Anda di halaman 1dari 14

Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578

Vol.18 No.3 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

PERAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


DI SMU NEGERI 1 WUNDULAKO KABUPATEN KOLAKA
PROPINSI SULAWESI TENGGARA

Rahmawati M
Universitas Muhammadiyah Kendari
Rahma.wati937@yahoo.com

ABSTRAK
Implementasi kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan insan produktif, kreatif,
dan inovatif untuk bersaing dalam dunia internasional. Peran guru dalam implementasi
kurukulum sangat penting guna meningkatkan mutu pendidikan dan menghasilkan output
berkualitas serta mampu bersaing di Era-Globalisasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMU Negeri 1
Wundulako Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara bertujuan untuk mendeskripsikan
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013. Informan utama dalam penelitian ini adalah
wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru dan siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat diketahui bahwa peran guru dalam implementasi kurikulum 2013 seperti;
Peran guru dalam implementasi kurikulum 2013 di SMU Negeri 1 Wundulako secara umum sudah
berjalan dengan baik, hal tersebut terlihat dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran meliputi: penyusunan
program tahunan, program semester, Silabus serta penyusunan RPP yang disesuaikan dengan
aturan baru yang berpedoman pada silabus. Dalam pelaksanaan pembelajaran; tercakup dalam
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup, pendekatan saintifik, penggunaan media
pembelajaran, dan penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi. Sedangkan evaluasi
pembelajaran dilakukan dengan penilaian otentik untuk menilai mulai dari awal
pembelajaran/input, proses, dan output pembelajaran. Penilaian dilakukan melalui beberapa
tahap yaitu melalui pengamatan, penilaian diri sendiri, penilaian siswa dan penilaian antar siswa
dengan menggunakan teknik penilaian yang bervariasi.
Kata Kunci: Peran Guru, Implementasi Kurikulum 2013
ABSTRACT
The implementation of the 2013 curriculum is expected to be able to produce productive,
creative and innovative people to compete in the international world. The role of teachers in the
implementation of curricula is very important in order to improve the quality of education and
produce quality output and be able to compete in the Globalization Era. This research was carried
out in Wundulako 1 Public High School Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province, which
aimed to describe the role of the teacher in the 2013 curriculum implementation. The main
informant in this study was the vice principal of the curriculum, teachers and students. Based on
the results of the study and discussion it can be seen that the role of teachers in the
implementation of the 2013 curriculum is like; The role of teachers in the implementation of the
2013 curriculum in Wundulako Public High School 1 has generally gone well, it is seen in the
learning planning, the implementation of learning and evaluation of learning. Learning planning
includes: annual program preparation, semester program, syllabus and preparation of RPP that
are adjusted to the new rules that are guided by the syllabus. In the implementation of learning;
included in preliminary activities, core activities, closing activities, scientific approach, use of
learning media, and the use of various learning methods. While learning evaluation is done with
authentic assessment to assess starting from the beginning of learning / input, process, and
learning output. Assessment is carried out through several stages, namely through observation,
self-assessment, student assessment and assessment among students using various assessment
techniques.
Keywords: Teacher's Role, 2013 Curriculum Implementation

235
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.3 Tahun 2018

PENDAHULUAN ilmu pengetahuan sebagai warisan


Guru adalah tenaga profesional kebudayaan masa lalu yang dianggap
yang bertugas merencanakan dan berguna sehingga harus dilestarikan.
melaksanakan proses pembelajaran, Pengertian lain tentang peran guru
menilai hasil pembelajaran, yang tepat dalam pengembangan
melakukan bimbingan dan pelatihan dan penyampaian pembelajaran
serta melakukan penelitian dan adalah guru memilih dan mengubah
pengabdian kepada masyarakat (UUD materi pembelajaran yang telah ada
10T 10T

