Anda di halaman 1dari 30

Lampiran 1.

Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Subzona

A. Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Subzona Kawasan Lindung

NO ZONA KODE DEFINISI FUNGSI PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

1. hutan lindung HL peruntukan ruang memelihara dan terjaga dan kawasan hutan dengan faktor- mengacu pada
yang merupakan mewujudkan terwujudnya faktor kelas lereng, jenis tanah Permen PU No.
bagian dari kawasan kelestarian fungsi kelestarian fungsi dan intensitas hujan setelah 17/PRT/M/2009
lindung yang hutan lindung dan hutan lindung dan masing-masing dikalikan tentang
mempunyai fungsi mencegah timbulnya tidak adanya dengan angka penimbang Pedoman
pokok sebagai kerusakan hutan kerusakan hutan mempunyai jumlah nilai (skor) Penyusunan
perlindungan sistem meningkatkan fungsi meningkatnya fungsi 175 (seratus tujuh puluh lima) RTRW Kota
penyangga hutan lindung hutan lindung atau lebih
kehidupan untuk terhadap tanah, air, terhadap tanah, air, kawasan hutan yang
mengatur tata air, iklim, tumbuhan, dan iklim, tumbuhan, dan mempunyai lereng lapangan 40
mencegah banjir, satwa satwa % (empat puluh persen) atau
mengendalikan erosi, lebih dan/atau kawasan hutan
mencegah intrusi air yang mempunyai ketinggian
laut, dan memelihara 2000 (dua ribu) meter atau lebih
kesuburan tanah di atas permukaan laut
kawasan bercurah hujan yang
tinggi, berstruktur tanah yang
mudah meresapkan air dan
mempunyai geomorfologi yang
mampu meresapkan air hujan
secara besar-besaran

2. perlindungan PB peruntukan ruang meresapkan air hujan terserapnya air hujan kawasan yang mempunyai mengacu pada
terhadap yang merupakan sehingga dapat sehingga menjadi kemampuan tinggi untuk Permen PU No.
kawasan bagian dari kawasan menjadi tempat tempat pengisian air meresapkan air hujan sebagai 17/PRT/M/2009
bawahannya lindung yang pengisian air bumi bumi (akuifer) yang pengontrol tata air permukaan. tentang
mempunyai fungsi (akuifer) yang berguna berguna sebagai Pedoman
pokok sebagai sebagai sumber air sumber air Penyusunan
perlindungan RTRW Kota

L1-1
NO ZONA KODE DEFINISI FUNGSI PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
terhadap kawasan di
bawahannya meliputi
kawasan gambut dan
kawasan resapan air

3. perlindungan PS peruntukan ruang terjaganya sempadan pantai adalah daratan mengacu pada
setempat yang merupakan kelestarian fungsi sepanjang tepian yang lebarnya Permen PU No.
bagian dari kawasan pantai, waduk, dan proporsional dengan bentuk dan 17/PRT/M/2009
lindung yang sungai kondisi fisik pantai, minimal 100 tentang
mempunyai fungsi terjaganya kawasan (seratus) meter dari titik pasang Pedoman
pokok sebagai dari aktifitas manusia tertinggi ke arah darat Penyusunan
perlindungan sempadan waduk daratan RTRW Kota
terhadap sempadan sepanjang tepian danau yang
pantai, sempadan lebarnya proporsional dengan
sungai, kawasan bentuk dan kondisi fisik
sekitar danau atau danau/waduk antara 50 (lima
waduk, dan kawasan puluh)- 100 (seratus) meter dari
sekitar mata air titik pasang tertinggi ke arah
darat
sempadan sungai
i. garis sempadan sungai
bertanggul ditetapkan dengan
batas lebar paling sedikit 5
(lima) meter di sebelah luar
sepanjang kaki tanggul
ii. garis sempadan sungai tidak
bertanggul ditetapkan
berdasarkan pertimbangan
teknis dan sosial ekonomis
oleh pejabat yang berwenang
iii. garis sempadan sungai yang
bertanggul dan tidak
bertanggul yang berada di
wilayah perkotaan dan
sepanjang jalan ditetapkan
tersendiri oleh pejabat yang
berwenang

L1-2
NO ZONA KODE DEFINISI FUNGSI PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

4. ruang terbuka RTH area memanjang/jalur menjaga ketersediaan terjaganya dialokasikan pada pada pusat- mengacu pada
hijau dan atau lahan sebagai ketersediaan lahan pusat pelayanan sesuai dengan Permen PU No.
mengelompok, yang kawasan resapan air sebagai kawasan hierarki taman yang akan 17/PRT/M/2009
penggunaannya lebih menciptakan aspek resapan air direncanakan tentang
bersifat terbuka, planologis perkotaan terciptanya aspek memiliki jalan akses minimum Pedoman
tempat tumbuh melalui keseimbangan planologis perkotaan berupa jalan lingkungan (untuk Penyusunan
tanaman, baik yang antara lingkungan melalui taman lingkungan, jalan kolektor RTRW Kota dan
tumbuh tanaman alam dan lingkungan keseimbangan untuk taman kecamatan dan Permen PU No.
secara alamiah binaan yang berguna antara lingkungan taman kota) 05/PRT/M/2008
maupun yang untuk kepentingan alam dan lingkungan memperhatikan ketentuan tentang
sengaja ditanam masyarakat binaan yang berguna ketentuan yang terkait dengan Pedoman
meningkatkan untuk kepentingan perencanaan RTH perkotaan. Penyediaan dan
keserasian lingkungan masyarakat Pemanfaatan
perkotaan sebagai meningkatnya Ruang Terbuka
sarana pengaman keserasian Hijau di
lingkungan perkotaan lingkungan Kawasan
yang aman, nyaman, perkotaan sebagai Perkotaan
segar, indah, dan sarana pengaman
bersih lingkungan
perkotaan yang
aman, nyaman,
segar, indah, dan
bersih

5. suaka alam SC peruntukan ruang meningkatkan fungsi meningkatnya fungsi kawasan yang ditunjuk mengacu pada
dan cagar yang merupakan lindung terhadap lindung terhadap mempunyai keanekaragaman Permen PU No.
budaya bagian dari kawasan tanah, air, iklim, tanah, air, iklim, jenis tumbuhan dan satwa serta 17/PRT/M/2009
lindung yang memiliki tumbuhan dan satwa, tumbuhan dan tipe ekosistemnya; dan/atau tentang
ciri khas tertentu baik serta nilai budaya dan satwa, serta nilai mewakili formasi biota tertentu Pedoman
di darat maupun di sejarah bangsa budaya dan sejarah dan/atau unit-unit penyusunnya Penyusunan
perairan yang mempertahankan bangsa mempunyai kondisi alam, baik RTRW Kota
mempunyai fungsi keanekaragaman terjaganya biota maupun fisiknya yang
pokok sebagai hayati, satwa, tipe keanekaragaman masih asli dan tidak atau belum
kawasan pengawetan ekosistem dan hayati, satwa, tipe diganggu manusia dan/atau
keragaman jenis keunikan alam ekosistem dan mempunyai luas dan bentuk
tumbuhan, satwa dan keunikan alam tertentu agar menunjang

L1-3
NO ZONA KODE DEFINISI FUNGSI PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
ekosistemnya beserta pengelolaan yang efektif dengan
nilai budaya dan daerah penyangga yang cukup
sejarah bangsa luas
mempunyai ciri khas dan dapat
merupakan satu-satunya contoh
di suatu daerah serta
keberadaannya memerlukan
observasi

