Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH KOTA BAUBAU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATARAGURU
Jl. Muh. Husni Thamrin, Kode Pos:93725 Kel. Bataraguru Kec. Wolio
BAUBAU

KERANGKA ACUAN
JENIS-JENIS PELAYANAN

1. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah salah satu pelayanan publik yang langsung memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat berdasarkan permasalahan yang dapat di gali dari masyarakat itu sendiri.
A. Visi
Visi Puskesmas Bataraguru adalah mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera dan mandiri di
wilayah kerja Puskesmas Bataraguru tahun 2023

B. Misi
Misi Puskesmas Bataraguru adalah;
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
a. Mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, bagi
individu, keluarga dan lingkungan
2. Menjalin kerjasama lintas sektor yang berwawasan kesehatan
3. Menjadikan seluruh staf Puskesmas Bataraguru yang sejahtera dan memiliki kompetensi

C. Tujuan
Tujuan Puskesmas Bataraguru adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional

D. Motto
Motto puskesmas Bataraguru adalah Kesehatan anda adalah kebahagiaan kami

E. Tata Nilai
Tata nilai Puskesmas Bataraguru adalah SABAR

1. SUKSES : Hasil Pelaksanaan Tugas dapat mencapai target


2. AMAN : Memperhatikan Aspek Keselamatan petugas dan masyarakat serta sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku
3. BERMUTU : Dalam memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan.
4. ADIL : Dalam memberikan pelayanan tidak membeda-bedakan baik dari segi suku,agama,ras
maupun status sosialnya
5. RAMAH : Dalam melayani pasien menerapkan 3 S (Senyum, Salam dan Sapa).

2. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan kepastian tentang hak, tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan
seluruh pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Kampeonaho
dan dalam rangka terpenuhinya hak-hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
secara maksimal serta mewujudkan partisipasi dan ketaatan masyarakat dalam meningkatkan kualitas
pelayanan.

3. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Bataraguru
B. Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Bataraguru
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bataraguru

4. KEGIATAN
a. Upaya Kesehatan Perorangan
1) Poli Umum
Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2006 tentang Kesehatan
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193.
- Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.26/KEP/M.PAN 7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaranaan Pelayanan Publik.
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada
Jaminan Kesehatan Masyarakat
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Persyaratan :
Daftar di loket.
Prosedur Pelayanan :
- Pasien datang, mendaftar di loket serta melengkapi administrasi sesuai dengan jenis
kunjungan
- Antri di ruang tunggu unit pelayanan
- Pengkajian awal sebelum masuk keruang konsultasi
- Mendapat pelayanan pemeriksaan/konsultasi kesehatan
- Mendapat tindakan bila perlu (termasuk periksa laboratorium)
- Melakukan pembayaran di kasir
- Ambil obat di apotik, langsung pulang
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit Pembayaran : 5 – 10 Menit
- Apotik : 3 – 5 Menit (Kecuali pembuatan puyer)
Produk Layanan :
- Memberikan pelayanan pengobatan umum dewasa
- Perawatan luka
- Membuat surat keterangan berbadan sehat
- Membuat surat keterangan sakit
- Membuat surat keterangan rujukan
- Konseling kesehatan
Sarana & Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan :
Tenaga medis dan paramedic dibantu oleh tenaga administrasi (bila dibutuhkan)
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ( Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 116, tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ( Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan undang-
undang nomor 12 tahun 2008 (Lembatan Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor
59, tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4844);
- Undang-undang Nomor 36 taahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang standar
pelayanan kedokteran;
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/Menkes/PER/X/2011 tentang izin praktekdan
pelaksanaan praktik kedokteran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
671);
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada
Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 1400);
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan Kesehatan primer (Berita negara Republik Indonesia tahun
2014 Nomor 231);
- Keputusan Mentri Kesehatan RI No. HK.02.02/Menkes/62/2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter Gigi
Persyaratan :
Daftar di loket
Prosedur Pelayanan :
- Pasien datang, mendaftar di loket serta melengkapi administrasi sesuai dengan jenis
kunjungan
- Antri di ruang tunggu unit pelayanan
- Mendapat pelayanan pemeriksaan/konsultasi kesehatan gigi
- Mendapat tindakan bila perlu
- Melakukan pembayaran di kasir
- Ambil obat di apotik, langsung pulang
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit Pelayanan : 5 Menit
Produk Pelayanan :
- Memberikan pelayanan pemeriksaan gigi dan mulut
- Pengobatan gigi dan mulut
- Konsultasi kesehatan gigi dan mulut
Sarana dan Prasarana :
- Alat kesehatan gigi
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang dan bahan habis pakai
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Tenaga medis dan paramedis
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

