Bismillahirrohmanirrohiim.
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalamu ‘alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin,
wa’ala alihi wa’ashabihi aj’ma’iin, Amma ba’du.
Yang saya hormati, Bpk Faisal Ali Ahmad SP., M.Si selaku Dosen Pembimbing saya
Yang saya hormati, Ibuk Winny Alna Marlina, ST., MM dan Bapak Dr. Suryatman
Desri S.Sos,. MM sebagai Dosen Penguji saya
Seterusnya yang saya hormati Bpk/Ibu dosen beserta audiens yang hadir pada seminar
hasil saya hari ini.
1. Alasan saya memilih objek toyota tersebut pertama karena saya tertarik dengan dunia otomotif
dan masih sedikit orang yang meneliti tentang otomotif di payakumbuh.
2. Mobil toyota merupakan mobil yang paling banyak dibeli di indonesia, terbukti dari data
penjualan mobil di indonesia yang ditempati oleh toyota di urutan pertama, itulah membuat saya
tertarik meneliti objek tersebut.
Setelah saya melakukan survei pendahuluan dan hasilnya juga mobil Toyota yang paling banyak
dibeli di Kota Payakumbuh, karna itulah saya ingin meneliti bagaimana pengaruh persepsi harga
dan persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian mobil Toyota di Kota Payakumbuh yang
dimediasi oleh niat beli
Karna kalau Cuma satu jenis mobil saja yang diteliti takutnya sulit mencari responden yang
memakai mobil type itu saja pak/buk...
• Manfaat Penelitian
Manfaat Teoristis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam pengembangan ilmu
manajemen pemasaran dan dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya, tentang
pengaruh persepsi harga dan persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian yang dimediasi oleh
niat beli konsumen
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan mobil Toyota di Kota Payakumbuh
sehingga dapat menyusun strategi untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang dalam
meningkatkan penjualannya
• Kegunaan hipotesis
1. Memberikan batasan penelitian
2. Memfokuskan penelitian
3. Memberikan arah penelitian
• Dari mana datangnya hipotesis
1. Peneliti harus mempunyai informasi mengenai masalah yang akan dipecahkan
2. Peneliti harus bisa membaca informasi yang didapatkan
3. Peneliti harus bisa menghubungkan setiap fenomena yang ditemukan dengan teori
• Sumber data
Data primer: yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama, baik perseorangan atau individu
seperti hasil pengisian kuesioner yang bisa dilakukan peneliti melalui wawancara
Data Sekunder: yaitu data yang didapat dari sumber-sumber yang telah ada sebelumnya seperti
data penjualan mobil dari sumber gaikindo (majalah, artikel, dari bps)
• Populasi
Populasi yaitu wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan
diambil kesimpulan.
• Sampel
sampel adalah sebagian dari sejumlah anggota populasi yang dipilih disebut sebagai subjek
penelitian
• Metode Penelitian
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode yang berfokus pada data angka dengan alat ukur
tertentu
Tujuan Penelitian : Untuk menguji pengaruh persepsi harga dan persepsi kualitas terhadap
keputusan pembelian yang dimediasi oleh niat beli pada pembelian mobil Toyota di Kota
Payakumbuh
Yaitu menguji dan mengetahui tentang suatu hipotesis dan teori dalam memperkuat atau menolak
teori dan hipotesis sebelumnya.
Maksud nya yaitu Data hanya dikumpulkan dalam suatu waktu tertentu yakni pada tahun 2022
Tipe Penelitian: Causal Study
Unit Analisis: Konsumen yang pernah melakukan pembelian mobil Toyota di Kota Payakumbuh
Non Probability sampling yaitu tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama kepada
setiap anggota populasi yang ditetapkan sebagai sampel.
Dan metode Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu
yang mempunyai kriteria untuk meningkatkan ketepatan sampel.
Contohnya sebagai berikut
1. Responden adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian mobil Toyota di Kota
Payakumbuh.
2. Responden telah berumur 17 tahun atau sudah memilki kartu tanda penduduk (KTP).
• Cara menentukan jumlah sampel
Ukuran sampel ditentukan berdasarkan tabel perbandingan jumlah jalur kontruks dengan level
signifikansi sebesar 5% dan minimum R square (R²) 0,10. Pada penelitian ini menggunakan 5 jalur
kontruks sehingga jumlah sampel minimum yaitu sebanyak 122 sampel.
PLS untuk menguji hubungan prediktif antar konstruk dengan melihat apakah ada hubungan atau
pengaruh antar konstruk tersebut.
