Oleh :
Nama : Muhammad Rosil
Nim : 180701142
Dosen pembimbing :
B. Rumusan Masalah
1. Identitas Masalah
-Kurangnya kemampuan dosen dalam berinteraksi dengan mahasiswa
-Rendahnya prestasi belajar mahasiswa
-Rendahnya minat belajar mahasiswa
-Rendahnya kualitas belajar mahasiswa
2. Batas Masalah
Dalam rancangan penelitian ini penulis mengatasi masalah dalam hal
interaksi mahasiswa dalam proses pembelajaran di kampus sertas hasil belajar
mahasiswa.
C. Tujuan Masalah
Dalam penelitian ini sudah merumuskan maslah yang dikemukakan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang:
1. Interaksi mahasiswa dalam pembelajaran di kampus.
2. Pengaruh interaksi mahasiswa dalam proses pembelajaran terhadap hasil
belajar mahasiswa pada bidang studi tertentu.
3. Bagaiman interaksi mahasiswa terhadap dosen di dalam system
pembelajaran di ruangan kampus.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Minat Belajar
a. Pengertian minat
Minat mempunyai arti sebagai peranan yang sangat penting dalam
perkembangan belajar mahasiswa. Mahasiswa yang mempunyai minat dalam
pelajaran tersebut akan berusaha lebih keras dalam menekuni pelajaran
tertentu, maka akan berusaha lebih berusaha menekuni bidang tersebut
dibandingkan mahasiswa yang tidak memiliki minat.Maka dari itu,
mahasiswa yang memiliki minat yang besar dalam pembelajaran biasanya
akam mendapatkan presentasi pembelajaran yang lebih baik dibandingkan
mahasiswa yang kurang memiliki minta pada mata pelajaran tersebut. Selain
dorongan dari mahasiswa, dosen juga berperan penting dalam pembelajaran
minta mahasiswa dalam mata pembelajaran yang diajarkanya.
b. Jenis-jenis Minat
Menurut beberapa ahli minat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
Menurut sukardar (2003) mengklasifikasikan minat menjadi 4 jenis yaitu:
1) Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang
menunjukkan apabila sesorang itu menyukai atau tidak menyukai suatu
objek atau aktifitas.
2) Manifest interest, minat yang disimpulakan dari keikutsertaan individu
pada suatu kegiatan tertentu.
3) Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau
keterampilan dalam suatu kegiatan.
4) Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat,
atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyatan.
Dari moh surya (2004) Minat dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu:
1) Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri mahasiswa
tanpa ada pengaruh luar.
2) Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri mahasiswa
dengan pengaruh situasi yang diciptakan oleh dosen.
3) Minat nonvolunter adalah minat yang ditimbulkan dari dalam diri
Mahasiswa secara dipaksa atau dihapuskan.
c. Ciri-ciri minat
Sebagai dosen harus mengetahui ciri-ciri minat yang ada pada
mahasisiwa, sehingga dosen dapat membedakan mana mahasiswa yang
berminat dalam belajar dan mana yang tidak berminat dalam belajar.
Menurut sujanto (2004: 88) ciri-ciri minat tersebut adalah:
1) Keputusan diambil dengan mempertahankan seluruh kepribadian.
2) Sifat irasional
3) Melakukan sesuatu dari lubuk hati
4) Berlaku perseorangan dan pada suatu situasi.
5) Melakukan sesuatu tampa ada pemaksaan.
6) Melakukan sesuatu dengan senang hati.
3. Lingkungan Belajar
a. Pengertian Lingkungan belajar
Lingkungan sangat erat kaitanya dengan manusia, karena antara manusia
dan lingkungan terhadap hubungan timbal balik diantara keduanya. Di satu
sisi lingkungan dapat mempengaruhi manusia, akan tetapi di sisi lain
manusia juga dapat mempengaruhi manusia, akan tetapi di sisi lain manusia
juga dapat mempengaruhi linkungan. Demikian juga dalam hal proses
belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang berpengaruh
secara langsung terhadap proses pembelajaran. dosen yang berkompeten
dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Dengan
lingkungan belajar yang efektif dan efisien bukan tidak mungkin akan
menumbuhkan ketertarikan mahasiswa terhadap suatu mata pelajaran.
Lingkungan Belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan
pendidikan. Menurut Rochman (2009: 195) lingkungan pendidikan
merupakan segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya
pendidikan. Sedangkan menurut Kadir (2012: 159) lingkungan pendidikan
adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara langsung atau tidak
langsung. Dengan kata lain lingkungan pendidikan merupakan segala
sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnyapendidikan. Dan menurut
Maimuna (2009: 179) lingkungan sekolah adalah lingkungan pendidikan
yang utama setelah keluarga, karena pada lingkungan sekolah tersebut
terdapat mahasiswa, para dosen, administrator, konselor, kepala sekolah,
penjaga, dansebagainya yang hidup bersama dan melaksanakan pendidikan
secara teratur dan terencana dengan baik.
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan
belajar. Menurut Muhibbin Syah (2006: 152) Keadaan gedung sekolahnya &
letaknya, serta alat-alat belajar yang juga ikut menentukan keberhasilan
belajar siswa. menurut Sumadi Suryabrata (2006: 233) Letak gedung sekolah
harus memenuhi syarat-syarat seperti tidak terlalu dekat dengan
kebisingan/jalan ramai & memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan ilmu
kesehatan sekolah. Lingkungan sekolah seperti para guru, staf administrasi
& teman-teman sekelas juga dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah
segala sesuatu yang melingkupi proses pendidikan, baik pendidikan yang
diperoleh secara langsung maupun tidak langsung.
d. Kerangka berfikir
1. Pengaruh interaksi dosen dengan mahasiswa terhadap minat belajar
mahasiswa
Dosen dan mahasiswa merupakan sosok yang berpengaruh dalam
proses pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran tersebut terjalin
sebuah interaksi antara dosen sebagai pengajar yang tugasnya
membimbing dan membina mahasiswanya, dan mahasiswa sebagai obyek
sekaligus subjek yang menerima pengajaran. Keduanya terjalin dalam
sebuah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Interaksi dosen dengan mahasiswa di kelas merupakan
suatu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan, karena apabila interaksi
dosen dengan mahasiswa di kelas terjalin dengan baik dalam proses
pembelajaran maka mahasiswa akan merasa nyaman, tertarik, senang
untuk mengikuti pembelajaran dan minat belajar akan meningkat. Oleh
karena itu, dosen dituntut untuk menciptakan interaksi dosen dengan
mahasiswa yang baik dan kondusif.
2. Pengaruh lingkungan belajar dengan minat belajar mahasiswa
Lingkungan memegang peranan penting dalam proses belajar.
Lingkungan belajar dimana siswa berada berpengaruh terhadap suasana
yang mendorong dan meningkatkan minat belajar mahasiswa yang tinggi.
Oleh karena itu, hendaknya diciptakan suasana lingkungan belajar yang
baik agar mahasiswa dapat belajar dengan tenang dan dalam hal ini akan
dapat membantu mahasiswa untuk belajar lebih giat.