Anda di halaman 1dari 54

PENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMBACA,

MENGUMPULKAN, DAN MENYAJIKAN DATA MELALUI


METODE INKUIRI
(PTK di Kelas VI SDN 02 Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut)

Abstrak

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian terhadap


pembelajaran membaca, mengumpulkan, menyajikan data dalam tabel, diagram
garis, batang, dan lingkaran melalui metode inkuiri telah dilakukan oleh peneliti.
Siklus dalam PTK ada dua siklus. Tiap-tiap siklus dilakukan dua kali pertemuan.
Alokasi waktu tiap pertemuan adalah 3 x 35 menit (tiga jam pelajaran). Pada
siklus kesatu dan kedua dilakukan perencanaan PTK, pelaksanaan PTK,
pelaksanaan observasi PTK, dan refleksi PTK. Siklus kesatu dilakukan
berdasarkan refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari-hari (sebelum
PTK, terjadi kegagalan pembelajaran KD membaca mengupulkan dan menyajikan
data). Siklus kedua dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
Prosentase hasil tes siklus pertama,pertemuan kesatu indikator 1,2 ,3 ,4 ,5 adalah :
42,10 % , 71,0 % , 73,68 % , 47,4 %, dan 44,74 % . Prosentase hasil tes siklus
kedua,pertemuan kedua indikator 1 , 2, 3 , 4 , dan 5 adalah 100% , 100% , 100%
, !00% ,dan 100%. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa setiap indikator adalah
sebagai berikut.Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dari indikator 1 adalah :
100% - 42,10 % = 57,90% , Indikator 2 adalah : 100% - 71,0 % = 29,0% indikator
3 adalah 100% - 73,68% = 26,32% indikator 4 adalah 100% - 47,40 = 52,6% dan
indikator 5 adalah 100% - 44,74% = 55,26%. Prosentasi hasil tes siklus pertama
,pertemuan kesatu seluruh indikator dengan rata-rata adalah 55,78 % , sedang
hasil tes siklus kedua ,pertemuan kedua seluruh indikator dengan rata-rata adalah
100%, selisih keduanya merupakan hasil belajar siswa adalah 100% - 55,78 % =
44,72 %. Hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hipotesa terbukti yaitu telah
terjadi peningkatan hasil belajar siswa SD Negeri Cibuluih 2 kelas VI dalam
pembelajaran membaca, mengumpulkan, menyajikan data dalam tabel, diagram
garis, diagram batang,dan diagram lingkaran.

Kata Kunci: Penelitian tindakan kelas, pembelajaran membaca, mengumpulkan,


menyajikan data dalam tabel, diagram garis, batang, dan lingkaran, dan metode
inkuiri.

i
KATA PENGANTAR

Berkat karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan hasil


Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “PENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA DALAM MEMBACA, MENGUMPULKAN, DAN MENYAJIKAN
DATA MELALUI METODE INKUIRI (PTK di Kelas VI SDN 02
Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut)”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan Penilaian Angka Kredit
Tahunan dan Kenaikan Pangkat.
Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari
kesempurnaan, baik dalam penulisan isi maupun tata bahasa. Hal ini karena
keterbatasan kemampuan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki. Untuk itu
dengan hati yang lapang peneliti menerima kritik dan saran yang menuju kearah
perbaikan.
Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih atas
segala bimbingannya kepada :
1. Ibu Ida Rosidah, M.Pd selaku Pengawas Sekolah, yang senantiasa
memberikan Pembinaan kepada Guru-guru binaan.
2. Bapak Neni Nuraenah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 02 Cimuncang
3. Ibu Dra. Aning Karyati, Guru Sekolah Dasar Negeri 02 Cimuncang yang
telah meluangkan waktunya untuk menjadi teman sejawat.
4. Semua pihak yang telah membantu kelancaran, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan referensi untuk membuat laporan sejenis serta dapat memenuhi
harapan. Amiiin.
Garut, 27 Desember 2019
Peneliti,

Hj. Suprihatini, S.Pd


NIP. 198410062014092001

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Masalah dan Pemecahan Masalah............................................... 2
C. Metode Penelitian........................................................................ 5

BAB II HASIL PENELITIAN


A. Merencanakan PTK..................................................................... 9
B. Melaksanakan PTK Siklus Kesatu.............................................. 10
C. Melaksanakan PTK Siklus Pertama............................................ 15
D. Hasil Penelitian Siklus Kedua..................................................... 25
E. Melaksanakan PTK Siklus Kedua............................................... 32

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................. 47
B. Saran ........................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 49

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai oleh peserta didik

kelas VI semester 2 adalah KD Membaca, mengumpulkan, dan menyajikan data,

dan indikatornya adalah 1)Membaca data yang disajikan dalam bentuk diagram

garis,batang,lingkaran meliputi nilai data dengan ukuran tertentu ,data

terbesar,dan terkecil 2)Mengumpulkan data dengan pencatatan langsung dan

dengan lembar isian 3) Mengurutkan data 4) Menyajikan data dalam bentuk

tabel,diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran 5) Menentukan rata-rata

hitung dan modus dari suatu data (Depdiknas, 2003: 53 ).

KD di atas sudah diajarkan pada siswa oleh peneliti, dengan waktu

pembelajaran yang dilakukan enam jam pelajaran dibagi dua kali pertemuan,

masing-masing tiga jam pelajaran . Pada kegiatan awal pembelajaran, dilakukan

apersepsi dengan memaparkan gambar bermacam diagram batang, garis dan

lingkaran setiap siswa diberi pemaparan tentang gambar data teresebut sesuai

dengan KD, agar mereka dapat menangkap materi pelajaran yang akan dibahas

siswa diberi kesempatan untuk mencatat garis besarnya.

Setelah kegiatan apersepsi, peneliti melakukan pembelajaran sebagai

kegiatan inti, pada kegiatan inti ini peneliti menggunakan metode ceramah dan

bertanya jawab. Peneliti menggunakan kertas potokopi gambar data untuk

menjelaskan pengertian pengolahan data, siswa juga sama memegang fotocopian

data untuk menunjukkan angka pada tabel dan diagram yang diinginkan oleh

1
peneliti. Setelah menggambarkan tentang membaca data mengumpulkan data

mengurutkan dan menyajikan data suatu diagram peneliti memberi contoh

tentang bagaimana menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data, lalu

mereka juga menghitungnya.

Pada akhir pembelajaran peneliti memberikan test tertulis kepada siswa

dengan soal-soal yang menyangkut semua indikator sebagai berikut. Indikator

satu tentang bagaimana membaca data dua soal; indikator kedua tentang

mengumpulkan data satu soal; indikator ketiga tentang mengurutkan data satu

soal; indikator keempat menyajikan data membuat tabel, diagram batang/ garis

dan lingkaran empat dua soal, dan menentukan rata-rata hitung dan modus dua

soal, sehingga jumlah seluruh soal ada sepuluh butir. Soal diberikan dalam bentuk

uraian objektif (BUO).

B. Masalah dan Pemecahan Masalah

Hasil analisis soal ternyata sangat di luar dugaan peneliti, soal nomor satu

dijawab benar hanya oleh 8 orang dari seluruh siswa yang jumlahnya 22 orang

siswa, soal nomor dua dijawab benar hanya oleh 10 orang, soal nomor tiga

dijawab benar hanya oleh 11 orang, soal nomor empat dijawab benar oleh 15

orang, soal nomor lima dijawab benar oleh 14 orang, soal nomor enam dijawab

benar oleh 13 orang, soal nomor tujuh dijawab benar oleh sembilan orang, soal

nomor delapan dijawab benar oleh 7 orang, soal nomor sembilan dijawab benar

oleh enam orang, soal nomor sepuluh dijawab benar oleh lima orang.

2
Dari data hasil test di atas soal nomor satu dan dua (indikator pertama),

soal nomor tiga (indikator dua) nomor empat (indikator tiga) nomor lima, enam,

tujuh dan delapan (indikator empat), dijawab benar kurang dari 50 % dari siswa

yang ada, sementara yang mencapai di atas 50 % benar hanya indikator ke-lima.

Nilai rata-rata perolehan hasil test siswa adalah 4,8 padahal kriteria ketuntasan

minimal (KKM) KD tersebut adalah 7,5 dengan demikian KD gagal dicapai.

Kegagalan KD terjadi karena setelah dianalisis ternyata pada saat peneliti

menyuruh memperhatikan gambar tabel dan diagram dipapan panel dan kertas

foto copian mereka kurang serius memperhatikan, siswa tidak mengatakannya

pada peneliti dan peneliti pun tidak memperhatikan semua siswa pada saat

pembelajaran. Pada saat pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk menjawab

pertanyaan, beberapa diantaranya dapat menjawab dengan benar, sehingga

peneliti beranggapan sebagian besar siswa sudah paham materi, padahal yang

aktif menjawab adalah siswa yang termasuk pintar, sementara siswa yang lain

tidak aktif, tidak tertarik, dan tidak ingin mencoba dan mengetahui apa yang

dipelajari. Setelah melihat hasil test ternyata yang tidak aktif tidak paham materi

yang diajarkan. Kegagalan KD harus diatasi segera karena KD membaca

mengumpulkan dan menyajikan data sangat diperlukan siswa dikala membaca

grafik absensi dikelas, data siswa disekolah.contoh hal tersebut adalah ketika

siswa masuk awal tahun ajaran baru guru suka meminta siswa bantuannya untuk

menimbang berat badan dan tinggi badan temannya untuk dimasukkan dalam data

kelas, atau akhir semester selesai penghitungan nilai membantu guru

menempelkan kertas warna pada grafik nilai atau ketika menghantar orangtuanya

3
berkunjung kekantor kelurahan terdapat data dan grafik kependudukan, maka dia

tidak akan kaget dan bingung melainkan tersenyum senyum karena dia pernah

mendapat pembelajaran hal tersebut disekolah.

Berdasarkan kenyataan di atas jelas KD Membaca mengumpulkan dan

menyajikan data penting dikuasai siswa, namun KD ini gagal peneliti ajarkan agar

mencapai KKM. Peneliti membaca buku-buku tentang metode mengajar. Pada

akhirnya peneliti menemukan metode inquiri.

