5 Imd
5 Imd
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inisiasi menyusu dini ialah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Pada
satu jam pertama bayi harus disusukan pada ibunya, bukan untuk pemberian nutrisi
tetapi untuk belajar menyusu atau membiasakan menghisap puting susu dan
mempersiapkan ibu untuk mulai memproduksi ASI kolostrum. Kolostrum adalah susu
awal yang diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan yakni dihasilkan dalam waktu 24
jam pertama setelah melahirkan.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan langkah awal menuju kesuksesan
menyusui, salah satu faktor penting dari pembangunan sumber daya manusia
kedepan. Penelitian menunjukan bahwa mortalitas dapat ditekan dengan efektif saat
kita memberikan kesempatan pada bayi untuk bersama ibunya, dengan kontak kulit
dan membiarkan mereka bersama-sama minimal 1 jam. Disaat itu ibu dapat merespon
bayinya, memberi perhatian, memberi kehangatan dan memperkenalkan arti
kehidupan dunia yang baru, sehingga bayi pun lebih tenang dan jarang menangis,
bayi menjadi lebih hangat sehingga dapat menurunkan resiko kedinginan, bayi pun
dapat menghadapi proses adaptasi dengan lebih baik.
Program IMD dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir
di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu
untuk menyusu. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan
kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya
dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi
dan ibu. Tahapannya adalah setelah bayi diletakkan, dia akan menyesuaikan diri
dengan lingkungan barunya, maka kemungkinan saat pertama kali diletakkan di dada
ibu, bayi belum bereaksi. Kemudian berdasarkan bau yang dicium dari tangannya, ini
membantu dia menemukan puting susu ibu.
Dia akan merangkak naik dengan menekankan kakinya pada perut ibu. Bayi
akan menjilati kulit ibunya yang mengandung bakteri baik sehingga kekebalan tubuh
bayi dapat bertambah dalam IMD tidak boleh memberikan bantuan apapun pada bayi
tapi biarkan bayi menyusu sendiri. Biasanya, bayi dapat menemukan puting susu ibu
dalam jangka waktu 1 jam pertama. Dengan melakukan IMD, kedekatan antara ibu
dengan bayinya akan terbentuk sebab, dengan memisahkan si ibu dengan si bayi
1
ternyata daya tahan tubuh si bayi akan drop hingga mencapai 25%. Ketika si ibu
bersama dengan si bayi, daya tahan si bayi akan berada dalam kondisi prima.
Program IMD mempunyai manfaat yang besar untuk bayi maupun sang ibu yang
baru melahirkan. Tetapi, kurangnya pengetahuan dari orang tua, pihak medis maupun
keengganan untuk melakukannya membuat Inisiasi Menyusu Dini masih jarang
dipraktekkan. Banyak orang tua yang merasa kasihan dan tidak percaya seorang bayi
yang baru lahir dapat mencari sendiri susu ibunya. Ataupun rasa malu untuk meminta
dokter yang membantu persalinan untuk melakukannya. Begitu juga dengan dokter
atau bidan yang tidak mau direpotkan dengan kegiatan ini sehingga akhirnya bayi
tidak diberi kesempatan untuk melakukan ini.
B. Tujuan Pedoman
Pentingnya menyusui ASI secara dini terutama dalam hal ini adalah dengan
segera memberikan ASI pertama yang mengandung Coloostrum yang sangat
bermanfaat bagi perkembangan bayi.
D. Batasan Operasional
Ruang bayi yang hanya dapat dikunjungi oleh ibu dan tenaga kesehatan lainnya,
maksudnya suami maupun keluarga tidak dapat masuk keruangan tersebut demi
tercapainya pelaksanaan IMD.
E. Landasan Hukum
PP No.33 tahun 2012 tentang ASI eksklusif pasal 30 ayat 3 yang menerangkan
bahwa pengurus tempat kerja wajib menyiapkan fasilitas khusus untuk menyusui dan
memera asi sesuai kemampuan perusahaan.
Pasal 34 juga menyebutkan bahwa tempat kerja wajib memberi kesempatan bagi
karyawan untuk memera asi ditempat kerja selama waktu kerja
2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Pengaturan Jaga
Jaga merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam rumah sakit.baik
buruknya pengaturan jaga yang dilakukan oleh menejemen rumah sakit memegang
peran penting dalam mempengaruh kinerja rumah sakit.oleh sebab itu, diperlukan
suatu pengaturan jaga yang baik, sehingga pelayanan terhadap pasie akan baik pula.
3
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
4
B. Standar Fasilitas
Fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan IMD adalah
a. 1 alat penghangat yang berfungsi baik
b. 1 monitor denyut jantung
c. 1 timbangan bayi
d. 1 oksimeter nadi
e. Stetoskop
f. Topi bayi
5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Dalam Inisiasi Menyusu Dini melalui 5 (lima) tahapan prilaku sebelum bayi menyusu,
yakni :
Dalam 30 menit pertama, stadium istirahat / diam dalam keadaan siaga. Bayi diam
tidak bergerak, sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang
istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke
luar kandungan.
Antara 30-40 menit, mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum,
mencium, menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan air ketuban yang ada
ditangannya. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara
dan puting susu ibu.
Mengeluarkan air liur, saat menyadari ada makanan disekitarnya bayi mulai
mengeluarkan air liurnya.
6
Bayi mulai bergerak kearah payudara. Areola (kalang payudara) sebagai sasaran,
dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menoleh ke kanan dan ke
kiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan
tangan yang mungil.
Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar, dan melekat
dengan baik
7
BAB V
LOGISTIK
Bangunan dan prasarana yang dibutuhkan tertanggung pada model IMD yang akan
di implementasikan di RS. Berikut ini adalah beberapa fasilitas dan prasarana umum yang
diperlukan untuk melakukan IMD :
Bangsal dengan dua atau tempat tidur dengan ukuran yang sesuai bagi ibu
untuk tinggal seharian dengan si bayi (minimal ukuran area untuk 1 TT adalah
9,29 meter persegi).
Westafel untuk cuci tangan dan kamar mandi dengan prasarana air bersih,
sabun dan handuk.
Ruangan lain yang berukuran lebih kecil yang dapat digunakan para petugas
untuk konseling dengan ibu.
Fornitur yang dibutuhkan di bangsal IMD.
8
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
2. Mendidik Keluarga
Edukasi kepada keluarga pasien tentang kewajiban dalam pemberian IMD.
9
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
10
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Interfensi terhadap perawatan program asi eklusif ini perlu dipertahankan dan ditekankan
melalui kualitas layanan baik di Rumah Sakit.
Sasaran dapat terlihat dari efektifitas dan efisiensi.
Efektifitas dan efisiensi dapat di evaluasi dalam kegiatan hari perhari dan
11
BAB IX
PENUTUP
Program asi eklusif dapat diaplikasikan karena tidak membutuhkan sumber daya
yang besar. Bahkan hasil penelitian membuktikan bahwa PMK program asi eklusif
memberikan keuntungan bagi RS sebagai pelayanan yang efektif, hemat biaya,
memberikan kelangsungan hidup bayi yang lebih baik dan kualitas pelayanan yang lebih
baik.
Program asi ekslusif merupakan salah satu interfensi dengan teknologi tepat guna
yang dilakukan untuk mengurangi kematian neonatal. metode ini dapat dilaksanakan di
semua tingkat pelayanan dari mulai Rumah Sakit sampai keluarga.
12
INFORMED CONSENT BAYI (PENOLAKAN IMD)
Dengan ini sesungguhnya telah menyatakan penolakan untuk dilakukannya IMD (Inisiasi
Menyusui Dini) kepada bayi saya dengan alasan:
Nama :
Umur :
Pangkat/Pekerjaan :
NRP/NIP :
Kesatuan/Alamat :
Dirawat di :
No.RM :
Telah diberi informasi dan penjelasan tentang pentingnya IMD (Inisiasi Menyusui
Dini)
Telah saya pahami sepenuhnya penjelasan yang telah diberikan oleh
dokter/bidan/perawat
Bertanggung jawab penuh dengan keputusan yang telah saya buat
Lampung ………………….
