DI SMAN 1 PEMALI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
MUHAMMAD JAMIL
1411102
Fakultas: Tarbiyah
Program Studi: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kepada:
DI SMAN 1 PEMALI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
MUHAMMAD JAMIL
1411102
Fakultas: Tarbiyah
Program Studi: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kepada:
ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
Bangka, …………….
2021
Yang Menyatakan
Muhammad Jamil
1411102
iii
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
FAKULTAS TARBIYAH
Jln.Raya Mentok KM 13, Desa Petaling, Kec. Mendo Barat, Kab. Bangka, Prov. Kep. Babel, 33173
Hal : Skripsi
Kepada Yth,
di Bangka
NIM : 1411102
Fakultas : Tarbiyah
Telah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung untuk memenuhi salah satu dari syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.). Harapan kami, semoga dalam waktu dekat ini dapat
dimunaqosyahkan.
Pembimbing I Pembimbing II
iv
NOTA DINAS KONSULTAN
v
HALAMAN PENGESAHAN
vi
HALAMAN MOTTO
ْ َوا ْل َع
صر
صبْر
َّ ص ْوابال
َ َوت ََوا
Artinya:
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran
(Hugh Jacksman)
vii
Persembahan
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan tiada
hentinya saya panjatkan puja dan puji syukur kepada-Nya dengan selesainya
skripsi ini
Skripsi ini adalah persembahan kecil saya untuk kedua orang tua saya.
Ketika dunia menutup pintunya pada saya. Ketika orang-orang menutup
telinga mereka kepada saya, mereka berdua membuka hati untukku. Terima
kasih karena selalu ada untukku.
Terkadang saya merasa seperti tidak berada di tempat lain. Saya hanya
merasa tidak ada yang bisa memahami saya. Tetapi kemudian saya ingat
bahwa saya memiliki kalian, kawan. Terima kasih telah menemani hari-
hariku, kawan.
viii
PERAN KEGIATAN ROHANI ISLAM (ROHIS)
DALAM MENINGKATKAN PEMBINAAN KEAGAMAAN
PESERTA DIDIK
DI SMAN 1 PEMALI
Abstrak
ix
KATA PENGANTAR
Skripsi ini bisa diselesaikan. Demikian pula shalawat dan salam teruntuk
Junjungan Besar Nabi Muhammad Saw. beserta para Sahabatnya, yang telah
ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada
Akademik,
x
9. Rekan-rekan seperjuangan, yang telah membantu dan menyemangati
Ibarat pepatah, “tak ada gading yang tak retak”, demikianlah skripsi
berbagai kelemahan dan kekurangan, besar harapan penulis, skripsi ini bisa
Bangka,........................
..2021
Penulis
Muhammad Jamil
1411102
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Peran .........................................................................................19
1. Pengertian Peran ...................................................................18
B. Ekstrakulikuler Rohani Islam ...................................................18
1. Pengertian Ekstrakulikuler ...................................................19
2. Pengertian Rohani Islam ......................................................20
3. Penertian Ekstrakulikuler Rohani Islam ..............................23
4. Tujuan dan Fungsi Rohani Islam .........................................24
5. Kegiatan Rohani Islam .........................................................26
6. Ruang Lingkup Rohani Islam ..............................................31
xii
C. Pembinaan Keagamaan .............................................................32
1. Pengertian Pembinaan Keagamaan ......................................32
2. Dasar Pembinaan Keagamaan ..............................................40
3. Metode Pembinaan Keagamaan ...........................................44
4. Faktor-faktor Pembinaan Keagamaan ..................................48
A. Kesimpulan ..............................................................................79
B. Saran-saran ...............................................................................80
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
perilaku yang ada pada individu tidak timbul dengan sendirinya, akan
mengenainya.
1
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi: Konsep Implementasi Berbasis Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), hlm. 130.
2
Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2004), hlm. 26.
1
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dengan
sesamanya baik dalam keadaan suka maupun duka. Oleh karena itu
yang membatasi antar interaksi itu, yakni akhlak yang bersumber pada
yang jelas dan cukup stabil serta menandai seorang individu. 3 Pribadi
muslim adalah identitas yang dimiliki seseorang sebagai ciri khas dari
itu banyak faktor yang ikut ambil bagian dalam upaya membentuk
Selain pendidik, guru juga menjadi suri teladan bagi peserta didiknya.