Latihan inkuiri bertitik tolak dari suatu keyakinan dalam rangka

perkembangan murid secara independen. Metode tersebut membutuhkan

partisipasi aktif dalam penyelidikan secara ilmiah. (Sudjana, 2001.35). Suchman

dalam Sudjana menyatakan bahwa tujuan umum dari latihan inkuiri ialah untuk

menolong siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang

dibutuhkan dengan memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar

rasa ingin tahu mereka (2001.35). Metode ini menurut peneliti cocok untuk

mengajarkan KD Membaca mengumpulkan dan menyajikan data. Dengan metode

ini maka rasa ingin tahu siswa dikembangkan, sehingga siswa mengetahui

bagaimana Membaca mengumpulkan mengurutkan data menyajikan data dalam

bentuk tabel,diagram batang,diagram garis,diagram lingkaran,Menentukan rata-

rata hitung dan modus dari suatu data. Untuk itu maka peneliti akan melakukan

penelitian kelas dengan judul : Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam

Membaca, Mengumpulkan, dan Menyajikan Data Melalui Metode Inkuiri di Kelas

VI SDN 02 Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut.

4
C. Metode Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam PTK ini

(pembelajaran membaca, mengumpulkn ,menyajikan data dalam tabel,diagram

garis ,batang,dan lingkaran melalui metode inkuiri) akan dilakukan oleh peneliti.

Siklus dalam PTK ada dua siklus. Tiap-tiap siklus dilakukan dua kali pertemuan.

Alokasi waktu tiap pertemuan adalah 3 x 35 menit ( tiga jam pelajaran). Pada

siklus kesatu dan kedua dilakukan perencanaan PTK, pelaksanaan PTK,

pelaksanaan observasi PTK, dan refleksi PTK. Siklus kesatu dilakukan

berdasarkan refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari-hari (sebelum

PTK, terjadi kegagalan pembelajaran KD membaca mengupulkan dan menyajikan

data). Siklus kedua dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Berikut

ini peneliti jelaskan langkah-langkah PTK yang dilakukan.

Perencanaan PTK

Perencanaan PTK adalah kegiatan menyusun rencana menyangkut segala

hal untuk melaksanakan PTK. Rencana tersebut adalah sebagai berikut. Langkah

pertama peneliti melakukan penyusunan rencana perbaikan pembelajaran (RPP)

membaca mengumpulkan dan menyajikan data. Langkah kedua peneliti menyusun

tugas yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran yang dilaksanakan

dengan menggunakan diskusi kelompok Hal ini dilakukan agar ketercapaian hasil

pembelajaran dapat terukur dan melihat indikator yang berhasil dan tidak berhasil

dicapai untuk membuktikan hipotesis yang sudah dirumuskan, langkah ketiga

membuat kunci jawaban. Langkah keempat membuat pedoman penilaian/

5
penskoran. Langkah kelima peneliti menyusun pedoman observasi yang akan

digunakan oleh observer.

Pelaksanaan PTK

PTK dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan perencanaan yang disusun

pada tahap perencanaan. Pembelajaran dilakukan dengan kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti termasuk test, dan kegiatan akhir. Kegiatan pendahuluan adalah

kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan awal dan merangsang

minat siswa agar tertarik pada pembelajaran. Kegiatan inti berisi pengungkapan

materi menggunakan metode inkuiri. Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan

untuk merangsang siswa menemukan sendiri fakta yang dipelajari. Test tertulis

juga diberikan pada akhir kegiatan inti. Kegiatan akhir, adalah kegiatan yang

menganalisis pola-pola penemuan siswa.

Pelaksanaan Observasi

Observasi dilakukan oleh tiga orang teman (peneliti) yaitu Ibu Linda

Melinda,A.Ma.Pd, Ibu Yani Mardiani, A.Ma.Pd Dan Ibu Hj Siti Masruroh,

A.Ma.Pd. Observer dipilih oleh peneliti dengan kriteria menurut penulis paham

dengan baik akan materi Pengolahan data, paham mengenai metode inkuiri,

bersifat kritis, mampu menemukan kegagalan dan sebabnya, mampu memberikan

solusi, dan cermat dalam melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang ada pada

instrument observasi. Diharapkan observer dapat membantu peneliti dalam

mengatasi kegagalan pembelajaran membaca mengumpulkan dan menyajikan data

. Observasi dilakukan agar peneliti dapat diberi masukan mengenai pembelajaran

6
yang dilakukan oleh peneliti. Observasi menggunakan instrument observasi yang

telah dibuat oleh peneliti.

Pelaksanaan Refleksi PTK

Pelaksanaan refleksi bertujuan untuk menemukan kegagalan pada proses

pembelajaran, (Wardani, 2002 : 2. 18) Pada kegiatan refleksi peneliti dan observer

berkumpul tidak lama setelah selesai pembelajaran. Pada kegiatan ini pula akan

disampaikan kegagalan atau kelemahan pembelajaran yang dilakukan. Pada

refleksi ini ditemukan kegagalan dan kelemahan pembelajaran. Disampaikan pula

oleh observer penyebab kegagalan dan kelemahan pembelajar. Observer juga

memberikan solusi untuk mengatasi kegagala dan kelemahan pembelajaran. Hasil

refleksi siklus kesatu ini menjadi bahan acuan melaksanakan siklus kedua.

Refleksi dilakukan pada hari yang sama dengan pelaksanaan PTK.

Maksud dilakukan refleksi seperti itu agar apa yang diobservasi oleh observer

masih diingat dengan baik oleh mereka. Dengan harapan peneliti dapat masukan

yang baik dan objektif.

Data PTK ini dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan (1)

instrument observasi bagi observer dan (2) instrument evaluasi bagi siswa.

Instrument observasi berisi tentang penampilan peneliti dan siswa, komunikasi

antara siswa dan peneliti selama proses belajar, keadaan dan situasi kelas saat

pembelajaran juga pengaturannya, hal-hal yang terjadi dalam pembelajaran yang

sifatnya khusus (interaksi antara siswa dengan peneliti dan interaksi antara siswa

dengan sumber belajar), kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dan peneliti

dengan menerapkan metode inkuiri (sesuai atau tidak sesuai).

7
Instrument evaluasi siswa adalah test tertulis berisi pertanyaan dalam

bentuk uraian objektif (BUO) dan bentuk uraian non objektif (BUNO).

Pertanyaan meliputi indikator-indikator pada KD yang dipelajari yaitu : (1)

membaca data yang disajikan dalam bentuk diagram

garis,batang,lingkaran,meliputi nilai data dengan ukuran tertentu,data terbesar,dan

terkecil (2) mengumpulkan data dengan pencatatan langsung dan dengan lembar

isian, (3) mengurutkan data, (4) menyajikan dalam bentuk tabel,diagram

batang,garis ,lingkaran, (5) menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu

data. Soal pada siklus kesatu dan kedua dibedakan angka-angkanya namun dengan

indikator yang sama.

Teknik pengolahan data pada PTK ini dilakukan dengan mencari selisih

siklus kesatu pertemuan kesatu dengan siklus kedua pertemuan kedua. Jika ada

kenaikan nilai yang diperoleh siswa pada siklus kesatu ke siklus kedua, maka

berarti ada peningkatan hasil belajar siswa dan berarti hipotesis yang peneliti

rumuskan terbukti benar. Apabila tidak ada kenaikan dari hasil test siklus kesatu

ke hasil test siklus kedua maka hipotesis tidak terbukti.

8
BAB II

HASIL PENELITIAN

A. Merencanakan PTK

Perencanaan PTK siklus kesatu pertemuan kesatu dan kedua adalah

sebagai berikut, langkah pertama peneliti melakukan penyusunan rencana

perbaikan pembelajaran (RPP) membaca mengumpulkan dan menyajikan data

(lampiran 1), langkah kedua peneliti menyusun tugas yang harus dikerjakan

selama proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan diskusi

kelompok (lampiran 2) hal ini dilakukan agar ketercapaian hasil pembelajaran

dapat terukur dan melihat indikator yang berhasil dan tidak berhasil dicapai untuk

membuktikan hipotesis yang sudah dirumuskan, langkah ketiga membuat kunci

jawaban (lampiran 3), langkah keempat membuat pedoman penilaian/ penskoran

(lampiran 4), langkah kelima peneliti menyusun pedoman observasi yang akan

digunakan oleh observer (lampiran 5), pedoman observasi merupakan instrumen

untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran.

Perbaikan kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan mengenai

Membaca mengumpulkan dan menyajikan data akan peneliti gunakan dalam

pembelajaran siklus kesatu pertemuan kesatu dan kedua.

9
B. Melaksanakan PTK Siklus Kesatu

Pertemuan Kesatu

Hasil observasi terhadap pembelajaran siklus kesatu pertemuan kesatu

adalah sebagai berikut.

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan memuat penjelasan mengenai manfaat mempelajari

kompetensi dasar membaca mengumpulkan dan menyajikan data dalam

kehidupan sehari-hari. Peneliti menjelaskan sebagai berikut : dalam kehidupan

sehari-hari banyak hal yang berhubungan dengan data, sehinggga kita perlu

memahami membaca mengumpulkan dan menyajikan data, misalnya Bapak guru

di Sekolah menyuruh kita menimbang berat badan teman- teman untuk mengisi

data siswa pada absensi atau beberapa anak diminta kepala sekolah untuk

menuliskan data pada grafik keadaan guru dan siswa di kantor, jadi mempelajari

membaca mengumpulkan dan menyajikan data sangat penting agar bisa

memahami materi mengenai penyajian data lebih lanjut.

Setelah melakukan penjelasan peneliti melakukan demontrasi dengan

menunjukkan tiga buah gambar diagram garis , batang,dan lingkaran, kegiatan ini

sekaligus untuk membahas indikator pertama, membaca data yang disajikan

dalam bentuk diagram garis ,batang ,lingkaran meliputi nilai data dengan ukuran

tertentu,data terbesar dan terkecil. Peneliti meminta bantuan seorang siswa untuk

memindahkan papan grafik absen kelas dari samping kelas ke depan kelas dan dua

orang siswa memasang gambar buatan peneliti di papan tulis .Peneliti bediskusi

dengan siswa setelah papan grafik absen ada didepan kelas sambil menunjukkan

10
diagram garis dan batang ,peneliti bertanya pada siswa : ” apa bedanya diagram

garis dengan diagram batang ? ” siswa menjawab :” grafik absen terbuat dari

triplek ,buatan bapak sekarang dari karton ”.Peneliti kemudian mensejajarkan

diagram batang dari teriplek dengan diagram garis buatan peneliti sambil bertanya

: ”dari manakah data ini diambil ?”, siswa menjawab : ” dari daftar absen siswa :”

peneliti bertanya sekali lagi lihat anak-anak angka-angka dari dua gambar diagram

ini sama atau tidak ?” siswa menjawab :” sama”.

