Penurunan Non Performing Loan Tidak Berperngaruh Signifikan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Penurunan Non Performing Loan Tidak Berperngaruh Signifikan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya, bahwa
peningkatan atau penurunan Non Performing Loan tidak diikuti dengan peningkatan
atau penurunan harga saham. Selama periode penelitian, Non Performing Loan pada
yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga Non
Capital Adequacy Ratio yang ada menunjukkan proporsi modal internal perusahaan. Modal
Internal biasanya diperoleh dari penerbitan saham, sehingga berdampak pada biaya modal
yang tinggi. Biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan dana yang
digunakan sebagai operasional perusahaan, biaya yang harus dibayar berupa bunga, deviden,
dan angsuran pokok atas pinjaman. Jadi ketika Capital Adequacy Ratio meningkat deviden
yang wajib dibayarkan atau tanggungan atas pinjaman perusahaan sehingga berpengaruh
terhadap berkurangnya laba yang akan diperoleh perusahaan untuk membayar pengembalian
yang diharapkan oleh pemodal. Sehingga membuat calon investor kurang tertarik untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. (Diah, Elva dan Elly, 2017).
dengan risiko yang meningkat bank harus menyiapkan modal untuk menampung risiko
yang mungkin terjadi. Sehingga investor sering mengartikan bahwa dengan Capital
Adequacy Ratio yang semakin tinggi akan diikuti dengan risiko yang besar.
Hal inilah yang membuat investor tidak minat pada bank tersebut, sehingga dengan
peningkatan atau penurunan Capital Adequacy Ratio tidak berdampak paga harga saham.
Net Interest Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017
menunjukkan bahwa peningkatan Net Interest Margin, tidak diikuti oleh peningkatan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan pada tahun
2017. Hampir semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
mampu menaikkan kembali Net Interest Margin nya pada tahun 2017. Kondisi tersebut