3
Carol Wade dan Carol Travis, Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 194.
2
Agama mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan
mempunyai tujuan yang berintikan tiga aspek, yaitu aspek iman, ilmu,
dan amal yang merupakan sendi yang tak terpisahkan. Di samping itu
itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek
3
Masa remaja merupakan suatu rangkaian perubahan-perubahan
yang dialami oleh remaja. Disamping keadaan jiwanya yang labil dan
Keadaan jiwa remaja yang seperti itu nampak pula dalam kehidupan
pilihan yang tepat, sehingga para remaja cenderung untuk memilih jalan
dapat difungsikan, dalam konteks ini pemuka dan pendidik agama perlu
mulia.6
4
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 184.
5
Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama Kepribadian Muslim Pancasila,
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001), hlm. 43.
6
Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Rosdakarya, 2006), hlm. 74.
4
Di zaman yang modern ini, perkembangan teknologi begitu pesat,
terdapat dampak positif dan juga dampak negatif dari adanya fenomena
sikap menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Hal ini tercermin pula
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak muia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
efektif, yaitu dari segi orientasi PAI yang kurang tepat. Sebagian peserta
7
Mar’at, Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1982), hlm. 9.
5
Setelah pengamatan singkat yang peneliti lakukan di SMAN 1
Bahkan ada juga yang memanggil temannya dengan sebutan yang tak
shalat berjamaah di sekolah pun masih banyak peserta didik yang tidak
Pemali para peserta didik dan guru diwajibkan dalam mengikuti shalat
dan di saat itulah peserta didik acuh dalam menjalankan misi yang
8
Observasi Aktivitas Peserta Didik di SMAN 1 Pemali, 06 Maret 2020.
9
Observasi aktivitas Peserta Didik di SMAN 1 Pemali, 06 Maret 2020.
10
Observasi Kegiatan Shalat Berjamah di SMAN 1 Pemali, 06 Maret 2020.
6
mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia, baik di lingkungan
yang dilakukan setiap pagi pada hari Jum’at dan merupakan salah satu
kegiatan Rohis.
keteladanan dalam beribadah atau dalam hal apapun, seorang guru ini
11
Kementerian Agama Republik Indonesia, Panduan Penyelenggaraan Kegiatan
Rohani Islam, (Jakarta: Direktur Pendidikan Agama Islam, 2011), hlm. 1-2.
12
Sariwandi Syahroni, Pembina Rohani Islam SMAN 1 Pemali, Wawancara,
Pemali, 06 Maret 2020.
7
mengajar di kelas. Rohis merupakan salah satu dari ekstrakulikuler yang
harmonis dan interaktif diantara para warga sekolah dan para tenaga
yang kuat dan bermutu. Sehingga yang apa dilakukan akan berjalan
dengan maksimal.
tolak ukur dalam membentuk watak dan pribadi peserta didik, serta
13
Muhaimin, Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,
Madrasah dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2009), hlm. 59.
8
3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
potensi peserta didik, serta dapat memberikan manfaat sosial yang besar
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 53 ayat (2) butir a dan pada
sebagai berikut:
14
Kementerian Agama Republik Indonesia, Panduan..., hlm. 4.
15
Kementerian Agama Republik Indonesia, Panduan..., hlm. 4.
16
Kementerian Agama Republik Indonesia, Panduan..., hlm. 8-9.
9
1. Memberikan sarana pembinaan, pelatihan dan pendalaman
perkembangan zaman.
10
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk membahas
Pemali”
1. Batasan Masalah
2. Rumusan Masalah
Pemali?
11
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah hasil penelitian yang relevan dan juga dapat
17
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Tarbiyah, (Bangka:
STAIN SAS BABEL, 2015), hlm. 10.
12
penelitian didasari oleh kenyataan bahwa setiap obyek kultural
kali secara berbeda-beda, baik oleh orang yang sama maupun berbeda.
karakter dalam diri anak, khususnya karakter religius, selain itu dapat
juga mendidik anak agar memiliki akhlak yang baik, sikap sopan santun,
13
Persamaannya yaitu untuk meningkatkan aklak yang baik. Akan
akhlak yang baik, tapi juga untuk memperkokoh keimanan dan ketaqwaan
dan pembentukan akhlak yang baik pada siswa Sekolah Dasar (SD),
19
Sodri, Peran Kegiatan Ekstrakulikuler Keagamaan dalm Membina Akhlak
Siswa di SDN 12 Koba Kabupaten Bangka Tengah, (Skripsi: STAIN SAS Babel).
