Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI BALI

SMA KARYA WISATA SINGARAJA


Alamat : Jln. Sam Ratulangi Penarukan Singaraja, Kab. Buleleng RENCANA
e-mail : smakaryawisata_singaraja@yahoo.co.id

PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A. Komponen Layanan : Layanan Dasar


B. Bidang Layanan : Pribadi
C. Topik Layanan : Meningkatkan Disiplin Diri
D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan
E. Tujuan Umum : Peserta didik mampu meningkatkan disiplin diri didalam kehidupan
F. Tujuan Khusus :
 Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian disiplin.
 Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri disiplin.
 Peserta didik dapat menyebutkan manfaat disiplin diri.
 Peserta didik dapat menyebutkan dan mendeskripsikan penerapan sikap disiplin
dalam kehidupan sehari-hari.
 Peserta didik dapat menyebutkan dan mendeskripsikan cara meningkatkan disiplin
diri.

G. Sasaran Layanan : Kelas XI


H. Materi Layanan : a. Meningkatkan Disiplin Diri
I. Waktu : 1 x 40 menit
J. Sumber : Lalat. 2010. Disiplin Rumah, Sekolah, dan
Masyarakat. http://lalat-campur-
campur.blogspot.co.id/2010/05/disiplin-rumah-
sekolah-dan-masyarakat_16.html. Diakses pada 27
September 2016.
Listriana, Desi. 2013. Belajar Disiplin.
http://desilistriana.blogspot.co.id/2013/05/kedisiplin
an-dalam-hidup-sehari-hari.html. Diakses pada 27
September 2016.
K. Metode/Teknik : Ceramah dan diskusi kelompok
L. Media/Alat : Powerpoint, gambar
M. Pelaksanaan :

1) Mengucapkan salam dan berdoa


a. Pendahuluan 2) Menanyakan kegiatan sebelumnya
3) Mengapresiasikan kehadiran
4) Guru menyampaikan tujuan layanan
b. Kegiatan Inti
1) Berpikir
a) Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan
ciri-ciri disiplin.
b) Guru meminta peserta didik untuk
mendeskripsikan manfaat disiplin diri.
c) Guru meminta peserta didik untuk
mendeskripsikan penerapan sikap disiplin dalam
kehidupan sehari-hari.
d) Guru mengadakan tanya jawab tentang cara
meningkatkan disiplin diri.

a) Guru meminta peserta didik mengungkapkan


perasaannya ketika telah mampu meningkatkan
2) Merasa disiplin diri.
b) Guru meminta peserta didik mengungkapkan
situasi yang mengganggu perasaan peserta didik
ketikaakan meningkatkan disiplin diri.

a) Guru mengajak peserta didik membangun sikap


spiritual dengan bersyukur kepada Tuhan yang
Maha Esa.
b) Guru mengajak peserta didik membangun sikap
peduli sosial dengan meminta peserta didik
saling menanyakan penerapan sikap disiplin
3) Bersikap dalam kehidupan sehari-hari.
c) Guru mengajak peserta didik membangun sikap
disiplin dengan menerapkan sikap disiplin dalam
kehidupan sehari-hari dan meningkatkan disiplin
diri.
d) Guru mengajak peserta didik saling bekerja sama
dengan mendiskusikanhambatan-hambatan yang
terjadidalam menerapkan sikap disiplin.

4) Bertindak a) Guru meminta peserta didik mendiskusikan cara


meningkatkan disiplin diri.

a) Guru meminta peserta didik


mengkomunikasikan tugas menyusun penerapan
5) Bertanggung jawab sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
b) Guru meminta peserta didik membuat komitmen
untuk mewujudkan penerapan sikap disiplin
dalam kehidupan sehari-hari.

a) Guru menyimpulkan kegiatan bersama peserta


didik.
b) Guru mengajak peserta didik merefleksi kegiatan
dengan menanyakan kemanfaatan dan
c. Penutup
kebermaknaan kegiatan.
c) Guru menyampaikan pengumuman tentang tugas
dan kegiatan minggu depan.
d) Guru menutup pelajaran dengan mengajak
peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam.
N. Evaluasi :
a. Evaluasi Proses : Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan
proses yang terjadi (instrumen evaluasi proses
terlampir)
b. Evaluasi Hasil :
- Laiseg : - Understanding (pengetahuan/ pemahaman baru)
- Comfortable (sikap/perasaan positif)
- Action (tindakan/keterampilan)
- Laijapen (pemantauan 1 hari s/d 1 bulan)
- Laijapang (pemantauan 1 bulan s/d 1 semester)
Lampiran:
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen penilaian

