Anda di halaman 1dari 4

Tugas 7

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PELAYANAN KONSELING


“ARAH PELAYANAN : JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN
PENDUKUNG”

Oleh :
Vanny Anggraini
20010049

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Prayitno, M.Sc. Ed.
Dr. Marjohan, M.Pd., Kons.
Ifdil, S.HI, S.Pd., M.Pd., Ph.D Kons
Indah Sukmawati, M.Pd., Kons.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
PEMBAHASAN

ARAH PELAYANAN : JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN


PENDUKUNG

A. Arah Pelayanan
Arah pelayanan merupakan inti pelaksanaan konseling yang meliputi
berbagai bentuk usaha, diantaranya: menciptakan hubungan yang baik antara
guru BK dan siswa, menafsirkan data, memberikan berbagi informasi, serta
merencanakan berbagai bentuk kegiatan bersama siswa. Pada tahap ini disusun
oleh (Prayitno, 2018) konsep PERPOSTUR adalah (perilaku positif terstruktur)
perilaku yaitu gerak dinamik psikofisik individu dalam kondisi tertentu terkait
dengan BMB3 positif yaitu sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku antar
struktur yaitu komponen perilaku jelas terkuasai terlaksana yaitu komponen
AKURS acuan, kompetensi, usaha, rasa, dan sungguh-sungguh.
PERPOSTUR yang ada pada diri klien belum tercapai, hal ini nampak dari
keinginan klien untuk kuliah diluar kota tidak mendapatkan dukungan dari
orang tua klien, sehingga klien merasa sedih dan resah atas apa yang
diinginknnya tidak tercapai
Unsur AKURSnya adalah :
1) Acuan : Layanan konseling dapat dikatakan berhasil apabila pada diri
klien berkembang acuan positif yang berperilaku KES sebagai mana
menjadi tujuan layanan konseling telah berkembang diharapkan
2) Kompetensi : kompetensi yang terwujud dalam perilaku KES yang
dimaksudkan
3) Usaha : apabila sudah jelas kompetensi yang dikuasai diharapkan subjek
yang mampu mengembangkan usaha atau kegiatan untuk terwujudnya
perilaku KES
4) Rasa : kondisi rasa yang dimaksudkan dapat mengubah subjek yang
dilayani menjadi tinggi proses pelayanan yang diberikan dengan rasa
senang lega terbebas dari beban dan kompetensi dan usaha yang dikuasai
hendaknya dilaksanakan
5) Sungguh-sungguh : sungguh-sungguh kondisi sungguh-sungguh yang
dimaksud disini adalah bagaimana kesungguhan dari subjek yang dilayani
untuk melaksanakan kontrak dari proses konseling yang sudah diberikan.

B. Praksis
Dari permasalahn dari MZ memiliki masalah yang serius yang terdapat dalam
dirinya yang dapat mengfangu kesehariannya.
Diangnosis
076.    Keluarga mengeluh tentang keadaan keuangan
086.    Takut ditinggal sendiri
051.    Kawatir PR yang dikerjakan banyak yang salah
056.    Sering mimpi buruk
127.    Mengalami masalah karena mendapat perhatian kusus dari guru tertentu
135.    Mengalami masalah dalm memilih teman akrab
106.    Hubungan kurang baik dengan kakak/ adik atau dengan anggota keluarga lainnya
116.    Tidak lincah dan kurang mengetahui tentang cara-cara bergaul
059.    Sering merasa sedih
098.    khawatir memperoleh nilai rendah dalam ulangan/ ujian atau PR

Prognosis
Dari permasalahan yang di alami di ungkap melalui AUM UMUM tersebut
bisa di lihat permasalahan berat yang di alami siswa yang berhubungan, dengan
diri pribadi serta keluarga, belajar dan sosialnya sehingga gur BK di sekolah
mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan permasalan yang di alami
siswa dan mampu membuat siswa menampilan atau bersikap KES
Treatment atau lazimnya disebut perlakuan merupakan tindakan
menetapkan dan melakukan cara yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau
masalah kasus dengan program yang teratur dan sistematis.

Adapun treatment bantuan yang dapat di berikan kepada konseli yaitu :

1. Pemberian bantuan konseling gestalt dengan teknik kursi kosong, di


gunakan untuk membantu konseli dalam memecahkan masalah-masalah
interpersonal yang ada dalam dirinya.
Tahapan pemberian bantuan konseling gestalt dengan kursi kosong di
laksanakan sebagai berikut :
a. Praktikan memberitahukan bagaimana aturan main dari permainan
peran ini.
b. Siswa diminta agar ia bisa menghadapkan suatu situasi, dimana, kapan
ia harus berperan sebagai top dog dan kapan ia harus memainkan peran
sebagai under dog.
c. Saat ia bermain peran dalam teknik kursi kosong, siswa diminta agar
benar-benar memainkan perannya sesuai dengan kondisi sebenarnya
(serius). Contoh saat ia senang ia harus dapat mengungkapkan
kegembiraannya tersebut begitu sebaliknya saat ia sedang sedih ia
harus dapat mengungkapkan perasaannya tersebut. Dalam hal ini siswa
perlu secara sungguh-sungguh memperlihatkan bagaimana keadaan
optimis dan pesimisnya akan masalah cita-citanya.
d. Setelah permainan peran berakhir siswa diminta untuk mendignosis
akan perasaan-perasaan yang dialaminya.
e. Mengevaluasi seberapa evektif akan keberhasilan dalam
pengungkapan perasaan siswa.

PERPOSTUR yang diharapkan berkaitan dengan AKURS

Unsur AKURSnya adalah :


1) Acuan : mendapatkan beberapa acuan mengenai permasalahan yang
dialami dan langkah yang dapat dilakukan.
2) Kompetensi : kompetensi yang terwujud dalam perilaku KES yang
dimaksudkan
3) Usaha : siswa mampu mengembangkan usaha atau kegiatan untuk
terwujudnya perilaku KES
4) Rasa : sisiwa merasa senang, lega, terbebas dari beban dan kompetensi
dan usaha yang dikuasai hendaknya dilaksanakan
5) Sungguh-sungguh : sungguh-sungguh untuk melaksanakan kontrak dari
proses konseling yang sudah diberikan.

Anda mungkin juga menyukai