14
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Andi Usmanto, Syaikh
Islam. Akan tetapi hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Andi
hasil dari penelitian yang peneliti lakukan akan tertuju pada peningkatan
akhlak mulia saja, akan tetapi juga untuk memperkokoh keimanan dan
20
Andi Usmanto, Pengembangan Kecerdasan Spiritual Siswa Melalui Kegiatan
Ekstrakulikuler Rohani Islam di SMPN 1 Sungailiat, (Skripsi: STAIN SAS Babel).
15
Penelitian yang dilakkan oleh Andi Usmanto tertuju pada
Rohani Islam.
F. Sistematika Penulisan
16
Bab Keempat, adalah hasil penelitian dan pemaparan data tentang
penelitian ini yang disertai saran dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Peran
1. Pengertian Peran
21
Pusat bahasa: Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pusat
Utama, 2008), hlm. 1051.
22
Poerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2006), hlm. 870
18
berhasil.
1. Pengertian Ekstrakulikuler
kurikulum.23
khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi pribadinya.
23
Wahy, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia( untuk Pelajar, Mahasiswa dan
Umum), (Bandung, PT KAWAHmedia, 2013), hlm. 176.
19
ekstrakulikuler berfungsi untuk mengembangkan diri, sosial,
24
Iskandar Agung dan Sudiyono, Reorientasi Pendidikan Karakter Revolusi
Mental, (Jakarta Timur, Edu Pustaka, 2017), hlm. 83.
25
Wahy, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia( untuk Pelajar, Mahasiswa dan
Umum), (Bandung, PT KAWAHmedia, 2013), hlm. 531.
26
Poerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., hlm. 984
27
Hasan Muarif Ambary, Suplemen Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT Ichtiar Baru
van Hoeve), hlm. 131
20
jelas. Gejalanya itu dapat diwakilkan dalam istilah rasa.
28
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, (Jakarta: Bee Media Pustaka,
2017), hlm. 2-3
29
Poerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., hlm. 454
30
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia Jilid 2 I-
N, (Jakarta: Djambatan, 2002), hlm. 472
21
SWT dan mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW. Islam
setiap zaman.31
31
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia Jilid 2 I-
N..., hlm. 474-475
22
kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran tatap muka
dengan visi dan misi serta kondisi sekolah, terutama sekali dengan
32
Iskandar Agung dan Sudiyono, Reorientasi..., hlm. 83.
23
kegiatan yang dilaksanakan untuk mengembangkan salah satu
33
Iskandar Agung dan Sudiyono, Reorientasi..., hlm. 83
34
Iskandar Agung dan Sudiyono, Reorientasi..., hlm. 83
24
b. Membentuk kepribadian muslim yang representatif dalam
masyarakat.
25
melalui jalur pendidikan yang diproses secara formal, sedangkan
sendiri.
a. Ta’aruf (perkenalan)
26
d. Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)
f. Pesantren Kilat
kehidupan sehari-hari.
27
2) Mendidik siswa agar mampu melakuakan perenungan dan
agung.
i. Bakti Sosial
28
menjalin ikatan ukhuah (persaudaraan) dan silaturahmi antar
sekolah.
k. Bersih-bersih Masjid/Mushalla
m. Bulettin Rohis
kegiatan Rohis.
29
meningkatkan aktifitas Rohis.
q. I’tikaf Ramadhan
Kegatan untuk melatih kesucian jiwa dan olah batin dalam rangka
v. Bedah buku
30
Rohis umumnya memiliki kegiatan yang terpisah antara anggota
pria (ikhwan) dan anggota wanita (akhwat). Tapi tidak selalu, hal ini
31
bendahara, dan devisi-devisi atau bidang-bidang lainnya, seperti
C. Pembinaan Keagamaan
benar.
32
dibakukan kedalam bahasa Indonesia, jika diberi awala “pe-“
35
Alwi Hasan dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,
2013), hlm. 152
36
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hlm. 152
37
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 4,
(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), hlm.193
33
meningkatkan, menyempurnakan, mengarahkan,
sosial di masyarakat.
kemanfaatan sosial.
