Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG TANDA BAHAYA MASA NIFAS

TERHADAP TINGKAT PENGETAHUANIBU HAMIL


DI PUSKESMAS WAJAK MALANG
Defi Kristina Sari1, Donny Yunamawan2
Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi

ABSTRAKSI
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi
minggu minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil
yang normal.Pada masa nifas dapat terjadi gangguan pada ibu seperti infeksi, sehingga
menimbulkan kondisi yang berbahaya dan berujung kematian pada ibu. Di Indonesia sendiri
setiap satu jam ada dua orang ibu yang meninggal dunia karena komplikasi pada masa nifas,
penyebab kematian ibu yang paling besar adalah perdarahan 28% dan infeksi sebanyak 11%.
Tujuan Penelitian Ini Untuk Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya masa nifas berdasarkan umur, pendidikan, dan pekerjaan .Metode : Metode yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian survey deskriptif. Tehnik
pengambilan sampel Purposive Sampling dengan jumlah responden 30 orang,Analisa Data One
Sampel Test
Hasil Analisa Data Sebanyak 30 responden ibu nifas didapatkan sebagian besar
responden berumur 21-35 tahun sebanyak 11 orang (36.6%), pada pendidikan didapatkan
sebagian besar responden berpendidikan SMP sebanyak 13 orang (43,3%), pada pekerjaan
didapatkan sebagian besar pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 19 orang (63%). Metode
yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian survey deskriptif.
Tehnik pengambilan sampel Purposive Sampling dengan jumlah responden 30 orang.

Kata Kunci : Penyuluhan Tanda Bahaya Masa Nifas, Tingkat Pengetahuan Ibu

PENDAHULUAN pengetahuan,sikap dan keterampilan manusia


Di Propinsi Jawa TimurPada tahun (Septalia,2010).
2017 terdapat 690.282 jumlah ibu hamil, dari Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
sejumlah klahiran tercatat 354 kasus kematian pendidikan yang dilakukan dengan cara
maternal, yang terjadi saat kehamilan 65 menyebarkan pesan,menemukan
orang, kematian pada saat persalinan 221 keyakinan,sehingga masyarakat tidak saja
0rang dan kematian ibu nifas 68 orang(Raffel sadar,tahu dan menngerti tetapi juga mau dan
Subakhi, 2008). Berdasarkan studi melakukan suatu anjuran yang ada hubungan
pendahuluan yang dilakukan di dengan kesehatan (Septalia,2010).
Puskesmas Wajak penulis melakukan Faktor-faktor yang diperhatikan
wawancara terhadap 6 orang ibu nifas dan terhadap sasaran dalam keberhasilan
hasil yang didapatkan adalah dari 6 orang ibu penyuluhan kesehatan adalah:
nifas, 4 orang ibu nifas mengetahui tanda- 1) Tingkat Pengetahuan
tanda bahaya masa nifas dan 2 orang ibu Pendidikan dapat mempengaruhi cara
nifas tidak mengetahui tanda-tanda bahaya pandang seseorang terhadap informasibaru
masa nifas. yang diterimanya.Maka dapat dikatakan
Penyuluhan adalah suatu kegiatan semakin mudah seseorang menerima
pendidikan yang bersifatnon formal yang informasi yang didapatnya.
ditunjukan untuk mengubah perilaku baik 2) Tingkat Sosial Ekonomi

