Anda di halaman 1dari 26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, diperlukan data yang akan digunakan sebagai

dasar untuk melakukan pembahasan dan analisis. Sugiyono (2017) sumber data

dalam penelitian terdiri dari sumber data primer, yaitu sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan

sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data

misalnya dari orang lain atau dari dokumen.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data sekunder. Amirullah

(2015) data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk

yang sudah jadi, berupa laporan data siswa yang mendapatkan Bantuan Siswa

Miskin (BSM), berupa ketetapan kriteria yang di gunaka untuk menentukan BSM,

sejarah singkat tentang SD Negeri 34 Pujorahayu, struktur organisasi SD Negeri

34 Pujorahayu.

3.2 Populasi Sampel

Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam pnelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Implementasi Metode Simple Additive Weighting pada system pengambilan

keputusan Sertifikasi Guru oleh Youllia Indrawaty, Andriana Restu Adi

Prasetya pada Tahun 2011.


2. Metode Peta Digital Rawan Sambaran Petir dengan menggunakan Metode

SAW (Simple Additive Weighting) : Studi kasus Provinsi Lampung oleh

Sugiyono dan Nazori Agani pada Tahun 2012.

3. Simulasi Seleksi Mahasiswa Baru jalur Undangan dengan menggunakan

Metode Simple Additive Weighting oleh Rubiyatun, Bowo Winarno dan Sri

Sulostijowati pada Tahun 2012. Dan lain-lain

3.2.1 Tinjauan Organisasi

3.2.1.1 Sejarah Singkat SD Negeri 34 Pujorahayu

SD Negeri 34 Pujorahayu, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran,

terletak di Desa Pujorahayu bagian utara ± 10 km sebelah utara Kabupaten

Pesawaran yang didirikan pada tahun 1982 diatas tanah seluas ± 1000 m 2 dengan

jumlah 6 ruang kelas dan 1 ruang perpustakaa. Kondisi geografis yang demikian

merupakan “tantangan” bagi warga sekolah untuk mengantisipasi berbagai

pengaruh hal negatif yang datang dari luar sekolah. Pengaruh-pengaruh negatif ini

sangat rentan mengingat Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran

perlintasan lalu lintas.

Warga masyarakat, termasuk orang tua siswa mayoritas berprofesi sebagai petani

dan dari segi keadaan ekonomi masyarakat, warga masyarakat pujorahayu jika

dikategorikan termasuk kelas menengah ke bawah. SD Negeri 34 Pujorahayu

bukan merupakan satu-satunya Sekolah dasar Negeri di Desa Pujorahayu. Hal ini

mamcu SD Negeri 34 Pujorahayu untuk senantiasa meningkatkan pendidikannya

agar mampu bersaing. Dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, terhadap

penyelenggaraan pendidikan, melalui dana DAK cukup banyak membantu


penyelenggaraan pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan SD Negeri

34 keikutsertaan peran serta masyarakat, perangkat desa, tokoh agama dan

khususnya orang tua wali murid benar-benar diberdayakan dengan ikhlas

membantu pengembangan pembangunan.

3.2.1.2 Visi SD Negeri 34 Pujorahayu

Mewujudkan siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berbudi pekerti luhur, cerdas, terampil, dan mandiri, yang dilandasi dengan nilai-

nilai budaya yang luhur sesuai dengan ajaran agama.

3.2.1.3 Misi SD Negeri 34 Pujorahayu

1. Meningkatkan kemampuan profesional guru

2. Melaksanakan dan meningkatkan proses KBM dengan baik

3. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK, Bahasa,

Olahraga dan Seni Budaya sesuai dengan bakal, minat dan potensi siswa

4. Menciptakan suasana sekolah yang aman dan nyaman serta sekolah dasar

yang bersih dan indah / SDBI

5. Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah dan lingkungan

3.2.1.4 Tujuan SD Negeri 34 Pujorahayu

Secara umum tujuan kelembagaan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar adalah

meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti ke jenjang berikutnya yang ingin

dicapai. Adapun tujuan yag ingin dicapai SD Negeri 34 Pujorahayu adalah “


Mewujudkan Peserta Didik yang Berprestasi dan Berakhlak Mulia serta Berbudi

Pekerti yang Luhur yang Sesuai dengan ajaran Agama”.

