiliki data kesehatan terkini, sehingga mudah dipantau bila


terjangkit penyakit selama penugasan.

b. Pemahaman Tanggung jawab. Setiap personel TNI yang


ditugaskan sebagai personel perdamaian PBB, harus memahami tugas dan
tanggung jawab yang diembannya, sehingga saat melaksanakan tugasnya
di lapangan personel TNI tidak akan menemui kesulitan atau membuat
pelanggaran.

c. Penyiapan Penugasan. Personel TNI yang disiapkan harus


memiliki mental, fisik dan akademik yang kuat.

1) Mental. Kesiapan mental dalam rangka tugas yang harus


dimiliki merupakan kesiapan personel TNI dalam menghadapi
/ kemungkinan .....
TERBATAS
TERBATAS
34

kemungkinan adanya perubahan ekstrim di lingkungan tugas seperti


iklim, adat istiadat setempat dan bahasa.

2) Fisik. Personel TNI yang disiapkan memiliki ketahanan


fisik yang prima. Ketahanan fisik ini terutama dihadapkan
kemungkinan perubahan cuaca dan penyakit yang dihadapi di
medan tugas.

3) Akademik. Kemampuan akademik ini mutlak


diperlukan terutama bagi para perwira yang bertugas di staf dalam
misi PBB, perwira yang disiapkan harus memiliki kemampuan
akademik yang baik sehingga mampu menghadapi tantangan
bangsa.

BAB VI .....
TERBATAS
TERBATAS
35

BAB VI
OPTIMALISASI PERAN PEACE KEEPING CENTRE MABES TNI

21. Umum. Berdasarkan Peran Peace Keeping Centre Mabes TNI saat ini
yang dipengaruhi berbagai faktor internal dan faktor eksternal dan dengan melihat
Peran Peace Center Mabes TNI yang diharapkan, maka dalam penyiapan Peran
Peace Keeping Mabes TNI agar dapat berkiprah lebih baik lagi di forum
internasional diperlukan adanya upaya-upaya untuk mengoptimalkan peran Peace
keeping Centre Mabes TNI tersebut. Upaya-upaya peningkatan peran Peace
Keeping Centre tersebut dilaksanakan melalui perbaikan Kondisi Peace Keeping
Centre Mabes TNI, peningkatan peran Peace Keeping Centre Mabes TNI dan
peningkatan kemampuan personel TNI sebagai Peace Keeping Personel.

22. Tujuan. Agar terwujud lembaga Peace Keeping Centre Mabes TNI
yang di segani dan mampu berinteraksi dengan baik di forum internasional
dengan keluaran (output ) personel Peace Keeping Indonesia yang profesional dan
memenuhi standar PBB.

23. Sasaran.
a. Terbentuknya lembaga Peace Keeping Centre Mabes TNI yang dapat
menyelenggarakan perencanaan, pendidikan dan latihan, penyiapan
dukungan, pemberangkatan, rotasi, pengembalian dan analisa evaluasi
pengembangan bagi personel atau satuan TNI yang akan melaksanakan
tugas operasi perdamaian dunia.
b. Terwujudnya penyiapan personel/satuan TNI yang siap ditugaskan
ke setiap misi PBB secara terpusat yang dikoordinir oleh Peace Keeping
Centre Mabes TNI.
c. Dengan koordinasi dari Peace Keeping Centre Mabes TNI, setiap
angkatan baik TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU dapat mempersiapkan personel
dan material serta satuannya yang akan ditugaskan ke setiap misi PBB lebih
awal.
/ d. Agar .....
TERBATAS
TERBATAS
36

d. Agar personel, satuan TNI yang disiapkan, dapat berhasil dalam


melaksanakan tugasnya dengan maksimal karena memiliki profesionalisme
dan dedikasi kerja yang baik.

24 Subyek.
a. Menteri Luar Negeri.
1) Melaksanakan koordinasi dengan PBB CQ Dewan Keamanan
dalam rangka mempersiapkan pasukan perdamaian Indonesia.
2) Mengadakan koordinasi dengan Menhan berkaitan rencana
pembentukan pasukan Perdamaian ASEAN pada tahun 2012.
3) Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan misi
perdamaian dengan Departemen Luar Negeri, PBB dan Organisasi
Internasional lainnya.

b. Menteri Pertahanan. Dalam mempersiapkan personel militer


TNI untuk misi perdamaian dunia melalui Peace Keeping Centre Mabes
TNI, Menteri Pertahanan dibantu Kepala Sub Direktorat Misi Perdamaian
untuk mengkoordinasikan pelaksanaan misi perdamaian dengan
melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Merealisasikan pembentukan Peace keeping Training Centre


(PKTC) atau pusat pelatihan untuk menjalankan misi perdamaian
yang digelar PBB.
2) Merencanakan dan merealisasikan pembentukan pasukan
Penjaga Perdamaian (PKF) ASEAN yang ditargetkan terealisir
pada tahun 2012.
3) Merumuskan kebijakan teknis misi perdamaian.
4) Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan misi
perdamaian dengan Departemen Luar Negeri, PBB dan Organisasi
Internasional lainnya.
5) Mempersiapkan kekuatan pertahanan untuk misi perdamaian.
/ 6) Menganalisa .....
TERBATAS
TERBATAS
37

6) Menganalisa dan mengevaluasi serta mengendalikan


pelaksanaan misi perdamaian.

