Anda di halaman 1dari 26

ISSN : 2722-242X (cetak)

ISSN : 2721-2653 (online)


Volume 3, Nomor 1, November 2021

PROSEDUR PENERBITAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK SEBAGAI


BUKTI AUTENTIK PENGUASAAN HAK ATAS TANAH
PROCEDURE FOR ISSUANCE OF ELECTRONIC CERTIFICATES AS AUTHENTIC EVIDENCE
AUTHORIZATION OF LAND
Arif Rahman Hakim*, Muammar Alay Idrus**
Fakultas Hukum Universitas Gunung Rinjani
arifrahmanh072@gmail.com
muammarai25@gmail.com

Info Artikel Abstract


Sejarah Artikel :
The purpose of this study is to determine the procedure for land
Diterima 27 Okt 2021
registration in order to obtain an electronic certificate and to find out
Disetujui 18 Nov 2021 how the power of an electronic certificate is as authentic evidence of
Publikasi November 2021 land rights control. This research is a normative research with a
concept and legislation approach. The data used is secondary data
consisting of primary legal materials and secondary legal materials.
The results of the research for the procedure for issuing Electronic
Keyword : Certificates refers to PP 24/1997 concerning Land Registration for
Electronic Certificate, land that has not been registered and does not have physical and
Authentic Evidence, juridical evidence. Meanwhile, to obtain an electronic certificate or
Authorization of Land. amendment an analogue certificate to an electronic certificate, it
refers to Article 84 of PP 18/2021 concerning Authorization
Management, Authorization of Land, Flats and Land Registration Units
and Article 2 of Permen ATR/BPN 1/2021 concerning Electronic
Certificates. The power of electronic certificates as authentic evidence
Authorization of Land is included in the expansion of documentary
evidence as stipulated in Article 1866 of the Civil Code and the ITE
Law.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prosedur pendaftaran
tanah guna mendapatkan sertifikat elektronik dan mengetahui
bagaimana kekuatan sertifikat elektronik sebagai bukti autentik
penguasaan hak atas tanah. Penelitian ini merupakan penelitian
normative dengan pendekatan konsep dan perundang -undangan.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Hasil
penelitian untuk prosedur penerbitan Seritifikat Elektronik
haruslah mengacu kepada PP 24/1997 tentang Pendaftaran
Tanah bagi tanah yang belum terdaftar dan belum memilki bukti
fisik dan yuridis. Sedangkan untuk mendapatkan sertifikat
elektronik atau pergantian sertifikat yang analog menjadi
sertifikat elektronik mengacu pada pasal 84 PP 18/2021 tentang
Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan
Pendaftaran Tanah dan pasal 2 Permen ATR/BPN 1/2021 Tentang
Sertifikat Elektronik. Kekuatan sertifikat elektronik sebagai bukti
autentik penguasaan hak atas tanah termasuk kedalam perluas an
alat bukti surat sebagaimana ketentuan pasal 1866 KUHPerdata
dan UU ITE.

Alamat Korespondensi :
Jalan Raya Mataram – Labuhan Lombok KM. 50, ©2021Universitas Gunung Rinjani
Selong 83612, Lombok Timur – NTB, Indonesia, open access at : https://juridica.ugr.ac.id/index.php/juridica
Telefax. (0376) 631621, e-Mail : juridica@ugr.ac.id DOI: https://doi.org/10.46601/juridica.v2i2.190
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
A. PENDAHULUAN Pemerintah (PP) Nomor 71 tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Indonesia adalah negara hukum yang
Transaksi Elektronik bagi sistem
sangat memegang teguh nilai-nilai dan
pemerintahan secara bertahap. Sejalan
norma hukum seperti kepastian, keadilan dan
dengan sistem tersebut dibidang Pertanahan
kemanfaatan hukum demi mencapai
Nasional yang sudah menggunakan sistem
kesejahteraan masyarakat dan negara, dalam
eketronik sesuai dengan awal adanya aturan
hal ini tercantum dalam ketentuan Undang-
mengenai transaksi elektronik yaitu Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Undang Nomor 11 Tahun 2008 mengalami
tahun 1945 yaitu pasal 33 ayat (3) yang
perubahan sesuai yang ditentukan oleh
berbunyi: “Bumi air dan kekayaan yang
Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE)
dan dipergunakan sebesar-besar untuk
yang sudah sejak awal mengakui adanya
kemakmuran rakyat”.1
sertipikat elektronik selain dari sertifikat
Pasal tersebut menunjukkan negara
konvensional yang menjelaskan tentang
kesahateraan (welfare state) dengan
sertifikat elektronik adalah sertifikat yang
pengesahan dan berlakunyaperaturan terkait
bersifat elektronik yang memuat Tanda
tanah yang diatur dalam Undang-Undang
Tangan Elektronik dan identitas yang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
menunjukkan status subjek hukum para
Dasar Pokok-Pokok Agraria atau biasa
pihak dalam Transaksi Elektronik yang
disebut dengan UUPA yang meletakan
dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi
bagian-bagian terpenting untuk menjaminan
Elektronik.3
mengenai bentuk kepemilikan tanah yang
Sehubungan dengan hal diatas
bertujuan untuk mencapai kemajuan dibidang
pemerintah dalam hal ini mengesahkan
administrasi pertanahan secara nasional.
Undang-Undang yang bertujuan untuk
Tertib Admistrasi dibidang pertahanan
membuka lapangan pekerjaan dan untuk
adalah bagian dari usaha untuk mendapatkan
menghadapi masa bonus domografi bagi
bentuk dari asas kepastian terlebih kepastian
masyarakat Indonesia yaitu Undang-Undang
hukum. Aturan sudah meletakan tugas
yang di kenal saat ini dengan sebutan cipta
kemudian juga wewenang pada Pemerintah
lapangan kerja atau omnibuslaw yang diatur
dengan melakukan pendataan dan
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun
Pendaftaran tanah yang ada di Indonesia dan
2020 tentang Cipta Kerja yang bertujuan
untuk masyarakat Pemegang hak untuk
untuk mencapai tertib administrasi dibidang
dapat melakukan pendaftar tanah yang
pertanahan dan mengurangi jumlah
dikuasainya berdasarkan dengan ketentuan
perselisihan dan persengketaan dibidang
yang berlaku yaitu UUPA. Ketentuan dalam
Pertanahan Nasional yang menjadi tongak
UUPA yaitu pasal 19 mengatur mengenai
awal dikeluarkanya Peraturan Menteri serta
kepastian subjektif hukum yaitu ketentuan
mengenai aturan penataan ruang oleh Kepala
tentang badan hukum dan orang yang
Badan Pertanahan Nasional melaui Peraturan
menjadi pemegang hak atas tanah (syarat
Menteri ATR/BPN Nomor 1 tahun 2021
subyektif) dan terkait kepastian objektif
tentang Sertifikat Elektronik atau e-Sertifikat.
berupa batas-batasnya, panjang, letak hingga
Mengingat saat ini dalam hal
lebar dalam penguasaannya.2
menciptakan pelayanan yang modern terkait
Era industri 4.0 dimana semua kegiatan
pertanahan untuk menaikkan parameter
dalam dibidang pemerintahan dan pelayanan
mengenai kemudahan yang diberikan dalam
publik menggunakan sistem elektonik yang
hal usaha serta pelayanan umum bagi
terkoneksi secara cepat, mudah dan efektif
masyarakat, penting untuk pengoptimalkan
sesuai dengan ketentuan didalam Peraturan
Pemanfaatan Tekonologi baik mengenai
Informasi maupun Komunikasi dengan cara
* First Author memberikan pelayanan yang bersistem
** Second Author
1 Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara
republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 ayat (3). 3 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor
2 Irwan Soerodjo, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Di Indonesia, (Surabaya, Arloka, 2003) hlm.78 Transaksi Elektronik, Pasal 1 angka 20
|4|
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
elektronik sehingga lebih mudah dilakukan.4 itu sendiri mengingat bahaya dan resiko
Tentunya dalam hal ini sesuai dengan aturan bencana alam sangat mungkin terjadi di
di atas bagaimana proses hingga sebagaian wilayah Indonesia, terlebih terkait
penerapannya Pemerintah sudah dengan data yang harus menjadi perhatian
mengeluarkan PP Nomor 18 Tahun 2021 khusus dari Pemerintah ketakutan dari
tentang tentang hak pengelolaan, hak atas masyarakat mulai dari data yang hilang
tanah, satuan rumah susun dan pendaftaran hingga jumlah tanah yang dapat dirubah jika
tanah. benar dapat direntas semua berkaitan
Akan tetapi program sertifikat elektronik dengan sistem yang masih meragukan untuk
memilki celah terjadinya penyalahgunaan masyarakat pada umumnya.6
kewenangan khususnya bagi masyarakat Kita melihat saat ini banyak sekali
awam yang belum memahami apa itu permasalahan pertanahan di Indonesia
Sertifikat Elektronik dan juga program terutama tentang data tanah dari Badan
Serfikat Elektronik saat ini hanya akan efektif Pertanahan Nasional terdapat 126 juta tanah
berlaku di daerah perkotaan saja dikarenakan dari data pada tahun 2020 terdapat 82 juta
akses di desa dan pelosok di Indonesia masih tanah yang sudah terdaftar atau tinggal 30
sangat kurang dari ketersedian jaringan persen yang belum terdaftar dan belum
internet. di balik hal tersebut manfaat dari memiliki sertifikat dan banyak tanah yang
pendaftaran tanah secara elektronik untuk memiliki sertifikat ganda sehingga
masyarakat saat ini sangat mempermudah Pemerintah seharusnya menyelesaikan hal
masyarakat dalam melakukan proses tersebut terlebih dahulu untuk mendapatkan
pendaftaran tanah secara elektronik tidak jumlah tanah karena banyak yang berbeda
seperti halnya sertifikat kovensional proses dilapangan dengan Sertifikatnya baik yang
pendaftarannya sangat sulit dan tergolong tidak sesuai dengan ukuran hingga ada yang
berbelit-belit dan sangat sering digunakan masih bersengketa ada 520 desa yang
sebagai bentuk tindakan percaloan yang memiliki sengketa lahan, dengan jumlah 665
sangat merugikan masyarakat.5 Yang ribu hektare total lahan yang tersebar 20
dinamakan sertifikat elektronik tentunya Provinsi di seluruh Indonesia dan banyak lagi
dalam bentuk data yang dihimpun menjadi sedang bersengketa di Pengadilan. Lalu
satu dalam satu base yang berada di BPN bagaimana sertifikat elektronik dapat
kabupaten kota Se-Indonesia yang menjadi dikatakan sebagai bukti autentik jika masuk
sorotan saat ini adalah terkait dengan ke ranah hukum perdata sampai proses
keamanan yang menjadi keterkhawatiran peradilan jika terjadi sengketa. Selain itu saat
terbesar dari masyarakat akan sistem yang ini penyampaian informasi dan komunikasi
mudah di bobol atau di-hack, menurut data yang berupa trankasi elektronik dalam hal ini
cyber Bareskrim Polri tercatat pada tahun berupa sertifikat elektronik dalam proses
2020 sebanyak 1.300 akun Pemerintah dan pembuktiandan kekuatannya sebagai alat
lembaga negara telah diretas dan yang paling bukti yang sah atau autentik bertujuan untuk
membahayakan jenis dan bentuk lembaga mengetahui sejauh mana kekuatan dari
yang sudah di retas tidak hanya lembaga sertifikat elektronik di dalam prosedur
Pemerintah saja seperti platform seperti pembuktian penguasaan hak atas tanah.
Tokopedia dan Telkomsel juga pernah diretas Berdasarkan uraian diatas sesuai dengan
untuk lebih menjaga Keamanan dari Sertifikat latar belakang, dapat ditarik beberapa
rumusan masalah yaitu bagaimana prosedur
4
pendaftaran tanah untuk mendapatkan
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sertifikat Elektronik dan bagaimana kekuatan
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang serifikat elektronik sebagai bukti penguasaan
Sertifikat Elektronik. hak atas tanah.
5 Ali Akhmad Noor Hidayat, BPN Ungkap Kelebihan