11
Semakin tinggi tingkat social ekonomi terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
seseorang,maka mudah pula dalam (Pusdiknakes, 2011).
menerima informasi baru Tanda-tanda bahaya masa nifas, sebagai
3) Adat Istiadat berikut:
Pengaruh dalam adat istiadat dalam A. Pendarahan Post Partum
menerima informasi baru merupakan hal 1) Tanda dan gejala pendarahan post
yang yang dapat diabaikan,karena partum adalah pendarahan lebih dari
masyarakat kita masih sangat menghargai 500-600 ml dalam masa 24 jam setelah
dan menganggap sesuatu yang tidak boleh anak lahir (Prawirohardjo, 2010).
diabaikan. Menurut waktu terjadinya dibagi atas
4) Kepercayaan Masyarakat 2 bagian:
Masyarakat lebih memperhatikan informasi a. Pendarahan Post Partum Primer
yang disampaikan oleh orang-orang yang (Early Post Partum Hemorragie) yang
mereka sudah kenal,karena sudah timbul terjadi dalam 24 jam setelah anak
kepercayaan masyarakat dengan lahir. Penyebab utama adalah atonia
penyampaian informasi. uteri, retensio plasenta, sisa plasenta
5) Ketersediaan Masyarakat dan robekan jalan lahir. Terbanyak
Waktu penyampaian informasi harus dalam 2 jam pertama.
memperhatikan tingkat aktifitas ibu untuk b. Pendarahan Post Partum Sekunder
menjalin tingkat kehadiran ibu dalam (Late Post Partum Hemorragie) yang
penyuluhan. terjadi setelah 24 jam, biasanya
Tujuan penyuluhan adalah merubah terjadi antara hari ke 5-15 post
perilaku masyarakat kearah perilaku sehat partum. Penyebab utama adalah
sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat robekan jalan lahir dan sisa plasenta
yang optimal, untuk mewujudkannya (Prawirohardjo, 2010)
perubahan perilaku yang diharapkan setelah c. Menurut Manuaba (2008),
menerima pendidikan tidak dapat terjadi pendarahan post partum merupakan
sekaligus. Oleh karena itu, pencapaian target penyebab penting kematian maternal
penyuluhan dibagi menjadi tujuan jangka khususnya di Negara berkembang.
pendek yaitu: tercapainya perubahan 2) Faktor-faktor penyebab pendarahan
pengetahuan, tujuan jangka menengah hasil post partum adalah:
yang diharapkan adalah adanya peningkatan a. Grandemultipara
pengertian dari setiap keterampilan yang akan b. Jarak persalinan pendek kurang dari
mengubah perilaku kearah perilaku sehat, dan 2 tahun
tujuan jangka panjang adalah dapat c. Persalinan yang dilakukan dengan
menjalankan perilaku sehat dalam kehidupan tindakan
sehari-harinya (Surbagus, 2011). 3) Penanganan
Masa nifas (Puerperium) adalah Perdarahan yang perlahan dan
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berlanjut atau perdarahan tiba-tiba
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali merupakan suatu kegawatdaruratan,
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas segeralah bawa ibu ke fasilitas
berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu kesehatan.
(Prawirohardjo, 2010). Lochea adalah cairan yang dikeluarkan
Tanda bahaya nifas adalah suatu tanda uterus melalui vagina dalam masa nifas sifat
yang abnormal yang mengindikasikan adanya lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari
bahaya/komplikasi yang dapat terjadi selama pengeluaran lender waktu menstruasi dan
masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak berbau anyir (Cairan ini berasal dari bekas
melekatnya plasenta). (Prawirohardjo, 2007).
12
Lochea dibagi dalam beberapa jenis (Rustam peritonitis (Prawirohardjo, 2007). Gejala klinis
Muchtar, 2008): peritonitis dibagi 2 yaitu :
1) Lochea rubra (cruenta): berisi darah segar 1) Peritonitis terbatas pada daerah pelvis
dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel Gejala-gejalanya tidak seberapa berat
desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan seperti pada peritonitis umum.Penderita
mekonium, demam, perut bawah nyeri, tetapi
2) Selama dua hari pasca persalinan. keadaan umum tetap baik. Pada pelvio
3) Lochea sanguinolenta: berwarna merah peritonitis bisa terdapat pertumbuhan
kuning berisi darah dan lendir hari ke 3-7 abses (Prawirohardjo,2007).
pasca persalinan. 2) Peritonitis umum
4) Lochea serosa: berwarna kuning, cairan Peritonitis umum disebabkan
tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca olehkumanyang sangat pathogen dan
persalinan. merupakan penyakit berat.Suhu
5) Lochea alba: cairan putih, setelah 2 meningkat menjadi tinggi, nadi cepat
minggu. dan kecil, perut kembung dan nyeri, ada
6) Lochea purulenta: terjadi infeksi, cairan defense musculaire, muka penderitayang
seperti nanah berbau busuk. mula-mula kemerahan menjadi pucat,
7) Lochiostasis: lochea tidak lancar keluarnya. mata cekung, kulit muka dingin, terdapat
Involusi adalah keadaan uterus yang apa yang dinamakan facies hippocratica.
mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat Mortalitas peritonitis umum tinggi
rahim dari 1000 gr saat setelah bersalin, (Prawirohardjo, 2007). Tanda dan
menjadi 40-60 mg 6 minggu kemudian. Bila gejala:Peritonitis: Peradangan pada
pengecilan ini kurang baik atau terganggu peritoneum
disebut sub-involusi (Rustam Muchtar, a. Demam
2008).Faktor penyebab sub-involusi, antara b. Nyeri perut bagian bawah
lain: sisa plasenta dalam uterus, c. Suhu meningkat
endometritis,adanya mioma uteri. Pada d. Nadi cepat dan kecil
pemeriksaan bimanual ditemukan uterus e. Nyeri tekan
lebih besar dan lebih lembek dari f. Pucat muka cekung, kulit dingin
seharusnya, fundus masih tinggi g. Anoreksia terkadang muntah
(Prawirohardjo, 2010). Tanda dan gejala: Menurut Manuba (2005), pusing
a. Uterus lebih besar dan lebih lembek dari merupakan tanda-tanda bahaya pada masa
seharusnya nifas, pusing bisa disebabkan oleh karena
b. Fundus masih tinggi darah tinggi (sistol >140 mmHg dan diastole
c. Lochea banyak dan berbau >110 mmHg). Lemas yang berlebihan juga
d. Pendarahan merupakan tanda-tanda bahaya, dimana
Pengertian tanda-tanda nyeri perut keadaan lemas disebabkan oleh kurangnya
danpelvis dapat menyebabkan komplikasi istirahat dan kurangnya asupan kalori
nifas seperti peritonitis.Peritonitisadalah sehingga ibu kelihatan pucat, tekanan darah
peradangan pada rendah (sistol <100 mmHg diastole <60
peritonium.Penyebabperitonitis nifas bisa mmHg). Tanda dan gejala:
terjadi karenameluasnya endometritistetapi a. Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi
dapat juga ditemukan bersama-sama atau seluruh bagian kepala
dengan salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvika b. Kepala terasa berdenyut dan disertai ras
Selanjutnya ada kemungkinan bahwa abses mual dan muntah
pada sellulitis pelvika mengeluarkan nanahnya c. Lemas
ke rongga peritonium dan menyebabkan Dalam beberapa hari setelah
melahirkan suhu badan ibu sedikit baik
13
antara 37,2oC -37,8oColeh karena reabsorbsi 6) Penurunan gairah sex, dankurang percaya
benda-benda dalam rahim dan mulainya diri terhadap kemampuan menjadi seorang
laktasi, dalam hal ini disebut demam ibu.
reabsorbsi. Hal itu adalah normal. Namun Depresi masa nifas adalah keadaan
apabila terjadi peningkatan melebihi yang amat serius. Hal ini disebabkan oleh
38oCbeturut-turut selama 2 hari kesibukannya yang mengurusi anak-anak
kemungkinan terjadi infeksi. Infeksi nifas sebelum kelahiran anaknya ini. Ibu yang
adalah keadaan yang mencakup semua tidak mengurus dirinya sendiri, seorang ibu
peradangan alat-alat genetalia dalam masa cepat murung, mudah marah marah (Eny,
nifas (Mochtar, 2002).Peningkatan suhu tubuh 2009). Gejala-gejala depresi masa nifas adalah:
pada ibu selama 2 hari kemungkinan terjadi 1) Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur.
infeksi nifas.Tanda dan gejala:Biasanya terjadi 2) Nafsu makan hilang.
dalam 24 jam setelah melahirkan dengan suhu 3) Perasaan tidak berdaya atau kehilangan
> 380C kontrol.
Untuk dapat melancarkan ASI, 4) Terlalu cemas atau tidak perhatian sama
dilakukan persiapan sejak awal kehamilan sekali pada bayi.
dengan melakukan masase, menghilangkan 5) Tidak menyukai atau takut menyentuh
kerak pada putting susu sehingga duktusnya bayi.
tidak tersumbat.Untuk menghindari putting 6) Pikiran yang menakutkan mengenai bayi
susu terbenam sebaiknya sejak hamil, ibu 7) Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap
dapat menarik-narik putting susu dan ibu penampilan pribadi.
harus tetap menyusui agar putting selalu 8) Gejala fisik seperti banyak wanita sulit
sering tertarik.Sedangkan untuk menghindari bernafas atau perasaan berdebar debar.
putting lecet yaitu dengan melakukan teknik Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan
menyusui yang benar, putting harus kering ini tejadi setelah seseorang melakukan suatu
saat menyusui. Putting lecet dapat disebabkan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
karena cara menyusui dan perawatan payudara Pengindraan tejadi melalui panca indra
yang tidak benar, bila lecetnya luat menyusui manusia yaitu indra penglihatan, penciuman,
24-48 jam dan ASI dikeluarkan dengan tangan rasa, raba, dan pengecapan. Sebagian besar
atau pompa (Manuaba, 2008) pengetahuan manusia di peroleh melalui mata
Perasaan sedih yang berkaitan dengan dan telinga (Soekidjo Notoadmodjo,
bayinya (baby blues) adakalanya ibu 2005).Menurut Soekidjo Notoadmodjo (2005)
mengalami parasaan sedih yang berkaitan mengemukakan ada 5 faktor yang
