Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL KEGIATAN

KULIAH KERJA PARTISIPATIF (KKP) UIN MATARAM


DESA DANGER

disusun oleh,
NIM Nama Fakultas
190101063 Habib Rahman FTK
190102077 Aulia Puji Lestari FTK
190103018 Rusniati FTK
190104001 Eka Aulia FTK
190104032 Fariz Fikri FTK
190105083 Rismawati FTK
190107040 Alma Yuliandini FTK
190110077 Elsa Dwi Marlani FTK
190202032 Mohammad Irhosi FS
190301018 Wahyudi Firdaus FDIK
190301054 Annisa Restu Andini FDIK
190302060 Septari DwI Sekar Utami FDIK
190501084 Jumratul Akbar FEBI
190502155 Septira Dwi Sekar Utami FEBI
190502254 Eva Wardiana FEBI
190601071 Muhammad Said Amrulloh FUSA
190603054 M. Rafli Mahardika FUSA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2022
LEMBARAN PENGESAHAN PANITIA KKP

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

Ketua Pelaksana KKP Sekretaris

Mohammad Irhosi Elsa Dwi Marlani


NIM 190202032 NIM 190110077

MENGETAHUI,

MENYETUJUI,

KEPALA LP2M

Prof. Dr. Atun Wardatun, M.Ag., MA.


NIP 197703302000032001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkah
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Proposal Pengajuan Kuliah Kerja
Partisipasif Membangun Kewirausahaan Mandiri Berbasis Moderasi Beragama
(KKP) di Desa Danger, Kecamatan Masbagek, Kabupaten Lombok Timur. Dalam
menyelesaikan Proposal ini kami tidak lepas dari bantuan dan bimbingan banyak
pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepda
semua pihak yang terlibat.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan propasal ini.


Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan proposal dan penyusunannya. Akhir kata kami ucapkan banyak
terimah kasih kepada semua pihak yang terlibat dan atas kerjasamanya dalam
penyelesaian pembuatan proposal ini.

Mataram, 27 Juni 2020

Penulis
A. Pendahuluan
Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UIN Mataram melalui bimbingan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) serta berlokasi di beberapa wilayah yang menjadi
sasaran pelaksanaan KKP. Pada dasarnya KKP merupakan mata kuliah di
lapangan yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dalam mengaplikasikan
keilmuan yang telah dipelajari selama perkuliahan. Diantara tujuan tersebut
adalah pada kegiatan memecahkan berbagai fenomena yang terjadi didalam
masyarakat melalui pengembangan potensi yang ada didalam masyarakat itu
sendiri.

KKP dilaksanakan selama 45 hari di lokasi yang sudah ditentukan oleh


LP2M. KKP tahun 2022 menyebar di beberapa desa di Kabupaten Lombok Utara,
Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat.
Khususnya pada pelaksaan KKP kali ini berada dilokasi Desa danger Kecamatan
Masbagek, Lombok Timur.

KKP dilaksanakan didasarkan atas prinsip kolektif dan kolaboratif antara


mahasiswa dan masyarakat dalam memanfaatkan aset dan sumber daya yang ada.
Oleh karena itu, kerjasama yang baik antara mahasiswa dan para stakeholder
sangat penting dalam mensukses program dan kegiatan yang dilaksanakan.
Dengan menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR),
mahasiswa tidak hanya bekerja tetapi juga belajar bersama masyarakat untuk
membangun desa. Atas dasar pertimbangan diatas, maka LP2M membuat aturan
dan pedoman KKP agar penyelenggar KKP dapat berjalan dengan baik sebagai
bagian dari bentuk pengabdian kepada masyarakat yang menjadi tupoksi dari
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Mahasiswa memiliki peran terhadap perubahan yang lebih signifikan dan


progresif khususnya dalam upaya mengembangkan masyarakat yang sejahtera,
adil, dan makmur dengan menggunakan wwawasan intlektual yang disertai
dengan kegiatan yang partisipatif. Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa
mempunyai peran signifikan ditengah masyarakat, bangsa dan negara. Dalam
sejarahnya pergerakan mahasiswa telah melakukan banyak perubahan dalam
berbagai sektor kehidupan salah satunya diantaranya adalah fenomena
tumbangnya orde baru dimana pergerakan mahsiswa memiliki peran strategis
dalam prosesnya. Sampai detik ini gerakan mahasiswa terus berada digaris
terdepan untuk mengawal perubahan baik dalam masalah ekonomi sosial dan
politik, pemerintahan, pendidikan dan semacamnya. Pergerakan semisal meneliti
mengkritisi, menuntut, menentang, bahkan menolak kebijakan-kebijakan yang
dilihat tidak sesuai dengan nurani masyarakat atau menyimpang dari undang-
undang yang berlaku telah menjadi ritual yang wajib bagi mahasiswa, hal ini
membuktikan peran mahasiswa yang sangat strategis yaitu sebagai Agent Of
Change dan Agent Of Control Social.

