Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH

(LPM)
JUDUL :   PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS
TUJUAN :   PETANI TERAMPIL MENGENDALIKAN HAMA KEONG MAS
METODE        :   CERAMAH DAN DISKUSI
MEDIA              :   PETA SINGKAP, LEAFLET
ALAT BANTU  :   SPIDOL, KERTAS KARTON
WAKTU          :   45 MENIT
No Pokok Waktu
Uraian Kegiatan Keterangan
. Kegiatan (menit)
1. Pendahuluan - Memberikan 5‘ - Memberikan salam
salam pembuka dan diterus-
- Tujuan: Petani kan dengan obrolan
terampil yang difokus-kan pada
mengendalikan materi yang dipelajari.
hama keong mas - Menjelaskan kepada
pada tanaman sasaran suluh tentang
padi tujuan diadakannya
penyuluhan dan hasil
yang akan dicapai.
2. Isi / Materi - Menjelaskan 35’ - Menjelaskan tentang
tentang hama hama keong dengan
keong mas: meggunakan peta
- Gejala serangan singkap
- Pengendalian - Pesertaaktifmenyampai
kan pendapat dan
- Tanya jawab membahas hal – hal
yang blm dipahami.
3. Pengakhiran - Evaluasi 5’ - Melemparkan
- Kesimpulan pertanyaan–pertanyaan
- Penutup kepada petani tentang
cara pengendalian
hama keong mas.
- Menyimpulkan hasil
pertemuan pada
kegiatan penyuluhan
tersebut.
- Sebelum ditutup
bagikan leaflet untuk
membantu mengingat
kembali yang telah
dipelajari
- Mengakhiri dengan
memberikan salam
penutup kepada seluruh
petani yang hadir.
          
 
Taas, Agustus 2018
PPL/WKPP Taas

RATU
NIP. 19690421 202121 1 001
SINOPSIS
PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS

Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) diperkenalkan ke Asia pada tahun


1980an dari Amerika Selatan sebagai makanan potensial bagi manusia. Sayangnya,
kemudian keong mas menjadi hama utama padi yang menyebar ke Filipina, Kamboja,
Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman padi salah satu faktor
penghambatnya adanya organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menyerang
tanaman padi. OPT utama pada padi antara lain tikus, penggerek batang, WBC,
Tungro, BLB, dan keong mas. Keberadaan hama keong mas belum terlalu
mengkhawatirkan tetapi bila hama tersebut tidak dikendalikan secara baik dan benar
maka akan berpotensi menjadi hama utama..
Keong mas selain warnanya sangat menarik, nilai gizinya cukup tinggi yang tiap
100 gram mengandung kalori sebanyak 64 kkal, protein sebanyak 12 gram, karbohidrat
sebanyak 2 gram, lemak sebanyak 1 gram, dan sejumlah mineral seperti besi, fosfor
dan kalsium.

       Gejala Serangan


Keong mas memakan tanaman padi muda serta dapat menghancurkan
tanaman pada saat pertumbuhan awal. Gejala serangan keong mas pada tanaman padi
1.    Bibit hilang
2.    Daunnya terpotong dan mengapung
3.    Terpotong batang
4.    Berkurangnya tanaman yang tegak/bertahan
5.    Jarang atau tidak meratanya ketahanan tanaman

Pengendalian
Bagaimana Mengendalikan Keong Mas?
 Bebek ditempatkan di sawah selama persiapan lahan tahap akhir atau setelah
tanaman tumbuh cukup besar (misalnya 30-35 hari setelah tanam); keong dapat
dipanen, dimasak serta dimakan.
 Pemungutan: Pungut keong dan hancurkan telurnya. Hal ini paling baik dilakukan di
pagi dan sore hari ketika keong berada pada keadaan aktif. Tempatkan tongkat
bambu untuk menarik keong dewasa agar meletakkan telurnya.
 Penggunaan umpan: Tempatkan dedaunan yang menarik perhatian keong agar
membuat pemungutan keong lebih mudah (tanaman yang memungkinkan adalah:
pisang dan pepaya).
 Pengelolaan air: Keong bersifat aktif pada air yang menggenang/diam dan
karenanya, perataan tanah dan pengeringan sawah yang baik dapat membantu
mengurangi kerusakan. Saluran – saluran kecil (misalnya, lebar 15-25 cm dan
dalam 5 cm) juga dapat dibuat, setelah persiapan lahan tahap akhir. Buat saluran-
saluran kecil dengan menarik kantung berisi benda berat dengan interval 10-15 m
atau di sekitar sudut-sudut sawah. Saluran-saluran kecil ini memudahkan
pengeringan dan bertindak sebagai titik fokus untuk mengumpulkan keong atau
membunuh keong secara manual dengan lebih mudah. Apabila pengendalian air
baik, pengeringan dan pengaliran air ke sawah dilakukan hingga stadia anakan
(misalnya, 15 hari pertama untuk tanam pindah dan 21 hari pertama untuk tabela).
 Pengunaan tanaman beracun: Tempatkan tanaman beracun (misalnya daun
Monochoria vaginalis, daun tembakau, dan daun Kalamansi pada bidang-bidang
sawah atau di saluran –saluran kecil.
 Pencegahan masuk ke sawah: Tempatkan penyaring dari kawat atau anyaman
bambu pada saluran keluar dan masuk irigasi utama untuk mencegah masuknya
keong. Bagaimanapun, manfaat dari tindakan ini agak terbatas karena kebanyakan
keong mengubur dirinya sendiri dan “hibernasi” di sawah ketika tanah mengering.
 Tanam pindah: Tanam bibit-bibit yang sehat dengan anakan yang sehat.
Terkadang, tanam pindah dapat ditunda (misalnya bibit berumur 25 - 30 versus 12-
15 hari), atau tanam bibit ganda per rumpun.
 Pengendalian secara kimia seperti pestisida yang berbahan aktif niclos amida dan
deris ungkin dibutuhkan bila praktek-praktek lainnya gagal. Cek produk-produk
yang tersedia secara lokal yang memiliki kadar racun rendah terhadap manusia dan
lingkungan. Pertimbangkan untuk menggunakan produk-produk untuk tempat –
tempat rendah dan kanal-kanal kecil, bukan ke seluruh bidang sawah. Selalu
pastikan penggunaan yang aman.
Aplikasi pestisida dilakukan di sawah yang tergenang, di caren, atau di cekungan-
Cekungan yang ada airnya tempat keong mas.
Taas, 2018
PPL/WKPP,Taas

RATU
NIP. 19690421 202121 1 001

Anda mungkin juga menyukai