dengan bayinya. Keadaan ini disebut baby blue mempengaruhi tingkat pengetahuan, sebagai
yang disebabkan oleh perubahan perasaan berikut:
yang dialami ibu saat hamil sehingga 1) Pendidikan
sulitmenerima kehadiran bayinya. Perubahan 2) Usia
perasaan ini merupakan respon alami 3) Pekerjaan
terhadap rasa lelah yang dirasakan, selain 4) Informasi
itu juga karena perubahan fisik dan 5) Pengalaman
emosional selama beberapa bulan 6) Lingkungan
kehamilan (Eny, 2009). Gejala-gejala baby 7) Sosial Ekonomi
bluesantara lain : 8) Sosial Budaya
1) Menangis
2) Mengalami perubahan perasaan METODE PENELITIAN
3) Cemas Penelitian ini merupakan penelitian
4) Kesepian kuantitatif dengan desain penelitian
5) Khawatir mengenai sang bayi (Eksperimental with contorl tryal) yang merupakan
14
suatu penelitian dengan menggunakan dua Pengaruh Dependen1. Pengertiana. Tahu 3
kelompok subjek, pengukuran dilakukan Penyuluha tinkat tanda bahaya b. Kura 2
sebelum dan sesudah perlakuan dengan n Tentang pengetahua masa nifas ng 1
menggunakan kelompok kontrol (Saryono, Tanda n ibu tahu
2010). Desain ini bertujuan untuk mengetahui Bahaya tentang c. Tidak
efektifitas Pengaruh penyuluhan tentang tanda Masa tanda tahu
bahaya masa nifas, terhadap tingkat Nifas bahaya 2. Tanda bahaya a. Tahu 3
pengetahuan ibu. Penelitian ini dilakukan Terhadap masa nifas masa nifas b. 2
dengan cara 15 ibu nifas diberikan pretest Tingkat Kura 1
(sebelum penyuluhan) terlebih dahulu Pengetahu ng
sebelum diberikan intervensi. Sedangkan 15 an Ibu tahu
ibu nifas lainnya dilakukan posttest (sesudah Hamil c. Tidak
penyuluhan) setelah diberikan intervensi. Pada tahu
control tryal hanya dilakukan observasi (pretest 3. Lochea yang a. Tahu 3
dan posttest) tanpa diberikan intervensi abnormal b. Kura 2
(Hidayat, 2009).Rancangan penelitian ini ng 1
adalah rancangan rangkaian waktu dengan tahu
menggunakan kelompok pembanding (control c. Tidak
time series design) untuk lebih menjamin tahu
validitasi internal yang tinggi (Notoatmodjo, 4. Kondisi a. Tahu 3
2010). Rahim yangb. Kura 2
Yang menjadi variabel bebas dalam Tidak ng 1
penelitian ini Pengaruh Penyuluhan Tentang Normal tahu
Tanda Bahaya Masa Nifas (X). Yang menjadi c. Tidak
variabel terikat adalah dalam penelitian ini tahu
adalah Tingkat Pengetahuan Ibu (Y). 5. Penanganan a. Tahu 3
Tabel. 1 Defenisi Operasional Variabel pusing danb. Kura 2
Pengaruh Penyuluhan Tentang lemas yang ng 1
Tanda Bahaya Masa Nifas berlebihan tahu
Terhadap Tingkat Pengetahuan c. Tidak
Ibu Hamil tahu
Konsep Variabel Indikator Item Skor 6. Suhu tubuha. Tahu 3
Pengaruh Independen yang tidak b. Kura 2
Penyuluha : Tanda normal ng 1
n Tentang Bahaya tahu
Tanda Masa Nifas Diukur c. Tidak
Bahaya dengan jarak tahu
Masa (X) waktu yang 7. Tanda dan a. Tahu 3
Nifas a. 15 ibusama gejala padab. Kura 2
Terhadap hamil sebelum dan permasalah ng 1
Tingkat dilakukan sesudah an payudara tahu
Pengetahu penyuluhan penyuluhan c. Tidak
an Ibu b. 15 ibu tahu
Hamil hamil tidak 8. Penanganan a. Tahu 3
dilakukan bila terjadi b. Kura 2
penyuluhan baby blue ng 1
tahu

