MUKADIMAH
2. Bahwa Advokat sebagai salah satu unsur Catur Wangsa Penegak Hukum
dalam kerangka-kerangka kekuasaan kehakiman yang bebas dan merdeka
wajib mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mengabdi,
mempertahankan dan menegakkan hukum demi tercapainya kepastian hukum
yang mencerminkan nilai-nilai hidup yang luhur dalam hati nurani serta
kesadaran Hukum Masyarakat.
1
6. Maka berdasarkan hal-hal dan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas
para Advokat seluruh Indonesia dengan tekad yang bulat, sepakat untuk
membentuk IKATAN ADVOKAT INDONESIA yang tunggal dan mandiri dengan
Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB I
Pasal 1
Pasal 2
BAB II
Pasal 3
Pasal 4
2. Lambang IKADIN adalah berupa timbangan keadilan yang dilindungi oleh dua
bilah pedang, dengan latar belakang lingkaran merah bergerigi 45 (empat puluh
lima) yang mengandung tulisan FIAT JUSTITIA RUAT COELUM membentuk
setengah lingkaran dengan warna putih dilindungi oleh lima seongkok (dilihat
dari sudut muka) yang membentuk lingkaran yang mengandung tulisan
berwarna merah IKATAN ADVOKAT INDONESIA dan IKADIN diantara dua
bintang bersegi lima dengan latar belakangnya warna putih.
2
Pasal 5
BAB III
USAHA
Pasal 6
Usaha-usaha untuk mencapai tujuan seperti yang diatur dalam pasal 5 tersebut
diatas adalah :
5. Memberi bantuan hukum kepada yang tidak mampu membayar uang jasa.
3
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 7
2. Anggota Biasa, adalah warga negara Indonesia yang bergelar Sarjana Hukum
dari Perguruan Tinggi terakreditasi, bukan Pegawai Negeri atau TNI/POLRI
serta telah diangkat menjadi Advokat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan menjalankan praktek selaku Advokat.
4. Hak-hak Anggota :
a. Anggota Biasa memiliki hak memilih dan dipilih serta hak untuk berbicara.
b. Anggota Kehormatan tidak memiliki hak memilih dan dipilih, tetapi dapat
diangkat sebagai Anggota Dewan Kehormatan atau Anggota Dewan
Penasehat, baik di pusat maupun di cabang.
Pasal 8
a. Meninggal Dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Diberhentikan sementara;
d. Dipecat.
4
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 9
Pasal 10
2. Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari : seorang Ketua Umum, minimal 2 (dua)
Wakil Ketua Umum, ditambah Ketua Bidang sesuai dengan kebutuhan,
seorang Sekretaris Jenderal, minimal 2 (dua) Wakil Sekretaris Jenderal,
seorang Bendahara, minimal 2 (dua) orang Wakil Bendahara serta dibantu oleh
Departemen sesuai dengan kebutuhan dan Korwil (Koordinator Wilayah) sesuai
dengan wilayah Pengadilan Tinggi.
3. Tugas dan Kewajiban Dewan Pimpinan Pusat diatur dalam Peraturan Rumah
Tangga.
Pasal 11
2. Dewan Pimpinan Harian Pusat terdiri dari Ketua Umum, minimal 2 (dua)
Wakil Ketua Umum, Ketua-ketua, Sekretaris Jenderal, minimal 2 (dua)
Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara dan minimal 2 (dua) Wakil Bendahara.
Dalam hal Ketua Umum, Sekretaris Jenderal berhalangan, tentang hal mana tidak
perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka dalam keadaan demikian Wakil Ketua
Umum dan Wakil Sekretaris Jenderal secara otomatis mewakili IKADIN.
5
DEWAN PIMPINAN CABANG
Pasal 12
1. Dewan Pimpinan Cabang yang terdiri dari seorang Ketua, minimal 2 (dua)
Wakil Ketua, Ketua-ketua Bidang, seorang Sekretaris, minimal 2 (dua)
Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, minimal 2 (dua) Wakil Bendahara.
3. Tugas dan kewajiban Dewan Pimpinan Cabang diatur dalam Peraturan Rumah
Tangga.
Pasal 13
Dalam hal Ketua, Sekretaris berhalangan tentang hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak lain, maka dalam keadaan demikian Wakil Ketua dan Wakil
Sekretaris secara otomatis mewakili Cabang.
