Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pengendalian OPT Sundep & Beluk Pada Tanaman Padi


Tujuan : Petani memahami OPT pada tanaman padi dan cara pengendalianya
Metode : Ceramah dan Diskusi
Media : Powerpoint
Waktu : 60 menit
Alat Bantu : Laptop, Proyektor

No. Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


(Menit)
1 Pendahuluan  Memberikan salam 15 PP memberikan salam
 Tujuan: dan diteruskan dengan
Petani tahu dan memahami obrolan yang
OPT sundep dan beluk difokuskan pada judul
pada tanaman padi dan cara materi yang akan
pengendalianya. dipelajari.
Menjelaskan kepada
sasaran suluh tentang
tujuan diadakannya
penyuluhan dan hasil
yang akan dicapai.
2 Isi/ Materi  Menjelaskan tentang 30 PP menjelaskan
OPT dan tentang mengenali
pengendalianya OPT sundep,beluk
 Tanya Jawab pada tanaman padi
dan cara
penegendalianya
3 Pengakhiran  Evaluasi 15 Memberikan
 Kesimpulan kuisioner yang berisi
 Penutup pertanyaan-pertanyan
kepada petani tentang

LPM ini disusun sesuai dengan Modul Praktik Lapangan, STTP Malang, Badan Penyuluhan dan PSDM Pertanian, Kementan Tahun 2011
caramengenali OPT
dan pengendalianya.
Menyimpulkan hasil
pertemuan pada
kegiatan penyuluhan
tersebut.
Mengakhiri dengan
memberikan salam
penutup kepada
seluruh petani yang
hadir.

Ponorogo, 4 April 2022


Penyuluh Pertanian

PURWANTO, SP.
NIP. 19780414 201101 1 004

LPM ini disusun sesuai dengan Modul Praktik Lapangan, STTP Malang, Badan Penyuluhan dan PSDM Pertanian, Kementan Tahun 2011
SINOPSIS

A. Judul materi : Pengendalian Sundep Dan Beluk Pada Tanaman Padi


B. Bagian Awal :
Dalam fase pertumbuhan penggerek batang padi putih dari telur hingga kupu-kupu (ngengat), fase
ulatlah yang berpotensi besar sebagai perusak tanaman.
Serangan ulat pada fase persemaian hingga sebelum bunting, tunas tanaman terlihat berwarna merah,
menggulung dan mudah dicabut. Gejala ini disebut sundep. Selanjutnya tanaman masih bisa dipanen
walaupun hasilnya berkurang, karena tanaman mampu membentuk anakan baru.
Sedangkan pada fase setelah bunting dinamakan beluk, yang ditandai dengan malai tidak berisi,
berwarna putih dan mudah dicabut. Tanaman sudah tidak dapat dipanen lagi nantinya. Kecuali serangan
pada tanaman yang sudah tua atau menjelang panen, tidak akan berpengaruh pada hasil panenan.
Namun akan sangat berbahaya pada musim tanam berikutnya. Ulat yang bersembunyi pada tunggul
tanaman pada masa istirahat akan menjadi ngengat dan bertelur lagi.
C. Bagian Utama:
Cara pengendaliannya:
1.Pengendalian dengan melakukan pengaturan pola tanam
Lakukan penanaman serempak pada seluruh areal/hamparan persawaha Gilir pertanaman
padi dengan palawija untuk memutus siklus hidup Hama penggerek Batang Padi Lakukan
pertanaman setelah lewat populasi jumlah ngengat yang terlihat di tunggul padi, untuk
langkah ini perlu dilakukan pengamatan.
2. Pengedalian secara mekanik
Pengumpulan kelompok telur Penggerek Batang Padi pada saat masih di areal persemaian
padi Menangkap ngengat Penggerek dengan lampu perangkap Saat panen, usahakan
memotong batang padi hingga pangkal batang dan kemudian dilakukan perendaman areal
sawah setelahnya dengan ketinggian 10 cm
3. Pengendalian secara hayati
Pemakaian agensi hayati yang berupa Natural BVR dari awal tanam sangat efektif untuk
mencegah hama sundep beluk tersebut. Natural BVR yang mengandung jamur Beuveria
bassiana, dengan kandungan 10 pangkat 10 spora per gramnya mampu mencegah sundep
beluk dengan tidak mematikan musuh alaminya. Jadi, dengan sekali semprot, maka hama
dan penyakit pada padi serta merta tercegah dan terkendali, dengan didukung sertifikasi serta
LPM ini disusun sesuai dengan Modul Praktik Lapangan, STTP Malang, Badan Penyuluhan dan PSDM Pertanian, Kementan Tahun 2011
kualitas yang tidak perlu diragukan maka pemakaian Natural BVR sangat dianjurkan bagi petani
dari awal tanam.
Selain itu gunakan agensi hayati Natural Glio yang mengandung Gliocladium sp dan
Trichoderma sp di awal tanam dengan di campurkan pupuk kandang atau kompos yang sudah
matang.
Pemupukan yang teratur dengan menyeimbangkan unsur makro maupun mikro yang di perlukan
tanaman padi.yaitu dengan pemakaian pupuk organic/kompos yang sudah matang dengan di
campurkan 50% pupuk kimia yang biasa di pakai.
4. Pengendalian dengan Menggunakan Insektisida Kimia
Alternatif terakhir adalah penggunaan insektisida berbahan aktif *monokrotofos, triazofos,
diklhrofos, atau karbofuran* efektif untuk menekan serangan penggerek batang padi.

D. Bagian Akhir:
Manfaat yang didapat Petani Sebelum Melakukan Penamanam,petani bisa memraktekan
cara pengecekan Ph tanah dengan Menggunakan cara Tradisional dengan Kunyit yang mudah
didapat disekitar rumah.

Ponorogo, 4 April 2022


Penyuluh Pertanian

PURWANTO, SP.
NIP. 19780414 201101 1 004

LPM ini disusun sesuai dengan Modul Praktik Lapangan, STTP Malang, Badan Penyuluhan dan PSDM Pertanian, Kementan Tahun 2011
LPM ini disusun sesuai dengan Modul Praktik Lapangan, STTP Malang, Badan Penyuluhan dan PSDM Pertanian, Kementan Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai