Anda di halaman 1dari 3

Nurhidayanti Azis

Mata Kuliah : Etika Profesi Hukum


Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum
Fakultas Syariah dan Hukum
Unoversitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Sejarah PERADI: Singkatan, Peran, Tugas & Fungsi Advokat

PERADI adalah singkatan dari Perhimpunan Advokat Indonesia. Sejarah


berdirinya organisasi advokat ini telah melalui proses yang cukup panjang. Lantas,
kapan PERADI berdiri dan apa saja peran, fungsi, serta tugas advokat?

Kelahiran PERADI tidak terlepas dari peran berbagai organisasi profesi


advokat yang sudah ada sebelumnya seperti Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN),
Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI), serta
Himpunan Advokat dan Pengacara Indonesia (HAPI).

Selain itu, terdapat pula Serikat Pengacara Indonesia (SPI), Asosiasi


Konsultan Hukum Indonesia (AKHI), Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
(HKHPM), dan Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI).

Sejarah Lahirnya PERADI

Organisasi-organisasi advokat yang sudah ada sebelumnya menyepakati


untuk membentuk Komite Kerja Advokat Indonesia (KKAI) pada 16 Juni 2003.
KKAI inilah yang nantinya membidani kelahiran PERADI.

KKAI kemudian menghimpun puluhan ribu advokat untuk diverifikasi.


Sebanyak 15.489 advokat dari 16.257 pemohon dinyatakan memenuhi persyaratan
verifikasi. Para advokat ini sebelumnya menjadi anggota di berbagai organisasi
advokat profesional yang tergabung dalam KKAI.

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 Pasal 32 Ayat (4) tentang Advokat


menyatakan bahwa organisasi advokat harus dibentuk dalam waktu paling lambat
dua tahun setelah UU tersebut diundangkan.
Oleh karena itu, puluhan ribu advokat seluruh Indonesia yang telah
mendapatkan verifikasi kemudian sepakat untuk membentuk PERADI pada 21
Desember 2004 atau 20 bulan setelah UU tentang Advokat diundangkan.

Tanggal 7 April 2005 di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, digelar acara


perkenalan PERADI yang melibatkan 600 advokat dari seluruh Indonesia. Selain
itu, acara ini juga dihadiri oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, Jaksa Agung
Republik indonesia, serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.

Peran PERADI dan Tugas-Fungsi Advokat

Dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang


fungsi dan peran advokat selengkapnya berbunyi:

“Advokat adalah orang yang berprofesi memberikan jasa hukum baik di dalam
maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan
Undang-Undang ini.”

Dalam menjalankan profesinya, seorang advokat harus memiliki kebebasan


yang berdasar pada kehormatan dan kepribadian yang berpegang teguh kepada
kejujuran, kemandirian, kerahasiaan, dan keterbukaan.

PERADI berperan sangat penting untuk meningkatkan kualitas profesi


advokat. Dalam Pasal 6 Akta Pernyataan Pendirian PERADI Nomor 30 disebutkan
bahwa peran PERADI adalah sebagai berikut:

• Menunjang advokat dalam menjalankan tugas profesinya demi tegaknya


keadilan berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat dalam
menyadari hak-hak fundamental advokat di depan hukum dalam rangka
penegakan supremasi hukum dan hak asasi manusia.
• Menunjang advokat dalam menjalankan tugas profesinya di bidang
konsultasi, negosiasi maupun dalam pembuatan kontrak-kontrak dagang,
dalam rangka pemberdayaan masyarakat serta pembaharuan hukum
nasional, khususnya di bidang administrasi, termasuk dalam penyelesaian
sengketa di luar pengadilan.

Sebagai organisasi advokat, PERADI memiliki beberapa fungsi, di


antaranya adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan khusus profesi advokat.


2. Menyelenggarakan ujian advokat.
3. Mengangkat advokat yang telah lulus ujian advokat.
4. Menyusun Kode Etik Advokat Indonesia.
5. Melakukan pengawasan terhadap advokat.
6. Memeriksa dan mengadili pelanggaran kode etik profesi advokat.
7. Menentukan jenis sanksi dan tingkat pelanggaran advokat yang dapat
dikenakan sanksi

Struktur Organisasi PERADI

Ketua Umum PERADI pertama adalah Otto Hasibuan, sedangkan sebagai


Sekretaris Jenderal (Sekjen) ditunjuklah Harry Ponto. Selanjutnya, jabatan Harry
Ponto sebagai Sekjen PERADI digantikan oleh Hasanuddin Nasution.

Adapun struktur organisasi PERADI adalah sebagai berikut:

• Dewan Pimpinan Nasional


• Dewan Penasihat
• Dewan Kehormatan Pusat
• Komisi Pengawas
• Dewan Pimpinan Cabang
• Dewan Pimpinan Daerah
• Kehormatan Daerah

Anda mungkin juga menyukai