PENDAHULUAN
persamaan bagi setiap orang dihadapan hukum (equality before the law).
UUD 1945 juga menentukan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan,
yang sama dihadapan hukum.1 Selain itu juga hak bagi setiap orang untuk
dibela Advokat (aves to legal councel) adalah hak asasi manusia yang
1
Moh. Mahfud MD. 2000. Politik Hukum Hak Asasi Manusia di
Indonesia. Artikel Dalam Jurnal Hukum. Vol. 7. No.14. Agustus, hlm. 2-3.
2
Frans Hendra Winarta. 2000. Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi
Manusia Bukan Belas Kasihan. Cet. I. Jakarta : Elex Media Computindo, hlm. 7.
1
2
juga terdapat nilai-nilai moral yang lebih tinggi dalam masyarakat yaitu
masyarakat. Hal ini dapat lihat bahwa hampir semua urusan masyarakat
jasa hukum Advokat itu sendiri dalam setiap tahunnya semakin bertambah,
sehingga tidak heran jika dalam setiap tahun banyak orang yang
disepakati bersama.
3
selain itu terhadap Advokat yang baru akan mendapat keuntungan karena
yang diketahui Organisasi Advokat itu sendiri telah ada sejak masa
5. PERNAJA;
6. LBH Kosgoro.
4
Ibid, hlm. 10.
5
Indonesia.6 Paling tidak ada 2 (dua) tugas penting yang harus dilakukan
oleh KKAI pada waktu itu, ialah mengambil alih pelaksanaan ujian
6
Maslon Hutabalian. 2020. Dampak Dualisme Kepengurusan
Organisasi Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Terhadap Penegakan Hukum.
Artikel Dalam Jurnal Justiqa. Vol. 02. No. 01. Februari, hlm. 56.
7
Sonny Kusuma. 2018. Sejarah Organisasi Advokat di Indonesia.
https://www.negarahukum.com/sejarah-organisasi-advokat-di-indonesia.html. Diakes
pada tanggal 13 November 2020. Pukul 08.00.
6
undang-undang ini”. Senada dengan hal itu, penjelasan Pasal 3 ayat (1)
8
Ibid.
7
dalam ayat ini adalah Organisasi Advokat yang dibentuk sesuai dengan
PERADI.
sebelumnya dan bahkan sampai saat ini terkait Organisasi Advokat sendiri
kualitas baik itu terkait keilmuan maupun etika yang dimiliki para
PERADI”.
9
Sondang P. Siagian. 2007. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta : Bumi
Aksara, hlm. 125.
10
B. Rumusan Masalah
PERADI?
C. Keaslian Penelitian
Keadilan”.
Rumusan Masalah :
11
di Indonesia?
Rumusan Masalah :
Organisasi Advokat.
E. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Teori
10
Satjipto Rahardjo. 2004. “Menuju Produk Hukum Progresif”.
Disampaikan dalam Diskusi Terbatas yang diselenggarakan oleh FH UNDIP.
13
untuk sesuatu yang lebih luas dan besar, itulah sebabnya ketika
hukum memandang hukum itu secara formal, atau melihat juga apa
sosial.
13
Ibid, hlm 6.
14
tolok ukur yang dapat dijadikan pedoman antara lain keadilan, dan
atas hukum.14.
14
Satjipto Rahardjo. 2006. “Hukum Dalam Jagat Ketertiban”. Jakarta :
UKI Press, hlm. 57.
15
lagi bisa diandalkan sebagai alat perubahan dan sebagai alat untuk
sangat besar yang terus menerus dari teori hukum modern, untuk
15
Philippe Nonet dan Philip Selznick. 2003. Hukum Responsif, Pilihan
di Masa Transisi. Penerjemah Rafael Edy Bosco. Jakarta: Ford Foundation-HuMa.
16
Ibid.
