DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATARAGURU
Jl. Muh. Husni Thamrin, Kode Pos:93725 Kel. Bataraguru Kec. Wolio
BAUBAU
KERANGKA ACUAN
JENIS-JENIS PELAYANAN
1. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah salah satu pelayanan publik yang langsung memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat berdasarkan permasalahan yang dapat di gali dari masyarakat itu sendiri.
A. Visi
Visi Puskesmas Bataraguru adalah mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera dan mandiri di
wilayah kerja Puskesmas Bataraguru tahun 2023
B. Misi
Misi Puskesmas Bataraguru adalah;
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
a. Mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, bagi
individu, keluarga dan lingkungan
2. Menjalin kerjasama lintas sektor yang berwawasan kesehatan
3. Menjadikan seluruh staf Puskesmas Bataraguru yang sejahtera dan memiliki kompetensi
C. Tujuan
Tujuan Puskesmas Bataraguru adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional
D. Motto
Motto puskesmas Bataraguru adalah Kesehatan anda adalah kebahagiaan kami
E. Tata Nilai
Tata nilai Puskesmas Bataraguru adalah SABAR
2. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan kepastian tentang hak, tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan
seluruh pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Kampeonaho
dan dalam rangka terpenuhinya hak-hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
secara maksimal serta mewujudkan partisipasi dan ketaatan masyarakat dalam meningkatkan kualitas
pelayanan.
3. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Bataraguru
B. Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Bataraguru
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bataraguru
4. KEGIATAN
a. Upaya Kesehatan Perorangan
1) Poli Umum
Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2006 tentang Kesehatan
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193.
- Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.26/KEP/M.PAN 7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaranaan Pelayanan Publik.
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada
Jaminan Kesehatan Masyarakat
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Persyaratan :
Daftar di loket.
Prosedur Pelayanan :
- Pasien datang, mendaftar di loket serta melengkapi administrasi sesuai dengan jenis
kunjungan
- Antri di ruang tunggu unit pelayanan
- Pengkajian awal sebelum masuk keruang konsultasi
- Mendapat pelayanan pemeriksaan/konsultasi kesehatan
- Mendapat tindakan bila perlu (termasuk periksa laboratorium)
- Melakukan pembayaran di kasir
- Ambil obat di apotik, langsung pulang
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit Pembayaran : 5 – 10 Menit
- Apotik : 3 – 5 Menit (Kecuali pembuatan puyer)
Produk Layanan :
- Memberikan pelayanan pengobatan umum dewasa
- Perawatan luka
- Membuat surat keterangan berbadan sehat
- Membuat surat keterangan sakit
- Membuat surat keterangan rujukan
- Konseling kesehatan
Sarana & Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan :
Tenaga medis dan paramedic dibantu oleh tenaga administrasi (bila dibutuhkan)
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
5) Gizi
Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2014 tentang Sistem Kesehatann
Nasional.
Persyaratan :
Daftar di loket
Prosedur Pelayanan :
- Pasien datang, mendaftar di loket serta melengkapi administrasi sesuai dengan jenis
kunjungan
- Antri di ruang tunggu unit pelayanan
- Mendapat pelayanan pemeriksaan / konsultasi kesehatan
- Mendapat tindakan bila perlu (termasuk periksa laboratorium)
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit Pelayanan : 5 – 10 Menit
Produk Pelayanan :
1) Pengkajian gizi yang meliputi :
Kajian status gizi
Kajian klinis
Kajian hasil laboratorium
Kajian kebiasaan makan / pola makan
Asupan makanan sehari
2) Konseling gizi
Dietetik
Anjuran pemberian makanan khusus/diet yang sesuai dengan penyakit seseorang
Sarana dan Prasarana :
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Alat tindakan
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Tenaga Ahli Gizi
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
6) Persalinan
Dasar Hukum :
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan masyarakat
- Keputusan Menteri kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
Persyaratan :
Adanya rujukan
Prosedur Pelayanan :
- Pasien datang membawa surat rujukan dari IGD/rawat jalan/rujukan luar loket untuk
melengkapi administrasi rawat inap
- Mendapat pelayanan tindakan kesehatan di ruang bersalin
- Mendapat tindakan pemeriksaan penunjang (Laboratorium, EKG) bila diperlukan
- Masuk ke ruang bersalin sesuai inform consent