3.2.1.5 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.2.2 Uraian Tugas

3.2.2.1 Kepala Sekolah

1. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah

2. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah

3. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah

4. Membuat rencana kerja sekolah (RKS) dan rencana kegiatan anggaran sekolah

(RKAS)

5. Membuat perencanaan program induksi

3.2.2.2 Komite Sekolah

1. Menyusun AD dan ART komite sekolah


2. Mendoron tumbuhnya dan perhatian dan komitmen masyarakat terhadap

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu

3. Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan dengan

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu

3.2.2.3 Bendahara Sekolah

1. Menerima RAPBS setiap awal tahun pelajaran baru

2. membuat perencanan anggaran bulanan dan tahunan

3. mengelola sumber dana dan pengeluarannya

4. membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan

5. membuat usulan gaji guru dan staf

6. membayar gaju guru dan staf

3.2.2.4 Unit Perpustakaan

1. Melayani peminjaman buku-buku

2. Melayani pengembalian buku-buku yang telah dipinjam

3. Memberikan pelayanan bimbingan belajar

4. Mengadakan pembinaan minat baca

5. Memberikan bantuan informasi kepada semua pihak

6. Menyusun koleksi/bahan-bahan pustaka menurut peraturan yang berlaku

3.2.2.5 Tata Usaha

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

2. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar


3. Pengurusan dan pelaksanaan administrasi sekolah

4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

5. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kurikulum, kesiswaan dan

ketenagaan

3.2.2.6 Guru Kelas

1. Mengajarkan dan mendidik para peserta didik

2. Memandu siswa dan memecahkan permasalahan dalam materi pembelajaran

3. Membuat kurikulum pembelajaran sesuai dengan perkembangan sistem

pendidikan

4. Mengevaluasi pembelajaran peserta didik melalui tes tertulis ataupun praktik

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Metode wawancara (interview)

Untuk mendapatkan data-data sebagai sumber fakta penulis melakukan

wawancara sebagai langkah untuk mendapat informasi dari berbagai pihak

yang bersangkutan.

2. Studi pustaka (liberary research)

Melakukan kajian terhadap bahan bacaan yang telah ada seperti buku dan

sumber pelengkap lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.


3. Dokumentasi (dokumention)

Dalam pengumpulan data dokumentasi penulis mendapatkan dokumen yang

berisi informasi data penerima bantuan siswa miskin yang akan di input ke

sistem dan akan di kalkulasikan menggunakan metode SAW.

3.4 Bobot Tiap Kriteria

Dalam penelitian ini ada bobot dan kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan

siapa yang akan terseleksi sebagai penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Tabel 3.1 Kode dan Ketentuan Kritria

No Kriteria Variabel Bobot %


1 Pekerjaan orang tua C1 20
2 Penghasilan orang tua C2 15
3 Memiliki surat keterangan tidak mampu C3 20
4 Yatim-piatu C4 25
5 Tanggungan orang tua C5 10
6 Prestasi C6 10
Total 100

Dari masing-masing kriteria tersebut akan ditentukan bobot-bobotnya. Pada bobot

terdiri dari Tidak Layak (TL), Kurang Layak (KL), Cukup Layak (CL), Layak (L)

Sangat Layak (SL)

Tabel 3.2 Bilangan Fuzzy

Kategori Hasil Akhir Nilai


Tidak Layak (TL) 0
Kurang Layak (KL) 0.25
Cukup Layak (CL) 0.5
Layak (L) 0.75
Sangat Layak (SL) 1
3.5 Matrik dari tabel Alternatif dan Tabel Kriteria

Tabel 3.3 Kriteria Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan Orang Tua Nilai


PNS 1
Pedagang 2
C1
Wiraswasta 3
Petani 4
Buruh 5

Tabel 3.4 Penghasilan Orang Tua

Penghasilan Orang Tua Nilai


>Rp2.400.000 1
Rp1.800.000-2.400.000 2
C2
Rp1.200.000-1.800.000 3
Rp600.000-1.200.000 4
<Rp600.000 5

Tabel 3.5 Memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu

Memiliki Surat Keterangan


Tidak Mampu Nilai
C3
Memiliki 5
Tidak Memiliki 2

Tabel 3.6 Yatim-piatu

Yatim-Piatu Nilai
Lengkap 2
C4 Piatu 3
Yatim 4
Yatim-Piatu 5
Tabel 3.7 Tanggungan Orang Tua