Sisdiknas, 2003). Guru merupakan agar sesuai dengan kebutuhan


pendidik yang merupakan orang belajar peserta didik untuk mencapai
dewasa yang bertanggung jawab KD dan KI yang telah ditetapkan
memberikan pertolongan kepada dalam standar isi Sudjimat, (2014:
anak didik dalam perkembangan baik 22).
jasmani maupun rohaninya. Agar Keberhasilan implementtasi
tercapai tingkat kedewasaan mampu kurikulum perlu ditunjang oleh guru
berdiri sendiri memenuhi tugasnya berkualitas yang mampu
sebagai mahluk Tuhan, mahluk sosial menganalisis, menafsirkan, dan
dan mahluk individu yang mandiri mengaktualisasikan informasi yang
(Gunawan, 2006: 17). Guru tidak ada dalam dokumen kurikulum
hanya berperan sebagai penyampai kedalam pembelajaran, bagi guru,
materi pelajaran kepada peserta kurikulum berfungsi sebagai
didik akan tetapi guru juga berperan pedoman dalam pelaksanaan proses
sebagai pendidik, serta harus pembelajaran. Oleh karena itu,
memposisikan diri secara aktif dan bagaimanapun idealnya kurikulum
menempatkan kedudukannya tanpa ditunjang oleh kemampuan
sebagai tenaga professional, sesuai guru untuk mengaktualisasikan dan
dengan tuntutan masyarakat yang mengimplementasikannya, maka
tengah berkembang serta tuntutan kurikulum tidak akan bermakna sama
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekali dan pembelajaran tidak akan
mendunia. Seorang pendidik harus efektif. Sebagai kunci keberhasilan
memiliki kualifikasi akademik dan implementasi kurikulum, guru
kompetensi sebagai agen berperan dalam tatanam
pembelajaran, sehat jasmani dan pembelajaran. Menurut sanjaya
rohani, serta memiliki kemampuan (2008: 28) bahwa terdapat empat
untuk mewujudkan tujuan peran guru dalam pengembangan
Pendidikan Nasional (E. Mulyasa, kurikulum yaitu:
2003: 53). 1. Guru sebagai implementers
Sanjaya (2011: 52) Peran ini, guru hanya
mengemukakan bahwa peran utama bertugas untuk melaksanakan
seorang guru adalah menyampaikan kurikulum yang sudah ada.

236
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.3 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

Sebagai implementers guru hanya dengan apa yang dilakukan guru di


menerima sebagai kebijkan Indonesia bagian barat. Dengan
pengembang kurikulum. Guru terbatasnya peran guru di sini,
tidak memiliki ruang untuk maka kreatifitas guru dan inovasi
menentukan isi kurikulum maupun guru dalam merekayasa
menentukan target kurikulum. pembelajaran tidak berkembang.
Peran guru hanya terbatas pada Guru tidak ada motivasi untuk
menjalankan kurikulum yang telah melakukan berbagai pembaruan.
disusun. Semua isi kurikulum baik 2. Guru sebagai adafters
tujuan, materi, strategi, media, Pada peran ini, guru selain
sumber belajar, serta evaluasi, tenaga teknis dai kurikulum yang
waktu, dan semua komponennya telah disusun, juga melakukan
telah ditentukan oleh fungsi lain yaitu penyelas
pengembang kurikulum. Guru kurikulum dengan
hanya berperan sebagai tenaga karakteristikkebutuhan siswa dan
teknis saja yang berusaha kebutuhan daerah. Guru sebagai
menjalankan apa yang tertuang adafters memiliki kewenangan
dalam dokumen kurikulum. lebih untuk mneyesuaikan
Peran ini pernah kurikulum yang sudah ada dengan
dilaksanakan di Indonesia saat karakteristik sekolah, peserta
sebelum reformasi, yaitu guru didik, materi, maupun kebutuhan
sebagai implementator kebijakan local. Pengembang kurikulum
kurikulum yang disusun secara telah menentukan standar
terpusat, dituangkan dalam Garis- minimal yang harus dicapai,
Garis Besar Program Pengajaran kemudian pengembangan
(GBPP). Dalam GBPP yang selanjutnya serta
berbentuk matrik telah ditentukan implementasinya diserahkan
dari mulai tujuan yang harus kepada guru masing-masing.
dicapai, materi pelajaran yang 3. Guru sebagai developers
harus disampaikan, cara yang Guru sebagai developers
harus dilakukan, hingga alokasi bukan hanya memiliki peran
waktu pelaksanaan. Dalam dalam menentukan tujuan dan isi
pengembangan kurikulum guru pelajaran yang akan disampaikan,
dianggap sebagai tenaga teknis akan tetapi juga dapat
yang hanya bertanggung jawab menentukan strategi yang akan
dalam mengimplementasikan dikembangkan serta bagaimana
berbagai ketentuan yang ada. mengukur keberhasilannya
Kurikulum bersifat seragam, melalui pemilihan alat evaluasi
sehingga apa yang dilakukan guru untuk pencapaian hasil belajar
di Indonesia bagian timur sama