SEM digunakan untuk menguji teori dan mendapatkan justifikasi dengan serangkaian analisis yang
kompleks
Karna penelitian saya memakai variabel mediasi dan kerangka penelitian yang kompleks juga
memiliki banyak indikator
• Apa itu kerangka konseptual
Kerangka konseptual yaitu sebuah alur pemikiran terhadap suatu hubungan antar satu konsep
dengan konsep yang lainnya untuk dapat memberikan gambaran terkait dengan variabel-variabel
yang akan diteliti.
Kemudian kita harus mengembangkan konsep yang ada agar menjadi kerangka
Variabel Y sama dengan variabel terikat yaitu variabel yang dikenai pengaruh dari variabel bebas.
(terikat/dependen/endogen)
• Konsep penelitian
Konsep penelitian merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang
perlu dirumuskan. Dalam, merumuskan suatu pengertian kita harus dapat menjelaskan sesuai
dengan maksud peneliti dalam memakainya. Hal ini perlu ada konsistensi dalam pengguna- an
konsep itu.
• Uji Validitas
Tujuan pengujian validitas data adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat pengukuran dalam melakukan fungsi pengukurannya agar data yang diperoleh bisa
relevan.
Validitas Konvergen:
Validitas konvergen merupakan pengukuran sejauh mana ukuran berkorelasi positif melalui
tahapan alternatif dengan kontruk yang sama.
Bertujuan untuk menguji seberapa jauh variabel laten benar benar berbeda dengan variabel
lainnya.
konsep yang saling melengkapi dua konsep yang berbeda secara konseptual harus menunjukkan
perbedaan yang cukup
• Cross Loading : Harus lebih besar dari pada indikator variabel lainnya
• Fornell Larcker Criterion : Harus lebih besar dari pada AVE variabel lainnya
• HTMT < 1
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk membuktikan akurasi, konsistensi, dan ketepatan instrumen dalam
mengukur konstruk.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang terdiri dari indikator dari variabel.
Uji inner model bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dengan variabel
independen
R Square: Dimana nilai R Square 0,19 , 0,33 dan 0,67 yang dikategorikan berturut-turut dengan
lemah, sedang, dan kuat.
Collinearity: apabila nilai VIF < 5 yang membuktikan bahwa tidak terjadi collinearity antar
variabel.
F Square: ketentuan nilai yaitu apabila 0,02 , 0,15 , 0,35 menunjukkan ada pengaruh lemah,
sedang, dan pengaruh besar.
Q Square: memiliki ketentuan nilainya harus lebih > 0 (nol) agar model dikatakan memiliki nilai
relevansi prediktif. Untuk nilai Q Square di urutkan berturut-turut 0,02, 0,15, dan 0,35 yaitu kecil,
sedang, dan besar.
Untuk mengetahui apakah variabel dan indikator relevan digunakan dalam penelitian
3. Path Coefficients
• Dalam penelitian ini, untuk menentukan T hitung menggunakan tingkat kepercayaan 95%
dan margin of error 5%.
• Pengujian hipotesis dapat dilihat dengan membandingkan nilai T statistik dengan nilai T
tabel
Df = n-k
Df = 122 – 4 = 118
Keterangan :
df = degree of freedom
n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
Hipotesis diterima berkorelasi positif (+) apabila nilai T Statistik lebih besar dari pada T tabel
(1,657) dan begitu juga sebaliknya.
Tabel perbandingan jumlah jalur kontruks dengan level signifikansi sebesar 5% dan minimum R
square (R²) 0,10. Pada penelitian ini menggunakan 5 jalur kontruks sehingga jumlah sampel
minimum yaitu sebanyak 122 sampel.
Konsumen Mobil Toyota ini membeli mobil nya di dealer (baru atau second)?
Saya menyebarkan kuesioner kepada responden yang pernah membeli mobil Toyota di Kota
Payakumbuh secara umum buk/pak jadi hanya konsumen yang tau mereka membelinya apakah
didealer atau disorum yang ada di Payakumbuh.
1. Full Mediation : artinya variabel independen tidak mampu mempengaruhi variabel dependen
secara signifikan tanpa melalui variabel mediator.
2. Partial Mediation : artinya variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen secara
langsung tanpa melalui variabel mediator.
Persepsi Kualitas : Rivai & Wahyudi (2017), persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai
persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa
berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Niat Beli : Sivaram et al., (2019), niat beli adalah suatu niat yang mewakili konsumen dalam
memiliki kemungkinan, kemauan, rencana atau bersedia untuk membeli suatu produk atau jasa di
masa yang akan datang.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Pada penelitian ini karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh laki-laki
sebesar 64,8%, Berdasarkan umur 36-40 Tahun sebesar 39,3%, Berdasarkan pendidikan terakhir
yaitu S1 sebesar 50,8%, Berdasarkan status yaitu Menikah sebesar 94,3%, Berdasarkan pekerjaan
yaitu PNS sebesar 38,5% dan Berdasarkan pendapatan yaitu besar dari >Rp.3.000.000 sebesar
87,7%.
