PENDAHULUAN
Dari berbagai macam jaringan yang menyusun sistem ini, bermacam-macam pula
gangguan yang dapat ditimbulkan. Salah satu gangguan itu yaitu Benigna Bone Tumor and
Maligna Bone Tumor. Tumor ini sering terjadi pada anak-anak, karena sifatnya yang jinak tumor
ini tidak berbahaya. Tumor-tumor jaringan lunak merupakan suatu golongan heterogen kelainan-
kelainan yang berasal dari jaringan asal mesodermal. Dalam jaringan ini termasuk organ gerak,
seperti otot-otot dan tendon, kapsula, sendi dan juga semua struktur lemak dan jaringan ikat
penyangga, yang berada diantara komponen-komponen epitelial dan di sekitar organ-organ.
Sering juga kelainan yang berasal dari struktur mesenkimal, tetapi yang terletak dalam organ
tertentu, dibicarakan dan ditangani sebagai kelainan organ-organ itu dan tidak dimasukkan dalam
golongan tumor jaringan lunak.
Tumor tulang Benigna dan Maligna memiliki prevalensi yang jarang (kurang dari 1%
dari seluruh kasus tumor), namun tumor ini mengakibatkan dampak yang cukup fatal bagi
penderitanya. Penderita tumor tulang seringkali merasakan nyeri yang hebat bahkan pasien tidak
mampu menjalankan aktivitasnya. Selain itu penderita juga dapat berisiko mengalami cidera
akibat fraktur patologik.
Peran perawat dalam penyembuhan dan perawatan klien sangat dibutuhkan, karena
umumnya pada pasien tumor tulang ini pasien mengalami kesulitan bergerak. Bahkan efek dari
tindakan medis juga cukup mengganggu, misalnya pada kemoterapi dan pembedahan. Oleh
karena itu perawat juga harus mengetahui tumor tulang Benigna dan Maligna secara menyeluruh.
Hal ini ditujukan agar perawat mampu bertindak secara profesional dalam asuhan keperawatan
dan memberikan perawatan yang supportif pada penderita tumor tulang.
2.2 Tumor Tulang
Tumor tulang adalah pertumbuhan abnormal pada sel-sel (neoplasma) di dalam tulang
yang kemungkinannya benigna (non kanker) atau maligna (kanker). Neoplasma adalah masa
abnormal dari jaringan, yang pertumbuhannya pesat dan tidak terkoordinasi dari pada jaringan
normal dan berlangsung lama serta berlebihan setelah perhentian stimulus yang menimbulkan
perubahan tersebut (Robin 1999, 261, basic of pathology disease).
Tumor tulang ini dapat di bedakan menjadi dua yaitu:
1. Tumor tulang primer
a. Tumor tulang primer merupakan tumor tulang yang berasal dari dalam tulang itu sendiri
(osteogenik).
Jinak : osteoid osteoma
Ganas : oesteosarkoma
b. Tumor yang membentuk tulang rawan (kondrogenik)
Jinak : Kondroblastoma
Ganas : Kondrosarkoma
c. Tumor jaringan ikat (fibrogenik)
Jinak : - Non Ossifying Fibroma
Ganas : - Fibrosarkoma
d. Tumor sumsum tulang (myelogenik)
Ganas : multiple myeloma
2. Tumor tulang sekunder / metastasik
Tumor tulang sekunder merupakan tumor tulang yang berasal dari metastase tumor yang berasal
dari organ/bagian tubuh yang lain, misalnya pada tumor tulang yang terjadi dari tumor payudara,
prostase, paru-paru. Terutama sekali tumor yang berada pada akses utama sistem vaskuler.
2.3 Tumor Tulang Benigna dan Maligna
Definisi Tumor Tulang Benigna dan Maligna
Tumor Jinak (Benigna)
Tumor Tulang Jinak (Benigna Bone Tumor) adalah pertumbuhan abnormal pada sel-sel di
dalam tulang yang kemungkinannya benigna (non kanker) atau tumor jinak (benigna) tidak
menyerang dan menghancurkan tissue (sekumpulan sel terinterkoneksi yang membentuk fungsi
serupa dalam suatu organisme) yang berdekatan, tetapi mampu tumbuh membesar secara lokal.
Biasanya setelah dilakukan operasi pengangkatan (tumor jinak), tumor jenis ini tidak akan
muncul lagi.
Tumor Ganas (Maligna)
Tumor jenis ini lebih dikenal dengan istilah Kanker, yang memiliki potensi untuk menyerang
dan merusak tissue yang berdekatan, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau menyebabkan terjadinya metastasis (migrasi sel ke tempat yang jauh).
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fisik, dan penunjang diagnosis seperti CT,
mielogram, asteriografi, MRI, biopsi, dan pemeriksaan biokimia darah dan urine. Pemeriksaan
foto toraks dilakukan sebagai prosedur rutin serta untuk follow-up adanya stasis pada paru-paru.
Fosfatase alkali biasanya meningkat pada sarkoma osteogenik. Hiperkalsemia terjadi pada
kanker tulang metastasis dari payudara, paru, dan ginjal. Gejala hiperkalsemia meliputi
kelemahan otot, keletihan, anoreksia, mual, muntah, poliuria, kejang dan koma. Hiperkalsemia
harus diidentifikasi dan ditangani segera. Biopsi bedah dilakukan untuk identifikasi histologik.
Biopsi harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran dan kekambuhan yang terjadi
setelah eksesi tumor., (Rasjad, 2003).
http://aurabening.blogspot.co.id/2013/02/tumor-tulang.html
MAKALAH TUMOR TULANG
PRODI : S1 KEPERAWATAN 3A
NIM : A2R15031