Kuliah kerja partisipatif (KKP) merupakan salah satu bentuk perwujudan


akan pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat serta sebagai bentuk tanggung
jawab terhadap problematika yang kini dihadapi oleh masyarakat. Kuliah kerja
partisipatif (KKP) didasarkan pada filsafah pendidikan yang berlandaskan pada
UUD tahun 1945 dan UUD nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan susunan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif, mengembangkan potensi dirinya, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Kuliah kerja partisipatif (KKP) merupakan bagian integral dari kurikulum
pendidikan tinggi. Peenetapan ini berdasarkan pada amanat prsiden republik
Indonesia pada februari 1972. Yang menganjurkan dan mendorong setiap
mahasiswa bekerja didesa dalam jangka waktu tertentu untuk tinggal dan
membantu masyarakat pedesaan memecahkan masalah pembangunan sebagai
bagian dari kurikulumnya.

B. Monografi Desa Danger Kecamatan Masbagek


Desa : Danger
Kecamatan : Masbagek
Kabupaten : Lombok Timur
Provinsi : Nusa Tenggara barat (NTB)
Kode Post : 83661
Kode wilayah : 52.03.05.2006

1. Sejarah Desa

Danger dikenal sejak zaman penjajahan, khususnya ketika Lomok Timur


dibebaskan dari penduduk Bangsa Belanda dan Bangsa Jepang. Kata Danger sendiri
mengandung 2 penafsiran antara Bangsa yang menjajah (Belanda) dan penduduk ali
(Suku Sasak) yaitu :

a. Penjajah menyebut "DANGER" berarti "Bahaya", karena mereka tidak berani


masuk ke Lombok  Timur melalui jalan Negara yang ada sekarang, yang pejuang
kita menyebutnya Kute Barat dan gerbang di utara yang mereka sebut sebagai Kute
Daye. Jalur Danger merupakan momok bagi penjajahan karna disinilah
markas BANTENG HITAM (Para Pejuang Sasak) yang dibuktikan dengan adanya
monument perjuangan  Banteng Hitam yang dibangun di halaman Masjid "Nurul
Jihad" Danger Selatan sebagai markas perundingan mereka dalam menyusun
kekuatan melawan penjajah. Karena ketakutan penjajah itulah nama Danger akhirnya
dijadikan nama pemukiman yang dikenal diluar kampung-kampung lain, yang ada
akhirnya sekitar 1962 terjadilah pemekaran Desa Masbagik Utara menjadi 2 Desa
yaitu Desa Masbagik Utara dan Desa Danger yang di ambil dari nama perkampungan
yang sangat dianggap berbahaya oleh penjajah.
b. Suku Sasak menafsirkan kata "Danger" berarti Dengar yang karna logat bahasa dan
ejaanya dalam bahasa sasak berarti Rentong yang identik dengan "Kesiap Siagaan"
mereka saat itu dalam mengantisipasi gejolak yang akan timbul. Kata Rentong
bermakna sekecil apapun suara atau informasi yang ada pasti pasukan Banteng
Hitam (Laskar Jihad) medeteksinya yang mereka buktikan dengan berhasilnya
perlawanan mereka mengusir penjajah dari Lombok Timur (Kota Selong). Dua
perbedaan penafsiran tersebut itulah yang menganugerahkan nama Kampung Danger
yang sekaligus dijadikan nama pusat pemerintahan Desa Danger yang merupakan
pemekaran dari Desa Masbagik Utara pada Tahun 1962. Selanjutnya dapat
dipaparkan nama-nama Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Danger sejak
berdirinya tahun 1962 sampai sekarang yaitu :
1. AMAQ JAAH : Memimpin dari tahun 1962 s/d 1967
2. AHMAD RIFA'I : Memimpin dari Tahun 1967 s/d 1976
3. AMAQ JAAH : Memimpin dari Tahun 1976 s/d 1978
4. AHMAD RIFA'I : Memimpin dari Tahun 1978 s/d 1996
5. MIFTAHUL HADI, SH : Memimpin dari Tahun 1997 s/d 2011
6. MUHIDDIN, SHI : Memimpin dari Tahun 2011 s/d 2017
7. KASPUL HADI : Memimpin dari Tahun 2018 s/d 2024
Nama-nama Veteran Desa Danger (Laskar Banteng Hitam) yang merupakan
para pejuang kemerdekaan yang turut membebaskan Lombok Timur dari para
penjajah sebagai berikut :