BAB VI
MASA JABATAN
Pasal 14
1. Dewan Pimpinan Pusat selama 5 (lima) tahun, setelah dipilih oleh MUNAS.
2. Dewan Pimpinan Cabang selama 4 (empat) tahun, setelah dipilih oleh anggota
melalui Rapat Anggota Cabang dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
3. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang
hanya dapat dipilih kembali 1 (satu) kali lagi.
BAB VII
MUSYAWARAH NASIONAL
Pasal 15
6
Pasal 16
1. Munas Luar Biasa dapat diadakan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh
Dewan Pimpinan Pusat atau atas permintaan secara tertulis dari sekurang-
kurangnya 2/3 jumlah Cabang.
Pasal 17
Yang mempunyai Hak Suara dalam MUNAS adalah Utusan Cabang berdasarkan
ketentuan sebagai berikut :
2. Hak suara dalam Munas diatur lebih lanjut dalam Pasal 18.
Pasal 18
3. Para Utusan Cabang didalam MUNAS dipimpin oleh Ketua Cabang atau yang
ditunjuk sebagai wakilnya.
PANGGILAN MUNAS
Pasal 19
1. MUNAS diadakan dengan panggilan tertulis dari atau atas nama Dewan
Pimpinan Pusat dalam waktu sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum
tanggal pembukaan.
QUORUM
Pasal 20
7
secara sah asalkan usul-usul yang bersangkutan disetujui oleh suara terbanyak
biasa.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 21
Pasal 22
1. Sidang-sidang pada MUNAS terdiri dari Sidang Pleno dan Sidang Komisi.
2. Ketentuan mengenai Sidang-sidang Pleno dan Sidang Komisi akan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Rumah Tangga.
Pasal 23
Pasal 24
Dalam MUNAS Luar Biasa dibicarakan hal-hal yang bersangkutan dengan maksud
penyelenggaraan MUNAS Luar Biasa tersebut.
Pasal 25
PEMILIHAN FORMATUR
Pasal 26
8
2. Setiap cabang dapat mengusulkan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang calon
Formatur dengan ketentuan bahwa setiap calon Formatur harus didukung oleh
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) Cabang.
3. Formatur yang terpilih dengan suara terbanyak otomatis menjadi Ketua Umum
Dewan Pimpinan Pusat IKADIN.
BAB VIII
RAPAT KERJA
Pasal 27
3. Apabila quorum tidak tercapai, Rapat dapat diundur untuk waktu sekurang-
kurangnya 3 (tiga) jam, kemudian Rapat Kerja dibuka kembali dengan tidak
terikat oleh quorum lagi, dan Rapat dapat mengambil keputusan-keputusan
dengan sah asalkan usul-usul yang bersangkutan disetujui oleh suara
terbanyak biasa.
BAB IX
RAPAT – RAPAT
Pasal 28
1. Rapat Dewan Pimpinan Harian Pusat, Dewan Kehormatan Pusat atau Dewan
Penasehat Pusat diadakan setiap kali dianggap perlu oleh Ketuanya atau atas
permintaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggotanya.
2. Rapat Dewan Harian Pusat/Dewan Kehormatan Pusat/Dewan Penasehat
Pusat dapat mengambil keputusan sah apabila sekurang-kurangnya dihadiri
oleh 1/2 (setengah) jumlah anggotanya ditambah 1 (satu).
9
4. Rapat Dewan Pimpinan Cabang/Dewan Kehormatan Cabang/Dewan
Penasehat Cabang dapat mengambil keputusan-keputusan sah apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 1/2 (setengah) jumlah anggotanya ditambah 1 (satu).
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat-rapat yang disebutkan dalam pasal ini
dan rapat-rapat lainnya akan diatur dalam Peraturan Rumah Tangga.
Pasal 29
Pasal 30
3. Rapat dipimpin oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang atau oleh salah seorang
Anggota Dewan Pimpinan Cabang.
5. Rapat Anggota adalah sah apabila dihadiri 1/2 (setengah) jumlah dari Anggota
Cabang dengan ketentuan, bahwa jika quorum tidak tercapai, maka rapat
diundur untuk waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) jam, kemudian rapat dibuka
kembali dengan tidak terikat oleh quorum lagi dan rapat dapat mengambil
keputusan secara sah asalkan usul yang bersangkutan disetujui oleh suara
terbanyak biasa.
Pasal 31
Pasal 32
1. Apabila Ketua Dewan Pimpinan Cabang oleh sesuatu sebab tidak dapat dan
atau dilarang menjalankan jabatannya oleh Dewan Pimpinan Pusat atau
mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir, maka selambat-
lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak saat tersebut Dewan
10
Pimpinan Cabang wajib mengadakan Rapat Anggota Luar Biasa untuk memilih
Ketua Dewan Pimpinan Cabang yang baru.
