Arc 2 - Conquest
Proofreader : Yukihito
Dilarang Keras memperjual belikan hasil karya ini atau mengkomersialisasikan karya ini
tanpa sepengetahuan Pemilik Hak Cipta secara Legal.
Buku ini semata-mata di buat untuk peminat seri ini dan mengembangkan minat membaca
bagi generasi muda di Indonesia.
Ada seorang realis yang aku hormati sama seperti Machiavelli: Sun Tzu.
Sun Tzu yang kumaksud adalah Sun Tzu ( yang menulis 【 Seni Perang Sun
Tzu 】) yang bekerja untuk istana Kekaisaran Wu selama periode musim semi
dan gugur pada Sejarah Cina* atau mungkin keturunannya Sun Bin ( yang
menulis 【 Seni Perang Sun Bin 】) yang bekerja untuk Qi selama periode
perang antar Negara. Keduanya adalah ahli taktik yang hebat, dan karya
mereka berdua tentang strategi sangatlah bagus, tapi hal yang paling aku
suka adalah bagaimana mereka secara realistis memikirkan hal-hal itu.
Keduanya yang dilahirkan pada masa-masa sulit, sama seperti Machiavelli,
mengemukakan ‘Apa itu manusia’, dan menjelaskan bagaimana cara
berurusan dengan mereka didalam perang tiada akhir.
*TN: 770-403 SM
Page | 1
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
otak mereka, bagaimana agar aku tidak kalah, bagaimana aku dapat menang
dengan efisien.
Ada sebuah perkataan terkenal di 【 Seni Perang Sun Tzu 】: 【 Jika kamu
memahami musuhmu dan memahami dirimu, kamu tidak perlu takut akan
hasil dari ratusan pertarungan 】. Itu menegaskan pentingnya
mengumpulkan mata-mata, tapi kadang-kadang ada orang yang
menafsirkannya secara positif dengan “Untuk menang, pertama-tama kita
harus mengumpulkan informasi!”. Pada kenyataannya, di dalam 【 Serangan
oleh Tipu Muslihat 】, Sun Tzu menulis, “Jika jumlah kita lebih sedikit dari
pada musuh, kita dapat melarikan diri”, atau “menghindari pertempuran”.
Singkatnya, kamu harus membandingkan kekuatan milik musuh dengan
kekuatanmu dan hanya bertarung saat kamu merasa dapat menang.
Itu adalah pembukaan yang panjang. Jika kamu bertanya apa yang aku
maksud, maka seperti yang 【 Sun Tzu 】 katakan, aku berencana untuk
menilai perbedaan kekuatan antara Royal Guard dan Ketiga Duke.
Pertama, Royal Guard yang kupimpin. Aku mungkin hanya memiliki 10.000
orang yang dapat aku kirim untuk berperang melawan Ketiga Duke. Royal
Guard dikatakan memiliki 40.000 orang, tapi jumlah itu termasuk para tentara
bayaran yang disewa dari Zem dan tentara milik pemimpin diluar wilayah
Ketiga Duke, juga, jumlah petualang dalam kesepakatan dengan Guild
Petualang dimana 【 Sebagai ganti pembayaran tahunan tetap kepada Guild,
Para petualang yang berada di sebuah negara akan dipekerjakan sebagai
prajurit selama keadaan darurat 】 juga sudah dimasukan kedalam jumlah itu.
Aku telah menghentikan kotrak dengan Negara Tentara Bayaran Zem dan
Guild Petualang dengan alasan mengurangi pengeluaran dan “Kita tidak
dapat mempercayai tentara bayaran”. Juga, banyak Ksatria dan Bangsawan
yang bersikap melihat dan menunggu berkaitan dengan perang melawan
Ketiga Duke dan karena itu aku tidak dapat memasukan mereka. Dengan
demikian jumlah yang dapat kugerakkan adalah, Pengawal Pribadi-ku dan
gabungan dari tentara biasa, hanya sekitar 10.000 orang. Para prajurit biasa
hampir seluruhnya terdiri dari infanteri* ( Pengawal Pribadi-ku adalah 800
Page | 2
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
kavaleri berat* ), tapi karena baru-baru ini aku telah melemparkan mereka ke
perbaikan infrastruktur, hampir sebagian besar dari mereka telah memperoleh
keterampilan teknik tempur. Juga, prajurit biasa memiliki 500 penyihir
beratribut tanah seperti Kaede-chan.
*TN: https://id.wikipedia.org/wiki/Infanteri
*TN: https://id.wikipedia.org/wiki/Kavaleri_berat
Sekarang, tentang sisi Ketiga Duke, jumlah mereka secara kasar adalah
sebagai berikut:
Angkatan Darat, yang dipimpin oleh Georg Carmine, empat puluh ribu.
Angkatan Laut, yang dipimpin oleh Ecksel Walter, sepuluh ribu.
Angkatan Udara, yang dipimpin oleh Castor Vargas, seribu.
Diantara mereka, yang paling mudah adalah berurusan dengan sepuluh ribu
angkatan laut. Jumlah kami dan mereka tidak terlalu berbeda tapi sebagian
besar dari mereka adalah awak Kapal Perang, Kapal Penjelajah, Kapal Perusak,
dan Torpedo Boat. Jumlah marinir yang dapat bertarung di pertempuran
darat hanya berjumlah dua ribu orang. Oleh karena itu, mereka tidak memiliki
banyak ancaman saat berada didarat.
Namun, ada satu hal yang harus diingat tentang angkatan laut. Hal itu adalah
orang yang memimpinnya, Duchess Ecksel Walter. Dia adalah wanita dengan
kepribadian yang akan menggunakan pengetahuan dan keberanian dalam
politik, dan kudengar bahwa dia menggunakan kecerdasan uniknya untuk
menyelesaikan masalah pangan saat ini. Orang semacam itu mungkin tidak
akan menyerang dari depan, tapi melakukan serangan kejutan dari
belakangku. Jika dia serius, dia mungkin dapat menghasut para warga untuk
memberontak, atau setidaknya dia terlihat mampu melakukan hal itu. Secara
pribadi, dia adalah salah satu dari Ketiga Duke yang paling tidak ingin
kujadikan sebagai musuh.
Disisi lain, jenderal yang paling mudah untuk ditangani, tapi pasukannya
adalah yang paling kuat, adalah seribu orang Angkatan Udara.
Page | 3
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Prajurit mereka pada dasarnya adalah tim dari 【 Seekor Wyvern ditambah
satu atau dua ksatria 】, dan mereka memiliki seribu ksatria naga terbang
seperti itu. Ksatria naga terbang adalah musuh yang sangat merepotkan.
Hanya dengan fakta bahwa mereka terbang di langit sudah cukup
merepotkan, tetapi para Wyvern yang mereka tunggangi sendiri adalah
sebuah kekuatan tempur yang besar, mereka dapat menyemburkan api dan
bertindak sebagai petarung atau menjatuhkan tong berisi mesiu dan
bertindak sebagai pengebom.
Disisi lain, hanya ada sedikit cara untuk menyerang mereka dari daratan.
Hanya menembakkan sihir atau menembakkan anak panah yang telah
diperkuat dengan sihir ke arah mereka. Jika kami diserang selama
pertempuran pengepungan, kami dapat membalas mereka menggunakan
bowgun yang telah diperkuat menggunakan sihir tapi dalam pertempuran
lapangan mereka akan sangat sulit dihentikan. Kelihatannya sudah jadi
pengetahuan umum di dunia ini bahwa kamu membutuhkan seekor naga
terbang untuk membunuh seekor naga terbang. Yang artinya bagi Royal
Guard yang hanya memiliki beberapa naga pembawa pesan, akan sangat sulit
untuk melawan mereka.
Sebagai tambahan, wyvern adalah naga terbang yang kedua kaki depannya
telah berubah menjadi sayap, dan di dunia ini, naga yang memiliki dua kaki
depan dan dua kaki belakang dan juga sayap juga ada. Wyvern dan naga
hanya terlihat mirip tapi kelihatannya mereka sama bedanya dengan manusia
dan kera. Naga memiliki kekuatan sihir rasial yang tidak dapat dibandingkan
dengan wyvern, memiliki kecerdasan yang tinggi, dan juga dapat berubah
kedalam bentuk manusia. Mereka telah saling bersatu dan membangun
sebuah kerajaan yang tak tergoyahkan di tengah-tengah benua ini dimana
mereka dan manusia, keduanya memiliki batasan yang tidak dapat diganggu
gugat.
Page | 4
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
yang lahir dari para pasangan ksatria dan naga itu (Sebagian besar terbagi
secara rata antara manusia sepenuhnya atau naga sepenuhnya). Dragonewt
memiliki angka kelahiran yang rendah, tetapi keturunan mereka dijamin akan
menjadi dragonewt, dan karena hal itu mereka telah memiliki jumlah untuk
dipertimbangkan sebagai spesies yang bukan naga ataupun manusia.
Marsekal Angkatan Udara Castor Vargas adalah salah satu dari Dragonewt itu.
Dan yang terakhir, empat puluh ribu orang Angkatan Darat, kali ini baik
pasukan maupun jenderalnya sama-sama merepotkan.
Itu bukan hanya karena perbedaan jumlah, setiap prajurit dan perlengkapan
mereka lebih baik dari pada pasukan Royal Guard. Selain infanteri dan
kavaleri, mereka juga memiliki unit pengepung, dan penyihir beratribut api
yang tergabung dengan mereka memiliki kekuatan yang lebih besar, sudah
pasti mereka adalah ujung tombak dari sebuah perang.
Page | 5
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
masih dapat menyelesaikan hal ini melalui pembicaraan jika itu adalah
Duchess Walter atau Duke Vargas, tapi Duke Carmine adalah yang pertama
dan paling tidak diragukan akan menjadi musuhku. Ada juga beberapa rumor
yang mengatakan bahwa dia memiliki koneksi dengan Amidonia.
Menurut Ayah Hal, Glaive Magna, tindakan Duke Carmine sudah pasti
menimbulkan beberapa pertanyaan, dan ada banyak Bangsawan dan Ksatria
di dalam Angkatan Darat yang telah bergabung dan membentuk faksi
separatis. Namun, jumlah Angkatan Darat meningkat karena pasukan pribadi
milik para bangsawan korup dan tentara bayaran yang mereka sewa dari Zem:
empat puluh ribu orang Angkatan Laut, melawan sepuluh ribu orang Royal
Guard. Jumlah pasukan mereka telah mencapai empat kali lipat dari milik
kami. Berdasarkan perkataan Sun Tzu, dengan jumlah ini aku harus melarikan
diri atau menghindari pertempuran. Serius, benar-benar tidak ada harapan,
aku yakin bahwa aku tidak mungkin bisa menang.
Page | 6
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
***
Dia telah mengumpulkan para jenderal yang memimpin negara itu dan
membuat sebuah pernyataan dengan keras.
Page | 7
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Hanya ada sebuah suara yang menyela, seorang pria melangkah keluar dan
berlutut didepan singgasana.
“Aku tahu itu. Itulah mengapa sangat penting untuk merebut kembali
wilayah yang subur itu.” (Gaius)
“Kita akan membutuhkan banyak sumber daya untuk melakukan perang ini!
Jika kita memiliki hal itu maka kita bisa mengimpor bahan makanan dari
luar negeri! Daripada melakukan perang yang tidak yakin akan
dimenangkan, dan bahkan jika kita menang kita tidak yakin akan
mendapatkan hasil yang cukup dari usaha yang kita lakukan, kita sebaiknya
melakukan pemban….” (Colbert)
“DIAM!!” (Gaius)
“Guha.” (Colbert)
Page | 8
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Yang Mulia… kekuatan militer negara kita hanya sepertiga dari kerajaan
Elfrieden, dan kekuatan nasional kita bahkan tidak sampai seperlima dari
mereka. Ini adalah sebuah rencana yang sangat, sangat ceroboh!” (Colbert)
“Aku tahu hal itu! Itulah mengapa sekarang, saat Ketiga Duke dan Raja
sedang berada dalam kebuntuan ini adalah sebuah kesempatan yang
bagus!” (Gaius)
“Tapi Anda tidak tahu sampai kapan itu akan terjadi!” (Colbert)
“Ha ha ha, Kamu tidak perlu khawatir dengan hal itu. Jenderal Georg
Carmine yang menakutkan itu adalah orang yang memulai pemberontakan.
Raja muda itu tidak akan dapat mengalahkannya dengan mudah. Itu juga
berlaku untuk Georg. Dengan para pengkhianat yang memegang kendali
negara itu, mereka tidak akan dapat dibereskan dengan mudah!” (Gaius)
(Itulah sebabnya dia sangat percaya diri! Diantara Ketiga Duke, hanya
Jenderal Georg Carmine-lah yang mengibarkan bendera pemberontakan,
tapi itu memang kesempatan yang bagus bagi Dukedom ini. Sejujurnya,
tidak ada yang dapat mengatakan apakah sebuah kesempatan bagus seperti
ini akan datang lagi di masa depan. Bahkan Duke juga tidak lagi muda. Dia
mungkin tidak ingin melewatkan kesempatan ini untuk tetap berdiri dan
Page | 9
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Tolong dengarkan, Yang Mulia! Jika kita menyerang Elfrieden kita akan
dikecam oleh negara-negara lain! Kita telah menandatangani 【 Deklarasi
Koalisi Kemanusiaan Melawan Makhluk Iblis 】!” (Colbert)
Kedua, menghormati hak kesetaraan dan hak asasi manusia milik seluruh
orang disetiap negara.
Ketiga, Untuk negara yang jauh dari Wilayah Raja Iblis diharuskan mendukung
benteng yang merupakan negara yang berdekatan dengan Wilayah itu.
Yang kedua sedikit sulit dimengerti, tapi itu dibuat untuk menyediakan
tempat berlindung bagi orang-orang yang bukan sebuah mayoritas disuatu
negara. Itu juga termasuk ketakutan karena perbatasan yang tidak boleh
berubah, maka suatu negara mungkin akan mencabut hak milik orang-orang
itu dan membuang orang-orang itu dari wilayah mereka. Itu bukan hanya
sebuah tulisan, tapi dalam kasus dimana sebuah negara ada yang melanggar
salah satu dari ketiga hal itu, sang pemimpin, yaitu Kekaisaran, akan
melakukan intervensi militer. Singkatnya, 【 Deklarasi Kemanusiaan 】 ini
Page | 10
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Ugh…” (Gaius)
“Sir Colbert, Anda tidak perlu khawatir dengan hal itu.” (Julius)
Orang yang melangkah kedepan dan mengatakan itu adalah Putra Mahkota,
Julius Amidonia.
Sebuah senyum jahat terpampang diwajah tampan-nya yang dapat disebut
sebagai bishonen.
“Itu menyesatkan, Putra Mahkota! Kita menyerang negara yang tidak ikut
menandatanganinya sementara kita sendiri bahkan tidak dapat melindungi
diri tanpa 【 Deklarasi Kemanusiaan 】. Itu akan menodai wajah Kekaisaran
sebagai pemimpin!” (Colbert)
“Tapi.” (Colbert)
Page | 11
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Kamu akan melihat dari luar. Kamu akan melihat saat kami merebut
kembali wilayah milik nenek moyang kita.” (Gaius)
Dengan pernyataan itu Gaius tidak sekalipun memandang Colbert saat dia
membawa Julius dan para Jendral meninggalkan ruang pertemuan. Colbert
yang ditinggalkan hanya bisa memukulkan tinjunya ke karpet sambil
menggigit bibirnya.
***
Itu adalah Tuan Putri, Roroa Amidonia. Colbert menjadi panik, karena
menunjukan wajah sedih didepan Roroa. Roroa telah memiliki ketertarikan
ekonomi yang bagus sejak kecil dan saat dia tumbuh semakin besar, dia telah
dibawa untuk bernegosiasi dengan toko-toko besar dinegara ini dan para
menteri keuangan, dan tidak diragukan lagi akan menjadi sosok yang dapat
mendukung ekonomi negara ini dari balik layar. Bagi Menteri Keuangan
Colbert yang berusia 28 tahun, Roroa adalah seorang teman yang mengerti
bisnis, seorang teman seperjuangan melawan resesi, dan sedikit memiliki
karakter dari seorang adik yang merepotkan.
Page | 12
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Terima kasih banyak Tuan Putri. Pendapat anda sudah lebih dari cukup.”
(Colbert)
“???” (Colbert)
***
Page | 13
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Di dalam ruang urusan pemerintahan, aku menerima laporan dari Poncho dan
Tomoe-chan. Pertama, adalah laporan dari Poncho. Baru beberapa hari yang
lalu, jabatannya adalah Menteri Urusan Masalah Pangan, namun karena
masalah itu telah di selesaikan saat ini, karena jasanya, dia telah dipromosikan
sebagai menteri pertanian dan kehutanan. Dia akan menangani proyek-
proyek pertanian, badan Kehutanan yang baru saja didirikan, manajemen
pendistribusian makanan dan di samping itu, juga untuk pengembangan
lahan sawah terasering sebagai sumber pertanian baru di negara ini.
“Ya. Dengan suatu cara, kami berhasil menyiapkan itu, namun….” (Poncho)
Page | 14
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Ah, begitu. Jika hanya berdasarkan jumlah prajurit di Royal Army yang
dikerahkan saat ini, jumlah persediaan itu terlalu banyak dan itu membuatnya
khawatir. Bagaimanapun, Royal Army hanya berjumlah 10.000 orang saat ini.
Namun,
“Itu adalah jumlah yang paling optimal. Kamu bahkan bisa mengatakan
bahwa jumlah persediaan yang besar itu dapat menentukan kemenangan
atau kekalahan dalam sebuah perang.” (Souma)
“Be-begitukah?…. Lalu untung saja panen tahun ini berlimpah. Jika itu
tahun lalu maka akan menjadi hal yang benar-benar tidak mungkin untuk
menyiapkan jumlah sebesar itu.” (Poncho)
“Ahh, tetapi itu berkat semua orang yang melakukan pekerjaannya dengan
baik. Tentu saja, itu juga berkat Poncho.” (Souma)
Page | 15
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Itu benar. Untung saja aku dapat mengambilmu sebelum Kamu jatuh
ketangan negara lain.” (Souma)
Page | 16
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Dia sangat panik karena dia pikir bahwa sesuatu telah terjadi. Aku kemudian
berdiri dan menepuk pundak Liscia.
“Haa!?” (Liscia)
Liscia melihat kearahku dengan mata terbuka lebar seperti jika dia telah
melihat sesuatu yang tidak dapat dipercaya.
“Lalu mengapa… bukankah Kamu ingin ini tertutupi sampai saat terakhir?
Kamu akan berakhir memberikan keuntungan kepada musuh dengan
memberi mereka informasi yang tidak perlu, Kamu tahu?” (Liscia)
“Jika mereka tidak menerima undangan itu maka akulah yang akan terkena
masalah. Karena ini adalah panggung besar dimana nasib negara ini akan
ditentukan, dan setiap calon aktor dan aktris harus berdiri diatas
panggung.” (Souma)
Akan ada banyak kejadian yang terjadi pada saat bersamaan di panggung
besar itu, dan juga ada sebuah bagian dimana keberuntungan akan
memainkan perannya. Aku berpikir bahwa mungkin kami tidak akan
mengadakan pesta semeriah itu lagi. Jadi itu akan menyusahkanku jika ada
Page | 17
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Bahkan saat disini hanya ada kami berdua, tempat ini sangat sunyi tanpa ada
satu suarapun untuk beberapa saat. Jadi, aku berdiri dari tempat dudukku dan
bergerak menuju tempat tidur yang terletak diujung ruangan ini. Dan
kemudian aku mengisyaratkan Liscia untuk datang dan duduk diatasnya.
Liscia melakukannya saat aku meminta hal itu dan duduk disampingku.
“….Liscia.” (Souma)
“….Ya?” (Liscia)
Page | 18
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“!?” (Liscia)
“Tidak, bukan itu. Karena kita telah sampai di titik ini, itu tidak akan
mengubah rencana… Aku hanya ingin tahu orang seperti apa dia itu.
Karena jika aku memikirkan hal itu, aku tidak dapat menemuinya dengan
cara yang tepat.” (Souma)
“………..” (Liscia)
Page | 19
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Sebagai orang luar, Duke Carmine adalah orang yang sopan dan dapat
membedakan mana yang benar dan salah. Dalam hubungannya dengan
Ayah, dia melewati garis pribadi dan resmi dan menjadi penasehat Ayahku.
Page | 20
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“……..” (Souma)
“Ketika aku ingin masuk Ke Angkatan Darat karena aku mengagumi Duke
Carmine, dia menentangnya sejak awal. Dia berkata bahwa itu bukanlah
sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang Tuan Putri. Namun, pada
akhirnya, dia menuruti permintaan egoisku. Yah, setelah lulus dari akademi
militer aku ditempatkan dekat dengannya dan hanya digunakan untuk
mendorong prajurit agar berjuang lebih keras.” (Liscia)
Yah…. Tentu saja Kamu tidak dapat mengirim Tuan Putri suatu negara ke
medan perang. Sudah jelas bahwa Duke Carmine memiliki masa yang cukup
sulit untuk berurusan dengan keinginan Liscia.
Saat aku membuat komentar itu, Liscia membungkuk dengan ekspresi yang
terlihat sedih.
“Liscia….” (Souma)
“Aku tidak tahu secara pasti apa yang Duke Carmine pikirkan, tapi….
Mungkin itu karena dia adalah anggota militer.” (Liscia)
Page | 21
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“…. Dan karena itu, dia bahkan akan menjadi pemberontak?” (Souma)
“Jika dia pikir itu untuk kepentingan negara ini, maka Duke Carmine akan
melakukannya.” (Liscia)
Dia mengatakan hal itu dengan percaya diri… aku merasa sedikit cemburu….
Gezz, lalu bukankah itu berarti aku harus mempersiapkan diri untuk kasus
terburuk?
Jika aku bahkan menunjukkan sebuah celah kecil, maka aku akan menjadi
makanan singa.
Aku tidak bisa menyelesaikan perkataanku, “tidak masalah jika Kamu tidak
menghadiri konferensi itu”. Liscia menunjukkan sebuah senyum di wajahnya
yang murung.
“Liscia…..” (Souma)
“Karena aku telah mengetahui hal itu, aku ingin melihatnya dengan mata
kepalaku sendiri. Orang yang menjadi jalan hidupku.” (Liscia)
Page | 22
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“…….” (Souma)
Page | 23
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Dapat dikatakan bahwa jika bagian depannya mirip seperti sebuah layar
proyektor film, maka bagian belakangnya mirip dengan sebuah televisi. Alat
yang ada di istana kerajaan juga memiliki tampilan resolusi yang jelas. Karena
orb yang ada di istana ini dikategorikan sebagai sebuah artefak ( itu adalah
sebuah benda peninggalan masa lalu dengan metode pembuatan yang tidak
diketahui ) jadi memproduksinya secara massal adalah hal yang tidak
mungkin, namun, aku berpikir jika model penerima yang ada di istana bisa
dibuat menjadi lebih sederhana, maka itu dapat diproduksi secara massal. Jika
hal itu dapat dicapai, maka mungkin akan ada hari saat setiap rumah dapat
menonton Juna-san dan siaran umum Elfrieden yang baru.
Mari kita kembali ke topik. Jika kamu bertanya, mengapa ada alat penerima
didalam ruangan yang terdapat transmiter Siaran Kerajaan? Hal itu karena
masing-masing dari Ketiga Duke juga memiliki orb yang sama. Dan saat ini,
setiap alat penerima menampilkan wajah Jenderal Angkatan Darat, Georg
Carmine sang Therianthrope; Jenderal Angkatan Udara, Castor Vargas sang
Dragonewt; dan Jenderal Angkatan Laut, Ecksel Walter dari Suku Naga Air.
Tentunya, aku dan Liscia juga ditampilkan dihadapan mereka.
Page | 24
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“….. Tak kusangka pertemuan pertama kita akan seperti ini. Aku Souma
Kazuya, orang yang telah dipercayai memegang mahkota oleh Raja
Elfrieden yang sebelumnya, Albert-dono.” (Souma)
【 Cih, jadi Kamu ingin berpuraa-pura menjadi Raja yang hebat? 】 (Castor)
【 Castor!….. Saya sangat minta maaf, Yang Mulia, Saya merasa terhomat
untuk memiliki kesempatan bertemu dengan anda untuk pertama kalinya.
Saya Ecksel Walter, Jenderal dari Angkatan Laut. Castor, sebagai pria yang
bergabung dengan militer, jangan pernah lupa untuk memperlakukan orang
lain dengan hormat tidak peduli orang semacam apa dia itu. 】 (Excel)
【 Gugh… Aku sudah mengetahui hal itu. Castor Vargas, Jenderal Ankatan
Udara. 】 (Castor)
Dia benar-benar memiliki tubuh yang kekar dan tidak bis dibandingkan
dengan orang biasa sepertiku, dengan surai tebal yang sangar dan tatapan
tajam milik seekor singa. Meskipun itu hanyalah sebuah tampilan video, tapi
itu terasa dia tepat berada disampingku. Aku paham alasan kenapa Liscia
mengaguminya, karena sikapnya sebagai orang yang telah berada didalam
militer dalam waktu yang lama.
【 ……… 】 (Georg)
Page | 25
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Castor! 】 (Excel)
【 Apa yang akan kamu katakan ditempat ini akan dianggap sebagai
perkataan dari Vargas Duchy*! Nasib warga yang tinggal di Vargas Duchy ada
dipundakmu, kamu tahu! Tolong berhati-hatilah untuk tidak membuat
pernyataan yang sembrono. 】 (Excel)
*TN: Duchy = wilayah milik duke
Seperti yang kuharapkan dari Duchess Ecksel Walter. Jadi Agar tidak
membuat perjanjian ceroboh kepada sisiku, dia menunjukan dirinya.
Penampilannya tak lebih dari seorang gadis muda, namun dia tidak dipanggil
Amazoness* karena tidak ahli dalam urusan militer dan politik. Seseorang
yang benar-benar tidak ingin kujadikan sebagai musuh.
*TN: Tidak tahu apa artinya jadi saya biarkan seperti itu.
Page | 26
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Yang Mulia, ada sesuatu yang ingin saya tanyakann kepada anda. 】 (Excel)
【 Apa yang akan anda lakukan kepada Wilayah Ketiga Duke? 】 (Excel)
Ecksel menatap langsung kemataku. Jika aku berbohong kepadanya, dia pasti
akan segera mengetahuinya.
“Jika kamu mematuhiku maka… aku tidak akan ikut campur ke dalam
wilayah Ketiga Duke.” (Souma)
“…… Aku akan memasukan Pasukan Ketiga Duke kedalam Royal Army untuk
membentuk Pasukan Gabungan. Sebagai tambahan, aku akan melarang
bangsawan memiliki prajurit tambahan, kecuali sejumlah prajurit yang
dibutuhkan untuk menjaga wilayah mereka. Prajurit yang tersisa juga akan
dimasukan kedalam Royal Army. Karena itu, Aku akan menghapuskan hak
istimewa yang kalian miliki untuk memegang sebuah pasukan. Hal itu juga
akan berlaku bagi wilayah bangsawan yang lain.” (Souma)
Page | 27
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Jika ini adalah masa damai, maka kupikir itu adalah sistem yang tepat.
Tapi, ini adalah zaman perang. Di utara, ancaman Pasukan Iblis sedang
mendekat dan dibarat, Kekaisaran masih memberikan tekanan kepada
semua negara. Amidonia dan Torgis masih bersiap untuk menyerang
wilayah kita dan di Timur, pertempuran kecil dengan Seven Headed
Archipelago Union masih tidak menunjukkan adanya tanda – tanda
berhenti. Ini adalah waktunya utuk membuat aturan terpusat.” (Souma)
【 Jika pusat menjadi buruk, nantinya apa yang Kamu lakukan!? Kamu pikir
Kamu bisa menyatakan bahwa KAMU tidak akan menjadi Tiran!? Jika semua
tentara diletakkan ditangan-MU, lalu siapa yang akan mengadili-MU!? 】
(Castor)
Ketika aku dengan tegas menyatakan hal itu, Castor segera terkejut.