237
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.3 Tahun 2018

4. Guru sebagai researchers atau yaitu untuk menghasilkan manusia


peneliti Indonesia pancasilais dan itu sangat
Dalam melaksanakan diharapkan kepada guru untuk
perannya sebagai peneliti, guru bekerja ekstra dan professional
memiliki tanggung jawab untuk dalam mendidik anak didik. Guru
menguji berbagai komponen harus merancang pembelajaran
kurikulum, menguji efektifitas efektif dan bermakna
program, menguji strategi dan (menyenangkan), mengorganisasikan
model pembelajaran, dan semua pembelajaran, memilih pendekatan
hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang tepat, menetukan
pembelajaran. Guru juga prosedur pembelajaran dan
melakukan pengumpulan data pembentukan kompetensi secara
keberhasilan siswa. Peran guru efektif serta menetakan criteria
sebagai peneliti nampak pada keberhasilan. E. Mulyasa (2013: 27).
kebijakan guru yang harus Pengimplementasian kurikulum
melakukan penelitian tindakan harus dilihat dari situasi dan kondisi
kelas (PTK). sekolah yang menganjurkan semua
elemen berperan aktif dalam
Implementasi merupakan suatu mencerdaskan dan memberikan
pengaktualisasian ide, konsep pendidikan karakter anak didik yang
kebijakan atau inovasi yang akuntabel dan berperilaku
mendasari suatu program dalam pancasilais. Pendidikan karakter
tindakan praktis yang logis dan nyata merupakan upaya menanamkan nilai-
di lapangan. Susilo (2007: 174). nilai social, etika, moral atau budi
Penerapan kurikulum atau pekerti dengan tujuan terbentuknya
implementasi kurikulum adalah karakter anak didik yang baik.
pelaksanaan program kurikulum yang Menurut Anang Tjahjono
telah dikembangkan dalam tahap (2013: 1), berasumsi bahwa
sebelumnya kemudian diujicobakan “Kurikulum 2013 merupakan
dengan pelaksanaan dan kurikulum yang berbasis pada
pengelolaan, sambil senantiasa pengembangan kompetensi siswa.
dilakukan dengan penyesuaian Kurikulum berbasis kompetensi
terhadap situasi lapangan dan (“outcomes-based curriculum”) yaitu
karakteristik peserta didik, baik pengembangan kurikulum yang
perkembangan intelektual, diarahkan pada pencapaian
emosional, serta fisiknya. Hamalik kompetensi seperti yang telah
(2007: 238). dirumuskan dalam Standar
Setiap kurikulum memiliki cara Kompetensi Lulusan.” Pengertian
implementasi atau penerapan yang tersebut dapat diasumsikan bahwa
berbeda namun tujuannya sama Kurikulum 2013 merupakan

238
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.3 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

pengembangan kurikulum yang dalam mewujudkan karakteristik


berfokus pada kompetensi dan nasional bangsa.
karakter siswa yang dicapainya Berdasarkan observasi awal
melalui pengalaman belajarnya yang yang dilakukan di SMU Negeri 1
telah dirumuskan dalam Standar Wundulako Kabupaten Kolaka
Kompetensi Lulusan. Kurikulum 2013 Propinsi Sulawesi Tenggara, bahwa
diarahkan untuk mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan
pengetahuan, pemahaman, Kurikulum 2013 belum dapat
kemampuan, nilai, sikap, dan minat dilaksanakan dengan baik, karena
siswa agar dapat melakukan sesuatu adanya beberapa kendala yang
dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dialami oleh para guru. Salah satu
dan keberhasilan dengan penuh guru mengungkapkan bahwa
tanggung jawab. pemahaman guru terhadap esensi
Tujuan diselenggarakannya Kurikulum 2013 masih kurang
Kurikulum 2013 adalah “untuk sehingga penerapan kurikulum 2013
mempersiapkan manusia Indonesia di dalam kelas kurang maksimal.
agar memiliki kemampuan hidup Selain itu, guru menyebutkan bahwa
sebagai pribadi dan warga Negara Kurikulum 2013 sulit untuk
yang beriman, produktif, kreatif, diterapkan terlebih lagi jika dilihat
inovatif, dan afektif serta mampu dari kondisi sekolah yang
berkontribusi pada kehidupan kelengkapan sarana belum memadai.
bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia”, METODE PENELITIAN
seperti tercantum dalam Peraturan Jenis penelitian ini adalah jenis
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan penelitian deskriptif kualitatif, sebab
Nomor 70 Tahun 2013 tentang penelitian bertujuan untuk
Kerangka Dasar dan Struktur mendeskripsikan peran guru dalam
Kurikulum Sekolah Menengah implementasi kurikulum 2013 di SMU
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Negeri 1 Wundulako Kabupaten
Memahami tujuan tersebut, melalui Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara.
pengalaman belajar, keterampilan, Data deskriptif berupa kata-kata
dan dasar-dasar pengetahuan yang tertulis atau lisan dari informan yaitu
diberikan, Kurikulum 2013 yang guru dan siswa dengan perilaku yang
berbasis kompetensi dan karakter ini diamati.
ditujukan untuk menciptakan Dalam kegiatan pengumpulan
tamatan yang kompeten dan cerdas data telah menggunakan metode
sehingga dapat mengembangkan Field Research, yaitu metode
identitas budaya dan bangsanya serta pengumpulan data dengan
dapat membangun integritas sosial mengadakan penelitian langsung di

