Anda di halaman 1dari 5

Makalah

Islam Wasathiyah

Disusun oleh :

Muhammad Syukron Ilham (18410626)


A. Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan dunia dari berbagai sektor sangatlah masif,
perkembangan budaya, konsep ekonomi, Hukum, politik, cara berfikir sampai pada
cara bertindak manusia. Perbuhan ini merupakan suatu sunnatulloh yang tidak bisa
kita hindari, jika kita menhindari atau menjauhi itu malahan menjadi hal yang
sangat tidak lazim. Keadaan dunia yang amat dinamis ini tentunya sudah dijelaskan
dalam sumber hukum utama kita-Alqur’an dan Alhadits, dalam dua sumber hukum
tersebut kita akan banyak menemukan jawaban terkait keadaan dunia yang kian ke
akhir zaman kian tak menentu arah ummat manusianya. Dua sumber hukum itu akan
mampu menyelematkan ummat dunia yang memegang dengan erat keduanya. Hari
ini merupakan satu babak terakhir ummat dunia dalam menyelesaikan babak
pertamanya, ada suatu maqalah dari ​‘Ulama Salaf​ ketika menggambarkan manusia
yang beriman ​“ ber-islam di akhir zaman seperti memegang bara api, dipegang
kuat sangat panas dan jika dilepas bara itu akan mati”​.

Memegang teguh ajaran islam tentunya adalah suatu senjata pusaka terampuh
dalam menghadapi akhir zaman ini, atau sering disebut dengan zaman ​Post-modern​.
Ajaran islam tidak hanya persoalan halal-haram, ataupun muslim kafir, namun
ajaran islam adalah suatu tuntunan ajaran dari Allah SWT dengan RasulNya
Muhammad SAW yang mana mempunyai visi-misi untuk kesejahteraan umat dunia.
Islam sebagai ​Rahmatan Lil ‘alamin​. Hal ini tentunya yang akan mendorong kita
untuk juga berlaku sebagai musli yang ​rahmatan lil ‘alamin​, muslim yang mampu
memberikan suatu pengajaran atau mampu membuat suatu tindakan yang sesuai
dengan agamanya juga sesuai dengan perannya dalam menjalankan agama yang
Irahmatan lil ‘alamin.

Dalam perannya seorang muslim harus mampu menjadi umat manusia yang
sesuai dengan visi-misi ajaran islam yang telah disebutkan. Dengan perannya yang
sesuai itu maka akan menimbulkan banyak presepsi manusia yang mengakui bahwa
islam adalah suatu rahmat bagi alam semesta. Tentunya dalam
pengimplementasiannya atau dalam men-interpretasikannya tidaklah mudah,
diperlukan banyak suatu landasan nilai-nilai keislaman yang telah diajarkan oleh
Allah SWt dan Rosulnya Muhammad SAW. ​Allah SWT berfirman dalam QS.
Al-Baqarah : 143 yang artinya : “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu
(ummat Islam); umat pertengahan (yang adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi
atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu”. Kemudian para ​‘ulama ​moderat menulisakan suatu ajaran
beserta ​Gold value-​nya yang diberikan istilah atasnya ​Islam wasathiah.​ Penulis
berusaha membuat suatu ringkasan makalah terkait islam moderat ini, dimaksud
untuk belajar pribadi dan memnuhi tugas perkuliahan.

B. Pembahasan
● Beberapa nilai yang setidaknya mampu mewujudkan muslim sebagai ummat
pertengahan-​Ummatan Wasathon.
1) Tawassuth​ (​ mengambil jalan tengah) yaitu pemahaman dan pengamalan
yang tidak ​ifrath (​ berlebih-lebihan dalam beragama)
dan ​tafrith ​(mengurangi ajaran agama).

2) Tawazun​ (​ berkeseimbangan) yaitu pemahaman dan pengamalan agama


secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan baik duniawi
maupun ukhrawi, tegas dalam menyatakan prinsip yang dapat
membedakan antara ​inhiraf ​(penyimpangan) dan ​ikhtilaf ​(perbedaan).

3) I’tidal​ (lurus dan tegas), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.

4) Tasamuh​ ​(toleransi) yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik


dalam aspek keagamaan dan berbagai aspek kehidupan lainnya

5) Musawah ​(egaliter) yaitu tidak bersikap diskriminatif pada yang lain


disebabkan perbedaan keyakinan atau agama, tradisi dan asal usul
seseorang.

6) Syura ​(musyawarah) yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan


musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip menempatkan
kemaslahatan di atas segalanya.

7) Ishlah​ (reformasi) yaitu mengutamakan prinsip reformatif untuk


mencapai keadaan lebih baik yang mengakomodasi perubahan dan
kemajuan zaman dengan berpijak pada kemaslahatan umum (​mashlahah
‘amah​) dengan tetap berpegang pada prinsip ​al-muhafazhah ‘ala
al-qadimi al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadidi al-ashlah​ (merawat tradisi
merespon moderenisasi).

8) Aulawiyah​ ​(mendahulukan yang prioritas) yaitu kemampuan


mengidentifikasi hal-ihwal yang lebih penting harus diutamakan untuk
diimplementasikan dibandingkan dengan yang kepentingannya lebih
rendah,.

9) Tathawwur wa Ibtikar​ ​(dinamis dan inovatif) yaitu selalu terbuka untuk


melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman
serta menciptakan hal baru untuk kemaslahamatan dan kemajuan umat
manusia.

10) Tahadhdhur ​(berkeadaban) yaitu menjunjung tinggi ​akhlakul karimah​,


karakter, identitas, dan integritas sebagai ​khairu ummah d​ alam
kehidupan kemanusiaan dan peradaban.

● Nilai dakwah dalam prosesnya

1) tauhidul ummah​ (mempersatukan ummat),

2) tansiqul ummah​ (mensinkronkan gerakan dakwah),

3) t​aswiyatul manhaj​ (menyamakan persepsi pola keagamaan ​Ahlussunnah


wal Jama’ah​), dan

4) himayatul ummah​ (melindungi ummat dari akidah dan pemikiran sesat,


muamalat yang haram, dan konsumsi yang haram, termasuk
membentengi ummat Islam menghadapi rongrongan dari luar seperti
upaya pemurtadan, dan sebagainya).

C. Kesimpulan
Menjadi ummat islam atau sebagai muslim kita harus selalu berusaha untuk menjalakan
Nilai-nilai islam yang mana akan membawa kita ke suatu arah yang tengah-tengah suatuarah
​ al ini akan sangat mudah
yang jelas dan berusaha menjadi ummat yang ​rahmatan lil alamin. H
untuk membetengi dari kaum liberal maupun konservatif jika mampu berpegan teguh terhdap
prinsip-prinsip islam wasathiah.

Anda mungkin juga menyukai