Page | 28
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Selain itu, jika Raja dapat dengan bebas menetapkan dan menghapus
hukum, maka hukum tersebut tidak akan punya kekuatan untuk mengikat
Raja. Jadi, satu-satunya yang dapat mengadili Raja adalah Rakyat. Dalam
kasus munculnya seorang Tiran, maka untuk melindungi nyawa dan harta
mereka, Rakyat memiliki hak istimewa yang tidak dapat diganggu gugat
dari 【 Hak untuk Menolak 】: untuk menggulingkan Raja itu. Raja tidak
bisa melanggar hak itu. Itulah mengapa jika Raja memainkan hukum sesuka
hatinya, maka sudah pasti dia akan berakhir dengan digulingkan oleh
Rakyat.” (Souma)
Page | 29
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 ……… 】 (Castor)
【 Ughh…….. 】 (Castor)
Castor-pun terdiam.
Sebagai gantinya, Excel mulai bertanya kepadaku lagi.
【 Lalu, Yang Mulia. Setelah bagian dari Pasukan Ketiga Duke yang saling
mengawasi telah hilang, apa yang akan terjadi setelah Tentara Gabungan
menggunakan 【 Hak untuk Menolak 】 yang mereka miliki dan
menggulingkan Raja? Jika pasukan sendiri memiliki kekuatan untuk
menggulingkan Raja, Rakyat tidak akan dapat melakukan apapun untuk
melawan pasukan semacam itu. Pada akhirnya, bukankah Tentara Gabungan
hanya akan mengundang kediktatoran? 】 (Excel)
Page | 30
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Tentu saja, aku tidak percaya bahwa segala sesuatu dapat dikendalikan hanya
dengan mengikat mereka dengan Hukum. Namun, secara kasar, aku percaya
bahwa tidak ada masalah dengan hal itu. Secara halus, aku tidak dapat
melakukan hal lebih selain dengan melatih, mempromosikan orang
terpercaya sebagai komandan atau membangun rasa saling percaya dengan
tentara.
“Lalu, kuharap jawaban ini dapat menjawab pertanyaan 【 Apa yang akan
aku lakukan terhadap Pasukan Ketiga Duke 】, Duchess Walter.” (Souma)
【 Ya, itu telah menghilangkan kekhawatiran saya. Meskipun, masih ada satu
hal lagi yang ingin saya tanyakan. Saya telah mendengar tentang Kota Pesisir
baru yang dibangun oleh Yang Mulia. Ketika kota itu telah selesai, apa yang
akan terjadi terhadap Lagoon City? 】 (Excel)
Lagoon City. Kota yang merupakan jantung dari Walter Duchy. 【 Kota 】
adalah hal yang paling penting bagi Excel dan Suku Naga Laut. Dapat
dikatakan bahwa tanpa diragukan lagi, hal itu dapat memancing kemarahan
dari Sea Serpent.
Page | 31
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Aku pasti dapat menganggap Lagoon City sebagai pelabuhan Kure dan Kota
Baru sebagai Pelabuhan Sakai*. Kedua kota itu mungkin dapat berdampingan
dan berkembang bersama. Ketika aku menjelaskan hal itu kepada Excel, dia
mengangguk.
*TN: Yah silahkan cari informasinya sendiri di google
【 Setelah mendengar hal itu, saya dapat menenangkan pikiran saya. Mulai
dari sekarang, Saya Excel Walter dan juga Angkatan Laut Kerajaan Elfrieden
melayani dibawah kekuasaan Yang Mulia, kami akan mematuhi perintah
anda. 】 (Excel)
(…. Yah, sejauh ini semuanya masih berjalan sesuai rencana) (Souma)
Aku berbicara dengan Liscia yang berada disebelahku dengan suara rendah.
Page | 32
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
pasti ada alasan dibalik hal itu, dan kemudian membentuk hubungan sejak
awal.
Setelah aku mendengar hal itu, aku menjamin otonomi Lagoon City dan
keamanan dari Raja dan Ratu yang sebelumnya, dan setelah itu, aku
menyampaikan rencana yang akan kulakukan kepada sisinya (meskipun aku
tidak melaporkan rencana untuk menggabungkan pasukan Ketiga Duke
kedalam Royal Army… kelihatannya dia telah menebak seluruh tindakanku).
Untuk menghadapi situasi yang penuh dengan masalah setelah ini, kerja sama
dari Angkatan Laut adalah sebuah keharusan. Sebenarnya, bahkan sebelum
Duchess Walter mematuhi peringatan terakhirku, dia telah memindahkan
Angkatan Laut ke Royal Army.
Page | 33
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Castor! 】 (Excel)
【 Kamu terlihat mencurigakan. Aku telah melindungi negara ini selama masa
pemerintahan dua Raja terakhir dan aku akan tetap mengusir musuh luar dan
mengurangi wilayah musuh untuk seratus tahun. Meski begitu, mengapa,
tanpa berbicara dengan kami, Raja Albert tiba-tiba menyerahkan mahkotanya
kepada seseorang yang muncul entah dari mana seperti-MU? 】 (Castor)
Aku juga ingin tahu tentang hal itu. Setelah menyerahkan mahkota kepadaku,
awalnya aku hanya bekerja dengan panik agar aku tidak diserahkan kepada
Kekaisaran, lalu aku kembali bekerja dengan panik untuk menyelamatkan
negara ini dari keterpurukan. Karena aku terlalu sibuk, aku tidak punya waktu
untuk memikirkan hal itu: mengapa ayah Liscia dengan mudahnya
menyerahkan mahkotanya kepada seseorang sepertiku yang baru saja
dipanggil? Meskipun tampaknya dinegara ini, seorang Pahlawan adalah 【
Orang yang memimpin perubahan Zaman 】, tapi apakah dia benar-benar
percaya kepada orang sepertiku sampai sejauh itu?
【 Aku telah mengirimkan banyak surat kepada Raja Albert. Namun aku tidak
menerima balasan sama sekali bahkan sampai sekarang. 】 (Castor)
“Dalam hal ini, aku juga akan merasa terganggu jika Kamu mengatakan
seperti itu.” (Souma)
Page | 34
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Sungguh… aku tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Karena aku telah
dibebankan dengan berbagai jenis pekerjaan dan tanggung jawab, aku juga
tidak memiliki alasan apapun untuk melakukan hal itu. Sebaliknya, apa yang
di inginkan Raja sebelumnya dengan tidak membalas surat itu?
{itu… Meskipun ini adalah sesuatu yang tidak ada hubungannya, saat aku
memintanya bekerja sama untuk membujuk Duke Carmine, dia hanya
mengatakan 【 Pengganggu akan muncul jika aku bergerak.
Bagaimanapun, Souma telah menjadi Raja 】…..) (Liscia)
Aku tidak tahu apa yang orang pikirkan tentang orang lain
Yah, itu bukan tentang Raja sebelumnya yang tidak ada disini, tapi itu tentang
Castor yang sedang berada didepanku.
Castor membuat pernyataan yang membara. Apakah karena dia tipe otak
otot…?
“Apakah Kamu mengerti bahwa dengan melakukan hal itu, maka perbuatan
itu akan dianggap sebagai tindakan pemberontakan kepada negara?
Terlepas dari apakah Kamu akan mematuhiku atau tidak, setelah
peperangan, Kamu akan di adili oleh hukum.” (Souma)
Page | 35
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Angkatan Udara milikku tidak akan bisa dikalahkan oleh sesuatu seperti
Royal Army milikmu! Jika Kamu dapat melakukannya, maka buktikanlah! 】
(Castor)
Aku menatap kearah Duchess Walter dan dia terlihat sangat kesusahan. Jadi
ini sudah…. Percuma, ya?
“Tidak perlu. Kita tidak bisa membuang lebih banyak waktu lagi.” (Souma)
【 …..Kugh. 】 (Excel)
Meskipun aku dapat memahami apa yang Duchess Walter rasakan, situasi ini
telah terlanjur terjadi. Aku tidak punya waktu luang lagi untuk Castor. Hah….
Jadi aku gagal membujuk Angkatan Udara, ya? Jika aku bisa membujuk
mereka, maka kesempatan menang akan menjadi 99%, tapi dengann ini, itu
akan menjadi sebuah perjudian. Benar-benar menyusahkan.
Page | 36
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 ……….. 】 (Georg)
Aku saling bertatapan dengan Jenderal berwajah singa itu. Aku dapat
merasakan aura luar biasa yang keluar dari monitor, jika kami bertemu secara
langsung, maka kupikir aku akan memperlihatkan kaki-ku yang gemetaran.
“Yah, aku tidak akan bertanya apakah Kamu akan patuh atau tidak. Karena
ketika Kamu menerima bangsawan yang telah melakukan korupsi, maka
sudah jelas bahwa Kamu tidak berniat untuk mematuhiku. Jadi sia-sia saja
jika aku membujukmu.” (Souma)
【 ……….. 】 (Georg)
“Oleh karena itu, aku hanya akan menanyakan satu pertanyaan kepadamu.
Mengapa Kamu memberontak sampai sejauh ini?” (Souma)
【 Usiaku telah melewati 55 tahun, tubuh ini hanya bisa menunggu untuk
berkarat, tapi aku mendapatkan sebuah kesempatan yang luar biasa. Akalku
akan memutuskan nasib Elfrieden. Sebuah kesempatan sekali seumur hidup,
untuk melakukan hal-hal besar yang akan menjadi warisan bagi generasi
penerus adalah mimpi seorang prajurit. 】 (Georg)
Apakah dia berencana melawanku hanya karena alasan yang mirip dengan
apa yang akan dimiliki oleh orang tua berumur 50 tahun?
【 Pertanyaan bodoh. Seseorang tidak akan cocok menjadi prajurit jika dia
tidak bodoh. Aku akan membuatmu melihat jalan hidupku. 】 (Georg)
Page | 37
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Itu adalah hal yang sama. Kamu hidup jika Kamu tidak ingin mati. Kamu
mati jika Kamu tidak ingin hidup. Itulah yang disebut sebagai prajurit. 】
(Georg)
Dia mengatakan itu dengan nada tinggi yang memberi kesan raungan singa.
Diskusi lebih lanjut akan menjadi hal yang percuma.
“….. Lalu, tolong izinkan aku yang akan melangkahi pohon tua itu.” (Souma)
【 Meskipun pohon itu layu, itu adalah sebuah pohon besar yang dengan
jauh menyebarkan akarnya. Sebuah ketetapan hati yang setengah-setengah
tidak akan bisa melangkahi pohon itu. 】 (Georg)
Jika itu adalah ketetapan hati untuk melakukan perbuatan kejam meskipun
hanya sekali, aku telah melakukannya sejak lama.
【 …….. 】 (Georg)
“Aku memiliki usulan. Aku percaya bukan hanya sisiku yang tidak akan
melibatkan warga yang tidak berpartisipasi dalam pertempuran itu. Itulah
sebabnya, mari membuat sebuah peraturan, 【 Jika seorang musuh
dikalahkan atau ditangkap, maka pasukan yang dia pimpin akan segera
ditempatkan dibawah perintah sisi yang menang 】. Itu adalah sebuah cara
yang diambil untuk mencegah tentara melakukan balas dendam untuk
pemimpin yang kalah sehingga permusuhan tidak akan terus berlanjut.”
(Souma)
【 Baik. 】 (Georg)
Page | 38
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Aku tidak keberatan. Selama aku dapat mengalahkanmu, maka aku tidak
masalah dengan hal itu. 】 (Castor)
“……Terimakasih.” (Souma)
“Tunggu!” (Liscia)
Ketika Georg akan memutuskan transmisinya, Liscia yang selalu diam sampai
saat ini, memintanya untuk berhenti. Georg menyipitkan matanya.
Kedua orang itu hanya saling melihat satu sama lain untuk sesaat, tapi
kemudian Liscia tiba-tiba menarik rapier dari pinggangnya dan kamudian
menempatkan mata pisaunya dibelakang lehernya. Dengan sekali ayunan, dia
memotong kuncir kuda miliknya yang berwarna pirang platinum.
Whuuuuuuuuh!?
Page | 39
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Rambut yang terlihat seperti benang emas beterbangan kebawah dan jatuh
kelantai. Karena hal itu begitu tiba-tiba, bukan hanya aku tetapi Ketiga Duke
juga tercengang. Dalam sekejap, Liscia menjadi berambut pendek, namun
orangnya sendiri tidak menunjukan bahwa dia merasa terganggu dengan hal
itu, dan kemudian dia mengacungkan rapiernya kearah orb dan menyatakan.
“Ini adalah ketetapan hatiku. Aku akan berjalan bersama disisi Souma.”
(Liscia)
【 Aku telah menerima ketetapan hati Tuan Putri. Dalam hal ini, tolong
tunjukan ketetapan hati itu di medan pertempuran. 】 (Georg)
***
Setelah pertemuan dengan Ketiga Duke selesai, aku bertanya kepada Liscia
sesaat setelah kamu kembali ke Ruangan Urusan Pemerintahan. Disini juga
ada Aisha, yang telah kembali dari Desa Dark Elf, Hakuya, Poncho, dan Tomoe
yang bergabung dengan kami didalam ruangan. Semua orang dengan kagum
menatap perubahan yang terjadi pada Liscia, tapi orangnya sendiri terlihat
tidak terganggu sama sekali.
“Karena aku harus membuat perubahan… Apakah gaya rambut ini cocok
denganku?” (Liscia)
Page | 41
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Page | 42
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Page | 43
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
***
Itu adalah sebuah kota yang dibangun di lereng gunung yang agak tinggi.
Kastil Castor Vargas, Jenderal Angkatan Udara, sama seperti kota itu, istana
itu terlihat tidak sopan. Meskipun lokasinya telah membuatnya menjadi
sebuah benteng pegunungan, kastil itu juga tersembunyi dibelakang sebuah
benteng yang tinggi, jadi kemampuan defensifnya luar biasa menakutkan.
Lereng gunung membuat kereta pembawa battering arm ( sebuah alat
pengepung dengan pancang yang besar untuk menghancurkan gerbang) dan
Page | 44
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
siege tower (sebuah alat pengepung yang mirip dengan tangga yang ada di
truk pemadam kebakaran jadi dengan alat itu pasukan dapat melewati
tembok) menjadi tidak berguna, sementara tembok yang tinggi
menghentikan serangan dari infanteri dan kavaleri. Serangan yang efektif
hanyalah sebuah serangan udara yang dilakukan oleh Wyvern; namun, itu
adalah kelebihan dari keluarga Vargas, jadi dapat dikatakan bahwa kota itu
adalah sebuah benteng yang tak tertembus.
Selain itu, Castor Vargas, yang menguasai kota ini, adalah seorang Jenderal
yang bagus.
Meskipun Castor buruk dalam diskusi politik dan sejenisnya, dia telah
menunjukkan kekuatan tiada banding di medan pertempuran. Pada
pertempuran besar yang telah mempengaruhi Elfrieden 100 tahun terakhir,
dengan Wyvern Corp sebagai pasukan garis depan dan dia sebagai
komandannya, mereka selalu memimpin penyerangan dan menghancurkan
musuh asing. Dan meskipun kecerdasannya yang kurang juga menyebabkan
banyak kesalahan, kepribadiannya yang berdarah panas dan berpikiran luas,
dan juga kekuatannya yang hebat benar-benar menarik dan mempesona
bawahannya. Lebih mudahnya, dapat dikatakan kepribadiannya mirip dengan
Zhang Fei dari sejarah Cina atau Fukushima Masanori dari sejarah Jepang.
Karena dia adalah orang yang seperti itu, kegiatan pemerintahan di kota itu
diserahkan kepada bawahannya. Karena sudah jelas bahwa jika seseorang
yang lemah di bidang administrasi mencoba untuk masuk kebagian
pemerintahan, hasilnya tidak akan memuaskan. Hal itu bahkan mungkin bisa
dianggap sebagai hal yang baik. Sebenarnya, keadaan administrasi dikota itu
stabil, jadi, selama mata pencaharian yang mereka miliki stabil, warga akan
menghormati pemimpin mereka. Itulah mengapa para warga juga
mendukung Castor Vargas.
Ya…. Sampai pada hari pengabaian peringatan terakhir yang Souma berikan
terjadi, itu….
***
Page | 45
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Di bagian paling utara Kota Benteng Naga Merah, didepan gerbang yang
mengarah ke Kastil milik Castor Vargas, 【 Kastil Naga Merah 】, ada
segerombolan besar orang yang berkumpul disana. Gerombolan orang itu
terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin; mereka dengan jelas mewakili
seluruh warga yang tinggal di Kota Benteng Naga Merah. Orang-orang itu
dengan jelas merasa marah dan kesal, dan meneriakkan protes mereka
kepada para prajurit yang menjaga gerbang yang mengarah kedalam.
Page | 46
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Castor menendang kursi didekatnya dan berteriak. Kursi kayu itu menabrak
dinding dan hancur berkeping-keping, tetapi kemarahan Castor tidak mereda.
Seorang pria berambut putih yang terlihat seperti pelayan, yang telah berdiri
di ruangan itu sejak beberapa waktu yang lalu, dengan takut mulai berbicara.
Namanya adalah Tolman Bech. Sebenarnya, dia adalah Chamberlain di
keluarga Vargas dan telah dipercayai untuk mengurus kepentingan domestik
di Vargas Duchy. Chamberlain itu terlihat kekar karena dia memiliki sejarah
pekerjaan yang cukup unik: awalnya dia adalah wakil komandan dari Wyvern
Knight Corp, karena kemampuan administratifnya yang tinggi, sebagai
gantinya dia berubah menjadi Chamberlain.
Anehnya, Tolman merasa ragu untuk memberitahu Castor.
.Castor tidak dapat mempercayai hal yang baru saja dia dengar. Dia tidak
percaya apa yang telah Souma lakukan. Sudah jadi hal yang biasa didunia ini
bahwa warga tidak perlu tahu proses dari sebuah negosiasi. Semuanya akan
baik-baik saja hanya dengan memberitahu mereka hasil dari negosiasi itu.
Bagaimanapun, warga yang tidak berdaya tidak punya pilihan lain selain
menerima hasil tersebut.
Kelihatannya hal yang tampak konyol itu telah membangkitkan para warga.
Castor hanya bisa menggertakkan giginya karena frustrasi.
Page | 48
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
(Apakah ini yang dia maksud!? Si sialan itu, apakah yang dia maksud benar-
benar hal ini!) (Castor)
Castor telah terjatuh kedalam apa yang disebut sebuah rencana sederhana.
Mau bagaimana lagi. Bagaimanapun, dunia ini tidak memiliki konsep ‘Media
Masa’.
Meskipun telah ada teknologi yang serupa, yaitu Siaran Kerajaan, raja-raja
sebelumnya hanya menggunakannya untuk memberikan sedikit informasi
kepada warga. Jika warga tidak tahu apa-apa, maka akan lebih mudah untuk
mengatur mereka. Juga, karena akan sulit untuk menebak kemana opini
publik akan bergerak setelah menerima informasi itu, dengan sengaja
menggunakan hal itu adalah perbuatan yang tidak perlu. Oleh karena itu,
banyak orang, termasuk Castor, tidak tahu tentang kekuatan media dalam
mempengaruhi opini publik.
Disisi lain, Souma adalah orang yang datang dari sebuah zaman yang dibanjiri
media. Dia secara pribadi telah menyaksikan keuntungan dan kerugian dari
pengaruh media. “Sebuah negara memiliki senjata pemusnah massal!”.
Dengan mengatakan hal itu, media menjadi pemicu perang. Ada juga media
yang tidak dapat dipercaya yang selama beberapa dekade terus mencaci
pemerintahan di daerah mereka sendiri dan memperjuangkan ideologi yang
mereka sukai. Souma telah benar-benar mengerti bagaimana media dapat
memicu peperangan dan menyebabkan warga menghina pemerintahan di
negara mereka sendiri.
Page | 49
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Tentu saja tentara di Wilayah Ketiga Duke memiliki cadangan makanan dalam
jumlah besar, dan karena tentara telah membuka simpanan mereka dan
memberikan bantuan makanan kepada para warga, kondisi mereka tidak
seburuk dibandingkan dengan wilayah Raja. Kondisi yang sama juga terjadi di
Vargas Duchy.
“Warga tidak akan bisa memahami hal itu. Karena aturan damai yang
berlaku sampai sekarang, mereka khawatir bahwa kemungkinan mereka
akan ditelan oleh bahaya yang akan terjadi mulai sekarang. Dengan
demikian, mereka marah kepada Anda yang telah mengundang bahaya
itu.” (Tolman)
“Tidak mungkin…. Hati para warga yang telah hidup disampingku selama
bertahun-tahun dengan mudahnya berubah haluan!?” (Castor)
Jika Souma berada disini saat ini, dia akan menjawab Castor dengan kutipan
dari 【 De Pricipatibus 】
【 Jika sesorang harus memilih antara satu dan yang lainnya, maka akan lebih
baik untuk ditakuti daripada dicintai, kan? Pria adalah makhluk serakah yang
berpikir bahwa selama mereka mendapat keuntungan bagi diri mereka
sendiri, maka mereka bahkan dapat membunuh orang yang mereka cintai.
Sebaliknya, ketakutan itu tidak akan pernah menghilang karena tidak ada
seorangpun yang tidak takut dibunuh. 】
(Kutipan dari De Pricipatibus: Chapter 17)
Page | 50
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Meskipun itu adalah kata-kata yang kasar, kata-kata itu juga merupakan
kenyataan. Jika Kamu dipaksa untuk memukul seseorang dan Kamu disuruh
memilih antara temanmu dan pamanmu yang memiliki tato mengerikan
ditubuhnya, siapa yang akan Kamu pilih? Sebagian besar orang akan
memukul teman mereka. Setiap orang menghargai hidup mereka, dan jika
mereka memukul temannya, maka mungkin mereka hanya perlu dengan
panik mendamaikan mereka untuk berteman lagi. Itu adalah perhitungan
yang ada dipikiran setiap orang.
Para warga di Vargas Duchy juga memiliki perhitungan yang sama. Tidak
peduli seberapa besar cinta mereka kepada Castor, penguasa di tempat
dimana mereka tinggal, jika dia tiba-tiba menyatakan akan memberontak
kepada Yang Mulia, sang Raja, mereka akan segera meninggalkannya. Apakah
rumah mereka akan menjadi medan pertempuran? Apakah mereka akan
dianggap sebagai musuh dari Kerajaan Elfrieden? Banyak spekulasi yang
menyebar diantara para warga. Mereka menjadi cemas ketika hidup dan harta
mereka dalam bahaya, dan tentu saja orang yang akan menerima seluruh
kecemasan mereka adalah para pejabat yang menjadi sasaran kebencian
mereka.
“Sial! Bukankah akan sulit untuk mengumpulkan Wyvern Corp jika seperti
ini!?” (Castor)
Meskipun Wyvern Corp telah dipuji sebagai unit terkuat di Kerajaan, itu bukan
berarti bahwa mereka selalu berkumpul disatu tempat terus-menerus. Para
peringkat tinggi akan diberikan wilayah mereka sendiri, dan yang lainnya
menyewa ruangan diwilayah tersebut. Jadi, kondisi sebenarnya dari Corp itu
adalah bahwa mereka tersebar diberbagai kota diwilayah ini. Meskipun, para
bawahan akan berkumpul jika ada sebuah pengumuman, 【 Darurat 】, sama
seperti periode Kamakura di Jepang, hal itu akan menjadi tidak mungkin
untuk mengumpulkan mereka dalam kondisi kacau seperti sekarang ini.
Page | 51
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Dengan demikian, bahkan jika Angkatan Udara menjadi musuh, mereka tidak
dapat bergerak seperti biasanya. Perang Informasi yang dilakukan Souma
telah menyulitkan mereka kedalam posisi dimana mereka tidak dapat
bergerak sama sekali.
Penampilan Castor yang tampak sedih terlihat oleh putrinya Carla dari
bayang-bayang pintu. Istri Castor dan juga Ibu Carla, Axela, menerima
nasehat dari ibunya sendiri. Dia keluar dari keluarga Valga dan membawa adik
Carla yang masih bayi bersamanya ketika dia kembali ke Walter Duchy.
Namun, Carla tetap tinggal. Bukan hanya karena Carla mewarisi beberapa
kepribadian kasar milik ayahnya, tapi harga dirinya tidak akan bisa
memaafkan dirinya jika dia melarikan diri dan meninggalkan ayahnya.
Carla juga melihat kejadian dimana Liscia memotong kuncir kuda berwarna
pirang platinum miliknya. Liscia adalah temannya, jadi dia tahu tentang
kepribadian Liscia yang serius. Perbuatannya memberikan kesan bahwa dia
sama sekali tidak memiliki keraguan, Dia telah membulatkan tekadnya sampai
sejauh itu. Dengan demikian, Liscia yang menujukan ketetapan hatinya tidak
akan menjadi musuh yang bisa diremehkan.
(Saat ini ada 500 Ksatria Wyvern di Kastil Naga Merah. Musuhnya adalah
seseorang yang diakui Liscia, jadi dia pasti telah merencanakan sesuatu.
Dan kunci apakah kita bisa menggigit dan merobek rencana itu atau tidak
adalah 500 Ksatria Wyvern itu.) (Carla)
***
Page | 52
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Disisi lain, saat 50.000 pasukan yang ditempatkan dibagian selatan Dukedom
Amidonia mendengar berita bahwa Royal Army Kerajaan Elfrieden telah pergi
untuk menaklukan Duke Carmine, mereka segera memulai invasi mereka ke
Kerajaan Elfrieden.
Jalan raya besar yang masuk ke Elfrieden dari Amidonia dipisahkan menjadi
dua rute.
Satu rute mengarah ke Wilayah Duke Carmine. Bahkan jika jalan itu terbuka
dan mudah dilewati, Wilayah Carmine berdiri ditengah jalan ini. Dapat
dikatakan bahwa wilayah Carmine berperan sebagai perisai penjaga untuk
rute itu. Karena mereka telah berbicara dengan penguasa wilayah itu, Georg
Carmine, mereka dapat dengan berani berjalan melewati rute itu. Namun,
Pasukan Amidonia tidak menggunakan rute itu.
Alasannya karena Pasukan Amidonia mengatakan kepada sisi Royal Army dan
Sisi Ketiga Duke ( meskipun Angkatan Laut telah memisahkan diri) bahwa
mereka adalah bantuan untuk masing-masing sisi. Karena hal itu, mereka
tidak bisa mengambil rute langsung ke wilayah Carmine, agar mereka
dianggap sebagai pendukung Duke Carmine. Alasan lainnya adalah karena
untuk kepentingan nasional mereka jika perang antara Royal Army dan
Pasukan Ketiga Duke dapat diperpanjang selama mungkin. Kemudian,
intervensi militer Amidonia mungkin diperlukan untuk mencapai kondisi itu.
Jika, contohnya, mereka mendukung Pasukan Ketiga Duke yang memiliki
keunggulan dalam hal jumlah, ketika mereka memperoleh kemenangan,
Kerajaan akan segera digabungkan dibawah kepemimpinan Georg, dan
Amidonia hanya akan memperoleh sedikit hadiah.
Page | 53
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Untuk itu, Pasukan Amidonia memilih rute lainnya yang melewati kawasan
pegunungan selatan. Itu adalah rute yang separuhnya melewati Lembah
Gordoa diantara pegunungan Ursula di perbatasan Amidonia-Elfrieden
bagian selatan. Jalan di arah ini kasar, tapi setelah melewati lembah, mereka
akan sampai di pinggiran Kota Altomura. Aliran air yang mengalir dari
pegunungan Ursula membuat kawasan itu menjadi tanah paling subur di
Elfrieden. Itu adalah kawasan yang dulunya adalah bagian dari wilayah
Dukedom Amidonia.
Diantara tentara Amidonia yang sedang bergerak, Duke Amidonia, Gaius VIII,
dan Pangeran, Julius, menaiki kuda sambil menampilkan senyum jahat.