239
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.3 Tahun 2018

lapangan. Dalam hal ini penulis data mengenai hal-hal yang


menempuh teknik sebagai berikut: berhubungan dengan peran guru
1. Observasi adalah dasar semua dalam implementasi kurikulum
ilmu pengetahuan. Para ilmuan 2013 di SMU Negeri 1 Wundulako
hanya dapat bekerja berdasarkan Kabupaten Kolaka Propinsi
data, yaitu fakta mengenai dunia Sulawesi Tenggara.
kenyataan yang diperoleh melaui
observasi. Penelitian ini Teknik analisis data yang
mengunakan observasi partisipatif dipergunakan dalam penelitian ini
yaitu peneliti ikut terlibat dengan adalah kualitatif deskriptif yang mana
kegiatan sehari-hari orang yang analisis datanya dilakukan dengan
sedang diamati atau yang cara non statistik, yaitu penelitian
digunakan sebagai sumber data yang dilakukan dengan
penelitian Nasution dalam menggambarkan data yang diperoleh
(Sugiyono, 2009: 310). dengan kata-kata atau kalimat yang
2. Wawancara adalah merupakan dipisahkan dalam kategori-kategori
pertemuan dua orang untuk untuk memperoleh kesimpulan. Hal
bertukar informasi dan ide melalui ini sebagaimana yang dikatakan oleh
tanya jawab, sehingga dapat Nasution (2002: 128) bahwa data
dikonstruksikan makna dalam kualitatif terdiri dari kata-kata bukan
sebuah topik. Esterberg dalam angka-angka dimana
Sugiyono (2009: 317). Wawancara mendeskripsikan memerlukan
digunakan sebagai teknik mencari interpretasi sehingga diketahui
data atau informasi berupa makna dari kata-kata tersebut.
ucapan, pikiran, gagasan, dan Selanjutnya digambarkan sebagai
kesadaran social. Melalui berikut:
wawancara diharapkan responden 1. Pengumpulan Data: Pengumpulan
memberikan informasi secara data yang digunakan dalam
mendalam tentang peran guru penelitian ini dimaksudkan untuk
dalam implementasi kurikulum mencatat semua data secara
2013 di SMU Negeri 1 Wundulako objektif dan mandalam dengan
Kabupaten Kolaka Propinsi tanpa mengubah kondisi
Sulawesi Tenggara. dilapangan.
3. Dokumentasi adalah hasil 2. Reduksi Data: Data yang diperoleh
penelitian akan dapat dipercaya dilapangan jumlahnya sangat
apabila didukung oleh foto-foto banyak, sangat rumit dan tidak
atau kerya tulis akademik dan seni teratur. Untuk itu perlulah
yang telah ada (Sugiyono, 2009: mencatat hasil data yang
329). Dokumentasi digunakan ditemukan dilapngan secara teliti
dalam penelitian mencari data- dan terperinci yang kemudian

240
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.3 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