34
dan tujuan yang ingin dicapai.
agar berubah menjadi lebih baik lagi dari segi sikap, tingkah laku
nilai-nilai keagamaan.38
semangat hidup yang lebih baik demi untuk mencapai alam yang
38
Wahy, dkk, Kamus Bahasa Indonesia...,hlm. 11-12
35
dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup
kata, yaitu al-Din, religi (religere) dan agama. Al-Din (Semit berarti
tidak; gam= pergi) mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau
39
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia Jilid 1 A-
H..., hlm. 39
40
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), hlm.
12-13
36
a. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan
manusia.
seorang Rasul.
41
Jalaluddin, Psikologi Agama..., hlm 13
37
a. Kekuatan gaib, yang diyakini berada diatas kekuatan manusia.
kebahagiaannya terpelihara.
d. Paham akan adanya yang kudus (Sacred) dan suci. Sesuatu yang
kudus dan suci ini adakalanya berupa kekuatan gaib, kitab yang
38
mengandung tiga unsur: Iman (Keyakinan kepada Allah, Malaikat-
Jadi dalam hal ini keagamaan adalah suatu fenomena sosial yang
Tuhan serta manusia dengan alam sekitar, sesuai dan sejalan dengan
keimanan, tata peribadatan dan tata kaidah atau norma serta agama,
maknawi.
berperilaku mulia.
42
AS Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2002) hlm.
69-70
39
Sekolah adalah sebagai pembantu pendidikan anak, yang dalam
adalah suatu usaha dan upaya yang dilakukan secara sadar terhadap
43
Jalaluddin, Psikologi Agama..., hlm. 217
44
Poerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., hlm. 267
40
dan sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu.
a. Dasar Pokok
1) Al-Qur’an
52:
ۡ َوك َٰذلِكَ اَ ۡو َح ۡين َۤااِلَ ۡيكَ ُر ۡو ًحام ِۡن اَمۡ ِرنَاؕ َماكُ ۡنتَ ت َۡد ِر ۡى َم
اال ِك ٰتبُ َو ََل ۡاَل ِۡي َما ُن َو ٰلـك ِۡن
ِ ِى ا ِٰلى
ٍص َراط َ ََّجعَ ۡل ٰنهُ نُ ۡو ًرانَّهۡ د ِۡى بِ ٖه َم ۡن ن
ۡ شا ٓ ُء
ۤۡ مِن ِعبَا ِدنَاؕ َواِنَّكَ لَتَهۡ د
ُّمسۡ تَق ِۡي ٍم
Artinya: “Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu
(Muhammad) ruh (Alqur’an) dengan perintah kami, sebelumnya
engkau tidaklah mengetahui apakah kitab (Alqur’an) dan apakah
iman itu, tetapi kami jadikan Alqur’an itu cahaya, dengan itu kami
memberi petunjuk siapa yang kami kehendaki di antara hamba-
hamba kami, dan sungguh engkau benar-benar membimbing
(manusia) kepada jalan yang lurus.
45
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara),
hlm. 19-22
41
Dalam ayat tersebut menjelaskan kisah wahyu sejak
2) Sunnah
ّٰللا
َاب ه َ ت ََر ْكتُ فيْكُ ْم اَ ْم َريْن َما ا ْن تَ َمسَّكُ ْم به َما لَ ْن تَضلُ ْوا اَبَدًا كت
َوسُنَّةَ َرس ُْوله
42
keduanya adalah petunjuk untuk mencapai ke kehidupan
b. Dasar Tambahan
ayat 119:
seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmu syariat Islam dalam hal
dan Alhadist.