16
tentang fakta sosial yang menjadi dasar dan tujuan penerapan dan
pelaksanaan hukum.17
kerakyatan.19
2. Tinjauan Konseptual
17
Sulaiman. 2014. Hukum Responsif: Hukum Sebagai Institusi Sosial
Melayani Kebutuhan Sosial Dalam Masa Transisi.
https://repository.unimal.ac.id/1744/1/Hukumn
%20Responsif%20Sulaiman.pdf. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2020. Pukul 18.00,
hlm. 2-3.
18
Ibid, hlm. 3.
19
Ibid.
17
a. Defenisi Pengawasan
semua aktifitas yang terlaksana telah sesuai dengan apa yang telah
20
Samhis Setiawan. 2021. Pengertian Pengawasan, Makna, Jenis,
Tujuan, Manfaat, Fungsi, Prinsip, Tahap, Para Ahli.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertim
an-pengawasan/. Diakses pada tanggal 1 April 2021. Pukul 20.00.
21
Ibid.
22
Ibid.
18
tidak”.23
tidak.
23
Ibid.
24
Erlis Milta Rin Sondole dkk. 2015. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi
dan Pengawasan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pertamina (Persero) Unit
Pemasaran VII Terminal BBM Bitung. Artikel Dalam Jurnal EMBA. Vol. 3. No. 3.
September, hlm. 652.
19
suatu organisasi.
diawasi.25
b. Macam-Macam Pengawasan
25
Samhis Setiawan, Loc.cit.
20
26
Maringan Masry Simbolon. 2004. Dasar-Dasar Administrasi dan
Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia, hlm. 62.
21
3. Pengawasan Preventif
27
Ibid.
28
Ibid.
22
4. Pengawasan Represif
audit.29
29
Ibid, hlm. 64.
23
30
Ishaq. 2010. Pendidikan Keadvokatan. Jakarta : Sinar Grafika, hlm. 2.
31
V. Harlen Sinaga. 2011. Dasar-Dasar Profesi Advokat. Jakarta :
Erlangga, hlm. 2.
32
Rosdahina. 2015. Peran Advokat Terhadap Penegakan Hukum Di
Pengadilan Agama. Artikel Dalam Jurnal Politik Profetik. Vol. 6. No. 2, hlm. 112-113.
33
H.A. Sukris Sarmadi. 2009. Advokat. : Litigasi dan Non Litigasi
Pengadilan. Bandung : CV. Mandar Maju, hlm. 1.
24
Who renders legal edvice and aid, plead the cause of another
yang mulia.37
36
Ishaq. Op.cit, hlm. 3.
37
Ibid, hlm. 3.
26
seadil-adilnya.39
40
H.A. Sukris Sarmadi. Op.cit, hlm. 12.
41
Abdul Manan. 2006. Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan
Peradilan Agama. Jakarta : Prenada Media, hlm. 69.
42
H.A. Sukris Sarmadi. Loc.cit, hlm. 14.
28
43
Ibid, hlm. 22.
44
Binziad Kadafi dkk. 2001. Advokat Indonesia Mencari Legitimasi.
Jakarta : Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, hlm. 56.
45
H.A. Sukris Sarmadi. Loc.cit, hlm. 23.
29
46
E. Priadi. 2015. http://etheses.uin-malang.ac.id/204/6/10220011-Bab
%202.pdf. Diakses pada tanggal 17 Januari 2021. Pukul 16.00, hlm. 25.
47
Ibid.
30
48
Ibid, hlm. 26.
49
V. Harlen Sinaga. Op.cit, hlm 20.
50
Ibid, hlm. 26.
31
51
H.A. Sukris Sarmadi. Op.cit, hlm. 43.
52
Ibid, hlm. 49.
32
53
E. Priadi. Op.cit, hlm. 27.
54
H.A. Sukris Sarmadi. Loc.cit, hlm. 47.
33
55
V. Harlen Sinaga. Op.cit, hlm 20.
56
E. Priadi. Op.cit, hlm. 28.
34
negara;
ayat (1);
kepolisian.57
57
Ishaq. Op.cit, hlm. 7.
36
di sidang pengadilan.58
Pasal 14 berbunyi :
Pasal 15 berbunyi :
58
Ibid, hlm. 8-9.
37
undangan”.