dapat memudahkan dalam HASIL PENELITIAN


pemimlihan data. Data-data yang Berdasarkan hasil penelitian
sudah dikumpulkan, dicatat secara yang diperoleh melalui wawancara
teperinci dan teliti tersebut oleh informan bahwa penerapan
kemudian direduksi, yang artinya kurikulum 2013 merupakan
data dipilih dan dipusatkan aktualisasi kurikulum dalam
perhatiannya kepada fokus pembelajaran dan pembentukan
masalah penelitian sehingga kompetensi serta karakter peserta
konsistensi penelitian tetap didik. Penerapan atau implementasi
terjaga. kurikulum 2013 menuntut kerja sama
3. Penyajian Data: Setelah data yang optimal diantara para guru,
direduksi sesuai dengan kode dan sehingga memerlukan pembelajaran
telah terhubung satu sama lain, berbentuk tim, dan menuntut kerja
langkah selanjutnya adalah sama yang kompak diantara para
dengan menyajikan data. Dengan anggota tim demi tercapainya tujuan
menyajikan data, maka peneliti pendidikan. Penerapan atau
akan mudah untuk memahami apa implementasi kurikulum 2013 di
yang terjadi, merencanakan apa dalam proses pembelajarannya
yang akan dilakukan selanjutnya meliputi tiga aspek yaitu
berdasarkan apa yang sudah implementasi pembelajaran,
dipahami. Data yang disajikan bisa pelaksanaan pembelajaran, dan
berupa uraian singkat, bagan, evaluasi pembelajaran. Berdasarkan
hubungan antara kategori dan hasil penelitian Peran guru dalam
sebagainya. implementasi kurikulum 2013 di SMU
4. Penarikan Kesimpulan: Ketika data Negeri 1 Wundulako Kabupaten
pertama yang diambil dapat Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara
menjawab pertanyaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:
yang didukung oleh bukti-bukti 1. Peran Guru dalam Perencanaan
yang kuat maka hal tersebut bisa Pembelajaran Kurikulum 2013 di
dijadikan acuan sebagai SMU Negeri 1 Wundulako
kesimpulan awal penelitian, yang Kabupaten Kolaka Propinsi
nanti akan dilanjutkan oleh Sulawesi Tenggara
pengambilan data selanjutnya dan Kurikulum digunakan
terbukti data tersebut konsisten sebagai acuan dalam
menjawab pertanyaan penelitian penyelenggaraan pendidikan dan
mengenai peran guru dalam merupakan salah satu indikator
implementasi kurikulum di sekolah mutu pendidikan. Dalam
maka dapat ditarik kesimpulan penerapan kurikulum 2013 ada
yang kredibel selama penelitian beberapa perencanaan yang
berlangsung dilakukan guru di kelas sebelum

241
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.3 Tahun 2018

mengajar yaitu: membuat perencanaan dan dapat


program tahunan, program dilaksanakan dengan mudah dan
smester, silabus, dan RPP yang tepat sasaran.
disesuaikan dengan aturan yang Berdasarkan hasil
baru. Program tahunan wawancara di lapangan, dapat
merupakan program umum setiap disimpulkan bahwa perencanaan
mata pelajaran yang akan pembelajaran merupakan suatu
dilakukan guru mata pelajaran proses mempersiapkan langkah-
selama satu tahun pelajaran untuk langkah yang akan dilaksanakan
setiap kelas, program ini dibuat untuk mencapai tujuan yang
sebelum tahun ajaran baru sudah ditetapkan meliputi
dimulai. Program semester ini program tahunan, program
berisikan garis-garis besar semester, silabus, dan RPP yang
mengenai hal-hal yang hendak disesuaikan dengan aturan yang
dilaksanakan dan dicapai dalam baru. Langkah-langkah yang
satu semester. Program semester dilakukan guru dalam menyusun
ini merupakan penjabaran dari perencanaan pembelajaran
program tahunan. Silabus berupa RPP adalah
digunakan sebagai acuan dalam menetapkan/memilih materi,
pengembangan rencana metode, media pembelajaran, dan
pelaksanaan pembelajaran. RPP lain sebagainya.
merupakan rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk 2. Peran guru dalam pelaksanaan
satu pertemuan. RPP pembelajaran Kurikulum 2013 Di
dikembangkan dari silabus dengan SMU Negeri 1 Wundulako
memperhatikan buku peserta Kabupaten Kolaka Propinsi
didik dan buku guru yang sudah Sulawesi Tenggara
disiapkan oleh Kementerian Guru merupakan figur
Pendidikan dan Kebudayaan. utama dalam pelaksanaaan
Rencana Pelaksanaan pembelajaran. keberhasilan suatu
Pembelajaran meliputi: kurikulum yang diterapkan pada
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tidak terlepas dari
dan penyiapan media dan sumber peran. seorang guru di dalamnya.
belajar, perangkat penilaian Dalam pengimplementasikan
pembelajaran, dan skenario kurikulum di kegiatan
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran, guru harus
pembelajaran dapat disusun memahami dan menguasai isi
berdasarkan kebutuhan dalam yang tertuang dalam kurikulum
jangka waktu tertentu sesuai tersebut, untuk itu guru harus
dengan keinginan pembuat mempersiapkan diri terhadap

242
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.3 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