Sertifikat Tanah Elektronik: Lebih Aman dan Mudah


Diakses, https://bisnis.tempo.co/read/1429527/bpn- 6 Fadhilah, 1.300 Akun Pemerintah dan Lembaga
ungkap-kelebihan-sertifikat-tanah-elektronik-lebih- Negara Di-Hack,
aman-dan-mudah-diakses, di akses pada tanggal 19 https://www.kompas.tv/article/92028/1-300-akun-
April 2021 Pukul 14.40 Wita pemerintah-dan-lembaga-negara-di-hack, di akses
tanggal 19 April 2020 Pukul 15.45 wita
|5|
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
B. METODE PENELITIAN ahli dibidang hukum perdata dan pertanahan.
Bahan hukum sekunder adalah pengambilan
Penelitian atau karya ilmiah menurut
informasi dalam bidang hukum yang
Sutrisno Hadi merupakan tindakan untuk
memberikan penjelasan mengenai bahan
medapatkan, menyajikan sampai proses
hukum yang bersifat primer seperti: (1)
pengujian sebuah fakta hingga suatu
Tentang Kepustakaan yang memilki
penelitian, usaha yang dikerjakan dengan
hubungan sehingga berkaitan dengan hak-
menggunakan cara-cara yang ilmiah.7 Karya
hak atas tanah, sertifikat hak atas tanah; (2)
ilmiah ini mengunakan bentuk penelitian
Tentang aturan yang memiliki hubungan
yang jenisnya normative atau studi Pustaka.
dengan proses pendaftran tanah untuk
Setiap penelitian tidak terlepas dari
pertama kali dan yang sudah memiliki
metode pendekakan dan dalam hal ini
sertifikat hingga penerbitan Sertifikat
peneliti menggunakan pendekakan antara
Elektronik sebagai bukti penguasan atas
lain pendekatan perundang-undangan,
tanah; dan (3) Ilmu berkaitan dengan
didalam peneltian hukum yang mengaitkan
penguasan hak atas tanah serta proses dari
atau mengkaji berbagai peraturan
pembuktian pengujian kekuatan Sertifikat
perundang-undang yang sudah disahkan dan
Elektronik.
berlaku secara hukum yang menjadi bukti
Teknik pengumpulan bahan hukum yaitu
adanya kekuasaannya sebuah negara untuk
pengambilan analisis yang dipakai terkait
mengatur rakyatnya yang dikenal dengan
hukum pada penulisan hasil penelitian
nama pendekatan undang-undang atau
dengan menggunakan analisis kepustakaan
aturan.8 Selanjutnya mengakaji peraturan-
menggunakan cara pengumpulan bagian
peraturan yang berkaitan dengan penelitian
hukum dengan mencari hingga meneliti
ini tentang sertifikat elektronik sebagai alat
beberapa peraturan perundang-undangan
bukti yang sah dan penguasaan hak atas
atau sebuah literatur yang yang berhubungan
tanah yang secara khusus mencakup
dengan permasalahan yang akan diteliti lebih
bagaimana proses pendaftaran tanah hingga
lanjut.
prosedur penerbitan sertifikat elektronik dan
Proses analisis dilakukan untuk mengatur
menguji kekuatannya jika dijadikan alat bukti
urutan bahan hukum, yang
yang sah. Selain pendekatan perundang-
mengoranisasikannya atau mengolongkannya
undangan peneliti juga menggunakan
kearah pola, atau struktur kategori dan
pendekatan konseptual atau yang artinya
sebuah kesatuan uraian dasar.10 Karena
sebuah metode pendekatan yang
penilitian ini merupakan penelitian yuridis
memberikan analisis berdasarkan masalah
normatif yang merupakan bentuk dari cara
yang akan diselesaikan berdasarkan
penelitian dengan menjabarkan teori-teori
peraturan yang ada dan memilki konsep yang
hukum dan aturan yang berlaku menjadi
sistematis dan terperinci.9
analisis yang sistematis dan terstruktur.11
Pelelitian ini menggunakan data hukum
Bentuk kualifikasi yang telah dilakukan
sekunder yang terdiri dari bahan hukum yang
kemudian strukturkan dan dianalisis guna
mengikat atau dengan kata lain bahan
menjadi dasar dalam pengambilan sebuah
hukum primer, sekunder dan tersier berupa
kesimpulan. Proses pengambilan kesimpulan
aturan undang-undang, teori hukum yang
menggunakan metode deduktif yaitu berfikir
bersifar normatif terlebih pandangan dari
yang berangkat dari suatu peryataan atas
7 Sutrisno Hadi, Metodologi Research
sebuah dasar kebenaranya telah diakui.
jilid I
(Yogyakarta:Andi, 2000), hlm. 4. Hingga akan menghasilkan sebuah narasi
8 Ronny Hanitijino Soermitro,“Perbandingan akhir secara khusus, seperti proposal
Penelitian Hukum Normatif dan Empirik”, Majalah penelitian ini yaitu mencari jawaban dari
Fakultas Hukum Undip, Masalah-masalah Hukum, No.
9, 1991. (diperbaharui Oleh Maria Emaculata Noviana
Ira Hapsari, 2006), hlm. 4
9 Soejono Soekanto dan Sri Mamuji, Bentuk-bentuk 10Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Hukum
Penelitian Nomatif: Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan (Bandung: Pustaka (Penerbit: Rosdakarya, Bandung,
Kedelapan. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004) 2002)Setia, 2008), hlm. 91-92.
hlm.93-137 dan Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi 11 Lexy J. Moleong, Metode peneliotian kualitatif

Penelitian Hukum Normatif. (Malang: Banyumedia Edisi Revisi, (Remaja Rosdakarya,Bandung 2002), hlm.
Publishing, 2006) hlm. 299-321. 03.
|6|
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
kekuatan dari sertifikat elektronik sebagai Disamping itu juga dalam aturan-aturan
bukti yang sah penguasaan atas tanah”. yang sudah ada dijelaskan secara terperinci
bagaimana prosedur pendafaran tanah untuk
mendapatkan sertifikat tanah yang dalam hal
C. PEMBAHASAN ini dalam bentuk elektronik dan
1. Prosedur Pendaftaran Tanah Untuk menggantikan sertifikat yang analog dengan
Mendapatkan Sertifikat Elektronik demikian ada beberapa prosedur pemdaftran
Sistem pendaftran tanah berdasarkan tanah dan proses penertbitan Sertifikat
peraturan yang diterbitkan pemerintah yaitu antara lain sebagai berikut :
PP Nomor 24 tahun 1997 tentang a. Pendaftaran Tanah untuk Pertama
Pendaftaran Tanah (PP 24/1997) bertujuan Kali untuk Mendapatkan Sertifikat
untuk guna menjamin kepastian hukum Tanah.
karena dengan demikian proses pendaftaran Dalam proses mendaftarkan sebidang
tanah harus diperhatikan dengan baik sesuai tanah yang dimiliki untuk pertamakalinya
yang diatur oleh perundang-undangan yang tentunya harus berdasarkan apa yang
menjadi acuan dalam proses pendaftaran ditentukan dan dengan prosedur yang tertulis
setiap bidang tanah di Indonesia dikenal ada dimana hal tersebut merupakan awal dari
beberapa cara atau proses pendafaran tanah proses pendataan berdasarkan peraturan
dalam hal ini untuk mencapai tertib mengenai pendaftaran tanah yaitu Pasal 12
administrasi dibidang pertanahan nasional PP 24/1997 tentang Pendaftaran Tanah
kemudian untuk menjamin ketegasan hukum. menyebutkan beberapa prosedur pendafaran
Sesuai dengan tujuan dilakukannya Tanah untuk pertama kalinya diantaranya
pendafaran tanah peraturan perundang- adalah sebagai berikut: 12
undangan yang menjadi awal dari pendaftran (1) Kegiatan dan pengolahan data fisik;
tanah adalah Undang-Undang Nomor 5 (2) Pembuktian hak dan pembukuannya;
Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Peraturan (3) Penerbitan Sertifikat;
Dasar Agraria disingkat UUPA, akan tetapi (4) Penyajian data fisik dan yuridis;
aturan pelaksanaan pendaftaran tanah yang (5) Penyimpanan daftar umum dan
saat ini masih diberlakukan adalah PP 24/997 dokumen;
tentang Pendaftaran Tanah, ketika kita Penegasan tentang pengertian
membahas mengenai hal ini tidak terlepas pendaftaran tanah, asas-asas dan tujuan
dari aturan tersebut bahkan sampai dengan penyelenggaraan pendaftaran tanah dalam
proses pendaftaran tanah. Untuk peraturan pemerintah ini adalah serangkaian
mendapatkan serfitikat/bukti hak. Karena kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
masih diberlakukan sampai saat ini secara terus-menerus, berkesinambungan
bedasarkan PP 24/1997 tentang Pendaftaran dan teratur, melalui pengumpulan,
Tanah yang akan penulis perjelas dan pengelolaan pembukuan dan penyajian serta
pertajam dalam pembahasan penelitian ini pemeliharaan data fisik dan data yuridis
sesuai dengan ketentuan peraturan dalam bentuk peta dan daftar, mengenai
perundang-undangan yang berlaku. bidang tanah dan satuan-satuan rumah
Pemerintah saat ini telah menerbitkan susun, termasuk pemberian surat tanda bukti
Peraturan Menteri Tata Ruang/Kepala Badan haknya.
Pertanahan Nasional (Permen ATR/BPN) Dari berbagai rangkaian pendaftaran
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Sertifikat tanah untuk pertama kalinya tentunya tidak
Elektronik, kemudian disahkannya Peraturan terlepas dari berbagai aspek pendukung yang
Pemerintah Nomor 18 tahun 2021 tentang harus dipenuhi ketika ingin melakukan
Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan pendaftaran tanah adapun pelaksanaan
Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah, pendafaran tanah untuk pertama kali
sehingga ketika kita ingin melakukan berdasarkan ketentuan Pasal 13 PP 24/1997
pengkajian maka harus tepat arah dan kajian
perundang-undangan yang akan dijadikan
bahan hukum. 12 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor
24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Penjelasan
pasal 12
|7|
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
tentang Pendaftaran Tanah pelaksaannya tanah disebut sebagai peta dasar
sebagai berikut : 13 pendaftaran. Sedangkan peta yang
a) Pendaftaran tanah untuk pertama kali tercantum mengenai patokan geigrafis
dilaksanakan melalui pendaftran tanah misalnya sungai, jalanan, bangunan tinggi,
secara sistematik dan pendaftaran tanah wujud permukaan pada bumi, serta hal-hal
secara sporadik. lain yang penting adalah disebut dengan peta
b) Pendaftaran tanah secara sistematik pertanahan. Kemudian dijelaskan mengenai
didasarkan pada suatu rencana kerja dan peta pendaftaran merupakan penggambaran
dilaksanakan diwilayah-wilayah yang suatu bentuk atau bidang tanah yang
ditetapkan oleh menteri. dilakukan demi kebutuhan pencatatan.15
c) Dalam hal suatu atau desa dan Berdasarkan Peraturan yang ditetapkan
kelurahan belum ditetapkan sebagai pemerintah pada pasal 15 serta 16 PP
wilayah pendaftaran tanah secara 24/1997 dijelaskan bahwa: 16
sistematik sebagaimana dimaksud pada (1) Proses mendaftarkan tanah dengan cara
ayat (2), pendaftaran tanah secara tersistematis seperti yang termaktub
sistematik sebagaimana dimaksud pada pada ketentuan pasal 13 ayat (1) yaitu
ayat (2) pendaftarannya dilaksanakan dilakukan awalnya dengan membuat
melalui pendaftaran tanah secara peta sebagai dasar untuk
sporadik. mendaftarkannya.
d) Pendaftaran tanah secara sporadik (2) Pada kawasan yang masih belum
dilaksanakan atas permintaan pihak- dianggap menjadi kawasan pendaftaran
pihak yang berkepentingan. tanah dengan cara sistematis yang
dilakukan Lembaga Pertanahan Nasional
b. Prosedur Pendaftaran tanah untuk
harus disediakan peta dasar pendaftaran
mendapatkan sertifikat tanah.
demi kebutuhan tanah yang didaftarkan
Dalam ketentuan PP 24/1997 tentang
dengan cara diusahakan tersedianya
Pendaftaran Tanah disebutkan ada beberapa
peta dasar pendaftaran untuk keperluan
proses yang dilakukan untuk mendapatkan
pendaftaran tanah secara massal
Sertifikat tanah diantaranya:
pertama kali.
1) Pengukuran dan Pemetaan
Pengumpulan dan pengelolaan data fisik Ketentuan dalam Pasal 16 PP 24/1997
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan tentang Pendaftaran Tanah jelas disebutkan
untuk memastikan data atau bentuk dalam beberapa poin yang tercantum
dilapangan tidak berbeda dengan apa yang didalamya sebagai berikut:
didaftarkan diantaranya adalah sebagai (1) Dalam upaya membuat peta dasar untuk
berikut:14 pendaftran melalui Badan Pertanahan
(1) Untuk keperluan pengumpulan dan Nasional adalah dilakukannya di setiap
pengolahan data fisik dilakukan kegiatan poin-poin kabupaten atau kota tingkat II
pengukuran dan pemetaan; mengenai pemasangan, perhitungan,
(2) Pembuatan peta dasar pendaftran; serta penggambaran lokasi.
(3) Penetapan batas-batas bidang tanah; (2) Dalam hal mengukur guna membuat
(4) Pengukuran dan pemetaan bidang- peta dasar untuk pendaftaran tanah
bidang tanah dan pembuatan peta seperti yang tercantum dalam ayat (1)
pendafran; berperan sebagai rangka awal yaitu
(5) Pembuatan daftar tanah; terikat dengan dasar teknik nasional
(6) Pembuatan surat ukur; yang ada.
(3) Jika di suatu daerah tidak ada atau
2) Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran
belum titik-titik dasar nasional
Peta yang berisi dasar-dasar dalam
sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
metode serta elemen-elemen seperti sungai,
bangunan atau jalan serta patokan yang
dijadikan perbatasan untuk setiap bidang 15 Eko Budi Wahyono, Peta Dasar Pendafaran Tanah
dan Peta Pendafaran, Slide Materi,
http;//slideplayer.com. di Akses Pukul 09.25 wita
13 Ibid, Pasal 13 tanggal 4 juni 2021.
14 Ibid, Pasal 4 16 Ibid, Pasal 15 dan 16

|8|
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
dalam melaksanakan pengukuran untuk 5) Pembuktian Hak dan
pembuatan peta dasar pendaftaran Pembukuannya.
dapat digunakan titik dasar teknik lokal Pembukian hak baru yaitu proses
yang bersifat sementara, yang kemudian penerbitan sebuah bukti terkait bidang tanah
di ikat menjadi titik dasar teknik nasional. yang sudah dikuasai guna keperluan
(4) Peta dasar pendaftaran sebagaimana pendaftaran tanah adapun di bagi menjadi
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) pembuktian hak baru terdapat pada Pasal 23
menjadi dasar untuk pembuatan peta Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 1997
pendaftaran. tentang Pendafaran Tanah: 19
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai (1) Penetapan pemberian hak dari pejabat
pengukuran dan pemetaan titik dasar yang berwenang memberikan hak yang
teknik nasional dan pembuatan peta bersangkutan menurut ketentuan yang
dasar pendaftaran di tetapkan oleh berlaku apa bila pemberian hak tersebut
Menteri ”. berasal dari tanah negara atau tanah hak
pengelolaan;
3) Pembuatan Daftar Tanah.
(2) Asli akta PPAT yang memuat pemberian
Berdasarkan PP Nomor 24 tahun 1997
hak tersebut oleh pemegang hak milik
tentang Pendaftaran Tanah merupakan
kepada penerima hak yang bersangkutan
tahapan yang dilakukan untuk mengetahui
apabila mengenai hak guna bangunan
jumlah tanah sampai pemberian nomor pada
dan hak pakai atas tanah hak milik;
akta tanah sesuai dengan ketentuan pasal 21
(3) Dalam penetapan batas-batas tanah
yang berbunyi: 17
bidang tanah pada pendaftaran tanah
(1) Bidang atau bidang-bidang tanah yang
seacara sistematik dan pendaftaran
sudah dipetakan atau dibubuhkan nomor
tanah secara sporadik diupayakan
pendaftarannya pada peta pendaftaran
penataan batas berdasarkan
dibukukan dalam daftar tanah.
kesepakatan para pihak yang
(2) Bentuk, isi, cara pengisian, penyimpanan
berkepentingan;
dan pemeliharaan daftar tanah diatur
(4) Penempatan tanda-tanda batas termasuk
oleh mentri.
pemeliharaannya, wajib dilakukan oleh
4) Pembuatan Surat Ukur pemegang hak atas tanah yang
Proses pembuatan surat ukur sesuai bersangkutan;
dengan ketentuan pasal 22 dalam Peraturan (5) Bentuk, ukuran, dan teknis penempatan
Pemerintah nomor 24 tahun 1997 tentang tanda batas ditetapkan oleh Mentri.
Pendaftaran Tanah yang berbunyi: 18
6) Penerbitan Sertifikat
(1) Bagi bidang-bidang tanah sebagaimana
Sertifikat hak atas tanah harus
dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a,
diterbitkan dengan melalui prosedur yang
b dan c yang sudah diukur serta
ada dan yang telah ditentukan yang memiliki
dipetakan dalam peta pendaftaran,
fungsi sebagai alat pembuktian apabila
dibuatkan surat ukur untuk keperluan
dikemudian hari timbul masalah baik dalam
pendaftaran tanah.
sengketa maupun luar sengketa penerbitan
(2) Untuk wilayah-wilayah pendaftaran tanah
sertifikat pemohon memerlukan bukti
secara sporadik yang belum tersedia
penguasaan hak dan bukti tersebut dikenal
peta pendaftaran surat ukur dibuat dari
dengan sertifikat berdasarkan kententuan
hasil pengukuran sebagaimana dimaksud
pasal 32 PP No 24/1997, yang berbunyi
dalam pasal 20.
sebagai berikut: 20
(3) Bentuk, isi, cara pengisian, penyimpanan
“Sertifikat merupakan surat tanda
dan pemeliharaan surat ukur di tetapkan
bukti hak yang berlaku sebagai alat
oleh Mentri.
pembuktian yang kuat mengenai data
fisik dan yuridis yang termuat di
dalamnya, sepanjang data fisik dan