1. MAHSUN
2. AMAQ MASIRAH
3. AMAQ RAT
4. MAHASIUN
5. MISBAH
6. PAHRUDIN
7. MASRI
8. SAPOAN
9. SAHRUDIN
10. AMAQ NURSAM
Demikian secara garis besar timbulnya sebuah nama Desa yang
sampai sekarang kita kenal sebagai suabah Desa yang banyak melahirkan
Veteran-Veteran kemerdekaan khususnya di Lombok Timur yang senantiasa
sebagai Jalur Napak Tilas (Jalur Perjuangan Rakyat Sasak Merebut Kota
Selong).

2. Profil Wilayah Desa

Desa Danger merupakan Desa yang berstatus Maju. Luas wilayah


Desa Dangeradalah 296.30 Ha, yang terdiri dari :Sawah : 142.60 ha.,Tanah
Kering : 140.00 ha.,Fasilitas Umum : 11.50 ha.,Tanah Perkebunan : 2.20
ha.Adapun Desa Danger secara administratif terdiri dari 9 Dusun
diantaranya :Danger Utara, Danger Selatan, Montong
Sager,Bengkaung,Jontak, Peresak ,Repok Raden, Semat dan Montong Agung.

Berikut adalah batas-batas wilayah desa danger kecamatan masbagek:


Utara : Desa Kumbang
Timur : Desa Masbagek utara
Selatan : Desa Paok
Barat : Desa Kesik

3. Profil Masyarakat Desa


Sedangkan Berdasarkan data administrasi kependudukan Per-tanggal 31
Desember 2019 Danger dan data Badan Pusat Statistik Lombok Timur Tahun
2019 , jumlah penduduk Desa Danger sebanyak 13,724 orang. Jumlah Kepala
Keluarga (KK) sebanyak 4,717 KK. Jumlah penduduk Desa Danger usia produktif
pada tahun 2020 adalah 15-64 tahun/orang.

4. Profil Sosial Masyarakat


Dalam aktivitas keseharian, masyarakat Desa Danger sangat taat dalam
menjalankan ibadah keagamaan. Setiap Rukung Tetangga (RT) dan pedukuhan
memiliki kelompok-kelompok pengajian. Pada peringatan hari besar Islam,
penduduk Desa Danger kerap menggelar acara peringatan dan karnaval budaya
dengan tema yang disesuaikan dengan hari besar keagamaan. Sebagian besar
warga Desa Danger terafiliasi pada organisasi kemasyarakat Islam Nahdlatul
Ulama (NU).

Gelaran perayaan lain selalu dilakukan dalam rangka memperingati Hari


Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap pedukuhan akan turut serta dan
semangat menampilkan ciri khasnya dalam acara peringatan dan karnaval budaya.

Kelompok pemuda di Desa Danger yang tergabung dalam kelompok


Karang Taruna menjadi aktor utama dalam banyak kegiatan Desa. Kelompok ini
aktif menggelar program kegiatan untuk isu demokrasi kepada warga. Sejumlah
penduduk Desa Danger bekerja merantau di Luar Negri. Namun, ikatan sosial
mereka terhadap tanah kelahiran tetap tinggi. 

5. Profil Politik masyarakat


Warga Desa Danger dikenal sebagai kelompok masyarakat yang paling
aktif dan memiliki potensi tertinggi untuk berpartisipasi dalam pemberian suara
untuk Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah Langsung.

6. Profil Potensi Desa

Desa Danger memiliki banyak potensi khususnya dibidang


Perdagangan,Wisata, Pertanian, dan Perkebunan yang di dukung dengan program
danbantuan pemerintah sehingga menjadi potensi dan Mata Pencaharian
Masyarakat untuk perbaikan Tarap Hidup di bidang perekonomian yang juga
ditunjang dengan adanya BUMDES Desa Danger bernama BUMDes Gemilang
dengan Unit Usaha Produksi tahu tempedan Simpan Pinjam. Desa Danger
memiliki 13 posyandu yang tersebar di 9 dusun, dimana belum ada posyandu
yang terintegrasi dengan Bank Sampah.Desa Danger banyak sekali memiliki
potensi yang bisa dikembangkan. Potensi-potensi dan keunggulan yang dimiliki
oleh Desa Danger mampu mengubah kehidupan masyarakat di desa ini menjadi
lebih baik. Bahkan, Desa Danger sudah berhasil membuat inovasi mengubah
sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM), dan telah menjuarai
Teknologi Tepat Guna di Kabupaten Lombok Timur.