c. Panglima TNI.
1) Membentuk Paban Misi Damai di bawah Asops Kasum TNI,
yang merupakan salah satu bagian dari Staf Operasi Mabes TNI
berfungsi sebagai Peace Keeping Centre Mabes TNI, dihadapkan
kepada penyiapan Peace Keeping Training Center yang akan
dibentuk pemerintah dan rencana pembentukan Pasukan Penjaga
Perdamaian Asean pada tahun 2012 serta banyaknya permintaan
PBB kepada Indonesia untuk mengirimkan pasukan perdamaian.
2) Membuat peranti lunak berupa petunjuk pelaksanaan,
peraturan-peraturan, petunjuk administrasi dan pedoman bagi Peace
Keeping Centre Mabes TNI sehingga memiliki landasan Hukum di
dalam melaksanakan tugasnya untuk mempersiapkan
personel/satuan TNI yang akan ditugaskan pada misi PBB sesuai
tuntutan tugas dan standar PBB.
3) Mempersiapkan personel yang akan diberangkatkan sebagai
pasukan perdamaian dengan menyiapkan rencana seleksi awal dan
pemanggilan 12 bulan sebelum pemberangkatan. Pemanggilan
yang lebih awal, meningkatkan kesiapan personil yang akan
bertugas lebih maksimal, sehingga personel/satuan yang disiapkan
akan berupaya mencari informasi yang dibutuhkan mengenai
identifikasi permasalahan yang terjadi di negara tujuan.
4) Menentukan personel hasil seleksi yang dilakukan staf
personel Mabes TNI dan menyiapkan sarana dan prasarana untuk
pembekalan secara terpusat yang direncanakan dan dilakukan oleh
Peace Keeping Centre Mabes TNI.
5) Memberangkatkan personel TNI yang telah siap ditugaskan ke
daerah konflik dibawah bendera PBB. Pemberangkatan dilakukan

/ dengan .....
TERBATAS
TERBATAS
38

dengan Upacara pelepasan kontingen penugasan di Staf Operasi


Mabes TNI.
6) Membangun fasilitas perkantoran bagi Peace Keeping Center
Mabes TNI disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki
Mabes TNI sehingga Peace Keeping Centre Mabes TNI dapat
menyelenggarakan perencanaan, pendidikan dan latihan, penyiapan
dukungan, pemberangkatan, rotasi, pengembalian dan analisa
evaluasi pengembangan bagi personel atau satuan TNI yang akan
melaksanakan tugas operasi perdamaian dunia dengan lebih baik.

d. Kepala Staf Angkatan.


1) Memberikan saran kepada Panglima TNI tentang perlunya
dibentuk Peace Keeping Centre Mabes TNI dihadapkan kepada
banyaknya permintaan PBB kepada Indonesia.
2) Mempersiapkan personel yang memiliki kemampuan dan
pengalaman penugasan luar negeri dan penugasan sebagai pasukan
perdamaian atau pengamat militer PBB untuk dapat ditugaskan
sebagai staf Peace Keeping Center Mabes TNI.
3) Menyeleksi personel yang akan disiapkan untuk penugasan
melalui seleksi bahasa Inggris di tiap angkatan.
4) Memberi kesempatan kepada para perwira dan personel yang
disiapkan untuk berbagai penugasan mengerti dan menguasai
teknologi informasi saat ini.
5) Melaksanakan pembinaan personel terpilih secara
berkesinambungan sehingga kemampuan yang dimiliki tetap
terpelihara.

e. Pangkotama.
1) Membangun lembaga bahasa untuk melatih para personel TNI
sehingga mampu dan menguasai bahasa Inggris dihadapkan
kemungkinan penugasan luar negeri.
/ 2) Melaksanakan .....
TERBATAS
TERBATAS
39

2) Melaksanakan pembinaan secara kontinu kepada seluruh


perwira.
3) Menyelenggarakan test bahasa Inggris secara periodik.
4) Memberi kesempatan kepada perwira dan personel TNI yang
mempunyai kemauan untuk menguasai teknologi informasi, belajar
di lembaga yang dimiliki TNI atau di luar TNI.

f. Komandan Satuan.

1) Melaksanakan pembinaan kepada perwira di satuan agar aktif


belajar bahasa Inggris.
2) Memberikan kesempatan kepada para perwira untuk
menambah pengetahuan dengan mengikuti kursus komputer,
bahasa Inggris serta teknologi informasi lainnya di sekitar satuan.
3) Memberikan pelajaran HAM dan Hukum Humaniter yang
berlaku universal di seluruh dunia kepada para prajuritnya.
4) Memberi kesempatan kepada perwira disatuannya yang
memiliki kemauan untuk menguasai teknologi informasi, mengikuti
pendidikan di lembaga yang dimiliki TNI atau di luar TNI.

25. Obyek.

a. Organisasi. Penyiapan struktur organisasi Peace Keeping


Centre Mabes TNI yang dapat meningkatkan kemampuan personel TNI
pada setiap misi PBB.

b. Personel. Penyiapan para perwira dan personel sebagai anggota


staf Peace Keeping centre dan personel yang disiapkan untuk penugasan
Perdamaian Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa.

/ c. Peranti .....
TERBATAS
TERBATAS
40

c. Peranti Lunak. Penyiapan peranti lunak yang menjadi landasan


hukum bagi peningkatan peran Peace Keeping Centre Mabes TNI pada
masa yang akan datang.

d. Perangkat Keras. Penyiapan alat instruksi dan alat


perkantoran sebagai media pendidikan pada Peace Keeping Center Mabes
TNI di masa yang akan datang.

e. Pangkalan. Pembangunan fasilitas perkantoran bagi Peace


Keeping Center Mabes TNI guna meningkatkan peran Peace Keeping
Centre pada masa yang datang.

26. Metode.
a. Validasi. Melaksanakan perubahan struktur organisasi Peace
Keeping Centre Mabes TNI yang lebih efisien dihadapkan pada semakin
meningkatnya permintaan PBB kepada Indonesia untuk mengirimkan
pasukan perdamaian diberbagai daerah konflik didunia dan adanya rencana
pembentukan Peace Keeping Training Center Indonesia.

b. Pelatihan. Memberikan pembekalan kepada para personel


TNI yang akan disiapkan melaksanakan tugas perdamaian PBB dengan
materi-materi pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan medan tugas
atau pengetahuan militer umum yang bersifat universal, bekerjasama
dengan lembaga pendidikan TNI dan Pusat Bahasa Departemen
Pertahanan, serta memberikan pelatihan penyesuaian
iklim(aklimatisasi) daerah penugasan.

c. Rekruitment. Melaksanakan seleksi bagi seluruh personel


TNI yang berminat dan memiliki kemampuan berupa tes bahasa Inggris,
Komputer dan seleksi lainnya guna mendapatkan personel-personel TNI
/ yang ....
TERBATAS
TERBATAS
41

yang siap dan mempunyai kemampuan sesuai dengan rencana


penugasan.

d. Edukasi. Memberikan pendidikan melalui penataran, kursus-


kursus, on the job training dan pelatihan kepada personel yang disiapkan
untuk penugasan atau kepada staf Peace Keeping Centre guna
meningkatkan kemampuan.

