Anda di halaman 1dari 6

 

MAK
Gangguan
ALA
Kesehatan H
Mental Pada
Ibu Hamil

OLEH:

Nama : Okrina Silvia, Amd.Keb


NIM : 042021072
BAB I

PENDAHULUAN

A.LatarBelakang

Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada wanita yang


produktif. Pada setiap masa kehamilan ibu akan mengalami beberapa
perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis yang cukup
spesifik sebagai reaksi dari apa yang ia rasakan pada masa kehamilan.
Secara umum emosi yang dirasakan oleh ibu hamil cukup labil, ibu dapat
memiliki reaksi yang ekstrim dan suasana hati yang cepat berubah).
Beberapa negara berkembang di dunia beresiko tinggi terjadinya
gangguan psikologis pada ibu hamil = 15,6% dan ibu paska persalinan =
19,8%, diantaranya Ethiopia, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, Uganda,
dan Zimbabwe (World Health Organization, 2013). Di Uganda sebanyak
18,2% ibu hamil mengalami depresi ataupun kecemasan, di Nigeria
sebanyak 12,5%, Zimbabwe sebanyak 19%, dan Afrika Selatan 41%
(WHO, 2008). Sebanyak 81% wanita di United Kingdom pernah
mengalami gangguan psikologis pada kehamilan. Sedangkan di Perancis
sebanyak 7,9% ibu primigravida mengalami kecemasan selama hamil,
11,8% mengalami depresi selama hamil, dan 13,2% mengalami
kecemasan dan depresi (Ibanez, 2015).
Usia, paritas ibu hamil, tingkat pendidikan, dan pekerjaan menjadi
faktor penyebab munculnya tingkat kecemasan pada ibu hamil
primigravida (Handayani, 2015). Usia ibu akan berpengaruh terhadap
kehamilan. Usia aman seorang ibu hamil diantara 20 tahun sampai dengan
35 tahun. Sedangkan tingkat pendidikan juga akan berpengaruh pada
respon ibu dalam menghadapi sesuatu yang datang dari dalam diri ibu
maupun dari luar atau lingkungan (Heriani, 2016). Pengetahuan
merupakan faktor yang sangat penting terbentuknya perilaku seseorang.
Kecemasan pada ibu primigravida dapat disebabkan kurangnya
pengetahuan ibu akan kehamilannya. Kunjungan ANC yang dilakukan
oleh ibu dapat membantu ibu memperoleh informasi terkait kehamilannya,
sehingga ibu hamil dapat mengendalikan rasa cemas yang muncul pada
saat kehamilannya.
Selain itu, Kesehatan mental ibu hamil sangat diperlukan selama menjalani masa kehamilan.
Kesehatan mental yang baik tak hanya berpengaruh bagi diri ibu hamil, tetapi juga janin di
dalam kandungan. Munculnya gangguan kesehatan mental saat hamil dapat memicu berbagai
perilaku yang berisiko bagi kehamilan.

Ambil contohnya merokok, konsumsi alkohol, asupan nutrisi saat hamil yang tidak sesuai,
menghindari pemeriksaan kehamilan, dan lainnya. Sayangnya, perasaan depresi dan sumber
stres saat hamil biasanya sering diabaikan dan tidak ditangani.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan Mental Pada Ibu Hamil

Beberapa hal berikut ini juga dapat memicu kesehatan mental ibu hamil :

 Kehamilan pada usia remaja :

 Pengalaman mengalami trauma baik fisik, emosi ataupun kekerasan seksual.

 Riwayat ketergantungan obat, termasuk perilaku merokok.

 Kurangnya dukungan sosial.

 Menjadi orang tua tunggal saat hamil.

 Memiliki tingkat sosio-ekonomi rendah.

 Pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

 Pengobatan depresi yang tidak tuntas.

 Mengalami kesulitan finansial.

 Memiliki pemikiran yang bertentangan akan kehamilannya.

Ciri-ciri yang umum terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental
yaitu :

 Merasa sedih berkepanjangan yang kadang tanpa sebab yang jelas

 Mati rasa atau tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

 Merasa lelah yang signifikan, tidak berenergi dan mengalami masalah tidur/sulit tidur.

 Sering marah berlebihan dan sangat sensitif.

 Merasa putus asa dan merasa bersalah.


Berikut ini adalah salah satu gangguan kesehatan mental saat hamil dan cara mengatasinya :

 Panic disorder

Gangguan kesehatan mental ibu hamil lainnya, yakni panic disorder.Gangguan ini dapat muncul
saat masa kehamilan meskipun wanita tersebut tidak memiliki riwayat pernah menderita panic
disorder.Hal ini dapat muncul dari rasa cemas dan stres yang ditandai dengan peningkatan
hormon kortisol.Jika tidak ditangani, peningkatan kortisol dapat mempengaruhi perkembangan
janin dalam kandungan.

Penanganan tanpa obat dapat dilakukan dengan cara terapi perilaku kognitif dan supportif,
seperti menerapkan teknik relaksasi, penerapan sleep hygiene , serta pengaturan pola makan.

Tanda dan gejala serangan panik meliputi:

 Jantung berdebar kencang

 Pusing

 Gemetar

 Dada terasa nyeri

 Sulit bernapas

 Merasa hidup akan berakhir saat itu juga

 Kehilangan akal sehat

 Memikirkan hal yang buruk dan mungkin menimpa diri sendiri

Cara mengatasi masalah Panic Disorder disaat kehamilan :

 Bicarakan apa yang dirasakan dengan orang lain/berbagi perasaan.

 Olahraga rutin seperti Jalan santai dan yoga/senam hamil untuk melatih pernapasan
dan relaksasi.

 Istirahat yang cukup

 Terapkan pola makan sehat

 Berpikir positif

 Bersantai atau Melakukan hal-hal yang membuat hati dan pikiran senang.

Anda mungkin juga menyukai