Anda di halaman 1dari 5

Nama : Reza Pahelpy

Nim : C1A018106
Kelas/Semester : R005/6
Mata Kuliah : Ekonometrika II
Dosen Pengampu : Yohanes Vyn Amzar, S.E., M.Si

Draft Rancangan Final Project


1. Judul :
“Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian
Tabung Gas LPG 3 Kg”

2. Latar Belakang
 Pada saat ini energi seperti gas LPG 3 kg sangat dibutuhkan oleh masyarakat
Indonesia, dalam membantu kebutuhan manusia setiap harinya. Pada tahun 2007
pemerintah bersama pertamina, mengalihkan fungsi minyak tanah dengan gas LPG berat
3 kg. Penyebab mengalihkan minyak tanah ke gas elpiji ini diakibatkan minyak tanah
yang semakin mahal, membuat masyarakat sulit untuk membelinya dan kelangkaan
yang terjadi di berbagai daerah. Masalah ini membuat pemerintah memberikan
kebijakan dengan cara menukar kompor minyak dengan kompor gas dan tabung gas
LPG 3 kg secara gratis kepada masyarakat.
Masalah yang dihadapi masyarakat atau konsumen gas LPG 3 kg yaitu masih ada
tabung gas LPG yang bocor, harga tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi yang di
tetapkan pemerintah, kelangkaan gas LPG 3 kg, kriteria masyarakat menengah ke atas
masih menggunakan LPG bersubsidi.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik mengambil judul “Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Tabung Gas LPG 3 Kg”

3. Teori
 Perilaku Pembelian Konsumen
Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat dan meningkatnya taraf
hidup masyarakat telah mempengaruhi banyak hal seperti kebutuhan, gaya hidup, dan
keinginan konsumen akan suatu produk semakin beragam. Adapun kebutuhan
konsumen akan suatu produk dapat dipenuhi oleh berbagai macam variasi produk
sejenis dengan merek dan keunggulan yang berbeda yang dijual dipasaran. Hal ini
memaksa konsumen untuk lebih kritis dalam menerima informasi yang masuk
mengenai merek-merek yang ada sebagai rangsangan atau stimulus yang baik dalam
mengambil keputusan.
Pemahaman mengenal perilaku pembelian konsumen bertolak belakang dari
pemahaman tentang model perilaku konsumen, model ini menggambarkan bagaimana
konsumen/pembeli dirangsang oleh beberapa stimulus untuk melahirkan tanggapan
atau bahkan keputusan dalam melakukan keputusan pembelian. Konsumen
dipengaruhi oleh karakteristiknya dan selalu menaati proses pengambilan keputusan
pembelian. Rangsangan kemudian diberikan oleh pemasar agar konsumen
memberikan tanggapan yang kemudian dapat dijadikan umpan balik bagi perusahaan
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Menurut (Philip Kotler, Gary Armstrong 2008) mengatakan terdapat 4 faktor yang
dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, yaitu:
a. Faktor Budaya
- Budaya: serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang
dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
- Sub-budaya: kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama
berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.
- Kelas Sosial: pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan
relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
b. Faktor Sosial
- Kelompok: terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung
(tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang
tersebut.
- Keluarga
- Peran dan Status. (peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk
dilakukan menurut orang-orang disekitarnya, tiap peran membawa status yang
menggambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh
masyarakat).
c. Faktor Pribadi
- Umur dan Tata Siklus Hidup,
- Pekerjaan,
- Situasi Ekonomi,
- Gaya Hidup: pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest,
dan opinion (AIO) orang tersebut.
- Kepribadian dan Konsep Diri. (kepribadian, sikologis yang membedakan
seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus
terhadap lingkungan. Konsep diri adalah kepemilikan seseorang dapat
menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka).
d. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu:
- Motivasi adalah kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari
kepuasan atas kebutuhan tersebut.
- Persepsi, proses bagaimana menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan
informasi guna membentuk gambaran yang berarti.
- Pembelajaran, meliputi perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
- Keyakinan dan Sikap
 Teori Linear Probability Model (LPM) Dan Model Regresi Logistik
Dalam analisis ini akan dibahas jika variabel dependen (terikat) bersifat
kualitatif dimana variabel ini bersifat dikotomis. Untuk melihat bagaimana model
yang menggunakan variabel kualitatif atau katagori terikat serta untuk mengetahui
bagaimana kita mengestimasi model regresi ini, persoalan ini akan dibahas dengan
beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan
dependen yang bersifat kualitatif yaitu : Regresi Model Probabilitas Linear (Linear
Probability Model) dan regresi model logistic (Logistic Regression Model) yang
disingkat dengan Logit Model.