e. Koordinasi. Mengadakan koordinasi dengan seluruh


lembaga yang terkait dalam pelaksanaan tugas misi perdamaian baik dari
dalam negeri seperti staf departemen pertahanan, departemen luar
Negeri dan lembaga-lembaga Pendidikan serta Direktorat atau Pusat
Kesenjataan, maupun luar negeri seperti staf kedutaan negara asing dan
badan-badan PBB lainnya, terutama koordinasi dengan negara lain yang
telah memiliki Lembaga Pendidikan Peace Keeping Centre.

f. Legislasi. Mempersiapkan peranti lunak berupa petunjuk


pelaksanaan, petunjuk administrasi, peraturan-peraturan dan pedoman
lainnya sebagai fondasi pelaksanaan tugas bagi Peace Keeping Centre
Mabes TNI dan personel TNI yang disiapkan untuk melaksanakan tugas.

g. Pengadaan Material. Mempersiapkan sarana prasarana Peace


Keeping Mabes TNI dengan pengadaan materil berupa alat instruksi kantor,
alat tulis kantor, Mebeler, dan kendaraan stir kiri sebagai alat instruksi.

27. Sarana dan Prasarana.

a. Sarana.
1) Bagi Staf Peace Keeping Centre Mabes TNI.
a) Perkantoran. Fasilitas perkantoran sangat
/ dibutuhkan …..
TERBATAS
TERBATAS
42

dibutuhkan untuk menciptakan suasana kerja yang


menyenangkan sehingga para staf Peace Keeping Centre
dapat melaksanakan kerja dengan baik. Fasilitas perkantoran
ini berupa ruang kerja dan ruang tamu yang berfungsi
sebagai tempat menerima tamu atau personel yang akan
melaksanakan tugas perdamaian.
b) Alat Instruksi Kantor. Berupa peralatan
perkantoran yang menunjang pelaksanakaan tugas para
perwira staf Peace Keeping Centre antara lain Komputer, Over
Head Projector dan Infocus Projector serta beberapa sarana
penunjang lainnya.
c) Alat Tulis Kantor. Peralatan tulis ini merupakan
sarana vital bagi pelaksanaan tugas staf Peace Keeping
Centre Mabes TNI, berupa kertas, alat tulis dan yang lainnya.
d) Mebeler. Berupa meja, kursi dan perangkat lemari
atau Filling cabinet sebagai sarana bagi pelaksanaan tugas
staf Peace Keeping Centre Mabes TNI.
e) Kendaraan Dinas. Digunakan sebagai sarana
angkutan bagi staf Peace Keeping Center Mabes TNI untuk
mempermudah pergerakan didalam melaksanakan koordinasi
dengan lembaga lainnya berupa kendaraan ¼ ton dan
kendaraan ¾ ton untuk angkut personel.

2) Bagi Personel TNI yang disiapkan sebagai pasukan


perdamaian dunia dan pengamat militer. Sarana yang disiapkan
bagi para perwira atau personel TNI sebagai pasukan perdamaian
dunia dan pengamat militer antara lain :
a) Buku-buku bahasa Inggris. Buku ini dibutuhkan untuk
meningkatkan kemampuan bahasa Inggris yang telah dimiliki,
digunakan untuk memperbaiki tata bahasa, perbendaharaan
kata, tata cara membuat laporan dan hal lain berkaitan
/ dengan …..
TERBATAS
TERBATAS
43

dengan bahasa sehari-hari selama penugasan. Buku-buku


Bahasa Inggris ini lebih diutamakan kepada teknis
pelaksanaan tugas dan kosa kata militer yang sering
digunakan dalam komunikasi internasional.
b) Referensi Penting. Berupa buku-buku penting yang
berkaitan dengan penugasan seperti buku tentang
HAM/Hukum Humaniter, pengetahuan tentang ranjau
diperlukan untuk melengkapi kemampuan personel TNI yang
akan berangkat disesuaikan dengan daerah penugasan.
c) Buku informasi tentang Negara-negara anggota PBB.
Informasi berkaitan dengan negara tujuan / daerah konflik
sangat diperlukan untuk mempermudah penilaian terhadap
daerah operasi sehingga akan mempermudah pelaksanaan
tugas pokok.
d) Komputer dan program Internet serta alat
komunikasi.Teknologi Informasi yang ada saat ini seperti
komputer dan kemampuan penguasaan program internet dan
kemampuan penguasaan alat komunikasi merupakan
keniscayaan yang harus dimiliki oleh setiap personel militer
PBB. Untuk itu prasarana ini harus dimiliki Peace keeping
Centre Mabes TNI guna membekali para perwira dan personel
militer lainnya yang disiapkan untuk pelaksanaan tugas.
e) Global Positioning System (GPS). GPS adalah alat yang
digunakan untuk menentukan kedudukan suatu objek dengan
menggunakan pencitraan satelit. Alat ini sudah menjadi alat
primer yang digunakan oleh setiap personel PBB dalam
melaksanakan tugasnya terutama saat melaksanakan patroli.
Untuk itu Peace Keeping Center harus memiliki peralatan GPS
sebagai media instruksi dalam pembekalan kepada para
perwira atau personel militer TNI yang disiapkan untuk
pelaksanaan tugas.
/ f) Simulasi .....
TERBATAS
TERBATAS
44

f) Simulasi ranjau anti personel dan anti tank. Peace


Keeping Center dapat berkoordinasi dengan Direktorat Zeni
didalam menyiapkan Simulasi ranjau anti personel dan anti
tank. Ini diperlukan untuk melengkapi pengetahuan Perwira
TNI yang akan melakukan penugasan dimana masih banyak
terdapat ranjau tergelar didaerah konflik. Sehingga para
perwira dan peronel TNI yang disiapkan benar-benar
mengetahui dan mampu mengatasi bila ditemukan ranjau
didaerah penugasan.
g) Kendaraan stir kiri. Kebiasaan menyetir sebelah kanan
membuat personel TNI agak mengalami kesulitan didalam
melaksanakan mengemudi setir kiri. Untuk itu Mabes TNI
harus menyediakan beberapa kendaraan stir kiri yang
digunakan untuk latihan sebelum berangkat penugasan.
Karena persyaratan mengemudi stir kiri merupakan suatu
kemampuan yang diujikan sebelum personel PBB diterima
didaerah penugasan.

