B DENGAN DIAGNOSA CA
TULANG DI KAMAR OPERASI RS UKI
DI SUSUN OLEH
GRACE CHARLITA
1420123158
YPT-GKP BANDUNG
TAHUN 2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN CA TULANG
1. Definisi
Tumor tulang adalah pertumbuhan sel baru yang abnormal(neoplasma), progresif dimana sel-sel
nya tidak pernah menjadi dewasa. Neoplasma merupakan masa abnormal dari jaringan, yang
pertumbuhannya pesat dan tidak terkoordinasi dari pada jaringan normal dan berlangsung lama
serta berlebihan setelah perhentian stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut. (Robin,
1999)
Tumor tulang adalah istilah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tulang yang tidak normal,
tetapi umumnya lebih digunakan untuk tumor tulang utama,
seperti osteosarkoma ,chondrosarkoma, sarkoma Ewing dan sarkoma lainnya.(Brunner &
Suddart,2002)
Metabolisme tulang diatur oleh beberapa hormon yaitu hormon kalsitonin, hormon
paratiroid dan vit D. Suatu peningkatan kadar hormone kalsitonin mempunyai efek
terjadinya peningkatan absorbsi ke dalam tulang sehingga mengakibatkan terjadinya
pengapuran tulang yang menjadikan tulang-tulang rawan menjadi keras. Jika terjadi
peningkatan hormon paratiroid (PTH) mempunyai efek langsung menyebabkan kalsium dan
fosfat diabsorbsi dan bergerak memasuki serum. Di samping itu peningkatan kadar PTH
secara perlahan-lahan menyebabkan peningkatan jumlah dan aktivitas osteoklas, sehingga
terjadi demineralisasi. Peningkatan kadar kalsium serum pada hiperparatiroidisme dapat pula
menimbulkan pembentukan batu ginjal. Vitamin D mempengaruhi deposisi dan absorbsi
tulang seperti yang terlihat pada kadar PTH yang tinggi. (Brunner and Suddart,2001)
5. Gejala lainnya
Apabila metastasis sampai ke sum-sum tulang, gejala yang timbul sesuai dengan tipe sel
darah yang terkena. Anemia dapat terjadi apabila mengenai sel darah merah. Apabila sel
darah putih yang terkena, maka pasien dapt dengan mudah terjangkit infeksi.Sedangkan
gangguan pada platelet, dapat menyebabkan perdarahan. (Brunner and Suddart,2001)
Kondroma lebih seing terjadi pada pelvis dan ujung proksimal tulang panjang.
Tumor ini tumbuh lebih lambat daripada tumor ganas lain, kemudian bermetastasis,
dan secara bertahap ukurannya meningkat karena pembengkakan, gambaran nyeri
menetap. Tumor tersebut tampak tumbuh lebih cepat pada dewasa muda.
(Duckworth,1995)
Pemeriksaan sinar x menunjukkan lesi tulang destruktif yang berisi bintik
kalsifikasi, yang kemungkinan menginvasi jaringan lunak. (Duthie & Bentley,1983)
2. Analisa Data
Gangguan nutrisi
3. DS: Metastase sel kannker Ketidakefektifan koping
pasien mengatakan melalui PD
sangat takut jika
penyakitnya Sumsum tulang
berpengaruh
terhadap masa
Perkembangan sel kanker di
depannya tulang
lemah
kehilangan alat Kurang pengetahuan
gerak
Persepsi tentang penyakit
mobilisasi terbatas
Ansietas
merasa tidak
sempurna karena Sumsum tulang
kehilangan anggota Mengalami kerusakan
tubuh yang luas
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan berdasarkan data diatas adalah
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik
berkenaan dengan kanker.
c. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan rasa takut tentang ketidak tahuan,
persepsi tentang proses penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat
d. Harga diri rendah berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh atau perubahan
kinerja peran (Brunner and Suddart,2001)
Pain Management
1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik
komunikasi
terapeutik untuk
mengetahui
pengalaman nyeri
pasien
4. Kaji kultur yang
mempengaruhi
respon nyeri
5. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
6. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
inter personal)
7. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
8. Tingkatkan istirahat
9. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian analgesik
Analgesic administration
1. Cek instruksi dokter
tentang jenis obat ,
dosis dan frekuensi
2. Cek riwayat alergi
3. Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pe,berian lebih dari
satu
4. Tegantung analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
5. Tentukan analgesik
pilihan ,rute
pemberian dan dosis
optimal
6. Pilih rute pemberian
secara IV,IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
7. Berikan analgesik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
8. Evaluasi efektifitas
analgesik, tanda dan
gejala
2. Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan nausea Nausea management
kebutuhan tubuh tindakan management 1. tanyakan pada pasien
berhubungan keperawatan selama nutrition penyebab mual
dengan status 1 x 24 jam management 2. observasi asupan
hipermetabolik diharapkan nafsu makanan dan cairan
berkenaan dengan makan klien 3. anjurkan pasien untuk
kanker. meningkat dan mual maka makanan yang
muntahnya kering dan lunak
berkurang bahkan 4. anjurkan pasien
hilang memakan makanan yang
tidak menusuk hidung
Kriteria hasil atau berbau tidak sedap
1. Adanya 5. berikan obat anti mual
peningkatan sesuai yang diresepkan
berat badan 6. ajarkan teknik relaksasi
2. Berat badan dan bantu pasien untuk
ideal sesuai menggunakan teknik
tinggi badan tersebut selama waktu
3. Mampu makan
mengidentifikas 7. anjurkan pasien untuk
i kebutuhan menggunakan teknik
nutrisi tersebut selama waktu
4. Tidak ada makan
tanda-tanda 8. pada saat mual mereda
malnutrisi anjurkan untuk makan
5. Tidak terjadi makanan yang berlebih
penurunan berat
badan yang Nutrition management
berarti 1. kaji adanya alergi
makanan
2. kolaborasi dengan ahli
giziuntuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
3. yakinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
4. berikan makanan yang
terpilih (sudah
dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
5. monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
6. berikan informasi
tentang kebutuhan nutrisi
3. Koping tidak Setelah dilakukan peningkatan Peningkatan koping
efektif tindakan koping 1. kenali penyesuaian
berhubungan keperawatan selama konseling pasien terhadap
dengan rasa takut 1 x 24 jam perubahan citra
tentang ketidak diharapkan klien tubuh,sesuai indikasi
tahuan, persepsi menunjukkan koping 2. kenali dampak situasi
tentang proses yang efektif. kehidupan pasien
penyakit, dan terhadap peran dan
sistem pendukung Kriteria hasil hubungan
tidak adekuat 1. menerima status 3. evaluasi kemampuan
kesehatan pasien dalam mengambil
2. mampu keputusan
beradaptasi 4. gali bersama pasien
dengan metode yang digunakan
kekurangan fisik pada masa sebelum
3. mampu membuat menghadapi masalah
keputusan untuk hidup
kelangsungan 5. tentukan kemungkinan
hidup resiko menyakiti diri
Konseling
1. Menggunakan proses
bantuan interaktif yang
berfokus pada
kebutuhan,masalah atau
perasaaan pasien dan
orang terdekat untuk
meningkatkan atau
mendukung
koping,penyelesaian
masalahdan hubungan
interpersonal
4. Harga diri rendah setelah dilakukan self esteem Self esteem enhancement
berhubungan perawatan selama enhancement 1. tunjukkan rasa percaya
dengan hilangnya 1 x 24 jam diri terhadap
bagian tubuh atau diharapkan pasien kemampuan pasien
perubahan kinerja mampu menerima untuk mengatasi situasi
peran keadaan dirinya dan 2. dorong pasien
mampu beriteraksi mengidentifikasi
dengan orang kekuatan dirinya
sekitarnya sama 3. ajarkan keterampilan
seperti semula tanpa perilaku yang positif
ada rasa malu dan melalui bermain
tidak berguna pada peran,model peran dan
dirinya diskusi
4. dukung peningkatan
Kriteria hasil tanggung jawab jika
1. Adaptasi terhadap diperlukan
respon 5. buat ststement positif
ketunadayaan terhadap pasien
fisik 6. monitor frekuensi
2. Resolusi komunikasi verbal
berduka ; pasien yang negative
penyesuaian 7. dukung pasien menerima
dengan tantangan baru
kehilangan aktual 8. kaji alasan-alasan untuk
atau kehingan mengkritik atau
yang akan terjadi menyalahkan diri-sendiri
3. Penyesuaian
psikososial
4. Menunjukkan
penilaian pribadi
tentang harga diri
5. Komunikasi
terbuka
6. Mengatakan opti
misme akan masa
depan
7. Menggunakan
strategi koping
yang efektif
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Identitas Klien:
- Nama: TN.B
- Tempat Tanggal Lahir/Umur: Jakarta,30 Juni 1975
- Jenis Kelamin: Laki-laki
- Agama: Kristen
- Suku Bangsa: Jawa
- Pendidikan: SMA
- Pekerjaan: Pegawai swasta
- Status Perkawinan: Kawin
- Alamat: Jln.Tengki No.41 Rt 008/03 Cipayung,Jakarta Timur
- Tanggal Masuk Rs: 5 Januari 2024
- No Medrec: 00 11 31 61
- Diagnosa Medis: Ca Tulang
2. Identitas Penanggung Jawab:
- Nama Penanggung Jawab: Ny.B
- Hubungan Dengan Klien: Istri
- Alamat: Jln.Tengki No.41, RT 008/03, Cipayung Jakarta Timur
3. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan Utama
• Pasien Datang Ke RS UKI,Jam 06:00 Wib karena mengeluh
nyeri pada sendi lutut dan bahu lengan, nyeri dirasakan
apabila saat melakukan aktivitas yang berat.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
• Pasien Datang ke RS UKI untuk mendapatkan perawatan
karena mengeluh nyeri pada sendi lutut dan bahu lengan,
nyeri yang di rasakan saat melakukan aktivitas yang berat
3. Riwayat Penyakit Masa Lalu
• Pasien tidak ada Riwayat penyakit masa lalu
4. Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Penyakit Keluarga Disangkal.