perubahan kurikulum diterapkan dalam proses


pembelajaran. pembelajaran. Sumber materipun
Berdasarkan hasil observasi, yang digunakan dalam mengajar
wawancara dan dokumentasi yang juga beragam, selain dari buku
dilaksanakan peneliti terhadap pegangan siswa dan guru, guru
peran guru dalam implementasi juga mengambil sumber dari
kurikulum 2013 di SMU Negeri 1 internet jika diperlukan. Selain itu
Wundulako secara umum sudah dalam pelaksanaan pembelajaran
berjalan dengan baik. Hal tersebut guru guru juga dituntut untuk
terlihat dalam proses mampu menjadi fasilitator.
pembelajaran di mana guru
melakukan kegiatan pendahuluan, 3. Peran Guru dalam Evaluasi
kegiatan inti, dan kegiatan Pembelajaran Kurikulum 2013 Di
penutup. Semua yang dilakukan SMU Negeri 1 Wundulako
guru merupakan implementasi Kabupaten Kolaka Propinsi
dari RPP yang telah dibuat guru. Sulawesi Tenggara
Dalam hal ini, guru sudah Evaluasi merupakan suatu
melaksanakan pembelajaran penilaian terhadap suatu kinerja
sesuai dengan panduan. Dalam yang sudah dikerjakan. Teknis atau
pelaksanaannya, guru sudah cara yang digunakan dalam
melakukan pendekatan saintifik evaluasi untuk mengetahui
yakni mengamati, menanya, keberhasilan dalam suatu
mengumpulkan informasi, pembelajaran. Evaluasi bertujuan
mengasosiasi, dan untuk mengetahui apakah sesuatu
mengomunikasikan. yang diterapkan berjalan dengan
Menggunakan berbagai metode baik atau tidak dan sejauh mana
yang bervariasi dalam penerapan tersebut berjalan
pembelajaran dengan khususnya dalam penerapan dan
menyesuaikan materi yang akan pelaksanaan kurikulum 2013, dari
disajikan guna untuk hasil wawancara diketahui bahwa
meningkatkan keaktifan siswa guru selalu melakukan evaluasi
dalam belajar; guru-guru SMU yang bertujuan untuk mengetahui
Negeri 1 Wundulako juga tingkat keberhasilan setelah
menggunakan media melakukan proses pembelajaran
pembelajaran yang bervariasi terhadap siswa. Guru-guru
sesuai dengan karakter mata melaksanakan evaluasi disetiap
pelajaran untuk meningkatkan akhir mata pelajaran, akhir materi
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran juga evaluasi harian
pembelajaran; memilih sumber berdasarkan pada mata pelajaran
belajar yang sesuai dan cocok yang telah diajarkan. Untuk

243
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.3 Tahun 2018

evaluasi dilakukan melalui tes sendiri, penilaian siswa dan


secara lisan dan tes tertulis. penilaian antar siswa. Penilaian
Penilaian yang dilakukan dalam dilakukan dengan menggunakan
kurikulum 2013 yaitu dengan instrument yaitu untuk penilaian
penilaian otentik yaitu merupakan dengan observasi, penilaian diri
penilaian komprehensif yang sendiri, penilaian siswa dan
dilakukan untuk menilai mulai dari penilaian antar siswa yaitu dengan
awal pembelajaran/input, proses, menggunakan instrument daftar
dan output pembelajaran. cek (rating scale) yang disertai
Penilaian dalam evaluasi melalui dengan rubrik penilaian.
pengamatan, penilaian diri sendiri,
penilaian siswa dan penilaian PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
antar siswa yaitu menilai dengan 1. Peran Guru Dalam Perencanaan
menggunakan instrument daftar Pembelajaran Di SMU Negeri 1
cek dan disertai. Secara Wundulako Kabupaten Kolaka
keseluruhan guru telah Propinsi Sulawesi Tenggara
melaksanakan evaluasi Seperti halnya pembelajaran
pembelajaran. Dimana akan pada umumnya, pembelajaran
bertujuan untuk mengetahui dalam kurikulum 2013 dalam
keberhasilan siswa dalam persiapannya juga perlu membuat
menerima pelajaran di dalam seluruh program pembelajaran.
kelas yang meliputi penilaian seperti: prota, promes, Silabus,
aspek pengetahuan, aspek sikap RPP. Langkah-langkah yang
spiritual dan sosial, dan aspek dilakukan guru dalam menyusun
keterampilan. perencanaan pembelajaran
Hasil wawancara di atas berupa RPP. Di dalam mengkaji
menunjukkan bahwa guru buku guru, kegiatan yang
melakukan evaluasi untuk dilakukan guru adalah
mengetahui apakah tujuan yang menganalisis SKL, KI, KD, Indikator.
telah dirumuskan tercapai atau Untuk KD dan indikator yang
belum, dan apakah materi yang tercantum dalam buku guru
diajarkan sudah cukup tepat atau menyesuaikan dengan strategi
belum, untuk mengetahui semua yang akan digunakan nantinya.
itu dilakukan evaluasi atau Melaksanakan program pada
penilaian, penilaian yang dasarnya mengimplementasikan
dilakukan oleh guru mencakup program yang telah disusun dalam
penilaian sikap, pengetahuan, dan proses belajar mengajar di kelas.
keterampilan. Penilaian dilakukan Hal ini berarti keberhasilan
melalui beberapa tahap yaitu pelaksanaan pembelajaraan
mealui pengamatan, penilaian diri sangat bergantung dari kualitas