Singaraja, Agustus 2017


Mengetahui : Guru BK/Konselor,
Kepala Sekolah,

Drs.Putu Sidarta Made Dedi Sidarta,M.Pd


NIP. NIP.
A. Materi:
MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI
1. Pengertian Disiplin
Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah laku
perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap
peraturan, ketentuan, etika, norma, dan kaidah yang berlaku. Kedisiplinan dapat
dilakukan melalui latihan antara lain dengan belajar menghargai waktu sehingga akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap proses dan hasil belajar.

2. Ciri-ciri Disiplin
Disiplin mengacu pada pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah
menjadi norma, etika, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
b. Adanya perilaku yang dikendalikan.
c. Adanya ketaatan (obedience).
d. Selalu menaati peraturan.
e. Selalu tepat waktu.
f. Selalu hidup terjadwal dengan teratur.
g. Selalu melaksanakan tugas dengan baik melalui membiasakan hidup disiplin.
Manusia sukses adalah manusia yang mampu mengatur, mengendalikan diri yang
menyangkut pengaturan cara hidup dan mengatur cara belajar. Maka erat hubungannya
antara manusia sukses dengan pribadi disiplin. Mengingat eratnya hubungan disiplin
dengan proses belajar maka disiplin mempunyai peran sentral dalam membentuk pola
belajar yang efektif dan efisien.
3. Manfaat Disiplin Diri
a. Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk
melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
b. Disiplin dapat mengajarkan kita teratur
Jika sudah terbiasa disiplin akan hal-hal yang kecil, maka akan mempunyai
pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktu dengan baik.
c. Disiplin akan menumbuhkan rasa kepedulian
Dengan disiplin seseorang akan peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang
lain. Disiplin juga akan membuat seseorang memiliki integritas. Selain dapat
memikul tanggungjawabjuga mampu memecahkan masalah dengan baik, cepat,
dan mudah.
d. Disiplin akan menumbuhkan ketenangan pada jiwa
Dengan disiplin akan menumbuhkan ketenangan pada jiwa. Menurut
penelitian menunjukan bayi yang tenang atau jarang menangis ternyata lebih
mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Pada tahap
selanjutnya ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
e. Disiplin akan menumbuhkan kepekaan
Seseorang akan tumbuh menjadi pribadi yang peka atau berperasaan halus dan
percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan seseorang mengungkapkan
perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadi, anak akan mudah
menyelami perasaan orang lain juga.

4. Penerapan Sikap Disiplin


Kita harus menerapkan sikap disiplin dimana pun kita berada. Penerapan sikap
disiplin meliputi :
a. Disiplin di rumah
Cara melaksanakan hidup disiplin di rumah antara lain :

1) Belajar mengerjakan tugas sesuai jadwal.

2) Menjalankan ibadah tepat waktu.


3) Merapikan tempat tidur.
4) Mandi pagi dan sore hari.
5) Makan tepat waktu.
6) Berangkat ke sekolah tidak terburu-buru dan tidak terlambat.
Semua kegiatan yang dilaksanakan tepat waktu dan sesuai jadwal disebut
disiplin. Jika melakukan semua hal tanpa disiplin dan terburu buru maka dapat
mengurangi konsentrasi dan hasilnya tidak akan memuaskan.
b. Disiplin di sekolah
Di samping hidup disiplin di rumah juga harus menerapkan disiplin di sekolah.
Kedisiplinan di sekolah menyangkut persoalan ketepatan dan ketertiban. Beberapa
contoh kedisiplinan yang diterapkan di sekolah, antara lain :
1) Masuk sekolah tepat waktu.
2) Berbaris dengan tertib.
3) Berseragam sesuai ketentuan sekolah.
4) Menaati tata tertib sekolah.
5) Makan di kantin bukan di tempat ibadah.
6) Mendengarkan pelajaran dengan tekun.
7) Bermain bola di halaman bukan di dalam kelas.
8) Beribadah tepat waktu
Semua itu adalah kegiatan yang dilakukan di sekolah. Apabila
melaksanakannya sesuai dengan jadwal berarti telah bersikap disiplin.
Kedisiplinan akan membawa kepada keberhasilan.
c. Disiplin di jalan raya
Selain di rumah dan sekolah, kedisiplinan juga harus dilakukan dalam
kehidupan di masyarakat terutama di jalan raya. Penyebab terjadinya kecelakaan
antara lain karena mengebut mendahului dari kiri dan melanggar lampu lalu lintas.
Semua itu pada hakikatnya karena para pengguna jalan tidak bersikap disiplin.
Bila setiap orang di jalan mematuhi rambu-rambu lalu lintas pasti kecelakaan
tidak akan terjadi. Untuk itu harus membiasakan bersikap disiplin di jalan raya.
d. Disiplin Belajar
Menurut Sofchah Sulistyowati (2001:3) menyebutkan agar seorang pelajar
dapat belajar dengan baik ia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal-
hal sebagai berikut :
1) Disiplin dalam menepati jadwal pelajaran.
2) Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda waktu
belajar.
3) Disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan dan
semangat belajar baik di sekolah seperti menaati tata tertib, maupun disiplin di
rumah seperti teratur dalam belajar.
4) Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara
makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur.

