Teknik phlebotomy terdiri dari persiapan pasien, persiapan alat, posisi pasien, prosedur,
dan follow up. Keberhasilan phlebotomy yang dinilai dari kenyamanan pasien sangat ditentukan
oleh keterampilan operator.
Persiapan Pasien
Langkah awal dalam mempersiapkan pasien adalah memperkenalkan diri pada pasien serta
menjelaskan langkah dan tujuan prosedur yang akan dilakukan. Kemudian, siapkan lembar
permintaan laboratorium dan cocokkan identitas pasien dengan data yang tertera pada lembar
tersebut.
Tanyakan pada pasien mengenai riwayat alergi, fobia, atau pingsan saat prosedur injeksi atau
pengambilan darah sebelumnya. Posisikan pasien dengan nyaman pada posisi supinasi (jika
memungkinkan). Lakukan informed consent secara verbal sebelum memulai tindakan.
Peralatan
Berikut adalah peralatan yang digunakan dalam prosedur phlebotomy:
Torniket
Alat tulis
Label spesimen
Tempat pembuangan jarum
Plester
Jarum suntik (jarum berukuran 21 gauge (hijau) atau 22 gauge (hitam) biasa digunakan pada
orang dewasa, sedangkan jarum yang lebih kecil yang berukuran 23 (biru muda) dengan winged
butterfly biasa dipakai pada anak kecil atau pasien dengan vena yang kecil dan rapuh[1,3]
Posisi Pasien
Pada umumnya, pasien akan diposisikan pada posisi supine atau duduk dengan lengan bersandar
pada permukaan yang rata. Kemudian, lengan pasien diekstensikan. Pastikan pasien berada pada
posisi yang nyaman.
Prosedural
Tahapan prosedur phlebotomy adalah sebagai berikut:
Lakukan langkah cuci tangan yang benar dengan air dan sabun, keringkan. Cuci tangan juga
dapat menggunakan alcohol rub
Setelah mencuci tangan, pakai sarung tangan nonsteril
Lakukan inspeksi pada fossa antecubiti, lengan bawah, dan tangan. Vena yang paling sering
digunakan adalah vena mediana cubiti, vena basilica, vena cephalica. Jika vena pada ekstremitas
atas tidak dapat diakses, pleksus vena dorsalis pada kaki dapat menjadi alternatif. Vena pada
ekstremitas bawah yang sering diakses meliputi vena marginal median dan vena saphena magna
Pasang torniket 10 cm di atas area phlebotomy dan periksa ulang dengan palpasi vena. Lalu,
minta pasien untuk menurunkan lengan dan mengepalkan tangan berulang kali selama 15–30
detik untuk memperbesar pembuluh darah
Pada pasien rawat inap yang terpasang akses infus, jangan ambil darah dari akses vena perifer
sebelumnya karena dapat menginduksi hematom, hemolisis, dan kontaminasi
Lakukan tindakan asepsis pada area pungsi dengan 70% alcohol swab. Tindakan asepsis tidak
perlu dilakukan pada pengambilan sampel kultur darah. Tunggu hingga kering. Jangan sentuh
vena lagi setelah didisinfeksi
Fiksasi vena dengan memegang lengan pasien dan lakukan traksi kulit dengan menempatkan ibu
jari tangan nondominan di distal area yang dipilih untuk insersi jarum
Minta pasien untuk menggenggam tangannya agar vena lebih jelas terlihat
Jika menggunakan jarum suntik, tarik plunger dengan tangan dominan hingga jumlah darah
mencukupi
Ketika darah sudah cukup diambil, lepaskan torniket sebelum menarik jarum keluar
Meminta pasien untuk menahan kapas pada tempatnya dan tidak menekuk lengan (lengan pasien
dalam posisi ekstensi)
Memasukkan darah dengan jarum suntik masih terpasang dapat mengakibatkan hemolisis.
Lepaskan jarum suntik kemudian darah ditransfer melalui adapter secara perlahan
Bolak balikkan tabung 180o pada posisi vertikal beberapa kali sebelum dikirim ke laboratorium
Pastikan identitas pasien kembali dan tempelkan label pada masing-masing tabung spesimen
Inspeksi lokasi pungsi, jika tidak ada perdarahan, tempelkan plester di atas lokasi pungsi
Buang limbah medis dan peralatan sekali pakai, dan kirim tabung darah ke laboratorium[1,3,8]
Pegang sayap dan masukkan jarum ke dalam vena dengan bevel menghadap ke atas pada sudut
10–15o. Setelah jarum berada di pembuluh darah, flashback darah akan terlihat. Kurangi sudut
lebih jauh, dan lanjutkan memasukkan jarum 3–5 mm ke dalam vena.
Ganti tangan nondominan untuk memegang jarum suntik
Jika menggunakan tabung dengan vakum ekstraksi maka masukkan tabung vakum dengan
tangan dominan, tunggu hingga darah memenuhi tabung dengan cukup, lepas tabung
vakum[1,3,8]
Follow up
Periksa kembali area phlebotomy. Observasi perdarahan dari lokasi phlebotomy dan kenali
tanda-tanda terjadinya komplikasi, seperti munculnya hematoma atau phlebitis.
Sumber :
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/thoraks-dan-kardiovaskular/phlebotomy/teknik