 Harga
Harga merupakan salah satu dari variabel bauran pemasaran yang sangat penting
dalam manajemen pemasaran. Harga juga merupakan satu variabel bauran pemasaran
yang paling fleksibel. Adapun pengertian harga menurut para ahli:
a. Menurut Alma (2011:169), harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa sehingga menimbulkan
kepuasan konsumen.
b. Menurut Assauri (2014:223), harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix
yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur
biaya saja.
Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa. harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk yang ditukar konsumen atas
keunggulan yang dimiliki produk tersebut.
 Peran Harga Bagi Konsumen
Bagi Konsumen Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat sensitif
terhadap faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya pertimbangan membeli
produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas konsumen agak sensitif terhadap harga,
namun juga mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi toko,
pelayanan, nilai (value) dan kualitas).

4. Metodologi Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Pamenang, Kabupaten Merangin.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta
dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau diteliti. Menurut Bawono (2006:28)
populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subyek penelitian yang ditetapkan untuk
dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti.
Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili
keseluruhan dari populasi.
3. Metode Pengumpulan Data
- Pengertian Data Penelitian
Pembahasan data yang diperlukan ini adalah data yang terlepas dari proses
perumusan masalah penelitian dan penetapan variabel penelitian (Supardi,
2005:118).
- Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan
- Teknik Pengumpulan Data
Jenis pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan data primer. Sumber data primer berasal dari masyarakat
yang menggunakan gas LPG 3 kg dengan menggunakan kuesioner.
- Skala Pengukuran Data
Variabel yang digunakan adalah:
a. Independent Variable : Harga, perilaku pembelian konsumen
b. Dependen Variablet : Keputusan Konsumen
4. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Menurut Lerbin, (2005) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan secara internal, yaitu dengan menganalisis data
yang berasal dari satu kali pengujian kuesioner. Reliabilitas diukur dari koefisien
Alpha (Malhotra, 1999). Bila koefisien alpha (Cronbach's Alpha) > 0,6 maka
instrument tersebut dinyatakan reliabel.
5. Teknik Analisis Data
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik diperlukan agar model regresi yang disusun memberikan
hasil yang tidak bias, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik (Gujarati, 1999).
Penelitian ini mempergunakan uji asumsi klasik yang dianggap penting yaitu tidak
terdapat multikolinearitas antar variabel independen. Menurut Ghozali (2001), jika
antar variabel bebas memiliki korelasi yang cukup tinggi (diatas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Adapun uji multikolinearitas dan uji
normalitas dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti
diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi (Gujarati,
1999). Konsekuensi dari adanya multikolinearitas adalah apabila ada kolinearitas
sempurna diantara variabel independen, koefisien regresinya tak tertentu dan
kesalahan standarnya tak terhingga. Jika kolinearitas tinggi tetapi tidak
sempurna, penaksiran koefisien regresi adalah mungkin, tetapi kesalahan
standarnya cenderung besar. Hal ini mengakibatkan nilai populasi dari koefisien
tidak dapat ditaksir dengan tepat. Adanya multikolinearitas di antara variabel-
variabel independent secara statistik tidak signifikan, mengakibatkan tidak
diketahuinya adanya variabel independen yang mempengaruhi variabel
dependen. Menurut Ghozali (2001), jika antar variabel bebas memiliki korelasi
yang cukup tinggi (diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinearitas.
 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan secara kualitatif dengan
menggunakan grafik histogram atau secara kuantitatif menggunakan
Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini normalitas data diuji dengan
Kolmogorov-Smirnov. Data disebut normal jika probabilitas atau p (Asymp Sig)
> 0,05.

Anda mungkin juga menyukai