6. Genogram:
3 Pola istirahat/tidur
Siang: (waktu,lama, Jam 12:00- Jam 12:00-!
kualitas,gangguan istirahat 13:00 3:00
dan tidur) Cukup Cukup
Malam: Jam 21:00- Jam 21:00-
( waktu,lama,kualitas,gangg
uan istirahat dan tidur) 05:00 05:00
Cukup Cukup
4 Personal hygiene
Mandi 2x/hr 2x/hr
Cuci rambut 2-3x/minggu 2-3x/minggu
Gosok gigi 2x/hari 2x/hari
Ganti pakaian 2x/hari 2x/hari
Gunting kuku 1x/minggu 1x/minggu
Gangguan/masalah Tidak ada Tidak ada
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
1. Tingkat Kesadaran:
2. Tanda-Tanda Vital :
• Nadi: 88 x/i
• Respirasi: 20 x/i
• Suhu: 36 c
Data fisik (head to toe) atau persistem, metode : inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi
• Texture: Halus
• Hygiene: Bersih
2. Mata
• Pupil: Isokor
• Bentuk: Bulat
• Secret:Tidak Ada
3. Hidung
• Bentuk:Normal
4. Telinga
• Bentuk: Normal
5. Mulut
• Bentuk: Normal
• Lidah: Noraml
• Pharyng: Normal
• Refleks: Baik
• Hygien: Bersih.
6. Leher
• Kgb: Normal
• Tyroid: Normal
• Rom: Normal
• Bentuk: Simetris
9. Jantung
• Bunyi: Normal
10. Abdomen
• Turgor: Baik
• Peristaltic: Normal
11. Genitalia
• Bentuk: Normal
• Secret: Normal
• Hygiene: Bersih
Anus
• Lesi: Tidak Ada
• Hygiene: Bersih
12. Kulit
• Turgor: Elastis
• Suhu:Hangat
• Teksture: Lunak
• Hygiene: Bersih
Data Psikologis
Melahirkan Bayinya
Data Social
Data Spiritual
• Laboratorium:
- Antigen : Negative
- Hematokrit 38%
- Gds : 85mg/dl
15. Terapi
• Diet: Lunak
• Terapi:
Analisa Data
DO:
-Pasien tampak
meringis kesakitan
-Ekspresi wajah
tampak tidak nyaman
-TD:130/90 mmHg
-Nadi:89x/mnt
-Suhu:36,6
-RR: 20x/mnt
DS;
2
-Pasien mengatakan
06-01-2024 sangat takut jika
penyakitnya
Proses penyakit
berpengaruh terhadap
masa depannya Kurang pengetahuan Ketidakefektifan
koping
DO:
-Pasien tampak
bergerak terbatas
Definisi
• Nyeri akut adalah suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan
Etiologi
Data Subjektif
• Pasien mengeluhkan nyeri pada daerah lutut kaki kanan dan bahu kanan
• Nyeri dirasakan semakin bertambah sakit melakukan aktivitas berat dan di gerakkan
Data Objektif
• Nadi 80 kali/menit
• Pernapasan 20 kali/menit
• Nyeri akut
• ketidakefektifan koping
Tujuan Keperawatan
Intervensi Keperawatan
• Edukasi pasien tentang cara mencegah nyeri bila nyeri tiba-tiba muncul
Evaluasi Keperawatan
• Nyeri akut
• Ketidakefektifan koping
Tujuan Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Nyeri akut adalah masalah keperawatan yang memiliki tingkat keparahan yang tinggi. Nyeri
gangguan pola tidur. Selain itu, nyeri yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan
Nama Klien : Ny A
No MR : 00 11 31 61
-Kesadaran:compos
mentis
-Edukasi cara
06-01-2024 mencegah nyeri,
Jam 12;00 -Menganjurkan untuk
tehnik relaksasi
-Berikan terapi
analgetic untuk
mengurangi nyeri
-Ekspresi wajah
tampak tenang
IV. EVALUASI