- Pasien melakukan pembayaran di kasir setelah dinyatakan sembuh/dirujuk/pulang
paksa/meninggal
- Bila pasien sembuh/pulang paksa, pasien mengambil obat dan diberi surat control
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit Pelayanan : 5 – 15 Menit
- Perawatan sesuai dengan kebutuhan pasien
Produk pelayanan :
- Perawatan pasien kebidanan
- Pertolongan persalinan
- Pertolongan pertama kegawatdaruratan kebidanan
- Perawatan pasca persalinan
- Penatalaksanaan Pre Eklampsia Berat (PEB)
- Penatalaksanaan Hemoragi Post Partum (HPP)
- Penatalaksanaan awal asfiksia
- Perawatan metode kangguru dan inisiasi menyusui dini (IMD)
- Manajemen aktif kala 3
- Melakukan rujukan kasus kebidanan
Sarana dan Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Alat tindakan
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Tenaga medis dan paramedic, Bidan dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
7) Home Care
Dasar Hukum :
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Perkesmas
Persyaratan :
Petugas mendatangi sasaran
Prosedur Pelayanan :
Pelaksana home care menerima pasien dari dokter penanggung jawab, dokter praktek, institusi
pelayanan medis atau atas kemauan pasien (keluarganya) dengan indikasi rawat inap maupun
pemulihan kesehatan (rehabilitative) dan perawatan penunjang (paliatif) karena berbagai alas
an. Langkah awal adalah :
a) Pelaksana home care mencatat identitas pasien di buku register dan kartu status home
care
b) Memeriksa tanda-tanda vital (tensi, suhu, nadi, respirasi) dan mencatat di kartu status
pasien
c) Melakukan hal-hal sebagai berikut :
Bila ada instruksi tertulis, lakukan sesuai/tindakan
Bila belum ada instruksi, konsultasi dokter
Bila dokter sulit dihubungi, berikan pertolongan pertama sesuai keadaan pasien pada
saat itu, misalnya pasang infus, perawatan luka, pasang kateter, dan lain-lain
d) Setelah diberikan terapi/tindakan, berikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya
tentang cara-cara mengawasi infus dan tindakan medis lainnya
e) Mencatat setiap tindakan/terapi/konsultasi dalam lembar status pasien
f) Memberitahu keluarga pasien tentang cara menghubungi pelaksana bila sewaktu-waktu
diperlukan terkait dengan keluhan pasien
g) Mengawasi keadaan pasien secara berkala, termasuk pengamatan tanda vital. Tulis dan
catat di lembar catatan perawat setiap melakukan pengukuran tanda-tanda vital
h) Melaksanakan petunjuk/perintah pengobatan selanjutnya dari dokter
i) Pemberian obat oral diatur sesuai jadwal pengobatan dan kenyamanan pasien
j) Apabila kondisi pasien menurun atau mengalami perubahan mendadak, segera konsultasi
ke dokter konsultan (dokter penanggung jawab) atau langsung di rujuk ke rumah sakit
dengan pendampingan.
k) Jika terjadi anafilaksis shock, tangani sesuai protap anafilaksis, kemudian baru konsultasi
l) Pelaksana home care hendaknya memberikan tindakan atas rekomendasi dokter, kecuali
dokter tidak bias dihubungi atau pasien memerlukan tindakan cepat.
m) Penggunaan obat dan BHP (Bahan habis pakai) dicatat di buku stok masing-masing
pelaksana home care
n) Pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium disiapkan oleh petugas pelaksana
home care, kemudian dikirim ke bagian laboratorium. Selanjutnya hasil laboratorium
dikonsultasikan ke dokter
o) Konsultasi pasien dapat dilaksanakan melalui telepon atau SMS
p) Jika diperlukan follow up, pasien dapat diperiksakan ke dokter konsultan (praktek)
q) Rujukan ke Puskesmas didampingi petugas jaga
r) Pasien yang tidak dapat ditangani di rumah atau memerlukan tindakan lebih lanjut atau
tindakan operatif, di rujuk ke Puskesmas disertai rujukan dan tindakan sementara yang
sudah dilakukan
s) Penggunaan mobil ambulance hendaknya bekerja sama dengan pihak Puskesmas dan
dikeai tariff seusia dengan ketentuan yang berlaku, sesuai daftar tariff ambulance
t) Dokter dan pelaksana home care tidak diperkenankan menerima sesuatu dan melakukan
perjanjian-perjanjian dengan pihak manapun yang berujung pada pembengkakan biaya
home care
u) Dokter bersama pelaksana home care hendaknya membuat standarisasi obat sesuai
keperluan berdasarkan indikasi medis dan bekerjasama dengan Puskesmas dalam
pengadaan obat. Dalam menentukan jenis obat tentunya mempertimbangkan daya
jangkau pasien tanpa mengurangi kualitas obat
v) Penggantian petugas pelaksana, oleh berbagai sebab, hendaknya melakukan serah
terima, meliputi : kondisi pasien, obat dan tindakan medis, sesuai jadwal yang telah
ditetapkan
Waktu Pelayanan :
Menyesuaikan dengan kebutuhan
Produk Pelayanan :
- Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
- Transportasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan
- Pendidikan kesehatan
- Konseling kasus terminal
- Konsultasi
- Fasilitasi ke dokter rujukan
- Menyiapkan menu makanan