“Kukuku, akan lebih baik jika Raja dan Ketiga Duke bentrok sekeras
mungkin sementara kita memulihkan wilayah kita yang hilang.” (Gaius)
Page | 54
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Perang ini yang beberapa tahun kemudian akan disebut demikian secara tak
terduga menghasilkan banyak idiom klasik – seperti idiom 【 Ikan di Air
Keruh 】 yang berasal dari sebuah kejadian masa lalu. Idiom-idiom itu
terbentuk kedalam berbagai jenis, seperti strategi atau peribahasa, tapi jika
orang yang menciptakannya mendengar hal itu, mereka sepertinya tidak
dapat melakukan apapun selain membuat wajah masam. Bagi mereka, lima
hari itu adalah pertempuran hidup dan mati.
***
Page | 55
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Kekuatan militer mereka sekitar empat puluh ribu, kan? Mereka benar-
benar membawa pasukan yang banyak.” (Souma)
“Yah, untung mereka tidak melewati Carmine Duchy. Akan menjadi masalah
besar jika mereka ikut campur dalam pertempuran kita melawan Angkatan
Darat.” (Souma)
“Itu adalah ketakutan yang tidak perlu. Kita telah ‘mengatur’ beberapa hal
jadi hal itu tidak mungkin terjadi.” (Hakuya)
Hakuya dengan tenang mengatakan hal itu. Dia penuh dengan rasa percaya
diri tapi…. Memikirkan masalah yang dihadapi oleh desa yang dilewati
Pasukan Amidonia, aku tidak bisa benar-benar merasa senang.
“…. Kupikir ini adalah taktik tua dan kuno, tapi secar tak terduga ini berjalan
dengan baik.” (Souma)
“Yah, manusia pada dasarnya percaya pada apa yang mereka ingin
percayai. Yang Mulia juga harus memperhatikannya.” (Hakuya)
Page | 56
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Itu mungkin seperti yang diharapkan dari mereka, tapi… betapa pelitnya.”
(Souma)
“Itu karena perbedaan kekuatan nasional. Ini adalah batasan yang dimiliki
oleh militer Amidonia.” (Hakuya)
“Termasuk bantuan yang dapat kita kirim, sekitar lima ribu.” (Hakuya)
Tiga puluh ribu melawan lima ribu. Itu memiliki perbedaan enam kali lipat.
“Itu adalah sebuah kota benteng yang terletak ditanah yang datar, tidak
cocok untuk bertahan. Ditambah dengan perbedaan pasukan, mereka
mungkin tidak akan bertahan jika terjadi pengepungan 2 hari berturut-
turut.” (Hakuya)
“Paling buruk mereka akan kalah hanya dalam satu hari, ya?” (Souma)
Yang berarti, jika kamu memasukan penundaan informasi, tidak aneh jika
mereka telah kalah. Namun, itu hanya dihitung sejak saat permusuhan
terbuka dimulai. Aku berkata kepada Hakuya sambil tersenyum.
“Kita mengantisipasi hal ini dan mengirim ‘orang itu’, kan?” (Souma)
“Seperti yang anda katakan. Itu hanya masalah apakah mereka dapat
menahannya atau tidak.” (Hakuya)
“Maka kita tidak akan mengubah strategi kita. Kita tidak akan mengirimkan
bantuan ke Altomura.” (Souma)
Page | 57
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
***
Pada saat keputusan itu dibuat oleh Souma dan Hakuya, seorang pria sedang
bersujud di markas Pasukan Amidonia yang mengelilingi Altomura. Nama dari
pria kurus dan sudah jelas penakut itu adalah Wyst Garrotte, penguasa yang
mengatur daerah ini. Sebagai penduduk Altomura, dia harusnya adalah orang
yang memimpin pertahanan di Altomura, tapi karena suatu keadaan, dia
sekarang sedang bersujud didepan Gaius VIII yang memimpin Pasukan
Amidonia. Bediri disebelah Gaius VII yang sedang duduk dibangku, adalah
Pangeran Julius. Gaius melotot kearah Wyst, dan berkata.
“H, hyaah! Kami tidak berniat untuk menentang Pasukan Amidonia!” (Wyst)
“Tidak ada, tetapi karena tidak mungkin bagi kami untuk bertahan melawan
kalian! Altomura adalah sebuah kota yang dibangun di wilayah produksi
gandum yang bukan merupakan tempat yang mudah untuk bertahan. Kami
juga hanya memiliki tembok untuk pertahanan, dan juga hanya beberapa
ribu penjaga. Dibawah serangan 10.000 pasukan ini, hanya masalah waktu
sampai kami kalah!” (Wyst)
Gaius melihat kearah Julius, dan julius mengangguk dalam diam, menandakan
tidak ada yang aneh dari apa yang dia katakan. Gaius mengangguk, “humm”.
“Ya. Tanpa ada cara untuk mempertahankan diri, kami hanya bisa
memohon belas kasihan kepada anda Yang Mulia.” (Wyst)
Page | 58
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Saya, Saya ingin meminta anda untuk sedikit menunggu untuk hal itu.”
(Wyst)
“Kenapa?” (Gaius)
“Sa, saat ini opini sedang terbagi menjadi faksi anti perang dan faksi
perlawanan. Ada beberapa orang dari faksi perlawanan yang menyatakan
bahwa mereka akan membunuh (Bunuh semua orang Amidonia bahkan jika
kita kalah), dan bahkan beberapa orang dari faksi anti perang juga berpikir
hal yang sama.” (Wyst)
“I, itu tidak mungkin! Saya memohon untuk hidup saya disini. Tolong
jangan mencurigai saya.” (Wyst)
“………” (Gaius)
“Tapi kenyataannya ada orang-orang yang memiliki opini seperti itu. Itulah
kenapa saya pertama-tama pergi ke kamp ini untuk mendengarkan apa
yang akan Yang Mulia katakan.” (Wyst)
Gaius sedikit memikirkan perkataan Wyst. Apa yang dia katakan tidaklah aneh
tapi, apakah dia harus mempercayai perkataan pria ini atau tidak. Sementara
Gaius sedang jatuh kedalam pemikirannya, Julius menyela.
Page | 59
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Namun, masih ada orang bodoh yang tidak memahami hal itu. Saya tidak
mau Yang Mulia Gaius dan para prajurit anda terluka karena orang-orang
bodoh itu. Jika anda mengizinkan saya hidup maka saya akan mengarahkan
opini orang-orang yang ada didalam.” (Wyst)
Tepat setelah dia mengatakan itu, dia meninggalkan markas sambil berlari
cepat. Sambil melihat punggungnya yang mulai menghilang, Julius bertanya
kepada Gaius.
“Aku tidak butuh seekor tikus yang gemetar ketakutan didepan musuh.
Setelah kita tidak membutuhkannya lagi, kita akan meletakkan kepalanya di
gerbang sebagai contoh.” (Gaius)
Page | 60
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Gaius menjadi jengkel. Disisi lain, Julius dengan tenang menganalisa situasi
itu.
Page | 61
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
(Aku memiliki… perasaan buruk tentang hal ini. Ini seperti kita sedang
diseret, diseret kesuatu tempat yang dalam….. sesuatu seperti itu. Itu bukan
sesuatu yang bisa dilakukan oleh Wyst Garrotte….) (Julius)
***
~ Hari ke-dua ~
Fajar telah menyingsing. Serangan malam yang Julius takutkan tidak terjadi.
Gaius VIII memerintahkan seluruh pasukannya untuk menyerang, seperti yang
direncanakan. Tapi pada saat itu….
【 【 【 UUUUUUUUUUUOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHH 】 】 】
Sementara itu, seseorang pengendara kuda berlari dari arah Altomura menuju
kamp Amidonia.
Orang yang mengendarai kuda itu ada Wyst Garrotte. Wyst turun dari kuda
dengan sangat cepat seperti dia hampir berguling, dan bersujud didepan
Gaius dengan wajah ketakutan.
“Wyst! Mana janjimu untuk membuka pintu gerbang bagi kami!” (Gaius)
“Saya, saya sangat minta maaf! Orang-orang yang berada didalam benteng
jatuh kedalam keputusasaan, dan butuh banyak waktu untuk membujuk
mereka.” (Wyst)
Page | 62
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Gaius menarik pedang yang dia bawa dan mengarahkan ujungnya ke leher
Wyst.
“Hiiii!” (Wyst)
“De, dengan segala hormat Yang Mulia. Saya tahu saya tidak pantas
mengatakan hal ini… tapi mereka tidak bisa mengambil keputusan tepat
karena dikelilingi oleh 10.000 pasukan ini….” (Wyst)
“Te, teriakan perang yang baru saja terdengar dari Altomura karena sebuah
suara yang mengatakan (Amidonia tidak akan menepati janjinya, jadi kita
akan membawa mereka ke surga bersama kita)” (Wyst)
“………..” (Gaius)
“Ayah, akan ada banyak korban jika kita bertarung melawan prajurit mati,
kita harus menghindari hal itu. Mari tunjukan kebesaran hati kita disini dan
biarkan Sir Wyst kembali dan membujuk mereka sekali lagi, bagaimana?”
(Julius)
Page | 63
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Ka. Kali ini, saya akan pastikan untuk membujuk orang-orang didalam
benteng!” (Wyst)
“Dalam hal ini, bagaimana jika Anda menarik mundur pengepungan setelah
saya kembali kedalam benteng?” (Wyst)
“It, itu tidak mungkin! Tentu saja, itu hanya untuk sementara! Setidaknya
sampai siang, jika anda menarik mundur pengepungan, saya dapat
menggunakan kemurahan hati Yang Mulia untuk membujuk para warga!”
(Wyst)
“…… baiklah. Aku akan menarik pengepung sampai siang hari. Jika Kamu
tidak membuka gerbang setelahnya maka kami akan masuk secara paksa.
Apakah itu jelas?” (Gaius)
“Y, ya! Saya pasti akan membujuk orang-orang yang ada didalam!” (Wyst)
Page | 64
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Saat Wyst berbalik dengan penuh semangat seperti saat dia datang, Gaius
segara bergerak dan menarik mundur pengepung di Altomura. Tentu saja,
agar dapat segera menangkap pasukan apapun yang ada didalam benteng
yang mungkin mencoba menggunakan kesempatan ini untuk menyelinap
keluar, dia memberikan Korps yang memiliki pergerakan tinggi kepada Julius
dan menempatkannya digaris depan.
***
“Ya. Kamu melakukannya dengan baik. Jadi Wyst dapat melakukan sesuatu
saat ini, anak baik.” (Ecksel)
Wanita yang menyeruput teh itu adalah Laksamana Angkatan Laut Ecksel
Walter. Dia terlihat seperti berumur 20 tahunan tapi karena sebenarnya dia
adalah seorang mizuchi yang telah hidup selama lebih dari 500 tahun, bahkan
Wyst yang berumur 50 tahun tampak seperti anak kecil baginya.
Page | 65
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Fufu, tidak peduli seberapa banyak Kamu naik pangkat, Kamu akan selalu
menjadi bawahan dan anakku.” (Ecksel)
“Ah~, jadi saya akan terjebak dalam perlakuan seperti anak kecil seumur
hidup?” (Wyst)
Bahkan ketika manusia seperti Wyst menjadi orang tua beruban, Ecksel yang
terlihat muda mungkin akan terus memperlakukannya seperti anak kecil.
“Tapi… Raja baru itu juga sesuatu, bukan? Bahkan membuat Duchess Ecksel
mematuhi perintahnya.” (Wyst)
“Yang mulia menangani para bawahannya dengan kasar. Meskipun aku aku
telah bersumpah setia kepadanya sejak awal, tapi tiba-tiba dia menyuruhku
untuk (bawa orb Siaran Kerajaan dan pergi ke Altomura).” (Ecksel)
Ecksel menerima peringatan terakhir dari Raja tiga hari yang lalu, bukan di
Walter Duchy, tapi disini di Altomura, didalam kediaman Wyst. Karena apa
yang diperlihatkan didalam siaran itu terbatas, selama seseorang berada
didalam ruangan tertutup yang disiapkan dengan baik, keberadaan orang
tersebut tidak akan diketahui. Bahkan jika mata-mata Amidonia melihat siaran
itu, mereka pasti akan berpikir bahwa dia sedang berada di Walter Duchy.
Souma memanfaatkan hal itu dan secara rahasia mengirimkan Ecksel ke
Altomura.
Page | 66
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Tolong jangan gunakan umur anda hanya pada saat seperti itu.” (Wyst)
“Mengejek diri sendiri adalah hal yang bagus Kamu tahu, meskipun aku
benar-benar tidak akan mengizinkan orang lain mengatakan hal itu
kepadaku.” (Ecksel)
Anda hanyalah orang sembrono seperti Duke Vargas! Wyst ingin meneriakkan
hal itu, tapi dia menahan hal itu. Meskipun dia telah melewati umur 50 tahun
dia masih menghargai hidupnya.
“Begitu. Jadi tidak ada lagi hal yang harus saya lakukan?” (Wyst)
Page | 67
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Ecksel mengatakan hal itu sambil tersenyum kepada Wyst seperti Ibu yang
lembut. Hanya dengan melihat senyum itu, Wyst merasa seperti dia dapat
melupakan semua ketakutan sejak saat dia sedang berdiri didepan Gaius VIII.
***
Page | 68
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Membuat tuan rumah dan tamu bertukar peran 】… siasat ke tiga puluh
dari tiga puluh enam siasat milik Sun Tzu. Sebenarnya penafsiran sebagai
‘pengikut yang menggantikan tuannya’ lebih populer tapi ada juga kasus
dimana siasat itu digunakan untuk menunjukkan sebuah rencana dimana sisi
bertahan (tuan rumah) dan sisi penyerang (tamu) bertukar tempat. Karena sisi
yang bertahan menikmati keuntungan dari sebuah pertempuran, itu
menandakan situasi yang lebih baik dimana sisi penyerang akan bertarung
seperti jika dia sedang berada didalam perang bertahan di tempat mereka
menyerang.
***
Page | 69
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Dari bagaimana musuh melihat hal ini, ketika bangun, mereka tiba-tiba
menemukan sebuah benteng didepan mata mereka, dan bahkan benteng
tersebut diisi oleh Royal Guard. Jadi tentu saja mereka akan kebingungan.”
(Kaede)
“Yah ya…. Raja itu benar-benar memikirkan hal yang luar biasa, huh.”
(Hulbert)
Setiap dan seluruh 10.000 Royal Guard yang telah dipekerjakan oleh Souma
untuk pekerjaan pembangunan, saat ini telah menjadi ahli teknik tempur yang
bagus. Penyihir beratribut tanah menggunakan sihir tanah untuk menggali
daratan dan membuat parit, menumpuk tanah untuk membuat tembok, dan
menggunakan sihir pengerasan untuk memperkuat tembok tersebut. Para
prajurit menggali dan menumpuk tanah menggunakan tenaga manusia,
memperkuat tembok dengan beton primitif, dan menggunakan mesin yang
mereka bawa dari Ibukota untuk melakukan pembangunan. Sudah jadi hal
umum di dunia ini bahwa ketika seseorang ingin membangun benteng
ditanah kosong, orang itu hanya akan mempekerjakan penyihir beratribut
tanah, tapi karena seluruh prajurit biasa dan bukan hanya penyihir yang dapat
Page | 70
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Selain itu, berkat tambahan kemampuan milik Tomoe Inui, mereka dapat
mengangkut bahan-bahan dan orang dalam waktu singkat berkat Kereta
Rhinosaurus yang memiliki kekuatan besar. Separuh dari bahan-bahan yang
digunakan dikumpulkan dari apa yang telah ada di Ibukota yang dapat
mereka pasang di lokasi tempat tujuan. Untuk itu, dia menggunakan cara
Toyotomi Hideyoshi yang membangun 【 Benteng Semalam* 】 di Sunomata
sebagai referensi. Bedanya, dia menggunakan Kereta Rhinosaurus untuk
menggantikan Sungai Kiso.
*TN: Kalau saya terjemahkan jadi Benteng Satu Malam malah jadi kayak judul
lagu :v
Lalu, meskipun Royal Guard baru saja sampai pada sore hari sebelumnya,
benteng tersebut telah selesai dibuat dipagi harinya. Dari sudut pandang
orang-orang Randell, itu sudah pasti adalah benteng yang muncul dalam satu
malam. Dimasa depan hal itu akan disebut sebagai 【 Kastil Semalam Randell
】. Angkatan Darat yang sedang sibuk berurusan dengan rakyat yang marah
dengan siaran peringatan terakhir sama seperti yang terjadi di Vargas Duchy,
tidak dapat mengganggu pembangunan benteng.
“Tapi tetap saja, Kamu harus memberikan pujian kepada Duke Carmine. Dia
telah mengumpulkan seluruh pasukan Angkatan Darat di Randell sebelum
paringatan terakhir.” (Kaede)
“Meskipun karena hal itu kita harus menerima serangan dari empat puluh
ribu Angkatan Darat.” (Hulbert)
KABOOOOM!
Terdengar sebuah suara ledakan yang besar. Itu mungkin adalah serangan
sihir milik musuh yang menghantam tembok. Meskipun itu telah diperkuat
oleh pasukan anti-sihir milik Kaede, tembok itu tidak akan bertahan jika
menerima serangan bertubi-tubi seperti itu. Hulbert mengambil tombak
lempar yang ada didekatnya, menambahkan sihir atribut api kepadanya, dan
Page | 71
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Bukankah mereka terlalu sering menyerang kita disisi barat? Sisi lainnya
terlihat seperti hanya sesekali menerima serangan.” (Hulbert)
“….. Itu pasti para Tentara Bayaran Zem. Mungkin mereka yang disewa oleh
bangsawan korup.” (Kaede)
“GYAAAAAAAAHH.” (Prajurit A)
Hal menatap pahit kepada para prajurit yang berguling-guling seperti bola
api.
Page | 72
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Hal memiliki perasaan rumit didalam hatinya, karena sebelumnya dia terdaftar
sebagai Angkatan Darat. Hulbert dan Kaede yang dekat dengan sang Raja
adalah dua dari sedikit orang yang memiliki gambaran lengkap tentang
perang ini. Itulah sebabnya mereka mengerti apa yang coba dilakukan oleh
Raja. Mereka mengerti… tapi masih merasakan perasaan rumit.
“Hal!” (Kaede)
Sesuatu yang Kaede tunjuk adalah sebuah meriam besar yang saat ini sedang
dibawa menuju medan perang. Didunia ini dimana senjata yang
menggunakan bubuk mesiu tidak dikembangkan dengan baik karena adanya
sihir, hanya meriam yang dipelajari sebagai persenjataan Angkatan Darat.
Meskipun memiliki permasalahan dalam pergerakannya, Angkatan Darat,
melirik kekuatan penghancurnya yang tidak mengandung sihir, memiliki 3
buah meriam tersebut sebagai senjata pengepungan, yang tidak
membutuhkan pergerakan yang terlalu banyak. Saat ini, di Elfrieden, hanya
Angkatan Darat yang memiliki meriam darat.
Page | 73
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Itu sangat buruk nanodesu. Anti-sihir hanya mempan melawan sihir dan
api. Untuk serangan fisik, hanya ada tembok 【 beton kuno 】 yang dilapisi
dinding tanah inilah yang dapat diandalkan. Tembok ini lebih kuat dari
pada tembok biasa tapi jika mereka menerima serangan bertubi-tubi dari
itu….” (Kaede)
“Ap, apa yang harus kita lakukan, bahkan jika Kamu menanyakan itu
kepadaku! Bisakah Kamu melakukan sesuatu dengan sihir milikmu, Kaede?”
(Hulbert)
Page | 74
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
besar. Prajurit Dark Elf itu menempatkan sebuah anak panah di busurnya. Dia
kemudian mengarahkan anak panah itu keatas dan menembakkannya.
BOOM!
Sekali lagi, sebuah peluru ditembakkan dari kamp musuh. Dark Elf itu
menembakkan panahnya disaat yang hampir bersamaan. Saat ini, Hal dan
Kaede berpikir bahwa mereka mendengar suara siulan keras. Itu mungkin
karena sihir atribut angin yang ditambahkan kepada anak panah yang
ditembakkan oleh Dark Elf itu. Dua detik kemudian, peluru besi yang
ditembakkan itu hancur berkeping-keping di atas langit. Hal dan Kaede
membuka mulut mereka karena kagum.
“Ah, ya ampun. Saya lupa memperkenalkan diriku. Saya datang dari Hutan
Dewa-Pelindung, namaku adalah Thule. Senang berkenalan dengan anda,
sir Hulbert Magna.” (Thule)
Saat dia mengatakan itu, pria dark elf muda, Thule, tersenyum.
“Sir Hulbert mungkin sudah lupa, tapi pada saat bencana tanah longsor
besar terjadi di Hutan Dewa-Pelindung, anak perempuanku adalah salah
satu korban yang telah diselamatkan oleh Sir Hulbert dan Raja. Saya
kemudian mencari tahu nama Anda karena Saya ingin berterimakasih, tapi
pasukan penyelamat pertama telah kembali ke Ibukota… pada saat itu….”
(Thule)
BOOOM!…. CSHHING!
Page | 75
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Lalu… kenapa Thule-san ada disini? Anda bukan Royal Guard, kan?”
(Kaede)
Menatap wajah Thule, Kaede merasa ketegangan yang dia rasakan sedikit
menurun.
(Ada lebih banyak bala bantuan dari yang kupikir nodesu. Lalu kami
mungkin dapat bertahan hidup dan melewati hal ini) (Kaede)
Bukan hanya Dark Elf yang datang untuk membantu Royal Guard. Ada juga
mentan anggota yang memisahkan diri dari Angkatan Darat, termasuk Ayah
Hulbert, Glaive Magna. Mereka menjadi tentara sukarela, dan berpartisipasi
Page | 76
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Kaede-kun!” (Ludwin)
“Apa yang Anda lakukan disini! Sir Ludwin adalah Panglima Tertinggi
disini!” (Kaede)
Page | 77
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Maaf Kaede-kun. Tolong ambil alih posisiku untuk sementara. Kami akan
sedikit berurusan dengan benda berisik itu.” (Ludwin)
“Anda dapat menyerahkan pekerjaan seperti itu kepada Hulbert atau yang
lainnya nodesu!” (Kaede)
“Oi!” (Hulbert)
“Buka gerbang! Semua maju, menuju meriam itu! Kembali setelah benda itu
hancur! Abaikan pasukan musuh, jangan mengejar terlalu jauh. Fokus pada
tujuan penghancuran!” (Ludwin)
Page | 78
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Ayo pergi! Kita akan menunjukkan kepada mereka bahwa Royal Knight
bukan sekedar pertunjukan!!” (Ludwin)
Para Royl Knight berlari dengan semangat yang membara. Para tentara
bayaran jatuh dalam kepanikan karena berhadapan dengan serangan balasan
yang tiba-tiba itu dan barisan mereka muali berserakan. Saat ini tidak ada
yang dapat menghentikan serangan Royal Knight. Beberapa orang tertusuk
oleh tombak milik anak buah Ludwin. Beberapa lagi terinjak-injak oleh kuda
yang mereka tunggangi. Sebagian besar dari mereka adalah Tentara Bayaran
Zem yang dikumpulkan oleh para bangsawan korup dengan mengorbankan
harta mereka.
Tentara bayaran memiliki kekuatan tempur individu yang tinggi tapi mereka
lemah dalam pertempuran kelompok. Mereka bertarung dengan keputusan
masing-masing tanpa garis perintah yang bagus. Karena mereka hanya
disewa dengan uang, mereka tidak memiliki kesetiaan ataupun jiwa patriot—
ketika nyawa mereka dalam bahaya, mereka hanya akan melarikan diri. Itulah
mengapa mereka buruk ketika diletakkan untuk melawan sebuah kelompok
yang bergerak dengan satu tujuan seperti Ludwin dan anak buahnya. Para
tentara bayaran tidak dapat bertahan melawan sebuah kelompok seorang
diri, dan merea tidak dapat bekerja sama dengan sekutu mereka, sehingga
mereka disingkirkan satu persatu oleh Ludwin dan ditaklukan.
(Yang Mulia nantinya akan mengeluhkan tentang anggaran, tapi tidak ada
pilihan lain.) (Ludwin)
Dia merasa itu adalah pemborosan tapi dia memutuskan hal itu karena Ia
tidak dapat meninggalkan benda itu dan dia tidak punya waktu untuk
menarik benda yang susah digerakkan itu dan kembali. Dibelakang Royal
Knight yang kembali dengan membawa kemenangan, asap hitam dan
ledakan bergemuruh terdengar dari meriam yang meledak.
Page | 79
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Kesimpulannya, Angkatan Darat tidak dapat mencapai apapun hari ini dan
memutuskan untuk kembali ke Randell saat mata hari terbenam. Peperangan
itu berakhir dengan kemenangan disisi yang bertahan tapi Royal Guard-lah
yang awalnya berada disisi penyerang. Tidak peduli berapa banyak
pertempuran bertahan yang dimenangkan, situasi akan berbuah semakin dan
semakin buruk sampai mereka terpojok. Fakta ini jelas bagi siapa saja yang
melihatnya.
***
“Tuan Carmine! Ada apa dengan cara pertarungan yang lesu ini!”
(Bangsawan)
“Benar. Ini tidak seperti dirimu, Iblis yang ditakuti di medan pertempuran.”
(Bangsawan)
Itu semua adalah orang-orang yang, dengan jelas membenci Raja, sesaat
setelah Souma melakukan penyelidikan korupsi dan berbondong-bondong
menuju sisi Georg seperti lalat yang terbang menuju perangkapnya. Bagi
orang-orang ini, yang tidak memenuhi tanggung jawab mereka untuk
membayar ganti rugi dan menentang Raja, tidak ada masa depan yang
menunggu mereka. Jika mereka dikalahkan dalam peperangan ini, mereka
akan jatuh dalam kehancuran. Itulah sebabnya mereka mengeluarkan seluruh
harta pribadi mereka untuk menyewa tentara bayaran dari Zem dan
menantang Royal Guard.
Namun, dari sudut pandang mereka, cara bertarung Georg tidak memuaskan.
Pergerakan Angkatan Darat pada pertempuran hari ini terasa kekurangan
motivasi. Mereka mengerti bahwa moral para prajurit jatuh melihat
peringatan terakhir yang diberikan Raja, tapi Georg bahkan tidak mendesak
Page | 80
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
para prajurit untuk bertarung. Sikap yang tidak seperti Georg Carmine yang
terkenal dengan serangan tanpa ampunnya, hal itu membuat para bangsawan
merasa jengkel.
“Ada apa dengan Angkatan Darat pengecut itu! Perang dengan Raja telah
dimulai!” (Bangsawan)
“Tentunya Anda tidak takut setelah pergi sejauh ini kan!” (Bangsawan)
“Oh…?” (Georg)
“Guh….” (Bangsawan)
Hanya dengan sebuah tatapan dan sebuah kata, Georg membungkam para
bangsawan. Georg melihat para bangsawan yang terdiam, karena terserang
oleh aura jenderal yang besar, dan menghela nafas.
“Ji, jika begitu…. Jika mereka hanya berjumlah sepuluh ribu, mengapa kita
tidak mengalahkan mereka dengan sekali serang?” (Bangsawan)
“Tapi dengan cara itu, kalian-lah yang akan menerima kekalahan total. Juga,
kalian mengeluarkan 3 buah meriam dari gudang senjata milik Angkatan
Darat dan ketiganya dihancurkan.” (Georg)
Page | 81
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Dan juga ada satu hal lagi yang menggangguku. Tidak ada tanda-tanda
Souma berada didalam benteng.” (Georg)
“Dia bukan Raja seperti itu. Jika keberadaannya tidak diketahui maka dia
pasti berada disuatu tempat dan merencanakan sesuatu. Itulah sebabnya
kita harus memancingnya keluar.” (Georg)
“Jadi maksud Anda, para prajurit yang ada didalamn benteng hanyalah
umpan?” (Bangsawan)
“Aku tidak tahu dimana Souma atau apa yang sedang dia lakukan, tetapi
setelah dia membiarkan prajurit yang dia kirim mati, dia akan ditinggalkan
oleh bawahannya dan oleh warga. Pada akhirnya dia pasti akan muncul.