6. rawan RB peruntukan ruang menetapkan zona tidak adanya lokasi yang berdekatan dengan mengacu pada
bencana alam yang merupakan yang tidak boleh pembangunan, sumber-sumber bencana (tebing Permen PU No.
bagian dari kawasan dijadikan sebagai apabila risiko tinggi, laut, bantaran sungai, 17/PRT/M/2009
lindung yang memiliki lokasi pembangunan, bencana cukup gunung berapi, daerah sesar tentang
ciri khas tertentu baik apabila risiko bencana tinggi gempa) yang memiliki tingkat Pedoman
di darat maupun di cukup tinggi. terlaksananya resiko kecil, sedang, hingga Penyusunan
perairan yang sering pencegahan dan pencegahan dan tinggi bagi manusia untuk RTRW Kota dan
atau berpotensi penanganan secara penanganan secara menyelamatkan diri pada saat Permen PU
tinggi mengalami serius dalam bencana serius dalam bencana terjadi no.21/PRT/M/20
tanah longsor, alam bencana alam 07 tentang
gelombang meminimalkan korban terminimalisasinya Pedoman
pasang/tsunami, jiwa akibat bencana jumlah korban jiwa Penataan Ruang
banjir, letusan alam akibat bencana alam Kawasan
gunung berapi, dan Bencana
gempa bumi Gunung Merapi
dan Kawasan
Rawan Gempa
Bumi

L1-4
B. Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Subzona Kawasan Budi daya

NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

I. ZONA PERUMAHAN

Definisi:
Peruntukan ruang yang terdiri atas kelompok rumah tinggal yang mewadahi kehidupan dan penghidupan masyarakat yang dilengkapi dengan fasilitasnya.

Tujuan penetapan:
menyediakan lahan untuk pengembangan hunian dengan kepadatan yang bervariasi;
mengakomodasi bermacam tipe hunian dalam rangka mendorong penyediaan hunian bagi semua lapisan masyarakat; dan
merefleksikan pola-pola pengembangan yang diinginkan masyarakat pada lingkungan-lingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang, sesuai
kebutuhannya dapat termasuk penyediaan ruang hunian seperti rumah singgah, rumah sosial, rumah sederhana sehat, lingkungan kampung dan perumahan
adat/tradisional

1. rumah R-1 peruntukan ruang menyediakan zona untuk tersedianya unit zona dengan wilayah perencanaan
kepadatan yang merupakan pembangunan unit hunian hunian dengan tingkat yang memiliki kepadatan bangunan
sangat tinggi bagian dari kawasan dengan tingkat kepadatan kepadatan sangat diatas 1000 (seribu) rumah/hektar
budi daya sangat tinggi. Dalam tinggi
difungsikan untuk pembangunan rumah
tempat tinggal atau secara vertikal dengan
hunian dengan kepadatan sangat tinggi
perbandingan yang berlaku kepemilikan
sangat besar antara berdasarkan strata title,
jumlah bangunan dimana setiap pemilik unit
rumah dengan luas hunian memiliki hak
lahan menggunakan bagian
bersama, benda bersama
dan tanah bersama dan
kewajiban yang sama
dalam menyediakan
fasilitas lingkungan di
dalam satuan
perpetakannya
(apartemen/rumah susun)

L1-5
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

2. rumah R-2 peruntukan ruang menyediakan zona untuk tersedianya unit hunian zona dengan wilayah perencanaan
kepadatan yang merupakan pembangunan unit hunian dengan tingkat kepadatan yang memiliki kepadatan bangunan
tinggi bagian dari kawasan dengan tingkat kepadatan tinggi 100 (seratus)-1000 (seribu)
budi daya tinggi rumah/hektar
difungsikan untuk
tempat tinggal atau
hunian dengan
perbandingan yang
besar antara jumlah
bangunan rumah
dengan luas lahan

3. rumah R-3 peruntukan ruang menyediakan zona untuk tersedianya unit hunian zona dengan wilayah perencanaan
kepadatan yang merupakan pembangunan unit hunian dengan tingkat kepadatan yang memiliki kepadatan bangunan
sedang bagian dari kawasan dengan tingkat kepadatan sedang 40 (empat puluh)-100 (seratus)
budi daya sedang rumah/hektar
difungsikan untuk
tempat tinggal atau
hunian dengan
perbandingan yang
hampir seimbang
antara jumlah
bangunan rumah
dengan luas lahan

4. rumah R-4 peruntukan ruang bertujuan menyediakan tersedianya unit hunian zona dengan wilayah perencanaan
kepadatan yang merupakan zona untuk pembangunan dengan tingkat kepadatan yang memiliki kepadatan bangunan
rendah bagian dari kawasan unit hunian dengan rendah dibawah 10 (sepuluh)-40 (empat
budi daya tingkat kepadatan rendah puluh) rumah/hektar
difungsikan untuk
tempat tinggal atau
hunian dengan
perbandingan yang
kecil antara jumlah
bangunan rumah
dengan luas lahan

L1-6
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

5. rumah R-5 peruntukan ruang menyediakan zona untuk tersedianya unit hunian zona dengan wilayah perencanaan
kepadatan yang merupakan pembangunan unit hunian dengan tingkat kepadatan yang memiliki kepadatan bangunan
sangat rendah bagian dari kawasan dengan tingkat kepadatan sangat rendah dibawah 10 (sepuluh) rumah/hektar
budi daya sangat rendah
difungsikan untuk
tempat tinggal atau
hunian dengan
perbandingan yang
sangat kecil antara
jumlah bangunan
rumah dengan luas
lahan

II. ZONA PERDAGANGAN DAN JASA

Definisi:
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya difungsikan untuk pengembangan kegiatan usaha yang bersifat komersial, tempat bekerja, tempat
berusaha, serta tempat hiburan dan rekreasi, serta fasilitas umum/sosial pendukungnya.

Tujuan penetapan:
menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja dalam wadah berupa perkantoran, pertokoan, jasa, rekreasi dan pelayanan masyarakat;
menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana-sarana penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan
pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya; dan
menyediakan ruang yang cukup bagi sarana-sarana umum, terutama untuk melayani kegiatan-kegiatan produksi dan distribusi, yang diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah.

6. tunggal K-1 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: lingkungan dengan tingkat
yang merupakan untuk: menampung tenaga kepadatan tinggi, sedang, dan
bagian dari kawasan menampung tenaga kerja, pertokoan, jasa, rendah dan akan diatur lebih
budi daya kerja, pertokoan, jasa, rekreasi, dan lanjut di dalam peraturan
difungsikan untuk rekreasi, dan pelayanan masyarakat zonasi
pengembangan pelayanan Masyarakat menyediakan fasilitas lingkungan yang diarahkan
kelompok kegiatan menyediakan fasilitas pelayanan untuk membentuk karakter
perdagangan pelayanan perdagangan dan jasa ruang kota melalui

L1-7
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
dan/atau jasa, perdagangan dan jasa yang dibutuhkan pengembangan bangunan
tempat bekerja, yang dibutuhkan masyarakat dalam bangunan tunggal
tempat berusaha, masyarakat dalam skala pelayanan skala pelayanan perdagangan
tempat hiburan dan skala pelayanan regional dan kota dan jasa yang direncanakan
rekreasi dengan regional dan kota membentuk karakter adalah tingkat nasional,
skala pelayanan membentuk karakter ruang kota melalui regional, dan kota
regional yang ruang kota melalui pengembangan jalan akses minimum adalah
dikembangkan dalam pengembangan bangunan jalan kolektor
bentuk tunggal bangunan perdagangan dan jasa tidak berbatasan langsung
secara horisontal perdagangdan dan dalam bentuk tunggal dengan perumahan penduduk
maupun vertikal jasa dalam bentuk
tunggal

