Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing : Ns. A. Saputri Mulyana, S. Kep.,M. Kep.

NAMA : Sunarti (NIM : 213010016)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS PATRIA ARTHA
2022
1. UNDERSTANDING MINORITY PATIENTS’ BELIEFS ABOUT HYPERTENSION TO
REDUCE GAPS IN COMMUNICATION BETWEEN PATIENTS AND CLINICIANS
( MEMAHAMI KEYAKINAN PASIEN MINORITAS TENTANG HIPERTENSI
UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN KOMUNIKASI ANTARA PASIEN DAN
DOKTER )

Pemahaman tentang hipertensi antara masyarakat awam dan medis sangat bertentangan hal ini

disebabkan karena dari sudut pandang masyarakat awam kurang perspektif lebih mengarah ke pola

primitif.. Kurangnya paparan informasi tentang suatu penyakit ( Hipertensi ) pada kelompok minoritas

disinyalir menjadi suatu perbedaan pemahaman.persepsi masyarakat tentang konsep sehat-sakit mengenai

Hipertensi masih belum terlaksana dengan baik, Hal ini ditandai dengan kebiasaan makan, pola hidup dan

pemanfaatan pelayanan kesehatan medis belum baik.

. Kesenjangan dalam pemahaman antara keyakinan dokter dan pasien tentang hipertensi
mungkin sangat besar ketika melibatkan pasien dari kelompok pasien minoritas yang kurang
beruntung. Dengan pemahaman tentang kesehatan masyarakat diharapkan mampu memahami
pengetahuan dan kesadaran keluarga pasien hipertensi tentang pentingnya dukungan keluarga
terhadap kesehatan penderita hipertensi agar mereka dapat terus menjaga kesehatan penderita
hipertensi. Sehingga kebiasaan pemeliharaan kesehatan kurang baik selama ini dapat menjadi
lebih baik lagi.

2. THE INFLUENCE OF CULTURE ON NURSING PRACTICE AND RESEARCH


( PENGARUH BUDAYA PADA PRAKTIK DAN PENELITIAN KEPERAWATAN )

Setiap individu berasal dari lingkungan yang menyediakan nutrisi yang mempengaruhi

perkembangan unik orang tersebut. Budaya sosial di mana individu dibesarkan telah

mentransmisikan informasi, ide, kepercayaan, nilai, adat istiadat agama, dan tradisi yang sangat

memengaruhi cara orang itu memandang dan berinteraksi dengan dunia. Dalam praktik dan

penelitiannya ilmu keperawatan selalu bersinggungan dengan interaksi antara kelompok tertentu

(komunitas/ masyarakat) serta individu/ perorangan.


Pentingnya pendidikan yang dimiliki akan membuka peluang untuk bisa

mengembangkan keterampilan serta reputasi sosial yang baik. Dengan berpendidikan dapat

mampu bersosialisasi dalam masyarakat dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sebagai

upaya dalam mempertahankan kelangsungan hidup baik secara pribadi, kelompok, maupun

bermasyarakat Keaneragaman budaya disetiap daerah memiliki budaya dan adat istiadat yang

berbeda-beda, dengan adanya perbedaan tersebut kita bisa mempelajari dan bisa survive terhadap

lingkungan dan budayanya.

3. SANRO MAKASSAR: MEKANISME PENGOBATAN DAN STRATEGI

MEMPERTAHANKAN PASIEN

Menurut saya jika membahas mengenai budaya dengan medis saling bertolak belakang,

hal ini dikarenakan masyarakat masih mempercayai pengobatan melalui dukun daripada medis.

Dengan pengobatan dukun di tengah masyarakat memiliki pengaruh yang dirasakan langsung

yang menyatakan dirinya sembuh dengan pengobatan melalui dukun, namun hal tersebut secara

medis adalah sugesti yang ditimbulkan sehingga masyarakat secara psikologi merasa sehat

namun sakit secara fisik. Selain itu, pengobatan dukun dianggap lebih murah dengan jaminan

sembuh, dibandingkan pengobatan secara medis menurut klien lebih mahal dan alur

pengobatannya yang tidak praktis.

Berdasarkan pengalaman yang sering dijumpai di rumah sakit, klien dengan kondisi

stroke pada extremitas gerak atas dan bawah sebelah kiri sekitar 1 bulan yang lalu datang ke

dukun untuk memperkuat anggota gerak yang mengalami kelumpuhan. Pengobatan yang

diberikan oleh dukun dengan cara diurut dan diberi minyak yang telah didoakan. Namun setelah

selesai pengobatan oleh dukun, klien merasa extremitas atas dan bawah sudah mengalami

peningkatan kekuatan sehingga klien sudah tidak berobat lagi karna sudah merasa sembuh.
Namun setelah beberapa minggu kemudian, klien mengeluh eksteremitas atas dan bawah

mengalami kelemahan kembali. Dari sisi medis menjelaskan kondisi klien dengan melakukan

pendekatan dan pemahaman mengenai penanganan yang tepat terhadap kasus stroke bahwa

kondisi stroke tidak dapat diobati dengan cara diurut dan diberi minyak dikarenakan dalam

medis penanganan kasus stroke dilakukan dengan cara menghindari faktor resiko, mengontrol

kondisi klien, serta diberikan latihan stimulasi untuk membantu penguatan ekstremitas yang

mengalami kelemahan.

4. ETNOGRAFI DUKUN:STUDI ANTROPOLOGI TENTANG PRAKTIK

PENGOBATAN DUKUNDI KOTA MAKASSAR

Masyarakat Kota Makassar saat ini sangat meminati Praktek perdukunan dan masih

banyak yang percaya di era modern ini, bahkan klien lebih mempercayai pengobatannya melalui

dukun dari pada ke rumah sakit atau pun ke praktek dokter. Dukun dianggap lebih cepat

menyembuhkan daripada ke dokter.

Praktek perdukunan tidak memandang dari status ekonomi dan status pendidikan

seseorang karena tidak sedikit pula yang datang ke praktik dukun ini dari kalangan yang

berstatus ekonomi menengah keatas, dan berlatar belakang pendidikan yang tinggi Disamping itu

pengobatan dengan dukun dianggap lebih praktis, mudah, dan murah.

Tidak hanya melalui media massa, radio ataupun melalui brosur yang disebarkan praktek

dukun juga dikenal melalui perkumpulan suatu kelompok, dan rekomendasi klien yang telah

sembuh. Dengan seiringnya waktu kini pengobatan dukun berjalan beriringin dengan

pengobatan melalui medis (RS atau dokter), pengobatan dengan dukun masih dipercaya oleh

masyarakat Indonesia dan dukun merupakan kebudayaan Indonesia yang patut dilestarikan

sebagai kearifan local.

Anda mungkin juga menyukai