15
c. Tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
tahu
Populasi dalam penelitian ini adalah Penelitian ini adalah eksperimen
semua ibu nifas yang berjumlah 30 orang. sungguhan pada ibu hamil tentang tanda
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu bahaya masa nifas terhadap tingkat
nifas yang berjumlah 30 orang ibu nifas. pengetahuan ibu dengan menggunakan uji T
Pengambilan sampel dalam penelitian ini test. Dimana masing-masingada 2 kelompok
menggunakan teknik Purposive Sampling. yaitu 15 orang ibu hamil yang diberi
Prinsip mekanisme teknik Purposive Sampling penyuluhan tentang tanda bahaya masa nifas.
adalah didasarkan pada suatu pertimbangan Tabel 2 Nilai analisa Thitung pada 15
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, responden yang tidak di beri
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang penyuluhan tentang tanda bahaya
sudah diketahui sebelumnya (Notoadmodjo, masa nifas terhadap tingkat
2012). pengetahuan ibu hamil
Pada penelitian ini langkah-langkah Grup (A)Rata- Sig Batas Batas Thitung Ttabel
yang dilakukan adalah data dikumpulkan kontrol rata Bawah Atas
kemudian diberikan penilaian pada data sesuai Grup (A)8.7333 0,000 8.00 11.00 58.56 2,160
variabel masing-masing kemudian di tabulasi, Sebelum 6
selanjutnya dianalisa secara kuantitatif. Dalam Grup (A)9,8667 0.000 9.00 11.00 59.07 2.260
penelitian ini data yang terkumpul diolah Sesudah 1
dengan bantuan program SPSS for Windows, Dari hasil analisa statistic hasil uji yang
dengan tujuan untuk memudahkan data yang terlihat pada tabel diatas bahwa 15 responden
akan diklasifikasikan kedalam kategori- yang tidak diberi penyuluhan tentang tanda
kategori.Sebagaimana telah di sampaikan bahaya masa nifas terhadap tingkat
bahwa desain dari penelitian ini adalah pretest – pengetahuan ibu hamil pada grup (A) sebelum
posttest design, yang mana di lakukan pengkajian dan grup (B) sesudah didapatkan bahwa nilai
tingkat pengetahuan ibu dalam mengatur pola rata-rata pada grup kontrol (A)sebelum yaitu
hidup pada masa Nifas sebelum dan setelah 8.7333, grup sesudah (B): 9.8667 nilai batas
mendapatkan penyuluhan.Uji-t berpasangan bawah,grup (A) sebelum 8.00, grup (A)
(paired t-test) biasanya menguji perbedaan sesudah: 9.00 dan nilai batas atas grup (A)
antara dua pengamatan. Uji-t berpasangan sebelum dan grup(A) sesudah: 11.00
biasa di lakukan pada subyek yang di uji pada Sedangkan Thitung grup kontrol (A) sebelum
situasi sebelum dan sesudah proses, atau sebesar 58.566 , grup (B) sesudah 59.071 dan
subyek yang berpasangan ataupun serupa. Ttabel grup control (A)sebelum dan (A)
Rumus yang di gunakan untuk mencari nilai t sesudah: 2,160 yang artinya ada pengaruh
dalam uji-t berpasangan adalah penyuluhan tentang tanda bahaya masa nifas
𝑛(𝑛 − 1) terhadap tingkat pengetahuan ibu di
𝑡 = (𝑋̅ −𝑌̅)√ Puskesmas Wajak Malang karena Ttabel< dari
∑𝑉𝐼 ̂ ̂ 2
𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑌1 ) Thitung yaitu grup intervensi (A) sebelum
Uji-t berpasangan menggunakan derajat bebas (2.160<58.566), grup (A) sesudah
n-1, dimana n adalah jumlah sampel. (2.160<59.071 Maka HO diterima dan H1
Hipotesis pada uji-t berpasangan yang ditolak .
di gunakan adalah sebagai berikut: Table 3 Nilai analisaThitungpada 15 responden
H0: D = 0 (perbedaan antara dua yang diberi penyuluhan tentang Tanda
pengamatan adalah 0) Bahaya Masa Nifas Terhadap Tingkat
Ha: D ≠ 0 (perbedaan antara dua Pengetahuan Ibu Hamil.
pengamatan tidak sama dengan 0).