Saat dia muncul kita dapat melumatnya bersamaan dengan para prajurit
yang ada didalam benteng.” (Georg)
Georg adalah seorang beastman dengan kepala singa. Saat dia menyeringai
dia menunjukkan taringnya yang tajam. Melihat taring itu membuat para
bangsawan merasakan keringat dingin mengalir di punggung mereka. Pria ini
Page | 82
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Tapi kalian semua pasti lelah setelah pertempuran hari ini. Ini adalah
sebuah pertempuran yang tidak akan selesai besok atau lusa. Serangan
hanya akan dilakukan oleh Angkatan Darat, jadi kalian dapat beristirahat
sepanjang hari besok.” (Georg)
Nama pria itu adalah Beowulf Gardner. Dia adalah seorang beastman
berkepala serigala yang mengenakan seragam berwarna hitam, bersama
dengan Glaive Magna yang sekarang ini memisahkan diri dengan Angkatan
Darat, dia adalah salah satu dari dua orang yang dikenal sebagai dua roda
milik Georg Carmine. Lebih tepatnya dia adalah orang nomor dua di
Angkatan Darat saat ini.
Georg bertanya singkat kepada Beowulf
“Kalau begitu mari kita pergi menemui Raja dengan rencana yang kita buat
dengan sekuat tenaga.” (Georg)
Page | 83
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
***
Disisi lain, di Kamp Royal Guard, Hulbert dan Kaede duduk bersebelahan
untuk makan malam. Menu makanannya adalah 【 Zelring Udon Instan 】
yang Souma ciptakan. Itu adalah sesuatu yang dibuat dengan cara merebus
zelring udon dan memberikan bumbu yang kuat padanya, dan kemudian
mengeringkannya, dan ketika itu akan dimakan, tinggal merendamnya
didalam air panas dan tunggu sekitar satu menit, dan menjadi sebuah
makanan yang sempurna. Karena hal itu dapat dimakan dimana saja selama
seseorang memiliki air panas dan cangkir membutnya sangat terkenal
diantara Royal Guard tempat makanan itu didistribusikan.
Page | 84
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Aku senang karena Hal masuk ke Royal Guard nodesu. Jika Kamu tetap
berada di Angkatan Darat mungkin kita telah menjadi musuh nodesu.
Kamu bahkan mugkin tidak akan ada disini nodesu.” (Kaede)
“Tapi aku dikelilingi oleh empat puluh ribu Angkatan Darat karena hal itu.”
(Hulbert)
“Ini akan selesai dalam satu atau dua hari nodesuyo. Jika kita dapat
bertahan….” (Kaede)
“Jika kita dapat bertahan maka semuanya akan berjalan lancar, itu akan
terasa bagus, kan.” (Kaede)
“Aaah, sheesh, baik! Aku hanya harus melindungi Kaede dari apapun!”
(Hulbert)
Fajar telah menyingsing dan Angkatan Darat sekali lagi mulai melakukan
serangan.
Namun, tidak seperti kemarin, hanya ada serangan sesekali dari segala arah.
Anak panah dan sihir memang saling beterbangan, tetapi tidak ada pasukan
Page | 85
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Ketika Hulbert dan Kaede melihat ke timur, dengan tegang karena kata-kata
prajurit itu, mereka melihat seribu wyvern yang terbang kearah mereka dalam
formasi. Hulbert secara refleks memeluk Kaede. Kaede mengulurkan
tangannya dan menyentuh tangan yang ada dibahunya dan tersenyum
lembut “Ini akan baik-baik saja, Hal”.
Para wyvern itu melewati benteng dimana Hulbert dan Kaede berada dan
terbang kearah Randell.
Page | 86
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
***
Page | 87
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Sangat jarang bahwa kalimat 【 Otak otot 】 akan cocok dikatakan pada
seorang pria sampai seperti ini. Lagipula itu tidak seperti Castor mempunyai
niat buruk kepada Souma. Bahkan alasan mengapa dia memberontak adalah
dari pemikiran sederhana seperti bahkan Georg Carmine yang serius dan jujur
itu melawannya maka dia pasti bukan orang yang layak, jika orang seperti itu
tiba-tiba menjadi Raja dan ingin kami mematuhinya, maka aku akan menguji
keberaniannya di medan perang!
Page | 88
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“….. Pertanyaan yang tidak perlu. Anda sudah pasti tidak boleh melakukan
hal itu.” (Tolman)
“Lalu biarkan saya bertanya kepada anda Tuanku. Apakah anda ingin
merebut mahkota untuk anda sendiri?” (Tolman)
“Maka sudah jelas bahwa Anda tidak boleh menyerang. Tuan Carmine
mungkin dapat menenangkan negara, tapi Tuanku tentu saja tidak dapat
melakukan hal itu. Jika Tuan membunuh Raja tanpa menjadikan diri anda
sendiri sebagai Raja, maka tuan hanya akan menjadi seorang pembunuh
dan menjadi musuh seluruh kerajaan. Jika dia adalah Raja yang Jahat maka
Anda dapat mengklaim hal itu sebagai keadilan, tetapi pemerintahan yang
dilakukan Raja Souma sangat populer.” (Tolman)
Tuannya, Castor, memiliki perasaan benci terhadap Souma, tetapi perasaan itu
mungkin memiliki unsur 【 prasangka 】 yang ada didalamnya. Souma
memiliki watak reformist dan realistis yang dia tunjukan melalui Siaran
Kerajaan, seeorang Raja yang langka. Raja seperti itu sudah pasti membuat
Page | 89
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
cemas Castor yang berpikiran kuno. Dalam hal ini, Toman yang memiliki
pemikiran fleksibel memberikan penilaian yang tepat.
Castor menyela Tolman yang sedang menganalisa situasi saat ini dengan
tenang. Namun Tolman menggelengkan kepalanya dan hanya mengatakan
“tidak”.
“Lain cerita jika raja sebelumnya diturunkan dengan paksa, tapi Tuan
Alberto turun takhta atas keinginannya sendiri. Juga, anaknya, Putri Liscia
juga dengan aktif mendukung Raja baru. Jika kita memohon kepadanya
untuk bekerja sama, saya yakin beliau akan menggelengkan kepalanya.”
(Tolman)
“Uguu….” (Castor)
Castor juga telah melihat kejadian dimana Liscia menunjukkan tekadnya demi
Souma untuk melawan Georg yang dia hormati seperti ayahnya sendiri dan
bahkan sampai memotong rambutnya yang indah. Tekad yang ditunjukkan
Liscia bahkan membuat Carla kembali mengakui bahwa 【 Raja baru, Souma,
adalah negarawan yang hebat dan bukan seorang perampas 】.
Castor kembali kebingungan.
“…. Hanya ada tiga hal yang bisa kita lakukan.” (Tolman)
Page | 90
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Itu akan menjadi hal terbaik yang dapat dilakukan jika kita bisa, tetapi… itu
mustahil dengan situasi sekarang ini.” (Castor)
Dengan kota yang sedang berada dalam kekacauan dan pasukan tidak dapat
bergerak dengan benar, tidak mungkin menggabungkan Angkatan Udara
dengan Angkatan Darat. Selain itu, tampaknya situasi kacau ini tidak akan
berakhir dalam waktu dekat. Jika ini terus berlanjut, Angkatan Udara mungkin
hanya bisa duduk menonton perang dan mengikuti hasil dari pertempuran
antara Souma dan Georg. Tidak, sebenarnya akan lebih baik jika itu berakhir
dengan cepat. Jika mereka berlama-lama, satu-satunya yang akan mendapat
keuntungan adalah orang-orang Amidonia yang mengancam dari barat daya.
“Kedua, ini adalah yang paling aman dan hanya akan memakan sedikit
korban.” (Tolman)
“Apa!?” (Castor)
“Karena Tuan telah menolak Peringatan Terakhir itu, mungkin Tuan tidak
akan bebas tanpa hukuman, tapi setidaknya Tuan akan tetap hidup. Jika
Tuan pensiun dan menyerahkan kepemimpinan keluarga kepada Nona
Carla atau adik kecilnya dan semuanya berjalan dengan baik, nama
keluarga Anda mungkin akan bisa bertahan.” (Tolman)
Page | 91
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Tolman mendesah. Dia ingin rencana ini diterima, tetapi yah, orang yang akan
menerima rencana ini tidak akan pergi dan menentang Raja hanya
berdasarkan emosi semata. Itulah sebabnya, dia paham bahwa mereka tidak
akan menerimanya.
“Ya. Itu adalah hal yang sulit. Jika pemberontak dimaafkan dengan mudah,
dia tidak akan bisa mendisiplinkan pengikut lainnya.” (Tolman)
“Lalu….” (Castor)
“Lalu, untuk menjalankan rencana ini, kita harus 【 menangkap raja hidup-
hidup 】.” (Tolman)
Page | 92
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Jika kita dapat menangkap Raja Souma hidup-hidup, dia akan menerima
tuntutan kita sampai betas tertentu. Jika seperti itu perdamaian akan
menjadi mudah, saya pikir.” (Tolman)
“…. Itu mudah untuk dikatakan, tapi saat ini kita tidak dapat bergerak.
Bagaimana Kamu dapat mengatakan kita harus menangkap Souma di
situasi seperti ini?” (Castor)
“Kalau hal itu saya tidak tahu. Dia dapat meminjam prajurit dari Angkatan
Laut atau berteman dengan beberapa bangsawan dan meminjam pasukan
pribadi mereka, atau dia mungkin juga memiliki beberapa jenis skema yang
telah dipersiapkan. Namun, kenyataannya adalah bahwa mereka tidak bisa
membiarkan Pasukan Angkatan Udara kita untuk bergerak. Kita dapat
menduga bahwa dia memiliki beberapa trik lain yang telah disiapkan selain
menghasut warga.” (Tolman)
“Benar sekali. Jika itu hanya pada tingkatan Angkatan Laut atau pasukan
pribadi. Pasukan yang kita miliki sudah cukup untuk mengalahkan mereka.”
(Tolman)
Page | 93
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Ini adalah pesan untuk penduduk Kota Benteng Naga Merah. 】 (Souma)
***
【 Ini Adalah suara Souma Kazuya yang berperan sebagai Raja Elfrieden.
Castor Vargas telah menolak untuk menunjukkan kesetiaan kepada kami,
terlepas dari peringatan yang telah berulang kali diberikan. Akibatnya, Kami
menganggap Castor Vargas sebagai pemberontak, dan sebuah serangan
terhadap tempat tinggalnya, Istana Naga Merah telah direncanakan. Kami
akan menunda serangan itu selama satu jam dimulai dari sekarang dengan
alasan masyarakat umum, jadi selama waktu itu, tolong evakuasi penduduk
yang tinggal di Kota Benteng Naga Merah 】 (Souma)
Pidato Souma, disampaikan melalui Siaran Kerajaan dalam volume yang keras,
membuat warga menjadi panik. Bahkan warga yang sedang berdemo untuk
memprotes keputusan itu bubar seperti semut. Tentunya itu karena warga
yang kebingungan mencoba melarikan diri dari Kota Benteng Naga Merah.
Castor melihat situasi itu dengan pahit melalui jendela ruangannya.
“Saya rasa dia mengatakan bahwa dia tidak membutuhkan para warga lagi
untuk menahan kita.” (Tolman)
Page | 94
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Mungkin. Tapi saya tidak bisa mengatakan hal apa itu….” (Tolman)
“Tapi aku belum mendengar laporan apapun tentang pasukan yang menuju
kearah sini.” (Castor)
Tentu saja, bahkan Tolman tidak dapat menduga apa yang Souma
rancanakan. Mereka telah mengirim wyvern pengintai sebelumnya, tapi
mereka tidak melihat tanda-tanda kedatangan sebuah pasukan. Namun
Souma menyatakan bahwa dia akan menyerang 【 Istana Naga Merah 】
dalam satu jam. Itu mungkin hanyalah gertakkan, tapi jika seperti itu, dia tidak
dapat memahami alasan mengapa dia memerintahkan warga untuk lari. Jika
dia hanya ingin mengulur waktu, maka membiarkan warga mengelilingi istana
akan jauh lebih efektif.
Tolman merasakan sedikit keanehan pada perkataan Souma. Itu benar…. Jika
dia ingin menyerang tempat ini maka dia akan mengatakan untuk menyerang
【 Kota Benteng Naga Merah 】. Bagaimanapun, kota-kota diwilayah ini
tertutup dinding dan terhubung dengan Istana ini. Namun Souma berkata dia
akan menyerang 【 Istana Naga Merah 】. Yang berarti, dia berkata bahwa
dia tidak akan menyerang kota tapi benar-benar menyerang tempat ini. Jika
itu bukan hanya kesalahan kalimat, maka tindakan yang akan dia ambil
adalah….
Setelah sampai sejauh itu, Pemikiran Tolman kembali terganggu oleh suara
Souma.
Page | 95
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Tidak seperti sebelumnya, itu adalah suara yang sederhana. Suara itu
terdengar dari penerima yang diletakkan dipojok ruangan ini. Wajah Souma
ditampilkan disana. Souma biasanya tidak terlalu peduli dengan apa yang dia
kenakan, tetapi saat ini Ia berpakaian seragam untuk Raja saat pergi
berperang. Itu redup dan susah dibedakan, tapi kelihatannya dia berada
disebuah ruangan kecil. Castor menyiapkan orb miliknya dan berdiri didepan
benda itu.
【 Benar. 】 (Souma)
Meskipun dipanggil Raja palsu. Ekspresi Souma tidak berubah. Sebaliknya, dia
terlihat seolah-olah melihat sesuatu yang tidak signifikan, dengan mata
dingin. Mata itu sedikit membuat Castor ketakutan.
“Cih….” (Castor)
“Jadi, apa yang Raja inginkan? Aku akan menyerang, bukan?” (Castor)
“Tentu saja! Jika Kamu ingin menyerang, maka datanglah! Tapi sekali lagi,
Kamu tidak terlihat memiliki pasukan untuk menyerang Kota Benteng Naga
Merah.” (Castor)
Page | 96
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Aku tidak pernah berkata akan menyerang ‘Kota Benteng Naga Merah’.
Sejak awal, Aku hanya perlu menyerang dan menangkapmu. Yang
kubutuhkan hanyalah menyerang ‘Istana Naga Merah’ 】 (Souma)
【 ….. ini saatnya. Aku akan menunjukkan kepadamu. Senjata utama nomor 1
dan nomor 2, TEMBAK! 】 (Souma)
Lalu dua ledakan keras terdengar dari kejauhan. Lalu sesaat kemudian.
KABAAAM!!!!
Didalam tentara Elfrieden, hanya Angkatan Darat yang memiliki meriam untuk
digunakan di pertempuran darat, dan meriam itu hanya berjumlah tiga buah,
untuk digunakan dalam pengepungan benteng. Dia tidak pernah mendengar
bahwa Royal Guard memiliki hal itu. Mungkinkah mereka membuat beberapa
meriam baru, pikir Vargas, tetapi itu membutuhkan banyak waktu dan biaya.
Tidak terpikirkan bahwa benda itu akan dibuat dalam masa perekonomian
yang sedang sulit seperti saat ini.
Namun, Souma dengan tenang menyatakan.
Page | 97
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Bukan. Mereka telah ada di Royal Guard bahkan sebelum aku menjadi Raja
】 (Souma)
“Lapor!” (Prajurit)
Pada saat itu, ada petugas lain yang berlari masuk kedalam ruangan
membawa laporan yang tidak dapat dipercaya.
***
Satu-satunya kapal laut yang dimiliki Royal Guard, dimahkotai dengan nama
raja sebelumnya. Dia adalah flagship dari Angkatan Laut Kerajaan. Bentuknya
mirip dengan flagship milik armada gabungan selama Pertempuran Tsushima,
Mikasa. Dia bukan digerakkan oleh mesin uap, tetapi ditarik oleh dua naga
laut seperti kuda yang menarik kereta. Namun, saat ini dia berada didarat,
dan sudah jelas tidak ada tanda-tanda dari naga laut yang tinggal dilaut.
Juga, saat ini dia memiliki total empat meriam utama dibagian depan dan
belakang kapal. Mereka adalah meriam-meriam yang baru saja menyerang
Istana Naga Merah. Sekarang kepal perang itu dibawa kedaratan, dan dia
menjadi sebuah senjata artileri.
KABOOOM!!!
Page | 98
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Sebuah ide yang licik. Castor merasa seperti sedang melihat Iblis. Jika Castor
adalah orang yang sedikit lebih modern yang kenal baik dengan persenjataan,
dia akan berpikir bahwa kapal perang itu hanya digunakan seperti sebuah
railway gun*. Namun, bagi orang didunia ini dimana ide tentang railway gun
sama sekali belum ada, tindakan Souma terlihat seperti sesuatu yang dilakukn
oleh dewa atau iblis.
*TN: Railway gun adalah kereta yang mengangku meriam, agar meriam
tersebut lebih mudah dipindahkan.
【 Seorang manusia biasa. Seorang pria tak berdaya di jalanann yang dengan
putus asa memutar otaknya. 】 (Souma)
【 Semua orang. Termasuk aku. Kita semua telah dimanipulasi dengan suatu
cara. Tapi aku akan menari sesuai keinginanku. Tidak sepertimu yang hanya
menari* karena Kamu terbawa oleh aliran. 】 (Souma)
*TN: Odosareru dapat berarti dimanipulasi atau dibuat menari.
Page | 99
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Ayah! Kelihatannya serangan terhadap Istana ini hanya datang dari kapal
perang Alberto! Aku akan memimpin beberapa unit wyvern dan
menghentikan kapal perang itu!” (Carla)
“Tunggu, Carla! Kita masih tidak tahu jika ada jebakan lain disuatu tempat!”
(Castor)
“Itulah sebabnya aku harus pergi! Ayah harus tinggal di Istana, hanya untuk
jaga-jaga!” (Carla)
“….. Saya sangat setuju. Saya ingin melihat seperti apa orang tuanya.”
(Tolman)
Tolman mengatakan sebuah sindiran, tapi Castor tidak memiliki tenaga yang
tersisa untuk menanggapi hal itu.
“Tolong Tolman. Awasi Carla supaya dia tidak melakukan hal yang
gegabah.” (Castor)
“….. Saya rasa mau bagaimana lagi. Saya undur diri kalau begitu.” (Tolman)
“Wyvern akan datang kearahmu saat kita berbicara. Kami akan membuka
kulit samaranmu!” (Castor)
Page | 100
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
***
Kavaleri wyvern yang dipimpin oleh Carla terbang dilangit dengan formasi
yang bagus.
Mereka menggunakan sihir angin untuk mencapai ketinggian yang tidak
dapat dicapai oleh bola meriam, berkumpul kembali dan menukik untuk
menyerang. Begitu mereka berkumpul kembali, wyvern milik Tolman datang
mendekat kearah wyvern yang Carla naiki ketika dia hendak memberikan
perintah penyerangan.
*TN: Meskipun Carla sendiri adalah seorang Dragonewt, yang dapat terbang
sendiri, Dia biasanya akan menaiki seekor wyvern agar dia dapat
berkonsentrasi penuh dalam bertarung.
“Ada sesuatu yang aneh. Meskipun kita berada di ketinggian kita tidak
dapat melihat pasukan musuh yang lainnya. Kelihatannya pasukan musuh
benar-benar hanya 【 Alberto 】.” (Tolman)
Page | 101
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Tidak bisa, kah? Maaf, aku tidak terlalu akrab dengan pertarungan darat.”
(Carla)
“Itu tidak dapat dilakukan. Bahkan jika anda mampu menyerang Istana,
anda membutuhkan unit dengan mobilitas yang lebih tinggi untuk
mengambil alih istana itu. Namun, saya tidak melihat satupun dari unit itu
diantara pasukan musuh.” (Tolman)
“Saya tidak tahu. Tapi bukankah ini berarti musuh sedang merencanakan
sesuatu?” (Tolman)
“Meski begitu, bahkan saat ini Istana Naga Merah sedang di bombardir.
Untuk menjamin keselamatan Ayah, kita harus menghancurkan kapal
perang itu.” (Carla)
【 【 【 OOOOOO!! 】 】 】 (Prajurit)
Page | 102
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Angkatan Udara sangat menghormati pasangan Ayah dan Anak dari keluarga
Vargas yang memiliki kekuatan luar biasa.
Persenjataan utama yang dimiliki kapal perang Alberto tidak akan mampu
melawan kecepatan itu, dan armornya tidak akan mampu bertahan lama
menghadapi serangan yang dilakukan oleh wyvern. Itulah sebabnya
kehancuran kapal perang 【 Alberto 】 hanya tinggal menunggu waktu….
Atau itulah yang seharusnya terjadi.
Hujan anak panah diluncurkan dari kapal perang 【 Alberto 】 kearah kavaleri
naga yang sedang menukik. Tidak dapat menangani tembakan anak panah
seperti aliran hujan yang naik dari atas tanah, kavaleri naga itu kembali naik
keatas. Hanya dengan sebuah serangan itu, beberapa wyvern jatuh, dan
diantara orang-orang yang berhasil mundur dengan aman, ada yang memiliki
Page | 103
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
wajah kesakitan karena ada anak panah yang menancap ditubuh mereka.
Melihat kejadian mengerikan itu, Carla memukulkan tinjunya ke lututnya.
“Mereka dapat mengenai kavaleri wyvern yang masih berada ratusan meter
diudara. Itu bukan perbuatan manusia. Dan jumlah itu… saya pikir mereka
adalah senjata balistik anti-udara yang ditambahkan sihir angin.” (Tolman)
Tolman menganalisa hal itu dengan setenang yang dia bisa. Carla
mengerutkan alisnya.
“Senjata balistik!? Mengapa hal seperti itu diangkut diatas sebuah kapal!?”
(Carla)
“Dia mungkin mengambil beberapa senjata itu dari suatu benteng. Yang
artinya kapal perang itu saat ini telah menjadi benteng kecil. Benar-benar
menyusahkan.” (Tolman)
Page | 104
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Saya ingin tahu… meskipun anda dapat menyebut itu sebagai sebuah
benteng kecil, itu masih tetap berbentuk sebuah kapal. Saya pikir itu masih
memiliki titik buta yang sama.” (Tolman)
“Antara dek dan permukaan air. Kapal perang tidak memiliki sarana untuk
menyerang apapun yang lebih rendah dari dek mereka. Dalam kasus
alberto, jarak antara dek dan permukaan tanah adalah titik butanya. Yang
berarti jika kita ingin menyerang kapal itu…” (Tolman)
“Mengerti, tetapi hanya senjatanya? Bukankah akan lebih cepat jika kita
melumat seluruh kapal perang?” (Prajurit)
“Kupikir Souma ada didalam kapal itu. Jika kita membunuh Souma, kita
tidak bisa lagi menenangkan warga dan Ayah akan membawa aib karena
menjadi seorang pembunuh. Kita harus menangkap Souma hidup-hidup.”
(Carla)
Page | 105
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Carla mengangguk mendengar jawaban dari para prajurit itu. Dia sekali lagi
meneriakkan perintah penyerangan, “Serang!” lalu seluruh kavaleri wyvern,
terjun kebawah dengan kepala terlebih , seolah-olah mereka ditembakan.
Mereka memperbaiki posisinya tepat sebelum menabrak tanah dan terbang
rendah, seolah merayap ditanah. Seperti yang diharapkan dari para prajurit
yang memiliki latihan berat siang dan malam, tidak ada satupun dari mereka
yang terjatuh dari serangkaian manuver itu.
“””Aye!””” (Prajurit)
Seperti perintah Carla, para wyvern mengeluarkan nafas api, mengenai dan
menghancurkan seluruh persenjataan yang dimiliki 【 Alberto 】. Sesaat
kemudian, meriam utama 【 Alberto 】 yang dipasang di bagian depan dan
belakang meledak dan membakar senjata balistik. Setelah menghancurkan
senjata yang terpasang pada 【 Alberto 】, kavaleri wyvern itu naik seakan
menaiki asap yang membumbung dari kapal itu. Percaya diri akan
kemenangan yang akan didapatnya, Carla dengan elegan berputar
menggunakan wyvern-nya.
Page | 106
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“””OOOOOO!!””” (Prajurit)
“……….” (Tolman)
Hanya satu diantara para kavaleri wyvern yang menunjukkan wajah penuh
keraguan.
Ketika Tolman menyadari hal itu, Carla dan kavaleri wyvern telah menyerbu 【
Alberto 】. Tolman mengutuk kebodohannya sendiri dan memukul lututnya
dengan tangkai pedang yang dia bawa.
***
“Lapor! Kami saat ini sedang melakukan pencarian didalam kapal perang 【
Alberto 】, tetapi kami tidak melihat satu nyawapun, jangankan Raja palsu
Souma.” (Prajurit)
“Tidak mungkin! Lalu dengan apa kita bertarung sampai saat ini!” (Carla)
Sebuah kapal tanpa awak. Pemboman yang baru saja terjadi dan pembom
yang tidak ditemukan. Itu hampir seperti cerita kapal hantu yang sering
dibicarakan. Apakah Raja palsu Souma menggunakan beberapa sihir
terlarang. Keringat dingin mengalir dipunggung prajurit Angkatan Udara.
Kamudian, datang sebuah laporan baru.
Page | 107
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Lapor! Kami menemukan bagian dari baju besi di antara sisa-sisa meriam
dan senjata balistik yang hancur!” (Prajurit)
Jawaban itu datang dari Tolman yang terlihat sedih yang baru saja memasuki
anjungan kapal. Tolman mendatangi Carla dan memberi saran.
***
Page | 108
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
kurangnya prajurit ini, jalan yang Souma dan Hakuya pilih adalah untuk
menumpuk rencana diatas rencana untuk memisahkan Castor dari
bawahannya dan hanya dengan dua puluh orang pilihan, mereka akan
menangkap Castor.
Para pembom yang ada didalam Alberto adalah boneka berarmor yang
kugerakkan menggunakan 【 Living Poltergeist 】 milikku. Aku bermain
dengan Angkatan Udara menggunakan senjata utama dan senjata balistik
yang aku ambil dari dinding Istana Parnam*. Dengan cara itu, sementara
kavaleri wyvern sedang terpancing oleh 【 Alberto 】 yang kosong, aku
menggunakan celah itu untuk menyusup ke dalam Istana, dan saat ini aku
dapat menangkap Castor.
Page | 109
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Duke Vargas memiliki pemikiran yang kurang, tapi dia masih menyadari
kenyataan itu dengan baik. Dia telah beberapa kali masuk dalam bahaya
selama hampir seratus tahun dia berada didalam militer. Itulah sebabnya, kita
akan menggunakan kenyataan yang dia sadari bahwa dia tidak cocok
melawan orang yang selalu menyerang dari belakang seperti Yang Mulia.
Kemungkinan besar, dia akan ragu dan berpikir bahwa Yang Mulia masih
menyimpan sesuatu. Bahkan jika Duka Vargas ingin keluar, pelayan Tolman
atau orang lain akan menyelanya 】
【 Saya tidak mau mendengar hal itu dari Yang Mulia yang bahkan
mengusulkan sebuah rencana untuk menggunakan kapal perang di darat.
Saya hanya menilai watak seseorang dengan hati-hati, Yang Mulia adalah
orang yang menghancurkan mereka dari luar 】
Yah, itulah bagaimana kira-kira aku dan Hakuya menggunakan keahlian kami
masing-masing untuk mematangkan rencana ini. Sebagai hasilnya, rencana
itu berjalan dengan lancar, dan kami tim penyusup dapat memasuki Kota
Benteng Naga Merah. Hanya ada sejumlah penjaga di Istana, tapi mereka
semua disapu oleh prajurit nomor 1 du kerajaan, Aisha.
Page | 110
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Aku sangat senang kita bisa bertemu satu sama lain seperti ini, Castor
Vargas.” (Souma)
Saat ini, aku sedang ada didepan Marsekal Angkatan Udara, Castor Vargas di
ruang pertemuan yang terletak didalam Istana Naga Merah. Dia terlihat lebih
muda dari yang terlihat di tampilan proyeksi. Itukah kesanmu saat melihat
pria setinggi dua meter dan memiliki ekor dan sayap naga? Aku tersenyum
pahit kepada diriku sendiri.
Aisha dan tim penyusup elit maju kedepan untuk melindungiku. 【 Boneka
Mushashiboy-kun (besar) 】 yang ada diantara mereka tampak tidak nyata…
aku bisa mengatakan bahwa itu adalah pilihan yang aneh.
Melihatku dilindungi oleh para prajurit, Castor berteriak.