Siswa terlihat tertarik pada saat peneliti meminta anak memindahkan

grafik kelas dan memasang grafik dari karton didepan kelas. Peneliti memberikan

kesempatan pada para siswa untuk bertanya, namun tak seorang pun yang

mengajukan pertanyaan. Akhirnya peneliti bertanya pada siswa yang pintar atau

siswa pada kelompok atas.Langkah berikutnya dalam kegiatan pendahuluan

adalah membentuk kelompok dengan cara mengabsen siswa-siswa dalam

kelompok yang sudah ditentukan dan meminta siswa duduk berdekatan/

berkelompok. Jumlah anggota setiap kelompok adalah emapt orang (tiga

kelompok) dan lima orang ( dua kelompok), sehingga jumlah kelompok ada lima

kelompok.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti dimulai dengan melakukan diskusi dan tanya jawab

mengenai membaca mengumpulkan dan menyajikan data. Peneliti meminta

bantuan ketua kelas untuk menanyakan usia masing-masing temannya sehingga

terkumpul dua puluh dua data usia secara acak.Siswa senang dan antusias sampai

11
ada yang meminjam data absensi karena takut salah menyebutkan umur nya

sekarang, semuanya ada 22 angka karena jumlah kelas enam tersebut siswanya

ada dua puluh dua dan hadir semua.

Peneliti meminta siswa untuk menulis dipapan tulis angka usianya masing

masing agar tidak teretulis duakali. Satu persatu siswa maju ke depan untuk

melaksanakannya dengan tertib. Peneliti melanjutkan pembelajaran dengan

menjelaskan indikator ketiga yaitu mengurutkan data dengan tabel frekuensi.

Peneliti membuat tabel frekuensi di papan tulis, lalu memasang karton peraga

tabel lengkap dengan nomor, uraian ,tolli, frekuensi,jumlah dst. Peraga ini

memuat gambar yang mirip dengan tabel yang akan digunakan pada lembar kerja

siswa.Peneliti meminta siswa untuk membaca angka usia yang sudah terurut dan

tertera di karton peraga. Siswa yang duduk dekat dengan papan tulis dapat melihat

angka yang tertera pada karton peraga. Tulisan pada karton peraga tidak dapat

terlihat jelas oleh kelompok siswa yang duduk di belakang, karena tulisan terlalu

kecil dan tidak jelas.

Peneliti melanjutkan pembahasan materi pada indikator keempat yaitu

m,enyajikan data dalam bentuk tabel ,diagram batang,diagram garis,diagram

lingkaran. Peneliti menggunakan karton peraga gambar diagram garis ,batang dan

lingkaran dalam menjelaskannya. Peneliti meminta siswa untuk menganalisa

ketiga gambar diagram tersebut kesamaan dan perbedaannya. Selanjutnya peneliti

menjelaskan indikator kelima yaitu menentukan rata-rata hitung dan modus dari

suatu data. Setelah semua materi/ indikator dibahas peneliti memberikan lembar

kerja pada setiap kelompok, lembar kerja terdiri dari pertanyaan untuk

12
didiskusikan di dalam kelompok. Untuk pertanyaan nomor satu peneliti meminta

bantuan ketua kelas menanyakan nomor sepatu temannya satu persatu.

Pertanyaan dalam lembar kerja terdiri dari hal-hal berikut. Nomor satu

adalah : 1). a). sebutkan nomor sepatu mu masing masing,dan kumpulkan atau

tuliskan pada lembar kerja yang sudah disediakan b). Buatlah tabel frekuensi dan

urutkan dari yang terkecil sampai terbesar, Sementara pertanyaan lainnya adalah :

2) menentukan modus dan nilai rata-rata hitung a). Cari modus pada tabel data

nomor sepatu kelas enam. b).dan cari nilai rata-rata hitung nomor sepatu kelas

enam. 3) a.tentukan nomor sepatu terbesar. b). Dan tentukan nomor sepatu

terkecil.4)a. Buatlah diagram garisnya b).dan buatlah diagram batangnya, 5)a.

buatlah diagram lingkaran b). Cari terlebih dahulu melalui derajat atau melalui

porsentase.

Kelompok-kelompok tidak memahami tugas masing-masing. Peneliti

memberikan penjelasan pada siswa sangat cepat karena waktu yang digunakan

untuk kegiatan pendahuluan terutama dalam pengelompokan siswa. Siswa sulit

untuk diatur dan diarahkan oleh peneliti

Selama kegiatan pembelajaran peneliti berusaha berkeliling ke setiap

kelompok untuk melakukan penilaian yang objektif sekaligus memberi motivasi

agar setiap kelompok mengerjakan tugas dengan baik. Peneliti pun memberikan

bantuan seperlunya kepada kelompok yang mengalami kesulitan menyelesaikan

soal-soal yang diberikan dalam lembar kerja.Kelompok tiga tidak bekerja sama

dengan baik satu sama lain. Kelompok tiga diberi bantuan oleh peneliti untuk

13
menyelesaikan tugas kelompoknya. Kelompok ini tidak memperhatikan penuh

peritah dari ketua kelas maupun penjelasan dari peneliti .

Setelah waktu selesai semua kelompok memberikan hasil pekerjaannya,

setiap kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh

kelompok lain. Peneliti melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok. Hasil

penilaian kerja kelompok adalah seperti tercantum dalam tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Penilaian Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kesatu Pertemuan Kesatu

Kelompok Soal Soal Soal Soal Soal Jumlah Rata- Prosentase


1 2 3 4 5 skor rata
1 4 1 1 5 5 16 3,2 42,10%
2 5 1 1 10 10 27 5,4 71,0%
3 5 6 2 5 10 28 5,6 73,68%
4 5 1 2 10 - 18 3,6 47,4%
5 4 1 2 10 - 17 3,4 44,74%
Jml skor 23 10 8 40 25 106 21,2 278,92%
Skor Rata 4,6 2 1,6 8 5 21,2 4,24 55,784%
Skor Maks 5 6 2 10 15 38 38 100%
KKM 75% 3,75 4,5 1,5 7,5 11,25 28,5 5,7 75%
Skor
belum 0,4 4 0,4 2 10 16,8 3,36 44,211
tercapai

Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan cara menyimpulkan pembelajaran.

Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan manfaat pembelajaran,

mengomentari proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan,

14
pengelolaan kelas dan penilaian. Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh

setiap kelompok dijadikan catatan untuk menyusun RPP siklus kedua.

C. Melaksanakan PTK Siklus Pertama

Pertemuan Kedua

Hasil Observasi

Observasi pertemuan kedua dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung. Observasi yang dilakukan menggunakan pedoman observasi.

Sebelum observasi dilakukan peneliti menjelaskan cara menggobservasi dan

menggunakan pedoman observasi agar observasi yang dilakukan dapat

menghasilkan data yang benar.Hasil observasi pembelajaran siklus kesatu

pertemuan kedua digambarkan sebagai berikut.

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan memuat penjelasan mengenai manfaat mempelajari

kompetensi dasar membaca mengumpulkan dan menyajikan data dalam

kehidupan sehari-hari. Peneliti menjelaskan sebagai berikut : dalam kehidupan

ada kalanya kita dihadapkan dengan banyak hal yang berhubungan dengan data,

sehinggga kita perlu memahami bagaimana membaca mengumpulkan dan

menyajikan data, misalnya ketika orang tua kita mengajak kekantor kelurahan

meminta kita membaca data kependudukan dilihat menurut kepegawaian di lihat

menurut usia atau dilihat secara sosial ekonomi, jadi mempelajari membaca

mengumpulkan dan menyajikan data sangat penting agar bisa memahami materi

mengenai pengolahan data lebih lanjut.

15
Setelah melakukan penjelasan peneliti melakukan demontrasi dengan

memajang tiga gambar diagram garis,batang,dan lingkaran dengan meminta

bantuan beberapa orang siswa.kegiatan ini dimaksudkan untuk menjelaskan

indikator pertama mengenai Membaca data yang disajikan dalam bentuk diagram

garis,batang,lingkaran meliputi nilai data dengan ukuran tertentu ,data

terbesar,dan terkecil . Peneliti berdiskusi dengan siswa setelah selesai pemajangan

diagram tersebut sambil menunjukkan pada ketiga gambar peneliti bertanya pada

siswa : “Apa bedanya ketiga gambar diagram didepan kelas yang kalian lihat, dari

diagram garis, diagram batang dan diagram lingkaran ?” siswa menjawab :

“diagram garis seperti gunung sedangkan diagram batang seperti gedung di kota

Jakarta ”. Peneliti kemudian menerangkan diagram garis dan diagram batang

keduanya tidak jauh berbeda hanya diagram garis dari batas angka yang sudah

ditentukan melalui pertemuan data angka sebelah kiri dengan data angka dari

bawah sehingga bertemu menjadi satu titik dan titik ketitik yang lainnya di

hubungkan dengan sebuah garis. sambil bertanya : “dari manakah data -data

diagram ini diperoleh?” siswa menjawab : “dari tabel frekuensi data” peneliti

mengomentari : “Jadi apakah data diagram garis maupun diagram batang dan

lingkaran diambil dari Tabel frekuensi?” Siswa menjawab : “ya”

Siswa terlihat tertarik pada saat peneliti meminta anak menarik garis pada

diagram garis dan diagram batang . Peneliti memberikan kesempatan pada para

siswa untuk bertanya, namun tak seorang pun yang mengajukan pertanyaan.