b. Prasarana.
1) Pusat Pendidikan. Sebagai salah satu prasarana penting
yang mendukung terselenggaranya pembekalan bagi para perwira
dan personel TNI yang disiapkan antara lain :
a) Pusat Pendidikan Zeni. Digunakan sebagai tempat
pembekalan pengetahuan tentang ranjau.
b) Pusat Pendidikan Kesehatan. Sebagai tempat untuk
memberikan pelatihan tentang Kesehatan Lapangan yang
bermanfaat selama penugasan.
c) Pusat Bahasa. Sebagai tempat untuk melatih
kemampuan bahasa dibawah Departemen Pertahanan yang
berlokasi di Pondok Labu Jakarta Selatan dimana terdapat
beberapa kelas berdasar tingkat kemampuan bahasa.
/ 2) Kursus .....
TERBATAS
TERBATAS
45

2) Kursus bahasa Inggris. Tempat kursus baik di daerah


maupun di kota lokasinya dapat terjangkau dengan kualitas baik.

3) Warung internet. Warnet (warung internet) sudah banyak


ditemukan baik di kota maupun di daerah dengan harga relatif
terjangkau.

4) Lembaga pendidikan komputer. Pendidikan komputer sudah


merupakan pendidikan yang signifikan sangat diperlukan sehingga
sudah banyak lembaga pendidikan komputer di Indonesia yang
berkualitas dengan harga yang terjangkau.

5) Daerah Latihan. Sebagai salah satu sarana pendidikan


yang cukup penting untuk terselenggaranya proses pendidikan dan
pelatihan diperlukan suatu daerah latihan yang ideal agar dapat
mencapai sasaran pendidikan yang diharapkan dan memenuhi
standar baik dari segi kondisi medan maupun dari faktor Keamanan.

28. Upaya-upaya Peningkatan Peran Peace Keeping Centre Mabes


TNI.
a. Perbaikan Kondisi Peace Keeping Centre Mabes TNI.
1) Organisasi.
a) Validasi Organisasi.
(1) Organisasi Peace Keeping Centre Mabes TNI
saat ini sudah semestinya harus divalidasi menjadi
organisasi yang ramping dan mampu
menyelenggarakan perencanaan, pendidikan dan
latihan, penyiapan dukungan, pemberangkatan, rotasi,
pengembalian dan analisa evaluasi pengembangan

/ bagi .....
TERBATAS
TERBATAS
46

bagi personel atau satuan TNI yang akan


melaksanakan tugas operasi perdamaian dunia dengan
lebih baik.
(2) Validasi meliputi perubahan struktur organisasi
sebelumnya yang masih berada dibawah Pabandya
Operasi misi Damai menjadi struktur organisasi yang
mandiri dibawah Paban Operasi Misi Damai dimana
tugas pokok Peace Keeping Centre ini adalah untuk
menyelenggarakan perencanaan, pendidikan dan
latihan, penyiapan dukungan, pemberangkatan, rotasi,
pengembalian dan analisa evaluasi pengembangan
bagi personel atau satuan TNI yang akan
melaksanakan tugas operasi perdamaian dunia.

b) Legislasi. Adanya keinginan (political will) unsur


penentu keputusan di Mabes TNI untuk mau membesarkan
peran Peace Keeping Centre Mabes TNI dihadapkan besarnya
peran Indonesia di forum internasional. Keinginan ini harus
diikuti dengan suatu keputusan yang berkekuatan hukum
tetap yang menjadi dasar pemekaran Organisasi Peace
Keeping Centre Mabes TNI. Keputusan ini tentunya sejalan
dengan gagasan Indonesia untuk membentuk pasukan
penjaga perdamaian ASEAN pada tahun 2012 sebagai salah
satu rencana aksi Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN
Security Community).

c) Koordinasi dan Pelatihan. Menyelenggarakan peren-


canaan, pendidikan dan latihan, penyiapan dukungan,
pemberangkatan, rotasi, pengembalian dan analisa evaluasi
pengembangan bagi personel atau satuan TNI yang akan
melaksanakan tugas operasi perdamaian dunia dengan
/ melaksanakan .....
TERBATAS
TERBATAS
47

melaksanakan koordinasi secara langsung kepada lembaga-


lembaga pemerintah yang terkait dan lembaga-lembaga asing
seperti PBB dan staf kedutaan negara asing dalam rangka
mempersiapkan personel atau satuan TNI untuk tugas
perdamaian.

2) Personel. Hal-hal yang dilakukan antara lain :


a) Rekruitmen Personel.
(1) Menginventarisasi data personel TNI yang
pernah bertugas pada misi perdamaian PBB atau tugas
luar negeri lainnya dan mempunyai dedikasi kerja yang
baik serta mau melaksanakan tugasnya di Peace
Keeping Centre Mabes TNI
(2) Menyeleksi personel-personel TNI yang berminat
dan telah memenuhi persyaratan sebagai staf Peace
Keeping Centre Mabes TNI.
(3) Perwira yang ditempatkan sebagai staf Peace
Keeping Centre harus perwira yang memiliki
pengalaman tugas diberbagai misi perdamaian dunia
sehingga memiliki gambaran tentang tugas yang cukup
jelas.

b) Koordinasi.
(1) Melaksanakan koordinasi dengan staf lain
terutama staf personel Mabes TNI agar jabatan di staf
Peace Keeping Centre Mabes TNI adalah jabatan
tetap bukan sementara, sehingga penempatan
jabatan di staf Peace Keeping Centre merupakan
promosi jabatan guna peningkatan karir perwira.
Sehingga perwira yang menduduki jabatan staf
Peace Keeping Centre Mabes TNI merupakan organik
/ yang .....
TERBATAS
TERBATAS
48

yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan


staf-staf lainnya pada staf Operasi Mabes TNI.
(2) Memberikan kewenangan kepada Staf Peace
Keeping Center untuk melaksanakan fungsi stafnya
secara langsung dan melaksanakan kordinasi dengan
staf lainnya dalam rangka tugas-tugas yang yang
diemban (job descriptions) sesuai staf masing-masing.

c) Pelatihan dan Edukasi.