“Oi Souma Kazuya! Kamu seorang pahlawan bukan!? Bukankah Kamu malu
kepada dirimu sendiri, untuk bersembunyi dibelakang seorang wanita!?
Bertarung satu lawan satu denganku!” (Castor)
Ditantang untuk bertarung satu lawan satu, aku hanya bisa mengangkat
bahuku. Memiliki pertarungan melawan bos meskipun aku tidak pernah
punya kesempatan untuk meningkatkan levelku adalah sesuatu yang tidak
masuk akal, kan. Meskipun aku adalah bagian dari tim penyusup, aku bahkan
tidak mengalahkan satupun penjaga. Yah, aku tidak berguna disini, tapi
dengan cara lain, aku saat ini sedang berada ditengah pertarunganku sendiri.
Page | 111
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“…. Yah, apapun itu. Aku tidak punya banyak waktu, jadi aku akan
menangkapmu disini.” (Souma)
“Hmph, coba saja! Jangan pikir Kamu dapat menangkapku hanya dengan
beberapa orang!” (Castor)
Page | 112
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Aisha mengayunkan pedang besar itu dengan sekuat tenaga, dan membuat
Castor terpelanting kebelakang.
Castor mendarat dengan gesit, dan mengutuk.
“Ya. Aku memang tidak bagus dengan kepalaku. Tapi kami memiliki
Hakuya, Juna, dan Duchess Walter, semua orang yang memiliki kepala
bagus. Namun ketika aku mengatakan bahwa kekuatanku akan berguna
bagi kekuasaan Yang Mulia, ketika aku mengatakan aku dapat berdiri
disampingnya, aku tidak masalah dengan ‘kekuatan gila’ ini!” (Aisha)
Ah…. Ini memalukan. Aku tahu ini bukan kejadian semacam itu, tapi aku tidak
punya pilihan lain selain merasa senang ketika seorang dark elf cantik
mengatakan sesuatu seperti itu kepadaku. Berkebalikan dengan senyum lebar
yang kumiliki, Castor memiliki ekspresi jijik diwajahnya.
Saat dia mengatakan hal itu, Castor sekali lagi mengayunkan pedangnya
kearah Aisha, tapi pada saat itu.
Page | 113
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“!?” (Castor)
“Kuh!” (Castor)
“Aisha!” (Liscia)
Mendekat kearah Castor yang saat ini tidak dapat bergerak, Aisha
memukulnya dengan ayunan penuh menggunakan bagian datar dari pedang
besarnya. Suara es yang hancur terdengar dan sesaat kemudian diikuti oleh
suara Castor yang menabrak dinding terdengar. Aku menyaksikan kejadian
Page | 114
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Liscia mengatakan hal itu sevara blak-blakan saat dia menatap Castor dengan
mata dingin.
“Itu…..” (Castor)
“Tidak, apa yang Ayah inginkan tidak ada hubungannya dengan hal ini. Aku
ingin Souma menjadi Raja karena keinginanku sendiri. Jika Ayah ingin
mengambil kembali mahkotanya, maka aku akan bertarung melawannya
disisi Souma.” (Liscia)
“Karena aku ingin melihatnya. ‘Bentuk baru’ dari negara ini yang akan
Souma buat.” (Liscia)
Sambil mengatakan hal itu, Liscia memasang sesuatu berwarna hitam dileher
Castor.
“Anda pasti sudah mengetahui ini, tapi ini adalah 【 Kalung* Perbudakan 】
yang digunakan oleh para budak. Item ini mengandung sihir yang akan
membuat pemakainya menuruti perintah tuannya, dan ketika sesuatu
kekerasan dilakukan kepada tuan tersebut, item ini akan memotong leher
budak yang melakukannya. Jika kalung ini dilepaskan tanpa persetujuan
sang tuan, itu juga akan memotong leher budak tersebut. Terakhir, tuan
untuk kalung ini telah diatur untuk Souma Kazuya.” (Liscia)
Page | 115
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
*TN: Saya tidak yakin menerjemahkannya sebagai kalung, itu adalah benda
yang biasanya terpasang dileher anjing (entah apa namanya xD )
“………….” (Castor)
“Ayah!” (Carla)
Gadis dengan rambut berwarna merah api dan pupil emas berkilauan dan
sepasang sayap naga bergegas menuju kearah Castor. Ecksel pernah berkata
“salah satu cucuku tinggal disisi Castor….” Dengan wajah sedih. Yang berarti
gadis ini pasti adalah putri Castor, Carla. Beberapa saat yang lalu aku
merasakan kapal perang 【 Alberto 】 yang sedang dilucuti. Melihat armor
logamnya yang berwarnya merah, dia mungkin telah bertarung dengan 【
Alberto 】 sampai saat ini.
Pada saat Carla melihat wajahku, dia menarik pedangnya.
“Ap…..” (Carla)
Page | 116
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Setelah Aisha melakukan hal itu, seluruh prajurit kavaleri wyvern yang
menyerang kapal perang 【 Alberto 】 dikumpulkan didalam ruangan itu.
Mereka semua mendidih dengan kemarahan saat melihat 【 Kalung
Perbudakan 】 yang ada dileher Castor dan Carla, tapi mereka tau bahwa
mereka tidak dapat melakukan apa-apa dan hanya menggertakkan gigi
mereka. Suasana berat ini terasa tidak menyenangkan, tapi aku tidak dapat
mundur disini.
Aku memanggil dan seorang pria dengan garis-garis putih dirambutnya yang
kelihatannya terlihat lebih cocok mengenakan baju daripada armor maju
kedepan. Jadi dia adalah Tolman.
“Kamu ingin peraturan yang kami tetapkan saat Peringatan Terakhir, kan?
【 Jika lawan dikalahkan atau ditangkap, maka pasukan yang ada dibawah
lawan tersebut akan segera ditempatkan dibawah sang pemenang 】.”
(Souma)
“Ya……” (Tolman)
“Seperti yang dapat Kamu lihat, Marsekal Angkatan Udara Castor Vargas
telah tertangkap. Aku memerintahkanmu untuk menjadi Marsekal Angkatan
Udara untuk sementara. Atur Angkatan Udara dan gabungkan dibawah
Royal Guard!” (Souma)
Page | 117
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Apa yang akan terjadi kepada Duke Vargas dan Nona Carla?” (Tolman)
“Hukuman bagi mereka berdua akan diputuskan setelah perang ini selesai.
Tidak ada untungnya menyebutkan hal itu saat ini.” (Souma)
“…………” (Tolman)
Aku berkata sambil melihat berkeliling kearah prajurit dan perwira Angkatan
Udara yang berbaris.
“Jika kalian bergabung dibawah Royal Guard, maka saat ini kalian akan
dianggap hanya mengikuti perintah Castor. Mereka yang tidak
melakukannya akan dianggap sebagai pemberontak dan diberikan
hukuman yang sama dengan Castor.” (Souma)
“”…………….”” (Prajurit)
Page | 118
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Diam! Tidakkah kalian tahu bahwa kalian hanya membuat keadaan Duke
Vargas menjadi semakin buruk jika menolak hal ini!” (Tolman)
“Guh…” (Prajurit)
Dengan sebuah teriakan, para pembangkang itu terdiam. Tolman sekali lagi
membungkuk.
“Perintah Anda, Yang Mulia. Apa yang harus kami, Angkatan Udara lakukan
selanjutnya?” (Tolman)
Dengan itu ‘pertarungan yang tidak perlu’ di Vargas Duchy, antara sisi yang
kalah dan sisi yang menang, berakhir. Sekarang…. Aku akhirnya bisa pergi ke
Carmine Duchy.
***
Page | 119
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Page | 120
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Saat ini adalah fajar pada hari berikutnya setelah pertarungan dimana para
wyvern yang saling berlalu-lalang dan rentetan tembakan dari kapal perang
yang tersembunyi. Aku, Liscia dan Putri Castor, Carla, sedang memakan
sarapan kami di Ruang Pemerintahan di Istana Crimson Dragon. Carla sedang
memiliki suasana hati yang buruk, tapi Aisha, yang memegang sebuah
pedang besar yang ada dibelakangnya, telah memperingatkan, “Jika Kamu
melakukan pergerakan yang mencurigakan, aku pasti akan menebasmu”, jadi
dia menahan dirinya. Ngomong-ngomong, Aisha masih dalam sikap【 Stalker
Bodyguard 】-nya. Karena kami telah berhasil mengambil alih Istana Naga
Merah. Mungkin dia dapat menerima julukan Royal Guard yang baru dibuat
untuk jangka panjang. Yah, meskipun itu adalah pembicaraan untuk masa
setelah perang.
*TN: Saya ngk yakin dengan terjemahan paragraf di atas (karena terlalu
banyak menggunakan kata “she”.
Page | 121
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Kupikir, Carla dapat dikatakan sebagai orang yang sangat setia. Karena dia
sangat gigih dalam kesetiaannya, tidak peduli seberapa bencinya dia
terhadap suatu hal, dia akan melakukan apapun yang diminta kepadanya.
Menurut pendapatku, dia adalah gadis yang baik.” (Liscia)
“……………” (Carla)
Liscia mencoba untuk memuji Carla. Dia terus membicarakan daya tarik Carla
sebagai wanita sampai saat ini. Didalam ruang urusan pemerintahan, yang
menjadi milik musuh sampai kemarin, saat kami memakan bento yang aku
bawa dari Parnam (itu disiapkan agar kami tidak diracuni karena tempat ini
masih menjadi milik musuh sampai kemarin), tunanganku, Permaisuri
Pertama, entah bagaimana, merekomendasikan putri komandan tertinggi
musuh, yang dipaksa mengenakan kalung perbudakan, untuk menjadi Selir
milikku. Ini adalah sebuah kejadian yang agak kacau.
Page | 122
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Seperti yang diduga, ketika bentuk tubuhnya sedang dibicarakan, Carla tidak
punya pilihan lain selain memecah sikap diam yang dia miliki. Namun, Liscia
menegur Carla dengan keras.
“……Liscia.” (Souma)
“Jika itu sesuai dengan seleramu, maka Kamu dapat mencoba sesekali pergi
keluar dengannya,…” (Liscia)
“Liscia–!” (Souma)
“Liscia, aku mengerti apa yang Kamu rasakan. Tetapi apakah Kamu sudah
memikirkannya dengan baik tentang resiko-ku yang merupakan seorang
Raja jika aku melakukan hal itu?” (Souma)
“………..” (Liscia)
Tidak ada Permaisuri yang akan menyambut dan berbicara positif tentang
seorang Selir. Walaupun begitu, meskipun dia adalah calon Permaisuri
Pertama, Liscia merekomendasikanku untuk menikahi Carla sebagai seorang
Selir. Itu karena Lecia ingin menyelamatkan Carla dengan sepenuh hati.
Sebagai seorang prajurit pemberontak, setiap petugas Angkatan Udara
Page | 123
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
sampai para prajurit yang ada dibawahnya, dicurigai akan kembali melakukan
pengkhianatan. Tentu saja, tidak mungkin kami bisa menghukum semua
orang, karena mereka akan digabungkan dibawah komando Royal Army.
“Marsekal Angkatan Udara, Castor, termasuk para bawahan kelas atasnya
akan terlibat”, jadi Castor akan menanggung tanggung jawab milik mereka.
Jika Carla menerimaku, maka aku akan menggunakan pengaruhku jadi dia
akan terbebas dari pengadilan. Namun, itu… bahkan jika itu dapat terjadi,
akann lebih baik jika aku tidak mencobanya.
Tentu saja, Liscia telah mengetahui hal ini. Meski begitu, dia tidak boleh
menyerah demi temannya. Benar-benar….. Seorang “Raja” benar-benar
pekerjaan yang tidak menyenangkan.
Carla berterus terang kepada Leicia yang masih mencoba untuk mengatakan
sesuatu.
Page | 124
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Carla dengan tegas membuang upaya mediasi yang dilakukan Liscia. Ah….
Aku entah bagaimana tahu mengapa mereka berdua menjadi sahabat.
Kesungguhan yang dimiliki Carla setelah memutuskan sesuatu benar-benar
mirip dengan Liscia. Itulah kenapa, aku tidak punya pilihan lain selain
menghela nafas.
“Aku harap aku menggunakan ketetapan hati itu pada sesuatu yang tidak
akan membuat Liscia sedih, Kamu tahu?” (Souma)
“Jangan katakan apa yang orang lain harus lakukan! Sejak awal, Kamu
adalah bajingan yang…. Ugh…” (Carla)
“Carla!?” (Liscia)
Pada saat itu, Hakuya dan Tolman masuk kedalam ruangan. Tolman berdiri
didepanku, memberi hormat dengan sikap tentara, dan kemudian memberi
laporan.
Page | 125
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Amidonia di Altomura. Katakan kepadanya bahwa aku akan senang jika dia
dapat mengulur waktu sampai besok malam.” (Souma)
“Liscia dan Aisha akan ikut denganku menemui unit yang dipimpin Ludwin.”
(Souma)
“Mengerti.” (Liscia)
“Humph, lemparkan saja aku kedalam penjara dan semuanya akan selesai.”
(Carla)
“Tidak-tidak, karena Kamu telah datang sejauh ini, kenapa Kamu tidak
melihat sendiri siapa yang mengendalikan kita.” (Souma)
Page | 126
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Apa?” (Carla)
“Ini bukan berarti aku tahu semua rinciannya. Meski begitu, kenapa aku tidak
menunjukan bahwa aku memainkan peranku sampai akhir?Aku bertanya-
tanya siapa penulis sinopsis dari pertempuran ini.*” (Souma)
*TN: Souma menggunakan nada sarkastik disini (dia sebenarnya sudah tau
siapa orangnya.
***
“Hei, hei, kita saat ini sedang berada ditengah pertarungan melawan Royal
Army, Kamu tau?” (Prajurit B)
Page | 127
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Bukankah itu bagus, memiliki saat yang membosankan seperti ini? Apakah
Kamu benar-benar ingin bertarung melawan Royal Army di garis depan?”
(Prajurit B)
“Kamu benar. Ada juga gosip tentang pergerakan Amidonia. Apa yang Raja
dan Duke Carmine pikirkan?” (Prajurit C)
“Jika Kamu berpikir seperti itu, maka menjaga dinding ini adalah pekerjaan
terbaik dari yang terbaik, kan?” (Prajurit B)
“Hei, lihat langit sebelah timur! Ada sesuatu yang datang!” (Prajurit D)
Seseorang berteriak, jadi semua orang mulai melihat ke langit sebelah utara.
Jika mereka memicingkan mata mereka, mereka dapat melihat bayangan
seperti segerombolan nyamuk di langit yang cerah. Jumlahnya terlalu besar
untuk sekawanan burung karena jumlahnya tidak kurang dari seribu. Ketika
kawanan itu mendekat, dapat diketahui bahwa itu adalah Wyvern Knight milik
Angkatan Udara. Perasaan lega dirasakan oleh para prajurit Angkatan Darat.
Page | 128
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Dengan ini, pertempuran akan segera selesai. Benteng itu akan dengan
mudah dibombardir oleh Angkatan Udara.” (Prajurit C)
***
Tong mesiu yang digunakan oleh Angkatan Udara, adalah sebuah senjata
yang memiliki struktur yang mirip dengan bola tembikar yang digunakan oleh
bajak laut di era Sengoku yang digunakan untuk menenggelamkan kapal
musuh (agar lebih mudah, bayangkan saja bola kembang api*). Waktu
ledakan disesuaikan dengan sumbu panjang yang telah direndam didalam
minyak, dan setelah dinyalakan, itu akan dijatuhkan dan meledak setelah
jangka waktu yang ditentukan berlalu. Itu bukanlah sesuatu seperti bom yang
meledak saat menyentuh tanah, tetapi jika Angkatan Udara menghitung
ketinggian ketika menjatuhkan benda itu, maka akan didapatkan efek yang
hampir sama. (Terlebih lagi, bahkan jika itu gagal, bubuk mesiu yang tersebar
saat tong itu menghantam tanah dapat terbakar jika ada percikan api yang
mengenainya, dan jangkauan kerusakan akan meluas).
*TN: http://yukkuri-literature-service.blogspot.co.id/2016/06/Genou02-
08.html#_edn3
(Hanya saja berapa banyak prajurit Angkatan Darat yang tewas dalam
pemboman udara saat ini….) (Tolman)
Page | 129
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Tolman menggigit bibirnya melihat keadaan saat ini dimana dia tidak punya
pilihan lain selain meledakkan orang yang menjadi sekutunya sampai
kemarin.
“Jangan tunjukan belas kasihan. Ini juga untuk kepentingan Duke Vargas
dan Tuan Putri.” (Tolman)
***
Gondola naga terbang milik Royal Army, dimana Liscia, Aisha dan Aku,
ditambah Carla sebagai tahanan perang, sedang naiki, tiba di benteng dimana
unit milik Ludwin ditempatkan. Sebenarnya, mendarat di benteng yang
sedang berada dalam status pengepungan adalah sesuatu yang berbahaya,
namun, ketika Angkatan Udara mulai membombardir Randell, musuh mundur
dalam keterkejutan. Karena itu, kami dapat masuk kedalam benteng dengan
aman.
Page | 130
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Itu hanya satu setengah hari, kan? Aku akan kesulitan jika Kamu bahkan tidak
mampu melakukan hal ini?” (Souma)
“Bodoh. Musuh bahkan mengeluarkan meriam, Kamu tahu? Jika para dark
elf tidak datang sebagai bala bantuan, maka akan ada kerusakan yang
cukup berat.” (Hulbert)
“Begitukah…. Lalu aku akan memberikan hadiah yang besar kepada mereka
setelah perang usai. Bagaimanapun, bagus karena semua orang selamat.”
(Souma)
“Hahaha.” (Souma)
“Hahaha.” (Hulbert)
“Mungkin ini yang mereka sebut sebagai persahabatan antar pria?” (Aisha)
“Hal hanya terbakar api kompetisi dengan Yang Mulia. Dia hanya ingin
membual kepadanya.” (Kaede)
Page | 131
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“…….” (Carla)
“Yang Mulia, Saya telah melakukan tugas untuk melindungi benteng ini.”
(Ludwin)
“Kerja bagus. Dedikasi semua orang pasti akan dibayar setelah perang
selesai.” (Souma)
Dia melapor dengan bahasa formal, jadi aku juga membalasnya dengan
bahasa formal. Kemudian Hulbert dan yang lainnya menyeringai saat
melihatku yang tiba-tiba memasang aura penuh martabat, tapi abaikan,
abaikan. Bagaimanapun, waktu sangat berharga.
“Baik, Yang Mulia! Lalu, apakah kita akan menyerang Randell?” (Ludwin)
“Lapor!” (Prajurit)
Sesaat kemudian, seorang prajurit Royal Army datang sambil berlari. Kejadian
yang tiba-tiba itu membuat Aisha dan Ludwin menarik pedang mereka, tapi
prajurit itu jatuh bersujud dan kemudian mengangkat kepalanya.
***
Page | 132
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Duke Carmine!? Kenapa anda begitu santai disaat seperti ini!” (Bangsawan)
Para bangsawan meneriakkan apa yang dapat dikatakan sebagai bahasa yang
cukup kasar kepada Georg dan membuat beastman berwajah serigala
Beowulf, yang baru saja datang untuk melaporkan pengeboman, mengangkat
alisnya dalam kemarahan. Dia ingin menarik pedang yang ada dipinggangnya
untuk memotong orang-orang tak tahu sopan santun itu, tetapi….
Page | 133
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Beowulf.” (Georg)
“…..Baik.” (Beowulf)
“Begitu……” (Georg)
Ekspresi wajah Georg tidak berubah setelah menerima laporan dari Beowulf,
sementara bangsawan yang mendengar hal itu menjadi pucat pasi.
Musnahnya senjata balistik anti-udara berarti mereka telah kehilangan cara
untuk melawan Wyvern Knight. Jadi saat ini, Angkatan Darat tidak memiliki
cara apapun untuk menghentikan pengeboman yang dilakukan Angkatan
Udara. Dengan kata lain, bahkan jika mereka berlindung di Istana ini, mereka
akan dibantai secara sepihak oleh pengeboman ini.
“Dengan kata lain, orang yang ada didalam istana, seperti kita, telah
menjadi sandera.” (Georg)
Page | 134
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Apa yang Kamu katakan, Duke Carmine! Kita masih belum kalah saat ini!”
(Bangsawan)
“Itu benar! Sebagian besar Angkatan Darat tidak terluka! Kita dapat
memanggil sebanyak yang kita inginkan!” (Bangsawan)
“Jika tidak ada cara lain untuk memberikan serangan balasan kepada
Angkatan Udara, maka kita dapat mundur ke kota yang lain! Lalu kita akan
merencanakan pembalasan kita dan menyerang Raja dan Royal Army!”
(Bangsawan)
“Apa yang Kamu katakan? Warga akan mematuhi sisi yang menang!
Bahkan jika kita menyebabkan ketidaksenangan kepada mereka untuk
sementara, kita dapat membuat mereka melakukan apa yang kita
inginkan!” (Bangsawan)
“Itu benar! Bahkan jika itu hanyalah omong kosong, kita dapat bertahan!
Pertama kita bertahan, kemudian kita dapat memikirkan masalah itu nanti!”
(Bangsawan)
Page | 135
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Page | 136
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Bahkan pada situasi seperti saat ini, para bangsawan masih mengatakan
kalimat itu, yang membuat Georg sekali lagi mendesah kecewa.
“Ya. Mereka seharusnya telah ditahan oleh pasukan kita saat ini.” (Beowulf)
“Aku telah berhasil. Dengan ini, aku tidak akan menyesali apapun.” (Georg)
“……..” (Beowulf)
Page | 137
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Kirim utusan untuk menyerah kepada Royal Army dan tempatkan dirimu
dibawah perintah Yang Mulia. Tidak termasuk pasukan pribadi yang dimiliki
oleh bangsawan korup, para prajurit yang mematuhi perintahku. Aku akan
menanggung semua hukuman mereka. Setelah itu…. Aku mempercayakan
sisanya kepada Glaive. Laksanakan itu!” (Georg)
Setelah memberi hormat, Beowulf keluar dari ruangan itu. Georg melihatnya
pergi, dan kemudian mengeluarkan sesuatu dari bawah laci mejanya.
Didalamnya terdapat sebuah wine yang dibuat pada tahun yang sama
dengan kelahiran Liscia. Itu adalah sesuatu yang diberikan oleh Albert kepada
Georg ketika Liscia lahir, dengan sebuah permintaan, 【 Tolong selalu
lindungi putriku 】. Setelah Putri Liscia lulus dari Akademi Militer dan
ditempatkan di posisi yang dekat dengannya, beberapa kali dia menyatakan
bahwa 【 Aku ingin mengakhiri hidupku dengan meminum wine ini saat hari
pernikahan Tuan Putri 】.
(Pernikahan….. ya? Aku hanya menyesal karena tidak dapat melihat Tuan
Putri menjadi pengantin, tetapi ketika aku berpikir bahwa aku dapat
mengirimkan hadiah pernikahan yang lebih bagus dari apapun, ini tidak
terasa begitu buruk. Wine ini… aku akan meminta seseorang untuk
mengirimkannya kepada Raja Muda. Mantan musuh yang telah merebut
Tuan Putri, mungkin aku sedikit membencinya.) (Georg)
Page | 138
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
(Apakah Raja itu akan masuk ke Istana ini?…… Aku ingin menemuinya
secara pribadi dan berbicara dengannya sekali saja.) (Georg)
Dia mengingat wajah Souma ketika dia mengucapkan kalimat itu selama
waktu itu.
“Gahaha! Begitu, begitu, jadi begitu! Jadi Raja mengincar raja dari ikan yang
lebih besar!” (Georg)
Pada saat itu ketika Georg memahami semuanya, dia tertawa dengan keras.
“Itu benar! Aku hanyalah batu pijakan! Bagus sekali, Raja Muda! Ini adalah
giliran dari generasi yang baru! Masa-ku telah usai! Sekarang, Raja, Tuan
Putri! Langkahi pohon tua ini dan maju kedepan sambil berpegangan
tangan! Biarkan para pemuda membuka kuncupnya dan membawa
kemulian bagi Elfrieden!” (Georg)
Page | 139
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Mari kita teliti apa yang terjadi sampai sekarang secara berurutan. Ini pertama
kali dimulai ketika, Ketiga Duke menentang penurunan takhta Raja Albert
yang tiba-tiba dan tidak menujukan niat untuk menempatkan diri mereka
dibawah kekuasaanku. Sikap tidak mau bekerja sama pada saat masa keputus
asaan untuk mengatur ulang negara, membuat konfrontasi itu semakin
mendalam. Namun, hanya Marsekal Angkatan Laut, Ecksel Walter yang
mengirimkan anak buahnya Juna-san sebagai penghubung untuk
menyampaikan niatnya untuk bergabung di bawah kekuasaanku, tetapi masih
bertindak seolah-olah dia masih berada dipihak Ketiga Duke untuk
menginvestigasi pergerakan Georg Carmine yang anehnya bersikap keras
kepala.
……. Jadi, saat ini, itu adalah skenario yang rakyat dan Dukedom Amidonia
ketahui. Namun, itu hanya sisi permukaan dari skenario yang sebenarnya, sisi
yang lebih dalam benar-benar berbeda dari hal itu. Karena itu telah berakhir,
sekarang aku dapat menceritakannya. Skenario Perang Ketiga Duke (Ecksel
berharap nama ini di ubah) ini tidak lain ditulis oleh, Georg Carmine.
Rencana yang Aku dan Hakuya buat adalah sesuatu yang benar-benar
berbeda. Sejak awal kami tidak pernah berencana untuk bertempur melawan
Georg Carmine dan Castor Vargas. Aku entah bagaimana dapat memahami
Page | 140
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Namun, ketika Georg melindungi para bangsawan korup, rencana itu menjadi
serba salah. Karena, Hakuya dan Aku tidak pernah menanggapi para
bangsawan dengan serius. Mereka telah dipecat dari pekerjaan mereka, dan
agar mereka tidak keluar dari perbatasan, harta mereka telah disita. Jadi kami
pikir, itu bukanlah sebuah masalah besar kemanapun mereka pergi. Namun,
Georg meletakkan para bangsawan itu didekatnya, bersama dengan pasukan
pribadi yang mereka miliki. Pada awalnya, aku merasa marah karena itu
berbeda dari apa yang ada didalam cerita Liscia.
Pada saat itu, Glaive Magna yang telah memisahkan diri dari Angkatan Darat
datang untuk menemuiku. Kurang lebih, dalihnya adalah untuk meminta maaf
atas sikap tidak sopan yang dimiliki Hal, tapi bahkan tanpa hal itu, cepat atau
lambat, dia akan meminta untuk bertemu denganku. Glaive telah dipercayai
dengan perintah rahasia dari Georg. Setelah meminta maaf atas perilaku tidak
sopan yang dilakukan Hal, dia mulai melaksanakan perintah itu.
【 Ini… jika memungkinkan, akan lebih bagus jika pembicaraan ini tidak
didengar oleh banyak orang…. 】 (Glaive)
Glaive meminta untuk mengosongkan tempat ini dari orang yang tidak perlu.
Saat jumlah orang sudah berkurang dan hanya tersisa Liscia, Hakuya, Glaive,
Hulbert, Kaede, dan Aku, Glaive akhirnya mulai membicarakan rencana Georg
saat ini.
Page | 141
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Agar para bangsawan korup yang bersembunyi dan menyusahkan itu dapat
ditangkap dengan mudah, Georg sengaja menunjukkan sikap permusuhan
yang jelas terhadapku dan bertindak sebagai perangkap cahaya untuk
menangkap serangga yang mengganggu. Lalu kepada Glaive, yang
merupakan orang terpercaya di Angkatan Darat, dia ditugaskan untuk
memisahkan diri dengan alasan 【 ketidakpercayaan atas perlindungan para
bangsawam korup 】 jadi dia dapat menyelamatkan orang-orang berbakat
yang ada di Angkatan Darat, sehingga mereka dapat bergabung dengan
Royal Army setelah perang usai. Lalu, setelah serangga pengganggu itu
terkumpul, dia akan menolak peringatan terakhirku dan terjun kemedan
perang…. Dan kemudian berniat untuk ditangkap bersama dengan para
bangsawan itu.