19 Ibid, Pasal 23
17 Ibid Pasal 21 20 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor
18 Ibid, Pasal 22 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Pasal 32
|9|
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
yuridis tersebut sesuai dengan data terbuka bagi instansi Pemerintah tertentu
yang ada dalam surat ukur dan buku untuk keperluan pelaksanaan tugasnya.
tanah hak yang bersangkutan”. (3) Persyaratan dan tata cara untuk
Dalam hal atas bidang tanah sudah memperoleh keterangan mengenai
diterbitkan sertifikat seacara sah atas nama datasebagaimana dimaksud pada ayat
orang atau badan hukum yang memperoleh (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.
tanah tersebut dengan itikad baik dan secara Sedangkan Dokumen adalah alat bukti
nyata menguasainya, maka pihak lain yang yang sah yang digunakan sebagai bukti
merasa mempunyai hak atas tanah tidak penguasaan hak atas tanah dan memiliki
dapat lagi menuntut persamaan hak apabila identitas pemegang hak didalamnya dan
dalam waktu (5) tahun sejak diterbitkannya disimpan di kantor pertanahan nasional yang
sertifikat itu telah tidak mengajukan telah ditetapkan sesuai ketentuan peraturan
keberatan secara tertulis kepada pemegang perundang-undangan yang berlaku artinya
sertifikat dan kepala kantor pertanahan yang dokumen adalah bukti kepemilikan atas hak
bersangkutan atupun tidak mengajukan dan memilki kekuatan hukum yang tatap dan
gugatan ke pengadilan mengenai kuat. G. J Reneir menerangkan “bahwa
penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat dokumen merupakan sumber informasi
tersebut. berupa surat-surat negara seperti surat
perjanjian, Undang-Undang, konsesi, hibah
c. Pengelolaan Data Fisik dan Yuridis
dan sebagainya”.22
serta Penyimpanan Dokumen
Selanjutnya ketentuan dalam Pasal 35 PP
Sertifikat Tanah
24/1997, menyebutkan lebih terperinci
Ketika sudah mendapatkan sertifikat
tentang dokumen diantaranya sebagai
maka dalam hal ini data yang dikumpulkan
berikut:23
sebagai persayaratan pendaftaran tanah
(1) Dokumen-dokumen yang merupakan alat
disajikan dalam bentuk data fisik dan data
pembuktian yang telah digunakan
yuridis sesuai dengan ketentuan pasal 33 dan
sebagai dasar pendaftaran diberi tanda
34 PP 24/1997, yang berbunyi sebagai
pengenal dan disimpan di Kantor
berikut: 21
Pertanahan yang bersangkutan atau di
(1) Dalam rangka penyajian data fisik dan
tempat lain yang ditetapkan oleh
data yuridis, Kantor Pertanahan
Menteri, sebagai bagian yang tidak
menyelenggarakan tata usaha
terpisahkan dari daftar umum.
pendaftaran tanah dalam daftar umum
(2) Peta pendaftaran, daftar tanah, surat
yang terdiri dari peta pendaftaran, daftar
ukur, buku tanah, daftar nama dan
tanah, surat ukur, buku tanah dan daftar
dokumen-dokumen sebagaimana
nama.
dimaksud pada ayat (1) harus tetap
(2) Bentuk, cara pengisian, penyimpanan,
berada di Kantor Pertanahan yang
pemeliharaan, dan penggantian
bersangkutan atau di tempat lain yang
petapendaftaran, daftar tanah, surat
ditetapkan oleh Menteri.
ukur, buku tanah dan daftarnama
(3) Dengan izin tertulis dari Menteri atau
ditetapkan oleh Menteri.
Pejabat yang ditunjuknya dapat diberikan
Dalam kententuan Pasal 34 disebutkan petikan, salinan atau rekaman dokumen
sebagai berikut: sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(1) Setiap orang yang berkepentingan kepada instansi lain yang memerlukan
berhak mengetahui data fisik dan data untuk pelaksanaan tugasnya.
yuridis yang tersimpan di dalam peta (4) Atas perintah Pengadilan yang sedang
pendaftaran, daftar tanah, surat ukur mengadili suatu perkara, asli dokumen
dan buku tanah. sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(2) Data fisik dan data yuridis yang
tercantum dalam daftar nama hanya 22 Samhis Setiawan, Dokumen – Pengertian,
Perbedaan, Jenis, Ruang Lingkup, Kegiatan, Contoh,
Para Ahli, https://www.gurupendidikan.co.id/dokumen/,
21
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor di Akses Pukul 20.12 WIB tanggal 6 Juni 2021..
24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Pasal 33 23 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor

dan Pasal 34 24 tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, Pasal 35


| 10 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
dibawa oleh Kepala Kantor Pertanahan elektronik adalah hal yang baru dan harus
yang bersangkutan atau Pejabat yang disosialisasikan terlebih dahulu tentang
ditunjuknya kesidang Pengadilan sistem elektronik pengertian sistem elektronik
tersebutuntuk diperlihatkan kepada menyatakan bahwa satu sistem alat serta
Majelis Hakim dan para pihak yang tata cara elektronik yang memiliki fungsi
bersangkutan. untuk menyiapkan, menggabungkan,
(5) Secara bertahap data pendaftaran tanah menganalisis, mengubah, menempatkan,
disimpan dan disajikan dengan menampakkan, menginformasikan,
menggunakan peralatan elektronik dan menghantarkan, serta membagi informasi
mikrofilm. yang bersifat elektronik.24
(6) Rekaman dokumen yang dihasilkan alat Dalam hal ini yang antara sertifikat
elektronik atau mikrofilm sebagaimana analog dan yang elektronik memiliki
dimaksud pada ayat (5) mempunyai perbedaan yang sangat signifikan mulai dari
kekuatan pembuktian sesudah proses pendaftaran sampai proses penerbitan
ditandatangani dan dibubuhi cap dinas Sertifikat Elektronik terutama dalam hak
oleh Kepala Kantor Pertanahan yang dibubuhkannya paraf yang terdapat pada
bersangkutan. Sertifikat Elektronik menggunakan paraf
(7) Bentuk, cara penyimpanan, penyajian secara Elektronik sesuai dengan ketentuan
dan penghapusan dokumen-dokumen pasal 1 ayat (5) tentang pengertian Tanda
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Tangan Elektronik yakni yang merupakan
dan ayat (2), demikian juga cara paraf elektronik yaitu informasi elektronik
penyimpanan dan penyajian data yang terlekat serta berhubungan dengan
pendaftaran tanah dengan alat Elektronik informasi lainnya secara elektronik serta
dan mikrofilm sebagaimana dimaksud difungsikan sebagai media untuk melakukan
pada ayat (5) ditetapkan oleh Menteri. konfirmasi serta pengesaha.25
Terkait pelaksanaan pendaftaran tanah
d. Prosedur pendaftaran tanah untuk
secara elektronik sesuai dengan ketentuan
mendapatkan Sertifikat Elektronik
Bab 2 pada Permen ATR/BPN Nomor 1 tahun
Sertifikat Elektronik saat ini sudah
2021 tentang Sertifikat Elektronik diatas
menjadi bentuk dari kemajuan zaman dan
pendaftaran tanah secara elektronik
teknologi dan untuk mengurangi jumlah
dilakukan secara bertahap dan ditetapkan
angka sengketa dibidang pertanahan secara
oleh menteri dengan mempertimbangkan
nasional lebih-lebih untuk memberikan
kesiapan infrstruktur, sarana dan prasarana
kepastian hukum bagi pemegang hak atas
serta dan kesiapan teknologi.
tanah demi terwujudnya tertib administrasi
Pendaftaran tanah secara elektronik
dibidang pertanahan secara nasional.
memiliki beberapa tahapan-tahapan
Prosedur pendaftaran tanah secara
didalamnya sesuai dengan peraturan
elektronik diatur dalam Peraturan Menteri
perundang-undangan yang berlaku yang saat
Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional
ini akan menggantikan sertifikat tanah yang
Nomor 1 tahun 2021 tentang Sertifikat
analog sesuai prosedur yang ada dalam hal
Elektronik dan dijelaskan dalam Peraturan
ini dijelaskan dalam Bab II Permen ATR/BPN
Pemerintah Nomor 18 tahun 2021 tentang
Nomor 1 Tahun 2021 oleh Badan Pertanahan
Hak Pengelolaan atas Tanah Satuan Rumah
Nasional yang diwakili pimpinan mengenai e-
Susun dan Pendaftaran Tanah.
Sertifikat diantaranya sebagai berikut:
Sertifikat elektronik diharapkan akan
a) Dalam mendaftarkan tanah yang dimiliki
efektif dalam pengelolaan pertanahan
bisa dilakukan dengan cara Elektronik
nasional yang dapat meminimalisir
sehingga lebih mudah.
penggandaan sertifikat, pemalsuan maupun
b) Dalam melaksanakan pendaftaran tanah
transaksi illegal pertanahan oleh mafia tanah
yang dimiliki dengan metode elektronik
dan juga mengurangi resiko kehilangan
terbakar, kehujanan dan pecurian dokumen 24 Republik Indonesia, Peraturan Mentri Agraria Tata
fisik. Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1
Sesuai dengan penjelasan di atas jelas tahun 2021 tentang Sertifikat Elektronik, Pasal 1 angka
bahwa sistem pendaftaran tanah secara 1.
25 Ibid, Pasal 1 angka 5.