Tanggungan Orang Tua Nilai


>5 5
C5 5 4
3-4 3
1-2 2

3.6 Merubah Kriteria pada Matrik Menjadi Nilai Berupa Angka

Tabel 3.9 Transformasi data Berdasarkan Bobot Untuk Setiap Kriteria

Tabel Alternatif
Alternatif Kriteria
No Nama Siswa C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Muhammad Faisal 1 2 2 2 2 4
2 Catur Hidayat 4 4 5 2 2 5
3 Ayu Lestari 4 4 5 2 4 5
4 Cahaya Purnama 2 3 2 4 3 5
5 Inggit Yuna Purnia 3 3 2 2 3 3
6 Tubagus Refadian 5 5 5 2 3 5
7 Anggi Fatmala 4 4 2 3 3 4
8 Indrus Yahya 1 1 2 4 3 3
9 Juni Muhammad 5 5 5 5 3 5
10 Muhammad Fahrul 3 3 2 3 3 4

Tabel 3.10 Pembobotan Kriteria

Pemboboan Kriteria (Desimal)


Kriteria C1 C2 C3 C4 C5
Bobot 20 15 30 25 10
W= 0.2 0.15 0.3 0.25 0.1

3.7 Normalisasi Matrik


Tabel 3.11 Hasil Normalisasi

Hasil Normalisasi
Alternatif Kriteria
Nama Siswa C1 C2 C3 C4 C5 C6
Muhammad Faisal 0.2 0.4 0.4 0.4 0.5 0.8
Catur Hidayat 0.8 0.8 1 0.4 0.5 1
Ayu Lestari 0.8 0.8 1 0.4 1 1
Rij Cahaya Purnama 0.4 0.6 0.4 0.8 0.75 1
Inggit Yuna Purnia 0.6 0.6 0.4 0.4 0.75 0.6
Tubagus Refadian 1 1 1 0.4 0.75 1
Anggi Fatmala 0.8 0.8 0.4 0.6 0.75 0.8
Indrus Yahya 0.2 0.2 0.4 0.8 0.75 0.6
Juni Muhammad 1 1 1 1 0.75 1
Muhammad Fahrul 0.6 0.6 0.4 0.6 0.75 0.8

3.8 Perangkingan

Tabel 3.12 Proses Perangkingan

Proses Perangkingan
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah
Kategori
Nama Siswa 20% 15% 20% 25% 10% 10% 100%
Muhammad Faisal 0.04 0.06 0.08 0.1 0.05 0.08 0.41 Kurang Layak
Catur Hidayat 0.16 0.12 0.2 0.1 0.05 0.1 0.73 Cukup Layak
V Ayu Lestari 0.16 0.12 0.2 0.1 0.1 0.1 0.78 Layak
Cahaya Purnama 0.08 0.09 0.08 0.2 0.075 0.1 0.625 Cukup Layak
= Inggit Yuna Purnia 0.12 0.09 0.08 0.1 0.075 0.06 0.525 Cukup Layak
Tubagus Refadian 0.2 0.15 0.2 0.1 0.075 0.1 0.825 Layak
Anggi Fatmala 0.16 0.12 0.08 0.15 0.075 0.08 0.665 Cukup Layak
Indrus Yahya 0.04 0.03 0.08 0.2 0.075 0.06 0.485 Kurang Layak
Juni Muhammad 0.2 0.15 0.2 0.25 0.075 0.1 0.975 Layak
Muhammad Fahrul 0.12 0.09 0.08 0.15 0.075 0.08 0.595 Cukup Layak

Tabel 3.13 Nilai Akhir

Nama Siswa Nilai Akhir Kategori


Juni Muhammad 0,975 Layak
Tubagus Refadian 0,825 Layak
Ayu Lestari 0,78 Layak
Catur Hidayat 0,73 Cukup Layak
Anggi Fatmala 0,665 Cukup Layak
Cahaya Purnama 0,625 Cukup Layak
Muhammad Fahrul 0,595 Cukup Layak
Inggit Yuna Purnia 0,525 Cukup Layak
Indrus Yahya 0,485 Kurang Layak
Muhammad Faisal 0,41 Kurang Layak

3.9 Metode Pengembangan Sistem

3.9.1 Planning

Pada tahap ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang

akan diaplikasikan. Hal ini sangat penting mengingat software harus dapat

berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database. Dari

data yang sudah di ambil menjadi bahan acuan untuk proses ke tahap analisis.