( ………………….) ( ………………….)
13
INFORMED CONSENT BAYI (PERSETUJUAN IMD)
Dengan ini sesungguhnya telah menyatakan untuk dilakukannya IMD (Inisiasi Menyusui
Dini):
Nama :
Umur :
Pangkat/Pekerjaan :
NRP/NIP :
Kesatuan/Alamat :
Dirawat di :
No.RM :
Telah diberi informasi dan penjelasan tentang pentingnya IMD (Inisiasi Menyusui
Dini)
Telah saya pahami sepenuhnya penjelasan yang telah diberikan oleh
dokter/bidan/perawat
Bertanggung jawab penuh dengan keputusan yang telah saya buat
Lampung, ………………….
( ………………….) ( ………………….)
14
INFORMED CONSENT BAYI (PERSETUJUAN PEMBERIAN SUFOR)
Dengan ini sesungguhnya telah menyatakan untuk persetujuan pemberian sufor (susu
formula/ susu bantu) dikarenakan
Nama :
Umur :
Pangkat/Pekerjaan :
NRP/NIP :
Kesatuan/Alamat :
Dirawat di :
No.RM :
Telah diberi informasi dan penjelasan tentang pentingnya ASI (air susu ibu)
Telah saya pahami sepenuhnya penjelasan yang telah diberikan oleh
dokter/bidan/perawat
Bertanggung jawab penuh dengan keputusan yang telah saya buat
Lampung ………………….
( ………………….) ( ………………….)
15
LAPORAN HASIL IMD
1. PENDAHULUAN
Dalam rangka pelaksana strategi IMD di Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III POLDA
2. HASIL KEGIATAN
Pelayanan
16
Laporan hasil IMD pada Triwulan III
Jadi jumlah Triwulan III (pada bulan Juli s/d September) = 145 bayi
Jadi jumlah Triwulan IV (pada bulan Oktober s/d Desember) = 138 bayi
Kesimpulan
segera.
17
Grafik IMD Trimester 1 Tahun 2015
60
50
40
IMD
30
20
10
0
Januari Februari Maret April
JANUARI
Total persalinan hidup : 42 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 42 orang
Total presentase : 100 %
FEBRUARI
Total persalinan hidup : 33 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 33 orang
Total presentase : 100 %
- 0 bayi BBLR
- 0 bayi Asfiksia
MARET
Total persalinan hidup : 28 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 28 orang
Total presentase : 100 %
- 0 bayi premature
- 0 bayi BBLSR
APRIL
Total persalinan hidup : 49 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 49 orang
Total presentase : 100 %
- 100 bayi premature
18
Grafik IMD Trimester 2 Tahun 2015
70
60
50
40 IMD
30
20
10
0
Mei Juni Juli Agustus
MEI
Total persalinan hidup : 42 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 42 orang
Total presentase : 100 %
- 0 bayi IUFD
- 0 bayi premature
JUNI
Total persalinan hidup : 46 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 46 orang
Total presentase : 100 %
- 0 bayi IUFD
JULI
Total persalinan hidup : 36 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 36 orang
Total presentase : 100 %
AGUSTUS
Total persalinan hidup : 66 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 66 orang
Total presentase : 100 %
- 0 bayi IUFD
19
Grafik IMD Trimester 3 Tahun 2015
70
60
50
40 IMD
30
20
10
0
September Oktober November Desember
SEPTEMBER
Total persalinan hidup : 43 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 43 orang
Total presentase : 100 %
- 0 bayi IUFD
- 0 bayi premature
OKTOBER
Total persalinan hidup : 36 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 36 orang
Total presentase : 100 %
- 0 bayi IUFD
NOVEMBER
Total persalinan hidup : 59 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 59 orang
Total presentase : 100 %
- 0 bayi IUFD
DESEMBER
Total persalinan hidup : 43 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 43 orang
Total presentase : 100 %
- 0 bayi IUFD
20