Akhirnya peneliti bertanya pada siswa tertentu. Langkah berikutnya dalam

kegiatan pendahuluan adalah membentuk kelompok dengan cara mengabsen

16
siswa-siswa dalam kelompok yang sudah ditentukan dan meminta siswa duduk

berdekatan/ berkelompok. Jumlah anggota setiap kelompok adalah empat orang

(tiga kelompok) dan lima orang (dua kelompok), sehingga jumlah kelompok ada

lima kelompok.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti dimulai dengan membagikan data nilai hasil ulangan

matematika kelas enam semester satu . selanjutnya disiapkan guna menyampaikan

materi/ indikator kedua mengenai Mengumpulkan data dengan pencatatan

langsung dan dengan lembar isian Peneliti membimbing siswa untuk

mengupulkan angka nilai terkecil sampai nilai terbesar dan dihitung berapa

jumlah angka-angka yang ada . selanjutnya berasama-sama dikelompoknya

membuat tabel frekuensi. Tidak semua siswa membuat tabel ,tetapi kelompok

memilih yang tulisannya baik dan kerjanya telaten dijadikan sekertaris agar

pekerjaanya kelihatan rapih maka mereka memilihnya dengan tertib. Siswa dalam

kelompok bertanya tentang urutan data dalam tabel frekuensi. Siswa dalam

kelompok lain menjawab pertanyaan. Siswa yang bertanya adalah siswa yang

mendapatkan perhatian dari teman kelompok lainnya. Siswa yang menjawab dari

kelompok lain adalah siswa yang sudah mengerti isi data dalam tabel frekuensi .

Siswa yang tidak paham terlihat pasif. Kegiatan tanya jawab membuat siswa

tertarik untuk belajar, namun kegiatan itu tidak berlangsung lama.

Peneliti meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti. Siswa mengerjakan di papan tulis. Rizki eko dan Rusdiana mengisi

format tabel frekuensi salah. Peneliti memberi tahu pada Rizki eko dan Rusdiana

17
secara individual bahwa jawaban mereka salah. Peneliti melanjutkan

pembelajaran dengan menjelaskan indikator ketiga yaitu mengurutkan data

.Peneliti menempel alat peraga karton pada papan tulis yang sudah terbentuk

format tabel frekuensi,lalu mengurutkan nilai ulangan matematka kelas enam

semester satu .Peneliti meminta siswa untuk membaca data pada tabel tersebut

yang tertera di karton peraga. Siswa yang duduk dekat dengan papan tulis dapat

melihat angka yang tertera pada karton peraga. Tulisan data nilai ulangan

matematika kelas enam tidak dapat terlihat jelas oleh kelompok siswa yang duduk

di belakang, karena tulisan terlalu kecil .

Peneliti menggambar yang lebih besar di papan tulis dan meminta

beberapa siswa menuliskan angka-angkanya data nilai ualangan matematika kelas

enam. Siswa yang aktif menjawab adalah siswa yang itu-itu saja. Siswa lainnya

tidak aktif.Peneliti melanjutkan pembahasan materi pada indikator keempat

yaitu .Peneliti menggunakan karton peraga gambar diagram dalam

menjelaskannya. Peneliti meminta siswa untuk mengerjakan dari anggota

kelompok perwakilan seorang seorang.Selanjutnya peneliti menjelaskan indikator

kelima yaitu: Menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data .

Setelah semuamateri/ indikator disampaikan, peneliti membagikan

lembar kerja kepada setiap kelompok. Lembar kerja terdiri dari pertanyaan untuk

didiskusikan di dalam kelompok. Untuk pertanyaan nomor satu peneliti

membagikan data nilai ulangan IPA kelas enam semester satu kepada masing-

masing kelompok. Peneliti meminta siswa membukanya dan mengumpulkan.

18
Data nilai ulangan IPA kelas enam semester satu akan dipergunakan sebagai soal

yang tertera dalam lembar kerja.

Lembar kerja berisi pertanyaan nomor satu adalah : 1). a). kumpulkan

data nilai ulangan IPA kelas enam semester satu b). buatlah tabel frekuensi data

nilai ulangan matematika kelas enam smt satu : 2)a. sebutkanlah nilai terbesar. b).

sebutkanlah nilai terkecil 3) a. cari nilai rata –rata data nilai ulangan IPA kelas

enam smt satu. b). cari modus dari data nilai ulangan IPA kelas enam smt satu.

4) : a). buatlah diagram garis dari data ulangan IPA kelas enam smt satu b).

buatlah diagram batang dari data ulangan IPA kelas enam Smt satu 5) a. buatlah

data nilai ulangan IPA kelas enam smt satu dengan derajat o b. buatlah diagram

lingkaran .

Beberapa siswa dalam kelompok menanyakan bagaimana cara menjawab

tugas-tugas mereka. Peneliti mejawab pertanyaan dari siswa tapi siswa terlihat

masih kebingungan. Kelompok satu yang duduk di belakang kurang serius

mengerjakan tugas-tugasnya. Selama kegiatan pembelajaran peneliti berkeliling

ke setiap kelompok untuk melakukan penilaian yang objektif sekaligus memberi

motivasi agar setiap kelompok mengerjakan tugas dengan baik, peneliti pun

memberikan bantuan seperlunya kepada kelompok yang mengalami kesulitan

menyelesaikan soal-soal yang diberikan dalam lembar kerja, namun kelompok

yang berada pada deretan belakang tidak didatangi oleh peneliti, mereka pun tidak

berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Beberapa kelompok terlihat kurang serius melakukan diskusi dengan baik,

diantaranya kelompok tiga kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas

19
kelompoknya. Kelompok empat belum memahami materi pembelajaran. Peneliti

memberikan bimbingan hanya kepada siswa yang mau bertanya. Siswa yang mau

bertanya adalah siswa yang pintar-pintar atau kelompok atas. Kebanyakan siswa

terutama siswa yang berada kelompok bawah tidak aktif dalam kelompoknya.

Setelah waktu pembelajaran habis setiap kelompok melaporkan hasilnya di depan

kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain. Peneliti melakukan penilaian terhadap

hasil kerja kelompok.

Hasil penilaian kerja kelompok adalah seperti tercantum dalam tabel 4.2

berikut

Tabel 4.2
Penilaian Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kesatu Pertemuan Kedua

Soal Soal Soal Soal Soal Jumla Rata-


Kelompok Prosentase
1 2 3 4 5 h skor rata
1 5 1 2 5 15 28 5,6 73,7%
2 5 5 2 5 15 32 6,4 84,2%
3 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
4 5 6 1 5 5 22 4,4 57,9%
5 5 6 1 5 15 32 6,4 84,2%
Jml skor 25 24 8 30 65 152 30,4 400%
Skor Rata 5 4,8 1,6 6 13 30,4 6,08 80%
Skor Maks 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
KKM 75% 3,75 4,5 1,5 7,5 11,25 28,5 5,7 75%
Skor Belum 0 1,2 0,4 4 2 7,6 1,52 20%
Tercapai

Kegiatan Penutup

20
Kegiatan penutup dilakukan dengan cara menyimpulkan pembelajaran.

Peneliti mengarahkan kesimpulan siswa. Setiap kelompok diminta untuk

mengungkapkan manfaat pembelajaran, mengomentari proses pembelajaran,

media pembelajaran yang digunakan, pengelolaan kelas dan penilaian.

Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh setiap kelompok dijadikan catatan

untuk menyusun RPP siklus kedua.

Refleksi Siklus Kesatu

Refleksi siklus kesatu pertemuan kesatu dan kedua dilakukan dengan

ketiga orang observer. Tujuan dari refleksi adalah untuk menemukan indikator

yang gagal dicapai dan mencari penyebab kegagalan dan mencari solusi untuk

mencapai indikator tersebut. Hasil belajar pertemuan kesatu dan pertemuan kedua

dibandingkan ketercapaian rata-rata skor setiap soal dan ketercapaian rata-rata

setiap kelompok pada pertemuan kedua dengan kriteria ketercapaian minimal

(KKM) yang telah ditetapkan.

Hasil Refleksi Siklus Pertama

Hasil analisis ketercapaian setiap soal/ indikator adalah bervariasi dengan

rentang 1 – 15. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 1 adalah 5,0. Skor

maksimal adalah 5. Rata- rata skor tersebut sudah mencapai KKM yang

ditetapkan yaitu 3,75, jadi soal/ indikator 1 telah tercapai. Ketercapaian rata-rata

skor soal/ indikator no 2 adalah 4,8. Skor maksimal adalah 6. Rata- rata skor

tersebut sudah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 4,5, jadi soal/ indikator 2

21
telah berhasil dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 3 adalah 1,6.

Skor maksimal adalah 2. Rata- rata skor tersebut belum mencapai KKM yang

ditetapkan yaitu 1,5. jadi soal/ indikator 3 gagal dicapai. Ketercapaian rata-rata

skor soal/ indikator no 4 adalah 6. Skor maksimal adalah 10. Rata- rata skor

tersebut belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 7,5. jadi soal/ indikator 4

gagal dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 5 adalah 13. Skor

maksimal adalah 15. Rata- rata skor tersebut belum mencapai KKM yang

ditetapkan yaitu 11,25. jadi soal/ indikator 5 gagal dicapai.

Seluruh skor rata-rata soal/ indikator yang telah dicapai berjumlah 30,40

atau 80%, jika dibandingkan dengan skor maksimal yaitu 100 atau 100% maka

terdapat kekurangan skor 20 atau 20%.

Dari uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa soal/ indikator yang

berhasil dicapai adalah soal/ indikator 1 yaitu tentang Membaca data yang

disajikan dalam bentuk diagram garis,batang,lingkaran meliputi nilai data dengan

ukuran tertentu ,data terbesar,dan terkecil dan soal/ indikator 2 tentang

Mengumpulkan data dengan pencatatan langsung dan dengan lembar isian ,

sementara soal/ indikator yang gagal dicapai serta harus dicarikan solusinya

adalah, soal/ indikator 3 tentang Mengurutkan data , soal indikator 4 tentang

Menyajikan data dalam bentuk tabel,diagram batang ,diagram garis,diagram

lingkaran, dan soal/ indikator 5 tentang Menentukan rata-rata hitung dan modus

dari suatu data .

Penyebab Kegagalan Siklus Pertama

22
Penyebab kegagalan dalam siklus pertama ini adalah sebagai berikut.

Peneliti kurang menguasai kelas dan metoda pembelajaran inkuiri. Siswa tidak

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.Waktu yang digunakan dalam

kegiatan pembentukan kelompok terlalu lama dan tidak efektif. Tulisan pada alat

peraga tidak terlihat jelas dan terlalu kecil. Komunikasi antara siswa dan peneliti

tidak efektif. Peneliti lebih banyak bicara dari pada siswa. Dalam diskusi pada

kegiatan pendahuluan peneliti hanya memberi kesempatan hanya pada siswa yang

pintar-pintar saja. Situasi kelas tidak mendukung belajar aktif. Siswa di deretan

belakang tidak terlibat dalam pembelajaran (deretan meja terlalu panjang, peneliti

tidak menjangkau siswa yang berada di belakang, sehingga banyak siswa yang

ngobrol). Siswa yang ditanya oleh peneliti hanya siswa yang pintar (itu-itu saja).