40.000 prajurit adalah musuh yang tangguh, tapi jika Royal Army, Angkatan
Udara, dan Angkatan Laut bekerja sama, maka mereka dapat mengungguli
pasukan itu. Sebenarnya, alasan kenapa Angkatan Udara hanya
menghancurkan senjata balistik anti-udara selama pertempuran melawan
Angkatan Darat, telah diatur sedemikian rupa sehingga Angkatan Darat dapat
memiliki alasan untuk menyerah. Lalu, dengan menggunakan waktu
penyerahan diri itu, para bangsawan dan pasukan pribadi mereka, termasuk
tentara bayaran Zem, akan ditangkap oleh bawahan Georg sekaligus. Itulah
yang Georg rencanakan. Setelah mendengar rencana itu dari Glaive, aku tak
sadar berteriak.
Page | 142
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Ijinkan saya mengatakan sesuatu untuk Duke Carmine!….. Itu adalah cara
berpikir yang naif. 】 (Glaive)
Glaive menjadi marah, tetapi dia dengan cepat menekannya, karena tak
pantas bagi seorang bawahan untuk bertengkar dengan Raja. Setelah
melihatnya seperti itu, kepalaku juga menjadi sedikit lebih tenang.
【 Yang Mulia, sebuah gandum yang busuk juga akan membusukkan gandum
yang ada disekitarnya. Ada hubungan horizontal yang mendukung para
bangsawan. Untuk mempertahankan pengaruh masing-masing, mereka
berulang kali menikahkan putra dan putri mereka dan membentuk sebuah
hubungan kekerabatan. Mungkin, bahkan jika tindakan tidak jujur itu
disidangkan, keluarga yang lain akan mengganggu. Bahkan jika mereka
kehilangan nama keluarga mereka, mereka dapat mencari perlindungan di
bawah keluarga kerabat mereka. Kemudian setelah beberapa waktu,
kebencian mereka akan membuat mereka menggunakan status yang mereka
miliki untuk memberontak melawan negara. 】 (Glaive)
【 …….. 】 (Souma)
Aku mengerti apa yang ingin dia katakan. Untuk meletakkan bangsawan
korup, yang sepenuhnya ditutupi oleh ikatan kekerabatan, ke pengadilan, itu
berarti juga meletakkan kerabat mereka dan menganggap mereka sebagai
penjahat. Itu mungkin akan menyebabkan bangsawan lain merasa takut
bahwa mereka juga akan terlibat dan kemudian mungkin menyebabkan
mereka memutuskan hubungan kekerabatan yang mereka miliki.
Page | 143
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Ya. Lalu, ada alasan lain. Raja telah mengatakan bahwa harta mereka telah
disita, namun, itu hanya terbatas pada apa yang terlihat. Orang-orang licik itu
memiliki dana dan pengaruh di tempat yang tidak dapat dilihat oleh publik.
Sebenarnya, ketika para bangsawan itu sampai di Carmine Duchy, mereka
menyewa tentara bayaran dari Zem menggunakan uang gelap. Itu adalah
bukti bahwa harta mereka tidak sepenuhnya disita. 】 (Glaive)
Ketika dia mengatakan hal itu, aku memukul kepalaku dengan telapak
tanganku. Itu benar. Saat aku memeriksa buku keuangan, ada beberapa
bagian yang menggangguku ketika aku meneliti aliran dana. Aku lupa bahwa
mereka bisa memiliki tabungan yang tidak disebutkan di surat-surat resmi.
Aku melihat kearah Hakuya dan dia juga memiliki ekspresi yang sama
denganku. Sejak awal, kebangsawanan adalah sesuatu yang tidak ada
hubungannya denganku, sementara Hakuya telah menjalani gaya hidup yang
cukup tertutup sampai sekarang, jadi kami tidak bisa membaca cara licik yang
digunakan oleh para bangsawan. Pada saat itu, aku benar-benar memiliki
perasaan bahwa aku masih kekurangan jumlah orang berbakat.
【 Ya. Saat para bangsawan korup ditangkap, pasukan pribadi mereka juga
akan ditangkap. 】 (Glaive)
Ini adalah sesuatu yang juga terjadi selama era Sengoku di Jepang. Sebuah
perjanjian dimana prajurit dan perwira dapat dibebaskan setelah membayar
uang tebusan. Uang tebusan itu menjadi semakin mahal bagi mereka yang
memiliki status sosial tinggi dan jika uang tebusan itu tidak dibayar, maka
para tahanan perang itu akan dijual sebagai budak. Dalam kebanyakan kasus,
untuk para prajurit yang memiliki posisi sosial yang rendah, negara akan
membayar jumlah total uang tebusan milik mereka dan mereka akan
dibebaskan secara bersamaan. Bagi orang dengan posisi sosial lebih tinggi,
uang tebusan akan dibayar oleh keluarga mereka. Ada banyak kejadian
Page | 144
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 ……. Aku tidak bisa menghancurkan orang yang dapat berpikir sejauh itu
untuk alasan apapun. Bahkan di saat terbaik, aku sudah kekurangan tangan,
jadi jika dia telah membuat keputusan itu, dia seharusnya bekerja sama
denganku! 】 (Souma)
【 Itu bukanlah sesuatu yang bisa saya jawab. Jika di masa depan Yang Mulia
bertemu dengan Duke Carmine secara pribadi, silahkan tanyakan hal itu
kepadanya secara langsung. 】 (Glaive)
【 …….. 】 (Souma)
***
Page | 145
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
【 Umurku telah melewati 55 tahun, tubuh ini hanya dapat menunggu untuk
layu, tetapi aku mendapat kesempatan yang paling luar biasa. Akal-ku akan
menentukan nasib Elfrieden. Sebuah kesempatan sekali seumur hidup,
mencapai hal besar yang akan menjadi warisan untuk anak cucu adalah
sebuah mimpi yang paling di inginkan oleh seorang prajurit. 】 (Georg)
Itulah mengapa dia memilih untuk menjadi kambing hitam sebagai alat untuk
menghancurkan para bangsawan korup. Aku tidak tahu apakah dia
mengatakan yang sebenarnya. Namun, Aku memahami tekadnya yang tak
tergoyahkan. Dia hanyalah orang yang mirip dengan Ayah Liscia, tapi
mungkin inilah bagaimana pria itu menyerahkan gadis yang lugu itu
kepadaku.
***
Mari kembali ketopik yang kita miliki. Informasi yang kami terima dari Glaive
tertanam dengan dalam didalam hati setiap orang yang berada disana saat
itu. Orang-orang yang mendengarkan cerita ini hanyalah Liscia, Hakuya,
Aisha, Kaede, Hulbert dan Aku. Enam orang. Jika dengan suatu cara hal ini
diketahui oleh orang lain, rencana Georg dapat hancur. Itulah mengapa, aku
tidak bisa membicarakan hal ini dengan sisi Ecksel, meskipun kami telah
bekerja sama (karena hal ini, Ecksel masih memiliki kecurigaan kepada Georg).
Setelah menerima informasi ini, rencana yang Hakuya dan Aku rancang pun
telah diubah dengan memasukkan drama pemberontakan milik Georg. Itu
telah menjadi sebuah rencana yang tidak hanya mendukung rencana Georg,
tetapi juga menggunakannya sebagai batu loncatan untuk melewatinya.
Page | 146
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Namun, hanya ada satu kesalahan perhitungan. Karena rencana itu dibuat
secara rahasia, itu menyebabkan Castor tidak mempercayaiku, jadi Angkatan
Udara berakhir dengan berada disisi Georg. Itu adalah sebuah kejadian yang
tidak terduga oleh ku maupun oleh Georg. Tidak peduli seberapa otak-
ototnya Castor, kami berpikir bahwa Ecksel dan Aku dapat membujuknya.
Siapa yang akan mengira, bahwa semakin kami membujuknya, dia malah
menjadi semakin keras kepala.
Berkat hal itu, pertempuran di Istana Crimson Dragon, yang sama sekali tidak
tertulis di skenario milik Georg, menjadi sebuah rencana yang benar-benar
dadakan yang tidak direncanakan. Beruntungnya kami mendapatkan
kemenangan, tetapi jika itu gagal, maka seluruh skenario bisa berubah
menjadi sebuah improvisasi (sebuah drama tanpa persiapan dan tanpa
skenario). Orang-orang berbakat disekitarku yang dapat memahami seluk-
beluk orang lain adalah Liscia dan Juna-san, dan juga Ecksel. Namun, Liscia
dan Georg akan merasa sedih dan aku hanya bisa membicarakan rencana ini
secara rahasia dengan Juna-san atau Ecksel. Sebagai hasilnya, karena aku
tidak dapat menggunakan anggota yang biasanya aku gunakan, itu memberi
isyarat dari keadaan kacau saat ini, dan itulah mengapa ada banyak poin yang
harus aku renungkan.
….. Lalu, meskipun Perang Ketiga Duke memiliki pasang dan surut, entah
bagaimana kami dapat menyelesaikan pertunjukan sesuai dengan skenario
milik Georg Carmine. Lalu dengan ini, Skenario Acara milik Georg telah
menutup tirainya, dan akhirnya tirai dari acara yang lain dapat dibuka. Saat
ini, penulis skenarionya adalah Aku dan Hakuya.
Page | 147
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Namun, mata Georg hanya terfokus pada situasi internal, jadi tentu saja dia
‘tidak ada hubungannya dengan Dukedom Amidonia’.
【 …… Ini adalah metode tua, tetapi siapa yang menduga ini sangat
efektif…. 】 (Raja realist tertentu)
***
“Wyst sialan, meskipun dia hanyalah musuh kelas teri, dia telah menipu kita
seperti ini.” (Gaius)
Gaius yang sedang duduk dikursi lipat didalam tenda komando Pasukan
Amidonia, sedang menggerakkan kakinya dengan kesal. Para petugas yang
ada didekatnya, berperilaku seolah-olah tidak terjadi apapun. Jika mereka
Page | 148
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
memotong amarahnya saat ini, maka kepala mereka mungkin akan melayang.
Jadi tentu saja, suasana ditempat itu sangat berat.
Ditengah situasi itu, Pangeran Julius, berdiri dengan ekspresi tak acuh.
“Musuh kecil hanya mengulur waktu dengan sia-sia sama seperti musuh
kecil.” (Julius)
Pada saat itu, seorang prajurit Amidonia menerobos masuk kedalam tenda
komando untuk memberikan laporan.
Page | 149
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Ecksel Walter, katamu!? Jadi Kamu mengatakan bahwa salah satu dari
Ketiga Duke ada didalam benteng itu!?” (Gaius)
Gaius tidak dapat mempercayai hal itu. Hari ini baru dua hari setelah Raja
Elfrieden, Souma, mengirimkan Peringatan Terakhirnya kepada Ketiga Duke.
Tentu saja pada saat itu, hanya Laksamana Angkatan Laut, Ecksel Walter, yang
menerima otoritas Souma, tapi benteng ini telah dikepung sejak kemarin,
atau sehari setelah Peringatan Terakhir itu. Markasnya, Lagoon City, terletak di
ujung timur laut Elfrieden sementara Altomura terletak di dekat ujung barat.
Tidak peduli seberapa cepat dia bergerak, akan memakan waktu tiga atau
empat hari untuk melewati jarak itu. Jika dia berada di Lagoon City pada saat
Peringatan Akhir, maka dia tidak mungkin ada didalam Altomura saat ini.
“Ayah, kita harus bersiap untuk mundur sekarang! Kita telah dipancing
keluar!” (Julius)
Page | 150
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Mungkin, dia menerima Peringatan Akhir dari Altomura. Negara kita juga
memiliki broadcast orb lain dan sesuatu seperti itu dapat dipindahkan.”
(Julius)
“Tentu saja, karena saat kita bertujuan untuk menaklukan kota ini, tujuan
musuh adalah…..” (Julius)
【 Ada sesuatu yang ingin aku umumkan kepada seluruh rakyat Kerajaan
Elfrieden. 】 (Souma)
Seolah-olah mencegah penjelasan Julius, ada sebuah suara keras yang dapat
di dengar oleh seluruh pasukan Amidonia yang mengepung Altomura. Ketika
mereka melihat kearah kota, diatas Dinding Altomura mereka dapat melihat
melihat sosok seseorang yang besar. Tingginya sekitar 20 meter. Jika itu nyata
maka itu merupakan raksasa, namun pemandangan yang ada dibelakang
sosok itu dapat dilihat, jadi itu hanyalah gambar proyeksi. Sosok yang
mengenakan seragam militer itu adalah Raja Sementara Elfrieden, Souma
Kazuya. Hari ini dia tidak mengenakan pakaian yang biasa dia kenakan, tetapi
mengenakan seragam militer dengan benar. Pakaian melambangkan seorang
manusia*, penampilannya saat ini jauh lebih menakutkan dari biasanya.
*TN: Ideom yang berarti pakaian yang dikenakan seseorang dapat
menunjukan status sosial yang dia miliki.
***
【 Ada sesuatu yang ingin aku umumkan kepada seluruh rakyat Kerajaan
Elfrieden. Ini adalah Raja Sementara Kerajaan Elfrieden, Souma Kazuya. 】
(Souma)
Page | 151
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
sihir yang dimiliki oleh Ecksel, yang merupakan keturunan Mizuchi (Ular Laut),
menggunakan sihir untuk meniru fungsi perangkat penyebar kabut yang
digunakan oleh alat penerima Siaran Kerajaan, adalah hal yang mudah
dilakukan dengan sisa kekuatan sihir yang masih banyak. Mengapa Ecksel
menggunakan kekuatannya seperti itu, adalah agar Siaran Kerajaan yang
Souma lakukan dapat dengan ‘sengaja’ ditonton oleh Pasukan Amidonia yang
sedang mengepung Altomura.
【 Ada banyak hal yang terjadi sampai saat ini, namun saat ini, mulai dari
Royal Army, Angkatan Darat Elfrieden, Angkatan Laut dan Angkatan Udara
akan berada dibawah komando-ku. Oleh karena itu, aku akan menyatakan
hasil dari perang sipil yang terjadi dinegara ini. 】 (Souma)
Konfrontasi antara Raja dan Ketiga Duke telah selesai. Bagi rakyat di negara
ini, mereka akan puas hanya dengan mengetahui tentang hal itu. Namun,
Ecksel memiliki wajah pahit. Hanya dua hari berlalu sejak Peringatan Terakhir.
Selama itu, Souma mampu mengalahkan Angkatan Udara milik Castor Vargas
dan Angkatan Darat milik Georg Carmine. Castor, yah, apapun. Dia adalah
seorang otak-otot, jadi dengan menggunakan rencana yang matang,
menyelesaikannya dalam sekejap bukanlah hal yang tidak mungkin. Namun
bagi Georg dengan mudahnya menyerahkan diri, maka sudah jelas bahwa dia
berniat untuk melakukan hal ini secara rahasia.
Page | 152
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
(Meskipun aku berpikir ada sesuatu yang lain karena itu dicapai dalam
waktu singkat, tetapi aku dapat menduga bahwa mereka telah
bersekongkol sejak awal…. Yang Mulia Souma, Perdana Menteri Hakuya,
dan juga Georg Carmine…. Para pemuda itu telah melakukannya dengan
sangat baik dan membuat wanita tua ini menari tepat ditangan mereka….)
(Jika seperti itu, maka mereka seharusnya mencoba lebih keras untuk
menghentikan Castor…. Mungkin leher tua ini akan cukup untuk
menyelamatkan hidup kedua orang itu.)
Sambil memikirkan tentang hal itu, Ecksel menatap proyeksi Souma. Souma
telah sampai di bagian puncak pidatonya.
***
Page | 153
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Agar warga, terutama yang tinggal diwilayah timur, tidak akan menjadi panik
setelah mendengar informasi yang tiba-tiba ini, Souma memberitahu mereka,
【 Aku harap seluruh rakyat untuk tenang. Kami telah memperkirakan ini, jadi
salah satu dari Ketiga Duke, Ecksel Walter, telah berada di Altomura.
Meskipun saat ini Altomura sedang dikepung oleh Amidonia, kota itu tidak
akan jatuh. 】 (Souma)
【 Saat ini, Angkatan Darat Kerajaan, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
telah ditempatkan dibawah Royal Army. Pasukan penyerang Amidonia
berjumlah sekitar 30.000 pasukan. Sementara Royal Army, Angkatan Darat
Kerajaan dan Angkatan Udara yang akan menghadapi mereka, dapat
mengerahkan sekitar 55.000 prajurit. Jika seluruh pasukan datang menuju
Altomura, maka memukul mundur para penyerang adalah hal yang mudah. 】
(Souma)
Page | 154
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Souma berhenti sesaat setelah mencapai titik itu, dan setelah mengambil
nafas dalam-dalam, dia dengan jelas menyatakan.
【 Siaran ini mungkin juga dilihat oleh Pasukan Dukedom Amidonia. Itulah
mengapa, biarkan aku menyatakan ini. Setelah ini, 50.000 pasukan milik kami
yang telah berkumpul di Carmine Duchy akan pergi menuju barat. Tujuan
kami adalah untuk menaklukan ibukota Dukedom Amidonia 【 Van 】.
Sementara kalian para bajingan sedang terhambat di Altomura, kami mungkin
telah membakar rumah-rumahmu. 】 (Souma)
Page | 155
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Dan kemudian, saat 【 Perang Lima Hari 】 ini diubah menjadi sebuah drama
di masa depan, bagian akhir dari pernyataan perang yang Souma katakan
akan menjadi sangat terkenal dan selalu dijadikan bagian penutup sebuah
pidato (Itu sama terkenalnya dengan Caesar yang selalu mengatakan “Alea
acta est” saat melintasi Sungai Rubicon dan “Et tu, Brute?” saat sedang
dibunuh, tidak peduli adaptasi macam apa itu).
【 Dengar Gaius! Kami akan mengambil kembali lebih banyak dari apa yang
sudah Kamu ambil! 】 (Souma)
***
Jadi didalam Naga Terbang VIP ini, Aku menyatakan pernyataan perang
melawan Dukedom Amidonia. Didepanku ada Broadcast Orb. Tidak peduli
seberapa luasnya gondola ini, mengangkut orb ini kedalamnya memiliki
banyak kesulitan. Karena ukurannya sedikit lebih besar dari langit-langit,
beberapa bagian dari langit-langit itu telah dibuang. Berkat itu, saat sedang
berada ditengah langit seperti saat ini, angin berhembus memasuki gondola
dan itu terasa cukup dingin. Ditengah-tengah pernyataan perang, kaki-ku
gemetar (bukan karena takut, tapi karena kedinginan); untungnya bagian
pinggang kebawah tidak diproyeksikan…..
Page | 156
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Ah, dingin. Jika aku tahu akan sedingin ini, maka aku akan lewat jalur
darat.” (Souma)
“Orb itu mustahil ditempatkan diatas kereta, Kamu tau? Disisi lain, jika kita
menggunakan transportasi Rhinosaurus, maka Kamu akan terserang mabuk
kendaraan, kan?” (Liscia)
Aku telah menaikinya saat memberikan bantuan bencana di desa dark elf,
tetapi perasaanku setelah menaikinya sangat buruk. Karena Hulbert dan yang
lainnya bepergian menggunakan itu, aku harus membuat beberapa
peningkatan atau ini mungkin akan menyebabkan hal buruk. Sementara aku
dengan lelah memikirkan hal itu, Carla, yang duduk didepanku, mengatakan
perkataan kasar.
Gadis ini, yang kami bawa sebagai sandera untuk Angkatan Udara, tidak
mengenakan selimut atau mengenakan satu armor-pun, tetapi dia terlihat
tidak bermasalah dengan hawa dingin. Mungkin dia baik-baik saja karena dia
adalah dragonewt? Tetapi Naga adalah sejenis reptil, kan?
“Jangan samakan aku dengan hal itu! Naga kuat terhadap panas dan
dingin! Sejak awal, ketinggian semacam ini adalah wilayah alami untuk
Angkatan Udara!” (Carla)
Page | 157
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Kalau dipikir-pikir, Angkatan Udara naik diatas punggung wyvern. Jadi udara
dingin seperti ini adalah hal yang mereka rasakan setiap hari. Carla kemudian
mendengus kepadaku.
“….. Tentu saja, aku mengerti. Bahwa korban yang dihasilkan oleh perang ini
adalah seolah-olah akulah yang membunuh mereka sendiri.” (Souma)
“Ta-tapi, orang yang memikirkan rencana ini adalah Hakuya, kan? Lalu
tanggung jawab Souma hanyalah…..” (Liscia)
“Orang yang memberikan izin kepadanya adalah aku. Aku memahami itu,
dan tetap memilih hal itu.” (Souma)
Ya. Meskipun aku memahami apa yang akan dihasilkan oleh rencana ini, aku
memilihnya. Aku tidak dapat tidak memilihnya.
Page | 158
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Sejauh ini, Dukedom Amidonia telah mengancam negara ini. Jika kita
membiarkannya, maka mereka dapat menghasut pemberontakan. Jika itu
terjadi, maka akan ada lebih banyak orang yang menjadi korban. Itulah
mengapa aku memilih untuk menggunakan kesempatan ini untuk
menghancurkan mereka sepenuhnya. Korban tidak sedikit yang dihasilkan
selama prosesnya, adalah dosa milik Raja; dosaku. Sebagai orang yang
berdiri di atas, akan lebih baik jika aku tidak dibebaskan dari hukuman….”
(Souma)
Kelihatannya Carla telah terlepas dari cekikan kalung itu karena dia segara
berbicara.
“Bahkan saat aku sadar bahwa itu salah, aku tidak bisa tidak memilih itu.
Aku tidak bisa tidak mengorbankan sedikit untuk menyelamatkan banyak.
Terlebih lagi, dosa ini tidak bisa diputuskan oleh siapapun.” (Souma)
“Setiap kali aku harus membuat pilihan, aku harus melepaskan sisi
kemanusiaanku. Apakah Kamu iri dengan posisiku?” (Souma)
“Guh……..” (Carla)
Page | 159
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Lalu, mengapa Kamu tidak mengatakan ini kepada Ayahku sejak awal? Jika
Kamu melakukannya, maka…..” (Carla)
“Apakah Kamu pikir bahwa Castor dapat menjaga rahasia semacam ini?”
(Souma)
“Itu…..” (Carla)
“Kami telah mempertaruhkan banyak hal, jadi Aku, dan juga Georg, tidak
dapat menerima lebih banyak resiko. Sejak awal, tidak peduli seberapa
banyak Ecksel dan aku memberikan bujukan lembut, Castor tidak
mendengarkan kami sama sekali, dan satu-satunya yang ingin bersaing
adalah sisimu, kan?” (Souma)
***
Selama Perang Lima Hari, beberapa desa telah dijarah oleh Pasukan Dukedom
Amidonia. Dikatakan bahwa Souma terus menyesali kejadian ini seumur
hidupnya. Setelah perang, desa yang rusak dan keluarga para korban
menerima banyak kompensasi dari negara; dan penduduk desa yang tidak
mengetahui apapun, menghormati dan memuji rasa kasihan yang dimiliki Raja
Souma. Namun, hal itu hanya menyiksa Souma. Tidak diketahui apakah itu
alasan dari hal itu atau tidak, tapi setelah itu, Souma tidak pernah lagi
mengambil rencana yang dapat menyebabkan korban, tidak peduli apapun
hasilnya.
***
Page | 160
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Hal ini berdasarkan sebuah kejadian saat Perang Lima Hari, ketika Souma
menggunakan Altomura sebagai umpan untuk memancing Pasukan
Dukedom Amidonia, jadi, dia dapat menggunakan kesempatan itu untuk
melancarkan serangan ke Ibukota Dukedom Amidonia.
Page | 161
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Page | 162
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Wyst bertanya, seolah-olah untuk menutupi dirinya yang terpikat oleh wanita
itu. Namun, Ecksel menggelengkan kepalanya dengan pelan.
Ecksel mengatakan hal itu sambil menutup matanya, yang membuat Wyst
melebarkan matanya dengan terkejut. Duchess Ecksel yang memperlakukan
semua orang yang dia lihat sebagai anak-anak dapat menilai seseorang
setinggi ini, ini mungkin tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Kupikir tidak terlalu banyak dalam kecerdikan biasa, tapi dia datang
dengan sebuah rencana yang cocok dengan segala situasi. Seolah-olah dia
telah melihat perang yang sama.” (Ecksel)
“…… Ada kemungkinan bahwa Yang Mulia Souma telah datang dari dunia
yang penuh dengan tipu daya yang mengerikan.” (Ecksel)
Page | 163
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Wyst bergidik mendengar hal itu. Dia telah mendengar bahwa Raja Souma
adalah seorang pahlawan yang dipanggil dari dunia lain. Dengan asumsi
bahwa dunia lain telah mengalami masa sulit dimana ada banyak negara yang
hancur dan ada tak terhitung nyawan yang hilang, maka jika dunia itu dan
dunia ini terhubung, akankah orang-orang yang ada didunia ini mampu
melawan mereka? Bahkan Raja muda yang terlihat tidak cocok berada
dimedan perang menurut pandangannya dapat merencanakan sebuah
strategi sampai sejauh ini. Tentu saja, takut langit jatuh menimpa kepala
mereka adalah ketakutan yang tidak perlu….
“…. Mungkin terlambat bagi saya untuk mengatakan ini Nyonya Ecksel,
tetapi tidak bisakah Anda menghancurkan Pasukan Amidonia
menggunakan kekuatan sihirmu bahkan tanpa harus mengulur waktu?”
(Wyst)
“Ara, Kamu tidak bisa mengandalkan nenek tua ini sepanjang waktu.
Bukankah tugas orang tua adalah untuk menonton orang-orang muda
berjuang dengan semua yang mereka miliki.” (Ecksel)
(Bekerja dibelakang layar adalah apa yang kuinginkan saat ini. Mengingat
apa yang akan terjadi pada Carla setelah ini, Aku sepertinya harus
mendapatkan beberapa keuntungan lagi dalam pertempuran ini… tapi
Page | 164
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Dia mengeluh dalam hati, tapi Ecksel bukanlah seseorang yang akan
menunjukkan sesuatu seperti itu di wajahnya.
“Nah, mari kita serahkan sisanya kepada anak-anak itu dan bergerak
menuju selatan seperti yang direncanakan.” (Ecksel)
Saat dia mengatakan itu, Ecksel memikirkan “salah satu anaknya yang lain”.
***
Dibawah senja, dengan bulan yang tersembunyi dibalik awan, para perwira
dan prajurit Amidonia barlari sambil memegang obor ditangan mereka.
Pemandangan dari sekumpulan obor berjumlah 30.000 yang dibawa oleh
para prajurit terlihat seperti ular yang merayap. Sebuah pemandangan yang
menakjubkan, ketika dilihat dari kejauhan, tetapi orang-orang yang
bersangkutan hanya lari dan lari, bermandikan dengan keringat dan dipenuhi
lumpur.
Didepan barisan itu, terdapat Duke Amidonia, Gaius VIII, diantara para
pemimpin kavaleri. Dia dengan sungguh-sungguh memacu kudanya kedepan
sambil dikelilingi oleh lima perwira kavaleri yang bertindak sebagai
penjaganya yang masing-masing memegang sebuah obor. Dia memiliki
ekspresi menakutkan diwajahnya. Semua ini karena Raja muda itu. Dia
memancing keluar Gaius dan pasukannya menggunakan wilayah mereka yang
telah direbut, yang memiliki tanah yang subur, sebagai umpan,
memperlihatkan bagian perut Ibukota Vannes yang seharusnya terlindungi
seperti armor, dan menyerangnya.
Page | 165
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
mereka menyerang Elfrieden. Untuk alasan itu, tidak ada satupun benteng
yang menghalangi Royal Army milik Elfrieden yang bergerak menuju Vannes.
Yang merupakan hasil dari harga diri dan kesombongan dari cara berpikir
Raja Albert yang kuno dan bahwa saat ini Elfrieden tidak memiliki keberanian
untuk menyerang negara lain.
Sekarang setelah sampai sejauh ini, Gaius menyadari bahwa dia telah ditipu
oleh Souma dan Georg. Tactician, seseorang yang dimanjakan oleh strategi.