Disamping itu, yang membanggakan lagi, Desa Danger ini telah memiliki
Sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) dengan hadirnya Danger Village
Waterpark dan BUMDes.Ini tentu memberikan dampak signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga, tidak heran Desa Danger ini terpilih
mewakili mewakili Kecamatan Masbagik dalam Lomba Desa tingkat Kabupaten
Lombok Timur.

a. Jumlah Penduduk

Jumlah Jiwa 13.724 Orang

Jumlah Laki-Laki 6.927 Orang

Jumlah Perempuan 6.797 Orang

Jumlah Kepala Keluarga 4.717 Orang

b. Mata Pencaharian

Masyarakat Desa Danger umumnya dapat dikelompokkan kedalam


beberapa mata pencaharian,diantaranya Belum/tidak bekerja 3,746 , Aparatur
Pejabat Negara 106, Tenaga Pengajar 93, Wiraswasta 3,776, Pertanian dan
Peternakan 1,060, Nelayan 2, Pelajar dan Mahasiswa 2,320, Tenaga Kesehatan
20, Pensiunan 23 dan Pekerjaan Lainnya 2,577Anggaran Dana Desa untuk Desa
Danger adalah sebesar Rp. 1,823,330,000 dan per tanggal 26 Agustus 2020 sudah
mencairkan sebesar Rp. 1,462,986,800 atau 80.24 % dari total anggaran.
C. Program Kerja Selama Kegiatan KKP Berlangsung
Adapun program kerja yang akan diajukan serta dilaksanakan selama
kegiatan KKP berlangsung, yaitu:
1. Berugak Baca

Setelah melihat lokasi posko yang akan ditempati oleh para


anggota KKP di Desa Danger, akhirnya disepakati untuk membuat
Berugak Baca atau perpustakaan mini dengan memanfaatkan berugak
yang cukup luas dan besar tepat di depas posko. Ketersediaan buku
diperoleh berdasarkan hasi pamflet serta proposal yang akan dikirim pada
beberapa instansi.
Sasaran tindakan ini berpusat pada warga Desa Danger, terlebih
untuk warga yang berstatus sebagai siswa. Manfaat yang dapat diperoleh
dari program kerja ini sendiri diharapkan mampu meningkatkan minat
baca bagi warga Desa Danger serta untuk menambah pengetahuan.
2. Momil belajar
Tidak hanyan memperhatikan para warga Desa Danger yang
berstatus siswa atau dapat dibilang muda, program kerja yang telah
direncanakan oleh para anggota KKP pula mementingan hak untuk para
orang tua yang tidak bisa membaca, menulis maupun mengaji.

Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber


daya manusia pada bidang kognitif, di mana anggota KKP akan dengan
konsisten dalam memberikan arahan, bimbingan serta berbagi ilmu untuk
para orang tua terutama ibu-ibu yang ada di Desa Danger.

3. Yasinan
Yasinan sendiri bukan hal yang baru bagi khalayak ramai, tetapi
dengan kegiatan ibadah ini lah yang diyakini mampu meningkatkan
ukhuwah islamiyah. Aktifnya masjid yang diiringi oleh yasinan
merupakan bentuk dari para ulama dalam menyiarkan Islam dengan jalan
mengajak masyarakat mendekatkan diri mereka pada ajaran Islam serta
cinta membaca al-Qur’an.

Sasaran tindakan dari program yang akan dikonsistenkan ini sendiri


yaitu semua warga Desa Danger dan akan dilaksanakan tiap malam Jumat.

4. Gontong royong
Sebagaimana mestinya gotong royong menjadi salah satu pilih dari
mahasiswa KKP untuk menjadi program kerja, di mana tidak hanya
membantu dalam meningkatkan kerukunan, kedekatan serta kesejahteraan
warga, tetapi juga mampu untuk melestarikan lingkungan yang bersih dan
asri. Gotong royong yang akan dilakukan ini diperuntukkan untuk seluruh
warga Desa Danger secara berkala, dan dari sini akan mengajarkan
kebiasaan-kebiasaan baik juga konsisten dalam menjaga kebersihan
bersama.

