PEMBAHASAN
20
21
h. tempat penampungan/ kilang minyak, air dan gas, pipa minyak; dan
i. menara.
Gambar 3.1
Gambar Pembagian Kelompok NOP
1. Penilaian Massal
Gambar 3.2
Program Komputer Kontruksi Umum
Pajak Bumi dan Bangunan Wajib Pajak Kelurahan Gayamsari
2. Penilaian Individual
1. Penilaian Massal
i. Tahap Persiapan
ii. Pengumpulan data harga jual
iii. Kompilasi Data
iv. Rekapitulasi Data dan Plotting Data Transaksi pada
Peta Kerja ZNT
v. Menentukan Nilai Pasar tanah per meter persegi
1) Tanah kosong, Nilai Pasar dibagi luas tanah
dalam satuan meter persegi.
2) Tanah dan bangunan;
- Menentukan nilai bangunan dengan
menggunakan DBKB setempat
- Nilai pasar dikurangi nilai bangunan
diperoleh Nilai Pasar Tanah kosong untuk
kemudian dibagi luas tanah dalam satuan
meter persegi
vi. Membuat batas imijiner ZNT
vii. Analisi Data Penentuan NIR
1) Analisis data dilakukan berdasarkan Zona Nilai
Tanah, Data-data yang dianalisis untuk memperoleh
Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) dalam satu ZNT
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Data relatif baru
- Data Transaksi atau penawaran yang wajar
- Lokasi yang relatif berdekatan
- Jenis penggunaan tanah/bangunan yang relatif
sama
- Memperoleh fasilitas sosial dan fasilitas umum
yang relatif sama
2) Penyesuaian Nilai Tanah dan Penentuan NIR
29
2. Penyusunan DBKB
= Rp. 416.000
= Rp. 7.335.800
NJOPTKP Rp 10.000.000-
= 313.188
NJOPTKP Rp 0
NJOP Bumi dan Bangunan Kena Pajak Rp 182.581.000
= 182.581
37
Tabel 3.1
Tabel Target dan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan
Tahun Target Realisasi Presentase
2012 159.000.000.000 161.333.156.112 101%
2013 170.000.000.000 185.176.162.590 108%
2014 186.000.000.000 211.012.897.742 113%
2015 215.000.000.000 215.303.968.108 100%
Sumber: BAPENDA Kota Semarang 2017
Berdasarkan tabel 3.1 dapat disimpulkan bahwa penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan dari tahun 2012 sampai tahun 2015 sudah efektif dan realisasi
telah diatas target dengan mencapai presentase 100% bahkan lebih. Pada
tahun 2015 presentase penerimaan pajak bumi dan bangunan menurun
dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 100% meskipun realisasi yang
dicapai telah melebihi target. Target sebesar Rp. 215.000.000.000 diperoleh
dari target penerimaan pembayaran dari 16 kecamatan yang ada di Kota
Semarang. Realiasi tahun 2015 dapat ditentukan dari pokok ketetapan Pajak
Bumi dan Bangunan ditambah dengan denda sehingga menghasilkan jumlah
sebesar Rp. 215.303.968.108. Untuk penjelasan perhitungan target dan
realisasi tahun 2015 terdapat dalam lampiran III Tugas Akhir ini.
38
Pada tahun 2012 sebagai tahun awal pemungutan pajak bumi dan
bangunan menjadi pajak daerah. Target yang diharapkan sebesar Rp.
159.000.000.000 jumlah yang tidak sedikit, akan tetapi realisasi yang dicapai
justru melebihi target sebesar Rp. 161.333.156.112 dengan presentase 101%.
39
211.012.897.742 215.303.968.108
185176162590
161.333.156.112 215.000.000.000
170000000000 186.000.000.000
159.000.000.000
1. Pekan Panutan
2. Operasi Bhakti
Operasi bhakti merupakan kegiatan sosialisasi yang
dilaksanakan sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Kegiatan ini
dilaksanaklan setelah pekan panutan selesai hingga tanggal
jatuh tempo pembayaran PBB. Operasi bhakti dilakukan
dengan cara mendekatkan tempat pembayaran kepada wajib
pajak, dalam kegiatan ini petugas PBB cenderung lebih
aktif dalam melaksanakan pemungutan dengan berkeliling
kelurahan dan kecamatan dengan menggunakan mobil
pembayaran PBB keliling. Operasi bhakti dilakukan setelah
SPPT-PBB didistribusikan hingga bulan Agustus sebelum
jatuh tempo.
3. Operasi Sisir
Operasi sisir merupakan kegiatan yang dilaksanakan
setelah jatuh tempo pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) atau 6 bulan setelah diterimanya SPPT PBB.
Kegiatan ini dilaksanakan setelah operasi bhakti selesai,
operasi sisir hampir sama dengan operasi bhakti yang
membedakan operasi sisir dengan operasi bakti adalah
masyarakat yang melakukan pembayaran PBB akan
dikenakan sanksi sebesar 2% perbulan selama maksimal 24
bulan setelah tanggal jatuh tempo. Dalam pelaksanaan
45
4. Undian Berhadiah
Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang setiap tahun
mengadakan program undian berhadiah untuk wajib pajak
PBB yang membayar pajak lebih awal dan sebelum jatuh
tempo. Program ini dilakukan dalam rangka peningkatan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah
satu bentuk penghargaan bagi wajib pajak karena telah patuh
46
3.6 Manfaat kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan untuk Pembangunan Kota
Semarang
Pajak sering kita bedakan dengan retribusi, retribusi pada umumnya
mempunyai hubungan langsung dengan kembalinya prestasi karena pembayaran
tersebut ditujukan semata-mata untuk mendapatkan suatu prestasi tertentu dari
pemerintah. Setelah pada 2016 menaikkan nilai jual objek pajak (NJOP), pemkot
akhirnya menaikkan nilai NJOP tersebut pada tahun 2017. Pada tahun ini wali
kota menaikkan sebesar 36% PBB. Otomatis dengan naiknya harga NJOP, beban
pajak bumi dan bangunan (PBB) yang ditanggung pemilik lahan juga meningkat.
Kebijakan ini bisa menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) guna untuk
pembangunan Kota Semarang.
Sebagai sumber pendapatan daerah, pajak digunakan untuk pembangunan dan
untuk kesejahteraan masyarakat. Kondisi perekonomian antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain tidak sama. Demikian juga dengan pendapatan
masyarakat, ada yang pendapatannya tinggi, menengah dan rendah.