2. Masa jabatan Dewan Pimpinan Cabang yang baru terpilih dihitung sejak saat
disahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
3. Apabila dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal
surat Dewan Pimpinan Cabang tidak ada pengesahan dari Dewan Pimpinan
Pusat, maka Dewan Pimpinan Cabang tersebut sah dan tidak diperlukan
adanya pengesahan Dewan Pimpinan Pusat.
4. Ketentuan ayat (1) diatas, apabila terjadi hal yang sama berlaku pula bagi
Ketua Dewan Kehormatan Cabang dan Ketua Dewan Penasehat Cabang.
5. Apabila hal tersebut dalam ayat (1) tidak dapat dilaksanakan, maka Dewan
Pimpinan Pusat menunjuk seorang Caretaker atau lebih untuk
menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa untuk memilih Ketua Dewan
Pimpinan Cabang yang baru.
Pasal 33
BAB X
Pasal 34
2. Setiap Keputusan Dewan Pimpinan Pusat wajib ditaati dan dijalankan oleh
Dewan Pimpinan Cabang.
4. Setiap anggota Dewan Pimpinan Pusat berhak untuk hadir dalam semua rapat-
rapat Dewan Pimpinan Cabang.
5. Ketentuan lebih lanjut dalam pasal ini diatur dalam Peraturan Rumah Tangga.
11
BAB XI
KEKAYAAN
Pasal 35
1. Kekayaan IKADIN terdiri dari uang pangkal, uang iuran, uang sumbangan dan
lain-lain kekayaan yang diperoleh dengan sah.
2. Ketentuan lebih lanjut dalam pasal ini diatur dalam Peraturan Rumah Tangga.
BAB XII
Pasal 36
1. Untuk menjaga martabat advokat, maka setiap anggota IKADIN wajib taat pada
Kode Etik Advokat Indonesia.
2. Setiap anggota IKADIN dapat diadili oleh Dewan Kehormatan terlepas dari
jabatan/kedudukan apapun yang dijabatnya dalam organisasi.
Pasal 37
2. Masa jabatan anggota Dewan Kehormatan Pusat sama dengan masa jabatan
anggota Dewan Pimpinan Pusat, dan masa jabatan anggota Dewan
Kehormatan Cabang sama dengan masa jabatan anggota Dewan Pimpinan
Cabang.
3. Dewan Kehormatan Pusat dan Dewan Kehormatan Cabang terdiri dari paling
sedikit 3 (tiga) anggota, tetapi harus selalu berjumlah ganjil.
BAB XIII
DEWAN PENASEHAT
Pasal 38
12
4. Masa jabatan anggota Dewan Penasehat Pusat sama dengan masa jabatan
anggota Dewan Pimpinan Pusat, dan masa jabatan anggota Dewan Penasehat
Cabang sama dengan masa jabatan Dewan Pimpinan Cabang.
BAB XIV
Pasal 39
BAB XV
Pasal 40
BAB XVI
PEMBUBARAN
Pasal 41
2. MUNAS LUAR BIASA tersebut adalah sah, apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota yang diwakili oleh utusan dari
setiap Cabang menurut ketentuan Pasal 17 (tujuh belas).
3. Apabila quorum tidak tercapai, maka MUNAS LUAR BIASA tersebut diundur
untuk waktu sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam, jika sesudah
dibuka kembali ternyata quorum tetap tidak tercapai, maka diadakan lagi
pengunduran berturut-turut untuk waktu sekurang-kurangnya 24 (dua puluh
empat) jam, jika sesudah pengunduran berturut-turut untuk waktu sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam tersebut quorum tetap tidak
tercapai, maka MUNAS LUAR BIASA yang khusus diadakan untuk
pembubaran IKADIN tersebut tidak sah dan dianggap batal.
13
4. Pembubaran IKADIN dalam MUNAS LUAR BIASA menurut ketentuan-
ketentuan diatas adalah sah, apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya
2/3 (dua pertiga) jumlah suara peserta MUNAS LUAR BIASA.
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
2. Dewan Pimpinan Pusat dapat menetapkan hal-hal yang belum diatur dalam
Anggaran Dasar dan Peraturan Rumah Tangga.
3. Hal-hal yang telah dikerjakan dan atau ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat
harus dipertanggung jawabkan dalam MUNAS berikutnya.
Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 24 Juli 2007
14