| 11 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
seperti yang termaktub dalam ayat (1) masyarakat secara praktis dan teknis begitu
diantarannya: juga dengan sertifikat analog sangat
(1) Pertama kali mendaftarkan tanah membantu masyarakat sebagai bukti awal
yang dimiliki; dan penguasaan hak atas tanah. Sebagaimana
(2) Memelihara data yang terkait bunyi Pasal 3 Permen ATR/BPN Nomor 1
pendaftaran atas tanah. tahun 2021 tentang Sertifikat Elektronik,
c) Seperti yang termaksud dalam ayat 2 yaitu: 26
dilakukan dengan berdasarkan atas (1) Setelah mendaftarkan tanah dengan
Elektronik dalam sistemnya. metode elektronik menghasilkan data,
d) Dilaksanakan dengan cara bertingkat maupun informasi dan dokumen yang
mengenai pendaftarannya yang hal ini berbentuk Elektronik pula.
telah diatur oleh Menteri. (2) Data maupun informasi serta dokumen
Untuk lebih mempermudah dalam elektronik seperti yang termaktub pada
memahami bagiamana bentuk gambaran ayat 1 yaitu data atas kepemilikan, data
umum dan gambar khusus dari Sertifikat materil serta yuridis mengenai bidang
Elektronik dan Sertifikat Analog maka penulis tanah yang secara sah dan diakui oleh
menjabarkan sebagai berikut: hukum.
(3) Penyimpanan data dan informasi serta
Tabel 1 : Tentang Perbedaan Sertifikat dokumen tersebut berada pada basis
Analog dan Sertifikat Elektronik data dariSistem Elektronik yang
Sertifikat Tanah
Perbedaan
Sertifikat tanah digunakan.
Elektronik Analog
Untuk lebih menjamin keamanan dan
1 Menggunakan Kode Menggunakan nomor
Hashcode kode unik dokumen seri yang unik yaitu kepastian hukum dari Sertfikat Elektronik
dokumen Elektronik penggabungan huruf sesuai dengan Bunyi Pasal 4 Permen
yang digenerate oleh disertai angka pada
sistem. Kode Blanko ATR/BPN Nomor 1 tahun 2021 tentang
2 Dilengkapi dengan
sistem QR code yang
Scan QR
code
Tanpa dilengkapi
dengan QR code
Sertifikat Elektronik : 27
dapat dilakukan scan (1) Sistem elektronik yang digunakan adalah
untuk bisa
mendapatkan
diselenggarakan seperti yang termaktub
informasi langsung pada Pasal 2 ayat (3) dilakukan dengan
mengenai E-sertifikat
tersebut sehingga cara professional, aman, serta dapat
dapat mempermudah dipertanggungjawabkan mengenai cara
masyrakat
3 Singgle Identity Nomor Banyak nomor yang operasional Sistem Elektronik yang
menerapkan satu identitas digunakan mislanya dipakai.
jenis nomor saja nomor atas hak, surat
sebagai identitasnya pengukuran, nomr (2) Penggunaan Sistem Elektronik guna
yakni nomor
identifikasi bidang
dalam mengidentifikasi
bidang serta peta
melaksanakan pendaftaran atas tanah
atau disingkat NIB bidang yaitu:
4 Menyatakan aspek Kentuan Dicatat pada kolom
Right, Registrations, kewajiban petunjuk pencatatan
a) Mengumpulkan data;
Responsibility dan ketentuan ini tidak b) Mengolah data; dan
ketentuan kewajiban larangan seragam tergantung
dan larangan kantor pertanahan c) menyajikan data.
dicantumkan masing-masing . (3) Pada penggunaan sistem elektronik
5 Menggunakan tanda Tanda Menggunakan tanda
tangan Elektronik tangan tangan manual rawan mendapatkan hasil seperti yang
diduplikat atau termatub dalam ayat 2 yaitu dalam
dipalsukan
6 Dokumen Elektronik Bentuk Berbasis Kertas berupa bentuk Dokumen Elektronik, yaitu
informasi yang
diberikan singkat
dokumen blanco isian berlembar-
lembar.
sebagai berikut:
padat dan jelas a) Jenis dokumen elektronik dimana
penerbitannya dilakukan
Dari pemaparan tabel diatas terkaat berdasarkan sistem elektronik; atau
perbedaan dari sertifikat elektronik dan b) Pengalihan dokumen dari jenis biasa
sertifikat analog sudah jelas sangat beda menjadi jenis dokumen elektronik.
sekali mulai dari bentuk hingga proses (4) Peneribitan dokumen elektronik seperti
pendaftarannya sebagaimana yang sudah yang tercantum dalam ayat 3 huruf a
penulis jelaskan diatas, akan tetapi disini
dapat diambil sebuah kesimpulan awal bahwa 26 Ibid, Pasal 3
sertifikat elektronik sangat membantu 27 Ibid, Pasal 4
| 12 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
pengesahannya dilakukan melalui paraf elektronik bagi tanah yang sebelumnya
elektronik berdasarkan apa yang telah didaftarkan.
ditentukan dalam aturan Undang- Penjelasan diatas sudah cukup
Undang. memberikan penjelasan tentang bagaimana
(5) Seperti yang tercantum pada ayat 3 cara mendaftarkan bagian tanah yang tidak
huruf b, dokumen elektronik yang pernah didaftarkan sebelumnya kemudian
dihasilkan dari alih media disahkan oleh aktivitas mendaftarkan tanah pertama kali
pihak yang memiliki wewenang atau untuk tanah yang tidak pernah didaftarkan
yang terpilih serta disahkan dengan sebelumnya dijelaskan pada pasal 7 sampai
pemberian stempel elektronik melalui dengan pasal 13 PP No. 24 tahun 1997
sistem yang digunakan. tentang Pendaftaran Tanah, meliputi
diantaranya:
Dalam Pasal 5 Permen ATR/BPN Nomor 1
Pada Pasal 7 PP No. 24 Tahun 1997
tahun 2021 tentang Sertifikat Elektronik, juga
mengatur mengenai pendaftaran tanah untuk
dijelaskan mengenai sertifikat elektronik
pertama kali bagi tanah yang tidak pernah
yaitu:
terdaftar sebelumnya atau belum didaftarkan
(1) Seperti yang termaktub pada pasal 4
seperti yang termaktub pada pasal 6 dimana
ayat (3), yang dimaksud dokumen
prosesnya meliputi pengolahan dan
elektronik maupun hasil percetakannya
pengumpulan data material, pembukuan
adalah bukti fisik yang sah di mata
dalam pembuktian atas, penerbitan sertifikat,
hukum dan merupakan alat bukti yang
penyajian data fisik serta hukum, dan
diperluas berdasarkan hukum perdata
penyimpanan berdasarkan sistem elektronik
yang berlaku.
baik untuk dokumen maupun daftar-daftar
(2) Dokumen elektronik bisa didapatkan
umum.
pada sistem yang digunakan sebagai alat
Sedangkan pada Pasal 8 PP No. 24/1997
bukti yang sah.
dengan peraturan yang sama dengan
Dengan demikian ada beberapa prosedur sebelumnya dibahas mengenai Pendaftaran
pendaftaran tanah dan prosedur penerbitan Tanah. Aktivitas untuk mengumpulkan dan
sertifikat elektronik antara lain sebagai mengolah data materiil dalam bentuk
berikut: dokumen yang tersistem secara elektronik
a. Penerbitan Sertifikat Elektronik menghasilkan:
untuk Pertama Kali (1) Gambar ukuran bidang tanah;
Pendafaran untuk tanah yang pertama (2) Pemetaan ruang atau bidang tanah;
kali bagi tanah yang tidak pernah terdaftar (3) Dokumen hasil pengukuran, denah untuk
sebelumnya atau belum didaftarkan yang unit rumah susun atau dokumen hasil
dimana prosesnya meliputi pengolahan dan pengukuran ruang; atau
pengumpulan data material, pembukuan (4) Pencatatan lain yang terkait kumpulan
dalam pembuktian atas, penerbitan sertifikat, dan olahan data secara materil yang
penyajian data fisik serta hukum, dan dihasilkan.
penyimpanan berdasarkan sistem elektronik Penjelasan mengenai pasal 8 diatas
baik untuk dokumen maupun daftar-daftar kembali menegaskan tentang prosedur ketika
umum. ingin mengolah data fisik berupa dokumen
Ketentuan proses pendaftaranya juga seperti surat ukur gambar bidang dan peta
pada peraturan yang sama yang termaktub bidang semua prosedurnya untuk tanah yang
dalam pasal 6 mengenai Sertifikat Elektronik belum terdaftar sama seperti pendaftaran
dapat dijelaskan sebagai beikut: atas tanah yang ditentukan oleh PP 24/1997.
Penerbitan Sertipikat Elektronik untuk Sedangkan ketentuan Pasal 9 mengatur
yang perdana diselenggaran dengan cara: mengenai tiap-tiap bidang tanah apabila
(1) Pada kegiatan mendaftarkan tanah sudah ditentukan perbatasannya dengan
perdana bagi tanah yang belum pernah tanah lain baik pendaftaran tersebut
didaftarkan sebelumnya; atau dilakukan dengan cara tersusun maupun
(2) Perubahan sistem sertipikat dari yang tersebar mendapatkan Nomor Identifikasi
berbentuk dokumen biasa menjadi Bidang tanah.
dokumen yang tersistem secara
| 13 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
(1) Rincian penomoran identifikasi bidang pemberian batas, keterangan pengelola
seperti yang termaktub di ayat (1) pemeriksa untuk Tanah A, pemeriksaan
tersusun atas 14 digit yang dirincikan: atas tanah B, catatan hasil pengecekan
a) Kode untuk Provinsi tercatat dengan tanah tim peneliti, catatan atas
dua digit pertama; pengecekan tanah;
b) Kode untuk Kabupaten/Kota tercatat (2) Pemberitahuan terkait data hukum
dalam dua digit berikutnya; terhadap materil sebuah bidang tanah;
c) Penomoran bagi bidang tanah terkait (3) Terkait bukti materil serta hukum yang
dicantumkan oleh 9 digit berhubungan dengan berita acara
selanjutnya; dan pengesahan;
d) Kode terkait bidang tanah di suatu (4) Penetapan atas hak; atau
permukaan, berada di atas tanah, (5) Hasil dokumentasi yang lainnya, berupa
bawah tanah, kepemilikan unit hasil kegiatan mengumpulkan dan
rumah susun, maupun kepemilikan meneliti data hukum.
diatas kepemilikan permukaan, Terkait pemberian bukti atas hak
kepemilikan diatas ruang tanah serta penguasaan tanah yang menjadi alat bukti
kepemilikan ruangan bawah tanah. dalam hal ini dijelaskan pada Pasal 12 dalam
(2) Nomor referensi yang dipergunakan aturan yang sama dengan Pasal 11 yang
untuk tiap tahapan pada aktivitas dijelaskan sebelumnya mengenai sertifikat
mendaftarkan tanah disebut dengan elektronik yakni: 30
nomor identifikasi bidang tanah. (1) Penetapan kepemilikan tanah yang
(3) Nomor identifikasi tidak akan berubah menjadi hak terkait tanah, hak untuk
meskipun pemekaran desa, kelurahan mengelola, kepemilikan atas unit rumah
maupun kecamatan terjadi. susun, kepemilikan tanggungan maupun
Terkait pemberian bukti atas hak tanah perwakafan terdaftar berdasarkan
penguasaan tanah yang menjadi alat butki sistem elektronik yang diberikan
dalam hal ini dijelaskan pada Pasal 11 dalam berdasarkan e-sertipikat.
aturan yang sama dengan pasal 10 yang (2) Kelompok e-sertipikat yang disimpan di
dijelaskan sebelumnya mengenai Sertifikat basis data dengan tersusun berdasarkan
Elektronik yakni sebagai berikut:28 edisi dikeluarkannya dokumen yang
(1) Pembuktian secara tertulis terkait hak terdaftar menjadi sertifikat tanah
milik tanah untuk mendaftarkan hak baru elektronik.
dan hak lama berdasarkan ketetapan (3) Digunakan untuk alat bukti atas
yang berlaku pada aturan undang- dimilikinya hak terhadap pengelola wakaf
undang pendaftaran tanah sebagai alat dialokasikan:
bukti atas hak yang dimiliki. a) Dokumen sertipikat berbasis
(2) Yang termasuk alat bukti tertulis yang elektronik; dan
disebut dalam ayat 1 adalah diantaranya: b) Pengaksesan sertipikat tersebut
a) Dokumen Elektronik yang diterbitkan melalui sistem yang tersinkronisasi
melalui Sistem Elektronik; secara Elektronik.
b) Berdasarkan ketetapan yang Dijelaskan dalam Pasal 13 aturan yang
ditentukan pada Pasal 4 ayat (3) sama dengan Pasal 12 yang dirincikan
mengenai Peralihan dokumen sebelumnya mengenai sertifikat elektronik
menjadi bentuk elektronik. yakni: 31
Penjelasan dalam Pasal 11 PERMEN (1) Pemberian akses serta e-sertipikat
ATR/BPN Nomor 1 tahun 2021 tentang seperti yang termaktub pada pasal 12
Sertifikat Elektronik. Pengelompokan ayat (3) belum bisa diserahkan kepada
penelitian mengenai data hukum dalam pengelola wakaf jika data materiil atau
bentuk dokumen elektronik, diantaranya: 29 hukum belum lengkap ataupun masih
(1) Keterangan yang didapatkan dari dalam sengketa.
penelitian data terkait hukum serta

28 Ibid, Pasal 10. 30 Ibid, Pasal 12


29 Ibid, Pasal 11 31 Ibid, Pasal 13
| 14 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
(2) Apabila data materiil dan hukum telah apabila belum sama maka dilakukan
lengkap ataupun sengketa telah tidak konfirmasi oleh Kepala Kantor
terjadi maka e-sertipikat serta akses bisa Pertanahan.
dipegang oleh pengelola wakaf. (3) Konfirmasi tersebut terdiri dari:
a) Bukti kepemilikan hak;
b. Prosedur Pengantian Sertifikat
b) Bukti materil; dan
menjadi Sertifikat Elektronik untuk
c) Bukti hukum.
Tanah yang Sudah Terdaftar.
Jika sudah melakukan pendaftaran tanah
Bagi satuan tanah yang telah didaftarkan secara elektronik maka untuk semua bentuk
atau memilki sertifikat yang dalam hal ini pergantian yang awalnya analog menjadi
adalah sertifikat analog yang sudah di dokumen elektronik dijelaskan pada Pasal 16
daftrarkan awalnya sesuai dengan PP No. 24 dalam aturan yang sama dengan pasal 15
tahun 1997 tentang Pendaftran Tanah dan mengenai seritifikat elektronik yakni:
ketika ingin mendaftarkan sertifikatnya (1) Perubahan bentuk sertipikat menjadi
kembali menjadi elektronik haruslah bentuk elektronik terdiri pula dari
melakukan pendataan terlebih dahulu dan perubahan pada buku tanah, dokumen
pemvalidasian yang meliputi data pemegang hasil pengukuran, denah terhadap unit
hak dan data fisik sampai data yuridisnya dan rumah susun berbentuk dokumen yang
ketika semua sudah diperiksa atau divalidasi tersistem secara elektronik.
maka semua bentuk data fisik akan (2) Perubahan bentuk sertipikat menjadi
digantikan oleh dokumen Elektronik semua bentuk elektronik seperti yang termaktub
dijelaskan dalam Permen ATR/BPN Nomor 1 dalam ayat (1) tercatat di buku tanah,
tahun 2021 tentang Pendaftaran Tanah dokumen hasil pengukuran, denah
sebagai yang dimaksuda dalam Pasal 14 terhadap unit rumah susun
yaitu:32 (3) Pengambilan sertipikat lama oleh Kepala
(1) Dengan mengganti jenis sertipikat biasa Kantor Pertanahan guna dikelompokkan
menjadi bentuk elektronik bagi tanah dengan buku tanah serta dilakukan
yang sebelumnya sudah terdaftar seperti penyimpanan sebagai pembukuan di
yang tercantum pada Pasal 6 huruf b Kantor Pertanahan.
diberikan bagi tanah yang sebelumnya (4) Keseluruhan pembukuan yang termaktub
telah didaftarkan serta dibkeluarkan dalam ayat 3 diselenggarakan dengan
Sertipikat mengenai kepemilikan Atas scanning serta tersimpan di data basis.
Tanah, hak untuk mengelola, Yang menjadi polemik saat ini adalah
kepemilikan unit rumah susun serta terkait pasal 16 yang dimana pada ayat (3)
tanah perwakafan. menjelaskan bahwa pemerintah akan
(2) Perubahan jenis sertipikat tanah menjadi menarik sertifikat analog akan tetapi
bentuk Elektronik seperti yang tercantum makusdnya adalah ketika ada masyarakat
di ayat (1) dilakukan dengan yang ingin mendaftarkan tanahnya maka
memberikan permintaan untuk akan di berikan sertifikat elektronik dengan
mendaftarkan tanah. ditukarkan dengan sertifikat analaog
Sedangkan menurut ketentuan Pasal 15 kemudian disatukan disimpan di kantor
yakni menyatakan: pertanahan Kabupaten Kota se-Indonesia.
(1) Perubahan bentuk Sertipikat menjadi
c. Penyelenggaraan Pendafataran
bentuk elektronik seperti yang tercantum
Tanah Secara Elektronik.
pada Pasal 14 dilaksanakan jika data
Pelaksanaan pendaftaran tanah dengan
materiil serta data hukum yang
PP 24/1997 tentang Pendaftaran Tanah,
tercantum pada dokumen pertanahan
sehingga perlu dibuatkan dasar hukum untuk
adalah sama dengan apa yang tercantum
sertifikat elektronik. Oleh pemerintah
pada sistem dokumen elektronik.
diterbitkan PP No. 18 Tahun 2021 (PP
(2) Apabila data materil serta data hukum
18/2021) tentang Hak Pengelolaan, Hak atas
dalam hal data fisik dan data yuridis
Tanah, Satuan Rumah Susun dan
seperti yang tercantum pada ayat (1)

32 Ibid, Pasal 14
| 15 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
Pendaftaran Tanah yang diatur dalam pasal pendaftran tanah disebutkan dalam pasal 87
84 yaitu: 33 berbunyi :
(1) Peneyelengaaran dan pendafataran (1) Dalam rangka percepatan pendafatran
tanah dapat dilakukan secara elektronik. tanah maka pelaksanaan pendaftaran
(2) Hasil Penyenggaraan dan Pelaksaan tanah secara sistematik wajib diikuti oleh
Pendaftran tanah Secara Elektronik pemilik bidang tanah.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Dalam hal pemilik bidang tanah tidak
berupa data, informasi Elektronik mengikuti pendaftran tanah secara
dan/atau dokumen Elektronik. sistematik sebagaimana dimksud pada
(3) Data informasi Elektronik dan/atau hasil ayat (1), pemilik bidang tanah wajib
cetakan sebagaimana dimaksud pada mendaftarkan tanahnya secara sporadik.
ayat (3) merupakan perluasan dari alat Kemudian dari proses tersebut
bukti yang sah sesuai dengan hukum menghasilkan data baik fisik dan yuridis
acara yang berlaku di Indonesia. kemudian di umumkan hasilnya sesuai
(4) Penerapan Pendaftaran tanah Elektronik dengan pasal 88 berbunyi :
dilaksanakan Secara Bertahap dengan (1) Pengumuman hasil pengumpulan data
mempertimbangkan kesiapan sistem fisik dan data yuridis :
Elektronik yang dibangun oleh (a) Dalam pendaftaran tanah secara
kementrian. sistematik dilakukan selama 14
Terkait dengan dokumen baik data fisik (empat belas) hari kalender;
dan yuridis dan terkait dengan (b) Dalam pendaftaran tanah secara
pembuktiannya sudah dijelaskan dalam sporadik selama 30 (tiga puluh) hari
kentuan pasal 85 PP 18/2021 tentang data kalender.
dan fisik dan data yuridisnya : (2) Penguman sebagaimana dimaksud pada
(1) Seluruh data dan/atau dokumen dalam ayat (1) dapat dilakukan melalui website
rangka kegiatan pendaftran tanah secara yang disediakan oleh kementrian.
bertahap disimpan dan disajikan dalam Dari berbagai penjelasan diatas terkait
bentuk dokumen Elektronik dengan tentang prosedur pendaftran tanah untuk
memenfaatkan teknologi informasi dan mendapatkan sertifikat elektronik dapat
komunikasi. ditarik kesimpulan Sementara bahwa proses
(2) Data atau dokumen sebagaimana pendaftran tanah untuk pendaftran tanah
dimaksud pada ayat (1) disimpan secara yang pertama kali masih mengacu pada PP
elektronik dipangkalan data kementrian. No. 24 tahun 1997 tetang pendaftran tanah
(3) Untuk keperluan pembuktian di dan untuk tanah yang sudah memilki
pengadilan dan/atau pemberian infomasi Sertifikat atau yang telah memilki bukti fisik
pertanahan yang dimohonkan instansi dan yuridis maka harus didaftrarkan secara
yang memerlukan untuk pelaksanaan elektronik sesuai dengan Permen ATR/BPN
tugasnya, data atau dokumen Nomor 1 tahun 2021 tentang Sertifikat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Elektronik.
dapat diberikan akses melalui sistem Pasal-Pasal Pelaksaan Pendaftran tanah
Elektronik. untuk mendapatkan Sertifikat. Berdasarkan
Dalam melakukan percepatan kententuan peraturan perundang-Undangan
pendaftaran tanah pemerintah sudah yang berlaku sehingga menjadi bahan acuan
menjelaskan prosesnya dalam berbagai untuk mengkaji lebih dalam terkait prosedur
aturan yang sudah dikeluarkan terkait pendaftaran tanah untuk mendapatkan
pendaftaran tanah begitu juga dengan PP No. sertitikat tanah sebagai berikut:
18 tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Dibawah ini merupakan tabel gambaran
Atas Tanah. Satuan Rumah susun dan umum tentang perbedaan dari PP 24/1997
tentang Pendaftaran Tanah dan Permen
ATR/BPN Nomor 1 tahun 2021 tentang
Sertifikat Elektronik dengan prosedur-
33 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor prosedurnya yaitu:
18 tahun 2021 tentang Hak pengelolaan, Hak atas
tanah. Satuan Rumah susun dan Pendaftran Tanah,
Pasal 84
| 16 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
PP No 24 Tahun 1997
Permen ATR/BPN No 1 tahun Dalam hal ini untuk lebih mempermudah
2021 Tentang Sertifikat
tentang Pendaftran Tanah.
Elektronik. memahami alur dari prosedur penerbitan
1 Bagian ke empat Pasal Bagian bab ke 2 tentang Sertifikat Elektronik dijelaskan dalam bagan
11 tentang pelaksanaan pelaksanaan Pendaftaran di bawah ini. Berikut bagan alur pendaftaran
pendaftran tanah tanah pasal 2,3,4 dan 5.
2 Bagian ke empat pasal Penerbitan Sertitikat Elektronik tanah untuk mendapatkan Sertifkat Elektronik
12 ayat 1 dan 2 . untuk pertama kali pasal 6. untuk pertama kali.
3 Bagian ke lima untuk Pendaftran tanah pertamakali Bagan 1: Alur Pendaftaran tanah untuk
pendaftran tanah untuk tanah yang belum
pertamakali pasal 13 terdaftar pasal 7. Mendapatkan Sertifkat Elektronik Pertama
ayat 1 sampai 4 . kali
4 Pengumpulan dan Pengumpulan dan pengolahan
pengolahan data fisik data fisik dengan sistem
pasal 14, 15, 16, 17, Elektronik pasal 8. LOKET
18, 19, 20. PENDAFTRAN
5 Pembuatan daftrar Pembuktian hak pasal 10.
tanah pasal 21.
6 Pembuatan surat ukur Pengolahan data yuridis pasal
Pasal 22. 11. Loket:
7 Pembukuan hak pasal Pengantian Sertifikat menjadi Verifiikasi Email Pengukuran
29 sampai dengan 30. Sertifikat Elektronik untuk Verifiikasi KTP bidang tanah
tanah yang sudah terdaftar Verifikasi pembayaran
pasal 14. Upload dokumen
8 Penerbitan Sertifikat Penjelasan pengantian
Pasal 31 sampai Sertifikat berada pada pasal
dengan 32 . 15. Peta bidang Pemetaan
9 Penyajian data fisik dan Pemeliharaan data tanah bidang
yuridis Pasal 33, 34 dan Pendaftaran tanah pasal 17. Elektronik tanah
35.
Panitia
Dari penjelasan tabel diatas untuk lebih Pengumpulan Pengelolaan pelaksana
Data Yuridis pendaftaran
mempermudah memahami bagian-bagian Data
tanah
dari proses pendaftaran tanah untuk
mendapatkan Sertifikat Elektronik
berdasarkan pasal-pasal yang ada dalam Email Pemohon
aturan yang berlaku baik PP 24/1997 dan dan Upload bukti SK Hak atau
Permen ATR/BPN 1/2021 Tentang Sertifikat Pembayaran Pengesahan

Elektronik..
d. Alur Pelaksanaan penerbitan Penerbitan
Sertifikat Elektronik bagi Surat ukur sertifikat
masyarakat. Elektronik Elektornik
Dalam hal ini prosedur pendaftran tanah
untuk mendapatkan sertifikat elektronik
Bagan di atas menjelaskan alur dari
khususnya untuk tanah untuk pertama
proses pelaksanaan pendaftaran tanah untuk
kalinya melakukan pendaftaran, adapun alur
mendapatkan sertifikat elektronik untuk
dari pelaksanaan pendaftarannya di bagi tanah yang belum terdaftar atau untuk
menjadi 3 yaitu penerbitan sertifikat
pendaftaran yang pertama kalinya yang
elektronik untuk pertama kali, penerbitan
dijelaskan sebagai berikut:
sertifikat elektronik melalui permohonan alih
1) Masyarakat yang ingin mendaftarkan
media. Yang tentunya mengacu kepada
tanahnya untuk pertama kalinya untuk
peraturan yang berlaku tentang pendaftran
mendapatkan sertifikat elektronik harus
tanah baik untuk mendapatkan sertifikat
menuju ke loket pendaftaran di kantor
tanah yang analog dan mendapatkan
pertanahan atau pihak yang berwenang
sertifikat yang elektronik dan untuk
yang diberikan amanat oleh Undang-
mengetahui lebih jelasnya tentang
Undang untuk melakukan pendataan
bagaimana prosedur yang di lakukan
dengan syarat yang harus di penuhi
dijelaskan sebagai berikut :
adalah dengan membawa KTP elektronik
1) Penerbitan Sertifikat Elektronik
gunanya untuk mencocokkan dengan
dilakukan dengan pendaftran bukti kepemilikan awal karena tanah
pertamakali.
yang di daftarkan belum memiliki

| 17 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
sertifikat dan harus sudah melakukan tersebut haruslah yang berkompeten dan
verifikasi pembayaran sampai cepat dalam melakukan pendataan.\
pendaftaran sehingga tahapan 8) Keputusan Hak (SK Hak) atau
selanjutnya masyarakat yang ingin pengesahan setelah penitia melakukan
mendaftarkan tanahnya harus memiliki pengolah data dan sebagainya barulah
email dalam hal ini email akan berguna dikeluarkan SK hak pengesahan atas
ketika semua proses sudah selesai dan tanah yang di daftarkan tersebut.
hasil akhir dalam bentuk sertifikat 9) Email pemohon dan upload bukti
elektronik akan di kirim ke email pembayaran SK tersebut di keluarkan
pemohon. apabila masyarakat mengupload bukti
2) Pengukuran kegiatan yang dilakukan pembayaran yang nantinya pesannya
oleh panitia pelaksana pendaftaran tanah akan dikirim oleh pantia pendaftran
yang dalam hal ini adalah pihak yang tanah ke Email pemohon dan pemohon
diberikan wewenang oleh pemerintah wajib mengirim bukti tersebut.
sesuai dengan perintah undang-undang 10) Surat ukur dan penerbitan Sertifikat
yaitu kantor pertanahan kabupaten kota Elektronik setelah memilki bukti sudah
se-Indonesia dengan cara turun melakukan registrasi dan membayar
langsung ke lapangan memeriksa dan biaya administrasi dengan jumlah yang di
melakukan pengukuran tentang luas tetapkan oleh panitia pelaksana maka
jumlah tanah tersebut sehingga akan di surat ukur sebagai bukti jumlah tanah
dapatkan sebuah angka yang valid. dan Sertifikat Elektronik sebagai bukti
3) Pemetaan adalah melakukan pengecekan penguasaan hak atas tanah dapat di cek
setelah mendapatkan angka yang valid di dalam Email yang sudah di kirim oleh
dalam proses pengukuran barulah panitia pelaksana.
dilakukan pemetaan tentang lokasi tanah Adapun ketika masyarakat ingin
tersebut baik menggunakan peta daerah mendaftarkan tanahnya ke kantor badan
tersebut atau melakukan pemetaan pertanahan nasional syarat-syarat yang harus
dengan menggunakan citra satelit guna dibawa untuk mengubah atau mendaftarkan
mendapatkan jumlah dan lokasi yang tanah untuk mendapatkan Sertifikat
sesuai dan benar. Elektronik
4) Peta bidang Elektronik setelah a) Memiliki Email
melakukan pengukuran dan pemetaan di b) Gambar ukur
dapatkanlah sebuah hasil baik dari segi c) Peta bidang tanah atau peta ruang
angka jumlah luas dan lokasi tanah d) Surat ukur
sehingga dapat di buatkan peta bidang e) Gambar denah satuan rumah susun atau
tanah Elektronik yang di dalamnya surat ukur ruang
tertera informasi mengenai tanah f) Dokumen lain hasil pengumpulan dan
tersebut. pengolahan data fisik.
5) Pengumpulan data yuridis adalah data Setelah melakukan pendaftaran secara
hasil dari semua proses yang sudah Elektronik kemudian panitia pendaftran tanah
dilakukan diatas di kumpulkan atau mewajibkan masyarakat untuk memiliki atau
dalam bentuk data yuridis karna ini membuat Email terlebih dahulu ketika sudah
merupakan pendaftran tanah untuk memiliki atau membuat barulah hasil dari
pertamakalinya bagi tanah yang belum syarat-syarat yang sudah dibuat tadi seperti
memilki Sertifikat maka data gambar ukur peta bidang tanah dan surat
yuridisnyalah yang di kumpulkan atau di ukur sampai hasil pengolahan dokumen
himpun terlebih dahulu. fisiknya di rubah dalam bentuk softfile,
6) Pengolahan data adalah proses kemudian di daftarkan kembali oleh pemohon
penvalidasian data yuridis yang sudah di ketika sudah mendapatkan semuanya melalui
kumpulkan sehingga panitia pelaksana Email yang di kirimkan oleh pantia
dapat melakukan pengolahan data pendaftran tanah jika dirasa sesuai maka
tersebut. pemohon dapat meminta nomor identitas
7) Panitia pelaksana yang memiliki tugas bidang tanah bagi tanah yang baru pertama
dan kewajiban melakukan megolah data kali di daftarkan yang harus di pahami adalah
| 18 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
nomor identitasnya yang akan pemohon 1) Pemilik tanah yang menganti sertifikat
terima terdiri dari dua digit pertama kode tanahnya menjadi elektronik harus
provinsi dan dua digit kode kabupaten kota memiliki atau menggunakan KTP
sesuai dengan ketentuan pasal 9 ayat (3) Elektronik.
Permen ATR/BPN Nomor 1 tahun 2021 2) Pemilik atau pemegang hak wajib
tentang Sertifikat Elektronik barulah ketika memiliki Email.
semua di rasa sudah valid maka pemohon 3) Data pendaftran tanah dan alih media
dapat melakukan konfirmasi ke kantor badan harus valid.
pertanahan nasional sehingga panitia dapat Setelah pemilik hak merasa datanya
segera mengeluarkan Sertifikat dalam bentuk sudah lengkap dan pas maka dapat dilakukan
Elektronik akan tetapi yang harus di ketahui registrasi alih media dan bisa membawa
bahwa pengantian Seritifikat tanah menjadi sertifikat tanah yang analog ke kantor badan
Elektronik merupakan alternatif ke 2 yang di pertanahan nasional untuk disimpan dan
tawarkan pemerintah selain pendaftran tanah disatukan dengan warkah tanah yang ada
secara sporadik atau analog. sehingga proses alih media dapat dilakukan
akan tetapi hal bisa dilakukan bisa tidak
2) Penerbitan Sertifikat Elektronik
terkait pengumpulan sertifikat tanah yang
melaui Alih Media
analog barulah Setelah itu semua dilakukan,
Penerbitan Sertifikat Elektronik melaui pantia melakukan verifikasi data yuridis
alih media yang dapat melakukannya adalah spasial dan pemilik hak jika telah sesuai maka
pemegang hak yang dalam hal ini adalah hasilnya berupa Sertifikat Elektronik akan di
masyarakat yang ingin mengalih mediakan kirim ke Email pemilik hak yang telah di
data-data dalam Sertifikat analog menjadi berikan ke pantia pendaftran sebelumnya.
Sertifikat Elektronik baik data fisik dan data Untuk mengetahui apa saja persyaratan
yuridisnya untuk lebih jelasnya di paparkan yang harus dibawa adalah sebagai berikut :
dalam sebuah bagan sebagai berikut : Datang ke Kantor Badan Pertanahan Nasional
Bagan 2: Proses Pendaftaran Tanah Alih Kabupaten/Kota.
Media a) Pemilik hah harus memiliki Email.
LOKET
b) Pemegang hak harus memiliki dan
PENDAFTRAN menggunakan KTP Elektronik.
c) Membawa bukti fisik berupa Sertifikat
analog.
d) Melakukan pengesahan melalui tanda
Loket :
Verifiikasi pemilik Sertifikat
tangan Elektronik.
menggunakan KTP Elektronik Analog Dari bagan dan penjelasan diatas sudah
Pemegang hak haus jelas arah bagaimana ketika pemegang hak
memiliki Email
ingin merubah atau mengalihmediakan
Sertifikat yang awalnya analog menjadi
Sertifikat Verifikasi data yuridis,
Elektronik Pemilik, Spasial sertifikat elektronik.
3) Penerbitan Sertifikat Elektronik
dalam rangka layanan pemeliharaan
Sertifikat Elektronik di Kirim
data
Melalui Email Domisili Penerbitan dalam rangka pemeliharaan
data adalah digunakan ketika masyarakat
pemegang hak ingin mengganti sertifikat
Penerbitan Sertifikat Elektronik melalui yang dikuasai menjadi sertifikat elektroinik
alih media hal ini berlaku bagi tanah yang sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Permen
sudah memiliki Sertifikat dalam bentuk ATR/BPN No. 1 tahun 2021 tentang Sertifikat
analog yang tentunya berdasarkan bagan di Elektronik untuk lebih mudah memahami
atas dapat dijelaskan proses yang harus di alurnya dijelaskan dalam bagan dibawah ini
laksanakan ketika masyarakat ingin diantarnya sebagai berikut:
melakukan pendaftaran Sertifikat tanah
analog menjadi Sertifikat tanah Elektronik
adapun caranya sebagai berikut:
| 19 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
Bagan 3: Penerbitan Sertifikat Elektronik dalam Elektronik maka akan di berikan Sertifikat
Rangka Layanan Pemeliharaan Data dalam bentuk Elektronik.
OPSI A Dalam melakukan pemeliharaan data
Sertifikat
Proses Sertifikat pemerintah memberikan kemudahan ketika
Manual
Pemeliharaan
Manual masayrakat ingin melakukan pendaftaran
Data Tanah
tanah atau merubah Sertifikat yang analog
Sertifikat
menjadi Sertifikat Elektronik setelah melihat
Sertifikat Alih
Elektronik Media penjelasan dan bagan diatas maka ada
Elektronik
beberapa syarat yang harus di bawa atau di
kumpulkan sebelum melakuan Pendaftaran
Sertifikat
Elektronik
tanah atau mengubah Sertifikat menjadi
Alih
Sertifikat
Elektronik sebagai berikut :
Media Manual OPSI B a) Pemohon harus memiliki Email
b) Memiliki bukti atau data fisik sampai data
Seperti yang sudah dijelaskan yuridis
sebelumnya bahwa Sertifikat Elektronik c) Memiliki KTP Elektronik
merupakan alternatif ke 2 dari pendaftran d) Bersedia melakukan Pendaftaran atau
tanah secara sporadik dan sistematis atau perubahan Sertifikat analog menjadi
dengan kata lain pendaftran tanah untuk Elektronik
mendapatkan Sertifikat analog guna e) Sertifikat yang ingin di rubah tidak dalam
mendapatkan kepastian hukum dibidang sengketa di pengadilan
pertanahan secara nasional sesuai dengan f) Pemohon dapat mengakses prosesnya
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 dalam situs yang dikirim oleh pantia
tentang pendaftran tanah dan saat ini selain pelaksana pendaftaran tanah.
pendaftran tanah secara sporadik dan Setelah mengetahui 3 prosedur
sistematis pemerintah kembali mengeluarkan pendaftran tanah untuk mendapatkan
Peraturan Mentri tata ruang kepala badan Sertifikat Elektronik mulai dari penerbitan
pertanhan nasional nomor 1 tahun 2021 Sertifikat Elektronik untuk tanah yang belum
tentang Sertifikat tanah Elektronik adapun terdaftar atau pendafran tanah pertamakali,
pelaksaan untuk mengganti Sertifikat analog penerbitan Sertifikat Elektronik melalui
menjadi Sertifikat Elektronik di jelaskan permohonan alih media dan penerbitan
sebagai berikut : Sertifikat Elektronik dalam rangka layanan
1) Datang ke kantor badan pertanahan pemeliharaan data. Dapat di ambil
nasional kabupaten kota. kesimpulan awal bahwa prosedur pendaftran
2) Membawa Sertifikat analog untuk di tanah untuk mendapatkan Sertifikat
daftarkan kepada panitia pelaksana. Elektronik sesuai dengan Peraturan
3) Pantia melakukan validasi baik data fisik Pemerintah nomor 24 tahun 1997 tentang
dan data yuridis. Pendaftran tanah dan dan untuk pendaftaran
4) Jika sudah cocok langkah selanjutnya tanah untuk mendapatkan Sertfikat tanah
adalah proses pendafaran atau Elektronik harus mengacu pada Peratuan
pengantian Sertifikat analog ke Sertifikat Mentri agraria tata ruang kepala Badan
Elektronik dilakukan dalam menu Pertanahan Nasional nomor 1 tahun 2021
pelayanan pemeliharaan data pada tentang Sertifikat Elektonik.
kantor badan pertanahan dan juga dalam
link atau situs yang resmi di keluarkan 2. Kekuatan Sertifikat Elektronik
oleh BPN ( badan pertanhan nasional ) Sebagai bukti Autentik Penguasaan
kabupaten kota se- Indonesia atau dapat hak atas tanah.
datang ke kantor BPN langsung. Tujuan dari pendaftaran tanah adalah
5) Pemohon harus memiliki Email karna untuk menjamin kepastian hukum dan
hasil penerbitan Sertifikat dalam bentuk kepastian hak atas tanah. Kegiatan
Elektronik akan langusung dikirim ke pendaftaran tanah itu menghasilkan surat
Email pemohon. tanda bukti hak atas tanah yang disebut
6) Output dari hasil pendaftaran Sertifikat sertifikat hak atas tanah. Sertifikat yang
analog setelah semua dilakukan secara diberikan kepada yang berhak berfungsi
| 20 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
sebagai alat pembuktian, baik mengenai 306 RBg/Stb 1867 dan pasal 1867 samapi
macam hak, subjek maupun tanahnya. Bagi dengan 1894 BW.
pemegang haknya ahli warisnya dan orang- Jenis alat bukti surat atau tulisan yang
orang yang mendapat hak dari mereka akan terbagi menjadi dua yaitu akta autentik dan
merasa terjamin dan dapat dengan mudah akta bawah tangan sesuai dengan pasal 1867
melakukan perbuatan hukum yang BW yang menyatakan bahwa “pembuktian
berhubungan dengan tanah sama halnya bagi dengan tulisan dilakukan dengan tulisan–
pihak yang berkepentingan dapat tulisan autentik maupun dengan tulisan-
memperoleh keterangan yang dapat tulisan bawah tangan.” Sesuai dengan
dipercaya kebenarannya. keterangan diatas akan dijelaskan sebagai
Sertifikat hak atas tanah itu berlaku berikut :
sebagai alat pembuktian yang kuat atas a. Alat Bukti Auntentik
pemegangan sebidang tanah. Kuat disini Berdasrkan penjelasan pasal 1868 BW
mengandung arti bahwa sertifikat hak atas apa bila pasal tersebut disandingkan dengan
tanah itu tidaklah merupakan alat bukti yang ketentuan pada pasal 165 HIR, sehingga
mutlak satu-satunya, jadi sertifikat hak atas definisinya yaitu akta autentik merupakan
tanah menurut sistem pendaftaran tanah akta yang pembuatannya disaksikan oleh
yang dianut UUPA masih bisa digugurkan pejabat yang berwewenang untuk melakukan
atau dibatalkan sepanjang dapat dibuktikan tugas tersebut, disebut sebagai pembuktian
dimuka pengadilan bahwa sertifikat tanah itu yang lengkap diantara seseorang dengan ahli
adalah tidak benar. waris yang ada padanya serta pihak-pihak
Pembuktian dengan tulisan dilakuan yang mendapat kepemilikan mengenai hal-
dengan tulisan-tulisan autentik maupun hal yang termaktub di dalamnya sebagai
dengan tulisan dibawah tangan sesuai sebuah informasi, namun hal yang
dengan penjelasan pasal 1867 BW jadi akta disebutkan merupakan hal-hal yang memiliki
mempunyai dua jenis yaitu akta autentik dan hubungan erat dengan apa yang tercantum
akta dibawah tangan, akan tetapi jenis surat dalam akta yang dibuat selama masih
sebagai bukti tertulis adalah akta (autentik tercantum pada akta.
dan dibawah tangan) serta bukan akta atau Dari berbagai penjelasan diatas maka
surat-surat lain yang bukan akta. aktaautentik tersusun dari dua hal yakni:
Didalam proses pembuktian hak dalam (a) Pejabat atau pegawai umum merupakan
perkara perdata suatu pembuatan akta pihak yang memiliki wewenang untuk
adalah berdasarkan ketentuan Undang- pembuatan akta yang auntentik.
Undang, pembuatannya dilakukan dengan (b) Pihak-pihak yang membuat akta dengan
penyaksian pengawai umum yaitu pihak diawasi oleh pejabat yang memiliki
berkuasa untuk itu di tempatkan dimana wewenang. Pihak tersebut diantaranya
pembuatan akta itu berlangsung sesuai seorang notaris, hakim, maupun
dengan kententuan pasal 1868 BW jika karyawan di pencatatan sipil, dan lain-
dihubungan dengan pasal 165 HIR, kemudian lain.
menurut Sbt.1941 dengan nomor 44 (HIR) b. Akta dibawah tangan
serta dalam KUHP BW. Berdasarkan yang Selanjutnya yang disebut sebagai akta
tercantum di pasal 164 HIR serta 1866 BW, dibawah tangan merupakan jenis akta yang
disebutkan bahwa yang termasuk bukti pada pembuatannya dilakukan oleh orang-orang
kasus perdata yaitu : yang terkait dengan peristiwa tertentu,
(a) Surat atau pembuktian yang tertulis; maupun sebuah kejadian yang disahkan serta
(b) Pembuktian oleh saksi terkait; diberi tanda tangan oleh mereka yang
(c) Pendugaan; mempunyai kepentingan berdasarkan aturan
(d) Pembenaran; yang teradapat pada Staatsblad 1867 No. 29
(e) Pernyataan sumpah; serta pada pasal 1870 - 1880 BW. Disebutkan
Secara lebih jelas dirincikan terkait hal pula definisi akta dibawah tangan pada Pasal
tersebut mengenai pembuktian yang sah 1874 BW yaitu yang termasuk surat, suatu
adalah bukti yang tertulis atau surat untuk daftar, ataupun keterangan yang dicatat
lebih jelasnya terkait bukti dijelaskan dalam berhubungan dengan rumah tangga serta
pasal 138, 165 dan 167 HIR/ 164, 285 dan
| 21 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
catatan lain yang pembuatannya tidak (1) Kekuatan Pembuktian Lahir (uitwenduge
diperantarai oleh pejabat umum yang terkait. bewijskracht)
Serangkaian penjelasan diatas maka Pembuktian ini dilandaskan atas bentuk
berhubungan dengan sertitikat tanah sebagai fisik dari akta tersebut, yaitu sebuah
bukti autentik penguasaan hak atas tanah surat yang bentuk fisiknya seperti akta
kemudian dijelaskan juga dalam aturan yang adalah autentik sampai bisa dibuktikan
sudah ada tidak hanya dalam bentuk hal yang bertentangan dengannya. Bukti
elektronik tapi juga dari aturan yang sudah lahiriah ini menegaskan bahwa akta yang
ada terkait kekuatannya sebagai bukti autentik secara lahiriah memiliki
penguasaan hak atas tanah. kekutana dalam pembuktian atas sahnya
Dalam Pasal 19 UUPA juga dinyatakan, sebagai akta autentik.
bahwa "Untuk menjamin kepastian hukum (2) Kekuatan Pembuktian Formal (formale
oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah bewijskreacht)
diseluruh wilayah Republik Indonesia". Pemberian bukti yang dilandaskan dari
Adapun yang merupakan surat tanda bukti kebenaran yang dituliskan oleh pihak
hak yang dimaksudkan adalah sertifikat hak penerbit pada akta autentik itu,
atas tanah. Sampai dimana kekuatan keabsahan terkait waktu diterbitkannya
sertifikat sebagai alat pembuktian atas tanah. akta, keabsahan mengenai tanda tangan
Maupun subjek haknya, untuk itu perlu yang tercantum pada akta, keabsahan
meninjau kembali kekuatan pembuktian akta terkait identitas individu-individu yang
autentik adalah hukum acara perdata. terkait dengan akta dan tempat
Sertifikat hak atas tanah yang bentuknya diterbitkannya. Bukti yang tercantum ini
ditentukan menurut peraturan serta memberikan jaminan atas keabsahan
dikeluarkan oleh pihak yang memiliki mengenai apa yang tertulis pada akta
wewenang, yaitu pegawai yang bekerja di tersebut, terkait hal-hal yang dinyatakan
kantor pertanahan dengan permintaan pihak- serta tanda tangan pihak-pihak yang
pihak yang terlibat, atas permohonan pihak terlibat di dalamnya. Sedangkan
yang berkepentingan, jika kita hubungkan mengenai bukti kebenaran yang
dengan unsur-unsur dari akta autentik, maka dibuktikan melalui akta autentik, pihak-
sertifikat mengenai kepemilikan tanah adalah pihak yang memiliki keterkaitan dengan
termasuk akta autentik. pembuatan akta tersebut, sebagaimana
Kemudian bagaimana kekuatan yang tertulis pada akta dalam hal
pembuktian dari sertifikat kepemilikan tanah kebenaran mengenai apa yang telah
tersebut, dalam halnya mengenai suatu akta tercatatkan merupakan suatu hal yang
autentik, sertifikat hak atas tanah ini diperbuat serta disaksikan pada saat
diberikan kepada pihak yang terkait disertai bekera dengan jabatan yang
ahli waris yang ada padanya serta merka didudukinya.
yang memperoleh hak merupakan bukti yang (3) Kekuatan pembuktian materil (materielle
sangat mengikat. Mengikat memiliki arti bewijkracht)
bahwa yang telah tercantum pada sertifikat Dalam membuktikan keabsahan isi dari
tersebut merupakan yang terpercaya dan pernyataan-pernyataan yang telah
harus diakui oleh hakim tentang kebenaran dibubuhi tanda tangan mengenai benar
yang ada pada sertifikat tersebut, apabila tidaknya pada suatu akta autentik adalah
tidak ada bukti yang dapat menyalahkannya disebut pembuktian materiil. Apapun
serta penambahan bukti tidak diperlukan. jenis kasus hukum yang dicantumkan
c. Kekuatan Pembuktian akta autentik melalui akta autentik adalah suatu hal
Pembuktian akta autentik sebagai bukti yang kebenarannya dapat dipastikan,
penguasaan kepemilikan untuk tanah sehingga kepastian dari materi akta
haruslah didasarkan apa yang ditentukan tersebut bisa dibuktikan. Sehingga
dalam peraturab perundang-undangan yang pembuktikan berasal dari harapan
sah secara hukum, kekuatan pembuktian supaya orang lain mengakui bahwa isi
akta dibedakan menjadi 3 (tiga) diantaranya akta serta bagi siapa pernyataan-
sebagai berikut: pernyataan pada akta tersebut
digunakan, menyatakan hal-hal yang
| 22 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
valid serta memiliki tujuan untuk bisa (2) Jenis akta yang dikeluarkan oleh pihak
dijadikan sebagai sumber bukti bagi terkait.
pemiliknya, dengan demikian akta hanya Pihak yang memiliki pekerjaan yang
bisa menyatakan bukti untuk pihak-pihak berkaitan dengan kepengurusan segala
yang namanya tercantum pada akta kepentingan publik adalah disebut sebagai
yang bersangkutan. pejabat umum. Itu merupakan suatu
Untuk mengetahui sebuah akta autentik kedudukan yang dipangku atau dimiliki oleh
atau tidaknya haruslah mengacu pada pasal pihak yang berwewenang berdasarkan
1868 KUHperdata yang menyebutkan ketentuan hukum yang berlaku untuk
mengenai pernyataan yang tercantum membuat akta autentik.
berbentuk akta autentik, disusun berdasarkan Dengan demikian sertifikat hak atas
ketentuan yang ditetapkan Undang-Undang tanah ini memang sengaja diterbitkan
serta pembuatannya disaksikan oleh pihak- dengan melalui prosedur yang telah
pihak yang memiliki wewenang dan bekerja ditentukan, yang berfungsi sebagai alat
di lembaga tempat akta tersebut dikeluarkan. pembuktian apa bila dikemudian hari timbul
Dalam hal ini sejalan dengan apa yang masalah baik dari dalam sengketa maupun
disampaikan oleh M. Hadjon, disebutkan diluar sengketa.
mengenai persyaratan keautentikan akta Adapun kekuatan pembuktian Sertifikat
yakni sebagai berikut: analog dan Sertifikat Elektronik Elektronik
(1) Formatnya berdasarkan atas apa yang diuraikan sebagai berikut :
ditetapkan berdasarkan Undang-Undang a) Kekuatan Pembuktian Sertifikat
(2) Disusun oleh dan disaksikan pejabat Analog
yang terkait. Pada pasal 19 UUPA dinyatakan, bahwa
Untuk mengetahui bagaimana sebuah surat bukti kepemilikan yang didapatkan atas
akta dikatakan autentik dan terlaksananya didaftarkannya tanah dan bertindak sebagai
atau terpenuhinya semua syarat yang ada bukti yang kuat dan sah di mata hukum.
dalam hal ini Irwan Soerojo menyatakan, Sebagaimana telah diuraikan diatas,
terdapat tiga hal utama yang harus terpenuhi bahwa macam-macam alat bukti tulisan atau
sebagai ketentuan formal untuk akta autentik surat menurut Hukum Acara Perdata, yaitu
yakni:34 surat yang berupa akta dan surat yang bukan
(1) Pembuatan akta tersebut dilakukan serta akta. Surat berupa akta ini dikelompokkan
disaksikan oleh seorang pihak pejabat menjadi dua golongan yaitu yang disebut
yang terkait dengan pembuatan akta. dengan akta autentik dan akta dibawah
(2) Dibuatnya akta tersebut harus tangan. Akta yang formatnya telah
berdasarkan ketetapan Undang-Undang. ditentukan oleh peraturan yang berlaku di
(3) Wewenang atas pembuatan akta Indonesia seperti UU atau aturan lain yang
tersebut dipegang oleh pihak penjabat memiliki kekuatan hukum yang kuat dan sah
umum atau siapa saja yang menyaksikan disebut sebagai akta autentik.
pembuatan akta terkait. Sertifikat Hak Milik tanah yang
Artinya adalah sebuah akta menurut bentuknya ditentukan menurut peraturan dan
praktik kenotarisan wajib dibuatkan akta dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
tentang berita acara, tercantum mengenai wewenang, yaitu BPN, jika kita hubungkan
pernyataan dari notaris agar tidakan maupun dengan unsur-unsur dari akta autentik, maka
kegiatan yang dikerjakan dapat tertuang sertifikat hak atas tanah ini merupakan suatu
melalui wujud akta kenotariatan. akta autentik.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Kemudian bagaimana kekuatan
berdasarkan pasal 165 HIR (pasal 285 Rbg, pembuktian dari sertifikat hak atas tanah itu
1868 BW) akta autentik bisa terbagi dalam sendiri, seperti halnya pada suatu akta
beberapa bentuk : autentik, sertifikat hak atas tanah ini
(1) Jenis akta yang dikeluarkan oleh pejabat memberikan diantara para pihak beserta ahli
yang berwewenang dan; warisnya dan orang-orang yang mendapat
hak dari mereka suatu bukti yang mengikat
34 Irawan Soerodjo. Kepastian Hukum Hak Atas
sempuma. Mengikat dalam arti apa yang
Tanah di Indonesia, Surabaya: Arloka, 2003. hlm. 148 diterangkan dalam sertifikat tersebut harus
| 23 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
dipercaya oleh hakim tentang kebenarannya, Berdasarkan uraian diatas sejalan
dalam kondisi apabila yang tidak benar dengan Boedi Harsono memberikan
mengenai sertipikat tersebut tidak mampu penjelasan sebagai berikut "Sertifikat berlaku
dibuktikan. Sempuma berarti bukti tambahan sebagai alat bukti yang kuat harus Diartikan
tidak diperlukan. bahwa selama tidak dapat buktikan yang
Kemudian kekuatan pembuktian sertifikat sebaliknya keterangan-keterangan yang
hak atas tanah ini dapat dipandang dari 3 tercantum dalam salinan buku tanah dan
sudut yaitu: surat ukur yang merupakan sertifikat hak
(a) Kekuatan Bukti Formil yaitu harus diterima sebagai keterangan yang
membuktikan bahwa pejabat yang benar, baik dalam sengketa maupun diluar
Menerbitkan sertifikat itu, telah sengketa".35
menjelaskan hal-hal yang terdapat pada Sertifikat hak atas tanah sebagai alat
sertifikat terkait. bukti yang kuat, berarti harus dipercaya
(b) Apa yang diterangkan dalam sertifikat itu kebenarannya oleh pihak ketiga yang
bener-benar sesuai dengan Keadaan berkepentingan, dan oleh hakim apabila
yang sebenarnya. Umpamanya mengenai dijadikan alat bukti di persidangan, sepanjang
letak tanah, luas dan subjek yang ketidakbenarannya tidak terbukti. Konsekensi
berhak atas tanah tersebut. Karena itu hukumnya, tidak tertutup kemungkinan
disebut sebagai bukti fisik yang sertifikat yang dijadikan sebagai alat bukti
mengikat. dipersidangan pengadilan, setelah melalui
(c) Kekuatan pembuktian keluar yaitu proses pembuktian ternyata sertifikat
membuktikan tidaksaja para Pihak yang tersebut terbukti tidak sesuai dengan
bersangkutan,tetapi juga terhadap pihak keadaan yang sebenarnya.
ketiga, dalam Hal ini apabila sertifikat Jadi, apabila pihak yang berkepentingan
hak atas tanah dijadikan alat bukti merasa dirugikan haknya atas keterangan-
dipengadilan, maka hakim harus keterangan yang tercantum dalam sertifikat
mempercayai kebenarannya. tersebut, maka pihak yang merasa dirugikan
Untuk lebih jelasnya, baiklah kita tinjau haknya itu dapat mengajukan tuntutannya
kembali ketentuan Pasal 19 Jo Pasal 23 melalui pengadilan.
UUPA yang menyatakan, “bahwa sertifikat Dalam hal ini hakim akan menilai
hak atas tanah merupakan alat pembuktian keterangan-keterangan yang tercantum
yang kuat". Dari riwayat terbentuknya Pasal dalam sertifikat hak atas tanah yang
23 UUPA, bahwa tidak dikehendaki dijadikan sebagai alat bukti itu, setelah
penggunaan sistem publikasi positif, orang terlebih dahulu mendengar keterangan-
secara mutlak boleh kebenaran dari keterangan atau alasan-alasan yang
keterangan-keterangan yang tercantum dikemukakan oleh para pihak dipersidangan.
dalam sertifikat tersebut. Kebalikannya Setelah selesai memeriksa perkaranya,
adalah sistem negatif, dalam sistem ini maka hakim mengumpulkan semua hasil
pemerintah tidak menjamin kebenaran data pemeriksaan untuk disaring mana yang
yang tercantum dalam akta yang Penting dan dimana yang tidak penting.
didaftarkannya. Dalam melakukan Apabila hakim telah Mengetahui peristiwa
pendaftarannyaia bersikap pasif. yang telah terjadi dan menemukan
Dalam sistem pendaftaran tanah hukumnya menurut hakim memang terbukti
menurut UUPA, biar pun tidak digunakan dengan meyakinkan bahwa Sertifikat hak
sistem positif pemerintah petugas atas tanah tersebut memuat keterangan-
pelaksanaan pendaftaran tanah tidak keterangan yang tidak Sesuai dengan
bersikap pasif, seperti dikatakan dalam Pasal keadaans ebenamya atau mengandung cacat
19 Jo. Pasal 23 UUPA, bahwa sertifikat dan yuridis, Maka hakim akan menjatuhkan
pendaftaran merupakan alat pembuktian putusannya, bahwa sertifikat tersebut tidk
yang kuat. Tetapi pemerintah tidak menjamin sah.
bahwa keterangan yang disajikan dalam
sertifikat adalah pasti benar maka sistem
yang kita anut dapat disebut sistem negatif
35BoediHarsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah
Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan
dengan unsur-unsur positif. Pelaksanaanny, Jilid 1 Hukum Tanah, hlm.21.
| 24 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
UUPA yang menjadi induk dari namun sertifikat elektronik mengandung
pembuktian hak atas tanah sehingga sesuai tanda tangan Elektronik.
dengan ketentuan pasal 19 ayat (2) huruf c Dalam hukum Indonesia belum pernah
UUPA tentang Sertifikat merupakan bukti memberikan definisi terhadap kata tanda
terkuat dan juga dalam kententuan PP tangan yang sesungguhnya mempunyai dua
24/1997 tentang Pendaftaran Tanah yaitu fungsi dasar, yaitu (1) tanda identitas
pasal 30 yang dimana yang dimaksud dengan penandatanganan, dan (2) sebagai tanda
alat bukti adalah berupa bukti penguasaan persetujuan dari penandatanganan terhadap
hak atas tanah seperti surat ukur, peta kewajiban-kewajiban yang melekat pada
bidang tanah, dan sertifikat tanah yang dapat akta.
dijadikan alat bukti yang sah menurut Adapun bentuk dari sertifikat elektronik
hukum acara perdata. Ketentuan lebih sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah
lanjutnya dijelaskan dalam berbagai akta autentik adalah adanya tanda tangan
peraturan perundang-undangan yang masih elektronik untuk lebih jelasnya simak gambar
berlaku dan digunakan sampai saat ini terkait sertifikat elektronik dibawah ini:
dengan bukti autentik penguasaan hak atas
tanah. Gambar 1: Sertifikat Elektonik
b) Kekuatan Pembuktian Sertifikat
Elektronik
Pasal 1 angka 8 Permen ATR/BPN Nomor
1 Tahun 2021 dijelaskan mengenai sertipikat
elektronik yaitu sebuah hak milik yang
tertulis, diterbitkan menggunakan sistem
elektronik serta berbentuk dokumen yang
tersistem. Mengenai kekuatan seritikat
elektronik penjelasan serupa juga dijelaskan
pada UU No. 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik pada
pasal 5 ayat (2) adalah bukti kepemilikan
yang valid berdasarkan ketetapan hukum
acara yang sah di Indonesia.
Dalam hal kekuatan sertifikat Elektronik
dapat dilihat dari beberpa pendapat para ahli
hukum terkait arti dari bukti autentik Menurut
Sudikmo Menokusumo beliau menyatakan,
“setiap sesuatu yang menggunakan tanda-
tanda bacaan dengan tujuan meluapkan
perasaan atau pengekspresian ide dan
gagasan serta sebagai alat bukti disebut
sebagai bukti tertulis atau surat”. Dari
penjelasan diatas menerangkan bahwa
sebagai alat bukti tertulis atau surat
Gambar 1: Bentuk Sertifikat Elektronik (Kementerian
disyaralatkan memiliki unsur-unsur sebagai ATR/BPN 2021)
berikut :
(a) Suatu yang menggunakan tanda yang Penjelasan terkait Sertipikat Elektronik:
dapat dibaca (a) Nama instansi ditulis dengan disertai
(b) Bertujuan untuk mengekspresikan logo:
perasaan serta gagasan; (b) Simbol Garuda terletak di tengah atas
(c) Digunakan sebagai alat bukti. (c) Difungsikan untuk melakukan pencatatan
Sesuai dengan penjelasan para ahli dan kode unik, waktu penerbitan sertifikat
berdasarkan peraturan perundang-undangan elektronik dan disertai edisinya di kolom
Sertifikat Elektronik termasuk kedalam akta :xxxxxx – n dan pengisian Kode
auntentik sekalipun dalam bentuk elektronik Unik/hashcode edisi DI … xxx yang di

| 25 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
sampingnya tercatat waktu penerbitan (g) pada pengisian Nomor Induk Bidang
sertipikat elektronik. (NIB), kode ini tersusun atas 14 digit
- Kode unik/hashcode merupakan kode angka, kode provinsi menggunakan 2
yang tercantum pada setiap digit, kode kabupaten/kota
dokumen elektronik yang dibuat menggunakan 2 digit, serta 9 digit untuk
- Edisi penomoran tanah
(1) Pencatatan terkait redaksi - 36 -X : 1 digit tersusun atas:
penyusunan dokumen elektronik - Bagi bidang tanah terletak pada
disebut dengan edisi permukaan bumi dipakai angka 0
(2) Pada penyusunan dokumen - Bagi ruang atas tanah digunakan
elektronik diawali dengan edisi 1 angka 1
(satu) dan berurutan berdasarkan - Bagi ruang bawah tanah digunakan
susunan angka angka 2
(3) Apabila telah diterbitkan sertipikat - Bagi satuan rumah susu digunakan
elektronik edisi 1 (satu) oleh angka 3
penerbit, maka untuk tanah yang - Bagi kepemilikan di atas kepemilikan
didaftarkan kemudian, terkecuali pada bidang tanah digunakan angka 4
tanah yang didaftarkan untuk - Terkait kepemilikan di atas
pertama kalinya yang sebelumnya kepemilikan ruang atas tanah diberi
belum pernah didaftarkan, angka 5
perubahan sertipikat biasa menjadi - Terkait kepemilikan di atas
elektronik bagi tanah yang telah kepemilikan ruang bawah tanah diberi
didaftarkan, pendaftaran pemecahan angka 6
sertipikat elektronik terjadi Berdasarkan keterangan diatas dapat
perubahan terkait data atau kegiatan diambil sebuah kesimpulan tanda tangan
menggabungkan dan memisahkan adalah sebuah identitas yang berfungsi
data yang tercantum sehingga sebagai tanda persetujuan terhadap
menyebabkan kuantitas bidang kewajiban yang melekat pada akta. Begitu
bertambah, sehingga diterbitkan juga dalam sertifikat elektronik dikenal
sertipikat elektronik edisi 2 (dua) dengan adanya tanda tangan elektronik atau
serta berikutnya yang tersusun dari (digital siganture) adalah pengganti tanda
bilangan numerik. tangan secara manual yang bersifat
- Pada penerbitannya, pada daftar elektronik dan mempunyai fungsi yang sama
isian harus tercantum Nomor DI, dengan tanda tangan manual. Tanda tangan
waktu penerbitan (tanggal, bulan elektronik merupakan rangkaian (bit) yang
dan tahun) diciptakan dengan melakukan komunikasi
(d) QR Code elektronik dibidang yang akan ditujukan
untuk mengetahui data yang tercatat dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional.
pada dokumen elektronik, seseorang bisa Berdasarkan ketentuan pasal pasal 1
mengaksesnya secara langsung dengan angka 12 UU No. 11 Tahun 2008 tentang
melakukan scan pada QR code Informasi dan Transaksi Elektronik, yang
menggunakan aplikasi yang diberikan dimaksud dengan tanda tangan elektronik
oleh Badan Pertanahan Nasional. adalah tanda tangan yang terdiri atas
(e) Keterangan penulisan Judul SERTIPIKAT informasi elektronik yang dilekatkan
(f) Jenis Hak: terasosiasi atau terkait dengan informasi
Individu dapat mengisinya berdasarkan Elektronik lainya yang digunakan sebagai alat
hak yang telah terdaftarkan seperti : Hak Verifikasi dan Autentikasi. Terasosiasi yang
kepemilikan, hak atas penggunaan dimaksud adalah informasi Elektronik yang
bangunan, Hak untuk pemakaian, Hak ingin ditanda tangani menjadi data
menggunakan untuk usaha, Hak untuk pembuatan tanda tangan Elektronik,
mengelola, Hak milik terhadap satuan sehingga antara tanda tangan Elektronik dan
rumah susun ataupun tanah yang informasi Elektronik yang ditanda tangani
diwakafkan. menjadi erat hubungannya berati seperti
fungsi kertas.
| 26 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
Tanda tangan Elektronik bukan tangani oleh pembuatnya, selanjutnya yang
merupakan gambar digital dari tanda tangan menjadi unsur penting didamnya adalah
yang dibuat oleh tanda tangan yang di ketik, kesengajaan untuk membuatnya sebagai
tanda tangan Elektronik dapat digunakan bukti dan adanya tanda tangan tentunya saat
untuk tujuan yang sama seperti tanda tangan ini dengan menggunakan tanda tangan
biasa yang ditulis oleh tangan, yang elektronik.
didalamnya menandakan surat tanda terima, Dalam prosedur penerbitan sertifikat
persetujuan atau tujuan keamanan informasi elektronik saat ini masih mengacu kepada
penting. peraturan-peraturan yang mengatur tentang
Sejalan dengan hal tersebut tanda prosedur penerbitan sertifikat yang analog
tangan elektronik sangatlah penting dan dan penerapan pendaftaran tanah
menjadi suatu hal yang pasti dan memiliki mengunakan sistem elektronik merupakan
kekuatan hukum yang kuat dan tetap tanda alternatif kedua dalam proses pendaftran
tangan elektronik mempunyai sifat yakni tanah yang ada di Indonesia dan dilakukan
autentik artinya tak bisa ditulis atau ditiru dengan sukarela sehingga pendaftaran tanah
oleh orang lain, pesan dan tanda tangan dengan sistem elektronik imi dinilai mempu
elektronik tersebut dapat menjadi bukti, menguragi angka kerusakan dan kehilangan
sehingga penandatanganan tidak bisa sertirfikat terlebih menggurangi sengketa di
menyangkal bahwa dulu tidak pernah pengadilan dan untuk kekuatannya sertfikat
menadatanganinya. elektonik ini merupakan alat bukti yang sah
Otensititas sangatlah diperlukan dalam Sesuai dengan pasal 8 pasal 5 ayat (2)
berkomunikasi di internet sebab Undang-Undang tahun 2008 tentang
pertanggungjawaban suatu subjek hukum informasi transaksi elektronik. Dokumen
tergantung pada identitasnya, kebutuhan Elektronik merupakan Perluasan dari alat
akan otentisitas ini dapat tercapai dengan bukti yang sah.
menggunakan sertifikat digital tanda tangan
D. PENUTUP
elektonik dapat diklasifikasikan menjadi dua
bentuk : Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik
(1) Tanda Tangan Elektronik (biasa) adalah kesimpulan prosedur pendaftaran tanah
tanda tangan yang ditujukan kepada untuk mendapatkan sertifikat elektronik
penandatangan, yang dilakukan dengan haruslah mengacu pada Permen ATR/BPN
media elektronik, seperti suatu tanda No. 1 tahun 2021 tentang Sertifikat Elektronik
tangan kovensional (tertulis) yang sesuai ketentuan pasal 2 terkait pelaksanaan
kemudian di-scan. Kemudian hasul scan pendaftaran tanah secara elektronik dan
tersebut akan menjadi suatu dokumen dijelaskan pula pada pasal 6 untuk tanah
elektronik, biasanya berupa file gambar, yang belum terdaftar dan pengantian
ditempelkan (paste) pada suatu sertifikat menjadi sertifikat elektronik bagi
dokumen elektronik. Hal tersebut sudah yang sudah terdaftar dan diperjelas lagi
termasuk dalam ruang lingkup tanda dalam PP No. 18 tahun 2021 tentang Hak
tangan elektronik biasa. Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah
(2) Tanda tangan elektronik yang aman Susun dan Pendaftaran Tanah, pasal 84 jo.
merupakan suatu tanda tangan pasal 87 spesifik mengatur pelaksanaan
Elektronik yang harus memenuhi pendaftaran tanah akan tetapi untuk tanah
persyaratan tertentu, sehingga dapat yang belum terdaftar dan belum memiliki
dalam konteks kesamaannya, dapat sertifikat proses pendaftarannya mengacu
dipersamakan dengan tanda tangan pada PP No. 24/1997 tentang Pendaftaran
konvensional. Tanah karena hanya dalam peraturan
Sama halnya dengan pengertian akta tersebut diatur tentang pendaftaran tanah
sebagai bukti yang sah dalam pembuktian untuk pertama kali dan pendaftran tanah
Sertikat Elektronik yang dimaksud dengan secara sistematis sampai pendaftran tanah
akta adalah sebuah tulisan yang dibuat secara sporadik tujuannya untuk lebih mudah
dengan sengaja untuk dijadikan bukti suatu di data ketika didaftrarkan secara elektronik.
perisitiwa yang menjadi dasar suatu hak
hubungan hukum (prikatan) dan ditanda
| 27 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
Sertifikat elektronik dapat dijadikan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor
sebagai alat bukti yang sah sesuai dengan 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
ketentuan hukum acara yang berlaku di Pokok-Pokok Agraria.
Indoensia karena termasuk kedalam jenis Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor
alat bukti surat yang di akui keabsahanya 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
oleh peraturan perundang-undangan yang Transaksi Elektronik
berlaku yaitu dalam Stb. 1941 Nomor 44 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor
(HIR) dan KUHPdt (BW) dan bukti tulisan 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan
atau surat diatur dalam 138, 165 dan 167 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
HIR/164, 285 dan 306 RBg/Stb 1867 Nomor Tentang Informasi Transaksi Elektronik
29 dan pasal 1867 sampai dengan pasal 894 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor
BW yang menjadi kekuatan mengikat pada 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
sertifikat elektronik adalah tanda tangan Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah
elektronik yang dijelaskan dalam pasal 11 UU Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
11/2008 tentang ITE dan telah dirubah Pendaftaran Tanah
dengan UU 19/2016 yang sudah mengakui Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah
keabsahan dan kekuatan dari sertifikat Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak
elektronik sebagai alat bukti yang sah Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan
sebagai bukti penguasaan hak atas tanah. Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah
DAFTAR PUSTAKA Nomor 71 Tahun 2019 Tentang
A. BUKU Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Elektronik
Hukum (Penerbit: Rosdakarya, Republik Indonesia, Peraturan Menteri
Bandung, 2002) Agraria dan Tata Ruang atau Kepala
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Badan Pertanahan Nasional Republik
Sejarah Pembentukan Undang-Undang Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaanny, Tentang Sertifikat Elektronik
Jilid 1 Hukum Tanah, (Jakarta: C. JURNAL DAN INTERNET
Djambatan. 1994) Ali Akhmad Noor Hidayat, BPN Ungkap
Irwan Soerodjo, Kepastian Hukum Hak Atas Kelebihan Sertifikat Tanah Elektronik:
Tanah Di Indonesia, (Surabaya, Arloka, Lebih Aman dan Mudah Diakses ,
2003) hlm.78 https://bisnis.tempo.co/read/1429527
Sutrisno Hadi, Metodologi Research jilid I /bpn-ungkap-kelebihan-sertifikat-
(Yogyakarta:Andi, 2000) tanah-elektronik-lebih-aman-dan-
Soejono Soekanto dan Sri Mamuji, Bentuk- mudah-diakses, di akses pada tanggal
bentuk Penelitian Nomatif: Suatu 19 April 2021 Pukul 14.40 Wita
Tinjauan Singkat, Cetakan Kedelapan. Eko Budi Wahyono, Peta Dasar Pendafaran
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004) Tanah dan Peta Pendafaran, Slide
Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Materi, http;//slideplayer.com. di Akses
Penelitian Hukum Normatif. (Malang: Pukul 09.25 wita tanggal 4 juni 2021
Banyumedia Publishing, 2006) Fadhilah, 1.300 Akun Pemerintah dan
Lexy J. Moleong, Metode peneliotian kualitatif Lembaga Negara Di-Hack,
Edisi Revisi, (Remaja Rosdakarya,Bandung https://www.kompas.tv/article/92028
2002) /1-300-akun-pemerintah-dan-
B. Peraturan Perundang-Undangan lembaga-negara-di-hack, di akses
Undang-Undang Dasar Negara Republik tanggal 19 April 2020 Pukul 15.45 wita
Indonesia Tahun 1945 Samhis Setiawan, Dokumen – Pengertian,
Republik Indonesia, Kitab Undang-Undang Perbedaan, Jenis, Ruang Lingkup,
Hukum Perdata Kegiatan, Contoh, Para Ahli,
Republik Indonesia, Kitab Undang-Undang https://www.gurupendidikan.co.id/dok
Hukum Acara Perdata umen/, di Akses Pukul 20.12 WIB
tanggal 6 Juni 2021.

| 28 |

Anda mungkin juga menyukai