1.

KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (KKP-RS)

Di dunia pada tahun 2004 WHO mulai membentuk program patient safety yang dimana “safety
is a fundamental principle of patient care and a crictical component of cualtity management” .
Di Indonesia sendiri Komite keselamatan pasien rumah sakit (KKP-RS) dibentuk PERSI pada
tanggal 1 juni 2005. Tujuan dibentuknya KKP-RS ini yaitu:

a. Menurunkan jumlah insiden keselamatan pasien

b. Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien
c. Menurunkan kejadian tidak di inginkan
d. Terciptanya budaya keselamatan pasien
e. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana system rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman. System tersebut meliputi assesmen resiko, identifikasi dan pengolahan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
ada 7 standar keselamatan pasien rumah sakit yaitu :
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
2. Kelebihan kebijakan pemerintah ini dengan dibentuknya komite keselamatan pasien
rumah sakit (KKP-RS) yakni untuk mencegah terjadinya insiden atau kejadian yang tidak
diinginkan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya sehingga asuhan yang diberikan
kepada pasien lebih aman.
3. Kekurangan dari kebijakan pemerintah tersebut di system pelaporannya karena banyak
kejadian atau kasus mengenai pasien safety dirumah sakit tidak dilaporkan langsung
sehingga banyak kasus tidak diatasi dengan semestinya.
Saran saya untuk program ini alangkah baiknya system pelaporannya dilakukan secara
terstruktur dan trasnparan sehingga setiap kasus yang terjadi mengenai kasus patient
dirumah sakit bisa ditindak lanjut dengan semestinya untuk mencegah kejadian yang
sama terulang kembali.