Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nyeri kepala merupakan keluhan pasien yang paling umum pada

tingkat pelayanan kesehatan primer maupun ruangan gawat darurat dengan

prevalensi melebihi 90% (Zaeem et al, 2016). Nyeri kepala dapat

diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu nyeri kepala primer dan nyeri

kepala sekunder. Nyeri kepala primer mencakupi nyeri kepala tipe tegang,

migrain, dan klaster (Haryani et al, 2018) yang berlaku tanpa disertai adanya

penyebab struktural organik (Nurwulandari, 2014). Nyeri kepala primer

seperti migraine dan nyeri kepala klaster yang merupakan penyebab utama

bagi pasien yang merujuk kepada spesialis saraf, dan setiap tahunnya akan

mempengaruhi 3 juta penduduk dunia (Goadsby, 2019)

Menurut Data WHO (2018), sebanyak 50-75% orang dewasa usia 18 -

65 tahun di dunia mengalami sakit kepala. 10% dari jumlah tersebut

mengalami Cephalgia dan 1,7- 4% dari populasi orang dewasa menderita

nyeri kepala selama 15 hari atau lebih setiap bulannya. Akibat yang

ditimbulkan oleh nyeri kepala yang berlebihan mengganggu aktivitas sehari-

hari (activities of daily living atau ADL), menurunkan kualitas hidup, dan

meningkatkan beban ekonomi. Seseorang dapat mengalami hambatan dalam

menjalani aktivitas bila tengah mengalami nyeri kepala (Cephalgia). (Roza et

al., 2019).
Oleh sebab itu, pentingnya dilakukan “Asuhan Keperawatan Pada

Klien Ny. A Dengan Chephalgia Di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit

Umum Daerah Dok II Jayapura” dan menyusunnya dalam bentuk Karya Tulis

Ilmiah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis merumuskan masalah

“Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. A Dengan Chepalgia Di Ruang Bedah

Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura.”

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Memperoleh gambaran tentang Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. A

Dengan Chephalgia Di Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Umum Daerah

Dok II Jayapura

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada Ny. A Di Ruang Bedah Wanita

Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura.

b. Mampu merumuskan diagnose keperawatan pada Ny. A Di Ruang

Bedah Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura

c. Mampu merumuskan perencanaan intervensi pada Ny. A Di Ruang

Bedah Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura.


d. Mampu melakukan implementasi pada Ny. A Di Ruang Bedah Wanita

Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura.

e. Mampu melakukan evaluasi pada Ny. A Di Ruang Bedah Wanita

Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura.

f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Ny. A Di

Ruang Bedah Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura

D. Manfaat Penulis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil Karya Tulis Ilmiah diharapkan menjadi informasi bagi program studi

keperawatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan

kesehatan dan dapat menjadi acuan dalam menemukan atau

mengembangkan metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang efektif di

bidang keperawatan.

2. Bagi Rumah Sakit

Menjadi salah satu bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu dan kualitas

pelayanan kesehatan dan penanganan klien dengan Chephalgia terutama

mengenai pemeriksaan penunjang di masa mendatang.

3. Bagi Penulis

Memotivasi agar dapat menjadi perawat profesional yang handal dalam

skill, knowledge, dan attitude


E. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam Penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini adalah :

1. Observasi

Dengan mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data

tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien.

2. Interview / Wawancara

Ada dua teknik interview/wawancara yang dilakukan :

a. Melakukan interview/wawancara langsung dengan klien dalam

menggali informasi mengenai masalah kesehatan klien.

b. Melakukan interview/wawancara dengan orang terdekat klien, seperti

orang tua, suami/istri, anak, saudara dan teman.

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yaitu metode untuk mendapatkan data obyektif

berfokus pada kemampuan fungsional klien yang terdiri dari :

a. Inspeksi, yaitu teknik melakukan observasi dengan indera

penglihatan sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data dari kepala

sampai ujung kaki dengan membandingkan hasil normal dan

abnormal.

b. Palpasi, yaitu teknik menggunakan indera perabaan pada tangan dan

jari-jari untuk mengumpulkan data tentang suhu kulit (panas, dingin,

halus, kasar, turgor, bentuk kelenjar vibrasi dan ukurannya).


c. Perkusi, yaitu suatu teknik pemeriksaan dengan mengetuk untuk

membandingkan kiri dan kanan pada setiap permukaan tubuh,.

d. Auskultasi, yaitu suatu teknik pemeriksaan dengan cara

mendengarkan suara-suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan

menggunakan alat (stethoscope) dan alat penginderaan telinga

lainnya.

4. Study literature / dokumen Rekam Medik

Study literture / dokumen rekam medik yaitu dengan melakukan

pencarian terhadap berbagai sumber tertulis, yaitu berupa buku-buku,

arsip, artikel, jurnal dan dokumen-dokumen yang relevan dengan

permasalahan yang dikaji serta catatan rekam medik klien.

Anda mungkin juga menyukai