Sesi 6
CPL 1. Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi gizi anak sekolah
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tumbuh kembang anak
sekolah
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan gizi anak sekolah
4. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah gizi anak sekolah
5. Mahasiswa mampu menjelaskan solusi masalah gizi anak
sekolah
6. Mahasiswa mampu menjelaskan intervensi masalah gizi anak
sekolah
01 Definisi
03 Kebutuhan gizi
MATERI
04 Masalah
05 Solusi
06 Intervensi
DEFENISI ANAK SEKOLAH
• WHO (World Health Organization) golongan anak yang berusia
antara 7-15 tahun
• Bocah berumur 6 – 12 tahun, dengan karakteristik masa
pertumbuhan yang relatif tetap dan dengan sedikit masalah
pemberian makan.
• Pada masa ini tjd peningkatan nafsu makan secara alamiah
peningkatan konsumsi makanan.
KARAKTERISTIK
• Anak bnyk berada di luar rumah utk jangka waktu antara 4-5 jam.
• Aktivitas fisik anak semakin meningkat : pergi & pulang sekolah,
bermain dgn teman meningkatkan kebutuhan energi.
• Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya: mudah terpengaruh
lingkungan sekitarnya, terutama teman sebaya yg pengaruhnya sgt
kuat mrubah perilaku & kebiasaan temannya, termasuk perubahan
kebiasaan makan
KARAKTERISTIK
Ciri khas anak sekolah adalah :
• Usia sekolah adalah puncak pertumbuhan 7—13 thn
• Selalu aktif
• Perubahan sikap terhadap makanan
• Anak lebih suka pangan dengan organoleptik yg tegas
KARAKTERISTIK
• Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian asupan makanan
pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna.
• Sering timbul masalah terutama dalam pemberian makanan yang
tidak benar dan menyimpang.
• Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyak organ-organ
dan sistem tubuh anak
Faktor-faktor yg mpengaruhi asupan makan
anak sekolah
• Peran Keluarga
• Trend sosial
• Teman Sebaya
• Media massa
• Penyakit
KEBUTUHAN GIZI ANAK SEKOLAH
Protein
• Untuk pemeliharaan jaringan, perubahan komposisi tubuh dan
pembentukan jaringan baru
• Pilih sumber protein yang bernilai biologis tinggi
Kebutuhan zat gizi lain
• Pertumbuhan dan perkembangan tulang, gigi, otot, volume darah
lbh besar dibandingkan dewasa
• Zat gizi yang diperlukan protein, vit (D) dan mineral (Zink, Fe, Ca)
Kalsium
• Pertumbuhan & mineralisasi tulang dan gigi (98% Ca tubuh tdpt dlm
tulang & gigi)
• Penambahan Ca/hari antara mg, puncaknya adlh 400mg/hr dlm
pertumbuhan cepat.
• AKG:
4-6 = 500 mg/hr.
7-9 = 600 mg/hr
10-12 = 1000 mg/hr
• Absorbsi kalsium tgt dari faktor2 yg mempengaruhi asupan.
Zat Besi
• Kebutuhan Fe bervariasi menurut tingkat pertumbuhan, peningkatan
total massa besi, penyimpanan besi.
• Sumber besi : daging, hati, unggas, ikan, kacang-kacangan, sayuran
hijau, rumput laut hem dan non hem.
• Penyerapan tgt dari faktor-faktor yg mempengaruhi absorbsi besi.
• AKG :
4-6 thn : 9 mg/hr
7-9 thn : 10 mg/hr
10-12 thn : 13 mg (Lk) & 20 mg (Pr)
Zink
• Bagian dari enzim-enzim metabolisme.
• Berperan dlm proses pertumbuhan, fungsi kognitif, kekebalan,
pematangan organ reproduksi, antioksidan.
• Kekurangan seng : hambatan pertumbuhan, diare, luka sukar sembuh,
menurunnya sistem imun.