3.9.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Kebutuhan perangkat keras (hardware) untuk mendukung pembuatan

sistem ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu

a. Administrator

Seperangkat laptop/PC dengan spesifikasi Processor Intel Core 2

Duo T6600 2.20GHz, RAM 2 GB, Harddisk 500 GB,

Monitor/LCD, Mouse dan Keyboard.

b. Hosting

Unlimited (SSD Storage, Bandwidth, Add on Domain), CPU 2

Core, Memory RAM 4 GB, Inode 750.000, Free SSL, Support

Premium SSL dan Dedicated IP, Entry Proses 200.


3.9.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Kebutuhan perangkat lunak untuk mengembangkan sistem dibagi

menjadi beberapa bagian, yaitu:

a. Administrator

Sistem Operasi Windows 7 Ultimate (untuk Laptop/PC) dan

Sistem Operasi Android 4.4 Kitkat (untuk Smartphone), Web

Browser: Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera, dan sejenisnya.

b. Developer

Sistem Operasi Windows 7 Ultimate (untuk Laptop/PC), Xampp

Server 7.0 digunakan sebagai PHP dan SQL server, Visual Studio

Code digunakan untuk pengkodean sistem, Balsamiq Wireframes

4.0 digunakan untuk desain antarmuka sistem.

c. Produksi

Sistem Operasi CentOS, Apache2 sebagai web server, bahasa

pemrograman PHP, dan database menggunakan MySQL.

3.9.2 Analisis Sistem

3.9.2.1 Analisis Sistem yang sedang Berjalan

Selama ini penentuan penerima bantuan siswa miskin di SD Negeri 34

Negerikaton berdasarkan empat kriteria yaitu : pendapatan kepala keluarga,


jumlah tanggungan anak, jumlah tanggungan anak sekolah dan kelayakan rumah,

perhitungan nilai kriteria masih dilakukan secara manual, yaitu menjumlahkan

nilai kriteria calon penerima bantuan siswa miskin satu per satu. Tentunya waktu

yang dibutuhkan untuk menghitung tersebut sangat lama mengingat jumlah siswa

di SD Negeri 34 Negerikaton tahun ajaran 2022/2023 adalah 95 siswa. Selain itu

perhitungan manual yang dilakukan masih sering terjadi kesalahan. Melihat

pendukung keputusan yang berjalan, masih ada beberapa pihak yang dirugikan

karena siswa yang seharusnya layak mendapatkan bantuan siswa miskin malah

tidak mendapatkannya.

3.9.2.2 Alur Sistem yang di Usulkan

Diperlukan sebuah metode pengamabilan keputusan yang tepat untuk membuat

sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan rekomendasi penerima

bantuan siswa miskin. Metode Simple Additive Weighting (SAW) sesuai untuk

proses pengambilan keputusan pada kasus ini karena metode ini dapat

menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses

perangkingan yang akan menyelesaikan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif

terbaik dan waktu yang dibutuhkan tidak lama.

1. Dikeluarkan pengumuman dana Bantuan Siswa Miskin (BSM)

2. Wali kelas membagi angket kepada siswa

3. Siswa yang telah diberi angket oleh wali kelas bisa dibawa pulang dan diisi

sesuai data

4. Siswa mengumpulkan angket yang telah diisi ke wali kelas dan melengkapi

persyaratan yang telah ditentukan


5. Bagi siswa yang tidak memiliki salah satu kartu yang menjadi salah satu

syarat penerima BSM, maka wali kelas akan mengkaji ulang angket siswa

dengan cara mewawancarai siswa secara langsung, apakah siswa yang tidak

memiliki salah satu kartu yang menjadi salah satu syarat penerima BSM

memang benar-benar keluarga kurang mampu dan berhak menerima BSM

6. Setelah wawancara, wali kelas menyuruh siswa yang dianggap kurang mampu

untuk membuat atau mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

7. Siswa menyerahkan SKTM ke wali kelas

8. Selanjutnya data siswa yang mengajukan SKTM di serahkan ke tim verifikasi

9. Kemudian tim verifikasi mengkaji siswa yang mengajukan SKTM tersebut

dengan melihat keadaan keluarga siswa. Hal yang dikaji berupa bobot

pekerjaan orang tua, bobot penghasilan orang tua, bobot surat keterangan tidak

mampu, bobot yatim-piatu, bobot tanggungan orang tua. Barulah tim

verifikasi dapat menentukan hasil siapa calon penerima bantuan siswa miskin

tersebut sesuai dengan kuota yang tersedia.