244
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.3 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

perencanaan pembelajaran yang evaluasi setelah proses


telah disusun, terutama silabus pelaksanaan (Harjanto, 2003).
dan RPP.
Berdasarkan hasil 2. Peran guru dalam Pelaksanaan
wawancara dan pengamatan yang Pembelajaran Kurikulum 2013 di
dilakukan terkait perencanaan SMU Negeri 1 Wundulako
pembelajaran kurikulum 2013, Kabupaten Kolaka Propinsi
yang dipersiapkan guru antara lain Sulawesi Tenggara
program tahunan, program Pelaksanaan pembelajaran
semester, Silabus dan RPP yang yang dilaksanakan di SMU Negeri
disesuaikan dengan peraturan 1 Wundulako berdasarkan hasil
yang baru. Langkah-langkah yang observasi, wawancara dan
dilakukan guru dalam menyusun dokumentasi secara umum sudah
perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan rencana
berupa RPP adalah pelaksanaan pembelajaran (RPP)
menetapkan/memilih mata yang disusun sebelumnya, hal
pelajaran, lalu mengkaji buku tersebut dilakukakan untuk
guru. Di dalam mengkaji buku mengetahui kekurangan dan
guru, kegiatan yang dilakukan kelebihan selama proses
guru adalah menganalisis SKL, KI, pembelajaran. Dengan
KD, Indikator. Untuk KD dan berpedoman pada RPP, guru
indikator yang tercantum dalam dapat mengajar secara sistematis,
buku guru dengan disesuaikan tanpa khawatir keluar dari tujuan,
strategi dan media pembelajaran. ruang lingkup materi, strategi
Hal tersebut sejalan dengan apa pembelajaran, atau keluar dari
yang dikemukakan Sumarno, sistem evaluasi yang seharusnya
(2014); Partin (2009) yang dilakukan.
menyatakan bahwa guru harus Perencanaan adalah
menyusun perangkat kegiatan menyusun langkah-
pembelajaran dengan baik agar langkah yang akan dilaksanakan
hasil pembelajaran sesuai dengan untuk mencapai tujuan yang telah
keluaran yang diharapkan. ditentukan. Namun yang lebih
Perencanaan pembelajaran akan utama adalah perencanaan yang
mempermudah dalam dibuat harus dilaksanakan dengan
menentukan target ketercapaian mudah dan tepat sasaran, Toth
sebelum pelaksanaan dilakukan, (2012: 195-216). Dalam
menentukan langkah-langkah merencanakan kegiatan yang
yang harus dijalankan selama hendak dilaksanakan dalam hal ini
pelaksanaan, serta mempermudah pelaksanaan pembelajaran
seorang guru harus mampu

245
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.3 Tahun 2018

menyusun perencanaan yang siswa. Sedangkan pada aspek


mudah untuk direalisasikan, sikap dilakukan melalui
perencanaan tersebut harus tepat pengamatan langsung pada setiap
sasaran sehingga dalam perilaku siswa selama
pelaksnaannya berjalan dengan pembelajaran berlangsung.
baik sesuai dengan tujuan yang Penilaian yang dilakukan yaitu
ingin dicapai. Pelaksanaan dengan penilaian otentik yaitu
pembelajaran kurikulum 2013 di merupakan penilaian
SMU Negeri 1 Wundulako komprehensif yang dilakukan
tertuang dalam beberapa aspek untuk menilai mulai dari awal
yang terdiri dari; kegiatan pembelajaran/input, proses, dan
pendahuluan, kegiatan inti, output pembelajaran. Penilaian
kegiatan penutup, pendekatan dilakukan melalui beberapa tahap
saintifik, dan media pembelajaran, yaitu melalui pengamatan,
serta metode pembelajaran. penilaian diri sendiri, penilaian
siswa dan penilaian antar siswa.
3. Peran Guru dalam Evaluasi Pada kurikulum 2013
Pembelajaran Kurikulum 2013 di menggunakan penilaian otentik.
SMU Negeri 1 Wundulako Penilaian otentik dilakukan untuk
Propinsi Sulawesi Tenggara mengukur proses pembelajaran
Evaluasi merupakan dan hasil belajar siswa secara
kegiatan penilaian terhadap menyeluruh (Taufina, 2009).
pencapaian kompetensi bagi Penilaian dilakukan dengan
peserta didik. E. Mulyasa (2013: menggunakan instrument yaitu
69-70). Evaluasi bertujuan untuk untuk penilaian dengan observasi,
mengetahui apakah sesuatu yang penilaian diri sendiri, penilaian
diterapkan berjalan dengan baik siswa dan penilaian antar siswa
atau tidak dan sejauh mana yaitu dengan menggunakan
penerapan tersebut berjalan instrument daftar cek (rating
khususnya dalam penerapan dan scale) yang disertai dengan rubrik
pelaksanaan, pendekatan saintifik, penilaian. Sifat penilaian otentik
media dan metode di dalam yang komprehensif juga dapat
kurikulum 2013. membentuk unsur-unsur
Guru dalam melakukan metekognisi dalam diri peserta
penilaian menekankan kepada tiga didik seperti kemampuan
aspek yaitu aspek pengetahuan mengambil resiko, kreatif,
melalui pemberian tes tulis dan mengembangkan kemampuan
tertulis, sedangkan aspek berpikir tingkat tinggi dan berpikir
keterampilan yaitu dengan menilai kreatif, tanggung jawab terhadap
dari unjuk kerja (performance)