5. Cara Meningkatkan Disiplin Diri


Berikut cara untuk meningkatkan kedisiplinan diri, yaitu :
a. Pemahaman Diri
Saat memutuskan sesuatu, berkomitmen untuk hal tersebut maka terlepas dari
bagaimana dan apa yang dirasakan saat itu. Sifat utama dari disiplin adalah
pemahaman terhadap diri sendiri, secara mendalam perlu untuk memutuskan
perilaku yang mencerminkan tujuan dan nilai-nilai diri. Tuliskanlah tujuan-tujuan,
mimpi, dan ambisi yang dimiliki. Buatlah misi pribadi menjadi lebih nyata dengan
menuliskannya maka akan lebih memahami tujuan utama untuk menjalankan
setiap aktivitas dengan lebih bermakna disertai dengan kedisiplinan.
b. Penuh Kesadaran
Kedisiplinan sangat tergantung dengan tingkat kesadaran seseorang terhadap
apa yang ia lakukan dan apa yang seharusnya tidak ia lakukan. Jika tidak
menyadari bahwa diri belum disiplin, bagaimana mengetahui bahwa harus
berubah. Saat mengetahui kapan harus melakukan suatu perkerjaan dengan
kedisiplinan, maka sudah mendapatkan kesadaran diri terhadap disiplin.Untuk
mengembangkan kedisiplinan membutuhkan waktu dan kuncinya adalah harus
memiliki kesadaran diri bahwa kurang disiplin dan harus meningkatkan
kedisiplinan diri, ini akan memberikan kesempatan untuk membuat keputusan
yang lebih sejalan dengan tujuan.
c. Berkomitmen untuk Disiplin
Menulis tujuan tidaklah cukup, buatlah komitmen secara personal dalam diri.
Saat memutuskan untuk bangun lebih awal pada pukul 5 pagi, maka saat alarm
berbunyi, harus benar-benar bangun karena memang telah menetapkan komitmen
personal dalam diri yang kuat atas kegiatan tersebut. Buatlah keputusan untuk
melanjutkan kegiatan dengan penuh komitmen, dengan kesungguhan hati akan
mampu menjadikan kegiatan disiplin yang dibangun menjadi sebuah kebiasaan
baru yang positif untuk produktivitas.
d. Berani
Kedisiplinan biasanya menjadi lemah karena berbagai godaan yang datang
dari dalam maupun dari luar diri, menjadi tantangan tersendiri saat dihadapkan
oleh suasana hati, selera, dan keinginan yang tidak mendukung untuk menjalani
kegiatan secara disiplin. Selalu berani dalam menghadapi masalah yang cukup
sulit untuk dikerjakan, dengan begitu akan lebih siap menghadapi setiap tantangan
dan menjadikan diri pribadi yang tangguh karena rasa percaya diri akan tumbuh
dengan lebih alami. Dengan percaya diri yang baik kedisiplinan dan antusiasme
akan datang secara alami.
e. Berkomunikasi dengan Diri Sendiri
Saat dihadapkan oleh keputusan sulit atau masalah yang menuntut
pengendalian yang baik, tidak ada salahnya berdiskusi dengan diri sendiri dengan
memotivasi diri sendiri untuk dapat bertahan ditengah masalah yang ada atau
lebih yakin dengan keputusan yang akan diambil. Begitupula saat merasa
kedisiplinan menurun karena satu dan berbagai hal, katakanlah pada diri untuk
selalu mengingat komitmen yang telah disepakati. Selalu ingat bahwa“Harga
kedisiplinan saat ini tidak lebih buruk dari penyesalan di masa depan”. Latihlah
diri untuk terus konsisten meningkatkan kualitas diri.
f. Mulailah dengan Memotivasi Diri Sendiri
Hal utama yang diperlukan untuk membangun disiplin yaitu memotivasi diri
untuk terbiasa disiplin dalam berbagai kesempatan. Mungkin pada awalnya
kebiasaan ini cukup berat untuk dijalankan, namun setelah dipaksa
menjalankannya setiap hari, maka lama-kelamaan hal tersebut akan menjadi
budaya yang tertanam kuat dalam diri.
g. Membuat Target yang ingin Dicapai dalam Waktu Tertentu
Dengan membuat sebuah target dalam batas waktu tertentu, maka secara tidak
langsung seseorang akan mulai belajar disiplin dan merencanakan segala hal
dengan teratur, guna mencapai target sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Meskipun berawal dari perasaan terpaksa, namun jika dilakukan berulang-ulang
maka pada akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan dengan suka
rela.
h. Biasakan untuk Tidak Menunda Segala Tugas
Sebisa mungkin kerjakan semua tugas dengan segera, sebab semakin lama
menunda sebuah pekerjaan maka akan semakin sulit juga untuk memulainya
kembali. Inilah yang menjadi kebiasaan buruk, terbiasa menggampangkan sebuah
pekerjaan dan menundanya hingga akhirnya hasil yang didapatkan juga kurang
optimal.
i. Memiliki Tekad yang Kuat
Tanpa adanya tekad yang kuat, maka semua jadwal yang telah disusun dan
semua target yang telah ditentukan hanya akan menjadi wacana saja. Oleh karena
itu, kuatkan tekad untuk mulai belajar disiplin. Bila masih kesulitan, mulailah dari
hal-hal yang paling mudah. Hingga akhirnya tekad dalam diri semakin hari
semakin meningkat.