Seorang strategist kadang dapat lupa bahwa dia bisa terjerat oleh sebuah
taktik. Itu persis dengan situasi yang dialami Gaius saat ini.
Alberto tidak banyak berarti, tapi perbedaan kekuatan antara Kerajaan dan
Dukedom sangatlah besar. Amidonia, yang lebih lemah dalam hal kekuatan,
tidak dapat melakukan apapun selain menonton dengan penuh perhatian dan
menunggu sebuah kesempatan. Lalu, saat yang mereka tunggu akhirnya
Page | 166
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
datang. Wilayah Raja Iblis muncul, masalah ekonomi dan pangan yang
disebabkan oleh Pasukan Raja Iblis melemahkan kerajaan, drama pewarisan
takhta yang mendadak, dan Ketiga Duke yang harusnya melindungi Kerajaan,
memberontak melawan Raja baru. Ini adalah kesempatan yang bagus.
Kerajaan saat ini tidak dapat bergerak bahkan jika mereka menginginkannya.
Keinginan lama Amidonia saat ini telah membuahkan hasil.
….. atau itulah yang seharusnya terjadi, tapi apa kenyataannya? Sisi yang
sedang terpojok bukan lain adalah Dukedom itu.
(Jika sekarang kita kehilangan Vannes, Amidonia tidak akan pernah bangkit
kembali untuk yang kedua kalinya. Aku tidak dapat menunjukkan wajahku
kepada arwah para leluhur jika hal itu terjadi) (Gaius)
(Tapi tidak! Ini masih belum berakhir! Vannes adalah sebuah benteng yang
kokoh. Kami telah meninggalkan 5.000 pasukan terbaik kami untuk
melindunginya, mereka dapat bertahan selama dua atau tiga hari melawan
pasukan besar itu. Jika kami sampai di Vannes pada saat itu dan
mengejutkan Royal Army dalam serangan dua arah, kami masih dapat
memenangkan ini!) (Gaius)
“Ayah!” (Julius)
“Kita bergerak terlalu cepat! Jika kita terus begini, lupakan kereta pembawa
pasokan, kaki para prajurit akan kelelahan dan mati! Tolong sedikit
memperlambat kecepatan ini….” (Julius)
“Diam!” (Gaius)
Page | 167
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Jika kita kehilangan Vannes kita tidak akan pernah bangkit lagi! Kita harus
mencapai Vannes sebelum itu dikalahkan tidak peduli bagaimanapun
caranya. Kita akan melakukan serangan dua arah kepada Pasukan Kerajaan
itu bersama dengan prajurit yang ada didalam benteng!” (Gaius)
Melihat pidato bersemangat milik Gaius, Julius merasa gelisah. Dia tidak
punya pilihan lain selain merasa bahwa Gaius saat ini menempatkan terlalu
banyak penekanan pada Ibukota dan terlalu bersemangat tentang hal itu.
“Ayah, bahkan jika kita kehilangan Vannes, pasukan kita masih berada
dalam keadaan baik. Bisakah kita bertahan di kota dengan pertahan bagus
yang lain dan meminta bantuan Kekaisaran? Bagaimanapun, kita, tidak
seperti Elfrieden, adalah salah satu penanda tangan 【 Deklarasi
Kemanusiaan 】.” (Julius)
Ketiga, bagi negara yang jauh dari Wilayah Raja Iblis untuk mendukung
benteng yang merupakan negara yang terletak didekat Wilayah itu.
Page | 168
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Menyerang negara lain atas keinginan sendiri dan mengeluh ketika mereka
balas diserang. Itu seperti yang dikatakan oleh Menteri Keuangan Colbert
sebelum peperangan, sebuah pandangan yang sangat menyesatkan, tapi
kesalahan terletak pada Elfrieden yang tidak menandatangani 【 Deklarasi
Kemanusiaan 】. Julius berpikir bahwa itu adalah ide yang bagus. Namun,
“Kita memanfaatkan celah yang ada pada Deklarasi dalam perang ini.
Tentu, mereka mungkin akan datang untuk membantu jika kita mengajukan
keluhan, tapi tindakan tidak logis seperti itu akan meninggalkan kesan
buruk kepada kita. Mereka mungkin akan menggunakan itu sebagai alasan
untuk mengecualikan kita berdua dan menjadikan negara kita sebagai
boneka.” (Gaius)
“………” (Julius)
Dimarahi seperti itu, Julius tidak dapat menemukan satu katapun untuk
menjawabnya. Melihat Julius seperti itu, Gaius mendengus, hmph, dan dengan
keras memerintahkan.
“Jika Kamu mengerti maka cepatlah! Kita akan sampai di Vannes sebelum
kota itu jatuh bagaimanapun caranya!” (Gaius)
Page | 169
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Oi oi, tidak ada hal seperti ini saat kita datang, kan!?” (Prajurit C)
Itu adalah pemandangan kuda yang terjebak lumpur disana-sini dan orang-
orang yang tersungkur dan menggeliat saat kaki mereka terjebak lumpur.
Melihat pemandangan mengerikan itu, Gaius tercengang. Lembah Gordoa
adalah sebuah jalan yang mereka lewati saat mereka datang. Pada saat itu
tanah disini keras dan kering, dan tidak mungkin dapat menjebak kaki.
“Apa yang terjadi… Kupikir tidak ada hujan yang terjadi disini. Bagaimana
jalan menjadi seburuk ini.” (Gaius)
Pada saat itu, salah satu prajurit berteriak seakan menjawab pertanyaan Gaius.
Sesaat kemudian terdengar suara anak panah yang menerobos udara dalam
kegelapan dan suara sesuatu yang hancur dengan keras. Setiap kali suara itu
terdengar satu per satu prajurit Amidonia terjatuh. Salah satu pembawa obor
yang ada didekat Gaius terjatuh dengan suara kecil, memanaskan
ketidaksabaran Gaius.
Page | 170
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Itu buruk… Jadi daratan yang buruk ini juga hasil perbuatan mereka!”
(Gaius)
“…. Mau bagaimana lagi. Mari biarkan prajurit yang berjalan kaki pergi
terlebih dahulu. Kita akan menginjak mereka saat mereka terjebak lumpur.”
(Julius)
“Mau bagaimana lagi. Jika Ayah jatuh disini maka Pasukan Amidonia akan
runtuh dan kita tidak dapat bertempur dengan Elfrieden. Tolong tentukan
keputusanmu.” (Julius)
Page | 171
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Elfrieden. Bahkan jika mereka menderita, mereka akan puas jika Elfrieden
lebih menderita.
Itulah sebabnya bagi Gaius, tidak dapat bertempur dengan Elfrieden adalah
masalah yang lebih besar daripada kehilangan beberapa prajurit. Itulah
mengapa dia dapat memberi perintah tanpa ragu-ragu.
“Perintahkan para prajurit untuk maju kedepan! Kita harus cepat dan keluar
dari lembah ini!” (Gaius)
***
Ada sebuah kelompok yang menonton adegan mirip neraka itu dari lereng
yang dikelilingi pohon.
Page | 172
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Dia adalah pemimpin dari unit berpakaian hitam itu, dan apa yang dia lihat
adalah Pasukan Amidonia yang terus berjalan tanpa menolong teman mereka
yang terjebak lumpur dan bahkan malah menginjak-injak mereka. Dia
menggigil, jadi ini sebesar ini kekejaman yang dilakukan manusia dalam
rangka untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Page | 173
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
(Raja memang selalu memberikan perintah keras setiap saat, tetapi aku
tidak bisa menyukai orang yang memberikan perintah seperti ini, bukan
sebagai seorang manusia, apalagi seorang Raja) (Wanita tertentu)
Saat dia sedang berpikir, salah satu prajuritnya datang kepadanya dengan
sebuah laporan.
“Baik.” (Prajurit)
Page | 174
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Nenek yang dia maksud adalah Ecksel Walter. Selain “Idol” dan “Canaria”,
Juna juga berperan sebagai cucu Ecksel Walter. Memang, berumur panjang
dan memiliki begitu banyak kekasih, Ecksel memiliki sangat banyak anak. Dia
memiliki begitu banyak kerabat yang jika seseorang mengumpulkan seluruh
cucu…. Dan cicitnya, orang itu dapat membentuk kota kecil dengan cucu dan
cicit itu. Karena memiliki banyak kerabat dapat memungkinkannya untuk
merebut seluruh negara hanya dengan keturunannya saja, dia hanya
menggunakan nama ‘Walter’ untuk dirinya sendiri untuk mencegah
kecurigaan memiliki motif tersembunyi dan memutus hubungan kekerabatan
dengan seluruh anaknya setelah mereka dewasa, dan mengirim mereka ke
keluarga lainnya. Juna adalah salah satu satu dari anak laki-laki Ecksel yang
menikah dengan keluarga lain.
“…. Jika kita meninggalkan mereka, akan ada resiko binatang liar yang
merasakan daging manusia. Ambil setiap orang yang masih bernafas
sebagai tahanan, kita akan mengubur sisanya.” (Juna)
“Begitu.” (Prajurit)
Sama seperti suasana hatinya, Juna memiliki garis pemikiran dewasa. Saat dia
memberikan instruksi kepada bawahannya, dia mengarahkan pandangannya
ke utara. Itu adalah arah dimana Souma harusnya sedang berada saat ini.
***
Page | 175
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Namun, Pasukan Amidonia telah membuat kesalahan fatal beberapa hari ini.
Mereka bergerak terlalu cepat. Orang mungkin berpikir Apa yang salah
Page | 176
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Sun Tzu juga mengatakan bahwa dengan bergerak sejauh 100 li* hanya akan
ada 10% pasukan yang akan sampai ditujuan, dan seluruh pemimpin dari
Page | 177
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
ketiga devisi dari pasukan itu akan jatuh ketangan musuh, sedangkan dengan
bergerak sejauh 50 li, hanya setengah dari sebuah pasukan yang akan sampai
di tujuan dan pemimpin devisi pertama dari pasukan itu akan dibuang.
Mengamankan posisi strategis akan membuat pasukan kelelahan dan tanpa
adanya pasokan, seseorang tidak dapat melakukan apa-apa. Melihat kembali
pada tindakan yang dilakukan oleh Pasukan Amidonia, mereka dengan keras
kepala tetap bertujuan untuk mendapatkan posisi strategis di Ibukota Vannes,
meninggalkan kereta pasokan mereka, dan semua prajurit mereka kelelahan.
Itu sama persis dengan yang Sun Tzu katakan sebagai langkah bodoh.
*TN: 1 li = sekitar 416 meter di masa Sun Tzu, jadi 100 li sekitar 41 km, dan 50
li sekitar 20 km.
Saat ini, apa yang Pasukan Amidonia lihat saat mereka mendekati daratan
beberapa puluh kilometer di selatan Vannes adalah barisan ‘Royal Army
dengan keadaan sempurna milik Elfrieden yang menunggu kedatangan
mereka’. Melihat barisan itu, Gaius merasa kekuatan meninggalkan dirinya
dan hampir terjatuh dari kudanya.
***
Ya, tujuan Souma sejak awal adalah pasukan utama Amidonia. Itulah alasan
mengapa dengan sengaja mengatakan kepada Gaius tentang tujuan dari
strateginya yang seharusnya dia sembunyikan. Dengan menyatakan “Aku
Page | 178
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Page | 179
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
selama satu hari. 55.000 pasukan yang segar bugar melawan 25.000 pasukan
yang kelelahan. Dapat dikatakan bahwa arah dari pertempuran ini telah
sangat jelas bahkan sebelum pertempuran itu dimulai.
Setelah markas didirikan dibagian tengah sayap formasi yang dimiliki oleh
Royal Army Elfrieden, Souma yang telah duduk dikursi, berdiri, dan
mengangkat tangan kanannya, dan mengayunkannya kebawah ke arah
Pasukan Amidonia.
“Serang.” (Souma)
Page | 180
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Page | 181
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
yang dimiliki sejarawan lain tentang Souma, yaitu bahwa “Dia pandai
mengumpulkan dan menggunakan orang”. Bahkan meskipun kemampuan
Souma tidak lebih tinggi dari orang lain, Dia adalah orang hebat dalam
mengirikan orang yang tepat ke tempat yang tepat dan mengumpulkan
jumlah prajurit yang tepat di medan yang tepat. Kemenangan pada
pertempuran lima hari yang membuat namanya terkenal keseluruh benua
kebanyakan berkat bakat itu.
Dapat mengetahui apa yang dapat dan tidak dapat dia lakukan, dapat
mempercayakan apa yang tidak dapat dia lakukan kepada orang yang dapat
melakukannya, itu adalah kemampuan terpenting yang harus dimiliki orang
seorang Kaisar.
***
Di kamp utama Royal Army Elfrieden, aku terkejut melihat semangat tempur
yang dimiliki Pasukan Amidonia. Meskipun sudah jelas siapa yang akan
menang antara 【 55 ribu Royal Army Elfrieden yang segar bugar 】 dan 【
25 ribu Pasukan Amidonia yang benar-benar kelelahan 】, Pasukan Amidonia
berada pada sisi yang dirugikan. Sebaliknya, bisakah kami benar-benar
menembus mereka?
Pertama, baik kavaleri wyvern milik Elfrieden atau Amidonia masuk kedalam
dogfight. Setelah tidak mengalami kerusakan dibawah serangan di Lembah
Gordoa dan tidak kelelahan karena menunggangi wyvern, kavaleri wyvern
Amidonia adalah pasukan mereka yang paling bugar. Mereka berjumlah
kurang dari seribu, tapi karena mereka melakukan strategi bertahan, bahkan
kavaleri wyvern milik Elfrieden tidak bisa menembusnya bahkan dengan
jumlah dua kali lipat. Memiliki keuntungan udara akan menentukan jalannya
pertempuran tapi tampaknya mereka tidak bisa menyelesaikannya dalam
waktu dekat.
Page | 182
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
wing. Di bagian ada Ludwin dengan 10.000 prajurti Royal Guard dan Royal
Knight, di bagian sayap kiri ada Glaive dengan 15.000 prajurit Royal Army
(Hulbert dan Kaede berada di kelompok ini), sementara di sayap kanan ada
Liscia dengan 15.000 Royal Army dan bala bantuan dari desa Dark Elf.
Sejujurnya, aku ingin di tinggal disini di Kamp Utama, tetapi Angkatan Darat
baru saja bergabung dan masih berada dalam kebingungan, jadi saat ini tidak
ada yang bisa memimpin para pasukan itu selain dia. Jadi aku dengan enggan
mengizinkannya.
Walaupun di Angkatan Darat dia sepertinya memiliki posisi sebagai idol, dan
telah menerima pendidikan dari Georg, maka tidak ada masalah dengan
kepemimpinannya, jadi aku menilai bahwa hanya akan sedikit prajurit yang
melawannya. Aku dengan ragu memerintahkan Aisha menjadi penjaganya,
tetapi aku harap dia tidak gegabah, bagaimanapun dia adalah seorang Tuan
Putri. Untuk itu, satu-satunya orang yang ada di kamp utama di belakang
sayap tengah yang dipimpin Ludwin yang dapat kuajak berbicara adalah Carla
yang merupakan sandera.
Meskipun dia adalah sandera, tangan dan kakinya tidak terikat. Dengan
kalung perbudakan yang dia kenakan, lehernya akan tercekik jika dia
mencoba untuk lari atau mengirimkan niat membunuh kepadaku, jadi ini
aman. Dia dapat dengan mudah membunuhku dengan merebut pedang dari
prajurit terdekat atau hanya menusukku dengan kukunya yang tajam, tapi….
Yah, itulah kehidupan. Aku mulai berbicara dengan Carla.
Tak diduga ternyata Carla mudah di ajak berbicara, mungkin dia bosan hanya
berdiri di sini. Sebagai mantan komandan Angkatan Udara, dia memahami
jalannya pertempuran lebih baik dari pada aku.
Page | 183
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Sayap kiri dan kanan kami, pasukan Liscia dan Glaive tidak terlihat banyak
bergerak. Bukankah Kamu berpikir mereka harus mencoba dan bergerak
lebih aktif untuk menghancurkan musuh?” (Souma)
“…. Jika Kamu berpikir seperti itu maka Kamu harus mengirim perintah
menggunakan kuda cepat. Ka… kamu* Raja, bukan?” (Carla)
*TN: Carla ingin mengatakan Kisama tapi segera menggantinya dengan
Anata.
“….. Aku tidak akan melakukannya. Aku hanya terbiasa dengan pertarungan
di atas kertas. Dari pada aku, Kurasa Liscia lebih paham cara memegang
komando. Lebih baik bergantung kepada orang-orang di medan perang
daripada membuat perintah yang ceroboh.” (Souma)
Itulah jawabanku. Carla berpaling dengan hmph. Kelihatannya aku benar, kan.
Reaksinya sangat mudah dibaca.
“Jumlah?” (Souma)
Page | 184
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Aku tidak dapat melihatnya sekilas karena itu adalah sebuah pasukan yang
besar, tapi jumlah mereka hampir separuh dari 55.000 pasukan yang kami
miliki. Sepertinya mereka tidak mengalami banyak kerusakan setelah
menerima serangan kejutan dari Pasukan Angkatan Laut milik Juna di Lembah
Gordoa.
“Begitu….” (Souma)
Negara-negara di dunia ini biasanya memiliki standing army*. Karena ada ada
banyak hewan besar yang tidak jauh berbeda dengan monster bagi manusia
dari bumi, mendirikan sebuah pasukan yang dapat bergerak setiap saat
adalah hal yang penting. Bagi Elfrieden, Prajurit Angkatan Darat, Angkatan
Laut, Angkatan Udara, dan Royal Guard adalah standing army milik kami.
Tentu saja, jika terjadi situasi yang gawat, kami akan mengerahkan tentara
dari rakyat, dan sebenarnya, pasukan yang dimiliki oleh para bangsawan
selain Ketiga Duke sebagian besar adalah tentara dari rakyat. Setelah perang,
Aku juga berencana untuk mengambil pasukan milik para bangsawan dan
menggabungkannya menjadi satu pasukan, tapi bagi tentara rakyat, aku
berencana mengembalikan mereka ke kota tempat tinggal mereka. Daripada
penurunan kekuatan tempur, aku lebih peduli dengan meningkatkan
produktivitas saat ini.
*TN: Standing Army adalah tentara permanen yang digaji oleh negara, dan
biasanya merupakan tentara profesional.
Page | 185
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Tentu saja, Pasukan Amidonia yang menyerang kami seharusnya terdiri dari
standing army dan juga sejumlah tentara rakyat, dan semua orang yang
terlihat cocok menjadi tentara rakyat pasti telah di panggil. Itu berarti bahwa
tentara rakyat yang baru saja dipanggil setelah serangan kejutan tentu adalah
‘mereka yang tidak cocok dijadikan sebagai tentara rakyat pada panggilan
pertama’. Misalnya, mereka mungkin adalah orang yang sudah tua, mereka
yang lemah, atau mungkin para petualang yang kebetulan ada di negara
tersebut*. Mereka tidak mungkin memiliki semangat juang yang tinggi, adalah
apa yang Carla katakan.
*Ada sebuah kontrak antara sebuah negara dan guild petualang dimana
petualang yang ada di negara tersebut dapat dijadikan prajurit jika
dibutuhkan. Sebagai gantinya negara itu akan membayar biaya tahunan
kepada guild, jadi aku sudah lama menghentikan kontrak tersebut.
“Kamu dapat membiarkan orang-orang seperti itu dan mereka akan hancur
dengan sendirinya. Disisi lain, jika kamu mengelilingi dan menekan mereka,
maka akan berbahaya jika mereka bergabung. Itulah mengapa Galive dan
Liscia menunggu mereka lari dari barisan dan melarikan diri.” (Carla)
“Begitu. Jadi hal yang terbaik adalah menyerahkan masalah itu kepada
orang yang ada di medan perang.” (Souma)
Aku tahu itu, hal terbaik adalah menyerahkannya kepada orang yang ada di
medan perang saat sesuatu seperti ini terjadi. Kukira jenderal memiliki hak
untuk merasa bosan di markas pusat.
“…. Kamu sangat tidak berguna, bukan. Apakah begini seharusnya seorang
Raja?” (Carla)
“Pekerjaan Raja adalah sebelum dan sesudah perang. Oh, dan juga… untuk
memohon keselamatan para prajuritnya dengan mengorbankan lehernya
jika terjadi hal yang tidak di inginkan.” (Souma)
Saat aku berkata demikian, Carla melihatku dengan mata terbuka lebar
seakan melihat sesuatu yang tak dapat dipercaya. Apa? Apakah aku
mengatakan sesuatu yang aneh?
Page | 186
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Ka… Kamu*, apakah kamu tidak takut mati?” Tanya Carla. Apa yang Kamu
bicarakan?
*TN: Perubahan Kisama – Anata lagi.
“Tentu saja aku takut. Aku bukan seorang penggila bunuh diri.” (Souma)
“Tapi, baru saja kamu mengatakan akan mengorbankan lehermu. Itu berarti
itu kan?” (Carla)
Melihatku dalam keadaan seperti itu, Carla tampak seperti dia melihat sesuatu
yang menyedihkan.
“…..” (Souma)
Hm, rasanya aku menemukan jawabannya. Aku baru menyadarinya saat dia
mengatakan itu, tapi keadaan pikiranku saat ini sedang aneh. Kupikir aku
menginginkan kehidupan yang mudah. Aku sendiri, dan orang lain. Itulah
sebabnya aku dapat menambah dan menguranginya dengan begitu mudah.
Menghitung (jumlah nyawa yang selamat) – (jumlah nyawa yang hilang), dan
jika jawabannya positif, maka ambil pilihan itu. Seperti sebuah sistem yang
dibuat untuk melakukan hal seperti itu.
Page | 187
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Hm?” (Carla)
“Ap!?” (Carla)
“Kamu lihat, aku tidak dapat mengirim prajurit untuk berperang tanpa
‘berubah menjadi seorang Raja*’.” (Souma)
*TN: Seorang Raja yang sesungguhnya tidak harus berubah menjadi
apapun – hanya dengan menjadi dirinya sendiri.
Aku adalah seorang pengecut. Aku tidak suka terluka. Aku tidak suka mati.
Aku juga tidak ingin orang lain terluka atau mati. Agar orang sepertiku dapat
menghadiri pertempuran, aku tidak punya pilihan lain selain ‘berubah
menjadi’ seorang Raja dibawah sebuah Sistem Negara, mengatakan kepada
diriku sendiri, karena Kamu adalah seorang Raja, ini adalah apa yang harus
Kamu lakukan, untuk menyegel ego-ku dan melakukan apa yang harus
dilakukan. Jika tidak, aku akan hancur dibawah berat atas hilangnya nyawa
dari keputusan yang kubuat.
Page | 188
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Sebaliknya, Aku tidak dapat mengatakan hal itu kepada Liscia dan yang
lain.” (Souma)
Aku hanya akan membuat mereka khawatir. Terutama Liscia, dia sangat
bersungguh-sungguh, sia bahkan menganggap penyerahan takhta kepadaku
adalah tanggung jawabnya sendiri…..
Saat itu, sesuatu di medan perang berubah tepat didepan mataku.
***
Akhirnya, para pembelot mulai muncul, melarikan diri ke sisi selatan yang
masih belum terkepung. Meskipun sisi Amidonia akan menebas siapa saja
yang mencoba melarikan diri agar mereka terus bertarung, upaya itu pasti
akan gagal karena tentara rakyat itu berjumlah hampir 10.000. Selain itu,
semakin banyak pembelot yang mencoba melarikan diri, semakin hancur
barisan mereka, membuat bahkan sebuah peleton utuh dalam kekacauan.
Pasukan Elfrieden tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
“””OOOOOOOHHHH!!!””” (Prajurit)
Sayap kiri milik Kerajaan mendapat lampu hijau dari Kaede, dan Hulbert
memimpin prajurit yang bertugas untuk melakukan pengepungan penuh.
Page | 189
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Mereka pergi tanpa menaiki kuda menuju musuh yang kacau, dan
mengayunkan sepasang tombak kesekeliling mereka. Menyadari situasi ini,
salah satu komandan Pasukan Amidonia berteriak dari atas kudanya.
Dinding dengan panjang ratusan meter dan tinggi tiga meter yang dipanggil
oleh Kaede menutupi pasukan Hulbert di saat krusial. Hal itu mengejutkan
Pasukan Amidonia. Di benua ini bahkan kurang dari lima Mage yang dapat
membuat dinding tanah sebesar itu dalam sekejap. Kaede Foxia memiliki sifat
pemalu, tapi dalam urusan kepala dan kemampuannya dalam sihir atribut
tanah, dia adalah orang berbakat di antara orang berbakat. Hulbert
menyandarkan punggungnya kedinding dan memerintahkan pasukannya
untuk melakukan hal yang sama.
“””OU!””” (Prajurit)
Sekarang, giliran adalah giliran Hulbert untuk menembakkan panah api dan
sihir kearah pasukan Amidonia dari balik dinding. Hulbert melemparkan
tombak yang sebelumnya pernah dia lepaskan kearah tentara bayaran Zem
kearah Pasukan Amidonia. Karena Amidonia sedang bersiap untuk
menyerang, mereka tidak dapat beralih keposisi bertahan tepat waktu untuk
menghadapi serangan itu. Mereka terkena serangan dan terbakar, dan
kekacauan besar terjadi di barisan mereka. Mengambil ini sebagai
kesempatan, Hulbert melompat keluar.
Page | 190
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Mari kita lakukan sekarang saat mereka sedang kebingungan! Kita akan
menyerang sekaligus!” (Hulbert)
“Semua orang, jangan goyah! Kalian hanya akan jatuh kedalam rencana
musuh dengan semakin kebingungan!” (Komandan Amidonia)
Dia dengan panik mencoba untuk menata ulang para prajurit, tapi mereka
tidak menunjukkan tanda-tanda mengikuti perintah itu.
“Tenanglah! Aku akan memenggal kepala kalian seperti orang ini jika kalian
tidak melakukannya!” (Komandan Amidonia)
Darah menetes dari tombak yang ada dikedua tangan Hulbert, membuatnya
terlihat seperti iblis raksasha. Pasukan Amidonia merasa seolah-olah mereka
tenggelam dalam kegelapan dengan seorang iblis, dan mulai melarikan diri.
Ini adalah kesaksian dari salah satu mantan prajurit Amidonia yang melihat
Hulbert hari itu dan hampir tak selamat:
【 Dia terlihat tidak nyata hari itu. Masih muda namun kamu tidak dapat
memanggilnya apapun selain pejuang berpengalaman. Saat aku mendengar
Page | 191
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
bahwa mereka kemudian menyebutnya “Hal sang Iblis Merah”, itu anehnya
adalah hal tepat. Sungguh…. Semangat seperti itulah yang dia miliki…. 】
***
“HAAAAAAAAAAAAAA!!!” (Liscia)
Page | 192
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Tuan Putri, tolong jangan terlalu ceroboh! Yang Mulia akan meneriaki
saya!” (Aisha)
Page | 193
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Bahkan dari mata Aisha, yang telah sepenuhnya mengabdi kepada Souma,
Souma saat ini memiliki ekspresi menakutkan diwajahnya. Tidak…. Lebih
tepatnya ‘hancur’. Dan entah bagaimana terasa berbahaya dan
mengkhawatirkan. Tentu saja, mereka saat ini sedang berada di tengah
pertempuran, akan menjadi lebih bermasalah jika dia mengatakan hal itu
didepan Souma. Namun, dia tidak punya pilihan selain melihat Souma yang
terlihat memiliki ketakutan yang tidak perlu. Aisha ingin Souma tersenyum.
“Jika perang ini selesai… akankah Yang Mulia dapat tersenyum?” (Aisha)
Ekspresi Aisha kembali menjadi serius. Dia menyiapkan pedangnya dan berdiri
didepan Liscia.