246
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol.18 No.3 Tahun 2018 p-issn 1412-5889

tugas dan karya, dan rasa Kualitatif,dan R & D. Bandung:


kepemilikan. Alfabeta.
_____________ . 2011. Strategi
KESIMPULAN Pembelajaran. Jakarta:
Peran guru dalam implementasi Kencana. Hal 52
kurikulum 2013 di SMU Negeri _____________ . 2013. Peraturan
Wundulako secara umum sudah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
berajalan dengan baik, hal tersebut
Nomor 70 Tahun 2013 tentang
dapat terlihat dalam perencanaan Kerangka Dasar dan Struktur
pembelajaran, pelaksanaan Kurikulum Sekolah Dasar
pembelajaran dan evaluasi Menengah Kejuruan/Madrasah
pembelajaran. Perencanaan Aliyah Kejuruan. Jakarta.
pembelajaran meliputi: penyusunan E. Mulyasa. 2013. Pengembangan
program tahunan, program semester, dan Implementasi Kurikulum
Silabus serta penyusunan RPP yang 2013. Bandung: PT . Remaja
Rosdakarya.
disesuaikan dengan aturan baru yang
berpedoman pada silabus. Dalam Harjanto. 2003. Perencanaan
Pengajaran. Jakarta: PT Rineka
pelaksanaan pembelajaran; tercakup
Cipta.
dalam kegiatan pendahuluan,
Hidayat, S. 2013. Pengembangan
kegiatan inti, kegiatan penutup,
Kurikulum Baru. Bandung: PT.
pendekatan saintifik, penggunaan Remaja Rosdakarya
media pembelajaran, dan
Kwartolo, Yuli. 2002. Catatan Kritis
penggunaan metode pembelajaran tentang Kurikulum Berbasis
yang bervariasi. Sedangkan evaluasi Kompetensi. Jurnal Pendidikan
pembelajaran dilakukan dengan Penabur. Vol. 1. Eds 1: 1-9.
penilaian otentik untuk menilai mulai Martinis Yamin. 2007.
dari awal pembelajaran/input, Profesionalisasi guru dan
proses, dan output pembelajaran. implementasi kurikulum KTSP.
Penilaian dilakukan melalui beberapa Jakarta: Gaung Persada Press
tahap yaitu melalui pengamatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
penilaian diri sendiri, penilaian siswa Republik Indonesia. 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan
dan penilaian antar siswa dengan
dan Kebudayaan Republik
menggunakan teknik penilaian yang Indonesia Nomor 65 Tahun
bervariasi. 2013. tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan
DAFTAR PUSTAKA Menengah. Jakarta.
_____________ . 2010. Metode Partin, R. 2009. The Classroom
Penelitian Pendidikan Teacher’s Survival Guide (3th
Pendekatan Kuantitatif, ed). San Fransisco: John
Wiley&Sons.

247
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol.18 No.3 Tahun 2018

Peraturan Pemerintah. 2013.


Peraturan Pemerintah No. 32
Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah No.
19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Jakarta.
Rendah SD. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan. 9(1): 113-120.
Sanjaya. Wina. 2012. Strategi
pembelajaran beriorentasi
standar proses pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Sudjimat, Dwi. A. 2014. Perencanaan
Pembelajaran Kejuruan.
Malang: UM Press
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif,dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Taufina. 2009. Authentic Assessment
dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Kelas
Toht, Peter. 2012. Learning Strategies
and Style in Vocational
Education. Acta Polytechnica
Hungarica. Vol. 9, Eds 3: 195-
216.
Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003.
Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

248

Anda mungkin juga menyukai