Anda di halaman 1dari 4

JUDUL ISU :

1. Maraknya berita hoax tentang vaksin


Di masa pandemi COVID-19, pemberitaan di media sosial diramaikan dengan berbagai
isu-isu liar yang cenderung tidak dapat dipertanggungjawabkan. Berita-berita bohong
kerap berlalulalang tanpa ada penghalang. Masyarakat cenderung menerima kabar buruk
sebagai kabar yang asik untuk diulik. Sebagian bahkan meneruskan pemberitaan yang
tidak bersumber itu ke media sosial.
Berkaitan dengan hoaks yang tumbuh di masa pandemi COVID- 19, setidaknya terdapat
59 hoaks vaksin COVID-19 yang beredar di masyarakat melalui jejaring sosial. Dilihat
dari tingkat kevalidan berita hoaks di media sosial, Tempo (2017:10) telah melakukan
serangkaian survei kepada 694 responden. Hasilnya, sebanyak 56,8% responden dapat
membedakan, 24,2% mengaku tidak mengetahui cara membedakan berita fakta atau
hoaks, dan sejumlah 19,0% responden dipastikan tidak mengikuti. Meskipun jumlah
responden yang cakap terhadap berita hoaks lebih banyak, tidak menutup kemungkinan
akan bertambah seiring masifnya pemberitaan hoaks di media sosial.
2. Peredaran narkoba yang semakin meningkat di Indonesia
Peredaran narkoba di Indonesia meningkat selama pandemi. Ini menunjukkan indikasi
tren permintaan akan barang narkotika meningkat.
Sampai saat ini, pasar terbesar penyalahgunaan narkoba adalah penduduk usia
produktif, yaitu antara 15 dan 64 tahun. Data tahun 2019 menunjukkan 1,8% penduduk
usia 15-64 – sekitar setara dengan 3,41 juta orang – terpapar narkoba selama satu tahun
terakhir.
Sementara itu, data tahun 2021 dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan
bahwa selama tiga bulan pertama (Januari - Maret) tahun 2021, jumlah barang bukti
narkoba melonjak sekitar 143% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
3. Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman yang
menimbulkan teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban
massal atau kerusakan dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. Selain
aksi peledakan bom, ada juga berbagai aksi teror lain yang bertujuan untuk menebar
ketakutan di masyarakat dan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana terorisme.

ANALISIS ISU
Dengan menggunakan teknik AKPL
ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
I 5 5 5 5 20 I
II 4 4 4 5 17 II
III 4 3 4 5 16 III

Berdasarkan analisis penilaian kualitas isu dengan dengan kriteria AKPL, maka isu yang
dipilih adalah isu “Maraknya berita hoax tentang vaksin”
ANALISIS PENYEBAB MASALAH
Dengan menggunakan Fishbone Diagram

DANA MANUSIA
Mudah terprovokasi
Kurangnya
Tidak ada denda bagi penyuluhan
penyebar berita hoax Nakes Kurang pengetahuan
tentang vaksin
Merasa takut

Maraknya berita
hoax tentang
Lingkungan tempat tinggal Kurangnya edukasi ke vaksin
enggan melakukan vaksinasi masyarakat
Media edukasi
kurang menarik
Tidak tepat
sasaran

LINGKUNGAN
METODE
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1. Masyarakat jangan mudah terprofokasi tentang berita hoax yang beredar
2. Melakukan penyuluhan dengan tepat sasaran dan pemilihan media penyuluhan yang
menarik agar masyarakat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan
3. Lakukan pendekatan pada masyarakat yang takut melakukan vaksinasi
4. Lakukan penyuluhan dengan berbagai media baik media elektronik ataupun cetak
5. Melakukan penyuluhan sesering mungkin, terutama event yang melibatkan
masyrakat luas
6. Adanya kebijakan tentang denda bagi oknum penyebar hoax

Anda mungkin juga menyukai