7. kopel K-2 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: lingkungan dengan tingkat
yang merupakan untuk: menampung tenaga kepadatan rendah sampai
bagian dari kawasan menampung tenaga kerja, pertokoan, jasa, sedang
budi daya kerja, pertokoan, jasa, rekreasi, dan skala pelayanan perdagangan
difungsikan untuk rekreasi, dan pelayanan masyarakat dan jasa yang direncanakan
pengembangan pelayanan masyarakat menyediakan fasilitas adalah tingkat regional, kota,
kelompok kegiatan menyediakan fasilitas pelayanan dan lokal
perdagangan pelayanan perdagangan dan jasa jalan akses minimum adalah
dan/atau jasa, perdagangan dan jasa yang dibutuhkan jalan kolektor
tempat bekerja , yang dibutuhkan masyarakat dalam sebagai bagian dari fasilitas
tempat berusaha, masyarakat dalam skala pelayanan kota perumahan dan dapat
tempat hiburan dan skala pelayanan kota dan lokal berbatasan langsung dengan
rekreasi dengan dan lokal membentuk karakter perumahan penduduk
skala pelayanan membetuk karakter ruang kota melalui
regional berupa ruang kota melalui pengembangan
bangunan tunggal pengembangan bangunan
dengan atap bangunan perdagangan dan jasa
menyambung untuk perdagangan dan jasa dalam bentuk
2 (dua) dalam bentuk bangunan kopel
unit toko/tempat bangunan kopel
usaha.

L1-8
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

8. deret K-3 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: lingkungan dengan tingkat
yang merupakan untuk: menampung tenaga kepadatan sedang sampai
bagian dari kawasan menampung tenaga kerja, pertokoan, jasa, tinggi.
budi daya kerja, pertokoan, jasa, rekreasi, dan skala pelayanan perdagangan
difungsikan untuk rekreasi, dan pelayanan masyarakat dan jasa yang direncanakan
pengembangan pelayanan masyarakat menyediakan fasilitas adalah tingkat regional, kota,
kelompok kegiatan menyediakan fasilitas pelayanan dan lokal
perdagangan pelayanan perdagangan dan jasa jalan akses minimum adalah
dan/atau jasa, perdagangan dan jasa yang dibutuhkan jalan kolektor
tempat bekerja, yang dibutuhkan masyarakat dalam sebagai bagian dari fasilitas
tempat berusaha, masyarakat dalam skala pelayanan kota perumahan dan dapat
tempat hiburan dan skala pelayanan kota dan lokal berbatasan langsung dengan
rekreasi dengan dan lokal membentuk karakter perumahan penduduk
skala pelayanan membetuk karakter ruang kota melalui
regional yang ruang kota melalui pengembangan
dikembangkan dalam pengembangan bangunan
bentuk deret bangunan perdagangan dan jasa
perdagangan dan jasa dalam bentuk
dalam bentuk bangunan tunggal
bangunan tunggal

L1-9
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

III. ZONA PERKANTORAN

Definisi:
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya difungsikan untuk pengembangan kegiatan pelayanan pemerintahan dan tempat bekerja/berusaha,
tempat berusaha, dilengkapi dengan fasilitas umum/sosial pendukungnya.

Tujuan penetapan :
menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja dalam wadah berupa perkantoran, pemerintah dan/atau swasta;
menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana-sarana penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan
pengembangan kegiatan perkantoran yang produktif sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya; dan
menyediakan ruang yang cukup bagi sarana-sarana umum, terutama untuk melayani kegiatan-kegiatan perkantoran, yang diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah.

9. pemerintah KT-1 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: kantor pemerintahan baik
yang merupakan untuk: pengembangan tingkat pusat maupun daerah
bagian dari kawasan pengembangan kegiatan pelayanan (provinsi, kota/kabupaten,
budi daya kegiatan pelayanan pemerintahan dan kecamatan, kelurahan)
difungsikan untuk pemerintahan dan pertahanan serta kantor atau instalasi hankam
pengembangan pertahanan serta keamanan sesuai termasuk tempat latihan baik
kegiatan keamanan sesuai dengan kebutuhan pada tingkatan nasional,
pemerintahan dan dengan kebutuhan dan daya dukung Kodam, Korem, Koramil, Polda,
pelayanan dan daya dukung untuk menjamin Polwil, Polsek, dan sebagainya
masyarakat untuk menjamin pelayanan pada untuk pemerintah tingkat pusat,
pelayanan pada masyarakat provinsi dan kota aksesibilitas
masyarakat menjamin kegiatan minimum adalah jalan kolektor
menjamin kegiatan pemerintahan, untuk pemerintah tingkat
pemerintahan, pertahanan dan kecamatan dan dibawahnya
pertahanan dan keamanan yang aksesibilitas minimum adalah
keamanan yang berkualitas tinggi, dan jalan lingkungan utama
berkualitas tinggi, dan melindungi
melindungi penggunaan lahan
penggunaan lahan untuk
untuk pemerintahan, pemerintahan,serta
serta pertahanan dan pertahanan dan
keamanan keamanan

L1-10
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

10. swasta KT-2 peruntukan ruang menyediakan ruang untuk tersedianya ruang untuk lingkungan dengan tingkat
yang merupakan menampung tenaga kerja menampung tenaga kerja kepadatan tinggi, sedang, dan
bagian dari kawasan di sektor jasa komersial, di sektor jasa komersial, rendah dan akan diatur lebih
budi daya rekreasi, dan sebagai rekreasi, dan sebagai lanjut didalam peraturan zonasi
difungsikan untuk bagian dari pelayanan bagian dari pelayanan lingkungan yang diarahkan
pengembangan kebutuhan masyarakat kebutuhan masyarakat untuk membentuk karakter
kelompok kegiatan tuang kota melalui
perkantoran swasta, pengembangan bangunan
jasa, tempat bekerja, bangunan tunggal
tempat berusaha skala pelayanan yang
dengan fasilitasnya direncanakan adalah tingkat
yang dikembangkan nasional dan regional dan kota
dengan bentuk jalan akses minimum adalah
tunggal /renggang jalan kolektor
secara horizontal tidak berbatasan langsung
maupun vertikal dengan perumahan penduduk

IV. ZONA INDUSTRI

Definisi:
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Tujuan penetapan:
menyediakan ruang bagi kegiatan-kegiatan produksi suatu barang yang mempunyai nilai lebih untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan yang berkaitan dengan lapangan kerja perekonomian lainnya; dan
memberikan kemudahan pertumbuhan industri baru dengan mengendalikan pemanfaatan ruang lainnya, untuk menjaga keserasian lingkungan sehingga mobilitas
antar ruang tetap terjamin serta terkendalinya kualitas lingkungan.

11. industri kimia I-1 zona industri yang pengelolaan kegiatan terkelolanya kegiatan dikembangkan pada
dasar mengolah bahan industri yang industri secara lingkungan dengan tingkat
mentah menjadi dilakukan secara terpadu kepadatan rendah
bahan baku serta terpadu dengan tersedianya fasilitas- tidak berada maupun
memiliki proses kimia penyediaan fasilitas- fasilitas bersama berbatasan langsung dengan

L1-11
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
yang menghasilkan fasilitas bersama, keselamatan kerja zona perumahan
produk zat kimia sehingga para maupun bangunan penentuan lokasi industri
dasar, seperti asam pengguna dapat termonitor dengan dilakukan dengan
sulfat (H2SO4) dan bekerja secara efisien baik memperhatikan rencana
ammonia (NH3), dan pengawasan transportasi yang berhubungan
seperti, Industri terhadap dengan simpul bahan baku
kertas, semen, obat- keselamatan kerja industri dan simpul-simpul
obatan, pupuk, kaca, maupun bangunan pemasaran hasil produksi yang
dan lain-lain dapat termonitor merupakan bagian dari
dengan baik rencana umum jaringan
transportasi yang tertuang di
dalam rencana tata ruang
maupun rencana induk
transportasi
memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-
undangan terkait dengan
pengembangan lahan industri

12. industri mesin I-2 zona industri bahan menyediakan ruang tersedianya ruang dikembangkan pada
dan logam logam dan produk untuk pengembangan untuk pengembangan lingkungan dengan tingkat
dasar dasar yang industri mesin dan industri mesin dan kepadatan rendah
menghasilkan bahan logam dasar beserta logam dasar beserta penentuan lokasi industri
baku dan bahan fasilitas pelengkapnya fasilitas pelengkapnya dilakukan dengan
setengah jadi, seperti yang membutuhkan yang membutuhkan memperhatikan rencana
industri peralatan lahan luas yang ditata lahan luas yang ditata tranportasi yang berhubungan
listrik, mesin, besi secara horizontal secara horizontal dengan simpul bahan baku
beton, pipa baja, industri dan simpul-simpul
kendaraan bermotor, pemasaran hasil produksi yang
pesawat terbang, merupakan bagian dari
dan lain-lain rencana umum jaringan
transportasi yang tertuang di
dalam rencana tata ruang
maupun rencana induk
transportasi
memperhatikan kepadatan lalu
lintas dan kapasitas jalan di

L1-12
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
sekitar kawasan industri
tidak berada maupun
berbatasan langsung dengan
zona perumahan
memperhatikan penanganan
limbah industri
memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-
undangan terkait dengan
pengembangan lahan industri

13. industri kecil I-3 zona industri dengan menyediakan ruang tersedianya ruang dikembangkan pada
modal kecil dan untuk untuk industri- untuk untuk industri- lingkungan dengan tingkat
tenaga kerja yang industri kecil yang industri kecil yang kepadatan rendah sampai
sedikit dengan mengakomodasi mengakomodasi sedang
peralatan sederhana. kegiatan industri kegiatan industri skala penentuan lokasi industri
biasanya merupakan skala kecil yang ditata kecil dilakukan dengan
industri yang dalam perpetakan terfasilitasinya memperhatikan keserasian
dikerjakan per orang kecil dengan lantai masyarakat luas dengan lingkungan sekitar
atau rumah tangga, dua sampai empat untuk berusaha pada serta kebutuhannya
seperti industri roti, lapis, sehingga bangunan industri memperhatikan kepadatan lalu
kompor minyak, memungkinkan yang berdekatan lintas dan kapasitas jalan di
makanan ringan, masyarakat luas dengan rumah sekitar industri
minyak goreng curah berusaha pada tinggalnya dapat dikembangkan di zona
dan lain-lain bangunan industri perumahan selama tidak
yang berdekatan mengganggu aspek lingkungan
dengan rumah memperhatikan penanganan
tinggalnya limbah industri
berada di dalam bangunan
deret atau perpetakan
disediakan lahan untuk
bongkar muat barang hasil
industri sehingga tidak
mengganggu arus lalu lintas
sekitar pemukiman
memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-

L1-13
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
undangan terkait dengan
pengembangan lahan industri

14. aneka industri I-4 industri yang menyediakan tersedianya ruangan dikembangkan pada
menghasilkan ruangan bagi bagi kegiatan- lingkungan dengan tingkat
beragam kebutuhan kegiatan-kegiatan kegiatan industri yang kepadatan rendah sampai
konsumen industri yang beragam untuk sedang
dibedakan ke dalam beragam untuk memenuhi penentuan lokasi industri
4 golongan, yaitu: memenuhi permintaan pasar dilakukan dengan
1. aneka pengolahan permintaan pasar meningkatnya memperhatikan rencana
pangan yang serta meningkatkan keseimbangan antara transportasi yang berhubungan
menghasilkan keseimbangan antara penggunaan lahan dengan simpul bahan baku
kebutuhan pokok penggunaan lahan secara ekonomis industri dan simpul-simpul
di bidang pangan secara ekonomis dan meningkatnya pemasaran hasil produksi yang
seperti garam, mendorong pertumbuhan merupakan bagian dari
gula, margarine, pertumbuhan lapangan kerja rencana umum jaringan
minyak goreng, lapangan kerja transportasi yang tertuang di
rokok, susu, dalam rencana tata ruang
tepung terigu maupun rencana induk
2. aneka pengolahan transportasi
sandang yang memperhatikan kepadatan lalu
menghasilkan lintas dan kapasitas jalan di
kebutuhan sekitar industri
sandang, seperti disediakan lahan untuk
bahan tenun, bongkar muat barang hasil
tekstil, industri kulit industri sehingga tidak
dan pakaian jadi mengganggu arus lalu lintas
3. aneka kimia dan sekitar pemukiman
serat yang
mengolah bahan
baku melalui
proses kimia
sehingga menjadi
barang jadi yang
dapat
dimanfaatkan,
seperti ban

L1-14
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
kendaraan, pipa
paralon, pasta gigi,
sabun cuci, dan
korek api
4. aneka bahan
bangunan yang
mengolah aneka
bahan bangunan,
seperti industri
kayu, keramik,
kaca dan marmer

V. ZONA SARANA PELAYANAN UMUM

Definisi:
Peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menampung fungsi kegiatan yang berupa pendidikan, kesehatan, peribadatan, sosial budaya, olahraga dan rekreasi, dengan
fasilitasnya yang dikembangkan dalam bentuk tunggal/ renggang, deret/rapat dengan skala pelayanan yang ditetapkan dalam RTRWK.

Tujuan penetapan:
menyediakan ruang untuk pengembangan kegiatan kegiatan pendidikan, kesehatan, peribadatan, sosial budaya, olahraga dan rekreasi, dengan fasilitasnya dalam
upaya memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan jumlah penduduk yang dilayani dan skala pelayanan fasilitas yang akan dikembangkan;
menentukan pusat-pusat pelayanan lingkungan sesuai dengan skala pelayanan sebagaimana tertuang di dalam RTRWK; dan
mengatur hierarki pusat pusat pelayanan sesuai dengan RTRWK.

15. pendidikan SPU-1 peruntukan ruang penyediaan sarana dalam merencanakan penempatan sarana pendidikan ketentuan teknis
yang merupakan pendidikan adalah sarana pendidikan harus dasar dan sarana pendidikan merujuk pada
bagian dari kawasan untuk melayani setiap memperhatikan: menengah disesuaikan dengan SNI 03-1733-
budi daya yang unit administrasi berapa jumlah anak ketentuan jarak jangkau 2004 Tentang
dikembangkan untuk pemerintahan baik yang memerlukan maksimum dari permukiman Tata Cara
sarana pendidikan yang informal (RT, fasilitas ini pada area serta menjadi orientasi Perencanaan
dasar sampai RW) maupun yang perencanaan; pelayanan lingkungan untuk Lingkungan
dengan pendidikan formal (Kelurahan, optimasi daya sarana pendidikan dasar dan Perumahan di
tinggi, pendidikan Kecamatan), dan tampung dengan satu menengah Perkotaan
formal dan informal, bukan didasarkan shift; jumlah sarana pendidikan

L1-15
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
serta dikembangkan semata-mata pada effisiensi dan dasar dan menengah dalam
secara horizontal jumlah penduduk efektifitas satu wilayah disesuaikan
dan vertikal yang akan dilayani kemungkinan dengan jumlah penduduk
oleh sarana tersebut. pemakaian ruang minimum yang terlayani.
belajar secara sarana pendidikan tinggi pada
terpadu; lingkungan padat minimum
pemakaian sarana dengan aksesibilitas jalan
dan prasarana kolektor dan dikembangkan
pendukung; secara vertikal, perletakan tidak
keserasian dan boleh berbatasan langsung
keselarasan dengan dengan perumahan
konteks setempat sarana pendidikan formal
terutama dengan meliputi sekolah dasar, sekolah
berbagai jenis sarana menengah pertama, sekolah
lingkungan lainnya. menengah umum dan
pendidikan tinggi serta akademi
sarana pendidikan informal
meliputi kursus pendidikan dan
perpustakaan tingkat
kelurahan, perpustakaan sub-
wilayah dan perpustakaan
wilayah dikembangkan sesuai
dengan jumlah penduduk
minimum penduduk terlayani