- Konseling tentang personal hygiene
- Fasilitasi kegiatan social pasien
- Fasilitasi perbaikan sarana klien
- Vital sign
- Memasang nasogastric tube
- Memasang kateter
- Penggantian tube pernafasan
- Merawat luka dekubitus
- Suction
- Memasang peralatan O2
- Penyuntikan (Intra vena, Intra muskuler, intra kutan, sub kutan)
- Pemasangan infuse maupun obat
- Pengambilan preparat
- Pemberian huknah (Lavement)
Sarana dan Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Alat tindakan
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Tenaga medis dan paramedic, dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
8) Kefarmasian
Dasar Hukum :
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
- Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
- Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 1998 tentang pengamanan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SIK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan masyarakat
- Keputusan Menteri kesehatan Nomor 189/Menkes/SK/II/2006 tentang Kebijakan Obat
Nasional
Persyaratan :
Resep dari dokter
Prosedur Pelayanan :
- Pasien membawa resep ke apotik
- Resep diterima oleh petugas apotik dan diberi nomor
- Dilakukan screening
- Pengambilan obat dan pemberian etiket
- Penyerahan obat disertai PIO (Pemberian Informasi Obat) kepada pasien
Waktu Pelayanan :
Loket : 3 – 5 Menit
Unit Pelayanan : 3 – 5 Menit (kecuali pembuatan puyer)
Produk Pelayanan :
a) Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai, meliputi :
Perencanaan kebutuhan
Permintaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pendistribusian
Pengendalian
Pencatatan, pelaporan, pengarsipan
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
b) Pelayanan farmasi klinik, meliputi :
Pengkajian resep, penyerahan obat, pemberian informasi obat
Pelayanan informasi obat (PIO)
Konseling
Ronde/visite pasien
Pemantauan dan pelaporan efek samping obat
Pemantauan terapi obat
Evaluasi penggunaan obat
Kompetensi Petugas Pemberi Layanan
Tenaga farmasi terlatih
Sarana dan Prasarana :
- Alat tindakan
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Tenaga medis dan paramedic, dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
9) Laboratorium
Dasar Hukum :
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 037 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
Persyaratan :
Rujukan dokter / kemauan pasien sendiri
Prosedur Pelayanan :
- Pasien dating, mendaftar di loket serta melengkapi administrasi sesuai dengan jenis
kunjungan
- Antri diruang tunggu unit pelayanan
- Mendapat pelayanan pemeriksaan / konsultasi kesehatan
- Rujukan ke laboratorium
- Ambil hasil, kembali ke unit pelayanan
- Melakukan pembayaran di kasir
- Ambil obat, langsung pulang
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit pelayanan : 5 – 10 Menit
- Laboratorium : 5 – 30 Menit (tergantung kasus yang diperiksa)
Produk Pelayanan :
Hasil uji laboratorium sederhana
Sarana dan Prasarana :
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Tenaga Analisis Laboratorium
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan Prasarana
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Petugas kesehatan lingkungan
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan Prasarana :
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Petugas kesehatan bidan desa
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
4) Pelayanan Gizi
Dasar Hukum :
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi
- Permenkes Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/2004 tentang
Kebijakan Dassar Pusat Kesehatan Masyarakat
Persyaratan
Petugas mendatangi tempat sasaran
Kegiatan Yang Dilaksanakan :
a. Mendistribusikan Vitamin A untuk c. Pemberian PMT pada balita gizi
bayi, balita dan ibu nifas tiap 6 kurang/gizi buruk
bulan d. Pemberian PMT untuk ibu hamil
b. Pemantauan status gizi (PSG) dengan KEK
Pendataan keluarga sadar gizi
Pemeriksaan garam yang e. (Kadarzi)
dikonsumsi oleh masyarakat Penyuluhan gizi masyarakat
f.
Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan Prasarana :
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Petugas Kesehatan Gizi
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan prasarana :
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Petugas kesehatan Puskesmas
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan Prasarana :
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Petugas kesehatan Puskesmas
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
4) Kesehatan Lansia
Dasar Hukum :
- Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Lanjut Usia
- Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Yang Dilaksanakan Yaitu :
a. Penyuluhan tentang kesehatan lansia c. Posyandu Lansia
b. Senam Lansia