j. Lakukan dari Sekarang (Action)


Setelah merencanakan semua jadwal dengan rapi dan berkomitmen kuat untuk
belajar disiplin. Selanjutnya terapkan semuanya dalam kehidupan sehari-hari.
Biasakan budaya disiplin dari sekarang dan lihatlah perubahan besar yang akan
didapatkan.
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Evaluasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal
PEDOMAN OBSERVASI
Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4
1 Peserta didik terlibat aktif
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan
3 Peserta didik kreatif
4 Peserta didik saling menghargai
5 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat
6 Peserta didik berargumentasi mempertahankan
pendapat masing-masing
7 Layanan terselenggara dengan menyenangkan
8 Layanan terlaksana sesuai alokasi waktu
Total Skor
Nilai Akhir = Skor Perolehan : Skor Maksimal x 100

Kategori hasil :
91 - 100 = Amat Baik
76 - 90 = Baik
61 - 75 = Cukup
51 - 60 = Sedang
<= 50 = Kurang

Singaraja,

Guru BK/ Konselor

Made Dedi Sidarta M.Pd


NIP.
b. Instrumen Evaluasi Hasil Layanan Bimbingan Klasikal

ANGKET EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Nama Peserta Didik : .....................................


Kelas : .....................................
Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari
materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan informasi dari
materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan materi
yang disampaikan
4 Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila bersikap
sesuai dengan kateri yang disampaikan
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif
setelah mendapatkan materi yang disampaikan
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga kehidupan saya
menjadi lebih teratur dan bermakna
Total Skor
Nilai Akhir = Skor Perolehan : Skor Maksimal x 100

Kategori hasil :
91 - 100 = Amat Baik
76 - 90 = Baik
61 - 75 = Cukup
51 - 60 = Sedang
<= 50 = Kurang

............................................
Mengetahui,
GuruBK/ Konselor Peserta didik/ Konseli

Made Dedi Sidarta, M.Pd ............................................


NIP.

Anda mungkin juga menyukai