16. transportasi SPU-2 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang memperhatikan kebijakan ketentuan teknis
yang merupakan untuk pengembangan untuk pengembangan sistem transportasi nasional merujuk pada
bagian dari kawasan fungsi transportasi fungsi transportasi memperhatikan kebijakan SNI 03-1733-
budi daya yang udara, jalan raya, udara, jalan raya, pemerintah yang menunjang 2004 Tentang
dikembangkan untuk kereta api, laut, kereta api, laut, pusat pertumbuhan ekonomi; Tata Cara
manampung fungsi sungai, dan danau sungai, dan danau memperhatikan ketersediaan Perencanaan
transportasi dalam menetapkan kriteria kriteria penyediaan lahan sesuai dengan Lingkungan
upaya untuk pengembangan zona jaringan sirkulasi kebutuhan pelayanan Perumahan di
mendukung transportasi kendaraan pribadi transportasi yang akan Perkotaan
kebijakan lingkungan dan umum berikut dikembangkan serta sarana
pengembangan perumahan terminal/ tempat pergantian moda angkutan
sistem transportasi direkomendasikan pemberhentian aksesibilitas yang

L1-16
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
yang tertuang untuk dilalui sarana disusun berdasarkan menghubungkan antar lokasi
didalam rencana tata jaringan transportasi penggolongan jalan kegiatan transportasi minimal
ruang yang meliputi lokal atau memiliki kriteria yang harus jalan kolektor
transportasi darat, akses yang tidak dipenuhi pada tidak berbatasan langsung
udara, dan perairan terlampau jauh perencanaan jalur dengan zona perumahan
(maksimal 1 km) pedestrian adalah area pusat kegiatan pada unit
menuju sarana asas keterkaitan/ kelurahan (30.000 penduduk)
transportasi tersebut. keterhubungan, azas sekurang-kurangnya harus ada
kemudahan tempat pemberhentian
pencapaian, azas kendaraan umum antar
keselamatan/keaman lingkungan dan juga
an dan atraktif), azas pangkalan-pangkalan
kenyamanan, dan kendaraan yang dapat
azas kejelasan / langsung membawa
kemudahan penumpang ke daerah
pengenalan perumahan, misalnya
Luas lahan parkir pangkalan becak, bajaj, ojek,
bruto di lingkungan dan sejenisnya; dan
zona perumahan area pusat kegiatan pada unit
adalah tiga persen kecamatan (120.000
dari luas daerah yang penduduk) sekurang-
dilayani kurangnya harus ada
standar besaran pangkalan kendaraan umum
lahan parkir untuk jenis angkutan kecil yang dapat
zona perdagangan meneruskan penumpang ke
dan jasa adalah pusat-pusat kegiatan atau ke
setiap luas 60 (enam pusat-pusat lingkungan hunian
2
puluh) m terdapat 1 dengan catatan tidak
(satu) lot parkir mobil menerobos daerah perumahan
standar besaran dan tidak mangkal di pusat
lahan parkir untuk lingkungan. Luas pangkalan
zona perkantoran oplet / angkot ini sekurang-
adalah setiap luas kurangnya 500 m2.
100 (seratus) m2 jalur pejalan kaki diletakkan
terdapat 1 (satu) lot menyatu secara bersisian
parkir mobil dengan jalur jalan pada kedua
penyediaan sisi jalan pada area daerah

L1-17
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
kebutuhan terminal milik jalan / damija
wilayah adalah dalam kondisi tertentu, jika
sekurang-kurangnya memang terpaksa jalur
memiliki luas layanan pedestrian ini dapat hanya
2.000 (dua ribu) m2 pada satu sisi saja
permukaan perkerasan jalur
pejalan kaki secara umum
terbuat dari bahan anti slip
perkerasan jalur pejalan kaki ini
harus menerus dan tidak
terputus terutama ketika
menemui titik-titik konflik antara
jalur pejalan kaki dengan moda
transportasi lain seperti jalur
masuk kapling, halte, dan lain
sebagainya
penyelesaian pada titik-titik
konflik ini harus diselesaikan
dengan pendekatan
kenyamanan sirkulasi pejalan
kaki sebagai prioritas utamanya
lebar jalur untuk pejalan kaki
saja minimal 1,2 (satu koma
dua) meter
kemiringan jalur pedestrian
(trotoar) memiliki rasio 1:2
tata hijau pada sisi jalur
pedestrian mutlak diperlukan
sebagai elemen pembatas dan
pengaman (barrier) bagi
pejalan kaki, sebagai peneduh
yang memberi kenyamanan,
serta turut membentuk karakter
wajah jalan dari koridor jalan
secara keseluruhan
pembatas fisik lain yang
bersifat ringan, seperti

L1-18
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
penggunaan bollards
diperlukan sebagai elemen
pengaman dan pembatas
antara sirkulasi manusia
pejalan kaki dengan sirkulasi
kendaraan
harus dihindari bentukan jalur
pejalan kaki yang membentuk
labirin yang tertutup dan
terisolasi dengan lingkungan
sekitarnya karena dapat
memicu terjadinya kejahatan
ukuran lebar jalur pejalan kaki
sesuai dengan hirarki jalan
yang bersangkutan
luas dari lahan parkir
tergantung pada jumlah
pemilikan kendaraan, jenis
kegiatan dari pusat kegiatan
yang dilayani, dan sistem
pengelolaan parkir

17. kesehatan SPU-3 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: penempatan penyediaan ketentuan teknis
yang merupakan untuk: pengembangan fasilitas kesehatan akan merujuk pada
bagian dari kawasan pengembangan kelompok kegiatan mempertimbangkan jangkauan SNI 03-1733-
budi daya yang kelompok kegiatan kesehatan dan radius area layanan terkait 2004 Tentang
dikembangkan untuk kesehatan dan fasilitasnya yang dengan kebutuhan dasar Tata Cara
pengembangan fasilitasnya yang hierarki dan skala sarana yang harus dipenuhi Perencanaan
sarana kesehatan hierarki dan skala pelayanannya untuk melayani pada area Lingkungan
dengan hierarki dan pelayanannya disesuaikan dengan tertentu Perumahan di
skala pelayanan disesuaikan dengan jumlah penduduk sarana kesehatan yang Perkotaan
yang disesuaikan jumlah penduduk yang terlayani dalam dikembangkan dalam satu
dengan jumlah yang terlayani dalam satu wilayah zona tersendiri adalah sarana
penduduk yang akan satu wilayah administrasi kesehatan dengan skala
dilayani yang administrasi pelayanan kebutuhan pelayanan tingkat kecamatan
dikembangkan memberikan penduduk akan atau lebih yang meliputi rumah
secara horizontal pelayanan kesehatan sarana kesehatan bersalin, laboratorium

L1-19
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
dan vertikal kesehatan kepada kesehatan, puskesmas
masyarakat, memiliki kecamatan, RS pembantu tipe
peran yang sangat C, RS wilayah tipe B, dan RS
strategis dalam tipe A
mempercepat sarana kesehatan berupa pos
peningkatan derajat kesehatan, apotik , klinik,
kesehatan praktek dokter tidak
masyarakat sekaligus dikembangkan dalam satu
untuk mengendalikan zona terpisah dan akan diatur
pertumbuhan lebih lanjut dalam peraturan
penduduk zonasi
rumah sakit dikembangkan
dengan dengan jalan akses
minimum jalan kolektor,
perletakan tidak boleh
berbatasan langsung dengan
perumahan
puskesmas dikembangkan
dengan jalan akses minimum
jalan lingkungan utama
mengacu pada ketentuan-
ketentuan lain yang berlaku
dalam pengembangan sarana
kesehatan

