Anda di halaman 1dari 4

1.

Komunikasi satu arah


Komunikasi satu arah merupakan pola komunikasi yang menitikberatkan penyampaian
pesan atau informasi kepada komunikator dan komunikan sendiri tidak memberikan umpan
balik. Komunikasi satu arah biasa disebut juga one way communication. Adapun pengertian
dari komunikasi satu arah menurut Wursanto (1999) yaitu komunikasi yang berlangsung
hanya dari satu pihak saja, yaitu komuinkator sendiri. Dalam komunikasi satu arah,
komunikan tidak memiliki keempatan untuk memberikan reaksi atau tanggapan terhadap
pesan yang diberikan oleh komunikator.
Dalam buku yang berjudul Humman Communication, Stawrt L. Tubbs dan Sylvia Moss
menjelaskan tiga model komunikasi, yaitu model komunikasi linear, dua arah dan
transaksional. Untuk komunikasi satu arah, menurut buku tersebut masuk kedalam model
komunikasi linear. Adapun pengertiannya yaitu komunikasi linear merupakan model
komunikasi satu arah yang dimana komunikator memberikan suatu stimulus dan komunikan
memberikan respon atau tanggapan yang diharpkan tanpa mengadakan seleksi dan
interpretasi, Hal ini digambarkan dalam teori jarum hipodermik (hypodermic needle theory)
yaitu ketika seseorang memersuasi orang lain, maka ia seperti menyuntikkan suatu ampul
untuk mempersuasi orang yang menerima, sehingga orang tersebut akan melakukan
tindakan sesuai dengan yang ia kehendaki.
Berdasarkan konsep komunikasi sebagai proses satu arah, hal ini memiliki gambaran
yang sederhana yaitu berorientasi pada sumber (source). Hal ini sesuai dengan ungkapan
Michael Burgoon mengenai komunikasi satu arah yang berorientasi pada sumber (source
oriented definition) bahwa komunikasi merupakan bentuk kegiatan yang secara sengaja
dilakukan komunikator kepada komunikan untuk menyampaikan rangsangan dengan tujuan
untuk membangkitkan respons orang lain. Adapun gambar dari komunikasi satu arah yang
berorientasi pada sumber (source) yaitu :

Dalam komunikasi satu arah ini tentu memiliki kekurangan, salah satu kekurangan dari
komunikasi satu arah yaitu sering terjadinya salah pengertian karena komunikasi ini hanya
dating dari satu pihak saj asehingga tujuan dari komunikasi sendiri sering tidak tercapai.
Adapun contoh dari komunikasi satu arah yaitu ceraha, khutbah dan perintah dari atasan.

2. Komunikasi berantai
Komunikasi berantai biasa sering ditemukan pada suatu kelompok atau
organisasi. Dalam komunikasi ini terjadi pertukaran pesan atau informasi secara berantai
atau sambung menyambung. Menurut Stephen P. Robbins, dalam bukunya yang berjudul
Organization Behaviour: concepts, controversies and applications, pola komunikasi
terbagi menjadi lima yaitu model rantai (chain), roda (wheel), lingkaran (circle), bebas
(all channel) dan huruf “Y”. (Rosady, 1998 : 94). Adapun pengertian Komunikasi
berantai menurut Stephen P. Robbins yaitu suatu komunikasi yang dilakukan oleh suatu
kelompok organisasi yang dimana satu anggota hanya dapat memyampaikan pesan
kepada anggota disebelahnya, kemudian anggota yang disebelahnya tersebut melanjutkan
pesan kepada anggota lainnya dan seterusnya.
Dalam komunikasi berantai, setiap anggota yang menerima pesan dapat
menyampaikan atau meneruskan pesan kepada anggota lain yang berada di sebelahnya.
Namun, dalam jaringan ini, anggota yang menerima pesan dari pemimpin adalah anggota
yang memiliki kedudukan paling akhir.
Penggambaran dari pola komunikasi berantai yaitu seperti anggota (A) menerima
pesan dari pemimpin, kemudian anggota (A) berkomunikasi dengan anggota (B) dan
melanjutkan pesan tersebut kepada anggota (B), setelah itu anggota (B) akan
berkomunikasi dan melanjutkan pesan dari anggota (A) kepada anggota (C), dan begitu
seterusnya hingga sampai pada anggota terakhir dari kelompok/organisasi tersebut.
Berikut gambar dari pola komunikasi berantai menurut Widjaja (2000 ; 102) :
ABCDE
Adapun kelemahan dari komunikasi berantai yaitu pesan yang diterima biasanya
tidak akurat karena pemimpin tidak mengetahui isi pesan yang diterima oleh anggota
terakhir serta tidak adanya timbal balik (feedback) dari anggota tersebut. Contoh dari pola
komunikasi berantai yaitu dalam dunia Kesehatan, seorang dokter memberikan pesan
kepada perawat tentang kondisi pasien, kemudian perawat menyampaikan pesan tersebut
kepada keluarga pasien dan keluarga pasien manyampaikan pesan dari perawat tersebut
kepada pasien yang bersangkutan.

Daftar Pustaka

Wursanto. Etika Komunikasi Kantor.( Yogyakarta: Penerbit Kanisius , 1999) hal 54

Effendy, Onong Uchjana.Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek (Bandung : Citra Aditya Bakt,
2003) h.32

M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Pranedi Grup, 2009) hal.257.

Edi Harapan, Syarwani Ahmad, Komunikasi Antar Pribadi: Prilaku Insan dalam Organisasi
Pendidikan, (Depok: PT.Raja GrafindoPersada, 2014) h.2

DEWI, R. (2020). KOMUNIKASI SATU ARAH PADA KHUTBAH JUM’AT DALAM


MENINGKATKAN PEMAHAMAN AGAMA DI MASJID AN-NUR KELURAHAN
WAYDADI KECAMATAN SUKARAME (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan
Lampung).

Kurotaayuni, N. (2019). POLA KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA ANAK AUTIS


DISEKOLAH ANAK SHOLEH BAITUL QURAN NGABAR SIMAN
PONOROGO (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).

Narra, B. A. N. A. (2018). Pola Komunikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten


Sleman Dalam Penanggulangan Bencana di Gunung Merapi (Studi Deskripsitf Kualitatif
Pada Hunian Tetap Dongkelsari).

Dewi, M. (2020). “Analisis Pola Komunikasi Pada Kelompok Organisasi Perempuan Islam
dalam Peningkatan Partisipasi Politik di Kabupaten Kudus”(Studi Pada Kelompok
Organisasi Perempuan Islam:‘Aisyiyah & Muslimat NU).
Mendrofa, A. J., & Syafii, M. (2019). Pola Komunikasi Organisasi dalam Meningkatkan
Eksistensi Komunitas Marga Parna di Kota Batam (Studi Kasus Komunitas Marga Parna di Batu
Aji Kota Batam). Scientia Journal: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 1(1).

Wulandari, S. (2013). POLA KOMUNIKASI VERBAL DALAM PENGGUNAAN BAHASA ARAB


ANTAR SANTRI DI PESANTREN DARUL HUDA LIRIK INDRAGIRI HULU (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Anda mungkin juga menyukai