16
Grup (B)Nilai kelompok control pada grup(A) 9,8667, (B)
intervensiRata- Sig Batas Batas thitung ttabel 11,4000 yaitu nilai batas bawah,grup (A)
rata bawah Atas 9.00,(B) 11,00 dan nilai batas atas grup (A)
Grup (B)11.40 0,000 11.00 12.00 49.67 2,160 11,00 (B) 12,00, Sedangkan Thitung kelompok
Sebelum 00 9 kontrol sebesar grup (A) 58.566, (B) 49.679
Grup(B) 13.40 0,000 12.00 15.00 66.0 2, dan Ttabelgrup (A dan B) 2,160.Artinya
Sesudah 00 00 1 adanya prngaruh penyuluhan tentang tanda
6 bahaya masa nifas terhadap tingkat
0 pengetahuan ibu karena grup(A)
Dari hasil analisa statistic hasil uji yang Thitung>Ttabel: 58.566>2.160.
terlihat pada tabel diatas bahwa 15 responden Tabel 5 Grup (A) dan (B) Sesudah Perlakuan
yang diberi penyuluhan tentang tanda bahaya 3Grup Nilai Sig Batas Bata Thitu Ttab
masa nifas terhadap tingkat pengetahuan ibu (A) dan rata- Bawa s ng el
hamil pada grup (A) sebelum dan grup (B) (B) rata h Atas
sesudah didapatkan bahwa nilai rata-rata pada Sesuda
grup intervensi (A)sebelum yaitu 11.4000, h
grup sesudah (B): 13.4000 nilai batas Perlaku
bawah,grup (A) sebelum 11.00, grup (A) an
sesudah: 12.00 dan nilai batas atas grup (A) A 8.733 00 8.00 11.0 59.071 2.16
sebelum: 12.00 dan grup (A) sesudah: 15.000 3 0 0 0
Sedangkan Thitung grup intervensi (A) sebelum B 13.40 00 12.00 15.0 66.000 2.16
sebesar 49.679 , grup (B) sesudah 66.000 dan 00 0 0 0
Ttabel grup intervensi (A) sebelum dan (A) Dari hasil analisa statistic hasil uji yang terlihat
sesudah: 2,160 yang artinya ada pengaruh pada tabel diatas bahwa 15 responden yang
penyuluhan tentang tanda bahaya masa nifas tidak diberi penyuluhan tentang tanda bahaya
terhadap tingkat pengetahuan ibu karena masa nifas terhadap tingkat pengetahuan ibu
Ttabel< dari Thitung yaitu grup intervensi (A) hamil didapatkan bahwa nilai rata-rata pada
sebelum (2.160<49.679), grup (A) sesudah kelompok Intrevensi pada grup (A) 8.7333,
(2.160<66.000). Maka HO diterima dan H1 (B) 13.4000 yaitu nilai batas bawah,grup (A)
ditolak. 8.00,(B) 12.00 dan nilai batas atas grup (A)
Table 4 Grup (A) dan (B) Sebelum Perlakuan 11.00 (B) 15.00, Sedangkan Thitung
Grup Nilai Sig Batas Bata Thitu Ttab kelompok kontrol sebesar grup (A) 59.071
(A) dan rata- Bawa s ng el ,(B) 66.000 dan Ttabel grup (A dan B) 2,160
(B) rata h Atas artinya adanya pengaruh penyuluhan tentang
Sebelu tadna bahaya masa nifas karena pada grup (A)
m Thitung<Ttabel :59.071>2.160, grup (B)
Perlaku Thitung<Ttabel: 66.000>2.160
an
A 9,866 00 9,00 11,0 58.566 2,16 Pembahasan
7 0 0 0 Dari hasil analisis diketahui pengaruh
B 11,40 00 11,00 12,0 49.679 2,16 penyuluhan tentang tanda bahaya masa
00 0 0 0 nifasterhadap tingkat pengetahuan ibu yaitu
Dari hasil analisa statistic hasil uji yang terlihat 15 responden diberi perlakuan didapatkan
pada tabel diatas bahwa 15 responden yang bahwa nilai rata-rata pada grup kontrol (A)
tidak diberi penyuluhan tentang tanda bahaya sebelum yaitu 8.7333, grup sesudah (B):
masa nifas terhadap tingkat pengetahuan ibu 9.8667 nilai batas bawah,grup (A) sebelum
hamil didapatkan bahwa nilai rata-rata pada 8.00, grup (A) sesudah: 9.00 dan nilai batas