18. olahraga SPU-4 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: sarana olahraga yang ketentuan teknis
yang merupakan untuk: pengembangan dikembangkan dalam satu merujuk pada
bagian dari kawasan pengembangan kelompok kegiatan zona tersendiri adalah sarana SNI 03-1733-
budi daya yang kelompok kegiatan sarana olahraga dan olahraga tingkat pelayanan 2004 Tentang
dikembangkan untuk sarana olahraga dan fasilitasnya yang kecamatan yang meliputi Tata Cara
menampung sarana fasilitasnya yang hierarki dan skala gedung olahraga, kolam Perencanaan
olahraga baik dalam hierarki dan skala pelayanannya renang, gelanggang olahraga, Lingkungan
bentuk terbuka pelayanannya disesuaikan dengan stadion mini Perumahan di
maupun tertutup disesuaikan dengan jumlah penduduk sarana olahraga dengan skala Perkotaan
sesuai dengan jumlah penduduk yang terlayani dalam pelayanan lebih rendah dari
lingkup yang terlayani dalam satu wilayah tingkat kecamatan tidak
pelayanannya satu wilayah administrasi dikembangkan dalam satu

L1-20
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
dengan hierarki dan administrasi pelayanan kebutuhan zona tersendiri namun
skala pelayanan pelayanan kebutuhan penduduk terhdap merupakan satu kesatuan
yang disesuaikan penduduk terhadap sarana olahraga dengan permukiman (bagian
dengan jumlah sarana olahraga dari fasilitas perumahan) dan
penduduk akan diatur lebih lanjut dalam
peraturan zonasi
fasilitas olahraga dengan skala
pelayanan lebih besar atau
sama dengan tingkat
kecamatan dikembangkan
dengan dengan jalan akses
minimum jalan kolektor

19. sosial budaya SPU-5 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: sarana sosial budaya yang ketentuan teknis
yang merupakan untuk: pengembangan dikembangkan dalam satu merujuk pada
bagian dari kawasan pengembangan kelompok kegiatan zona tersendiri adalah sarana SNI 03-1733-
budi daya yang kelompok kegiatan sosial budaya dan sosial budaya tingkat 2004 Tentang
dikembangkan untuk sosial budaya dan fasilitasnya yang pelayanan kecamatan atau Tata Cara
menampung sarana fasilitasnya yang hierarki dan skala lebih besar yang meliputi balai Perencanaan
sosial budaya hierarki dan skala pelayanannya warga, gedung serba guna, Lingkungan
dengan hierarki dan pelayanannya disesuaikan dengan balai latihan kerja, panti sosial, Perumahan di
skala pelayanan disesuaikan dengan jumlah penduduk gedung jumpa bakti, gedung Perkotaan
yang disesuaikan jumlah penduduk yang terlayani dalam pertemuan umum dengan
dengan jumlah yang terlayani dalam satu wilayah besaran minimum diatur di
penduduk yang satu wilayah administrasi dalam peraturan zonasi
dikembangkan administrasi pelayanan kebutuhan sarana sosial budaya dengan
secara horizontal pelayanan kebutuhan penduduk terhadap skala pelayanan lebih rendah
maupun vertikal penduduk terhadap sarana sosial budaya dari tingkat kecamatan tidak
sarana sosial budaya dikembangkan dalam satu
zona tersendiri namun
merupakan satu kesatuan
dengan permukiman (bagian
dari fasilitas perumahan) dan
akan diatur lebih lanjut dalam
peraturan zonasi
fasilitas sosial budaya dengan
skala pelayanan lebih besar

L1-21
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
atau sama dengan tingkat
kecamatan dikembangkan
dengan dengan jalan akses
minimum jalan kolektor

20. peribadatan SPU-6 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: memperkirakan populasi dan ketentuan teknis
yang merupakan untuk: mengisi kebutuhan jenis agama serta kepercayaan merujuk pada
bagian dari kawasan mengisi kebutuhan rohani yang perlu dan kemudian merencanakan SNI 03-1733-
budi daya yang rohani yang perlu yang disediakan di alokasi tanah dan lokasi 2004 Tentang
dikembangkan untuk yang disediakan di lingkungan bangunan peribadatan sesuai Tata Cara
menampung sarana lingkungan perumahan yang dengan tuntutan planologis dan Perencanaan
ibadah dengan perumahan yang direncanakan selain religius Lingkungan
hierarki dan skala direncanakan selain sesuai peraturan yang mempertimbangkan Perumahan di
pelayanan yang sesuai peraturan ditetapkan, juga pendekatan desain keruangan Perkotaan
disesuaikan dengan yang ditetapkan, juga sesuai dengan unit-unit atau kelompok
jumlah penduduk sesuai dengan keputusan lingkungan yang ada
keputusan masyarakat yang Penempatan penyediaan
masyarakat yang bersangkutan fasilitas ini akan
bersangkutan pengembangan mempertimbangkan jangkauan
pengembangan kelompok kegiatan radius area layanan terkait
kelompok kegiatan peribadatan dan dengan kebutuhan dasar
peribadatan dan fasilitasnya yang sarana yang harus dipenuhi
fasilitasnya yang hierarki dan skala untuk melayani area tertentu
hierarki dan skala pelayanannya sarana ibadat yang
pelayanannya disesuaikan dengan dikembangkan dalam satu
disesuaikan dengan jumlah penduduk zona tersendiri meliputi sarana
jumlah penduduk yang terlayani dalam ibadat tingkat pelayanan
yang terlayani dalam satu wilayah kecamatan atau lebih besar
satu wilayah administrasi sarana ibadat dengan skala
administrasi pelayanan kebutuhan pelayanan lebih rendah dari
pelayanan kebutuhan penduduk akan tingkat kecamatan tidak
penduduk akan sarana peribadatan dikembangkan dalam satu
sarana peribadatan sesuai dengan zona tersendiri namun
sesuai dengan proporsi jumlah merupakan satu kesatuan
proporsi jumlah pemeluk agama yang dengan permukiman (bagian
pemeluk agama yang dilayani dalam satu dari fasilitas perumahan) dan

L1-22
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
dilayani dalam satu wilayah akan diatur lebih lanjut dalam
wilayah peraturan zonasi
fasilitas peribadatan dengan
skala pelayanan lebih besar
atau sama dengan tingkat
kecamatan dikembangkan
dengan jalan akses minimum
jalan kolektor
mengacu pada ketentuan yang
berlaku dalam pengembangan
sarana peribadatan

VI. ZONA PERUNTUKAN LAINNYA

Definisi:
Peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menampung fungsi kegiatan di daerah tertentu berupa pertanian, pertambangan, pariwisata, dan peruntukan-peruntukan
lainnya.

Tujuan penetapan:
menyediakan ruang untuk pengembangan kegiatan-kegiatan di daerah tertentu seperti pertanian, pertambangan, pariwisata, dengan fasilitasnya dalam upaya
memenuhi lapangan pekerjaan masyarakat di daerah tersebut;
mengembangkan sektor-sektor basis tertentu agar dapat meningkatkan produktifitas daerah.