Pasal 16 berbunyi :
Pasal 17 berbunyi :
undangan”.
Pasal 18 berbunyi :
Pasal 19 berbunyi :
undang.
elektronik advokat.
Pasal 20 berbunyi :
profesinya.
d. Pengertian Organisasi
masing.59
McLean sebagai situasi dimana dua atau lebih orang yang terlibat
59
http://repository.unpas.ac.id/9795/5/BAB%20II.pdf. Diakses pada
tanggal 16 Januari 2021. Pukul 14.00, hlm. 14.
60
Gary N. Melean. 2006. Organization Developmen, Principles
Processes 2 Performance. San Francisco : Berrett-Koehler Publishers.Inc, hlm. 2.
40
tertentu.61
terkoordinasi, terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi untuk
61
Sukanto Reksohadiprodjo dan Hani Handoko. 2001. Organisasi
Perusahaan 3 Teori Struktur dan Perilaku. Yogyakarta : BPFE UGM, hlm. 5.
62
James L. Gibsonet al. 2012. Organizations : Behavior, Structured,
Processes. New York : MeGraw-Hill Companies. Inc, hlm. 4
63
Richard L. Daft. 2010. Organization Theory and Designd. South
Western : Cengage Learning, hlm 11.
41
lingkungannya.66
64
Ibid.
65
Stephen P. Robbins. 1991. Organization Theory, Structure, Design
and Application. Englewood Cliffs : Prentice Hall. Inc, hlm. 4.
66
Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta : Salemba
Humanika, hlm. 5
42
tenaganya;
bersangkutan.68
67
http://repository.radenintan.ac.id/7645/1/Buku%20Perilaku%20Organisasi.k
(S. 1847 No. 23 yo S. 1848 No. 57) dengan segala perubahan dan
Advocaten.70
68
W Aprilianti. 2016. http://repository.unpas.ac.id/9795/5/BAB
%20II.pdf, hlm. 15. Diakses pada tanggal 18 Januari 2021. Pukul 00.23.
69
Sartono dan Bhekti Suryani. 2013. Prinsip-Prinsip Dasar Profesi
Advokat. Jakarta : Dunia Cerdas, hlm. 3.
70
V. Harlen Sinaga. Op.cit, hlm 7.
71
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Advokat. Diakses pada
tanggal 20 Januari 2021. Pukul 15.00.
44
http://p2k.unugha.ac.id/id3/2-3063-2947/Organisasi-Advokat_38525_balidN
keputusan bersama yang dibuat oleh KKAI dalam hal ini sebagai
advokat masing-masing.73
dilakukannya.74
73
Agusman Candra Jaya. 2009. Advokat Pengenalan Secara Mendasar
dan Menyeluruh. Jakarta : Candra Jaya Institute, hlm. 66.
74
Supriadi. 2008. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di
Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika, hlm. 84-87.
46
(officium nobile).75
75
Samuel Saut Martua Samosir. 2017. Organisasi Advokat dan Urgensi
Peran Pemerintah Dalam Profesi Advokat. Artikel Dalam Jurnal Konstitusi. Vol. 14. No.
3. September, hlm. 516.
76
Cinthia dkk. 2018. Usaha Pemerintah Melindungi Hak Imunitas
Advokat Dalam Melakukan Pekerjaan. Artikel Dalam Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Humaniora, dan Seni. Vol. 2 No. 3. Oktober, hlm. 695.
47
77
H. Hambali. Tinjauan Pustaka Tentang Advokat. http://repository.unpas.ac.im
d/41140m/4/J.%20BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 30 April 2020. Pukul 15.35.
78
Daniel S.Lev. 2001. Advokat Indonesia Mencari Legitimasi. Jakarta :
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, hlm. 51.
48
dan penegakan disiplin karena hanya ada satu kode etik dan satu
79
Andry Rahman Arif. Eksistensi Wadah Tunggal Organisasi Advokat
Dalam Sistem Peradilan di Indonesia.
http://digilib.unila.ac.id/23360/3/TESIS%20TANPA%20.