Jawaban siswa yang menjawab di papan tulis ada yang salah tapi tidak dikoreksi

dan dibahas oleh peneliti. Pada saat menyimpulkan pembelajaran peneliti

mengarahkan kesimpulan siswa (tidak sesuai dengan tahapan terakhir pada

metode inkuiri, seharusnya melalui bimbingan peneliti, siswa menyimpulkan

pembelajaran).

Solusi untuk Mengatasi Masalah Siklus Kesatu

Untuk mengatasi penguasaan kelas dan penguasaan metode inkuiri peneliti

yang masih lemah, maka mengatasi kegagalan tersebut peneliti akan memperbaiki

manajemen kelas dan penguasaan metode inkuiri. Peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran dan member arahan tentang langkah-langkah pembelajaran yang

akan dilakukan bersama. Untuk mengatasi siswa-siswa yang tidak bersemangat

23
dalam mengikuti pembelajaran maka peneliti membuat suasana belajar yang

menyenangkan yaitu melakukan Tanya jawab mengenai pengolahan data dengan

diperlakukan sebagai subyek.

Untuk mengatasi waktu yang digunakan dalam kegiatan pembentukan

kelompok, maka peneliti mempersiapkan pengelompokan sebelum pembelajaran.

Untuk mengatasi karton peraga yang tulisannya tidak jelas dan terlalu kecil, maka

peneliti mengganti ukuran tulisan pecahan dengan tulisan yang lebih besar dan

lebih jelas. Untuk mengatasi ketidakefektipan komunikasi antara siswa dan

peneliti, maka peneliti akan lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa

untuk bicara. Peneliti lebih banyak membimbing siswa dengan pertanyaan-

pertanyaan untuk merangsang siswa berpikir.

Untuk mengatasi diskusi pada kegiatan pendahuluan peneliti hanya

memberi kesempatan hanya pada siswa yang pintar-pintar saja, maka solusi untuk

mengatasi hal tersebut adalah peneliti akan memberikan kesempatan kepada

semua siswa untuk memberi komentar/ menjawab pertanyaan peneliti. Peneliti

mengoreksi/ mengomentari jawaban siswa di papan tulis. Untuk mengatasi situasi

kelas yang tidak mendukung belajar aktif, maka peneliti akan mengatur kembali

kelompok siswa agar dapat dijangkau dengan mudah oleh peneliti dan untuk

meminimalkan siswa mengobrol/ bercanda. Untuk mengatasi siswa yang ditanya

oleh peneliti hanya siswa yang pintar (itu-itu saja) dan jawaban siswa yang

menjawab di papan tulis ada yang salah tapi tidak dikoreksi dan dibahas oleh

peneliti, maka peneliti tidak hanya bertanya kepada siswa pintar saja. Peneliti

mengomentari dan mengoreksi jawaban siswa di papan tulis secara langsung.

24
Untuk mengatasi kesalahan peneliti dalam mengarahkan kesimpulan,

maka peneliti tidak akan mengarahkan penyimpulkan pembelajaran yang

dilakukan siswa, agar sesuai dengan tahapan terakhir pada metode inkuiri, melalui

bimbingan peneliti, siswa menyimpulkan pembelajaran. Solusi di atas akan

digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki RPP siklus kesatu sebagai RPP siklus

kedua.

D. Hasil Penelitian Siklus Kedua

Pertemuan Kesatu dan Kedua

Merencanakan PTK Siklus Kedua

Perencanaan PTK siklus kedua pertemuan kesatu dan kedua adalah

sebagai berikut. 1) Langkah pertama peneliti memperbaiki rencana perbaikan

pembelajaran (RPP) menjelaskan membaca mengumpulkan dan menyajikan data

siklus kesatu sebagai RPP siklus kedua. 2) Langkah kedua peneliti menyusun

tugas yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran yang dilaksanakan

dengan menggunakan diskusi kelompok, hal ini dilakukan agar ketercapaian hasil

pembelajaran dapat terukur dan melihat indikator yang berhasil dan tidak berhasil

dicapai untuk membuktikan hipotesis yang sudah dirumuskan berikut kunci

jawaban dan pedoman penilaian. 3) Langkah ketiga peneliti membuat kunci

jawaban. 4) Langkah keempat peneliti membuat pedoman penilaian. 5) Langkah

kelima peneliti membuat pedoman observasi yang akan digunakan oleh observer,

pedoman observasi merupakan instrument untuk mengumpulkan data tentang

proses pembelajaran.

25
Perbaikan pembelajaran yang sudah direncanakan mengenai membaca

,mengumpulkan dan menyajikan data digunakan dalam pembelajaran siklus

kesatu pertemuan kesatu dan kedua.

Melaksanakan PTK Siklus Kedua

Pertemuan Kesatu

Pelaksanaan PTK pertemuan kesatu merupakan pelaksanaan perbaikan

pembelajaran. Pelaksanaan PTK siklus kedua pertemuan kesatu dilakukan pada

hari Kamis, 6 Maret 2009 dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Pada saat kegiatan

pembelajaran dilakukan observasi oleh teman sejawat yaitu Ibu Linda Melinda

Ama.Pd, Ibu Yani Mardiani AmaPd, dan Ibu Hj Siti Masruroh Ama Pd.

Hasil Observasi Siklus Kedua

Pertemuan Kesatu

Selama proses pembelajaran dilaksanakan observasi. Observasi yang

dilakukan menggunakan pedoman observasi. Peneliti menjelaskan tugas-tugas

observer dan cara menggunakan pedoman observasi kepada para observer

sebelum dilakukan pembelajaran, dengan harapan agar observasi yang dilakukan

dapat berjalan dengan baik dan dapat merekam data yang diperlukan. Hasil

observasi terhadap pembelajaran siklus kedua pertemuan kesatu adalah sebagai

berikut.

Kegiatan Pendahuluan

26
Kegiatan pendahuluan memuat penjelasan mengenai manfaat mempelajari

kompetensi dasar membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data dalam

kehidupan sehari-hari. Peneliti menjelaskan sebagai berikut : dalam kehidupan

sehari-hari banyak hal yang berhubungan dengan data , sehinggga kita perlu

memahami apa artinya membaca, mengumpulkan dan menyajikan data, misalnya

ketika siswa masuk awal tahun ajaran baru guru suka meminta siswa bantuannya

untuk menimbang berat badan dan tinggi badan temannya untuk dimasukkan

dalam data kelas ,atau akhir semester selesai penghitungan nilai membantu guru

menempelkan kertas warna pada grafik nilai atau ketika menghantar orangtuanya

berkunjung kekantor kelurahan terdapat data dan grafik kependudukan, maka dia

tidak akan kaget dan bingung melainkan tersenyum senyum karena dia pernah

mendapat pembelajaran hal tersebut disekolah.

jadi mempelajari membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data sangat

penting agar siswa bisa memahami materi mengenai pengolahan data lebih lanjut.

Setelah melakukan penjelasan peneliti melakukan demontrasi dengan

menunjukkan tiga buah gambar diagram garis, batang, dan lingkaran, kegiatan ini

sekaligus untuk membahas indikator pertama yaitu membaca, mengumpulkan

dan menyajikan data. Peneliti berdiskusi dengan siswa setelah demontrasi

memidahkan dan pemajangan tiga gambar diagram garis,batang dan lingkaran

sambil menunjukkan diagram absensi peneliti bertanya pada siswa : “Apa

bedanya diagram absensi kelas dengan yang bapak buat hari ini.?” siswa

menjawab : “diagram absensi seperti gedung tinggi dan diagram pada karton

seperti gunung”.

27
Peneliti kemudian menysejajarka dua diagram tersebut sambil bertanya :

“dari manakah data angka-angka ini berasal?” siswa menjawab : “dari buku

absensi siswa” peneliti mengomentari : “Jadi apakah diagram batang maupun

diagram garis ini merupakan penyajian dari data kelas?” Siswa menjawab : “ya”

Siswa terlihat tertarik pada saat peneliti meminta anak memindahkan

,memajang dan menempel diagram. Peneliti memberikan pertanyaan kepada

siswa. Peneliti bertanya baik pada siswa pintar maupun siswa kurang pintar.

Peneliti bertanya pada Anisa :”Apakah setelah disajikan data ada perbedaan antara

data diagram garis dan batang?” Siswa serempak menjawab : “Tidak!” Peneliti

bertanya secara individual kepada beberapa siswa, diantaranya kepada Anisa :

“Anisa, Apakah kamu setuju dengan jawaban teman-temanmu, bahwa sekarang

diagram garis dan diagram batang tidak ada perbedaan dalam data?” Salma

menjawab : “ya!” Peneliti memberikan kesempatan secara merata kepada siswa di

kelas.

Langkah berikutnya dalam kegiatan pendahuluan adalah membentuk

kelompok . Jumlah anggota setiap kelompok adalah empat orang (tiga kelompok)

dan lima orang (dua kelompok), sehingga jumlah kelompok ada lima kelompok.

Setelah kelompok terbentuk peneliti mengatur kelompok agar tidak

berderet terlalu panjang ke belakang. Hal itu dilakukan agar semua kelompok

dapat dengan mudah dijangkau oleh peneliti. Peneliti dan siswa mengatur agar

lorong antar kelompok dapat dilewati oleh peneliti dan siswa sehingga

mempermudah interaksi peneliti dan siswa.

28
Dalam kegiatan pendahuluan peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran

dan hasil belajar yang ingin dicapai. Peneliti menyampaikan pula langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan bersama di kelas. Peneliti bertanya pada

siswa : “Apakah kalian sudah paham apa yang akan dilakukan?” Siswa

menjawab : “Ya, pak!” peneliti melanjutkan pembelajaran pada kegiatan inti.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti dimulai dengan melakukan diskusi dan tanya jawab

mengenai mengolah data yang sudah dibahas dalam kegiatan pendahuluan.

Selanjutnya peneliti meminta bantuan ketua kelas untuk memanggil temannya

secara bergiliran menuliskan nomor sepatunya masing-masing kedepan dipapan

tulis.Kelas mejadi ramai, siswa bersemangat mengikuti pembelajaran..

