Anda di halaman 1dari 5

Laporan Mengikuti Diklat di Tempat Kerja pengembangan diri Aparatur Sipil Negara

(ASN) pada hari Selasa tanggal 10 - 13 Pebruari 2015 si Aula Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Tulungagung. Adapun Hasilnya :

A. Widyaiswara Dr.H.M. Toha, M.Si


Tentang Metode Pengukuran Potensi Diri ada 4 :
1. Self Assesment (Intropeksi)
2. Freed Back (diukur tentang kedekatan waktu fisik)
3. Test Psikologi (kecerdasan, kepribadian, kepemimpinan)
4. Non Tes (Observasi, Wawancara Fokus Grop Discripsion)

Pengukuran adalah pengumpulan dengan menggunakan alat ukur atau Instrumen


tertentu untuk memahami potensi yang dimiliki. Potensi diambil kata potency (bahasa inggris)
yang artinya Daya, kemampuan atau kekuatan. Potensi merupakan salah satu pembeda antara
Individu yang satu dengan Individu yang lain. Potensi itu selalu mengikuti kondisi Geografis.
Fitrah dan hakekat Hidup manusia ada 2 :
1. Imperfeksionis : Gaformal (tidak betah duduk)
Contoh : - bilamana ada sifat mencari mau minta tanda tangan
meskipun diluar kantor tetap ditanda tangani tidak
membaca terlebih dahulu, maka dari itu Imperfeksionis
harus didampingi dengan Perfeksionis.
2. Perfeksionis : Sebaiknya harus teliti atau hati - hati dan semua urusan diselesaikan
dikantor.
Contoh : - mau minta tanda tangan diteliti dahulu mulai dari atas
sampai bawah.
B. Widyaiswara Dr. Rofikatul Karimah, M.Si.
Latar Belakang hakekat manusia sebagai Aparatur Negara adalah :
1. Fitrah Manusia
2. Pandangana terhadap manusia
3. Peran fitrah manusia dalam pengawasan
4. Bersabar kita dalam memiliki
5. Berperilaku baik
6. Kesejahteraan
Adapun didalam Good Govermen yaitu :
1. Partisipasi
2. Aturan / atau dasar Hukum
3. Transparansi
4. Daya tangkap
5. Efektif dan Efisien
6. Akuntabilitas
Mental Building (Membangun Mental). Didalam Perjalanan Kehidupan Seseorang itu
meliputi :
a) Alam Rahim
b) Alam Roh
c) Alam Dunia
d) Alam Kubur
Iman kepada Allah dan Seseorang yang bertauhid secara benar akan memiliki rasa
aman. Kepercayaan diri tinggi Integritas yang kuat kebijaksanaan dan motivasi yang tinggi
semua itu dilandasi dengan iman dan prinsip hanya kepada La Iillaha Illallah.
Keteladanan itu ada :
a. Integritas dan Loyalitas
b. Komitmen
c. Terpercaya
d. Percaya bahwa Malaikat mencatat
Kenapa Negeri itu Terpuruk ???
1. Korupsi
2. Kolusi
3. Nepotisme
4. Penegak hukum tidak Konsekuen
5. Pegawai Negeri tidak punya Visi, Misi Idealisme
6. Pragmatis Materialistis
7. Hedonis
Prinsip Dasar Kehidupan :
 Kejujuran dan Intergritas
 Tanggung jawab
 Daya juang
 Visioner
 Kedisiplinan
 Kerjasama
 Keadilan
 Kepedulian
 Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari - hari.
Kecerdasan Emosional adalah Kemampuan measakan, memahami dan secara efektif
menerapkan daya serta kepekaan emosi sebagai sumber energy, informasi, koneksi, dan
pengaruh yang manusiawi. Emosi akan peduli, peduli akan terjadi bila emosi kita tersentuh,
emosi bias diarahkan kepasar, kemanusiaan.
 Dedikasinya :
(a) Sifat Sidik (jujur)
(b) Sifat Amanah (terpercaya)
(c) Tabligh (penyampaian)
(d) Fatonah(cerdas)

Ad. (a) sifat Sidik (jujur)


 Sifat wajib yang pertama dan sama dengan sifat jujur akan membawa
keselamatan, dan kebahagiaan.
 Sifat jujur betul – betul terbaik bagi Rosul.
 Untuk meneladani harus kita awali dengan disiplin
 Disiplin semua sifat dalam berperilaku
Ad. (b) sifat Amanah (terpercaya)
 Melaksanakan tugas yang dapat dipercaya
 Melayani pekerjaan dengan prosedur
 Bekerja dengan tertib
 Mengadministrasikan
 Transparan
Ad. (c) sifat Tabligh (penyampaian)
 Setiap lembaga ada Visi, Misi yang disampaikan Pimpinan sesuai dengan
Aturan.
 Nikah Undang - undang Tahun 1974 tidak ada pungutan atau biaya.
Ad. (d) sifat Fatonah (cerdas)
 Rosul sebagai Pimpinan kecerdasannya akan dijadikan Tanggal dilembaga
kita.
Pola pikir adalah pola yang menetap dalam pikiran :
1. Bersumber dari keturunan secara genetika.
2. Inprint untuk peristiwa masa lalu yang membekas.
3. Proses Sosial.
Pengertian Integritas Diri :
 Suatu pemahaman tentang tereujudnya perkembangan yang seimbang dan
sinergis atas berbagai dimensi diri.
 Terwujudnya perkembangan diri pribadi secara utuh, tanpa satu pun aspek
atau dimensi yang terabaikan.
 Adanya perhatian yang seimbang, tepat dan proporsional terhadap semua
dimensi diri.

Anda mungkin juga menyukai