“Tapi tolong berdiri dibelakang saya, Tuan Putri. Jika sesuatu terjadi kepada
Anda, Yang Mulia tidak akan tersenyum lagi.” (Aisha)
“Itu tidak dapat kulakukan. Apakah kamu berpikir Souma akan dapat
tersenyum jika terjadi sesuatu kepadamu?” (Liscia)
“Yap” (Liscia)
“Benarkah?” (Aisha)
Page | 194
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Lalu Tuan Putri. Mari kita saling melindungi satu sama lain.” (Aisha)
【 Setiap kali Liscia dan Aisha bekerja sama, bahkan seorang Raja atau Kaisar
tidak dapat menghadapi mereka. 】 (“Menguasai”, kemungkinan adalah kata
yang ingin dia ucapkan)
***
Pada saat itu, di tengah Pasukan Amidonia yang sedang terkepung, Gaius VIII,
yang sedang duduk di kursi lipat, memiliki ekspresi menyeramkan. Rencana
awalnya untuk memulai serangan dua arah bersama dengan prajurit di
ibukota 【 Van 】 melawan Pengepungan Pasukan Elfrieden telah sia-sia.
Pasukan Elfrieden tidak mengepung Van, tapi menunggu Pasukan Utama
Amidonia di dataran ini. Pasukan Amidonia, yang kelelahan setelah menerima
serangan kejutan di Lembah Gordoa, masuk kedalam pertempuran dengan
Pasukan Elfrieden, yang bukan hanya memiliki jumlah hampir dua kali lipat,
tetapi juga dalam kondisi segar-bugar.
Page | 195
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Saat Julius kembali, dia berdiri didepan ayahnya dengan ekspresi marah.
“……Julius!” (Gaius)
“Pasukan Amidonia kita memang kuat. Kualitas prajurit kita tidak kalah
terlalu jauh dengan Kerajaan Elfrieden. Namun, dengan pasukan yang
kelelahan setelah melakukan perjalanan, membalikkan keadaan adalah hal
yang tidak mungkin. Aku akan mengulur waktu untukmu, jadi buka jalan
untuk lari melalui area yang belum terkepung, dan melarikan diri bahkan
jika itu hanya dirimu sendiri.” (Gaius)
“Lalu… jika seperti itu, Ayah adalah orang yang seharusnya melarikan diri!
Jika hanya mengulur waktu, aku dapat melakukannya!” (Julius)
“Kenapa!?” (Julius)
Gaius VIII, yang telah memutuskan bahwa ini akan menjadi peristirahatan
terakhirnya, tidak pernah memiliki pikiran setenang ini. Sampai-sampai dia
bisa melihat salah satu bagian dari tujuan Souma.
Page | 196
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Aku adalah duri bagi sisi Elfrieden. Aku adalah otak di balik faksi anti-
Elfrieden di Dukedom Amidonia. Karena aku telah mengumpulkan orang-
orang yang memusuhi Elfrieden, maka fraksi elang menekan fraksi merpati.
Hal ini berlaku kebalikannya, jika aku hilang, maka kali ini fraksi merpati-lah
yang akan mengumpulkan kekuatan.” (Gaius)
*TN: Elang adalah fraksi anti-Elfrieden dan Merpati adalah Fraksi Pro-
Elfrieden.
“Berhati-hatilah, Julius. Raja saat ini memiliki level yang berbeda dibanding
dengan Albert.” (Gaius)
“Oleh karena itu, Elfrieden tidak akan membiarkanku lolos. Bahkan jika aku
melarikan diri, mereka masih akan mengejarku sampai ujung neraka. Itulah
sebabnya, lebih baik aku jatuh disini.” (Gaius)
“…….” (Julius)
Page | 197
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Tidak bisa! Apa yang akan terjadi pada Amidonia juga Kamu juga
menghilang?” (Gaius)
Gaius mengatakan hal itu meskipun Roroa adalah anaknya sendiri. Julius
bertanya kembali.
Saat dia mengatakan hal itu, Gaius berdiri, dan meletakkan kedua tangannya
di bahu Julius.
Page | 198
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Untuk itu, Kamu harus selamat. Satu-satunya orang yang dapat mewarisi
tekad balas dendam dan membuat Amidonia menjadi Amidonia adalah
dirimu.” (Gaius)
“Ayah…..” (Julius)
“Karena situasi telah menjadi seperti ini, tidak perlu merasa khawatir
tentang dijadikan boneka. Kamu harus memohon bantuan kepada
Kekaisaran dan mempertahankan Amidonia agar tidak diambil alih
Elfrieden.” (Gaius)
“Namun, sama seperti yang Ayah katakan sebelumnya, apakah Ayah pikir
Kekaisaran akan memaafkan kita yang telah melanggar Deklarasi
Kemanusiaan?” (Julius)
“Itu akan baik-baik jika kamu menyalahkan semuanya kepadaku. Aku, yang
telah melewati umur 50 tahun, tidak bisa mengendalikan tubuh dan
kehilangan pikiran untuk menjadi iblis pembalas dendam. Tanpa bisa di
tegur oleh anakku, Aku berencana untuk menyerang Elfrieden melawan
kehendak Kekaisaran. Kamu dapat mengatakan kepada mereka seperti itu.”
(Gaius)
Julius kehabisan nafas. Dapat dikatakan bahwa dalam hal ini, Gaius tidak
hanya akan mati, tapi dia juga akan mendapatkan reputasi yang buruk.
Bahkan Julius yang selalu memiliki hati dingin terguncang oleh hal ini. Dan,
disaat bersamaan, api kemarahan pada Elfrieden dapat terlihat di matanya,
Gaius mengangguk puas dan mengangkat tangannya dari bahu Julius.
Page | 199
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
ada lagi ketidak sabaran ataupun kebingungan, itu adalah ekspresi seorang
pejuang gigih saat dia menarik pedang dari pinggangnya.
***
“Dimana?” (Souma)
“Jika dia tidak melarikan diri, maka bukankah akan lebih mudah bagi kami?”
(Souma)
“…. Mereka yang memiliki hati yang lemah melarikan diri, mereka yang
memiliki tubuh yang lemah mati. Akibatnya, hanya para elite di sekeliling
Gaius yang masih memberikan perlawanan. Jika orang-orang itu menjadi
prajurit mati* maka mereka tidak dapat dihentikan oleh orang yang ragu-
ragu. Apalagi prajurit dari pasukan yang sudah unggul enggan untuk mati.”
(Carla)
*TN: Prajurit mati (Death Soldier) adalah sebuah unit yang terdiri dari orang
yang tidak takut mati.
Ketika dia mengatakan hal itu dan aku melihat kemedan pertempuran, aku
dapat melihat bahwa meskipun pasukan utama musuh telah dipangkas
menjadi 500 atau lebih, 40.000 pasukan kami sedikit kesulitan dalam
Page | 200
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Keringat dingin turun dipunggungku. Aku tahu sebuah “contoh” dari kejadian
ini. Dalam 【 Pengepungan Musim Panas Osaka 】, Sanada Yukimura
memimpin 3000 prajurit dalam penyerangan lakukan atau mati, dan
menerobos 13.000 pasukan yang dipimpin oleh Matsudaira Tadanao.
Dikatakan bahwa dia hanya tinggal satu langkah lagi untuk berhasil
mengambil kepala Tokugawa Ieyasu. Juga, di sejarah Cina, setelah 【
Pertempuran Gaixia 】, Pasukan Liu Bang yang menang mengirimkan
beberapa ribu prajurit untuk mengejar Xiang Yu, komandan dari Pasukan
yang kalah, tapi mereka dikalahkan oleh Xiang Yu dan 28 prajurit berkudanya
yang setia berkali-kali. Jumlah dari prajurit menjadi tidak signifikan jika ada
perbedaan besar dalam semangat tempur. Sebuah Pasukan yang kekurangan
semangat tempur tidak akan dapat memperoleh kemenangan tidak peduli
seberapa besar jumlah mereka.
Sejujurnya, aku takut. Sun Tzu juga mengatakan jangan menyerang prajurit
mati. Meski begitu, aku tidak dapat membiarkan Gaius melarikan diri dari
tempat ini bagaimanapun caranya. Jika itu terjadi, korban yang dibuat untuk
mencapai titik ini akan menjadi sia-sia. Namun, jika…. Jika waktu adalah…. Aku
melihat ke arah Carla.
Page | 201
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
***
Gaius VIII yang menunggangi kuda berteriak. Gaius telah mengumpulkan 500
prajurit kavaleri elite miliknya dibawah komandonya dari sekelilingnya, dan
saat ini memutuskan untuk melakukan serangan bunuh diri ke Markas
Pasukan Elfrieden. Ribuan musuh mengelilingi mereka. Jalan yang dipenuhi
prajurit musuh bukanlah jalan dimana mereka dapat kembali hidup-hidup,
tapi sebuah jalan yang menuntun mereka menuju kematian. Bahkan jika
mereka mampu membunuh Souma, mereka akan dibunuh oleh prajurit
Elfrieden yang tersisa. Namun, diantara para prajurit di bawah komandonya,
yang telah mewarisi dendam terhadap Elfrieden melalui ayah dan anak
selama 50 tahun sampai itu meresap kedalam sumsum mereka, tidak ada
satupun yang bimbang.
Gaius VIII memimpin 500 prajurit kavaleri dan bergegas menuju Markas
Pasukan Elfrieden.
Page | 202
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Ludwin, komandan Royal Knight yang menjaga Markas dari kemarahan yang
menggila itu, membuat ekspresi masam diatas kuda putihnya. Serangan
sembrono ini tidak jauh berbeda dengan tindakan bunuh diri.
Ludwin meletakkan helm yang telah dia lepas sebelumnya dan mengangkat
ujung tombaknya keatas langit, dan berbicara kepada sisa Royal Knight yang
ada dibelakangnya.
“Yang Mulia ada dibelakang kita! Kita adalah perisai Kerajaan! Bersumpah
dengan nama Royal Knight, bahwa biarpun kalian harus mengorbankan
nyawa kalian, kita harus menghentikan kelompok itu!” (Ludwin)
“Seraaaaang!!” (Ludwin)
Sekitar 2000 Royal Knight dibawah kepemimpinan Ludwin berlari maju. Sesaat
kemudian, mereka bentrok dengan 500 pasukan berkuda milik Gaius dari
depan. Menerima serangan itu, sekitar separuh dari pasukan Gaius terlempar
dari kuda mereka dalam sekejap. Royal Knight juga memiliki prajurit yang
terlempar dengan jumlah yang hampir sama. Namun, karena jumlah mereka
sejak awal sudah lebih besar, kerusakan yang mereka terima relatif lebih kecil
dari pada musuh mereka. Didalam kekacauan antara musuh dan sekutunya,
Ludwin mencari wajah Gaius.
Page | 203
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Ludwin membuat kudanya berlari kearah orang itu, tapi para penunggang
kuda yang mengelilingi orang berjubah itu berpencar ke berbagai arah,
seolah-olah mereka telah merencanakan itu sebelumnya. Ludwin sejenak
terganggu oleh hal itu, tapi perhatiannya saat ini sedang terpusat pada orang
yang ada didepannya. Ludwin menusukkan tombaknya kearahnya, tapi orang
berjubah itu entah bagaimana menangkisnya menggunakan pedang sebaik
yang dia bisa.
“Tida peduli seberapa banyak itu telah dihiasi, sebuah tombak digunakan
untuk menusuk musuh!” (Ludwin)
“Apa?” (Ludwin)
Melihat orang itu mati setelah mengatakan hal itu, Ludwin terkejut. Jika dia
memikirkannya, dia sebenarnya tidak mengetahui seperti apa wajah Gaius
Page | 204
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Ludwin berbalik, dan melihat seorang penunggang kuda yang berlari menuju
Markas.
***
“Lapor! Ada seorang penunggang kuda yang berlari kearah markas ini
dengan kecepatan menakutkan.” (Prajurit)
Saat prajurit itu masuk kedalam markas untuk memberikan laporan, Aku baru
saja selesai mengajukan sebuah permintaan kepada Carla…. Syukurlah. Itu
tepat waktu. Namun, setelah Carla mendengar permintaanku, dia membuka
lebar matanya dan menggertakkan giginya, penuh dengan kemarahan.
Lalu, saat aku menyentuh kalung yang ada di lehernya, tanganku dipentalkan
oleh Carla.
Page | 205
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“…. Argh…. Okay, baiklah! Kamu hanya harus diam disini dengan patuh!”
(Carla)
Lalu, Carla merebut dua buah pedang panjang dari dua orang prajurit yang
ada didekatnya, dan kemudian dia membentangkan sayap naga yang ada
dipunggungnya dan terbang. Setelah itu, dia berkeliling di atas udara dan
mencari mangsanya, dan , seperti elang, dia terbang lurus kebawah kearah
selatan.
***
Orang itu tiba-tiba mengatakan hal itu kepadaku. Tentu saja jika sang pemilik
bersedia, kepemiliki kalung perbudakan dapat di pindahkan ke orang lain.
Namun, jika seperti itu, sekarang aku dapat melukainya. Meski begitu, kenapa
dia tiba-tiba mengatakan hal itu? Saat aku hendak bertanya kepadanya
tentang hal itu, Souma menunjuk kearah prajurit mati.
【 Para prajurit mati itu mengincarku. Bahkan dalam kasus terburuk, jika
mereka mampu membunuhku, orang-orang itu akan terbakar. Pada saat itu,
akan sangat mudah untuk memusnahkan mereka. Itulah mengapa ada
sesuatu yang ingin kuminta darimu, jika dengan suatu cara, aku terbunuh di
peperangan ini, aku ingin Kamu mengatakan kepada Liscia “Aku menyerahkan
takhta kepadamu”. Yah… itu adalah sebuah wasiat. 】
【 Aku serius. Aku adalah seorang Raja, itulah mengapa aku tidak bisa
mengabaikan skenario terburuk. Meskipun, aku merasa bersalah tentang
menyerahkan setengah situasi kepadanya, tapi selama Gaius dikalahkan, maka
akan mudah membuat 【 Van 】 menyerah. Setelah itu, lakukan saja apa yang
Hakuya katakan dan itu pasti akan berubah menjadi bagus. 】
Page | 206
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Tapi sekarang, aku mengerti. Souma tidak ingin menjadi seorang Raja. Jika
seseorang memiliki kepribadian yang sombong dan dapat mengabaikan
tanggung jawab dengan kekuasaannya, maka mereka sudah pasti akan
menjadi tiran. Namun, bagi orang yang mengerti apa itu tanggung jawab,
kekuasaan itu hanyalah sebuah beban berat. Hal yang kuanggap telah dicuri,
benar-benar sesuatu yang telah dipaksakan kepada orang lain. Dari Raja
Albert, sampai rakyat di negara ini, Souma telah terbebani oleh segala jenis
beban. Aku berpikir bahwa Souma yang mengatakan kematiannya dengan
santai telah “rusak”, tapi…. Itu berbeda, dia hanya “hampir rusak”. Itulah
mengapa Liscia berusaha keras untuk mendukungnya sampai sejauh itu.
Namun, saat ini, saat bahaya bagi hidupnya mendekat, Souma ingin
memindahkan beban itu kepada Liscia. Bisakah Liscia menanggung beban
seberat itu?….. Jangan main-main denganku. Liscia terlalu jujur. Jika dia
menerima beban itu dari Souma, maka dia akan berakhir dengan
menanggung beban yang lebih berat. Hatinya pasti akan benar-benar hancur.
Jika seperti itu, bisakah aku mengizinkannya? Liscia adalah temanku. Bahkan
jika posisiku saat ini adalah sebagai pemberontak, dia adalah sahabat sejati
yang ingin kulindungi. Aku tidak bisa membiarkan temanku terbebani oleh
sesuatu seberat itu.
Page | 207
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Sebenarnya, saat ini bahkan aku masih membenci Souma. Aku tidak bisa
memaksa diriku untuk menyukai harga dirinya, jalan hidupnya, dan
kepribadiannya yang tak masuk akal dalam mengabaikan sesuatu. Namun,
agar orang itu dapat menanggung beban berat itu dan bukan temanku, demi
temanku, aku tidak bisa membiarkannya mati!
Aku meluncur kearah jenderal yang melaju sendirian menuju Markas. Dengan
sekuat tenaga, aku mengayunkan kedua pedangku. Jenderal musuh itu
menerima serangan itu dengan pedangnya menggunakan kedua tangannya,
tapi dia terlempar dari kudanya akibat serangan itu. Jenderal musuh itu jatuh
ketanah, tapi dia dengan cepat bangkit.
“Aku melihatmu sebagai seorang jenderal ternama. Aku adalah putri Castor
Vargas, Carla.” (Carla)
“Sayangnya, saat ini aku tidak bisa mengijinkanmu melakukan hal itu.”
(Carla)
“Dia adalah musuh, namun aku tidak boleh membiarkan teman dari
temanku terbunuh.” (Carla)
Page | 208
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Cih. Maka jika seperti itu, Kamu dapat mati bersamanya!” (Jenderal Musuh)
***
Sistem Sihir Atribut Tanah adalah sihir pengendali gravitasi yang telah
digunakan saat Royal Army melakukan operasi penyelamatan di Desa Dark
Elf. Dengan membuat pedang itu menjadi lebih berat pada saat benturan,
kekuatan tebasan akan meningkat. Jenderal musuh itu berteriak.
Carla yang telah menyadari identitas sebenarnya dari jenderal musuh itu
menggeser pedangnya kekanan untuk menangkis pedang berat itu, dan
kemudian, dengan pedang yang ada ditangan kanannya, dia menebas dari
bawah ke atas. Gaius dengan tipis menghindarinya dengan melompat
kebelakang. Carla kemudian mengacungkan pedangnya kepada Gaius.
Page | 209
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Jika Kamu adalah penguasa… maka, dari pada balas dendam, bukankah
pertama-tama Kamu harus memikirkan tentang rakyatmu?” (Carla)
“Humph. Aku akan kesulitan jika Kamu pikir aku sama dengan Kerajaan
Elfrieden yang lemah. Penguasa Dukedom Amidonia adalah orang yang
menggerakkan rakyat dengan kekuatan besar semaunya!” (Gaius)
“….. Hah, Aku tidak menyukai Souma, tapi bahkan lebih benci orang
sepertimu!” (Carla)
Meskipun tidak ada yang baik dan juga tidak ada yang buruk, pemerintahan
Raja Albert itu tenang. Carla mencintai situasi tenang itu, jadi seseorang
seperti Gaius, yang menghasut peperangan hanya untuk memuaskan
keinginan pribadinya untuk balas dendam dari pada mensejahterakan
rakyatnya, adalah seseorang yang Carla lebih benci dari pada Souma.
“Sama denganku! Aku tidak berencana untuk disukai oleh musuh!” (Gaius)
Gaius meletakkan tangannya ketanah dan tonjolan seperti paku muncul dari
dalam tanah di sekitar Carla. Carla menghindari serangan langsung, tapi sayap
di punggungnya tertangkap oleh tanah disekitarnya yang telah berubah
menjadi sebuah penjara jarum, dan dia terjebak dalam situasi dimana dia
tidak dapat bergerak.
“Sial!” (Carla)
“Gugh…..” (Gaius)
Page | 210
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Dia bahkan sampai sejauh ini, Mungkin aku harus belajar, bahkan jika
hanya dari kegigihannya.” (Souma)
Souma mengatakan hal itu sambil menarik mundur Musashi Boy-kun (ukuran
medium, bersenjata tombak) x4. Carla, yang telah berhasil melepaskan diri
dari penjara jarum itu, memalingkan wajahnya dengan sebuah “Humph”.
“YO-……. Jika Kamu seperti itu, maka Liscia akan menangis, Kamu tau.”
(Carla)
Saat dia menjawab, Souma berlutut didepan mayat Gaius, dan menempatkan
kedua tangannya dalam posisi berdoa. Carla,, yang tidak mengerti arti dari
gerakan itu, memiringkan kepalanya.
“Tidak peduli siapapun mereka, jika seorang manusia mati, maka mereka
dapat menjadi seorang Buddha… dengan kata lain, seorang Dewa; ini
adalah kebiasaan dari dunia lamaku. Itulah sebabnya aku berdoa agar
jiwanya dapat masuk ke Nirvana tanpa tersesat.” (Souma)
“Alasan lainnya. Kamu tidak ingin dia menjadi roh jahat karena
penyesalannya dan menghantuimu, kan?”
Page | 211
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Souma berdiri dan menatap tangannya saat dia kembali menghela nafas.
“Itu demi Liscia. Melindungi sekutu sampai saat terakhir, itu juga adalah
salah satu aturan di Keluarga Vargas.” (Carla)
Saat mereka bertengkar seperti itu, tema mereka, yang telah mendengar krisis
yang terjadi di Markas, akhirnya tiba. Liscia, Aisha, Ludwin, Hulbert, dan Kaede
terkejut saat mereka melihat Gaius yang tergeletak di tanah. Liscia kemudian
bertanya kepada Souma.
“Humph.” (Carla)
Seperti yang diduga, dia tidak bisa memberitahukan hal itu secara langsung
pada Liscia, “Ini demi kamu”, sehingga Carla memalingkan wajahnya dan
Page | 212
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Jika ada hal-hal yang dapat digunakan, maka aku akan menggunakannya.
Bahkan racun dapat menjadi sebuah obat.” (Souma)
Page | 213
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Sekarang kita akan memasuki 【 Van 】, namun, tanah ini sudah menjadi
wilayah Elfrieden. Oleh karena itu, orang yang tinggal di kota itu sudah
menjadi rakyat kerajaan kita, jadi aku benar-benar melarang pembunuhan,
pemerkosaan, atau penjarahan. Jika ada orang yang tidak mematuhi
perintah ini, maka terlepas dari status atau posisi atau kejahatannya,
mereka akan dipenggal, dan kepala mereka akan pajang di pintu gerbang.
Ingat perintah ini baik-baik.” (Souma)
“Cari 5 orang yang tertulis disini, penggal mereka dan pajang kepala
mereka di pintu gerbang. Alasan resminya adalah 【 Mereka telah
menerobos masuk kedalam sebuah rumah warga Van untuk menjarah 】.”
(Souma)
“Ini adalah souvenir dari Georg yang diberikan melalui Glaive. Mereka adalah
anggota Angkatan Darat, namun selama mereka berada di Carmine Duchy,
mereka telah menerobos rumah warga dan melakukan penjarahan,
pemerkosaan, dan pembunuhan. Bagaimanapun, cepat atau lambat mereka
akan di eksekusi, jadi kita akan menggunakan mereka sebagai peringatan di
tempat ini.” (Souma)
Saat ini, ada lima kepala yang berjejer di pintu gerbang. Di samping kepala itu
terdapat papan yang bertuliskan “kejahatan” yang mereka perbuat, 【
Page | 214
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Setelah mereka mengamankan jalan, Aku memasuki Van. Kali ini, bukan di
dalam kereta, tapi Aku memasuki kota sambil manunggangi kuda, karena
tampaknya Raja pemenang yang memasuki kota sambil berada didalam
kereta akan terlihat buruk didepan umum. Aku baru saja bisa menunggangi
kuda, tapi karena Aisha memegang kekang kuda itu, maka seharusnya akan
baik-baik saja. Sementara Liscia menunggangi kudanya di sampingku, aku
melihat cityscape* milik Van.
Page | 215
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
….. Sungguh berlebihan, melakukannya sampai sejauh itu, adalah apa yang
kurasakan. Tata letak kota ini memang menyulitkan bagi musuh, namun itu
juga tidak mudah bagi para warga. Bergerak kesekeliling menjadi tidak
nyaman dan kebakaran di tempat padat seperti ini akan menakutkan. Ide
untuk melakukan pembersihan hambatan ta terduga ini membuat kepalaku
sakit. Itu, aku tidak punya pilihan lain selain membangun ulang seluruh
wilayah ini, kan? Kukuku, sebuah kota yang sangat bagus untuk proyek
pembangunan ulang. Aku memiliki firasat bahwa tugas urusan domestik akan
membentuk tumpukan besar setelah ini, ayolah, aku tidak sabar menantinya!
“?” (Liscia)
***
Page | 216
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Pertama, ini mengenai keluarga Gaius VIII yang ada di Kota ini. Kami tidak
dapat menemukan mereka. Putra tertua, Julius, melarikan diri dari medan
pertempuran, sementara anak perempuan Gaius yang lain, dia tidak pernah
terlihat sejak beberapa hari yang lalu. Terlebih lagi, mulai dari Menteri
Keuangan, sebagian besar para birokrat penting tidak dapat ditemukan,
jadi saya percaya mereka meninggalkan kota ini beberapa hari sebelum
kita sampai di Van.” (Ludwin)
“Kesampingkan anak perempuan itu, akan merepotkan jika disini tidak ada
satupun birokrat. Cepat hubungi Parnam dan minta Markus untuk
mengirimkan beberapa birokrat. Juga, suruh Hakuya untuk segera datang
setelah dia selesai dengan urusan Kota Benteng Naga Merah.” (Souma)
“Jika mereka sama sekali tidak memiliki persediaan darurat, maka apa yang
akan mereka lakukan untuk bertahan selama pengepungan?” (Souma)
“Ah, bukan, adalah persediaan untuk tiga bulan jika kita hanya menghitung
jumlah para Penjaga Istana. Tapi jumlahnya hanya akan bertahan sekitar
satu minggu jika kita menghitung populasi seluruh kerajaan…..” (Poncho)
Page | 217
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Tidak ada banyak persediaan berlebih di kerajaan, jadi itu mungkin jika
hanya sampai batas tertentu. Karena tempat ini dekat dengan Kerajaan,
maka selama keamanan sepanjang perjalanan terjamin, maka kita dapat
melakukannya, ya.” (Poncho)
Ayah Hulbert dan seseorang yang saat ini memimpin Angkatan Darat, Glaive
Magna, mulai melapor.
“Jadi ada juga masalah itu, ya? Kota ini pasti mempunyai bar dan “tempat
hiburan”, kan? Dengan uang yang kita punya, lakukan negosiasi dengan
pemilik tempat-tempat itu untuk menyiapkan alkohol dan wanita.” (Souma)
“Dengan cara ini, warga yang ada dijalan tidak akan terganggu, kan?”
(Souma)
“Tidak, bukan itu. Apakah tidak apa-apa membiarkan para prajurit bersantai
seperti itu? Dengan momentum yang kita miliki saat ini, bukankah kita bisa
menguasai seluruh Amidonia?” (Glaive)
Page | 218
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
Liscia, yang ada disampingku menanyakan hal itu, tapi aku menggelengkan
kepalaku.
“Ini sudah cukup. Tidak peduli sebanyak apa kita memperluas wilayah kita,
tidak peduli seberapa banyak kota yang kita taklukan, setelah Kekaisaran
bergerak, maka semuanya akan menjadi sia-sia. Mari hindari situasi itu
karena hasil yang kita dapat hanyalah hilangnya prajurit kita pada hal yang
sia-sia.” (Souma)
Ketika aku mengatakan hal itu, suhu diruangan ini membeku. Liscia bertanya
dengan takut.
“Yah, tidak diragukan lagi bahwa mereka akan bergerak. Karena Dukedom
Amidonia, salah satu penandatangan 【 Deklarasi Kemanusiaan 】,
perbatasannya telah berubah karena gerakan militer. Sebagai pemimpin,
Kekaisaran harus bergerak untuk menangani hal ini.” (Souma)
Page | 219
A Realist Hero’s Kingdom Reconstruction Chronicle
Arc 2 - Conquest
“Tapi orang yang menyerang pertama kali adalah Pasukan Amidonia, dan
meski begitu kita akan disalahkan?” (Liscia)
“Ugh….. Jika seperti itu, maka bukankah akan lebih baik jika kita juga
mengikuti 【 Deklarasi Kemanusiaan 】…. Eh, a~re? Ngomong-ngomong
Souma, kenapa kita tidak mengikuti hal itu? Jika kita bertarung dengan
Amidonia tanpa berpartisipasi dalam deklarasi itu, kamu tau bahwa akan
berakhir seperti ini, kan?” (Liscia)
“Karena kita tidak dapat berpartisipasi dalam hal itu. Deklarasi itu memiliki
perangkap yang tidak terpikirkan.” (Souma)
“Perangkap?” (Liscia)
Jika mereka menyadarinya, maka mereka tidak akan mengajukan isi itu.
Bagaimanapun, lubang itu adalah tulisan berbahaya yang mungkin dapat
menyebabkan runtuhnya Kekaisaran. Aku tidak dapat menandatangani
deklarasi yang memiliki cacat seperti itu. Lalu, Aku berdiri dan berbicara
kepada seluruh orang yang ada diruangan itu.
Page | 220