Peneliti mengajak siswa sebagai pelaku yang mengumpulkan data awal .

Pada tahap ini peneliti menyajikan masalah yang akan dipelajari siswa dan

merangsang siswa untuk tertarik mengikuti pelajaran. Untuk itu peneliti bertanya

pada siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang siswa menemukan

masalah. Setelah hakikat pembelajaran ditemukan oleh siswa maka peneliti

mengarahkan siswa mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang ada

hubungannya dengan mengolah data dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Misalnya seorang anak disuruh guru lain mendata usia anak tidak canggung lagi .

Langkah selanjutnya adalah siswa mengadakan eksperimen untuk memahami

materi/ indikator kedua yaitu mengumpulkan data dengan pencatatan langsung

dan dengan lembar isian. Pada kegiatan ini siswa mengumpulan unsur baru ke

dalam situasi untuk melihat perubahan yang terjadi. Peneliti membuat tabel

29
frekuensi data nomor sepatu. Siswa menebak data yang akan dimasukkan pada

format tabel frekuensi, peneliti membimbing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan

agar siswa memahami data yang akan dimasukakan pada format tabel.

Siswa menggambar format tabel frekuensi dengan cukup hati- hati.

Kegiatan di atas sekaligus merupakan pengantar materi/ indikator ketiga yaitu

mengurutkan data, indikator keempat yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel

diagram batang ,diagram garis ,diagram lingkaran dan indikator kelima yaitu

menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data .

Peneliti juga menyajikan bagan peraga tabel frekuensi dari karton, untuk

memperjelas materi/ indikator ketiga mengurutkan data. Dari bagan yang

disajikan siswa diminta untuk menghitung melalui tolli dan frekuensi

Setelah semua indikator dipelajari oleh siswa, peneliti mengajak siswa

merumuskan penjelasan mengolah data kembali seperti pada awal kegiatan inti,

siswa mengumpulkan,mengurutkan dan menyajikan data , menentukan rata-rata

hitung dan modus dari suatu data. Peneliti membantu siswa tersebut dengan

memandunya melalui pertanyaan agar siswa menyelidiki kembali fakta mengenai

mengolah data. Siswa diminta untuk menganalisis pola-pola penemuan mereka.

Siswa dapat menggunakan bahan dan cara lain untuk memperjelas materi.

Setelah penyampaian semua materi/ indikator peneliti memberikan lembar

kerja pada setiap kelompok, lembar kerja terdiri dari pertanyaan untuk

didiskusikan di dalam kelompok. Pertanyaan-pertanyaannya adalah sebagai

berikut. 1a. Kumpulkan nomor sepatu temanmu satu –persatu ? 1b. Urutkan

nomor sepatu tersebut pada tabel frekuensi. 2.a berapakah modusnya. b. Cari rata-

30
rata nomor sepatu. 3. a.berapa nomor sepatua Yang paling besar, b. berapa nomor

sepatu yang paling kecil . 4. a. buatlah diagram garis dari data nomor sepatu b.

dan buatlah diagram batang dari data nomor sepatu. 5. a.cari derajat data nomor

sepatu, b. buatlah diagram lingkarandari data nomor sepatu.

Selama kegiatan pembelajaran peneliti berkeliling ke setiap kelompok

untuk melakukan penilaian yang objektif sekaligus memberi motivasi agar setiap

kelompok mengerjakan tugas dengan baik. Peneliti dapat mendatangi semua

kelompok dan memastikan kelompok bekerja dengan baik. Peneliti pun

memberikan bantuan seperlunya kepada kelompok yang mengalami kesulitan

menyelesaikan soal-soal yang diberikan dalam lembar kerja.

Setelah semua kelompok menyelesaikan pekerjaannya, setiap kelompok

melaporkan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain. Peneliti

melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok. Hasil penilaian kerja

kelompok adalah seperti tercantum dalam tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3
Penilaian Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kedua Pertemuan Kesatu
Soal Soal Soal Soal Soal Jumlah Rata-
Kelompok Prosentase
1 2 3 4 5 skor rata
1 5 1 2 10 15 33 6,6 86,8%
2 5 5 2 5 15 32 6,4 84,2%
3 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
4 5 6 2 10 5 28 5,6 73,7%
5 5 6 2 5 15 33 6,6 86,8%
Jml skor 25 24 10 30 65 164 32,8 -----
Skor Rata 5 4,8 2 6 13 30,8 6,16 81,1%
Skor Maks 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
KKM 75% 3,75 4,5 1,5 7,5 11,25 28,5 5,7 75%
Skor belum
0 1,2 0 4 2 7,2 1,44 18,9%
tercapai

31
Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan cara menyimpulkan pembelajaran.

Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan manfaat pembelajaran,

mengomentari proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan,

pengelolaan kelas dan penilaian. peneliti tidak mengarahkan penyimpulkan

pembelajaran yang dilakukan siswa tetapi melalui bimbingan peneliti, siswa

menyimpulkan pembelajaran.

Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh setiap kelompok dijadikan

catatan untuk menyusun RPP siklus kedua.

E. Melaksanakan PTK Siklus Kedua

Pertemuan Kedua

Hasil Observasi Siklus Kedua

Observasi pertemuan kedua dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung. Observasi yang dilakukan menggunakan pedoman observasi.

Sebelum observasi dilakukan peneliti menjelaskan cara mengobservasi dan

menggunakan pedoman observasi agar observasi yang dilakukan dapat

menghasilkan data yang benar.Hasil observasi pembelajaran siklus kedua

pertemuan kedua digambarkan sebagai berikut.

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan memuat penjelasan mengenai manfaat mempelajari

kompetensi dasar membaca mengumpulkan dan mkenyajikan data dalam

kehidupan sehari-hari. Peneliti menjelaskan sebagai berikut : dalam kehidupan

32
ada kalanya kita dihadapkan dengan banyak hal yang berhubungan dengan data,

sehinggga kita perlu memahami bagaimana membaca mengumpulkan dan

menyajikan data, misalnya ketika orang tua kita mengajak kekantor kelurahan

meminta kita membaca data kependudukan dilihat menurut kepegawaian ,di lihat

menurut usia atau dilihat secara sosial ekonomi , jadi mempelajari membaca

mengumpulkan dan menyajikan data sangat penting agar bisa memahami materi

mengenai pengolahan data lebih lanjut.

Setelah melakukan penjelasan peneliti melakukan demontrasi dengan

memajang tiga gambar diagram garis,batang,dan lingkaran dengan meminta

bantuan beberapa orang siswa.kegiatan ini dimaksudkan untuk menjelaskan

indikator pertama mengenai Membaca data yang disajikan dalam bentuk diagram

garis,batang,lingkaran meliputi nilai data dengan ukuran tertentu ,data

terbesar,dan terkecil . Peneliti berdiskusi dengan siswa setelah selesai pemajangan

diagram tersebut sambil menunjukkan pada ketiga gambar peneliti bertanya pada

siswa : “Apa bedanya ketiga gambar diagram didepan kelas yang kalian lihat, dari

diagram garis, diagram batang dan diagram lingkaran ?” siswa menjawab :

“diagram garis seperti gunung sedangkan diagram batang seperti gedung di kota

Jakarta ”. Peneliti kemudian menerangkan diagram garis dan diagram batang

Kegiatan ini dimaksudkan untuk membahas materi/ indikator pertama mengenai

membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data. peneliti bertanya pada siswa :

“Apa bedanya diagram absensi kelas dengan yang bapak buat hari ini.?” siswa

menjawab : “ diagram absensi seperti gedung tinggi dan diagram pada karton

seperti gunung”.

33
Peneliti kemudian menysejajarka dua diagram tersebut sambil bertanya :

“dari manakah data angka-angka ini berasal?” siswa menjawab : “dari buku

absensi siswa” peneliti mengomentari : “Jadi apakah diagram batang maupun

diagram garis ini merupakan penyajian dari data kelas?” Siswa menjawab : “ya”

Siswa terlihat tertarik pada saat peneliti meminta anak memindahkan

,memajang dan menempel diagram . Peneliti memberikan pertanyaan kepada

siswa. Peneliti bertanya baik pada siswa pintar maupun siswa kurang pintar.

Peneliti bertanya pada Kurnia :”Apakah setelah disajikan data ada perbedaan

antara data diagram garis dan batang?” Siswa serempak menjawab : “Tidak!”

Peneliti bertanya secara individual kepada beberapa siswa, diantaranya kepada

Kurnia : “Kurnia, Apakah kamu setuju dengan jawaban teman-temanmu, bahwa

sekarang diagram garis dan diagram batang tidak ada perbedaan dalam data?”

Salma menjawab : “ya!” Peneliti memberikan kesempatan secara merata kepada

siswa di kelas.

Langkah berikutnya dalam kegiatan pendahuluan adalah membentuk

kelompok . Jumlah anggota setiap kelompok adalah empat orang ( tiga kelompok)

dan lima orang (dua kelompok), sehingga jumlah kelompok ada lima kelompok.

Sebelum membentuk kelompok peneliti mengarahkan agar siswa yang sudah

dikelompokan segera bergabung dengan kelompoknya dan mengatur tempat

duduk masing-masing. Siswa yang sudah disebutkan segera mengambil tempat

berkelompok dengan anggota kelompoknya. Waktu yang digunakan untuk

pengelompokan lebih efesien.

34
Setelah kelompok terbentuk peneliti mengatur kelompok agar tidak

berderet terlalu panjang ke belakang. Hal itu dilakukan agar semua kelompok

dapat dengan mudah dijangkau oleh peneliti. Peneliti dan siswa mengatur agar

lorong antar kelompok dapat dilewati oleh peneliti dan siswa sehingga

mempermudah interaksi peneliti dan siswa.

Dalam kegiatan pendahuluan peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran

dan hasil belajar yang ingin dicapai. Peneliti menyampaikan pula langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan bersama di kelas. Peneliti bertanya pada

siswa : “Apakah kalian sudah paham apa yang akan dilakukan?” Siswa

menjawab : “Ya, Pak!” peneliti melanjutkan pembelajaran pada kegiatan inti.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti dimulai dengan melakukan diskusi dan tanya jawab

mengenai mengolah data yang sudah dibahas dalam kegiatan pendahuluan.