• AKG :
4-6 thn : 10,3 mg/hr
7-9 thn : 11,3 mg/hr
10-12 thn : 14 mg (Lk) & 12,6 mg (Pr)
Yodium
• Iodium dlm tubuh tdpt dlm kelenjar tiroid sintesis hormon T3 & T4
• Utk pertumbuhan normal, perkembangan fisik & mental,
pembentukan sel darah merah, fungsi otot & syaraf.
• AKG
4-6 thn : 120 µg/hr
7-9 thn : 120 µg/hr
10-12 thn : 120 µg/hr
Vitamin
MASALAH GIZI ANAK SEKOLAH
• Gizi kurang
• Kegemukan
• Anemia gizi besi
• Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
Makanan Jajanan
Gizi Kurang
• RISKESDAS 2013 prevalensi pendek (TB/U) anak 5-12 thn 30,7 %
(12,3% sangat pendek & 18,4% pendek); terendah di DI Yogyakarta (14,9%),
tertinggi di Papua (34,5 %).
• Sebanyak 15 provinsi dengan prevalensi sangat pendek di atas prevalensi
nasionalbengkulu
• Prevalensi kurus (menurut IMT/U) anak 5-12 thn 11.2%, (4,0% sangat kurus
dan 7,2% kurus), terendah di Bali (2,3%), tertinggi di NTT (7,8%).
• Sebanyak 16 provinsi dengan prevalensi sangat kurus diatas nasional.
• Penyebab kurang asupan makanan sumber energi & Protein & penyakit
infeksi
• Efek : anak mudah lelah, daya fikir menurun, daya tahan tubuh menurun
(sering absen).
Gizi Lebih
• RISKESDAS 2013 : gemuk pada anak 5-12 thn 18,8 % (gemuk 10,8
% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 %).
• Prevalensi gemuk terendah di NTT(8,7%) dan tertinggi di DKI Jakarta
(30,1%).
• Sebanyak 15 provinsi dengan prevalensi sangat gemuk diatas nasional
bengkulu
• Penyebab : pola aktivitas fisik & konsumsi energi melebihi kebutuhan
makanan & minuman yg padat kalori ttp rendah zat gizi lainnya.
• Efek jangka panjang : Penyakit jantung & pembuluh darah, DM tipe 2,
kanker, osteoartritis, dll.
Anemia & GAKY
• Anemia lemah, pucat, lesu, konsentrasi menurun, antibodi
menurun pemberian suplemen tambah darah (Fe)
• GAKY pembesaran kelenjar tiroid, hambatan pertumbuhan,
keterbelakangan mental, IQ rendah kapsul minyak beryodium &
konsumsi garam beryodium.
Makanan Jajanan
• FAO: makanan & minuman yg dipersiapkan & dijual oleh pedagang
kaki lima di jalanan & di tempat-tempat keramaian umum lain yg
langsung dimakan /dikonsumsi tanpa pengolahan/ persiapan lebih
lanjut.
• KepMenKes RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003 : makanan dan
minuman yg diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan
atau disajikan sbg makanan siap santap utk dijual bagi umum selain
yg disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran, & hotel.
Faktor-faktor Penyebab Anak Suka Jajan
1. Faktor dalam Keluarga
• Faktor ibu yg kurang bijaksana
• Faktor Ibu yang Bekerja
2. Faktor dari Anak Sendiri
• Faktor Makanan
• Faktor Selera yang Berbeda-beda
Menanggulangi Masalah Jajan Anak Sekolah
• Melatih anak memilih makanan yang bermanfaat
• Anak-anak senang meniru
• Waktu makan sebaiknya disesuaikan dengan waktu makan keluarga
dan biasakan untuk makan teratur.
• Ibu sering membuat makanan selingan di rumah untuk
menghilangkan keinginan jajan anak.
• Membiasakan anak untuk sarapan pagi dan menyediakan bekal untuk
dibawa ke sekolah.
PERHITUNGAN ENERGI
Solusi