3) KIA dan KB bersifat UKP


Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193.
- Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.26/KEP/M.PAN 7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaranaan Pelayanan Publik.
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada
Jaminan Kesehatan Masyarakat
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Persyaratan :
Daftar di loket
Prosedur Pelayanan :
- Pasien datang, mendaftar di loket serta melengkapi administrasi sesuai dengan jenis
kunjungan
- Antri di ruang tunggu unit pelayanan
- Mendapat pelayanan pemeriksaan / konsultasi kesehatan
- Mendapat tindakan bila perlu (termasuk periksa laboratorium)
- Melakukan pembayaran di kasir
- Ambil obat di apotik, langsung pulang
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit Pembayaran : 5 – 10 Menit
- Apotik : 3 – 5 Menit (Kecuali pembuatan puyer)
Produk Layanan :
 KIA
- Pelayanan pengobatan anak/balita
- Perawatan rawat jalan ibu nifas
- Pemeriksaan kehamilan, nifas, kasus Gynecologi
- Deteksi dini tumbuh kembang balita
- Imunisasi ibu hamil
- Konsultasi :
1) Kesehatan calon pengantin
2) Kesehatan reproduksi remaja
3) Asuhan pasca keguguran
4) Wanita menopause
5) Kesehatan usia lanjut
6) Tumbuh kembang balita
- Pelayanan imunisasi
- Perawatan luka post section sesaria
- Tes kehamilan
- Tindik bayi
 KB
- Konseling kesehatan tentang :
1) Reproduksi remaja
2) Kesehatan calon pengantin
3) Infeksi menular seksual
4) Human Immuno Defisiensi Virus
- Pelayanan bongkar pasang IUD
- Pelayanan bongkar pasang Implant
- Pelayanan suntik KB
- Pelayanan pil KB
- Konseling KB
Sarana dan Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan :
Tenaga medis dan paramedic dibantu oleh tenaga administrasi (bila dibutuhkan)
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

4) IGD (Instalasi Gawat Darurat)


Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193.
- Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.26/KEP/M.PAN 7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaranaan Pelayanan Publik.
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada
Jaminan Kesehatan Masyarakat
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Persyaratan :
Daftar di loket
Prosedur Pelayanan :
- Pasien datang, mendaftar di loket serta melengkapi administrasi sesuai dengan jenis
kunjungan
- Antri di ruang tunggu unit pelayanan
- Mendapat pelayanan pemeriksaan / konsultasi kesehatan
- Mendapat tindakan bila perlu (termasuk periksa laboratorium)
- Melakukan pembayaran di kasir (bila rawat jalan)
- Ambil obat di apotik, langsung pulang
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit pelayanan : 5 – 15 menit
Produk Pelayanan :
- Pertolongan pertama pasien dengan kegawatdaruratan
- Rawat inap pasien umum untuk anak dan dewasa
- Observasi pasien rawat inap
Sarana dan Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan :
Tenaga medis dan paramedic dibantu oleh tenaga administrasi
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

5) Gizi
Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2014 tentang Sistem Kesehatann
Nasional.
Persyaratan :
Daftar di loket
Prosedur Pelayanan :
- Pasien datang, mendaftar di loket serta melengkapi administrasi sesuai dengan jenis
kunjungan
- Antri di ruang tunggu unit pelayanan
- Mendapat pelayanan pemeriksaan / konsultasi kesehatan
- Mendapat tindakan bila perlu (termasuk periksa laboratorium)
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit Pelayanan : 5 – 10 Menit
Produk Pelayanan :
1) Pengkajian gizi yang meliputi :
 Kajian status gizi
 Kajian klinis
 Kajian hasil laboratorium
 Kajian kebiasaan makan / pola makan
 Asupan makanan sehari
2) Konseling gizi
 Dietetik
Anjuran pemberian makanan khusus/diet yang sesuai dengan penyakit seseorang
Sarana dan Prasarana :
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Alat tindakan
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Tenaga Ahli Gizi
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

6) Persalinan
Dasar Hukum :
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan masyarakat
- Keputusan Menteri kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
Persyaratan :
Adanya rujukan
Prosedur Pelayanan :
- Pasien datang membawa surat rujukan dari IGD/rawat jalan/rujukan luar loket untuk
melengkapi administrasi rawat inap
- Mendapat pelayanan tindakan kesehatan di ruang bersalin
- Mendapat tindakan pemeriksaan penunjang (Laboratorium, EKG) bila diperlukan
- Masuk ke ruang bersalin sesuai inform consent
- Pasien melakukan pembayaran di kasir setelah dinyatakan sembuh/dirujuk/pulang
paksa/meninggal
- Bila pasien sembuh/pulang paksa, pasien mengambil obat dan diberi surat control
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit Pelayanan : 5 – 15 Menit
- Perawatan sesuai dengan kebutuhan pasien
Produk pelayanan :
- Perawatan pasien kebidanan
- Pertolongan persalinan
- Pertolongan pertama kegawatdaruratan kebidanan
- Perawatan pasca persalinan
- Penatalaksanaan Pre Eklampsia Berat (PEB)
- Penatalaksanaan Hemoragi Post Partum (HPP)
- Penatalaksanaan awal asfiksia
- Perawatan metode kangguru dan inisiasi menyusui dini (IMD)
- Manajemen aktif kala 3
- Melakukan rujukan kasus kebidanan
Sarana dan Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Alat tindakan
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Tenaga medis dan paramedic, Bidan dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

7) Home Care
Dasar Hukum :
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Perkesmas
Persyaratan :
Petugas mendatangi sasaran
Prosedur Pelayanan :
Pelaksana home care menerima pasien dari dokter penanggung jawab, dokter praktek, institusi
pelayanan medis atau atas kemauan pasien (keluarganya) dengan indikasi rawat inap maupun
pemulihan kesehatan (rehabilitative) dan perawatan penunjang (paliatif) karena berbagai alas
an. Langkah awal adalah :
a) Pelaksana home care mencatat identitas pasien di buku register dan kartu status home
care
b) Memeriksa tanda-tanda vital (tensi, suhu, nadi, respirasi) dan mencatat di kartu status
pasien
c) Melakukan hal-hal sebagai berikut :
 Bila ada instruksi tertulis, lakukan sesuai/tindakan
 Bila belum ada instruksi, konsultasi dokter
 Bila dokter sulit dihubungi, berikan pertolongan pertama sesuai keadaan pasien pada
saat itu, misalnya pasang infus, perawatan luka, pasang kateter, dan lain-lain
d) Setelah diberikan terapi/tindakan, berikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya
tentang cara-cara mengawasi infus dan tindakan medis lainnya
e) Mencatat setiap tindakan/terapi/konsultasi dalam lembar status pasien
f) Memberitahu keluarga pasien tentang cara menghubungi pelaksana bila sewaktu-waktu
diperlukan terkait dengan keluhan pasien
g) Mengawasi keadaan pasien secara berkala, termasuk pengamatan tanda vital. Tulis dan
catat di lembar catatan perawat setiap melakukan pengukuran tanda-tanda vital
h) Melaksanakan petunjuk/perintah pengobatan selanjutnya dari dokter
i) Pemberian obat oral diatur sesuai jadwal pengobatan dan kenyamanan pasien
j) Apabila kondisi pasien menurun atau mengalami perubahan mendadak, segera konsultasi
ke dokter konsultan (dokter penanggung jawab) atau langsung di rujuk ke rumah sakit
dengan pendampingan.
k) Jika terjadi anafilaksis shock, tangani sesuai protap anafilaksis, kemudian baru konsultasi
l) Pelaksana home care hendaknya memberikan tindakan atas rekomendasi dokter, kecuali
dokter tidak bias dihubungi atau pasien memerlukan tindakan cepat.
m) Penggunaan obat dan BHP (Bahan habis pakai) dicatat di buku stok masing-masing
pelaksana home care
n) Pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium disiapkan oleh petugas pelaksana
home care, kemudian dikirim ke bagian laboratorium. Selanjutnya hasil laboratorium
dikonsultasikan ke dokter
o) Konsultasi pasien dapat dilaksanakan melalui telepon atau SMS
p) Jika diperlukan follow up, pasien dapat diperiksakan ke dokter konsultan (praktek)
q) Rujukan ke Puskesmas didampingi petugas jaga
r) Pasien yang tidak dapat ditangani di rumah atau memerlukan tindakan lebih lanjut atau
tindakan operatif, di rujuk ke Puskesmas disertai rujukan dan tindakan sementara yang
sudah dilakukan
s) Penggunaan mobil ambulance hendaknya bekerja sama dengan pihak Puskesmas dan
dikeai tariff seusia dengan ketentuan yang berlaku, sesuai daftar tariff ambulance
t) Dokter dan pelaksana home care tidak diperkenankan menerima sesuatu dan melakukan
perjanjian-perjanjian dengan pihak manapun yang berujung pada pembengkakan biaya
home care
u) Dokter bersama pelaksana home care hendaknya membuat standarisasi obat sesuai
keperluan berdasarkan indikasi medis dan bekerjasama dengan Puskesmas dalam
pengadaan obat. Dalam menentukan jenis obat tentunya mempertimbangkan daya
jangkau pasien tanpa mengurangi kualitas obat
v) Penggantian petugas pelaksana, oleh berbagai sebab, hendaknya melakukan serah
terima, meliputi : kondisi pasien, obat dan tindakan medis, sesuai jadwal yang telah
ditetapkan
Waktu Pelayanan :
Menyesuaikan dengan kebutuhan
Produk Pelayanan :
- Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
- Transportasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan
- Pendidikan kesehatan
- Konseling kasus terminal
- Konsultasi
- Fasilitasi ke dokter rujukan
- Menyiapkan menu makanan
- Konseling tentang personal hygiene
- Fasilitasi kegiatan social pasien
- Fasilitasi perbaikan sarana klien
- Vital sign
- Memasang nasogastric tube
- Memasang kateter
- Penggantian tube pernafasan
- Merawat luka dekubitus
- Suction
- Memasang peralatan O2
- Penyuntikan (Intra vena, Intra muskuler, intra kutan, sub kutan)
- Pemasangan infuse maupun obat
- Pengambilan preparat
- Pemberian huknah (Lavement)
Sarana dan Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Alat tindakan
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Tenaga medis dan paramedic, dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

8) Kefarmasian
Dasar Hukum :
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
- Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
- Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 1998 tentang pengamanan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SIK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan masyarakat
- Keputusan Menteri kesehatan Nomor 189/Menkes/SK/II/2006 tentang Kebijakan Obat
Nasional
Persyaratan :
Resep dari dokter
Prosedur Pelayanan :
- Pasien membawa resep ke apotik
- Resep diterima oleh petugas apotik dan diberi nomor
- Dilakukan screening
- Pengambilan obat dan pemberian etiket
- Penyerahan obat disertai PIO (Pemberian Informasi Obat) kepada pasien
Waktu Pelayanan :
Loket : 3 – 5 Menit
Unit Pelayanan : 3 – 5 Menit (kecuali pembuatan puyer)
Produk Pelayanan :
a) Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai, meliputi :
 Perencanaan kebutuhan
 Permintaan
 Penerimaan
 Penyimpanan
 Pendistribusian
 Pengendalian
 Pencatatan, pelaporan, pengarsipan
 Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
b) Pelayanan farmasi klinik, meliputi :
 Pengkajian resep, penyerahan obat, pemberian informasi obat
 Pelayanan informasi obat (PIO)
 Konseling
 Ronde/visite pasien
 Pemantauan dan pelaporan efek samping obat
 Pemantauan terapi obat
 Evaluasi penggunaan obat
Kompetensi Petugas Pemberi Layanan
Tenaga farmasi terlatih
Sarana dan Prasarana :
- Alat tindakan
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Tenaga medis dan paramedic, dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.
9) Laboratorium
Dasar Hukum :
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 037 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
Persyaratan :
Rujukan dokter / kemauan pasien sendiri
Prosedur Pelayanan :
- Pasien dating, mendaftar di loket serta melengkapi administrasi sesuai dengan jenis
kunjungan
- Antri diruang tunggu unit pelayanan
- Mendapat pelayanan pemeriksaan / konsultasi kesehatan
- Rujukan ke laboratorium
- Ambil hasil, kembali ke unit pelayanan
- Melakukan pembayaran di kasir
- Ambil obat, langsung pulang
Waktu Pelayanan :
- Loket : 3 – 5 Menit
- Unit pelayanan : 5 – 10 Menit
- Laboratorium : 5 – 30 Menit (tergantung kasus yang diperiksa)
Produk Pelayanan :
Hasil uji laboratorium sederhana
Sarana dan Prasarana :
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Tenaga Analisis Laboratorium
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

10) Rekam Medis


Dasar Hukum :
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis
Persyaratan :
Pasien mendaftar ke loket pendaftaran
Prosedur Pelayanan :
- Saat pasien dating, petugas pendaftaran harus memastikan terlebih dahulu apakah pasien
sudah pernah dating berobat atau belum
- Apabila pasien sudah pernah dating berobat, pasien tersebut diminta menunjukkan kartu
identitas berobat (KIB). Kemudian dicari di buku register. Apabila sudah ketemu dicari
dokumen rekam medisnya di rak les pasien
- Apabila pasien belum pernah berobat maka dibuatkan kartu identitas berobat (KIB) baru
kemudian dicatat di dalam buku
- Menyerahkan KIB kepada pasien dengan memberikan saran bahwa KIB (Kartu berobat)
harus di bawa setiap kali datang berobat
- Setelah petugas mengetahui poli mana yang akan dituju, pasien dipersilahkan membayar
jasa pelayanan di kasir dan menunggu panggilan di poli yang mereka maksud
- Menerima dokumen rekam medis (DRM), mencatat hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
pasien (Tensi, Nadi, Pernapasan, TB & BB)
- Identitas pasien dicatat dalam buku register Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
(TPPRJ) untuk keperluan pengecekan jumlah pasien yang terdaftar di TPPRJ tiap harinya
- Menyimpan KIUP dengan rapi sesuai nomor dan lingkungan.
Waktu Pelayanan :
- Di loket : 3 – 5 Menit
- Rekam Medik : 3 – 5 Menit
Produk Pelayanan :
Dokumen Rekam Medik
Sarana & Prasarana :
- Alat Tulis
- Alat Penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Layanan
Tenaga Rekam Medik
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi :


1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Pelayanan Promosi Kesehatan
Dasar Hukum :
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
- Kemenkes Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas
Kegiatan Yang Dilaksanakan yaitu :
a. Pembinaan Posyandu Balita f. Pembinaan Pos Binaan Terpadu
b. Pendataan PHBS rumah Tangga Penyakit Tidak Menular (Posbindu
c. Mengaktifkan desa siaga dengan SMD- PTM)
MMD & Pos Kesehatan Desa g. Pembinaan Usaha Kesehatan
(Poskesdes) Sekolah (UKS) dan Usaha
Program Prolanis (Program Pengelolaan Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
d. Penyakit Kronis) h. Penyuluhan Kesehatan
Pembinaan Pos Usaha Kerja (UKK) Program Kesehatan Keluarga
e. Penyuluhan Kesehatan kepada (PROKESGA)
masyarakat
Refreshing Kader/Penyegaran kader di
desa

Sarana dan Prasarana :


- Mobil Ambuance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Layanan :
Tenaga medis dan paramedic dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan

2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaa
Lingkungan Hidup
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentag Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Permenkes Nomor 32 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga
Sanitarian
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
- Kepmenkes Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat
Persyaratan
Petugas mendatangi tempat pemeriksaan
Kegiatan yang dilaksanakan yaitu :
a. Pemantauan sanitasi pada tempat- d. Melakukan penyuluhan mengenai
tempat umum (TTU) seperti sekolah, sanitasi total berbasis masyarakat
tempat ibadah, hotel,pasar, perkantoran (STBM) dan Rumah sehat
b. salon, dll e. Pemicuan Stop Buang Air Besar
Pemantauan sanitasi di tempat Sembarangan (ODF : Open
pengelolaan makanan (TPM) seperti Defecation Free)
industry rumah tangga pangan (IRTP) f. Pendataan Rumah Sehat
c. dan rumah makan/restoran
Inspeksi sanitasi sarana air bersih (SAB)

Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan Prasarana
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Petugas kesehatan lingkungan
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

3) Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Permenkes Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Nasional Essensial
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Persyaratan :
Petugas mendatangi tempat pemeriksaan
Kegiatan yang Dilaksanakan :
a. Audit maternal perinatal jika ada e. Kelas Ibu Hamil
kematian bayi f. Pembinaan Taman Kanak-kanak
b. Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) (TK)/ Pendidikan Anak usia Dini
c. Kemitraan Bidan & Dukun g. Kunjungan rumah sasaran resiko
d. Sweeping Drop Out (DO) KB tinggi
h. Penjaringan anak sekolah SD,
SMP, SMA

Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan Prasarana :
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Petugas kesehatan bidan desa
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

4) Pelayanan Gizi
Dasar Hukum :
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi
- Permenkes Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/2004 tentang
Kebijakan Dassar Pusat Kesehatan Masyarakat
Persyaratan
Petugas mendatangi tempat sasaran
Kegiatan Yang Dilaksanakan :
a. Mendistribusikan Vitamin A untuk c. Pemberian PMT pada balita gizi
bayi, balita dan ibu nifas tiap 6 kurang/gizi buruk
bulan d. Pemberian PMT untuk ibu hamil
b. Pemantauan status gizi (PSG) dengan KEK
Pendataan keluarga sadar gizi
Pemeriksaan garam yang e. (Kadarzi)
dikonsumsi oleh masyarakat Penyuluhan gizi masyarakat
f.

Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan Prasarana :
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Petugas Kesehatan Gizi
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Dasar Hukum :
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggunlangan
Penyakit Menular
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilan Kesehatan
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Persyaratan :
Petugas mendatangi tempat sasaran
Kegiatan Yang Dilakukan
a. Pemantauan kepatuhan dan f. Imunisasi meliputi (Imunisasi rutin
contact tracing TBC (Tuberkulosis) pada bayi dan balita, bulan
Abate dan Fogging pada demam imunisasi anak sekolah BIAS
berdarah (Campak, DT, TD), ibu hamil
b. Penanganan KLB Campak Sweeping imunisasi
c. Penanganan KLB Diare g. Pelacakan KIPI (Kejadian Ikutan
d. IVA (Deteksi Dini Kanker Rahim) Paska Imunisasi)
e. Pengendalian vector malaria h. Pemberian Obat Filariais
j. Kontak survey dan survey sekolah
k. kusta

Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan prasarana :
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Petugas kesehatan Puskesmas
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

6) Keperawatan Kesehatan Masyarakat


Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 836 tahun 2005 tentang Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2079 tahun 2006 tentang Pedoman Upaya
Penyelenggaraan Perkesmas dan Puskesmas
Persyaratan :
Petugas mendatangi tempat sasaran
Kegiatan Yang Dilakukan :
a. Kunjungan rumah c. Skreening kesehatan
b. Asuhan keperawatan keluarga, d. Pendidikan kesehatan
kelompok dan masyarakat e. Puskesmas Keliling

Waktu Pelayanan :
Waktu menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan
Sarana dan Prasarana :
- Sepeda motor
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Petugas kesehatan Puskesmas
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan :
Pengaduan dan saran dapat disampaikan langsung kepada Kepala Puskesmas atau
dimasukkan di kotak saran, kemudian diproses untuk mendapat tanggapan.

c. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


1) Kesehatan Jiwa
Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128./Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Yang Dilaksanakan :
a. Penyuluhan kesehatan jiwa b. Pendampingan pasien jiwa

Sarana dan Prasarana :


- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Tenaga Medis dan Paramedis dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
2) Kesehatan Gigi Masyarakat
Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
- Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor: HK.02.04/II/963/2012 tentang
Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
Kegiatan Yang Dilaksanakan Yaitu :
a. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut d. Kegiatan sikat gigi missal di sekolah
di TK dan SD dasar
b. Pemeriksaan Kesehatan di TK, SD e. Pelatihan dokter kecil
c. Melakukan rujukan
Sarana dan Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Tenaga Medis dan Paramedis dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan

3) Kesehatan Olah Raga


Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Kesehatan
- Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaann
Nasional
- Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Yang Dilaksanakan Yaitu :
a. Road Sport b. Pembinaan dan Penyuluhan manfaat
olah raga
Sarana & Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Tenaga Medis dan Paramedis dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan

4) Kesehatan Lansia
Dasar Hukum :
- Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Lanjut Usia
- Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Yang Dilaksanakan Yaitu :
a. Penyuluhan tentang kesehatan lansia c. Posyandu Lansia
b. Senam Lansia

Sarana dan Prasarana :


- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang

Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :


Tenaga Medis dan Paramedis dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan

5) Upaya Kesehatan Kerja


Dasar Hukum :
- Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Kesehatan
- Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1758/MENKES/SK/XII/2003
tentang Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Yang Dilaksanakan Yaitu :
a. Pembentukan UKK c. Penyuluhan Upaya Kesehatan Kerja
b. Pembinaan UKK d. Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Sarana dan Prasarana :


- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Tenaga Medis dan Paramedis dibantu oleh tenaga administrative
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
6) Inovasi Pelayanan Publik
Dasar Hukum :
- Undang-Undang nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 30
tahun 2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik
- Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Pelayanan Republik
Indonesia nomor 15 tahun 2015 tentang Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik di
Lingkungan Kementerian, Lembaga dan Pemerintahan Daerah Tahun 2016
Kegiatan Yang Dilaksanakan Yaitu :
a. Pelayanan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA
b. Kolaborasi TB – HIV melalui program Gesit Mantep (Gerakan Siaga TB – HIV
secara Mandiri dan Terpadu)
c. Program bebas pasung
Sarana dan Prasarana :
- Mobil Ambulance
- Alat kesehatan untuk diagnostic
- Obat-obatan dan perbekalan farmasi
- Alat penunjang
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan :
Tenaga Medis dan Paramedis dibantu oleh tenaga administratif
Pengawasan Internal :
Dilakukan secara rutin oleh Kepala Puskesmas dan berkala oleh Kepala Dinas Kesehatan
d. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan Operasional (SPO)
e. Sasaran
Masyarakat / Pengguna pelayanan
f. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Jenis Pelayanan Jadwal Buka Penanggung Jawab
UKP
1 Poli Umum Senin – Jumat dr. Najat Rany Kasir
2 Pelayanan Kesehatan Gigi Senin – Jumat drg. Yully Soraya
dan Mulut
3 KIA dan KB Senin – Jumat Wd. Hajar Aliyah,
AM.Keb
4 UGD Senin – Jumat dr.Nur Hilalyah Ryha &
Dewi Syartika
Bhayangkara, AMK
5 Persalinan 24 Jam Uli Ratnasari, AM.Keb
6 Home Care Situasional
7 Kefarmasian Senin – Jumat Asrini Arsyad, S.Si, Apt
8 Laboratorium Senin – Jumat Nurhidayat Lamala,
AMAK
9 Rekam Medik Senin – Jumat Novianty, SKM
UKM
UKM ESSENSIAL
1 Promkes Situasional Ambang Riati, AMKL
2 Kesehatan Lingkungan Situasional Nur Alam, AMKL
3 KIA dan KB Situasional Wd. Hajar Aliyah,
AM.Keb
4 Pelayanan Gizi Situasional Yulia Ningsih, AMG,
Ira.R, AMG
5 Pencegahan dan Situasional Asriani Ongo, AMK
Pengendalian Penyakit
6 Keperawatan Kesehatan Situasional Hj.Hamran
Masyarakat
UKM PENGEMBANGAN
1 Kesehatan Jiwa Situasional Asriani Ongo, AMK
2 Kesehatan Gigi Masyarakat Situasional drg. Yully Soraya
3 Kesehatan Olah Raga Situasional Yesti Andriani Mauzu,
SKM
4 Kesehatan Lansia Situasional Herlina
5 Kesehatan Kerja Situasional Tati Sunarti, AMKL
6 Inovasi Pelayanan Publik Situasional

g. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Analisis dan evaluasi pelaksaaan kegiatan dan pelaporan hasil kegiatan UKP dan UKM dijadikan
sebuah laporan dan menjadi bahan acuan untuk perbaikan kegiatan UKP dan UKM selanjutnya di
Puskesmas Kampeonaho dan menjadi bahan acuan untuk pembuatan Rancangan Usulan
Kegiatan (RUK) pada tahun selanjutnya.
h. Pencatatan dan Pelaporan
Hasil kegiatan pelayanan dicatat dilembar hasil kegiatan pada masing-masing jenis pelayanan
yang akan dilaporkan setiap bulan atau setelah kegiatan terlaksanakan

Anda mungkin juga menyukai