Selanjutnya peneliti meminta bantuan ketua kelas untuk memanggil temannya

secara bergiliran menuliskan nomor sepatunya masing-masing kedepan dipapan

tulis.Kelas mejadi ramai, siswa bersemangat mengikuti pembelajaran..

Peneliti mengajak siswa sebagai pelaku yang mengumpulkan data awal .

Pada tahap ini peneliti menyajikan masalah yang akan dipelajari siswa dan

merangsang siswa untuk tertarik mengikuti pelajaran. Untuk itu peneliti bertanya

pada siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang siswa menemukan

masalah.

35
Setelah hakikat pembelajaran ditemukan oleh siswa maka peneliti

mengarahkan siswa mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang ada

hubungannya dengan mengolah data dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Misalnya : seorang anak disuruh guru kelas tiga mendata usia anak maka tidak

akan canggung lagi .Bapak guru olah raga menyuruh mendata kegemaran olah

raga siswa,misalnya: Anjas ,! ”Coba bapak bantu ,data oleh mu olah raga apa saja

yang digemari dikelasmu ?.” atau mungkin dikampungnya pak ketua RT

menyuruh mendata pekerjaan penduduk.(ada pedagang,pegawai,wiraswasta,dsb)

Pada pembelajaran di atas, siswa diajak menguji fakta dan hakekat

mengolah data yang harus disajikan. Pada tahap ini peneliti menyajikan masalah

yang akan dipelajari siswa dan merangsang siswa untuk tertarik mengikuti

pelajaran. Untuk itu peneliti bertanya pada siswa dengan pertanyaan-pertanyaan

yang mengundang siswa menemukan masalah.

Langkah selanjutnya adalah siswa mengadakan eksperimen untuk

memahami materi/ indikator kedua yaitu mengumpulkan data dengan pencatatan

langsung dan dengan lembar isian. Pada kegiatan ini siswa mengumpulan unsur

baru ke dalam situasi untuk melihat perubahan yang terjadi. Peneliti mendata

siswa tentang kegemaran olah raga mis ( sepak bola,bulu tangkis,volli ball, catur,

basket,dan renang).

Peneliti membuat tabel frekuensi data kegemaran olah raga. Siswa

menebak data yang akan dimasukkan pada format tabel frekuensi, peneliti

membimbing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan agar siswa memahami data

36
yang akan dimasukan pada format tabel frekuensi. Siswa menggambar format

tabel frekuensi dengan cukup hati- hati.

Kegiatan di atas sekaligus merupakan pengantar materi/ indikator ketiga

yaitu mengurutkan data , indikator keempat yaitu menyajikan data dalam bentuk

tabel diagram batang ,diagram garis ,diagram lingkaran dan indikator kelima

yaitu menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data .

Peneliti juga menyajikan bagan peraga tabel frekuensi dari karton, untuk

memperjelas materi/ indikator ketiga mengurutkan data. Dari bagan yang

disajikan siswa diminta untuk menghitung melalui tolli dan frekuensi

Setelah semua indikator dipelajari oleh siswa, peneliti mengajak siswa

merumuskan penjelasan mengolah data kembali seperti pada awal kegiatan inti,

siswa mengumpulkan,mengurutkan dan menyajikan data , menentukan rata-rata

hitung dan modus dari suatu data. Peneliti membantu siswa tersebut dengan

memandunya melalui pertanyaan agar siswa menyelidiki kembali fakta mengenai

mengolah data.

Siswa diminta untuk menganalisis pola-pola penemuan mereka. Siswa

dapat menggunakan bahan dan cara lain untuk memperjelas materi.

Setelah semua indikator dipelajari oleh siswa peneliti mengajak siswa

diharapkan mampu membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data kembali

seperti pada awal kegiatan inti, siswa mengurutkan data dengan tabel dan

menyajikan data dengan gambar diagram, membandingkan dan menentukan rata-

rata hitung dan modus dari suatu data. Peneliti membantu siswa tersebut dengan

37
memandunya melalui pertanyaan agar siswa menyelidiki kembali fakta mengenai

pengolahan data.

Setelah semua materi/ indikator disampaikan dan dibahas dalam

pembelajaran, peneliti memberikan lembar kerja pada setiap kelompok, lembar

kerja terdiri dari satu data kegemaran olah raga siswa kelas enam dapat diperoleh

seperti berikut”: (sepak bola 15 orang, bulu tangkis 8 orang, Volli 12 orang, Catur

9 orang, Basket 6 orang, dan renang 10 orang.) soal ini untuk didiskusikan di

dalam kelompok. Pertanyaan-pertanyaannya adalah sebagai berikut. 1a. Berapa

jumlah siswa seluruhnya?. 1b. Urutkan melalui tabel frekuensi data kegemaran

olah raga. 2.a Nyatakan olehmu berapakah modusnya?. b. Berapa nilai rata-

ratanya?. 3. a. bidangn olah ragamana yang sedikit digemari ? b. bidang olah raga

mana yang banyak digemari?. 4. a,buatlah diagram garis dari data kegemaran olah

raga b. buatlah diagram batang dari data kegemaran olah raga . 5. a. hitung

jumlah semuasiswanya lalu mengalikannya dengan besar sudut sutu lingkaran

( 360o ) b. buatlah diagram lingkaran dari kegemaran olah raga .

Selama kegiatan pembelajaran peneliti berkeliling ke setiap kelompok

untuk melakukan penilaian yang objektif sekaligus memberi motivasi agar setiap

kelompok mengerjakan tugas dengan baik. Peneliti dapat mendatangi semua

kelompok dan memastikan kelompok bekerja dengan baik. Peneliti pun

memberikan bantuan seperlunya kepada kelompok yang mengalami kesulitan

menyelesaikan soal-soal yang diberikan dalam lembar kerja. Setelah semua

kelompok menyelesaikan pekerjaannya, setiap kelompok melaporkan hasilnya di

depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain. Peneliti melakukan penilaian

38
terhadap hasil kerja kelompok. Hasil penilaian kerja kelompok adalah seperti

tercantum dalam tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Penilaian Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kedua Pertemuan Kedua

Soal Soal Soal Soal Soal Jumlah Rata-


Kelompok Prosentase
1 2 3 4 5 skor rata
1 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
2 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
3 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
4 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
5 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
Jml skor 25 30 10 50 75 190 38 500%
Skor Rata 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
Skor Maks 5 6 2 10 15 38 7,6 100%
KKM 75% 3,75 4,5 1,5 7,5 11,25 28,5 5,7 75%
Skor belum 0 0 0 0 0 0 0 0
tercapai

Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan cara menyimpulkan pembelajaran.

Setiap kelompok minta untuk mengungkapkan manfaat pembelajaran,

mengomentari proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan,

pengelolaan kelas dan penilaian. Peneliti membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan pembelajaran. Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh setiap

kelompok.

39
Refleksi Siklus Kedua

Refleksi siklus kedua pertemuan kesatu dan kedua dilakukan dengan

ketiga orang observer. Tujuan dari refleksi adalah untuk menemukan indikator

yang gagal dicapai dan mencari penyebab kegagalan dan mencari solusi untuk

mencapai indikator tersebut. Hasil belajar pertemuan kesatu dan pertemuan kedua

dibandingkan ketercapaian rata-rata skor setiap soal dan ketercapaian rata-rata

setiap kelompok pada pertemuan kedua dengan kriteria ketercapaian minimal

(KKM) yang telah ditetapkan.

Hasil Refleksi Siklus Kedua

Hasil analisis ketercapaian setiap soal/ indikator adalah bervariasi dengan

rentang 1 – 15. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 1 adalah 5. Rata-

rata skor tersebut sudah maksimal (skor maksimal adalah 5 ) dengan demikian

mencapai/ bahkan KKM yang ditetapkan yaitu 3,75 , jadi soal/ indikator 1 telah

berhasil dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 2 adalah 6. Skor

maksimal adalah 6, rata- rata skor tersebut sudah mencapai KKM yang ditetapkan

yaitu 4,5, jadi soal/ indikator 2 telah berhasil dicapai.

Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 3 adalah 2, skor maksimal

adalah 2. Rata- rata skor tersebut sudah melebihi KKM yang ditetapkan yaitu 1,5

jadi soal/ indikator 3 telah berhasil dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/

indikator no 4 adalah 10, skor maksimal soal/ indikator 4 adalah 10. Rata- rata

skor tersebut sudah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 7,5 , jadi soal/ indikator

40
4 telah berhasil dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 5 adalah 15,

skoer maksimal 15. Rata- rata skor tersebut sudah mencapai KKM yang

ditetapkan yaitu 11,25 jadi soal/ indikator 5 telah berhasil dicapai.

Seluruh skor rata-rata soal/ indikator yang telah dicapai berjumlah 38 atau

100%, jika dibandingkan dengan skor maksimal yaitu 38 atau 100% maka tidak

terdapat kekurangan skor.

Dari uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa seluruh soal/ indikator

yang berhasil yaitu indikator 1 tentang Membaca data yang disajikan dalam

bentuk diagram garis,batang,lingkaran meliputi nilai data dengan ukuran

tertentu ,data terbesar,dan terkecil indikator 2 tentang Mengumpulkan data

dengan pencatatan langsung dan dengan lembar isian soal/ indikator 3 tentang

Mengurutkan data, soal indikator 4 tentang Menyajikan data dalam bentuk

tabel,diagram batang ,diagram garis,diagram lingkaran, dan soal/ indikator 5

tentang Menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data telah mencapai

skor minimal. Ini berarti penelitian dinyatakan telah selesai.

Pembahasan Hasil Penelitian

Dari data yang didapat oleh penelitian, maka peneliti mencari selisih siklus

ke-satu pertemuan kesatu (sebagai pretest) dengan siklus kedua pertemuan kedua

(sebagai post test). Jika ada kenaikan nilai yang diperoleh siswa dari siklus

pertama pertemuan kesatu ke siklus kedua pertemuan kedua, maka berarti ada

peningkatan hasil belajar siswa dan berarti hipotesis yang peneliti rumuskan

terbukti benar. Apabila tidak ada kenaikan dari hasil test siklus pertama

41
pertemuan kesatu ke hasil test siklus ke-dua pertemuan kedua, maka hipotesis

tidak terbukti.

Ketercapaian Setiap Tugas

Berikut peneliti jelaskan data ketercapaian setiap tugas dari setiap

kelompok pada siklus kesatu pertemuan kesatu dengan siklus kedua pertemuan

kedua dalam tabel berikut.

Tabel 4. 5
Tabel Ketercapaian Setiap Soal dari Setiap Kelompok Siklus Pertama
Pertemuan Kesatu dan Siklus Kedua Pertemuan Kedua

Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Pertama Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kedua
Pertemuan Kesatu Pertemuan Kedua

So So So So So Rat So So So So So %
Klp Jml Jml Rata
al al al al al a % Klpk al al al al al
k skr skr rata
1 2 3 4 5 rata 1 2 3 4 5
42,1 100
1 4 1 1 5 5 16 3,2 1 5 6 2 10 15 38 7,6
0
71,0 100
2 5 1 1 10 10 27 5,4 2 5 6 2 10 15 38 7,6
0
73,6 100
3 5 6 2 5 10 28 5,6 3 5 6 2 10 15 38 7,6
8
47,4 100
4 5 1 2 10 - 18 3,6 4 5 6 2 10 15 38 7,6
0
44,7 100
5 4 1 2 10 - 17 3,4 5 5 6 2 10 15 38 7,6
4
Jml 10 21, 278, Jml 100
23 10 8 40 25 25 30 10 50 75 190 38
skr 6 2 92 skr
Skr 1, 21, 4,2 55,7 Skr 100
4,6 2 8 5 5 6 2 10 15 38 7,6
Rtrt 6 2 4 8 Rtrt
Skr 100
Skr
Ma 5 6 2 10 15 38 38 100 5 6 2 10 15 38 7,6
Mks
ks
kkm 11 75
3,7 1, 7, 28, kkm 3,7 11,
75 4,5 ,2 5,7 75 4,5 1,5 7,5 28,5 5,7
5 5 5 5 75% 5 25
% 5
Skr 0,4 4 2 10 16, 3,3 44,2 Skr 0 0 0 0 0 0 0 0
blm 0, 8 6 1 blum

42
terc terca
apai 4 pai

Selisih ketercapaian soal nomor 1 adalah 5 – 4,60 = 0,40. Selisih

ketercapaian soal nomor 2 adalah 6 – 2 = 4. Selisih ketercapaian soal nomor 3

adalah 2 – 1,6 = 0,4. Selisih ketercapaian soal nomor 4 adalah 10 – 8 = 2.

Selisih ketercapaian soal nomor 5 adalah 15 – 5 = 10. Berdasarkan selisih

ketercapaian soal di atas diperoleh data peningkatan hasil belajar sebagai berikut.

Terjadi peningkatan hasil belajar pada soal nomor 1 = 0,40 soal nomor 2 = 4,

soal nomor 3 = 0,4 soal nomor 4 = 2 soal nomor 5 = 10. Peningkatan hasil

belajar tertinggi terjadi pada nomor 5, sedangkan peningkatan hasil belajar

terendah terjadi pada nomor 1 dan 3. Rata-rata ketercapaian soal adalah 7,6 –

16,8 = 9,2.

43
Peningkatan hasil belajar disajikan dalam diagram berikut ini.

Diagram 4.1

Peningkatan Ketercapaian Setiap Soal

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5

Perbandingan ketercapaian seluruh soal digambarkan sebagai berikut.

Perbandingan ketercapaian soal nomor 1: 2: 3: 4: 5 adalah 0,40 : 4 : 0,4 : 2 : 10 =

16,8 . Selanjutnya masing-masing angka ketercapaian setiap soal dibagi 16,8 lalu

dikalikan 100. Pengolahan angka-angka tersebut adalah sebagai berikut. Soal

nomor 1 adalah 0,40/16,8 x 100 = 2,38 Soal nomor 2 adalah 4 /16,8 x 100 =

23,81 Soal nomor 3 adalah 0,4 /16,8 x 100 = 2,38 Soal nomor 4 adalah 2 / 16,8

x 100 = 11,9 Soal nomor 5 adalah 10 /16,8 x 100 = 59,5 Hasil pengolahan

angka-angka tersebut merupakan hasil pembulatan, hasil tersebut merupakan

perbandingan ketercapaian soal nomor 1: 2: 3: 4: 5 adalah 2,38 : 23,81 : 2,38 :

11,9 : 59,5 = ( 99,89 ) = 100. Berikut diagram presentase ketercapaian seluruh

soal.

44
Diagram 4.2

Presentase Ketercapaian Seluruh Soal

60
50
40
30
Dalam bentuk %
20
10
0
SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL
1 2 3 4 5

Ketercapaian Seluruh Soal Setiap Kelompok

Berdasarkan tabel di atas, dapat dikemukakan data ketercapaian seluruh

soal dari setiap kelompok pada siklus kesatu pertemuan kesatu dengan siklus

kedua pertemuan kedua adalah sebagai berikut. Ketercapaian hasil belajar

kelompok 1 adalah 7,6 – 3,2 = 4,4 Kelompok 2 adalah 7,6 – 5,4 = 2,2 Kelompok

3 adalah 7,6 – 5,6 = 2 Kelompok 4 adalah 7,6 – 3,6 = 4 Kelompok 5 adalah 7,6

– 3,4 = 4,2 .

Berdasarkan data tersebut maka telah terjadi peningkatan hasil belajar

membaca, mengumpulkan dan menyajikan data. Berikut diagram ketercapaian

tugas setiap kelompok.

45
Diagram 4.3
Ketercapaian Seluruh Soal Setiap Kelompok

5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5

Kesimpulan

Prosentase hasil tes siklus pertama,pertemuan kesatu indikator 1,2 ,3 ,4 ,5

adalah : 42,10 % , 71,0 % , 73,68 % , 47,4 %, dan 44,74 % . Prosentase hasil tes

siklus kedua,pertemuan kedua indikator 1 , 2, 3 , 4 , dan 5 adalah 100% , 100% ,

100% , !00% ,dan 100%. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa setiap indikator

adalah sebagai berikut.Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dari indikator 1

adalah : 100% - 42,10 % = 57,90% , Indikator 2 adalah : 100% - 71,0 % = 29,0%

indikator 3 adalah 100% - 73,68% = 26,32% indikator 4 adalah 100% - 47,40 =

52,6% dan indikator 5 adalah 100% - 44,74% = 55,26%

Prosentasi hasil tes siklus pertama, pertemuan kesatu seluruh indikator

dengan rata-rata adalah 55,78 %, sedang hasil tes siklus kedua, pertemuan kedua

seluruh indikator dengan rata-rata adalah 100%, selisih keduanya merupakan hasil

belajar siswa adalah 100% - 55,78 % = 44,72 %. Hasil belajar diatas menunjukkan

bahwa hipotesa terbukti yaitu telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa SD

Negeri Cibuluih 2 kelas VI dalam pembelajaran membaca, mengumpulkan,

menyajikan data dalam tabel, diagram garis, batang, dan lingkaran melalui metode

inkuiri.

46
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegagalan KD terjadi karena setelah dianalisis ternyata pada saat peneliti

menyuruh memperhatikan gambar tabel dan diagram dipapan panel dan kertas

foto copian mereka kurang serius memperhatikan, siswa tidak mengatakannya

pada peneliti dan peneliti pun tidak memperhatikan semua siswa pada saat

pembelajaran. Pada saat pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk menjawab

pertanyaan, beberapa diantaranya dapat menjawab dengan benar, sehingga

peneliti beranggapan sebagian besar siswa sudah paham materi, padahal yang

aktif menjawab adalah siswa yang termasuk pintar, sementara siswa yang lain

tidak aktif, tidak tertarik, dan tidak ingin mencoba dan mengetahui apa yang

dipelajari. Setelah melihat hasil test ternyata yang tidak aktif tidak paham materi

yang diajarkan.

Berdasarkan kenyataan di atas jelas KD Membaca mengumpulkan dan

menyajikan data penting dikuasai siswa, namun KD ini gagal peneliti ajarkan agar

mencapai KKM. Peneliti membaca buku-buku tentang metode mengajar. Pada

akhirnya peneliti menemukan metode inquiri.

B. Saran

Peneliti mengharapkan agar hasil penelitian ini sebagai motivator bagi

guru-guru di Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut untuk melakukan penelitian

tindakan kelas.Kelompok Kerja Guru ( KKG ) Kecamatan Garut Kota Kabupaten

47
Garut dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan diseminasi tentang

pembelajaran pemahaman membaca mengumpulkan,dan menyajikan data dalam

metode inkuiri. Peneliti mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat

ditindaklanjuti oleh Pengawas sekolah dan atau oleh kasi kurikulum pendidikan

dasar demi kemajuan pendidikan Kabupaten Garut.

48
DAFTAR PUSTAKA

J.S. Badudu (1996), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Balitbang 2004 (2003), Kurikulum Pelajaran Matematika SD/MI, Jakarta:
Depdiknas.
Sujana (2001), Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah
Production.
Rachmat, dkk (2004), Belajar Matematika dengan Orientasi Penemuan dan
Pemecahan Masalah, Bandung: Sarana Panca Karya Nusa.

49
LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMBACA,


MENGUMPULKAN, DAN MENYAJIKAN DATA
MELALUI METODE INKUIRI
(PTK di Kelas VI SDN 02 Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut)

Identitas Peneliti :
Nama Peneliti : Hj. Suprihatini, S.Pd
NIP : 198410062014092001
Jabatan : Guru Kelas
Tempat mengajar : SD Negeri 02 Cimuncang Kecamatan Garut Kota
Kabupaten Garut
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Tempat Penelitian : SD Negeri 02 Cimuncang Korwil Bidang Pendidikan
Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut
Waktu Penelitian : 2 s/d 20 Desember 2019

Mengetahui :
Pengawas Sekolah Dasar Kepala Sekolah,

IDA ROSIDAH, M.Pd NENI NURAENAH, S.Pd


NIP. 196111011983052006 NIP. 195905251982042001

50
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PTK

PENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMBACA,


MENGUMPULKAN, DAN MENYAJIKAN DATA
MELALUI METODE INKUIRI
( PTK di Kelas VI SDN 02 Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini disusun untuk memenuhi persyaratan


Penilaian Angka Kredit Tahunan dan Kenaikan Pangkat

Oleh :
Hj. Suprihatini, S.Pd
NIP. 198410062014092001

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


KORWIL BIDANG PENDIDIKAN GARUT KOTA
SD NEGERI 02 CIMUNCANG
2019

51

Anda mungkin juga menyukai