21. pertanian PL-1 peruntukan ruang peruntukan lahan untuk: tersedianya lahan untuk: peruntukan pertanian berupa:
yang dikembangkan menghasilkan bahan menghasilkan bahan ruang yang secara teknis dapat
untuk menampung pangan, palawija, pangan, palawija, digunakan untuk lahan
kegiatan yang tanaman keras, hasil tanaman keras, hasil pertanian basah (irigasi maupun
berhubungan dengan peternakan, dan hasil peternakan, dan hasil non irigasi) ataupun lahan
pengusahaan perikanan perikanan kering tanaman pangan
mengusahakan maupun palawija
tanaman tertentu, sebagai daerah sebagai daerah ruang yang apabila digunakan
pemberian makanan, resapan air hujan resapan air hujan untuk kegiatan pertanian lahan
pengkandangan, dan untuk kawasan untuk kawasan basah ataupun lahan kering
pemeliharaan hewan sekitarnya sekitarnya dapat memberikan manfaat baik
untuk pribadi atau membantu membantu ekonomi, ekologi maupun sosial

L1-23
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
tujuan komersial penyediaan lapangan penyediaan lapangan kawasan pertanian tanaman
kerja bagi masyarakat kerja bagi masyarakat lahan basah dengan irigasi
setempat setempat teknis tidak boleh
dialihfungsikan memperhatikan
ketentuan pokok tentang
perencanaan dan
penyelenggaraan budi daya
tanaman serta tata ruang dan
tata guna tanah budi daya
tanaman mengacu kepada
Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1992 tentang Sistem Budi Daya
Tanaman peruntukan
perkebunan, peternakan,
perikanan:
tidak mengganggu
permukiman penduduk terkait
dengan limbah yang
dihasilkan
pada lingkungan dengan
kepadatan rendah
memperhatikan ketentuan
pokok tentang pemakaian
tanah dan air untuk usaha
peternakan; serta penertiban
dan keseimbangan tanah untuk
ternak mengacu kepada
Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok
Peternakan dan Kesehatan
Hewan

22. pertambangan PL-2 peruntukan ruang menyediakan ruangan tersedianya ruangan ruang yang secara teknis dapat
yang dikembangkan untuk: untuk: digunakan untuk pemusatan
untuk menampung kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan kegiatan pertambangan, serta
kegiatan pertambangan dalam pertambangan dalam tidak menggangu kelestarian

L1-24
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
pertambangan bagi upaya meningkatkan upaya meningkatkan fungsi lingkungan hidup
daerah yang sedang keseimbangan antara keseimbangan antara ruang yang apabila digunakan
maupun yang akan penggunaan lahan penggunaan lahan untuk kegiatan pertambangan
segera melakukan secara ekonomis, secara ekonomis, akan memberikan manfaat
kegiatan lingkungan dan lingkungan dan secara ekonomi, sosial budaya,
pertambangan mendorong mendorong dan ekologi baik skala nasional,
golongan bahan pertumbuhan pertumbuhan regional maupun lokal
galian A, B, dan C lapangan kerja lapangan kerja memperhatikan ketentuan
memberikan memberikan pokok yang diatur di dalam
kemudahan dalam kemudahan dalam Undang-Undang No.11 Tahun
fleksibilitas bagi fleksibilitas bagi 1967 tentang Ketentuan-
pertambangan baru pertambangan baru Ketentuan Pokok
menjamin kegiatan menjamin kegiatan Pertambangan
pertambangan yang pertambangan yang
berkualitas tinggi, dan berkualitas tinggi, dan
melindungi melindungi
penggunaan lahan penggunaan lahan
untuk pertambangan untuk pertambangan
serta membatasi serta membatasi
penggunaan non penggunaan non
pertambangan pertambangan

23. pariwisata PL-3 peruntukan ruang menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: kawasan wisata yang
yang merupakan untuk: pengembangan dikembangkan di tempat
bagian dari kawasan pengembangan akomodasi pariwisata berlangsungnya atraksi budaya,
budi daya yang akomodasi pariwisata dengan kepadatan prosesi upacara adat, dan
dikembangkan untuk dengan kepadatan yang bervariasi di sekitarnya yang ditujukan untuk
mengembangkan yang bervariasi di seluruh kawasan mengakomodasi wisata dengan
kegiatan pariwisata seluruh kawasan mengakomodasi minat khusus (tengeran/landmark,
baik alam, buatan, mengakomodasi bermacam tipe cagar budaya)
maupun budaya bermacam tipe akomodasi pariwisata kawasan wisata di tempat objek
akomodasi pariwisata seperti hotel, vila, alam (gunung, sawah,
seperti hotel, vila, resort, homestay, dll pantai, laut, teIuk, lembah) dan
resort, homestay, dll. yang mendorong kawasan di sekitarnya yang
yang mendorong penyediaan ditujukan untuk mengakomodasi
penyediaan akomodasi bagi wisata minat alam yang
akomodasi bagi wisatawan memiliki kecenderungan

L1-25
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
wisatawan mendapatkan sesuatu dan
pengalaman baru yang bermanfaat
dari objek wisata alam yang
dikunjungi

VII. ZONA PERUNTUKAN KHUSUS

Definisi:
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya yang dikembangkan untuk menampung peruntukan-peruntukan khusus hankam, tempat pemrosesan
akhir (TPA), instalasi pembuangan air limbah (IPAL), dan lain-lain yang memerlukan penanganan, perencanaan sarana prasarana serta fasilitas tertentu, dan belum tentu
di semua wilayah memiliki peruntukan khusus ini.

Tujuan penetapan:
menyediakan ruang untuk pengembangan fungsi khusus hankam, TPA, dan IPAL; dan
menetapkan kriteria pengembangan zona khusus menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan.

24. pertahanan KH-1 peruntukan tanah menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: memperhatikan kebijakan
dan keamanan yang merupakan untuk: tempat kegiatan dan sistem pertahanan dan
(hankam) bagian dari kawasan tempat kegiatan dan pengembangan keamanan nasional
budi daya yang pengembangan bidang pertahanan memperhatikan kebijakan
dikembangkan untuk bidang pertahanan dan keamanan pemerintah yang menunjang
menjamin kegiatan dan keamanan negara agar dapat pusat hankam nasional
dan pengembangan negara agar dapat menjamin kondisi memperhatikan ketersediaan
bidang pertahanan menjamin kondisi negara yang kondusif lahan sesuai dengan
dan keamanan negara yang kondusif tempat pelatihan para kebutuhan bidang hankam
seperti kantor, tempat pelatihan para prajurit dan pasukan beserta prasarana dan sarana
instalasi hankam, prajurit dan pasukan hankam sebagai penunjangnya
termasuk tempat hankam sebagai garda depan negara aksesibilitas yang
latihan baik pada garda depan negara yang khusus dibina menghubungkan zona hankam
tingkat nasional, yang khusus dibina untuk menjamin adalah jalan kolektor;
Kodam, Korem, untuk menjamin keberlangsungan tidak berbatasan langsung
Koramil, dsb keberlangsungan keamanan dan dengan zona perumahan dan
keamanan dan pertahanan negara komersial
pertahanan Negara

L1-26
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

25. TPA KH-2 peruntukan tanah di menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: memperhatikan kebijakan
daratan dengan untuk: menimbun dan sistem persampahan (jalur dan
batas-batas tertentu menimbun dan mengolah segala saluran)
yang yang digunakan mengolah segala sampah yang memperhatikan ketersediaan
sebagai tempat sampah yang ditimbulkan dari lahan sesuai dengan
untuk menimbun ditimbulkan dari konsumen di suatu kebutuhan TPA serta ruang
sampah dan konsumen di suatu wilayah ruang yang diperlukan didalam
merupakan bentuk wilayah mengumpulkan operasi pembuangan akhir
terakhir perlakuan mengumpulkan timbunan sampah sampah
sampah timbunan sampah sebagai pool yang aksesibilitas yang TPA minimal
sebagai pool yang terakhir sebelum adalah jalan lokal
terakhir sebelum sampah-sampah tidak berbatasan langsung
sampah-sampah tersebut diolah lebih dengan zona perumahan ,
tersebut diolah lebih lanjut agar lingkungan zona komersial, dan zona zona
lanjut agar lingkungan tidak tercemar lainnya
tidak tercemar dapat berdekatan dengan zona
industri namun harus
berdasarkan syarat-syarat
tertentu