BAB%20PEMM BAHASAN.pdf. Tesis. 2016, hlm. 56.
80
Ibid.
49
3. Sistem Federasi.
81
Ibid, hlm. 57.
50
sebaliknya.82
untuk :
Advokat;
82
Ibid.
51
Organisasi Advokat.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sifat Penelitian
83
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2010. Dualisme Penelitian
Hukum Normatif dan Hukum Empiris. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, hlm. 34.
52
3. Tipe Penelitian
mendatang.
4. Pendekatan Penelitian
yang ditangani.85
84
Peter Mahmud Marzuki. 2010. Penelitian Hukum. Jakarta : Kencana
Media, hlm. 22.
85
Ibid, hlm. 24.
53
berikut :
Advokat;
Nomor 014/PUU-IV/2006;
86
Ibid.
87
Ibid, hlm. 141.
54
Nomor 101/PUU-VII/2009;
Nomor 66/PUU-VIII/2010;
Nomor 112/PUU-XII/2014;
Nomor 36/PUU-XIII/2015;
Nomor 35/PUU-XVI/2018;
content analisys.88
telah dirumuskan.
penulisan tesis ini terdiri dari IV Bab, yang masing-masing bab terdiri dari
88
Ibid, hlm. 21.
56
tujuan penulisan yang ingin dicapai, metode yang penulis gunakan dalam
saran.
57
BAB II
PERADI
konstitusional dimaksud secara tegas ditentukan dalam Pasal 28E ayat (3)
tetapi juga bagi setiap orang yang artinya termasuk juga orang asing yang
berada di Indonesia.
58
59
dengan apa yang terdapat dalam Pasal 20 ayat (1) Universal Declaration
dalam suatu masyarakat yang demokratis, dan yang berkaitan erat dengan
89
Samuel Saut Martua Samosir. Op.cit, hlm. 517-518.
60
itu sendiri hal mendasar yang ingin dicapai ialah memajukan dan
dapat membentuk suatu kelompok atau bersama manusia yang lain untuk
hal ini untuk mencapai sebuah tujuan tersebut maka tentunya sangat
yaitu dalam ranah negara (state), masyarakat (civil society), dan dunia
negara, masyarakat, dan dunia usaha itu haruslah berada dalam posisi yang
seimbang dan saling menunjang satu sama lain untuk menopang dinamika
kemajuan bangsa.
dikaitkan.
merupakan salah satu bentuk dari organisasi profesi yang mana ketika
90
Mesiono. 2010. Manajemen dan Organisasi. Bandung : Citapustaka
Media Perintis, hlm. 39.
62
hubungan profesi dengan klien dalam profesi advokat. Sehingga dalam hal
manusia.
Advokat.
91
L Sulastri. Rekonstruksi Pengaturan Sistem Organisasi Advokat
Sebagai Pertanggungjawaban Kualitas Profesi Berbasis Nilai Keadilan. 2019. Disertasi.
Semarang : Universitas Islam Sultan Agung, hlm. 31-32.
64
dasarnya adalah organ negara dalam arti luas yang bersifat mandiri
92
Ansari. 2019. Implementasi Manajemen Perhimpunan Advokat
Indonesia (PERADI) dalam Menyelenggaran Pendidikan Profesi Khusus Advokat. Artikel
dalam Jurnal Studi Islam dan Sosial. Vol. 13. No. 2. September, hlm. 28.
65
menjawab kebutuhan dan aspirasi sosial, dalam hal ini aspirasi yang
maksud dan tujuan untuk meningkatkan kualitas profesi Advokat”. Hal ini
93
Otje Salman dan F. Santoso. 2004. Beberapa Aspek Sosiologi Hukum.
Bandung : Alumni, hlm. 97.
66
Advokat.
dalam hal ini ialah PERADI. Organisasi PERADI itu sendiri mempunyai
3. Pengangkatan Advokat;
8. memberhentikan Advokat.
campur tangan dan pengaruh dari luar. Selain itu juga memerlukan profesi
peradilan yang jujur, adil, dan memiliki kepastian hukum bagi semua
dimaksud pada sub bab ini ialah PERADI. Organisasi PERADI merupakan
94
Sudarmono. 2020. Makna Wadah Tunggal Organisasi Profesi Advokat Ditinjau
Dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat. Artikel dalam Jurnal
Esensi Hukum. Vol. 2. No. 1. Juni, hlm. 65.