46
Suryana AF Toto, Islam, Pola Pikir, Perilaku dan Amal, (Bandung: CV Mughni
Sejahtera, 2008), hlm. 42-43
43
Ketiga, Maslahah Mursalah (Kemaslahatan Umat). Yaitu
ketentuan yang digariskan oleh Alqur’an dan Hadist. Oleh karena itu
terfokus pada satu bentuk metode. Akan tetapi dapat memilih dan
44
keagamaan ini adalah sebagai berikut:
47
Subur, Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah, (Yogyakarta: Kalimedia,
2015), hlm. 73-74
45
zaman yang sangat modern seperti sekarang ini. Sehingga
c. Metode Perumpamaan
d. Metode Teladan
48
Faizah, Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2018), hlm. 194
46
misalnya dengan bertingkah laku dan bertutur kata yang baik.
menghafal, pembiasaan.
kesenangan akhirat yang pasti dan baik, serta bersih dari segala
47
kotoran yang kemudian diteruskan dengan melakukan amal
49
Jalaluddin, Psikologi Agama..., hlm. 227-233
48
mencangkup lingkungan alam, fisik dan sosial serta faktor
dan teman.51
50
Jalaluddin, Psikologi Agama..., hlm.233-236
51
Hamid Abdul Khaliq, Tuntun Anakmu Menapak Jalan Allah, (Jakarta: Najla
Press, 2004) hlm, 49
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Pemali berdiri sejak tahun 1999. Sekolah ini berdiri di desa Air
nasional.
tanah seluas 20.145 m2. Lokasi sekolah yang strategis di tepi jalan
ini menyebabkan sekolah ini banyak diminati oleh calon siswa pada
50
anaknnya ke SMAN 1 Pemali.
2. Waktu Penelitian
1 Pemali yaitu
a. Data Pendidik
Bahasa Indonesia
Ekonomi
51
8. RIKARDO HENRI HARAHAP, S.Pd Guru Fisika
Guru KWU
52
29. RINA ERLINA, S.Pd Guru Sosiologi
S,Pd,Kor
Jenis
No Nama Kelas
Kelamin
1 RANDA JULIANSYAH Laki-Laki X MIPA 2
2 MUHAMMAD IHSAN SHABIRIN Laki-Laki X MIPA 3
3 DHERA JUTARI Perempuan X MIPA 5
4 JAVIER ATHA HIDAYAT Laki-Laki X MIPA 1
5 ADI PRISKI Laki-Laki X MIPA 4
6 ANISAH Perempuan X IPS 1
7 RAHMAT ARIP NURROHIM Laki-Laki X IPS 1
8 SYABILLA ANASYA Perempuan X IPS 1
9 TATA DWI SYINTIA Perempuan X IPS 1
53
10 ZAIM UKHROWI Laki-Laki X IPS 2
11 SURIYAN Laki-Laki X IPS 2
12 Muhamad Aksal Subandi Laki-Laki X IPS 2
13 AHMAD FITRIYANSYAH Laki-Laki X IPS 2
14 MUHAMAD IHSAN FADLI Laki-Laki X IPS 2
15 FITRIA NINGSIH Perempuan X IPS 2
16 SITI ROHMA Perempuan X IPS 2
17 INTAN NUR LUVITA Perempuan X IPS 3
18 APRIYANTI Perempuan X IPS 3
19 NURUL HUDA Laki-Laki X IPS 3
20 NABILA RAHMADANI Perempuan X IPS 3
21 RIDHIS BAR'AH TARMI Laki-Laki X IPS 3
22 RAFLY HIJRIANSYAH Laki-Laki X IPS 3
23 ELSA NATASIA Perempuan X IPS 3
24 DONNA SONALI Perempuan X MIPA 1
25 WAHYU ROHMI HARIYADI Laki-Laki X MIPA 1
26 HERFIZA ZETI AVIANTI Perempuan X MIPA 1
27 YUNI ASRENI Perempuan X MIPA 1
28 HIKMAH ZOYA SABILA Perempuan X MIPA 2
29 SAHRUL TARNANDO Laki-Laki X MIPA 2
30 MAFILIA DWI FAJARANI Perempuan X MIPA 3
31 LINDA ROSALINA Perempuan X MIPA 4
32 TALITHA ZERLINDA GUNAWAN Perempuan X MIPA 4
33 SEPTIA AMANDA PUTRI Perempuan X MIPA 4
