Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBINAAN

PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA


PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
(NEW NORMAL)

Direktorat Pengawasan Norma


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Direktorat Jenderal Binwasnaker
dan K3
2020
DAFTAR ISI

I. POLA PEMBINAAN: ................................................................................................................... 2

a) PEMBINAAN SECARA KLASIKAL .................................................................................... 2

b) PEMBINAAN SECARA BLENDED TRAINING ................................................................ 6

II. PROTOKOL K3 PADA PELATIHAN TATAP MUKA DI DALAM KELAS UNTUK


PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 ............................................................................. 13

III. PROTOKOL PEMBERSIHAN DAN DISINFEKSI PADA RUANGAN DAN ALAT-ALAT


PELATIHAN ................................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 17

TIM PENYUSUN................................................................................................................................. 18

1
PANDUAN PELAKSANAAN PEMBINAAN
PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA
PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU (NEW NORMAL)

I. POLA PEMBINAAN:
a) PEMBINAAN SECARA KLASIKAL
Pembinaan Petugas P3K dilaksanakan secara klasikal, seluruh kegiatan
dilakukan di dalam kelas dengan memperhatikan protokol pencegahan
penularan Covid–19.
1. Persyaratan
a) Wilayah/Lokasi
Pembinaan Petugas P3K di tempat kerja dengan pola pelatihan secara
klasikal dapat dilakukan di daerah yang telah dinyatakan sebagai zona hijau
dan diperbolehkan melaksanakan kegiatan pembinaan/pelatihan oleh
pemerintah dibuktikan dengan surat dari gugus tugas percepatan
penanganan Covid-19 setempat.
b) Peserta
Jumlah peserta dalam 1 (satu) kegiatan maksimal 20 orang.
c) Kurikulum
Kurikulum pelatihan Petugas P3K sesuai dengan Kepdirjen No. 53 Tahun
2009 dengan penambahan materi pencegahan penularan Covid-19.

2. Pengaturan Praktek
a) Alat Yang Wajib Disediakan:
1) Alat Pelindung Diri (sesuai dengan jumlah peserta):
o Masker
o Sarung tangan
o Face shield
o Baju pelindung (bila diperlukan)

2) Alat Praktek
o Boneka RJP, boneka alat gerak atas dan alat gerak bawah (minimal
separuh dari jumlah peserta)
o Bidai/immobilisator (sesuai dengan jumlah peserta:)
Bidai lengan bawah
Bidai lengan atas
Bidai tungkai/alat gerak bawah
Bidai jari tangan
Colar neck
o Manual resucitator sesuai dengan jumlah peserta
o Tandu minimal 1 set
o Mitela (minimal 2 buah untuk setiap peserta)

2
o Kotak P3K dan isi (minimal 10 set) dan refill untuk bahan habis pakai.
3) Sarana Kebersihan
o Sabun cuci tangan
o Wastafel dengan air mengalir
o Tisu kering
o Tempat sampah khusus
o Hand sanitizer (bila perlu)

b) Pengaturan jadwal praktek


1) Pelaksanaan praktek dibagi 2 grup: grup A dan grup B
i. Grup A:
 Praktek yang dilakukan adalah praktek RJP, gangguan umum
dan kejang
 Praktek RJP: peserta menggunakan masing-masing 1 boneka
RJP dan 1 face shield
 Praktek gangguan umum dan kejang : peserta masing-masing
menggunakan 1 boneka
ii. Grup B:
 Praktek yang dilakukan adalah praktek gangguan lokal, tanggap
darurat dan evakuasi
 Praktek gangguan lokal: peserta menggunakan
manekin/boneka/phantom alat gerak atas/bawah dan
bidai/immobilisator masing-masing peserta 1 set
 Praktek tanggap darurat dan evakuasi: peserta menggunakan 1
tandu dan 1 boneka sebagai korban.

iii. Pengaturan hari pelatihan:


 Hari 1: pretest, materi secara klasikal dalam kelas (10 jp)
 Hari 2: materi dan praktek tatap muka (10 jp) terbagi dalam Grup
A dan Grup B
 Hari 3: materi dan praktek tatap muka terbagi dalam Grup A dan
Grup B, post test dan ujian praktek (10 jp)
 Praktek Grup A di hari ke 2 menjadi praktek Grup B di hari ke 3
dan sebaliknya praktek Grup B di hari ke 2 menjadi praktek Grup
A di hari ke 3,
 Ujian praktek dilaksanakan setelah pemberian materi dan
praktek sesuai Grup masing-masing
 Ujian Praktek dapat dilaksanakan pada hari Hari 4 (bila
diperlukan).

3
CONTOH JADWAL P3K ADAPTASI KEBIASAAN BARU
POLA KLASIKAL A
Hari 1 Hari 2 Hari 3
 Pretest  Grup A: materi teori dan praktek  Grup A: materi teori dan praktek
 Dasar-dasar kesehatan kerja dan RJP, Gangguan umum dan Kejang Gangguan lokal, Tanggap darurat
peraturan perundangan bidang dan Evakuasi
P3K di tempat kerja Ujian praktek grup A: RJP, gangguan
umum dan kejang Ujian praktek grup A: Gangguan
 Dasar-dasar P3K di tempat Kerja
lokal, Tanggap darurat dan Evakuasi
 Anatomi dan fisiologi manusia
 Pertolongan Pertama pada  Grup B:materi teori dan praktek
Keadaan kejang, pajanan suhu Gangguan lokal, Tanggap darurat  Grup B:materi teori dan praktek
lingkungan dan bahan kimia dan Evakuasi RJP, Gangguan umum dan Kejang
 Pertolongan Pertama pada
Keadaan khusus, Tambahan Ujian praktek Grup B: Gangguan Ujian praktek Grup B: RJP,
materi pencegahan penularan lokal, Tanggap darurat dan Evakuasi Gangguan umum dan Kejang
Covid-19
 Post Test: Grup A dan B
10 JP 10 JP 10 JP

4
CONTOH JADWAL P3K ADAPTASI KEBIASAAN BARU
POLA KLASIKAL B
Hari 1 Hari 2 Hari 3
 Pretest  MATERI  Grup A: Praktek dan Ujian praktek
 MATERI - RJP Gangguan lokal, Tanggap darurat
- Gangguan umum dan Evakuasi
- Dasar-dasar kesehatan kerja dan
- Gangguan lokal,
peraturan perundangan bidang
- Tanggap darurat dan Evakuasi  Grup B: praktek dan Ujian praktek
P3K di tempat kerja
- RJP, Gangguan umum dan Kejang
- Dasar-dasar P3K di tempat Kerja  Grup A: praktek dan Ujian praktek
- Anatomi dan fisiologi manusia RJP, Gangguan umum dan Kejang  Post Test: Grup A dan B
- Pertolongan Pertama pada
Keadaan kejang, pajanan suhu  Grup B: Praktek dan Ujian praktek
lingkungan dan bahan kimia Gangguan lokal, Tanggap darurat
- Pertolongan Pertama pada dan Evakuasi
Keadaan khusus, Tambahan
materi pencegahan penularan
Covid-19
10 JP 10 JP 10 JP

5
c) Pelaksanaan Praktek:
1) Pertolongan pertama pada gangguan umum:
Tersedak, posisi pemulihan:
1. Narasumber dan peserta menggunakan alat pelindung diri
2. Demo oleh Narasumber dengan boneka
3. Peserta praktek dengan masing masing 1 boneka
2) Resusitasi Jantung Paru:
1. Narasumber dan peserta menggunakan alat pelindung diri
2. Demo oleh Narasumber dengan boneka RJP
3. Peserta masing-masing menggunakan 1 boneka RJP (tidak
bergantian) dan 1 face shield
4. Pemberian materi hands only CPR dalam pencegahan penularan
Covid-19
5. Praktek pemberian nafas buatan dilakukan dengan manual
resucitator
3) Pertolongan pertama pada gangguan Lokal
1. Narasumber dan peserta menggunakan alat pelindung diri
2. Demo oleh Narasumber dengan manekin alat gerak atas/bawah
dan bidai/immobilisator
3. Peserta praktek menggunakan manekin/boneka/phantom alat
gerak atas/bawah dan bidai/immobilisator masing-masing peserta 1
set
4) Tanggap darurat dan evakuasi korban dalam pertolongan pertama
1. Narasumber dan peserta menggunakan alat pelindung diri
2. Demo dengan video oleh Narasumber
3. Peserta membentuk tim untuk praktek evakuasi dengan 1 tandu dan
1 boneka sebagai korban, diarahkan oleh narasumber.
4. Evakuasi dilakukan dengan Teknik atau tata cara yang aman
terhadap penularan Covid-19 atau tanpa adanya kontak fisik antar
peserta.

3. EVALUASI
Evaluasi dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan bersama praktisi/panitia.
1. Pre test sebelum materi pertama
2. Post test dilakukan setelah seluruh materi diberikan dan praktek
dilaksanakan.

b) PEMBINAAN SECARA BLENDED TRAINING


Pelaksanaan pelatihan petugas p3k dengan cara blended training dilakukan
dengan menggabungkan pelatihan secara daring/online dan tatap muka di
kelas

6
1. Persyaratan:
a) Lokasi
Pelatihan blended training ini dapat dilakukan di daerah yang telah
mencabut status PSBB yang dibuktikan dengan surat dari gugus tugas
percepatan penanganan Covid-19 setempat
b) Jumlah peserta:
Dalam pelaksanaan pelatihan, perlu diatur jumlah peserta sehingga dapat
menghasilkan situasi pelatihan yang aman, sehat dan kondusif:
1) Online:
Jumlah peserta dalam pemberian materi secara online maksimal 30
peserta dalam 1 kelas online.
2) Tatap muka
Jumlah peserta dalam pemberian materi secara tatap muka maksimal
20 peserta dalam 1 kelas.
c) Kurikulum
Materi yang diberikan secara online:
No Materi Jampel Narasumber
Evaluasi
PRETEST 1 JP (45 Menit) Pengawas
ketenagakerjaan
Materi Dasar
1 Dasar-dasar kesehatan kerja 2 JP (90 menit) Pengawas
dan peraturan perundangan ketenagakerjaan
bidang P3K di tempat kerja
2 Dasar-dasar P3K di tempat 3 JP (135 menit)
Kerja
Materi Inti
3 Anatomi dan fisiologi manusia 2 JP (90 menit) Praktisi
4 Pertolongan Pertama pada 1 JP (90 menit)
Keadaan kejang, pajanan
suhu lingkungan dan bahan
kimia
5 Pertolongan Pertama pada 2 JP (90 menit)
Keadaan khusus
Tambahan materi:
Pertolongan Pertama dan
pencegahan terhadap
penularan Covid-19
Total 10 JP

7
Materi yang diberikan secara tatap muka:
No Materi Jampel Narasumber
Materi Inti
1 Pertolongan pertama pada Teori : Praktisi
gangguan umum 2 JP (90 menit)
Praktek:
2 JP (90 menit)
2 Resusitasi Jantung Paru Teori :
1 JP (45 menit)
Praktek:
3 JP (135 menit)
3 Pertolongan pertama pada Teori :
gangguan Lokal 2 JP (45 menit)
Praktek:
3 JP (135 menit)
4 Pertolongan Pertama pada Praktek:
Keadaan kejang, pajanan suhu 1 JP (90 menit)
lingkungan dan bahan kimia
5 Tanggap darurat dan evakuasi Teori :
korban dalam pertolongan 1 JP (45 menit)
pertama Praktek:
2 JP (90 menit)
Evaluasi
POST TEST Teori : Pengawas
1 JP (45 menit) Ketenagakerjaan
Praktek: dan Praktisi
1 JP (45 menit)
Total 20 JP

2. Pemberian materi secara online


a) Pemberian materi secara online dengan memanfaatkan aplikasi meeting
virtual seperti zoom meeting , google classroom, microsoft Grups, dsb.
b) Untuk memastikan kehadiran peserta secara online maka:
- Video camera peserta harus selalu on;
- Pemberian kuis di tengah dan akhir materi;
- Absensi virtual di awal dan di akhir materi (foto bersama secara
virtual setiap awal dan akhir materi);
c) Syarat untuk mengikuti evaluasi post test teori dan praktek yaitu kehadiran
secara online 100%.

3. Pengaturan Praktek
a) Alat Yang Wajib Disediakan:
1) Alat Pelindung Diri (sesuai dengan jumlah peserta):

8
o Masker
o Sarung tangan
o Face shield
o Baju pelindung (bila diperlukan)

2) Alat Praktek
o Boneka RJP, boneka alat gerak atas dan alat gerak bawah (minimal
separuh dari jumlah peserta)
o Bidai/immobilisator (sesuai dengan jumlah peserta):
Bidai lengan bawah
Bidai lengan atas
Bidai tungkai/alat gerak bawah
Bidai jari tangan
o Colar neck
o Manual resucitator
o Tandu minimal 1 set
o Mitela (minimal 2 buah untuk setiap peserta)
o Kotak P3K dan isi (minimal 10 set) dan refill untuk bahan habis pakai.

3) Sarana Kebersihan
o Sabun cuci tangan
o Wastafel dengan air mengalir
o Tisu kering
o Tempat sampah khusus
o Hand sanitizer (bila perlu)

b) Pengaturan jadwal praktek


1) Pelaksanaan praktek dibagi 2 grup: grup A dan grup B
i. Grup A:
 Praktek yang dilakukan adalah praktek RJP, gangguan umum
dan kejang
 Praktek RJP: peserta menggunakan masing-masing 1 boneka
RJP dan 1 face shield
 Praktek gangguan umum dan kejang : peserta masing-masing
menggunakan 1 boneka
ii. Grup B:
 Praktek yang dilakukan adalah praktek gangguan lokal,
tanggap darurat dan evakuasi
 Praktek gangguan lokal: peserta menggunakan
manekin/boneka/phantom alat gerak atas/bawah dan
bidai/immobilisator masing-masing peserta 1 set
 Praktek tanggap darurat dan evakuasi: peserta menggunakan
1 tandu dan 1 boneka sebagai korban.

9
CONTOH JADWAL P3K ADAPTASI KEBIASAAN BARU
POLA BLENDED TRAINING

Hari 1 (ONLINE/DARING) Hari 2 (TATAP MUKA) Hari 3 (TATAP MUKA)


 Pretest  Grup A: materi teori dan praktek  Grup A: materi teori dan praktek
 Dasar-dasar kesehatan kerja dan RJP, Gangguan umum dan Kejang Gangguan lokal, Tanggap darurat
peraturan perundangan bidang dan Evakuasi
P3K di tempat kerja Ujian praktek grup A: RJP, gangguan
umum dan kejang Ujian praktek grup A: Gangguan
 Dasar-dasar P3K di tempat Kerja
lokal, Tanggap darurat dan Evakuasi
 Anatomi dan fisiologi manusia
 Pertolongan Pertama pada  Grup B:materi teori dan praktek
Keadaan kejang, pajanan suhu Gangguan lokal, Tanggap darurat  Grup B:materi teori dan praktek
lingkungan dan bahan kimia dan Evakuasi RJP, Gangguan umum dan Kejang
 Pertolongan Pertama pada
Keadaan khusus, Tambahan Ujian praktek Grup B: Gangguan Ujian praktek Grup B: RJP,
materi pencegahan penularan lokal, Tanggap darurat dan Evakuasi Gangguan umum dan Kejang
Covid-19
 Post Test: Grup A dan B
10 JP 10 JP 10 JP

10
CONTOH JADWAL P3K ADAPTASI KEBIASAAN BARU
POLA BLENDED TRAINING B
Hari 1 (ONLINE/DARING) Hari 2 (TATAP MUKA) Hari 3 (TATAP MUKA)
 Pretest  MATERI  Grup A: Praktek dan Ujian praktek
 MATERI - RJP Gangguan lokal, Tanggap darurat
- Gangguan umum dan Evakuasi
- Dasar-dasar kesehatan kerja dan
- Gangguan lokal,
peraturan perundangan bidang
- Tanggap darurat dan Evakuasi  Grup B: praktek dan Ujian praktek
P3K di tempat kerja
- RJP, Gangguan umum dan Kejang
- Dasar-dasar P3K di tempat Kerja  Grup A: praktek dan Ujian praktek
- Anatomi dan fisiologi manusia RJP, Gangguan umum dan Kejang  Post Test: Grup A dan B
- Pertolongan Pertama pada
Keadaan kejang, pajanan suhu  Grup B: Praktek dan Ujian praktek
lingkungan dan bahan kimia Gangguan lokal, Tanggap darurat
- Pertolongan Pertama pada dan Evakuasi
Keadaan khusus, Tambahan
materi pencegahan penularan
Covid-19
10 JP 10 JP 10 JP

11
c) Pelaksanaan Praktek:
1) Pertolongan pertama pada gangguan umum:
Tersedak, posisi pemulihan:
1. Narasumber dan peserta menggunakan alat pelindung diri
2. Demo oleh Narasumber dengan boneka
3. Peserta praktek dengan masing masing 1 boneka
2) Resusitasi Jantung Paru:
1. Narasumber dan peserta menggunakan alat pelindung diri
2. Demo oleh Narasumber dengan boneka RJP
3. Peserta masing-masing menggunakan 1 boneka RJP (tidak
bergantian) dan 1 face shield
4. Pemberian materi hands only CPR dalam pencegahan penularan
Covid-19
5. Praktek pemberian nafas buatan dilakukan dengan anual
resucitator
3) Pertolongan pertama pada gangguan Lokal
1. Narasumber dan peserta menggunakan alat pelindung diri
2. Demo oleh Narasumber dengan manekin alat gerak atas/bawah
dan bidai/immobilisator
3. Peserta praktek menggunakan manekin/boneka/phantom alat
gerak atas/bawah dan bidai/immobilisator masing-masing peserta 1
set
4) Tanggap darurat dan evakuasi korban dalam pertolongan pertama
1. Narasumber dan peserta menggunakan alat pelindung diri
2. Demo dengan video oleh Narasumber
3. Peserta membentuk tim untuk praktek evakuasi dengan 1 tandu
dan 1 boneka sebagai korban, diarahkan oleh narasumber.
4. Evakuasi dilakukan dengan Teknik atau tata cara yang aman
terhadap penularan Covid-19 atau tanpa adanya kontak fisik antar
peserta

4. EVALUASI
Evaluasi dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan bersama
praktisi/panitia.
1. Pre test dilakukan secara online sebelum materi pertama
2. Post test dilakukan secara tatap muka setelah seluruh materi diberikan
dan praktek dilaksanakan.

12
II. PROTOKOL K3 PADA PELATIHAN TATAP MUKA DI DALAM KELAS UNTUK
PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19
Tidak diperkenankan mengikuti pelatihan dalam kelas apabila peserta, narasumber
atau panitia dalam kondisi kurang sehat atau memiliki gejala Covid-19 seperti suhu
lebih dari 37.3, demam, batuk, sesak nafas atau gejala lain.
Apabila ada kecurigaan sakit atau memiliki gejala Covid-19 agar melaporkan
kepada penyelenggara dan mengubah jadwal sampai dinyatakan sembuh.

a) Tiba di tempat pelatihan:


 Peserta sudah menggunakan masker sejak berangkat dari rumah;
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik dan
keringkan dengan tisu;
 Cek suhu bagi peserta, narasumber dan panitia yang hadir di tempat
pelatihan;
 Menjaga jarak aman 1 meter antar peserta, narasumber dan panitia.
b) Selama pelatihan:
 Panitia mengatur jarak meja/tempat duduk antar peserta dan
narasumber dengan peserta minimal 1 meter;
 Selalu gunakan alat pelindung diri selama kegiatan;
 Bagi narasumber agar menggunakan pointer atau alat bantu untuk
mengurangi interaksi langsung dengan peserta;
 Latihan dengan alat praktek menggunakan 1 alat untuk 1 peserta (tidak
berbagi antar peserta) kecuali tandu;
 Gunakan alat pelindung diri (masker bedah, sarung tangan, google/face
shield) pada saat melakukan praktek dengan korban.
c) Selesai pelatihan:
 Bersihkan alat-alat praktek sesuai dengan protokol pembersihan
ruangan dan alat pelatihan;
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik dan
keringkan dengan tisu;
d) Pembersihan peralatan pelatihan:
 Panitia wajib membersihkan alat dan ruangan;
 Pembersihan dilakukan setiap selesai pelaksanaan pelatihan dan
dibuat berita acara pembersihan alat praktek dan didokumentasikan;
 Alat praktek harus dipisahkan dan di pertimbangkan untuk diganti
apabila ditemukan:
- ada peserta/narasumber atau panitia yang sakit pada saat
pelatihan;
- alat dalam keadaan rusak dan tidak mungkin untuk dilakukan
pembersihan/disinfeksi;

13
III. PROTOKOL PEMBERSIHAN DAN DISINFEKSI PADA RUANGAN DAN ALAT-
ALAT PELATIHAN
Dalam rangka meminimalisir risiko penularan Covid-19, wajib dilakukan
pembersihan dan disinfeksi, terutama pada permukaan alat dan ruangan.
Pembersihan dilakukan sebelum disinfeksi

Virus corona dapat dimatikan oleh alkohol atau cairan pemutih. Tindakan
terbaik melakukan pembersihan menggunakan deterjen, diikuti dengan larutan
disinfektan. Permukaan yang sering disentuh harus lebih sering dibersihkan
dan disinfeksi
Teknik pembersihan:

Pembersihan secara menyeluruh dan hati-hati dilakukan sebelum disinfeksi.


Pembersihan secara manual pada:
- Permukaan horisontal dan vertikal
- Furniture dan peralatan yang fixed atau bergerak

1. Disinfeksi reguler
 Wajib dilakukan pada setiap sesi pelatihan dengan peserta baru
 Untuk alat training yang digunakan dalam sesi pelatihan
 Langkah pembersihan dan disinfekatan dilakukan oleh satu orang
petugas yang telah ditunjuk.
Alat yang dibersihkan:

- Alat-alat praktek P3K


- Microphone
- Alat tulis pelatihan (spidol, papan whiteboard, laser pointer, tombol
proyektor, laptop kelas, meja kursi)
Petunjuk:

a. Petugas wajib melakukan pembersihan dan disinfeksi pada tiap sesi


pelatihan dengan peserta baru
b. Petugas yang akan melakukan pembersihan dan disinfeksi harus
menggunakan APD minimal sarung tangan, apron dan sepatu tertutup
untuk meminimalkan risiko bahaya dalam pembersihan. Dapat
ditambahan kacamata safety dan masker untuk mencegah percikan
bahan kimia disinfektan
c. Permukaan dibersihkan dengan air dan sabun atau deterjen untuk
menghilangkan partikel organik, kemudian dilanjutkan dengan
disinfeksi.
d. Disinfeksi dilakukan dengan menyemprotkan larutan disinfektan pada
kain/lap basah dan menyapukan kain atau lap basah tersebut pada

14
permukaan. Tidak direkomendasikan menyemprotkan langsung
larutan disinfektan pada permukaan barang
e. Larutan disinfektan dapat menggunakan sodium hipoklorit (cairan
pemutih) dengan rekomendasi konsentrasi 0,1% (1000ppm), sebagai
alternatif dapat dipakai larutan alkohol 70-90%
f. Mic: ganti busa mic dengan yang baru, lakukan pembersihan dan
disinfeksi pada permukaan mic
g. Cuci tangan setelah melakukan pembersihan dan disinfeksi
h. Buang semua peralatan habis pakai dan APD sekali pakai pada tempat
yang aman, tidak diperbolehkan menggunakan ulang barang sekali
pakai seperti sarung tangan dan masker
i. Petugas harus mengisi dan menandatangani Berita Acara
Pembersihan Alat-Alat Praktek
j. Instruktur harus mengkonfirmasi pembersihan telah dilakukan dan
menandatangani Berita Acara Pembersihan Alat-Alat Praktek

2. Pembersihan dan disinfeksi menyeluruh


Wajib dilakukan setelah pekerja atau peserta pelatihan yang dicurigai
terinfeksi telah meninggalkan lokasi pelatihan
a. Apabila seseorang merasa sakit ketika berada di lokasi pelatihan dan
dicuriga terinfeksi corona virus oleh petugas medis, maka:
- Supervisor atau instruktur harus melarang penggunaan ruangan
sampai pembersihan selesai dilakukan
- Seluruh permukaan dan peralatan harus dibersihkan dan dilap
dengan larutan disinfektan (termasuk pintu dan pegangan pintu dan
seluruh permukaan dalam ruangan)
b. Apabila seseorang sakit di tempat pelatihan (muntah, batuk-batuk, dll)
- Supervisor atau instruktur harus meminta petugas pembersihan
untuk membersihkan dan disinfeksi ruangan tersebut
c. Apabila seseorang tidak berada di tempat pelatihan, tapi mengabari
bahwa memiliki gejala penyakit Covid-19
- Apabila telah meninggalkan tempat pelatihan lebih dari 12 jam:
lakukan pembersihan rutin
- Apabila kurang dari 12 jam, lakukan langkah (a)
d. Apabila pekerja atau peserta mencuriga seseorang terinfeksi Covid-19
(diluar kondisi diatas) dan minta ruang pelatihan dibersihkan:
- Petugas membersihkan permukaan dengan larutan disinfektan
Pilihan disinfektan:
Larutan disinfektan harus memilik kandungan:
- Anti bakteri
- Anti jamur
- Anti virus

15
Tabel dibawah ini merupakan pilihan disinfektan yang dapat digunakan dan
rekomendasi konsentrasi
Deterjen-Disinfektan Rekomendasi Keterangan
Penggunaan
sodium hipoklorit Disinfektan permukaan Harus digunakan pada
konsentrasi 0,1% benda yang ruangan dengan ventilasi
(1000ppm) terkontaminasi darah, baik
droplet atau cairan tubuh Gunakan sarung tangan
PCS 250 (250 ppm Permukaan logam halus, sekali pakai
sodium hipoklorit) dalam permukaan meja dan lain-
bentuk lap basah lain
Lap disinfektan Untuk disinfeksi
mengandung alkohol 70- permukaan meja kerja,
90% keyboard PC, Mouse,
telefon
Tidak direkomendasikan melakukan disinfeksi pada manusia menggunakan
kamar/kotak disinfeksi.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Kepdirjen PPK No. 53/DJPPK/VIII/2009 tentang Pedoman Pelatihan dan Pemberian


Lisensi Petugas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja
2. WHO. Pembersihan dan disinfeksi permukaan lingkungan dalam konteks COVID-19.
https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/pembersihan-dan-
disinfeksi-permukaan-lingkungan-dalam-konteks-covid-19.pdf?sfvrsn=2842894b_2
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Bantuan Hidup Dasar
dan Bantuan Hidup Jantung Lanjut pada Dewasa,Anak, dan Neonatus Terduga/ Positif
COVID-19.
http://www.inaheart.org/upload/image/Pedoman_BHD_dan_BHJL_pada_Covid_19.pdf
4. American Red Cross. Coronavirus (COVID-19): Prevention & Safety Information for
Students. https://www.redcross.org/take-a-class/in-the-news/coronavirus-prevention-
information-for-students
5. COVID-19 Safety Protocols for Training Centres. https://www.cae.com/media/media-
center/documents/COVID-19_Safety_Protocols_for_Training_Centres.pdf

17
TIM PENYUSUN

Pengarah : DR. Ghazmahadi, ST, MM


Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja – Ditjen Binwasnaker dan K3

Penanggung Jawab : dr. Amarudin


Kasubdit Pengawasan Norma
Kesehatan Kerja
Dit. PNK3 - Ditjen Binwasnaker

Penyusun : Dr. Muzakir, MKM


Dr. Indah Maulida R, MKK

Kontributor : Dr. Anitasari Kusumawati


Dr. Anndalussia F
Dr. Erwin Anjasmara
Dr. Nila Pratiwi. MKM
Dr. Tresye W, MKM
Dr. Indra Setiawan, MSi
Dewi Utami Ningsih, SKM, MKKK
Dr. Citra Nurhayati
Dr. Putri Oktariani Solekhah
Dr. Olin Aditama
Adithya Rizky, SKG

18

Anda mungkin juga menyukai