(1) Untuk melengkapi kemampuan tugas, perwira
yang ditempatkan sebagai staf Peace Keeping Centre
Mabes TNI harus dibekali pengetahuan-pengetahuan
staf sesuai bidangnya dengan mengikuti berbagai
kursus dan penataran yang diselenggarakan PBB setiap
tahun. Pendidikan ini merupakan pencerahan bagi
Peace Keeping Centre Mabes TNI umumnya, dan
khususnya bagi perwira staf tersebut.
(2) Menghadiri pertemuan rutin antar staf Peace
keeping Centre yang diselenggarakan PBB tiap tahun
guna menambah pengetahuan kepada para perwira
staf Peace Keeping centre Mabes TNI.

3) Peranti Lunak. Melaksanakan Legislasi peranti lunak dengan


kegiatan antara lain :
a) Legislasi.
(1) Membuat peranti lunak berupa keputusan atau
petunjuk pelaksanaan sebagai dasar hukum
pemekaran Peace Keeping centre Mabes TNI.
(2) Menginventarisir seluruh buku dan referensi
yang dibutuhkan sesuai tuntutan tugas bagi

/ pembekalan .....
TERBATAS
TERBATAS
49

pembekalan perwira atau personel TNI yang disiapkan


untuk penugasan .
b) Koordinasi.
(1) Mengadakan koordinasi dengan semua pusat
pendidikan atau lembaga lain mengenai berbagai
peranti lunak guna membekali personel untuk misi
perdamaian dan dapat menerima masukan untuk
penyempurnaan.
(2) Melaksanakan kerjasama dengan Peace Keeping
Centre negara lain atau Peace Keeping Centre PBB
dalam rangka penyediaan peranti lunak yang tidak
dimiliki Indonesia.

4) Perangkat Keras. Melengkapi sarana prasarana Peace


Keeping Mabes TNI dengan pengadaan materil berupa :
a) Alat instruksi kantor seperti komputer, over head
projector, infocus, GPS dan simulasi ranjau anti tank/
personel, serta beberapa sarana penunjang lainnya.
b) Alat tulis kantor seperti alat tulis, kertas, dan lain
sebagainya.
c) Mebeler seperti meja, kursi, perangkat lemari atau
filling cabinet, dan lainnya.
d) Kendaraan berupa kendaraan dinas untuk staf Peace
Keeping Centre Mabes TNI atau kendaraan stir kiri sebagai
alat instruksi.

5) Pangkalan. Melaksanakan pengadaan fasilitas perkantoran


sebagai tempat kerja bagi staf Peace Keeping Centre Mabes TNI
sehingga mampu menampung aktivitas kerja seluruh staf tanpa
harus mengganggu aktivitas diluar staf Peace Keeping Centre Mabes
TNI.
/ b. Peningkatan .....
TERBATAS
TERBATAS
50

b. Peningkatan peran Peace Keeping Centre Mabes TNI.


1) Internasional. Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam
meningkatkan peran Peace Keeping centre Mabes TNI di dunia
internasional antara lain :
a) Mengadakan koordinasi yang intensif terutama melalui
perwakilan tetap RI di PBB guna meningkatkan peran
Indonesia disetiap daerah konflik didunia.
b) Dengan adanya kecenderungan meningkatnya
permintaan atau kebutuhan akan pasukan penjaga
perdamaian dibeberapa negara yang sedang mengalami
konflik maka membuka peluang bagi Indonesia untuk semakin
sering terlibat dalam misi-misi perdamaian PBB.
c) Membangun jaringan dengan negara-negara lain
terutama dikawasan Asia Pasifik dengan terus berperan aktif
terlibat dalam usaha menciptakan perdamaian dunia.
d) Ikut serta secara aktif dalam tugas perdamaian
regional dan internasional.

2) Regional. Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam


meningkatkan peran Peace Keeping centre Mabes TNI di wilayah
regional antara lain :
a) Mempersiapkan perwira atau personel TNI sebagai
pasukan perdamaian bila diminta untuk membantu
menyelesaikan konflik diwilayah regional ASEAN.
b) Mendorong terwujudnya gagasan pembentukan
Pasukan Penjaga Perdamaian ASEAN pada tahun 2012
dimana Indonesia sebagai penggagas dalam rangka
membantu menyelesaikan konflik yang terjadi di antara
negara-negara ASEAN.
c) Mengadakan kerjasama dengan Peace keeping Centre
Negara-negara ASEAN dalam rangka bertukar informasi
/ tentang .....
TERBATAS
TERBATAS
51

tentang perdamaian di kawasan regional ASEAN dan upaya-


upaya menyelesaikan konflik baik internal mapun antar
negara ASEAN sehingga akan meningkatkan kepercayaan
diantara negara-negara dalam kawasan tersebut.

3) Nasional. Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam


meningkatkan peran Peace Keeping centre Mabes TNI di dalam
negeri antara lain :
a) Mengawasi pelaksanaan misi perdamaian asing yang
ditugaskan di Indonesia agar tidak menyimpang dari
kerangka tugas yang diberikan kepada mereka. Ini dapat
dilihat dari pelaksanaan tugas Joint Security Commitee yang
dibentuk dari negara-negara Asean dan Aceh Monitoring
Mission yang berasal dari Uni Eropa dan ASEAN yang bertugas
mengawasi gencatan senjata, penarikan pasukan non organik
TNI dan POLRI serta penyerahan dan pemusnahan senjata
GAM dan pemberian amnesti kepada GAM .
b) Memfasilitasi kepentingan negara didalam bernegosiasi
dengan militer negara-negara yang terlibat misi perdamaian di
Indonesia, sehingga dapat menjelaskan kepentingan militer
Indonesia didalam konflik internal yang terjadi di negara
Indonesia.

c. Peningkatan kemampuan personel TNI sebagai Peace


Keeping Personel.