10. Siswa yang terpilih menjadi calon penerima BSM membuat rekening

3.9.3 Desain Sistem

Desain sistem dalam pembuatan sistem pendukung keputusan penentuan penerima

bantuan siswa miskin meliputi pemodelan sistem, desain input, desain output, dan

desain database.
1. Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan gambaran skenario dari interaksi antara

pengguna dengan sistem. Use case diagram menggambarkan hubungan antar

actor dan kegiatan yang dapat dilakukannya terhadap aplikasi. Berdasarkan

hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti use case diagram dari

sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut.

Gambar 3.2 Use Case Diagram

a. Definisi Aktor

Berikut adalah definisi aktor dalam use case.

Tabel 3.14 Definisi Aktor

No Nama Aktor Deskripsi


Merupakan pihak/bagian yang
mengelolah dan menjalkan sistem tanpa
1. Admin
batasan apapun terhadap sistem yang
ada.

b. Deskripsi Use Case


Penjelasan mengenai Use Case yang dibangun akan dideskripsikan

melalui table dibawah ini:

Table 3.15 Deskripsi Use Case

No Use Case Deskripsi


Proses pertama yang dilakukan oleh
1. Masuk
admin dalam mengakses sistem.
Manajemen Proses pengelolah data alternatif
2.
Data Alternatif termasuk tambah, edit, hapus.
Manajemen Proses pengelolahan data kriteria
3.
Data Kriteria termasuk tambah, edit, hapus.
Manajemen
Proses pengelolahan data sub-kriteria
4. Data Sub
termasuk tambah, edit, hapus.
Kriteria
Proses pengelolah nilai alternatif
Manajemen
5. terhadap nilai kriteria yang ada, termasuk
Nilai
tambah, edit, hapus.
Proses pengelolah data nilai untuk
6. Perhitungan dilakukan perhitungan sesuai metode
yang digunakan.
Hasil Proses menampilkan hasil dari
7.
Perhitungan perhitungan.

2. Class Diagram

Class Diagram merupakan sebuah class yang menggambarkan struktur dan

penjelasan class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti

containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram juga

menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat

dan bagaimana caranya agar saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah

tujuan. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti class

diagram yang terbentuk dari sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
Gambar 3.3 Class Diagram

2.1. Rancangan Tabel

Adapun rancangan tabel yang akan digunakan dalam sistem.

1. Tabel Alternatif

Nama Tabel : tb_alternatif

Primary Key : id

Tabel 3.16 Tabel Alternatif

No FIELD TYPE SIZE KETERANGAN


1 id int 11 ID
2 email var 50 Email Admin
3 alternatif var 100 Alternatif
4 waktu datetime Waktu diperbarui

2. Tabel Kriteria

Nama Tabel : tb_kriteria

Primary Key : id

Tabel 3.16 Tabel Kriteria

No FIELD TYPE SIZE KETERANGAN


1 id int 11 ID
2 email var 50 Email Admin
3 kriteria var 100 Alternatif
4 jenis enum Jenis Kriteria
5 bobot double Bobot
6 waktu datetime Waktu diperbaru

3. Table Sub Kriteria

Nama Tabel : tb_subkriteria

Primary Key : id

Tabel 3.16 Tabel Sub Kriteria

No FIELD TYPE SIZE KETERANGAN


1 id int 11 ID
2 email var 50 Email Admin
3 kriteria var 100 Alternatif
4 deksripsi var 100 Deksripsi
5 keterangan var 100 Keterangan
6 nilai double

4. Tabel Pencocokan

Nama Tabel : tb_pencocokan


Primary Key : email

Tabel 3.16 Tabel Pencocokan

No FIELD TYPE SIZE KETERANGAN


1 email var 50 Email Admin
2 a var 11 ID Alternatif
3 c var 11 ID Kriteria
4 nilai var 11 ID Sub Kriteria

5. Tabel Akun

Nama Tabel : tb_akun

Primary Key : email

Tabel 3.16 Tabel Akun

No FIELD TYPE SIZE KETERANGAN


1 email var 50 Email Admin
2 username var 25 Username
3 password var 25 Password

3. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interkasi antar objek di dalam dan

disekitar berupa message terhadap waktu. Berikut adalah sequence diagram

sistem yang akan dibuat :