68
kepribadian yang baik dan tidak berat sebelah, tidak terikat terhadap klien
dan tidak pandang bulu, siapa yang menjadi lawannya entah itu dari
diundangkan. Oleh karena itu, dalam waktu 20 (dua puluh) bulan setelah
usia PERADI masih dipandang muda, namun dengan restu dan do’a dari
95
Ansari. Op.Cit., hlm. 23.
69
ini lah yang menjadi analisis penulis. Sebagai Organisasi Advokat yang
organisasinya.
Advokat sendiri tidak ada satu pun pasal yang menyebutkan terkait
Hukum), yang dalam hal ini Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi
96
Said Sampara. 2017. Fungsi Pengawasan Mahkamah Agung Dalam
Penyelenggaraan Peradilan yang Imparsial. Artikel dalam Jurnal. Vol. 19. No. 1. Mei,
hlm. 21.
71
Bantuan Hukum, dalam hal ini Pasal 6 ayat (2) menegaskan bahwa :
pada ayat (1) huruf b, Menteri membentuk panitia yang unsurnya terdiri
Hukum”.
terbangun dengan baik. Selain itu, salah satu tugas dan fungsi Kantor
PERADI.
PERADI dalam hal penyaluran dana bantuan hukum diawasi oleh Kantor
profesi Advokat yang bebas dan mandiri yang dibentuk sesuai dengan
hanya ada satu Organisasi Tunggal Profesi Advokat yang menaungi para
UU Advokat.
014/PUU-IV/2006
negara.
PERADI.
Ringkasan Putusan
sebagian;
Umum;
selebihnya.
ini secara de facto ada, dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak Amar
66/PUU-VIII/2010
Advokat (Pasal 2 ayat (1)), pengujian calon Advokat (Pasal 3 ayat (1)
huruf f), pengangkatan Advokat (Pasal 2 ayat (2)), membuat kode etik
wewenang tersebut berhak untuk tetap eksis atau tetap dapat dibentuk.
28 dan Pasal 28E ayat (3) UUD 1945. Hal ini diperkuat dengan fakta
menurut hukum.
80
Advokat yang pada saat ini secara de facto ada yaitu PERADI
81
35/PUU-XVI/2018
Ringkasan Putusan
advokat.
yang ada saat ini tidak dapat dilarang sebagai wujud kebebasan
ayat (3) UUD 1945. Hanya saja, Organisasi Advokat itu tidak
PERADI.
telah diputus berulang kali oleh Mahkamah Konstitusi (MK), namun pada
yang tidak menutup kemungkinan adanya wadah profesi advokat lain yang
kebebasan berkumpul dan berserikat menurut Pasal 28 dan Pasal 28E ayat
(3) UUD 1945. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa dalam pembentukan
PERADI.
kepada hukum itu sendiri. Dalam kaitan ini, keberagaman bisa menjadi
tersebut bisa berpikir “andai saya menyalahi kode etik, maka saya hanya
tinggal keluar dari Organisasi X dan pindah ke organisasi lain”. Hal ini
tentu bisa menjadi motif jahat Advokat untuk menyelamatkan dirinya dan
Dr. Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M. Dalam kasus tersebut terjadi
Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M., dianggap melanggar Pasal 4 ayat (2)
Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M., juga melanggar Kode Etik Advokat
86
Indonesia (selanjutnya disingkat dengan KEAI) yaitu Pasal 3 huruf (b) dan
S.H., LL.M., dijatuhi sanksi pemberhentian secara tetap dari Advokat oleh
dari anggota Organisasi Advokat tersebut. Namun tidak lama sete;ah itu,
Organisasi Advokat kepada Dr. Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M., tidak
PERADI tersebut, agar kasus serupa Dr. Todung Lubis, S.H., LL.M., tidak
87
dan Menteri.
88
(yang dalam hal ini ialah Advokat), terlepas Advokat tersebut berasal dari
masing.
91
Sehingga dalam hal ini dapat penulis simpulkan bahwa selama ini
mengalami perdebatan yang cukup panjang sampai dengan saat ini, dan
karena merasa tidak ada lembaga yang mengawasi setiap aktivitas yang
92
memastikan bahwa hak-hak warga negara dalam hal ini yaitu klien tidak
dirugikan.
kualitas Advokat yang baik dan menjunjung tinggi kode etik profesi
mengawasi para Advokat, agar tetap sesuai dengan koridornya. Hal ini
yang menaunginya.
Maka dari itu peran serta secara aktif Mahkamah Agung (MA)
Advokat.
95
Kemenkumham.
Agung.
BAB III
juga diartikan sebagai proses evaluasi dan penilaian mutu institusi yang
dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar
mutu yang telah ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga
dalam hal ini organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang
sasaran dari program yang telah direncanakan oleh organisasi itu sendiri.
97
98
bersangkutan.
berikut :
external environment).
97
Machmoed Effendhie. Pengantar Organisasi.
https://www.pustaka.ut.ac.id/m
lib/wp-content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf., hlm. 10-11. Diakses pada tanggal 29
Januari 2021. Pukul 17.24.
100
disingkat dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 3 Tahun 2013),
dalam hal ini dapat penulis simpulkan, bahwa akreditasi itu sendiri
berdasarkan :
paralegal;
untuk saling meningkatkan kualitas baik itu terhadap advokat itu sendiri
pada koridor profesi yang bebas, mandiri dan bertanggung jawab. Artinya
mendasar, hal tersebut terlihat didalam ketentuan Pasal 28E ayat (3) UUD
Advokat, dan hal yang paling utama ialah pendiri organisasi tersebut
adalah para Advokat. Adanya kebebasan berserikat dan berkumpul ini lah
Advokat. Namun hal yang perlu diingat pula bahwa Organisasi Advokat di
masyarakat dalam hal layanan jasa hukum, maka perlu kiranya dibentuk
dimiliki Organisasi Advokat yang ada di Indonesia, maka hal itu dapat
Progresif. Yang dalam hal ini Hukum Progresif merupakan bagian dari
proses searching for the truth (pencarian kebenaran) dan searching for
Organisasi Advokat yang ada di Indonesia, maka tolok ukur yang dapat
104
Responsif ide atau responsive law dari Nonet dan Selznick yang
berikut :
meliputi :
quality);
yang ada di Indonesia belum diakreditasi, maka mutu dan legalitas sebuah
dari masyarakat. Karena salah satu indikator kualitas atau mutu dari
standar ukuran tentang mutu dan kinerja pada suatu lembaga atau
sendiri, atau dengan kata lain adalah suatu istilah umum yang meliputi
98
Dody Dharma Nuri. Pengertian Kriterian dan Analisis Multikriteria.
https://www.academia.edu/34827020/BAB_2_LANDASAN_TEORI_2_1_Pengertian_Krit
eria_dan_Analisis_Multikriteria. Diakses pada tanggal 4 Mei 2021. Pukul 13.00, hlm. 11.
108
berikut :
Akreditasi
telah ditetapkan.
kriteria akreditasi.
hanya nama Advokat itu saja, tetapi juga Organisasi Advokat yang
didapatkannya.
(satu) tahun.
Sarana dan prasarana dalam hal ini ialah, terdapat kantor yang
adalah untuk memperoleh gambaran umum dan detail tentang kinerja dari
masyarakat. Selain itu mengingat hukum adalah alat bagi manusia, maka
Advokat.
112
Organisasi Advokat;
sudah terakreditasi;
dan kinerja pada suatu lembaga atau Organisasi Advokat, dimana setiap
PENUTUP
A. Kesimpulan
114
115
B. Sarann
penelitian ini, adapun saran dari penulis ialah, hendaknya segera dibentuk
Advokat.