1) Persiapan Pribadi. Peningkatan kemampuan personel TNI


sebagai Peace Keeping personel dapat dilaksanakan secara individu
dengan :
a) Mengikuti kursus bahasa. Kemampuan bahasa
terutama bahasa Inggris merupakan suatu keharusan yang
/ dimiliki .....
TERBATAS
TERBATAS
52

dimiliki oleh seorang perwira yang disiapkan keberbagai


penugasan luar negeri terutama pada misi perdamaian PBB.
Kemampuan bahasa ini akan lebih lengkap bila para perwira
atau personel TNI lain memiliki kemampuan bahasa setempat.
Untuk itu diperlukan kemauan yang tinggi untuk belajar
secara individu melalui lembaga–lembaga bahasa baik yang
dimiliki Mabes TNI, Departemen Pertahanan atau angkatan
serta Kotama, atau lembaga-lembaga lain diluar yang
disiapkan TNI disetiap daerah. Kemampuan bahasa didukung
oleh keinginan untuk menggunakannya diberbagai
kesempatan sehingga lambat laun kemampuan bahasa para
perwira atau personel TNI akan bertambah baik dan lancar.
Kemampuan bahasa dapat dibina dengan :
(1) Melatih mendengar percakapan bahasa Inggris
setiap ada kesempatan melalui media radio dan
televisi. Ini sangat bermanfaat untuk membiasakan
diri menangkap intisari pembicaraan yang terjadi dalam
bahasa Inggris dan mampu berinteraksi terhadap
percakapan tersebut.
(2) Melatih kemampuan bahasa Inggris lisan
dengan bercakap-cakap menggunakan bahasa Inggris
secara rutin disatuan. Cara ini sangat membantu
perwira atau pesonel TNI yang disiapkan untuk
meningkatkan percaya diri dan sekaligus melatih diri
mampu berkomunikasi secara lisan dengan orang lain
dengan menggunakan bahasa Inggris..

b) Menguasai Teknologi Informasi dan komunikasi. Setiap


perwira dan personel TNI yang disiapkan sebagai pengamat
militer atau pasukan perdamaian harus menguasai teknologi
informasi dan komunikasi seperti penguasaan komputer,
/ penguasaan .....
TERBATAS
TERBATAS
53

penguasaan penggunaan internet dan menguasai sarana


komunikasi dan prosedur komunikasi internasional. Hal ini
dapat dicapai melalui kursus-kursus yang diselenggarakan
Mabes TNI atau Angkatan serta melalui kursus diluar lembaga
TNI dan melalui kemauan untuk belajar secara mandiri
(otodidak) dengan menggunakan sarana komputer yang ada
disatuan masing-masing. Yang terpenting dalam menguasai
teknologi informasi dan komunikasi ini adalah kemauan
untuk belajar karena dalam pelaksanaan tugas perdamaian
kemampuan ini merupakan suatu kemampuan yang harus
dimiliki oleh setiap perwira dan tidak ada waktu lagi untuk
belajar selama penugasan.
c) Melatih fisik dengan olah raga yang teratur sehingga
memiliki nilai kesemaptaan yang baik dan siap untuk
ditugaskan. Kesemaptaan yang baik akan membantu tubuh
untuk lebih kuat menghadapi perubahan cuaca yang ekstrim
dan kemungkinan epidemi penyakit yang menyerang didaerah
penugasan. Kemampuan fisik tidak bisa disiapkan hanya
pada saat akan berangkat penugasan, tetapi kesiapan fisik
harus dilatih secara rutin setiap saat secara teratur.
d) Melaksanakan Check Up kesehatan secara teratur
sehingga memiliki riwayat kesehatan yang terdata sehingga
akan memudahkan pemantauan sebelum, selama dan
sesudah penugasan. Riwayat kesehatan sangat
mempermudah para medis yang berada di daerah tugas
untuk mengetahui kemungkinan pengobatan terhadap
perwira atau personel TNI yang sedang bertugas apabila
terserang penyakit. Tidak lupa kepada para perwira dan
personel TNI yang dipersiapkan untuk mengkonsumsi obat-
obatan yang dianjurkan paramedis secara teratur sebelum
pemberangkatan, selama dan sesudah penugasan.
/ e) Menambah .....
TERBATAS
TERBATAS
54

e) Menambah wawasan dengan membaca surat kabar,


berita, buku atau majalah yang berkaitan dengan
perkembangan situasi internasional. Pengetahuan ini lebih
diutamakan kepada permasalahan yang terjadi didaerah
penugasan sehingga memiliki kesiapan tugas.
f) Mempelajari pengetahuan siap pakai seperti GPS,
prosedur komunikasi dan mengemudi stir kiri yang akan
digunakan selama penugasan didaerah konflik. Pengetahuan
ini harus dimiliki oleh setiap perwira dan personel TNI yang
disiapkan karena sangat bermanfaat didalam membantu
tugas-tugas pesonel TNI tersebut. Sebagai contoh GPS
digunakan saat patroli untuk menentukan kedudukan saat itu
dan dapat menginformasikan kedudukan patroli tersebut
kepada Team site atau sektor bila terjadi permasalahan.

2) Persiapan di Satuan. Peningkatan kemampuan personel TNI


sebagai Peace Keeping personel dapat disiapkan disatuan dengan :
a) Memberi kesempatan kepada seluruh perwira atau
personel yang berminat mempelajari bahasa Inggris dengan
mengikuti kursus yang diselenggarakan TNI atau lembaga
bahasa Inggris lainnya.
b) Memberi kesempatan kepada para perwira untuk
mengikuti kursus komputer yang diadakan TNI atau diluar
dan juga memberi kesempatan kepada mereka untuk
memanfaatkan fasilitas komputer satuan sebagai alat instruksi
dalam rangka menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
c) Mengadakan pembinaan kesemaptaan secara teratur
kepada seluruh anggota sehingga memiliki kemampuan
kesemaptaan yang prima dan siap untuk melaksanakan tugas.

/ d) Mengadakan .....
TERBATAS
TERBATAS
55

d) Mengadakan pemeriksaan kesehatan secara teratur


disatuan sehingga setiap anggota memiliki data kesehatan
yang benar.
e) Membuka peluang seluas-luasnya kepada para perwira
dan personel yang berminat disatuannya untuk mengikuti
seleksi penugasan keluarnegeri terutama tugas-tugas misi
perdamaian PBB, karena sesuai moto PBB, para perwira yang
bertugas disetiap misi PBB adalah representasi PBB,
representasi negara yang mengirimkan, representasi
angkatan bersenjatanya dan representasi satuan yang
mengirimkan serta representasi dirinya. Sehingga apabila ada
personel satuan yang terpilih merupakan kebanggaan bagi
satuan tersebut.