Gambar 3.7 Sequence Diagram

4. Activity Diagram

Activity Diagram adalah representasi grafis dari seluruh tahapan alur kerja

yang mengandung aktivitas, pilihan Tindakan, perulangan dan hasil dari

aktivitas tersebut. Adapun activity diagram dari sistem ini adalah sebagai

berikut :
Gambar 3.8 Activity Diagram
5. Perancangan Antarmuka

Perancangan antar muka merupakan aspek penting dalam perancangan

aplikasi, karena berhubungan dengan tampilan dan interaksi yang

memudahkan user dalam menggunakannya. Adapun rancangan antarmuka

pada sistem sebagai berikut :

a. Perancangan Antarmuka Menu Login

Gambar 3.9 Menu Login


b. Perancangan Antarmuka Data

Gambar 3.10 Antarmuka Data

c. Perancangan Antarmuka Pencocokan

Gambar 3.11 Antarmuka Pencocokan


d. Perancangan Antarmuka Hasil Perhitungan

Gambar 3.13 Antarmuka Hasil Perhitungan

3.9.4 Implementasi

Tahapan ini adalah mengimplementasikan teknologi pendukung untuk

sistem yang akan dikembangkan. Implementasi awal dilakukan melalui

server lokal.

Pada tahapan menggunakan server lokal, sistem yang dibangun

diimplementasikan melalui localhost dengan bantuan sotfware Xampp.

Langkah-langak yang dilakukan yaitu:

a. Melakukan instalasi web server (XAMPP)

Pada langkah awal yang dilakukan adalah melakukan instalasi web

server. Pada penelitian ini digunakan satu paket perangkat lunak yaitu

XAMPP yang di dalamnya terdapat web server, database, server side

scripting, FTP server, dan lain-lain. Setelah kita melakukan instalasi


pada paket perangkat lunak tersebut, kita membuat database sebagai

salah satu langkah dalam mengembangkan sistem agar data yang

digunakan bersifat dinamis.

b. Melakukan instalasi text editor (Visual Studio Code)

Text Editor bertujuan untuk mempermudah pengembang dalam

menuliskan code secara baik dan benar, karena didalam text editor

yang digunakan yaitu Visual Studi Code terdapat banyak sekali plugin

yang dapat digunakan oleh pengembang dalam membantu penulisan

code.

c. Melakukan pengkodean sistem

Dalam tahap ini pengembang akan menuliskan sebuah code sesuai

dengan desain dan rancangan sistem sehinggan menghasilkan sistem

yang kompleks dan utuh. Berikut code yang akan dibangun

berdasarkan class.

Table 3.17 Tabel Class Sistem

No Tipe Nama Kelas Fungsi


Untuk melakukan koneksi
kedalam database sehingga
semua sistem yang
1. Model M_Data
membutuhkan data dari
database dapat melalui kelas
ini.
Kelas untuk menampilkan
semua data alternatif,
2. View V_Data kriteria, sub kriteria serta
terdapat beberapa modal
tambah, edit.
Kelas untuk menampilkan
semua data keputusan
beradasarkan perhitungan
3. View V_Keputusan
serta terdapat beberapa
modal tambah, edit
keuputsan.
Untuk memproses semua
3. Controller C_Data
perintah dari view data.
Untuk memproses semua
3. Controller C_Keputusan
perintah dari view keputusan.

3.9.5 Uji Coba Sistem

Sebelum sistem ini diterapkan dilakukan uji terhadap sistem. Pengujian

dilaksanakan melalui pendekatan balck-box testing. Pada pengujian ini

proses pengujian melalui uji input dan output dari sistem. Black-box

testing adalah uji sistem dengan menguji fungsionalitas atau fungsi dari

sistem tersebut. Pengujian pada penelitian ini menggunakan 10 butir

pertanyaan dari fungsi-fungsi yang ada pada sistem. Berikut tabel

pertanyaan.

Tabel 3.18 Daftar Pertanyaan Kuisioner

No Pertanyaan
1. Sistem dapat menampilkan form login admin
2. Sistem menampilkan semua data alternatif
3. Sistem menampilkan semua data kriteria
4. Sistem menampilkan semua data sub kriteria
5. Sistem dapat menambahkan alternatif baru
6. Sistem dapat menambahkan kriteria baru
7. Sistem dapat menambahkan sub kriteria baru
8. Sistem dapat melakukan perhitungan normalisasi, dan perangkingan
9. Sistem dapat menampilkan hasil rangking
10. Sistem dapat melakukan logout admin

Anda mungkin juga menyukai