34 WINDHI WULANDARI Perempuan X MIPA 4
35 Fariq Al Ghoniy Laki-Laki X MIPA 4
36 MAULINDARI Perempuan X MIPA 4
37 FADILAH AULIA Perempuan X MIPA 4
38 ARDIANA PUTRI Perempuan X MIPA 5
39 DHEA ANANDA PUTRI Perempuan X MIPA 5
40 Yori Yolanda Perempuan X MIPA 5
41 FHAHIRAL NAUFAL GHIFFARI Laki-Laki X MIPA 5
42 NITA ANGGRAENI Perempuan X MIPA 5
43 SENDY SAPUTRA Laki-Laki X MIPA 5
44 ARISKA Perempuan X MIPA 5
45 MUHTADI Laki-Laki X MIPA 5
46 BINTANG NUGRAH SYAHPUTRA Laki-Laki X MIPA 5
47 NAZSYA HAQIZ RAMADHANI Perempuan X MIPA 5
48 Rizky amelia Perempuan X IPS 2
54
49 GADING NUGRAHA Laki-Laki X IPS 3
50 IMAM JAILANI Laki-Laki X MIPA 5
XI MIPA
51
CICA NIRMALA Perempuan 1
52 LIRA VIRNANDA Perempuan XI IPS 1
XI MIPA
53 SATIYA PUTRI ALFARISY Perempuan
2
XI MIPA
54 MUHAMMAD NUR AIMAN Laki-Laki
1
XI MIPA
55 NANDA EGA PUTRA Laki-Laki
1
56 JESSY WIJAYA Perempuan XI IPS 1
XI MIPA
57
DINNA MAULIDYA Perempuan 1
58 YESI ARISKA Perempuan XI IPS 1
59 DEA AMANDA Perempuan XI IPS 1
60 SUSAN APRIANDA Perempuan XI IPS 1
61 LOLA LORINA Perempuan XI IPS 1
62 RIRIN SINTIA Perempuan XI IPS 1
63 ARSINTA Perempuan XI IPS 1
64 NASHIA SAVITRI Perempuan XI IPS 2
65 WULAN ANGRAINI Perempuan XI IPS 2
55
82 AYU ANISA PUTRI Perempuan XI IPS 5
83 DITA AMELIA Perempuan XI IPS 5
84 KHAHISNA SYLVA Perempuan XI IPS 5
85 LOLA ARDILA Perempuan XI IPS 5
XI MIPA
86 BENICO PRATAMA Laki-Laki
1
XI MIPA
87 DESFI ANDINI Perempuan
1
XI MIPA
88 DEBI ARIANI Perempuan
1
XI MIPA
89 NURIYANA Perempuan
2
XI MIPA
90 DELLA FITRIA Perempuan
2
XI MIPA
91 NURUL FAHMA Perempuan
2
XI MIPA
92 EZHI SHAHIZA FAZILA Perempuan
2
XI MIPA
93 INGRID LAHITAMI Perempuan
4
XI MIPA
94 SRI KAYLA FATIHA Perempuan
4
XI MIPA
95 IRA ARTIKA Perempuan
4
XI MIPA
96 NOVA NURLISA Perempuan
4
XI MIPA
97 DELIA PURNAMA SARI Perempuan
4
XI MIPA
98
INTAN FISTARI Perempuan 1
SHINTAULI ANGELINA
99 Perempuan XI IPS 2
CHRISTIANI
10 XI MIPA
FITRI KURNIASARI Perempuan
0 1
10 XI MIPA
1 HAFIDH HANAFI Laki-Laki 3
10
2 SITI NAILIA Perempuan XI IPS 4
10 XI MIPA
3 REVI DYASTORI Laki-Laki 1
10
4 REVI. PRATAMA Laki-Laki XI IPS 4
10
5 NICHO SILVA Laki-Laki XI IPS 4
56
c. Data Sarana dan Prasarana
57
DENAH SMAN 1 PEMALI
XII MIA1
MASJID
XII MIA2
MM
LAP. VOLI
XII MIA3
TOILET
XII MIA 4
LAP. BADMINTON PARKIR GURU PARKIR
LAB. BIO XII MIA 5 XII IIS 3 XII IIS 2 RUANG KANTOR PERPUSTAKAAN BK LAB. KIM PARKIR
LAB BAHASA
WC
58
Sarana dan prasarana dalam proses pendidikan sangat
atau uraian yang bersifat deskriptif mengenai suatu objek yang diteliti
52
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 1.
53
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 60.
59
Didalam bukunya Juliansyah Noor Penelitian deskriptif adalah
C. Sumber Data
dari Kepala Sekolah SMAN 1 Pemali, para guru PAI dan guru mata
ketua Rohis beserta anggota Rohis dan anggota non Rohis di SMAN
1 Pemali.
54
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 34-35.
55
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 308.
60
2. Sumber Data Sekunder
Pemali. Data sekunder ini juga didapat dari literature, jurnal, skripsi,
1. Wawancara
serta ide-idenya.58
56
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D)..., hlm. 308.
57
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 180.
58
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D), hlm. 233.
61
Wawancara ini dilakukan dengan terlebih dahulu
Rohis dan anggota non Rohis di SMAN 1 Pemali . Hal ini, bertujuan
oleh peneliti.
2. Observasi
59
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya, Cet. 5, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 118.
62
dalam meningkatkan pembinaan keagamaan melalui kegiatan Rohis
di SMAN 1 Pemali.
3. Dokumentasi
terhadap segala hal baik objek atau peristiwa yang terjadi. Tehnik
60
Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi III, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 240.
63
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
lain.61
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
61
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D), hlm. 244.
62
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D), hlm. 244.
64
dengan pokok permasalahan yang diteliti. Peneliti terlebih
dokumentasi.
3. Pengambilan Kesimpulan
dan akan berubah jika tidak ada data temuan baru yang
65
Bab IV
dengan ini bisa mewujudkan peserta didik yang beriman dan berakhlak
yang dilakukan setiap hari Jum’at dan merupakan salah satu kegiatan
Rohis.
dalam beribadah atau dalam hal apapun, ini harus diterapkan agar peserta
66
didik mengikuti dan terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik yang
“Peran dari kegiatan rohis selama ini berjalan dengan lancar, dan
sesuai dengan tujuan serta fungsinya, apalagi selama adanya rohis
di sekolah sangat membantu terhadap keterbatasan waktu PAI
dalam kegiatan bimbingan. Hal tersebut, bisa dilihat banyak
perubahan tingkah laku anggota rohis menjadi lebih baik dari segi
etika dan memiliki sopan santun yang baik”. 64
63
Sariwandi Syahroni, Pembina Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 06
Maret 2020.
64
Sunandar, Kepala Sekolah SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 16
November 2020.
67
"Peran kegiatan rohis selama ini pada intinya bergerak sesuai
dengan visi dan misi serta tujuan rohis tersbut, Artinya rohis selalu
menjalankan sesuai dengan program kerjanya. Selain
melaksanakan kegiatan pelatihan kader da’i/da’iyah/khatib yang
dilakukan setiap hari Jum’at dan merupakan salah satu kegiatan
Rohis, bahkan pihak sekolah juga menghadirkan penceramah untuk
memberikan dan menyampaikan materi-materi tentang peningkatan
iman dan taqwa bagi peserta didik”. 65
Berdasarkan penjelasan di atas, memiliki kesamaan dengan
65
Sariwandi Syahroni, Pembina Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 27
November 2020.
66
Sariwandi Syahroni, Pembina Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 27
November 2020.
68
memberikan keteladanan kepada teman yang lain, baik dalam
kegiatan keagamaan di sekolah maupun di luar program rohis di
sekolah maupun saat berada di lingkungan masyarakat”. 67
67
Muhammad Firdaus, Ketua Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 30
November 2020.
68
Siti Nurzakiyah, Anggota Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 30
November 2020 .
69
Siti Nurzakiyah, Anggota Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 30
November 2020.
69
memberikannya melalui kegiatan-kegiatan yang di laksanakan
rohis".70
Peserta didik non rohis juga menuturkan hal yang sama, bahwa:
“Kegiatan yang diadakan oleh rohis juga bisa diikuti oleh peserta
didik non rohis, jadi kami juga bisa menambah wawasan
keagamaan khususnya kami para peserta didik non rohis”.71
contoh perilaku yang baik (akhlak yang terpuji) terhadap guru, dan
70
Wahyu Handayani, Guru Pedidikan Agama Islam dan SMAN 1 Pemali,
Wawancara, Pemali, 28 November 2020.
71
Husnul Hasanah, Anggota Non Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali,
30 November 2020
70
selalu melaksanakan shalat di awal waktu serta berpakaian yang
sesuai dengan syariat Islam”. 72
setiap hari Jum’at dan merupakan salah satu kegiatan Rohis dan
Rohis juga memberikan suri teladan dan contoh yang baik kepada
72
Sariwandi Syahroni, Pembina Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 27
November 2020.
73
Nurul Hasani, Guru Mata Pelajaran Umum SMAN 1 Pemali, Wawancara, 30
November 2020.
71
berjumpa, saling menyapa, dan bertutur kata yang baik kepada sesama
muslim.
Pemali
didik.
74
Sariwandi Syahroni, Pembina Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 27
November 2020.
72
Dalam hal ini juga diungkapkan oleh kepala sekolah bahwa:
bahwa:
“Pada kegiatan rohis di situ ada pembinaan dan bimbingan untuk para
anggota pengurus rohis, dan pada kegiatan rohis yang lain pun juga
bisa diikuti oleh peserta didik non rohis sehingga bisa menjadi
75
Sunandar, Kepala Sekolah SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 16
November 2020.
76
Muhammad Firdaus, Ketua Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 30
November 2020.
77
Sariwandi Syahroni, Pembina Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 27
November 2020.
73
bekal bagi mereka dalam bertingkah laku”. 78
“Di sekolah, saya dan para guru yang lain harus siap menjadi suri
teladan bagi peserta didik khususnya para anggota rohis yang
pastinya akan selalu dilihat tingkah lakunya oleh para peserta didik
non rohis. Pastinya sebagai kepala sekolah dan guru lainnya akan
selalu memotivasi para anggota pengurus rohis untuk selalu
semangat dalam mengemban tugas sebagai anggota pengurus
rohis”.79
diperlukan untuk menjadi suri teladan dan motivator bagi para anggota
78
Sariwandi Syahroni, Pembina Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 27
November 2020.
79
Sunandar, Kepala Sekolah SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 16
November 2020.
80
Muhammad Firdaus, Ketua Rohis SMAN 1 Pemali, Wawancara, Pemali, 30
November 2020.
74
pengurus rohis, sehingga bisa menyelesaikan setiap kegiatan rohis
75
Berdasarkan ungkapan dari beberapa narasumber bahwa peran
Pemali
76
dengan rohis, di temukan bahwa setiap problematika yang terjadi
ekstrakulikuler ganda.
Selain itu di saat para anggota memiliki rasa malas, ada pembina
rohis, kepala sekolah dan guru lainnya yang menjadi suri teladan
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
78
mendapat respon dari kepala sekolah, pembina rohis dan guru
tugas sebagai anggota pengurus rohis. Ada juga ketua rohis yang
B. Saran
1. Ekstrakulikuler Rohis
79
c. Mencari solusi dalam mengatasi terjadinya problematika atau
80
DAFTAR PUSTAKA
81
Irawan Soeharto, Metode Penelitan Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Cet. Ke-7,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008
Iskandar Agung dan Sudiyono, Reorientasi Pendidikan Karakter Revolusi
Mental, Jakarta Timur: Edu Pustaka, 2017
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara
Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kualitatif & Kuntitatif, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, Jakarta: Kencana, 2015
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006
Mar’at, Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1982
Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitati Edisi Revisi, Bandung :
PT Remaja Rosdakarya), 2012
Muhaimin, Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,
Madrasah dan Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2009
Muhammad Ali dan Moh Ansori, Psikologi Remaja, Jakarta: Bumi Askara,
2005)
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006
Poerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2006
Pusat bahasa: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia Pusat
Utama, 2008
Sodri, Peran Kegiatan Ekstrakulikuler Keagamaan dalm Membina Akhlak
Siswa di SDN 12 Koba Kabupaten Bangka Tengah, Skripsi:
STAIN SAS Babel
Sri Esti wuryani, Psikologi PendidikanI, Jakarta: Grasindo, 2006
82
Subur, Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah, Yogyakarta: Kalimedia,
2015
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet, 21,
Bandung: Alfabeta, 2014
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2007
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003
Suryana AF Toto, Islam, Pola Pikir, Perilaku dan Amal, Bandung: CV
Mughni Sejahtera, 2008
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, Jakarta: Bee Media
Pustaka, 2017
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia Jilid 2
I-N, Jakarta: Djambatan, 2002
Tim Penyusun , Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Tarbiyah, Bangka:
STAIN SAS Babel, 2015
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan
Konseling, Edisi 1, cet 3, Rajawali Pers, 2013
Wahy, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia( untuk Pelajar, Mahasiswa dan
Umum), Bandung, PT KAWAHmedia, 2013
83
Lampiran
84
85
86
87
88