17
atas grup (A) sebelum dan grup(A) sesudah: (A) sesudah: 9.00 dan nilai batas atas grup
11.00 Sedangkan Thitung grup kontrol (A) (A) sebelum dan grup(A) sesudah: 11.00
sebelum sebesar 58.566 , grup (B) sesudah Sedangkan Thitung grup kontrol (A)
59.071 dan Ttabel grup control (A)sebelum sebelum sebesar 58.566 , grup (B)
dan (A) sesudah: 2,160 yang artinya ada sesudah 59.071 dan Ttabel grup control
pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya (A)sebelum dan (A) sesudah: 2,160 yang
masa nifas terhadap tingkat pengetahuan ibu artinya ada pengaruh penyuluhan tentang
karena Ttabel< dari Thitung yaitu grup tanda bahaya masa nifas terhadap tingkat
intervensi (A) sebelum (2.160<58.566), grup pengetahuan ibu karena Ttabel< dari
(A) sesudah (2.160<59.071)didapatkan bahwa Thitung yaitu grup intervensi (A) sebelum
nilai rata-rata pada grup intervensi (A)sebelum (2.160<58.566), grup (A) sesudah
yaitu 11.4000, grup sesudah (B): 13.4000 nilai (2.160<59.071).didapatkan bahwa nilai
batas bawah,grup (A) sebelum 11.00, grup rata-rata pada grup intervensi (A)sebelum
(A) sesudah: 12.00 dan nilai batas atas grup yaitu 11.4000, grup sesudah (B): 13.4000
(A) sebelum: 12.00 dan grup (A) sesudah: nilai batas bawah,grup (A) sebelum 11.00,
15.000 Sedangkan Thitung grup intervensi (A) grup (A) sesudah: 12.00 dan nilai batas
sebelum sebesar 49.679 , grup (B) sesudah atas grup (A) sebelum: 12.00 dan grup
66.000 dan Ttabel grup intervensi (A) sebelum (A) sesudah: 15.000 Sedangkan Thitung
dan (A) sesudah: 2,160 yang artinya ada grup intervensi (A) sebelum sebesar
pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya 49.679 , grup (B) sesudah 66.000 dan
masa nifas terhadap tingkat pengetahuan ibu Ttabel grup intervensi (A) sebelum dan
karena Ttabel< dari Thitung yaitu grup intervensi (A) sesudah: 2,160 yang artinya ada
(A) sebelum (2.160<49.679), grup (A) sesudah pengaruh penyuluhan tentang tanda
(2.160<66.000). bahaya masa nifas terhadap tingkat
Hal ini menunjukan bahwa responden pengetahuan ibu karena Ttabel< dari
yang diberikan penyuluhan mempunyai Thitung yaitu grup intervensi (A) sebelum
pengaruh yang signifikan kesehatan adalah (2.160<49.679), grup (A) sesudah
kegiatan pendidikan yang dilakukan (2.160<66.000).
dengancara memberikan pesan, menanamkan
keyakinan,sehingga masyarakat tidak hanya UCAPAN TERIMA KASIH
sadar, tahu,dan mengerti tapi juga mau dan Kepada pimpinan puskesmas Wajak
melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dan bidan koordinator serta mahasiswa dan
dengan kesehatan(Effendi, 2000). seluruh responden yang terlibat dalam
penelitian ini.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR PUSTAKA
proses analisis hasil penelitian yang sudah Ariani putri. 2014. Aplikasi metodologi
dilaksanakan tentang pengaruh penyuluhan penelitian Kebidanan dan
tentang tanda bahaya masa nifas terhadap Kesehatan Reproduksi. Jakarta.
tingkat pengetahuan ibu hamil di Polindes
Ngajum kabupaten malang, maka diperoleh Champman, Vicky. 2006. Asuhan
kesimpulan sebagai berikut: Kebidanan Persalinan dan
1. Hasil penelitian sekarang menunjukan Kelahiran .Buku Kedokteran, EGC,
bahwa perbandingan Thitung dengan Jakarta.
Ttabel didapatkan bahwa nilai rata-rata
pada grup kontrol (A) sebelum yaitu Dewi, Vivian Nanny Liadan Tri Sunarsih. 201.
8.7333, grup sesudah (B): 9.8667 nilai Asuhan Kehamilan Untuk
batas bawah,grup (A) sebelum 8.00, grup Kebidanan. Salemba Medika, Jakarta.
18
Djamhoer, Martaadi soebrata. 2013. Obstetri
Patologi Ilmu Kesehatan
Reproduksi. Edisi 3. Buku
Kedokteran , EGC, Jakarta.

Elisabeth W. 2009. Buku Ajar Bidan 1,


Jakarta, Trans Info Media

Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas.


Edisi 2. Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta.

Manuaba, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri


(Obstetri Fisiologi, Obstetric
Patologi), EGC, Jakarta.

Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan Pada


Masa Antenatal. Pustaka Belajar,
Yogyakarta.

Nuha Medika, Nursalam. 2016. Metodologi


Penelitian Ilmu keperawatan,
Salemba Medika, Jakarta.

Nuha Medika, Bagus, I. 2009. Komplikasi


Nifas, EGC, Jakarta.

Siswono. 2009. Kehamilan, Persalinan, Dan


Nifas, Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai