Anda di halaman 1dari 2

SPO INDUKSI PERSALINAN

No. Dokumen Nomer Revisi Jumlah Halaman


0036/SPO/ Ruang 0 Hal : 1 dari 2
RSU
Bersalin
SUMEKAR
SUMENEP
Tanggal Terbit Ditetapkan,
18 Mei 2020 DIREKTUR RSU SUMEKAR SUMENEP

dr. INU FARIYANTO, Sp.An

PENGERTIAN Induksi persalinan yaitu tindakan baik secara operatif maupun medicinal
untuk merangsang timbulnya kontraksi uterus sehingga teijadi persalinan.
Akselerasi persalinan yaitu meningkatkan frekuensi, lama dan kekuatan
kontrasksi uterus dalam persalinan.

TUJUAN Mencapai kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit lamanya 40 detik

KEBIJAKAN SK DIREKTUR TENTANG INDUKSI PERSALINAN

PROSEDUR 1. Aminotomi

 Kaji ulang indikasi

 Periksa denyut jantung janin (DJJ)

 Lakukan pemeriksaan serviks dan catat konsistensi, posisi, penipisan,


dan pembukaannya dengan menggunakan sarung tangan DTT

 Masukan setengah koeher yang dipegang tangan kiri dan dengan


bimbingan jari tengah kanan hingga menyentuh selaput ketuban

 Gerakan kedua ujung jari tangan dalam untuk memorehkan gigi koeher
hingga merobek selaput ketuban

 Cairan ketuban mengalir perlahan. Catat warnanya, kejernihan,


pewarnaan mekoneum dan jumlahnya. Jika ada pewarnaan mekoneum
tandanya suspek gawat janin
R SPO SPO INDUKSI PERSALINAN
S
No. Dokumen Nomer Revisi Jumlah Halaman
U
0025/SPO/ Ruang 0 Hal : 2 dari 2
SUMEKAR
Bersalin
SUMENEP

Pertahankan jari tangan dalam vagina agar air ketuban mengalir



perlahan dan yakin tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat yang
menumbung
 Setelah aminotomi, periksa DJJ pada saat kontraksi dan sesudah
kontraksi uterus. Apabila ada kelainan DJJ (kurang dari 100 atau lebih
160/menit) tandanya suspek gawat janin
 Jika proses persalinan yang baik tidak terjadi dalam 1 jam setelah
aminotomi, dan jika HIS 2 kali dalam 10 menit lama 20 detik mulailah
infuse dengan oksitosin
 Pada persalinan dengan masalah misalnya sepsis atau eklampsia, infuse
oksitosin dilakukan bersamaan dengan aminotomi.
2. Cara Oksitosin
 Kaji ulang indikasi
 Baringkan pasien miring kiri
 Oksitosin digunakan secara hati-hati karena gawat janin dapat teradi
PROSEDUR
diakhiri hiperstimulasi. Walaupun jarang, ruptura uteri dapat pila terjadi
terutama pada multi para
 Dosis oxytocin 5 IU dalam dextrose atau garam fisiologis mulai 8 tpm
dinaikkan 4 tpm setiap 15 menit, dipertahankan sampai his adekuat /
maksimal, 40 tpm
 Pantau denyut nadi, tekanan darah dan kontraksi uterus pasien, juga DJJ
 Catat semua pengamatan pada partograf tiap 30 menit, kecepatan infus
frekuensi dan lamanya kontraksi uterus, DJJ didengarkan tiap 30 menit
atau langsung setelah kontraksi uterus. Apabila terjadi gawat janin
segera hentikan infus
 Jika terhadap hiperstimulasi (lama kontraksi uterus lebih dari 4 kali
dalam 10 menit atau lama kontraksi uterus lebih dari 60 detik), hentikan
infus
 Jika masih tidak tercapai kontraksi uterus yang adekuat dengan dosis
oksitosin maksimal maka induksi dianggap gagal dilakukan seksio
sesarea
UNITTERKAIT R4, R. B, Ruang Bersalin

Anda mungkin juga menyukai