3) Penyiapan secara terpusat. Peningkatan kemampuan


personel TNI sebagai Peace Keeping personel secara terpusat
dilaksanakan dengan :
a) Melaksanakan proses pemanggilan melalui angkatan
masing-masing. Diharapkan personel yang dikirimkan oleh
masing-masing angkatan adalah personel yang mempunyai
kemampuan sesuai dengan standar yang diinginkan dan
sudah melalui proses seleksi di masing-masing angkatan.
b) Melaksanakan proses seleksi. Di selenggarakan oleh
Peace Keeping Centre Mabes TNI dengan supervisi dari staf
personel Mabes TNI. Proses seleksi berupa :
(1) Seleksi Bahasa Inggris. Dilaksanakan melalui
seleksi bahasa Inggris baik lisan, dengan
menggunakan:
(a) Tes tertulis dengan nilai minimal 70.
(b) Tes lisan dengan metode wawancara.
Para perwira atau personel yang ikut seleksi
/ diharuskan .....
TERBATAS
TERBATAS
56

diharuskan mampu berbicara lancar secara lisan


dengan tester tentang segala materi yang
diujikan .
(c) Tes Menulis, dimana para perwira atau
personel yang ikut seleksi harus mampu menulis
menggunakan bahasa Inggris.
(d) Tes Membaca. Para peserta seleksi
diharuskan mampu membaca dengan
menggunakan bahasa Inggris sesuai kosa kata
dan cara pengucapan yang benar.
Pelaksanaan test dilaksanakan dengan obyektif dengan
tujuan tugas dapat dilaksanakan dengan optimal.
(2) Seleksi Mengemudi stir kiri. Seleksi ini
bertujuan untuk mendapatkan perwira yang mahir
mengemudi stir kiri sehingga saat melaksanakan tugas
tidak membutuhkan waktu menyesuaikan dengan
kendaraan yang dimiliki PBB dan mampu
menggunakannya.
(3) Seleksi Kemampuan penguasaan Komputer dan
Internet. Seleksi ini bertujuan untuk mendapatkan
perwira yang sudah mahir menggunakan komputer dan
internet. Diharapkan pembekalan yang diberikan tidak
akan membutuhkan waktu yang lama bila telah
didapatkan para perwira yang sudah memiliki
kemampuan tersebut.
c) Pembekalan. Setelah proses seleksi, pentahapan
berikutnya adalah pembekalan kepada para perwira atau
personel yang terpilih berupa :
(1) Materi Pengetahuan Umum. Diberikan melalui
pelajaran di kelas atau di tempat tertentu sesuai subjek
pelajaran.
(a) Pembelajaran .....
TERBATAS
TERBATAS
57

(a) Pembelajaran bahasa Inggris dilakukan di


Laboratorium bahasa Mabes TNI dengan
pendalaman materi berupa komunikasi.
(b) Pembekalan mengemudi stir kiri oleh
pelatih dari Satuan angkutan Mabes TNI
dilakukan di kawasan sekitar Mabes TNI.
(c) Pembekalan membaca Peta dan GPS
dengan praktek di kawasan sekitar Mabes TNI.
(d) Pembekalan materi HAM/Humaniter
diberikan melalui pelajaran dikelas.
(e) Pembekalan materi HPT/HDT diberikan
melalui pelajaran dikelas.
(f) Pembekalan materi pengetahuan umum
tentang situasi internasional diberikan melalui
pelajaran dikelas.
(g) Pembekalan materi pengetahuan
komputer dan internet diberikan melalui
pelajaran diruang komputer.
(h) Pengetahuan umum tentang PBB.
(i) Klasifikasi dan manajemen Operasi
Perdamaian Dunia.
(j) Kebijaksanaan nasional dalam operasi
perdamaian dunia.
(k) Kerangka kerja pasukan perdamaian
dunia.
(l) Tata tertib bagi personel PBB.
(m) Hukum internasional pada konflik
bersenjata.
(n) Aturan Pelibatan (Role of Engagement).

/ (o) Pengetahuan …..


TERBATAS
TERBATAS
58

(o) Pengetahuan tentang ranjau dan bahan


peledak diberikan lewat pembekalan dan materi
pelajaran dikelas dengan dosen dari Pusdikzi.
(p) Pengetahuan Komunikasi diberikan lewat
pembekalan dan materi pelajaran di kelas.
(q) Pelaksanaan vaksinasi dilaksanakan di
rumah sakit Mabes TNI.

(2) Materi Pengetahuan khusus. Materi ini diberikan


melalui pelajaran kelas.
(a) Manajemen stress.
(b) Palang Merah Internasional.
(c) Koordinasi sipil-militer.
(d) Pengetahuan Logistik PBB.
(e) Pengetahuan komunikasi PBB.
(f) Pengetahuan negoisasi.
(g) Pengetahuan Pelaporan.
(h) Pengetahuan tentang Posko.
(i) Personal Security.
(j) Demobilisasi, perlucutan senjata dan
reintegrasi.
(k) Pos observasi.
(l) Inspeksi, verifikasi, investigasi.
(m) Patroli.
(n) Tugas dan Tanggung jawab Pengamat
militer.
(o) Penyiapan administrasi.
(p) Penggunaan interpreter.
(q) Hubungan dengan media masa.
(r) Briefings/debriefings.
(s) Pertolongan pertama.
/ (t) Pencegahan …..
TERBATAS
TERBATAS
59

(t) Pencegahan AIDS/Penyakit menular


Seksual.
(u) Sistem internasional.
(v) Membaca Peta.
(3) Materi Aplikasi. Pelajaran ini diberikan
melalui latihan aplikasi dilapangan.
(a) Latihan tugas Operasional.
(b) Latihan Negoisasi.
(c) Latihan Mediasi.
(d) Latihan komunikasi.
(e) Latihan Navigasi Darat.
(4) Pembekalan perlengkapan. Pada akhir
penugasan para perwira atau personel yang disiapkan
akan diberikan perlengkapan sesuai dengan negara
tujuan yang dikoordinir staf logistik Mabes TNI.
(5) Tata cara pengisian laporan operasi diberikan
melalui pelajaran di kelas:
(a) Laporan situasi.
(b) Laporan situasi harian.
(c) Laporan Aktifitas Pesawat.
(d) Laporan Kejadian Khusus.
(e) Laporan Insiden Penembakan.
(6) Pembekalan Pengetahuan Tugas Pos Pengamat
sebagai:
(a) Perwira Operasi.
(b) Perwira Personil.
(c) Perwira Logistik.
(d) Perwira Piket.
(7) Tata cara pembuatan laporan dan rekomendasi.
Pelatihan dilakukan selama pembekalan sesuai daerah
operasi yang akan dilakukan.
/(8) Pengetahuan .....
TERBATAS
TERBATAS
60

(8) Pengetahuan tentang tatacara inspeksi dan


investigasi. Pelatihan dilakukan dengan pembekalan
dilapangan.