26. IPAL KH-3 peruntukan tanah menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: memperhatikan sistem
yang terdiri atas untuk: tempat pengolahan pembuangan air limbah
daratan dengan tempat pengolahan air limbah agar pemukiman dan industri yang
batas batas tertentu air limbah agar segera dapat diolah berlaku di suatu wilayah
yang berfungsi untuk segera dapat diolah dan tidak mencemari memperhatikan standar-
tempat pembuangan dan tidak mencemari lingkungan standar teknis sarana dan
segala macam air lingkungan pemukiman dan prasarana yang harus dipenuhi
buangan (limbah) pemukiman dan industri dalam pembangunan IPAL
yang berasal dari industri meningkatkan tidak berbatasan langsung
limbah-limbah meningkatkan kesehatan dengan zona perumahan dan
domestik, industri, kesehatan masyarakat melalui industri
maupun komersial masyarakat melalui peningkatan akses
dan lain-lainnya peningkatan akses masyarakat terhadap
masyarakat terhadap pelayanan
pelayanan pengolahan air limbah
pengolahan air limbah dengan sistem

L1-27
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
dengan sistem setempat dan sistem
setempat dan sistem terpusat
terpusat melindungi sumber-
melindungi sumber- sumber air baku bagi
sumber air baku bagi air minum dari
air minum dari pencemaran air
pencemaran air limbah pemukiman
limbah pemukiman dan industri
dan industri

VIII. ZONA PERUNTUKAN CAMPURAN

Definisi:
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya yang dikembangkan untuk menampung beberapa peruntukan fungsi dan/atau bersifat terpadu, seperti
perumahan dan perdagangan/jasa; perumahan dan perkantoran; perkantoran perdagangan/jasa.

Tujuan penetapan:
menyediakan ruang untuk pengembangan beberapa fungsi peruntukan dalam satu kesatuan lahan sehingga terwujud efisiensi lahan;
menetapkan kriteria pengembangan zona campuran yang menjamin pencapaian masyrakat atas prasarana/sarana; dan
mendukung konsep pembangunan kota kompak.

27. perumahan C-1 peruntukan lahan menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: memperhatikan kepentingan
dan budi daya yang untuk pengembangan kegiatan perumahan urban yang menuntut efisiensi
perdagangan/ terdiri atas daratan fungsi campuran kepadatan tinggi pergerakan pemilihan lokasi
jasa dengan batas perumahan dan dengan konsep mendekat ke fungsi komersial
tertentu yang perdagangan/jasa hunian vertikal dari calon penghuni yaitu
berfungsi campuran meningkatkan kegiatan komersial lokasi-lokasi di pusat kota
antara perumahan aksesibilitas yang melayani dimana nilai lahan sudah tinggi
dan masyarakat pada masyarakat pada lokasi dengan akses yang
perdagangan/jasa subzona tersebut subzona tersebut cukup tinggi diantara bangunan
terhadap fasilitas sirkulasi masyarakat berupa ketersediaan jalur
komersial baik sirkulasi vertikal pejalan kaki yang

L1-28
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN
mengoptimalkan maupun horizontal, menghubungkan antar
pemanfaatan ruang termasuk luas lobby bangunan dan
perkotaan lift, lobby utama, jalur menghubungkan subzona
masuk dan keluar, dengan tempat pemberhentian
jalur pejalan kaki kendaraan umum
antar bangunan, dan jenis kegiatan komersial yang
jalur pejalan kaki dikembangkan berkaitan
menuju dengan kebutuhan sehari-hari
pemberhentian penghuni
kendaraan umum. penyediaan lahan parkir
disesuaikan dengan standar
perparkiran

28. perumahan C-2 peruntukan lahan menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: memperhatikan kepentingan
dan budi daya yang untuk pengembangan kegiatan perumahan urban yang menuntut efisiensi
perkantoran terdiri atas daratan fungsi campuran kepadatan tinggi pergerakan pemilihan lokasi
dengan batas perumahan dan dengan konsep mendekat ke tempat bekerja
tertentu yang perdagangan/jasa hunian vertikal dari calon penghuni yaitu
berfungsi campuran meningkatkan kegiatan perkantoran lokasi-lokasi di pusat kota
antara perumahan aksesibilitas yang melayani dimana nilai lahan sudah tinggi
dan perkantoran masyarakat pada masyarakat pada lokasi dengan akses yang
subzona tersebut subzona tersebut cukup tinggi diantara bangunan
terhadap fasilitas sirkulasi masyarakat berupa ketersediaan jalur
perkantoran baik sirkulasi vertikal pejalan kaki yang
mengoptimalkan maupun horizontal, menghubungkan antar
pemanfaatan ruang termasuk luas lobby bangunan dan
perkotaan lift, lobby utama, jalur menghubungkan subzona
masuk dan keluar, dengan tempat pemberhentian
jalur pejalan kaki kendaraan umum
antar bangunan, dan penyediaan lahan parkir
jalur pejalan kaki disesuaikan dengan standar
menuju perparkiran
pemberhentian
kendaraan umum.

L1-29
NO ZONA CODE DEFINISI TUJUAN PENETAPAN KRITERIA PERFORMA KRITERIA PERENCANAAN KETERANGAN

29. perkantoran C-3 peruntukan lahan menyediakan ruang tersedianya ruang untuk: memperhatikan kepentingan
dan budi daya yang untuk pengembangan kegiatan perkantoran urban yang menuntut efisiensi
perdagangan/ terdiri atas daratan fungsi campuran dan komersial dengan pergerakan pemilihan lokasi
jasa dengan batas perkantoran dan konsep bangunan mendekat ke fungsi komersial
tertentu yang perdagangan/jasa vertikal dari calon penghuni yaitu
berfungsi campuran meningkatkan kegiatan perkantoran lokasi-lokasi di pusat kota
antara perkantoran aksesibilitas dan komersial yang dimana nilai lahan sudah tinggi
dan masyarakat pada melayani masyarakat lokasi dengan akses yang
perdagangan/jasa subzona tersebut pada subzona cukup tinggi bagi masyarakat
dan/atau masyarakat dan/atau masyarakat luas diantaranya lebar / kelas
di luar subzona di luar subzona jalan yang sesuai, ketersediaan
terhadap fasilitas tersebut transportasi umum/massal
perkantoran dan sirkulasi masyarakat yang sudah berjalan serta
perdagangan/jasa baik sirkulasi vertikal keberadaan sistem infrastruktur
mengoptimalkan maupun horizontal, kota yang memadai atau
pemanfaatan ruang termasuk luas lobby mudah dikembangkan
perkotaan lift, lobby utama, jalur penyediaan sarana pergerakan
masuk dan keluar, yang dapat menggunakan
jalur pejalan kaki konsep transit oriented
antar bangunan, dan development (TOD)
jalur pejalan kaki jenis kegiatan komersial yang
menuju dikembangkan berkaitan
pemberhentian dengan kebutuhan perkantoran
kendaraan umum. penyediaan lahan parkir
disesuaikan dengan standar
perparkiran

Catatan : uraian tujuan penetapan, kriteria performa, dan kriteria perencanaan dapat ditambahkan lebih lanjut sesuai konsensus didalam proses
penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi

L1-30

Anda mungkin juga menyukai