5. Sedekah Dana Qurban


Program kerja Sedekah Dana Qurban ini terinspirasi dari Iedul
Adha yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Rencana yang telah disusun,
yaitu mahasiswa akan membuat proposal pendanaan yang berlokasi di
posko KKP. Ketersediaan dana diperoleh berdasarkan hasil proposal yang
telah diserah pada beberapa instansi, terutama sekali UIN Mataram.

Manfaat yang dapat diperoleh yaitu sebagai sumbangsih program


kerja dari mahasis KKP UIN Mataram dalam meningkatkan totalitas amal
jariyah terhadap ada yatim yang berada di Desa Danger.

6. Acara 17 Agustus
Sama seperti program kerja sebelumnya, program ini akan
dilaksanakan karena mengingat sebentar lagi adalah bulan kemerdekaan
Indonesia, yaitu Agustus. Para mahasiswa KKP berniat untuk ikut andil
dalam perayaan acara yang akan digagas oleh Desa Danger, sebagai
bentuk partisipatif mahasiswa dalam menjalankan KKP nya dan bentuk
pengabdian para mahasiswa untuk Desa Danger itu sendiri.

7. Penambahan Nama-Nama jalan


Program ini di targetkan untuk menandai setiap jalan dan gang
yang ada di desa danger program ini di usulkan oleh bapak kades danger
yang akan memakan anggaran sekitar 500 rb ini juga sebagai Cindra
mata dari KKP UIN mataram untuk Desa Danger. Dengan di
selengarakannya kegiatan ini bisa menjadi manfaat bagi warga
masyarakat desa danger kegiatan ini bertuan untuk memudahkan warga
dalam mengenali suatu nama jika ada orang masuk kekampung tersebut.
Kegiatan ini di selenggarakan oleh seluruh peserta KKP UIN Mataram
dan dilaksanakan pada hari minggu tanggal 24 juli 2022 yang dikerjakan
dari pagi hingga selesai.
Factor pendukung untuk dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai
berikut :
1. Kerjasama antar anggota yang baik
2. Tingginya partisipasi masyarakat mendukung kegiatan kami
3. Bantuan sukarela dari pihak desa

D. Daftar Nama-Nama Anggota KKP UIN Mataram 2022 di Desa


Danger
NO NAMA JURUSAN NOMOR HP
.
1. MOHAMMAD HUKUM KELUARGA 081916915214
IRHOSI ISLAM
2. ELSA DWI PENDIDIKAN ISLAM ANAK 083835991004
MARLANI USIA DINI
3. EKA AULIA TADRIS IPA BIOLOGI 081997620043
4. HABIB RAHMAN PENDIDIKAN AGAMA 087743317712
ISLAM
5. AULIA PUJI PENDIDIKAN BAHASA 087825621084
LESTARI ARAB
6. RUSNIANTI TADRIS MATIMATIKA 087782376112
7. M.RAFLI PEMIKIRAN POLITIK 087860910088
MAHARDIKA ISLAM
8. MUHAMMAD SAID ILMU ALQURAN DAN 081944635062
AMRULLOH TAFSIR
9. EVA WARDIANA PERBANKAN SYARIAH 081946361204
10. SEPTIRA DWI PERBANKAN SYARIAH 087859220226
SEKAR UTAMI
11. JUMRATUL EKONOMI SYARIAH 087753935623
AKBAR
12. SEPTARI DWI PENGEMBANGAN 087851031104
SEKAR UTAMI MASYARAKAT ISLAM
13. ANNISA RESTU KOMUNIKASI PENYIAR 081906996524
ANDINI ISLAM
14. WAHYUDI KOMUNIKASI PENYIAR 085338428203
FIRDAUS ISLAM
15. ALMA TADRIS BAHASA INGGRIS 087752848284
YULIANDINI
16. RISMAWATI TADRIS ILMU 089867141271
PENGETAHUAN
17. FARIZ FIKRI TADRIS IPA BIOLOGI 081353991790
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat sebagai acuan Bersama dalam


menyelenggarakan kegiataan ini. Segala bentuk dukungan baik moral dan materi
kami sangat mengapreasi dan terimakasih untuk kepala desa danger dan
perangakat desa dan warga masyarakat desa danger karna telah diberikan izin
untuk melakukan kegiatan kuliah kerja partisipatif (KKP). Kami akan berusaha
untuk dapat melaksanakan kegiatan KKP ini sesuai aturan yang berlaku di instansi
atau perangkat desa sehingga ada suatu keuntungan timbal balik antar kami dan
pihak desa. Demikan harapan kami atas perhatian kepala desa kami ucapkan
termakasih semoga proposal kami dapat di terima dan bermanfaat bagi desa
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai