A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (lembar negara
tahun 1992 Nomor 100, Tambahan lembaran negara nomor 3495);
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik;
4. Permenkes Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 tentang Iklan dan Publikasi
Pelayanan Kesehatan;
5. Permenkes Nomor 44 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Promosi
Kesehatan Rumah Sakit;
6. Permenkes Nomor 1421 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit;
b. Gambaran Umum
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan tingkat rujukan
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pelayanan promotif dan
preventif di Rumah Sakit dapat diwujudkan melalui penyelenggaraan PKRS. Untuk
itu Rumah Sakit berperan penting dalam melakukan Promosi Kesehatan baik untuk
Pasien, Keluarga Pasien, Pengujung Rumah Sakit, SDM Rumah Sakit, maupun
Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
Pelayanan kesehatan dikembangkan dengan terus menerus mendorong
peran serta aktif masyarakat, kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
berorientasi pada lingkungan sehat terus di bina sehingga tumbuh dan berkembang
menjadi sikap dan budaya. Semua itu perlu di dukung dengan sumber daya
kesehatan yang cukup memadai termasuk dengan pengembangan dan
peningkatannya kesehatan masyarakat, dan masyarakat mempunyai hak yang
sama dalam penghidupan dan pekerjaan.
Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya disebabkan karena
rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat, yang mengakibatkan
ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam berbagai hal, khususnya dalam bidang
kesehatan guna memelihara diri mereka sendiri (self care). Bila keadaan ini
dibiarkan akan menyebabkan masalah kesehatan terhadap individu, keluarga,
kelompok-kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. Dampak dari
permasalahan ini adalah menurunnya status kesehatan keluarga dan masyarakat
secara keseluruhan. Keadaan ini akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas
keluarga dan masyarakat untuk menghasilkan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, yang selanjutnya membuat kondisi sosial ekonomi keluarga dan
masyarakat semakin rendah, demikian seterusnya berputar sebagai suatu siklus
yang tidak berujung seperti yang terdapat dalam gambar di bawah ini.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka masyarakat perlu dikembangkan dan
diberdayakan agar dapat meningkatkan kemandiriannya sehingga diharapkan
individu, kelompok atau masyarakat bisa mempunyai kemampuan dan keterampilan
untuk memelihara dan melindungi kesehatan mereka sendiri (kemandirian atau self
reliance). Untuk mendukung kemandirian atau self reliance maka perlu dilakukan
Upaya Promosi Kesehatan Rumah Sakit di RSUD Raja Ahmad Tabib Povinsi
Kepualuan Riau .
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku
pasien/klien rumah sakit serta pemeliharaan lingkungan rumah sakit dan
termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan rumah
sakit.
b. Tujuan Khusus
1. Terlaksananya pemberdayaan masyarakat
2. Terlaksananya Bina Suasana
3. Terlaksananya kegiatan advokasi kesehatan
4. Terjalinnya kemitraan
5. Terlaksananya peningkatan kapasitas edukator dan pengelola PKRS
C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Pasien, Keluarga, Pengunjung, Pegawai Rumah Sakit,
Masyarakat yang tinggal di sekitar rumah sakit.
D. METODE PELAKSANAAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Media Audiovisual, Media Sosial, Media Audio
E. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Promosi Kesehatan Rumah Sakit di RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi
Kepulauan Riau ini dilaksanakan dalam jangka 12 (dua belas) bulan.
NO KEGIATAN TRIWULAN
Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan,
Advokasi, Kemitraan Dan Pemberdayaan
I II III IV
Masyarakat RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi
Kepulauan Riau
1. Mempersiapkan Pelaksanaan Kegiatan
Promosi Kesehatan :
a. Rapat Rutin PKRS
b. Pengolahan data informasi
kesehatan rumah sakit.
c. Menyusun program kerja dan KAK
PKRS
d. Menyusun Rencana kerja (bulanan,
triwulan, dan tahunan
2. Melaksanakan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
a. Melakukan promosi
kesehatan/penyuluhan
- Promosi Kesehatan di Dalam
Rumah Sakit.
- Promosi Kesehatan di Luar
Rumah Sakit
b. Melakukan Bina Suasana
G. PEMBIAYAAN
Pembiayaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) bersumber dari Dana
APBD Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar 300.000.000,- (Tiga Ratus juta
rupiah).
Tabel 1.
Rincian Anggaran Kegiatan Upaya Promosi Kesehatan, Advokasi,
Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Rincian Perhitungan
Kode Rekening Uraian Jumlah
Koefisien Satuan Harga PPN
5 BELANJA DAERAH 300.000.000,00
H. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) Promosi Kesehatan Rumah Sakit
RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan Riau ini dibuat, sebagai bahan acuan
dalam pelaksanaan kegiatan.