Selanjutnya Masuk ke uji Validitas Konvergen indikator dapat dikatakan valid apabila nilai AVE
lebih besar dari >0,5 dan nilai OUTER LOADING lebih besar dari >0,7. Dapat dilihat pada
penelitian ini nilai AVE akhir sudah lebih besar dari >0,5 dan nilai OUTER LOADING akhir
sudah lebih besar dari >0,7 maka kedua uji validitas konvergen tersebut sudah bisa dikatakan
Valid.
Selanjutnya Masuk ke Uji Validitas Diskriminan yang pertama ada uji CROSS LOADING dapat
dilihat pada uji CROSS LOADING ini skor korelasi dari indikator ke variabelnya sudah lebih
besar dari nilai korelasi indikator tersebut ke variabel lainnya, berati sudah bisa di katakan Valid.
Selanjutnya Uji Heterotrait-Monotrait Ratio (HTMT) nilai HTMT memiliki syarat yaitu jika nilai
HTMT kecil dari 1 maka nilai HTMT tidak miliki kemiripan terhadap variabel lainnya. Dapat
dilihat nilai HTMT pada penelitian ini memiliki nilai yang kecil dari 1 maka dapat disimpulkan
variabel ini tidak memiliki kemiripan dengan variabel lainnya.
UJI RELIABILITAS
Selanjutnya Uji Reliabilitas, yang pertama yaitu ada uji COMPOSITE RELIABILITY pada uji
COMPOSITE RELIABILITY ini memiliki syarat harus lebih besar dari >0,7 agar bisa dikatakan
reliabel. Dapat dilihat pada uji COMPOSITE RELIABILITY penelitian ini sudah memiliki nilai di
atas >0,7 Maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel sudah reliabel dan tidak ditemukan
permasalahan reliabilitas pada model yang dibentuk.
Selanjutnya uji CRONBACH’S ALPHA memiliki syarat harus lebih besar dari >0,6 agar dapat
dikatakan reliabel. Pada penelitian ini nilai CRONBACH’S ALPHA sudah lebih besar dari >0,6
Maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel dan indikator dinyatakan sudah valid dan sudah
reliabel.
UJI MODEL STRUKTURAL
Selanjutnya masuk ke Uji Model Struktural yang pertama ada uji R SQUARE yaitu bertujuan
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dipaparkan dalam
sebuah persentase.
Dapat dilihat nilai R SQUARE dari variabel keputusan pembelian adalah 0,488 yang menunjukan
bahwa variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel X sebesar 48,8% dipengaruhi
oleh variabel persepsi harga, persepsi kualitas dan variabel niat beli. Sedangkan 51,2% lagi
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui.
Selanjutnya nilai R SQUARE pada variabel niat beli menunjukan nilai sebesar 0,529 yang
menunjukan bahwa variabel niat beli dapat dijelaskan sebesar 52,9% dipengaruhi oleh variabel
persepsi harga dan varibel persepsi kualitas. Sedangkan 47,1% lagi dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diketahui.
Selanjutnya Uji COLLINEARITY uji ini dilakukan dengan melihat nilai VIF dengan ketentuan nilai
VIF < 5. Dapat dilihat pada penelitian ini bahwa nilai INNER COLLINEARITY memperoleh nilai
kecil < 5. Maka dapat disimpulkan uji VIF pada INNER COLLINEARITY sudah memenuhi kriteria
dan tidak terjadi COLLINEARITY antar variabel pada penelitian ini.
Selanjutnya Uji F SQUARE uji ini dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independen
dalam mempengaruhi variabel lainnya.
Dapat dilihat pada penelitian ini bahwa nilai F SQUARE untuk persepsi harga terhadap niat beli
adalah 0,183 > 0,15 yang berarti terdapat pengaruh sedang. Kemudian nilai F SQUARE untuk
persepsi kualitas terhadap niat beli adalah 0,260 > 0,15 berarti terdapat pengaruh sedang.
Kemudian nilai F SQUARE untuk persepsi harga terhadap keputusan pembelian adalah 0,037 >
0,02 berarti terdapat pengaruh yang lemah. Kemudian nilai F SQUARE untuk persepsi kualitas
terhadap keputusan pembelian adalah 0,119 > 0,02 berarti terdapat pengaruh yang lemah.
Kemudian nilai F SQUARE untuk niat beli terhadap keputusan pembelian adalah 0,063 > 0,02
berarti terdapat pengaruh yang lemah antara niat beli terhadap keputusan pembelian.
Selanjutnya Uji Q SQUARE uji ini bertujuan untuk mengetahui kerelevanan antar variabel dan
antar indikator dengan kriteria nilai Q SQUARE harus lebih besar > 0 yang menunjukkan bahwa
model relevansi prediktif yang baik. Pada penelitian ini dapat dilihat seluruh nilai Q SQUARE
variabel dan nilai Q SQUARE indikator sudah memiliki nilai yang lebih besar > 0 maka dapat
disimpulkan seluruh variabel dan indikator sudah memiliki relevansi prediktif yang baik.
UJI HIPOTESIS
Hipotesis 7, PK -> NB -> KP, (T Statistik > T Tabel) berati berhubungan signifikan.
IMPLIKASI
Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa implikasi penting yang harus diperhatikan oleh Toyota
yaitu sebagai berikut :
1. Persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat beli. Hal ini mengandung
implikasi bahwa dengan harga mobil Toyota yang ditawarkan sesuai dengan kualitas
yang akan didapatkan, maka terbentuklah niat beli konsumen sehingga konsumen mobil
Toyota mencari informasi mengenai harga dan spesifikasi mobil Toyota. Hal ini dapat
dimanfaatkan bagi pihak Toyota dengan lebih memberikan informasi kepada konsumen
mengenai harga dan spesifikasi mobil Toyota agar konsumen semakin niat membeli
mobil Toyota.
2. Persepsi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat beli. Hal ini
mengandung implikasi bahwa mobil Toyota memiliki performa yang sangat bagus
sehingga terbentuklah niat beli konsumen yang akan menjadikan mobil Toyota ini
sebagai pilihan prioritasnya dibandingkan dengan merek mobil lainnya. Hal ini dapat
dimanfaatkan bagi pihak Toyota agar mempertahankan kualitas dan selalu meningkatkan
kualitas mobil Toyota agar konsumen tetap memiliki niat untuk membeli mobil Toyota.
3. Persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini
mengandung implikasi bahwa mobil Toyota memiliki harga yang bersaing dan harga
yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang didapatkan konsumen sehingga terjadilah
keputusan pembelian dikarenakan konsumen membeli mobil Toyota dengan
pertimbangan harga dan kualitasnya. Hal ini dapat dimanfaatkan bagi pihak Toyota agar
selalu memberikan harga yang bersaing sehingga terjadinya keputusan pembelian oleh
konsumen mobil Toyota.
4. Persepsi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal
ini mengandung implikasi bahwa mobil Toyota memiliki performa yang sangat bagus dan
juga memiliki fitur yang lengkap sehingga terjadilah keputusan pembelian konsumen
dikarenakan konsumen membeli mobil Toyota dengan pertimbangan harga serta
kualitasnya dan juga karena mobil Toyota memiliki fitur serta desain yang sesuai dengan
keinginan konsumen. Hal ini dapat dimanfaatkan bagi pihak Toyota agar meningkatkan
kualitasnya seperti performa mesin, selalu memberikan fitur-fitur yang canggih, dan
memberikan desain yang elegan sehingga terjadinya keputusan pembelian oleh konsumen
mobil Toyota.
5. Niat beli memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini
mengandung implikasi bahwa konsumen akan mencari informasi mengenai harga dan
spesifikasi mobil Toyota sehingga terjadilah keputusan pembelian dikarenakan konsumen
membeli mobil Toyota karena fitur dan desainnya sesuai dengan keinginannya. Hal ini
dapat dimanfaatkan bagi pihak Toyota supaya selalu memberikan informasi yang menarik
kepada konsumen mengenai harga dan jenis mobil Toyota serta spesifikasinya sehingga
terjadilah keputusan pembelian oleh konsumen.
6. Persepsi harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian yang
dimediasi oleh niat beli. Hal ini mengandung implikasi bahwa harga mobil Toyota yang
ditawarkan sesuai dengan kualitas yang didapat sehingga konsumen melakukan
keputusan pembelian mobil Toyota karena pertimbangan harga serta kualitasnya, dan
juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh niat beli bahwa konsumen mencari informasi
mengenai harga dan spesifikasi mobil Toyota.
7. Persepsi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian yang
dimediasi oleh niat beli. Hal ini mengandung implikasi bahwa mobil Toyota memiliki
performa yang sangat bagus dan juga memiliki fitur yang lengkap sehingga terjadilah
keputusan pembelian dikarenakan konsumen membeli mobil Toyota karena pertimbangan
harga serta kualitasnya, juga karena fitur serta desainnya sesuai dengan keinginan
konsumen, dan juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh niat beli bahwa konsumen
akan menjadikan mobil Toyota pilihan prioritasnya dibandingkan dengan merek mobil
lainnya.