4) Aklimatisasi. Memberikan pembekalan tentang


kondisi medan dan cuaca di daerah penugasan dan
melaksanakan aklimatisasi dengan mengadakan penyesuaian
iklim daerah operasi melalui pelatihan didaerah yang
beriklim sesuai dengan daerah penugasan, semisal
mengadakan latihan di Lembang untuk penugasan didaerah
dingin dan latihan didaerah Wonosari untuk penugasan
didaerah panas (padang pasir).

/ BAB – VII .....

TERBATAS
TERBATAS
61

BAB – VII

PENUTUP

29. Kesimpulan.

a. Indonesia sebagai salah satu anggota PBB telah berperan serta


dalam menjaga perdamaian dunia secara aktif melalui kegiatan misi
perdamaian dibawah bendera PBB sejak tahun 1957.

b. Keikutsertaan Indonesia berupa pengiriman pasukan perdamaian


dan Pengamat militer pada setiap operasi perdamaian bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan Personel TNI sebagai Peace Keeping Personel.

c. Keterlibatan TNI dalam setiap operasi perdamaian PBB tidak terlepas


dari peran Peace Keeping Centre TNI yang mempersiapkan Kontingen
Indonesia baik personel, materil dan hal lain yang berkaitan dengan
persiapan kontingen. Walaupun secara dejure kehadiran Peace Keeping
Center TNI belum ada, tetapi secara defacto Peace Keeping telah menjadi
bagian dari Staf operasi Mabes TNI.

d. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi, secara umum


seluruh kontingen telah melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga
meningkatkan kepercayaan PBB untuk memberikan penugasan-penugasan
kepada Indonesia di setiap misi. Kepercayaan tersebut dapat menjadi
motivasi dalam mengoptimalisasikan kemampuan personel TNI dalam
setiap tugas.

/e. Optimalisasi .....

TERBATAS
TERBATAS
62

e. Optimalisasi peran Peace Keeping Centre Mabes TNI membahas


strategi penyiapannya yang meliputi tujuan, sasaran, subyek, objek,
metode, sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kemampuan
personel TNI pada misi PBB dalam meningkatkan kemampuan personel TNI
pada misi PBB dihadapkan pada kondisi Kemampuan TNI, meliputi :
1) Ditinjau dari segi tujuan, agar terwujud lembaga Peace
Keeping Centre Mabes TNI yang disegani dan mampu berinteraksi
dengan baik diforum internasional dengan keluaran ( output)
personel Peace Keeping Indonesia yang profesional dan memenuhi
standar PBB.

2) Ditinjau dari segi metoda yang diterapkan melalui Validasi,


Pelatihan, Rekruitment, Edukasi, Koordinasi, Legislasi dan
Pengadaan Material dengan kegiatan yang dilaksanakan seperti
pembentukan Peace Keeping training Centre Indonesia, Pendidikan,
seleksi Personel dan persiapan peranti lunak sebagai fondasi
pelaksanaan tugas.

3) Ditinjau dari sarana dan prasarana yang dilakukan meliputi


infra struktur bagi staf dan bagi personel TNI yang disiapkan sebagai
pasukan perdamaian dunia dan pengamat militer dengan pusat
pendidikan mendukung terselenggaranya pembekalan bagi para
perwira dan personel TNI.

30. Saran.

a. Dihadapkan kepada besarnya peran Indonesia didalam setiap


Operasi Perdamaian PBB disarankan agar Peace Keeping Centre Mabes TNI
diakui sebagai organisasi yang mempersiapkan personel dan satuan TNI
dalam menghadapi tugas PBB. Diharapkan Peace Keeping Centre Mabes

TERBATAS
TERBATAS
63

/ TNI .....
TNI diorganisir dengan baik, memiliki personel yang berkualifikasi dan
berpengalaman dalam tugas serta mampu mempersiapkan personel atau
satuan TNI didalam setiap tugas yang diberikan padanya di misi
Perdamaian PBB.

b. Dalam meningkatkan kemampuan personel TNI pada misi PBB maka


disarankan adanya suatu realisasi perbaikan kondisi Peace Keeping Centre
Mabes TNI melalui :
1) Validasi organisasi Peace Keeping Centre menjadi Paban
tersendiri dibawah staf Operasi Mabes TNI.
2) Rekruitmen personel organik Peace Keeping Centre Mabes
TNI.
3) Membuat peranti lunak sebagai dasar hukum bagi pemekaran
Peace Keeping Centre Mabes TNI.
4) Penyiapan fasilitas perkantoran beserta sarana dan prasaran
lainnya bagi Peace Keeping Centre Mabes TNI.
5) Peningkatan peran Peace Keeping Centre Mabes TNI didalam
negeri, regional dan internasional.
6) Peningkatan kemampuan personel TNI sebagai peace keeping
personel dengan melaksanakan pembekalan, pelatihan dan
mengadakan aklimatisasi terhadap iklim daerah operasi.

c. Dengan perbaikan kondisi tersebut pada akhirnya akan mampu


mewujudkan optimalisasi peran Peace Keeping Centre Mabes TNI.

31. Demikian Karya Tulis Militer Perorangan ini disusun dengan penuh
keterbatasan, saran dan masukan diharapkan demi perbaikan dalam mewujudkan
Optimalisasi peran Peace Keeping Centre Mabes TNI dalam meningkatkan

/ kemampuan .....
TERBATAS
TERBATAS
64

kemampuan personel TNI pada misi PBB dimasa yang akan datang untuk
mendukung profesionalisme prajurit TNI.

Bandung, Oktober 2005


Penulis

TEDDY SURACHMAT
MAYOR ART NRP. 1900018260667

TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai